ABSTRACT
46
Synthesis and Characterization of Composite Fe3O4/Chitosan/Clay Bangka
-NH2 + CH3COOH ↔ - NH3+ + CH3COO- sebanyak 95 mg dan kaolin 1 gr. Kadar ion
logam Cu2+ sebelum diadsorpsi yaitu sebesar
Penambahan larutan asam asetat bertujuan 44,37 ppm,
agar kitosan dapat tersuspensi bersama Fe3O4,
untuk meningkatkan kelarutan campuran
reaksi kemudian diemulsikan dengan CMC dan
parafin.
Pada perlakuan ini, memungkinkan
renggangnya rantai polimer akibat dari
putusnya beberapa ikatan hidrogen antar
molekul, sehingga akan meningkatkan
fleksibilitasnya untuk bereaksi dengan gugus -
OH dari kaolin dan membuat pori-pori pada
permukaan kitosan terbuka. Oksida magnetit
dengan besarnya luas permukaan yang dimiliki
dan kemampuan merespons medan magnet
yang baik menjadikannya dapat berfungsi
sebagai pengikat ion logam berat dan
memudahkan proses pemisahan adsorben dari
larutan (Zaharah dkk, 2015; Tanheitafino dkk,
2016; Susilowati dkk, 2013). Gambar 1. Grafik Efisiensi Adsorpsi Ion Logam
Selanjutnya perlakuan dengan penambahan Cu2+
larutan CMC yang bertujuan untuk
mengoptimalkan terbentuknya endapan, Berdasarkan Gambar 1 yang menunjukkan
larutan CMC diemulsikan dengan parafin dan hasil penentuan efisiensi adsorpsi komposit
ditambahkan formaldehid sebagai agen dapat disimpulkan bahwa adsorpsi optimum
crosslinker. Modifikasi Fe3O4/kitosan dengan terjadi menggunakan komposit
kaolin dilakukan pada variasi massa kaolin Fe3O4/Kitosan/Kaolin pada penambahan Fe3O4
0,25; 0,5; 1 gram, dengan perlakuan tersebut sebanyak 95 mg dan kaolin 1 gr. Kadar ion
bertujuan untuk mengetahui pengaruh logam Cu2+ sebelum diadsorpsi yaitu sebesar
penambahan kaolin terhadap komposit 44,37 ppm, setelah diadsorpsi terjadi
Fe3O4/kitosan/Kaolin yang dihasilkan. penurunan dengan kadar ion Cu2+ yang
Penambahan Fe3O4 95 mg berfungsi untuk dihasilkan sebesar 12,24 ppm, dengan hasil
menstabilkan sisi aktif permukaan komposit, yang diperoleh untuk nilai efisiensi adsorpsi
kemudian ditambahkan larutan pengemulsi mencapai optimum pada 72,41%,
(CMC-parafin) yang mengakibatkan dibandingkan dengan nilai efisiensi adsorpsi
terbentuknya dua lapisan, fase atas berupa terhadap ion logam Cu2+ menggunakan
minyak dan fase bawah berupa pelarut yang komposit Fe3O4/Kitosan pada penambahan
mengandung endapan kemudian disaring dan kaolin 0,25 dan 0,5 gr yaitu sebesar 61,53 dan
dicuci dengan etanol. Pencucian ini dilakukan 67%. Selain itu, jika dibandingkan dengan hasil
untuk menghilangkan sisa pelarut seperti penelitian sebelumnya Le et al., 2017 yang
asam asetat. Selanjutnya ditanur pada suhu melakukan preparasi ikatan silang partikel
500oC (titik didih parafin cair : 350-500oC) magnetit kitosan untuk adsorpsi ion logam Cu2+
selama 1 jam dan diperoleh komposit kering dengan efisiensi adsorpsi yang diperoleh
berwarna coklat kehitaman. Hasil sintesis sebesar 51%.
komposit Fe3O4/kitosan/kaolin menunjukkan Penambahan kaolin ke dalam komposit
adanya kesesuaian warna komposit dengan Fe3O4/kitosan mengakibatkan terbentuknya
referensi dari hasil penelitian Ma et al., 2014. pori yang akan mempermudah dalam
mengadsorpsi ion logam berat. Selain itu,
Adsorpsi Ion Logam Cu2+ adanya gugus fungsi yang tinggi pada komposit
Berdasarkan Gambar 1 yang menunjukkan Fe3O4/kitosan/kaolin menjadikan komposit
hasil penentuan efisiensi adsorpsi komposit memiliki kemampuan adsorpsi yang tinggi.
dapat disimpulkan bahwa adsorpsi optimum Sehingga dapat dinyatakan bahwa
terjadi menggunakan komposit penambahan kaolin pada sintesis komposit
Fe3O4/Kitosan/Kaolin pada penambahan Fe3O4
47
E Julianti dkk /Stannum : Jurnal Sains dan Terapan Kimia, 2 (2) (2020) 45-50
48
Synthesis and Characterization of Composite Fe3O4/Chitosan/Clay Bangka
dan kaolin sehingga komposit cm-1, serta 696,95 cm-1. Hasil XRD
Fe3O4/kitosan/kaolin memiliki nilai menunjukkan adanya puncak difraksi Fe3O4
elektronegatifitas besar yang bersumber dari dan kaolin pada 2θ= 8,92o, 29,57o, dan 45,61o
muatan negatif pada kaolin. Hal ini (kaolin) serta 26,90o, dan 35,64o (Fe3O4). Uji
menyebabkan terjadi tarik menarik antara adsorpsi terhadap ion Cu2+ menunjukkan nilai
permukaan adsorben dengan ion logam berat efisiensi adsorpsi sebesar 72,41 % pada
(Cu2+) yang bermuatan positif (Asriza dkk, penambahan kaolin 1 gr.
2019; Setyaningrum dkk, 2014; Hong dkk,
2010; Rahmayani, 2017; Maylani dkk, 2016). UCAPAN TERIMA KASIH
Karakterisasi menggunakan XRD bertujuan
untuk mengetahui fasa dan struktur dari Fe3O4, Peneliti mengucapkan terimakasih kepada
kaolin dan komposit yang terbentuk, seperti Dosen Pembimbing, dan pihak Laboratorium
yang ditunjukkan pada Gambar 4. Analisis atas bantuan penggunaan alat dan
bahan, serta bantuan analisis.
REFERENSI
49
E Julianti dkk /Stannum : Jurnal Sains dan Terapan Kimia, 2 (2) (2020) 45-50
50