Anda di halaman 1dari 4

Tugas Poster Dasar-Dasar Rekayasa Transportasi

Bagas Triasmoro dan Muhammad Daffa Fachrur Reza

UPAYA MENGURANGI POLUSI UDARA AKIBAT


KENDARAAN BERMOTOR DENGAN PEMBENTUKAN
DAN PERBAIKAN REGULASI YANG TEPAT

Menurut Kementrian Lingkungan Hidup kualitas udara di Jakarta tergolong


sedang hingga tidak sehat, melalui grafik ISPU (Indeks Standard Pencemaran Udara)
yang ada di jakarta:

Dilihat dari grafik, dari Januari 2020 hingga Juni 2020 kualitas udara di Jakarta
masih tergolong sedang, bahkan pada bulan Maret terdapat udara yang sangat tidak
sehat. Namun terlihat penurunan angka kualiatas udara tidak sehat karena adanya
pemberlakuan PSBB akibat Pandemi COVID-19

Polusi Udara yang ada di Jakarta sudah bukan hal baru. 75% polusi udara di
jakarta berasal dari transportasi darat, khusunya kendaraan roda dua. Jumlah
kendaraan bermotor yang ada di Jakarta ialah 8.194.590 unit per tahun 2019, lebih
besar 5 juta dibandingkan dengan mobil pribadi yaitu hanya berjumlah 2.805.989 unit
per tahun 2019.

Peraturan Gubernur Nomor 155 Tahun 2018 tentang Pembatasan Lalu Lintas
dengan Sistem Ganjil-Genap membuat para pengemudi mobil perpindah alih menjadi
pengguna sepeda motor sebagai moda transportasi utamanya. Selain itu sepeda motor
dipilih karena lebih praktis dan biaya perawatannya lebih terjangkau.

Udara yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor mengandung material yang dapat
berbahaya bagi kesehatan manusia seperti, Nitrogen Oksida (NOx), Sulfur Oksida
(SOx), Karbon Monoksida (CO), dan Particulate Matter (Partikel Polutan di Udara).
Berikut merupakan data kualitas udara dalam radius 5km dari Bundaran HI di
tahun 2019 :

Suhu : 31.7° C
Kelembaban : 55.2%
PM10 : 78.86. µg/m3 (baku mutu 150 µg/m3)
PM2.5 : 94.22 µg/m3 (baku mutu 65 µg/m3)
SO2 : 23.06 µg/m3 (baku mutu 900 µg/m3)
CO : 0.99 mg/ m3 (baku mutu 26 mg/m3)
O : 148.28 µg/m3 (baku mutu 200 µg/m3)
NO3 : 34.97 µg/m3 (baku mutu 400 µg/m3)
NMHC : 0.86 µg/m (baku mutu 160 µg/m3)
Parameter tertinggi : O3 Kategori sedang.

Akibat yang ditimbulkan dari asap kendaraan bermotor tersebut ialah :


 Infeksi Pernapasan Akut (ISPA)
 Asma atau Asthmatic Bronchiale
 Paru-Paru Basah atau Pneumonia
 Bronchopneumonia
 Serangan Jantung

ANALISIS SOLUSI
Regulasi yang semestinya dapat mengurangi polusi udara di Jakarta ialah
Regulasi yang mengatur tentang :

A. Transportasi
Transportasi dalam hal ini ialah kendaraan bermotor, yaitu melanggar atau
menghapus penggunaan motor yang tidak ramah lingkungan yang dimisalkan
disini ialah motor yang tidak lulus uji emisi, motor yang mengalami masalah
dalam sistem pembakaran sehingga gas pembuangan yang keluar berbahaya,
dan juga motor yang telah dimodifikasi sehingga memiliki suara yang bising
dan gas pembuangan yang tidak baik. Atau pemberlakuan transportasi
sepeda, jadi sepeda bukan hanya sebagai alat olahraga saja, melainkan
transportasi, tidak menutup kemungkinan adanya penyediaan penyewaan
sepeda di area stasiun MRT ataupun KRL sehingga para penumpang
nantinya tidak kesulitan untuk mencari transportasi lain ke tujuannya.
Memfasilitasi dan mempermudah pembuatan kendaraan ramah lingkungan
dalam negeri, seperti kendaraan berbahan bakar listrik.

B. Lalu Lintas
Pembatasan penggunaan kendaraan bermotor pada jalan-jalan yang telah
ramai transportasi umum. Regulasi yang dapat diterapkan di Bundaran HI
seperti pemberlakuan sistem ganjil-genap kepada motor dikarenakan di
daerah tersebut sudah memiliki transportasi umum yang memadai contohnya
Transjakarta dan juga MRT. Atau pemberlakuan pembatasan jam oprasional
bagi kendaraan bermotor di daerah tersebut, jam oprasional disesuaikan
dengan tingkat kebutuhan masyarakat sekitar seperti pagi hari dimana banyak
terjadi bangkitan seperti pergi bekerja, pergi sekolah, dan lain-lain. Serta
pada malam hari dimana terjadi tarikan seperti masyarakat pulang ke rumah
masing-masing. Atau pelebaran lajur jalan untuk bersepeda, serta
meningkatkan keamanan dan kenyamanannya seperti pemberian pembatas
jalan sehingga kendaraan lain tidak dapat masuk ke jalur tersebut dengan itu
membuat para pengendara sepeda merasa aman dan nyaman.

C. Lingkungan Hidup
Pembangunan ruang terbuka hijau di tempat yang sekiranya memiliki potensi
sebagai titik kemacetan karena jika ada kemacetan disitu juga ada gas
pembuangan kendaraan yang terbuang yang menyebabkan polusi udara,
dengan adanya ruang terbuka hijau mampu mengurangi polusi tersebut. Atau
juga dengan langkah awal penanaman pohon atau tanaman yang dapat
mengurangi polusi itu sendiri seperti penanaman bunga boungenville yang
berfungsi mengurangi kadar polusi di kawasan Bundaran HI hingga Jendal
Sudirman. Hal itu dapat diterapkan di tempat-tempat yang memiliki potensi
sumber polusi udara.

Hipotesis Kebutuhan Solusi Untuk Terciptanya Udara yang Sehat

Solusi Kebutuhan Kualitas udara yang tercapai


Dibutuhkan pengurangan
sekitar 1642 kendaraan
bermotor per hari di
Mengganti Moda Bundaran HI dan
65 µg/m3 Parameter PM 2.5
Transportasi mengganti dengan moda
transportasi lain seperti
sepeda atau angkutan
umum
Dibutuhkan waktu 8 jam
tiap harinya untuk
Pemberlakuan Jam menguragi polusi udara di
Operasional Kendaraan Bundaran HI. Sehingga 50 µg/m3 Parameter PM 10
Bermotor pemberlakuan sepeda
motor ialah Jam 18:00 -
10:00 WIB

Dibutuhkan sekitar 5,322.3


m2 Ruang Terbuka Hijau
yang di bangun di
Menanam Pepohonan Bundaran HI, hal tersebut
dan Menmbah Ruang dikarenakan dibutuhkan 1000 ton/m3 Parameter CO2
Terbuka Hijau 16.95% dari Luas
Bundaran HI untuk
membuat Ruang Terbuka
Hijau
1. Mengganti Moda Transportasi
Dibutuhkan pengurangan sekitar 1642 kendaraan bermotor tiap hari di Bundaran
HI dan mengganti dengan transportasi bebas asap seperti sepeda dan transportasi
umum seperti Transjakarta dan KRL. Dari solusi ini diharapkan mampu
mereduksi 27.22 µg/m3 PM 2.5 di kawasan Bundaran HI dan menghasilkan udara
sehat dengan kualitas udara 65 µg/m3 Parameter PM 2.5
2. Pemberlakuan Jam Operasional Kendaraan Bermotor
Dibutuhkan waktu 8 jam tiap harinya untuk menguragi polusi udara di Bundaran
HI. Sehingga pemberlakuan sepeda motor ialah Jam 18:00 - 10:00 WIB. Dari
solusi tersebut diharapkan mampu mengurangi polutan PM 10 sebanyak 28.86
µg/m3 di kawasan Bundaran HI dan menghasilkan udara sehat dengan mutu
kualitas udara yang diberikan pemerintah yaitu 50 µg/m3 Parameter PM 10
3. Menanam Pepohonan dan Menmbah Ruang Terbuka Hijau
Dibutuhkan sekitar 5,322.3 m2 Ruang Terbuka Hijau yang di bangun di Bundaran
HI, hal tersebut dikarenakan dibutuhkan 16.95% dari Luas Bundaran HI untuk
membuat Ruang Terbuka Hijau. Dengan solusi tersebut diharapkan mampu
mengurangi jumlah polutan CO2 menjadi sesuai dengan mutu yang dicanangkan
yaitu 1000 ton/m3 Parameter CO2

Anda mungkin juga menyukai