Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 2 MANAJEMEN RESIKO DAN ASURANSI

8
NAMA : HADISTI KHOERUNNISA
NIM : 042569652

1. Asuransi dapat mengcover risiko-risio yang akan dihadapi. 

    a. Risiko-risio yang dapat dicover oleh asuransi


Dalam asuransi risiko (risk) diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yaitu:

1. Risiko Murni (Pure Risk)


Karakteristik dari pure risk adalah risiko bila itu memang terjadi pasti menimbulkan kerugian
dan apabila tidak terjadi maka tidak akan menimbulkan kerugian maupun tidak akan
menimbulkan keuntungan. Artinya dalam pengertian risiko murni, maka kerugian pasti terjadi.
Contoh dari risiko ini adalah kebakaran, kecelakaan, bangkrut dan lain sebagainya.

2. Risiko Spekulatif (Speculative Risk)


Kebalikan dari risiko murni, risiko spekulatif masih mengandung dua kemungkinan jika
peristiwa yang dianggap risiko tersebut benar-benar terjadi. Misalnya ketika berinvestasi saham
di bursa efek, maka peristiwa atau proses investasi tersebut akan menimbulkan risiko spekulatif,
yaitu di satu sisi ada kemungkinan untung secara finansial dan di lain sisi ada risiko kerugian.

3. Risiko Khusus (Particular Risk)


Risiko khusus adalah suatu risiko yang dampak maupun penyebabnya hanya mempengaruhi
lingkungan lokal (pribadi) baik secara kuantitas maupun kualitas. Contohnya adalah
pengangguran ataupun seorang pencuri. Ketika seseorang mencuri maka risiko yang ditimbulkan
hanya mempengaruhi individu tersebut.

4. Risiko Fundamental (Fundamental Risk)


Kebalikan dari risiko khusus, risiko fundamental akan menimbulkan dampak yang sangat luas.
Risiko ini bisa disebabkan oleh faktor atau pihak tertentu seperti bencana alam, kebijakan
pemerintah dan lain sebagainya.

5. Risiko Individu (Individual Risk)


Risiko individu adalah berbagai macam kemungkinan yang terjadi di kehidupan sehari-hari yang
dapat mempengaruhi kapasitas finansial seseorang, harta kekayaanya maupun risiko tanggung-
jawab. Individual risk dapat dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu personal risk, property
risk  dan liability risk. Dalam personal risk sering kali dikaitkan dengan pengaruh suatu hal atau
kemungkinan-kemungkinan yang secara langsung akan berdampak pada individu tertentu,
seperti finansial seseorang. Contoh risiko pribadi adalah cacat fisik, kehilangan pekerjaan,
meninggal dunia dan lain sebagainya.

6. Risiko Harta (property risk)


Merupakan kerugian yang terkait dengan kepemilikan suatu benda akibat kehilangan, pencurian
ataupun kerusakan. Risiko harta dapat dikategorikan lagi menjadi dua jenis yaitu kerugian secara
langsung (direct losses) dan kerugian tak langsung (consequential).

7. Risiko Tanggung-Gugat (liability risk)


Merupakan risiko tanggung-jawab yang harus kita berikan kepada pihak lain. Dengan kata lain,
risiko ini untuk menanggung kerugian orang lain akibat ulah atau hal yang kita sebabkan.
Misalnya, dalam peristiwa kecelakaan, ketika Anda menabrak orang lain maka ini disebut
dengan risiko tanggung-gugat (liability risk).

    b. Contoh risiko yang dapat dicover asuransi dan risiko yang tidak dapat
dicover asuransi
Risiko-resiko yang dapat dicover asuransi sebagai berikut :
Kerugian terjadi secara kebetulan
Sesuatu hal baru bisa diasuransikan apabila memiliki unsur kebetulan. Artinya, kerugian
tersebut disebabkan oleh kejadian yang tidak diperkirakan sebelumnya atau tidak disengaja.
Contoh, setiap orang memiliki risiko terjatuh sakit, tapi tidak ada seorang pun yang bisa
mengetahui kapan kejadian sakit itu terjadi. Kejadian jatuh sakit juga sulit disengajakan. Maka
TUGAS 2 MANAJEMEN RESIKO DAN ASURANSI
8
NAMA : HADISTI KHOERUNNISA
NIM : 042569652

itu, proteksi terhadap risiko kerugian finansial yang mungkin terjadi ketika seseorang terjatuh
sakit dimungkinkan. 
Sama halnya dengan asuransi jiwa. Setiap orang pasti meninggal dunia, namun kapan itu
terjadi tidak ada yang bisa memastikan. Jadi ketika seseorang memiliki asuransi jiwa dan suatu
ketika tutup usia, penyedia asuransi pun membayarkan klaim uang pertanggungan pada si ahli
waris.
Sebaliknya, bila sebuah kematian disengaja, misalnya seperti kasus bunuh diri, otomatis
penyedia asuransi tidak akan mengabulkan klaim asuransi jiwa orang tersebut. Pasalnya,
kematian terjadi secara sengaja atau tidak kebetulan.
Kerugian bersifat nyata
Kerugian yang bisa diasuransikan harus bersifat nyata dalam hal waktu dan jumlah.
Penyedia asuransi harus bisa menentukan kapan harus membayar manfaat atau klaim pada si
tertanggung (pemegang polis) dan berapa jumlah manfaat yang harus dibayarkan. Dengan kata
lain, risiko kerugian yang diasuransikan harus bisa diperhitungkan secara ekonomi di mana
untuk menentukan besar manfaat akan banyak faktor yang mempengaruhi.
Misalnya, asuransi jiwa memberikan manfaat uang pertanggungan ketika si tertanggung
yang tertera dalam polis tutup usia. Perusahaan asuransi hanya bisa memberikan manfaat berupa
uang pertanggungan, namun tidak menghidupkan si tertanggung yang meninggal dunia.
Nah, berapa nilai uang pertanggungan yang diberikan? Penentuan besar uang
pertanggungan dilakukan di awal kontrak polis di mana besar kecil jumlahnya akan menentukan
besar premi yang harus dibayar oleh pemegang polis.
Besar kecil beban premi akan dipengaruhi oleh beberapa hal, yakni, usia si tertanggung
(semakin tua akan semakin mahal preminya), kebiasaan atau gaya hidup tertanggung (seorang
perokok akan terkena premi lebih mahal), tingkat risiko pekerjaan tertanggung (premi pekerja di
offshore akan lebih besar dibanding premi asuransi jiwa seorang guru), dan lain sebagainya.
Kerugian bersifat signifikan
Kriteria berikutnya yang harus dipenuhi apabila sesuatu hal hendak diasuransikan adalah,
sifat kerugian harus signifikan. Dengan kata lain, ketika sesuatu tersebut rusak atau hilang bisa
menyebabkan kamu akan mengalami kerugian yang signifikan bahkan mengganggu kondisi
keuangan, maka itu bisa diasuransikan.
Contoh mudah, seorang pemain bola profesional menggantungkan mata pencaharian dari
aktivitas bermain bola. Di sini, kaki yang dia miliki merupakan modal utama mencari nafkah.
Ketika suatu ketika kakinya sakit atau cacat sehingga ia tidak bisa bermain bola lagi, itu berarti
kelangsungan mata pencahariannya pun ikut terhenti. 
Maka itu, sah-sah saja bila si pemain bola memutuskan mengasuransikan kakinya dengan
tujuan melindungi diri dari kerugian finansial yang mungkin terjadi apabila kakinya cedera atau
cacat. Fakta di lapangan menunjukkan, ada banyak pemain bola kelas dunia yang
mengasuransikan kaki mereka. Sebut saja, Lionel Messi yang mengasuransikan kakinya senilai
Rp8,4 triliun dengan biaya premi sebesar Rp6,6 miliar per tahun.
Kerugian harus bisa diperkirakan
Agar suatu risiko bisa ditanggung oleh asuransi, risiko tersebut harus bisa diperkirakan
tingkat kerugiannya atau loss rate-nya. Bagaimana cara perusahaan asuransi memperkirakan
tingkat kerugian suatu risiko? Caranya adalah dengan memperkirakan jumlah dan waktu
kerugian yang akan terjadi berdasarkan angka kemungkinan (probability rate). Konsep yang
digunakan adalah Hukum Bilangan Besar atau Law of Large Numbers.
Ini adalah teori probabilitas yang menyatakan bahwa semakin besar observasi yang
dipantau dari suatu kejadian, kemungkinan hasil pantauan akan kian mendekati perkiraan hasil
yang diantisipasi oleh probabilitas matematika.
Contoh mudahnya, perusahaan asuransi mendata jumlah tertanggung yang meninggal
dunia dan pada usia berapa mereka tutup usia di sebuah wilayah. Data itu lalu dibandingkan
dengan data populasi wilayah tersebut. Dari sana, perusahaan asuransi bisa mendapatkan tingkat
mortalitas yang akan digunakan untuk penghitungan tingkat premi asuransi. 
Kerugian tidak bersifat katastrofis terhadap perusahaan asuransi
TUGAS 2 MANAJEMEN RESIKO DAN ASURANSI
8
NAMA : HADISTI KHOERUNNISA
NIM : 042569652

Kriteria terakhir suatu risiko kerugian bisa diasuransikan adalah apabila kerugian tersebut
sifatnya tidak katastrofis terhadap penerbit asuransi. Maksudnya, apabila kerugian itu terjadi,
penanggungannya tidak membuat perusahaan asuransi tersebut terjatuh atau mengalami kerugian
besar.
Contoh mudah, kecil kemungkinan sebuah perusahaan asuransi menerbitkan asuransi
gempa bumi dan bencana untuk rumah-rumah yang jaraknya hanya 2 kilometer dari lokasi
gunung berapi aktif.
Ini karena risikonya terlalu besar untuk ditanggung oleh perusahaan asuransi. Memang,
perusahaan asuransi pun bisa mengelola risiko yang dia tanggung dengan
melakukan reinsurance (reasuransi) atau mengasuransikan kembali risiko-risiko kerugian yang
ditanggung pada perusahaan reasuransi. Namun, tetap akan ada batasan bagi perusahaan asuransi
agar suatu kerugian yang ditanggung tidak berisiko menjatuhkan kesehatan keuangannya
sendiri. 
Risiko-resiko yang tidak dapat dicover asuransi sebagai berikut :
1. Serangan terorisme
Jika suatu saat Anda mengalami cedera atau luka, dan harus dirawat di rumah sakit akibat
serangan terorisme yang terjadi di negara atau kota tujuan, maka biaya pengobatannya bukan
tanggungjawab perusahaan asuransi. Maka dari itu, Anda harus benar-benar memastikan kalau
destinasi liburan tersebut aman, kondisi politiknya stabil, dan sedang tidak berkonflik.

Untuk mengetahui situasi di negara atau kota tujuan, cari informasi sebanyak-banyaknya
di internet. Apabila kondisinya sedang rusuh, terjadi konflik yang memanas, lebih baik batalkan
rencana liburan ke sana sampai situasi benar-benar aman. Alternatif lain, mencari penggantinya.

2. Sakit akibat konsumsi narkoba dan alcohol


Perusahaan asuransi mengecualikan semua penyakit yang disebabkan oleh konsumsi
alkohol dan obat-obatan terlarang, seperti narkoba, kokain, marijuana, dan obat-obat terlarang
lainnya. Jika terbukti secara medis, maka pihak asuransi tidak akan pernah mengabulkan klaim
asuransi yang Anda ajukan sampai kapanpun. Untuk itu, hindari konsumsi alkohol dan narkoba
selama liburan. Selain tidak mendapat pertanggungan, mengonsumsinya juga dapat
membahayakan kesehatan Anda.
3. Peristiwa bencana alam
Cedera, luka-luka, atau kehilangan nyawa akibat peristiwa bencana alam pun menjadi
pengecualian bagi perusahaan asuransi, meskipun pada dasarnya bencana alam merupakan salah
satu peristiwa yang terjadi di luar kendali manusia. Sama seperti kasus terorisme, Anda harus
banyak mencari informasi mengenai kondisi geografis dan cuaca di negara atau kota tujuan.
Batalkan atau tunda perjalanan apabila situasi dan kondisinya tidak sesuai harapan Anda di awal.

4. Kecelakaan yang direncanakan


Kecelakaan yang dibuat-buat atau sengaja jelas dilarang oleh perusahaan asuransi. Jika
terbukti mencari keuntungan dengan cara demikian, pengajuan klaim otomatis ditolak. Bila tetap
memaksa, kasus ini bisa saja dibawa ke meja hijau.

Sepintar apapun Anda untuk mengelabui kecelakaan sampai terlihat seperti nyata,
perusahaan asuransi akan tetap mengetahuinya. Sebab akan ada sesi wawancara dan
pengumpulan berkas-berkas tertentu untuk membuktikan apakah kecelakaan benar-benar terjadi
atau hanya dibuat-buat.

5. Cedera akibat ikut turnamen tertentu


Jika tujuan kunjungan Anda ke suatu negara untuk mengikuti turnamen dan mengalami
cedera selama mengikuti turnamen, maka biaya pertanggungan lewat pengajuan klaim tidak akan
dikabulkan. Adapun biaya yang terjadi akan ditanggung oleh Anda selaku anggota turnamen atau
pihak penyelenggara turnamen itu sendiri. Dalam hal ini, Anda benar-benar harus menjaga diri
dan kondisi kesehatan untuk menghindari biaya pengobatan di rumah sakit.

6. Tindakan melawan hukum


Segala tindakan yang melawan hukum, seperti berkendara melebihi batas kecepatan
tertentu atau melakukan aksi kejahatan, maka biaya yang timbul dari tindakan ini bukanlah
tanggungjawab perusahaan asuransi. Anda, keluarga, teman, atau kerabat Anda yang harus
menanggung biaya tersebut.
TUGAS 2 MANAJEMEN RESIKO DAN ASURANSI
8
NAMA : HADISTI KHOERUNNISA
NIM : 042569652

Sebelum pergi liburan, sebaiknya catat kasus-kasus apasaja yang termasuk dalam tindak
kejahatan di negara bersangkutan. Dengan demikian, Anda bisa mengantisipasinya dengan cara
tidak melakukan hal tersebut selama liburan.

7. Ibu hamil yang keguguran


Ibu hamil biasanya dilarang untuk melakukan perjalanan jauh, kecuali jika sudah melalui
persetujuan dokter. Kira-kira kenapa? Tentunya untuk mencegah terjadinya kasus keguguran
selama di perjalanan. Apalagi kasus keguguran ini tidak termasuk dalam biaya pertanggungan
perusahaan asuransi. 

Apabila terjadi keguguran, maka biaya perawatan ibu dan kandungannya di rumah sakit
ditanggung biaya sendiri. Termasuk obat-obatan dan treatment khusus selama proses
penyembuhan.

2. Industri asuransi memiliki karakteristik yang berbeda dengan industri


lainnya. Salah satu yang membedakan adalah dalam ham menentukan tarif.
Pada saat menentukan tarif, sebaiknya harus memperhatikan beberapa
faktor-faktor agar diperoleh tarif ideal.
     a. Perbedaan tersebut yaitu :
Mengapa BPJS begitu diminati ketimbang asuransi? Kebanyakan orang yang tidak ambil
asuransi beralasan premi asuransi yang mesti dibayarkan jika ingin jadi peserta asuransi terbilang
mahal. Wajar saja mereka mengambil BPJS ketimbang asuransi. Namun, mereka juga menyadari
BPJS punya kelemahan, yang kadang-kadang sampai diberitakan di media. Nah, bila
membanding-bandingkan keduanya, ada beberapa perbedaan antara asuransi dan BPJS. Dari sisi
premi, jelas BPJS lebih murah. Dari sisi manfaat, cukup bayar iuran BPJS sesuai kelas maka
peserta berhak atas manfaat yang diberikan secara lengkap. Berbeda dengan asuransi, makin
besar premi yang dibayarkan makin lengkap manfaat yang diberikan.

Sementara dari sisi plafon, BPJS memang tidak memberlakukan limit seperti asuransi.
Dari sisi alur proses, peserta BPJS harus ke Puskesmas (Faskes I) terlebih dahulu. Berbeda
dengan asuransi di mana peserta asuransi dapat langsung ke rumah sakit (Faskes II). Dari sisi
kemitraan dengan rumah sakit, asuransi memiliki mitra rumah sakit lebih banyak dibandingkan
BPJS. Dari sisi penggunaan di luar negeri, asuransi lebih memungkinkan daripada BPJS (kecuali
BPJS khusus TKI).

Memang alangkah baiknya memiliki kedua proteksi tersebut: asuransi dan BPJS.


Misalnya, ada kendala dalam menggunakan BPJS, bisa beralih ke asuransi. Atau ingin cepat dan
maunya ditangani langsung rumah sakit, tinggal pakai asuransi. Dengan begitu, proteksi yang
dimiliki terasa lebih lengkap dan peserta asuransi sekaligus BPJS punya pilihan untuk memakai
proteksi mereka. Murah atau mahalnya asuransi kesehatan dan asuransi jiwa tergantung sejumlah
faktor. Baik faktor dari sisi calon peserta maupun dari sisi perusahaan asuransi memengaruhi
perhitungan premi asuransi yang wajib dibayar peserta asuransi.

Faktor dari Sisi Calon Peserta


Berikut ini adalah beberapa faktor yang memengaruhi besaran premi dari sisi calon peserta.

1. Besaran tanggungan
Salah satu faktor kenapa asuransi murah atau mahal karena besaran tanggungan yang ingin
diterima peserta asuransi. Makin besar tanggungan perusahaan asuransi, makin besar premi yang
dibayarkan.

2. Usia
Bicara usia, baiknya ambil asuransi selagi usia masih muda. Sebab usia jadi ukuran perusahaan
asuransi dalam menentukan premi. Makin tua usia peserta, makin besar premi yang mesti
dibayar.

3. Jenis kelamin
Adanya pembedaan berdasarkan jenis kelamin memang terkesan diskriminatif. Namun, ukuran
ini tetap dipakai beberapa perusahaan asuransi di Indonesia. Sebab ada teori yang menyatakan
TUGAS 2 MANAJEMEN RESIKO DAN ASURANSI
8
NAMA : HADISTI KHOERUNNISA
NIM : 042569652

usia wanita lebih panjang daripada pria. Karena itu, premi yang dibayarkan wanita lebih murah
ketimbang pria.

4. Masa asuransi
Apabila peserta mengambil asuransi dengan masa yang terbilang lama, bersiaplah dengan
mahalnya premi yang dibayarkan. Sebab makin lama jangka waktu asuransi yang diambil, makin
besar risiko yang ditanggung perusahaan asuransi.

5. Tinggi dan berat badan


Ada risiko tersembunyi di balik tinggi dan berat badan seseorang. Makin tinggi dan makin berat
badan seseorang maka rentan terhadap penyakit. Jangan heran bila peserta asuransi dengan tinggi
dan berat badan berlebih akan diminta membayarkan premi lebih mahal.

6. Pekerjaan
Bermacam-macam pekerjaan, bermacam-macam pula risikonya. Pekerjaan yang berisiko besar
membuat premi yang dibayarkan peserta asuransi makin besar. Sebagai gambaran, pekerjaan di
luar ruangan berisiko lebih tinggi ketimbang di dalam ruangan.

7. Gaya hidup
Bertambah modernnya hidup masyarakat, khususnya masyarakat urban, berdampak pada gaya
hidup masyarakatnya. Merokok, minum alkohol, ataupun melakukan hobi berisiko tinggi jadi
faktor besarnya premi yang dibayar peserta asuransi.

8. Kondisi kesehatan
Sebelum diputuskan berapa premi yang dibayar, peserta asuransi harus menjalani pemeriksaan
kesehatan (medical check up). Premi yang dibayarkan akan mahal bila kondisi kesehatan peserta
tidak baik atau buruk.

Faktor dari Sisi Perusahaan Asuransi


Berikut ini adalah beberapa faktor yang memengaruhi besaran premi dari sisi perusahaan
asuransi.

1.  Return investasi
Beruntunglah jika perusahaan asuransi yang dipilih baik dalam pengelolaan akumulasi premi,
terutama dalam penempatan di instrumen investasi. Return investasi yang besar membuat premi
yang dibayarkan jadi lebih murah.
2. Biaya-biaya yang dihitung
Biaya semisal pajak dan biaya-biaya lain juga memengaruhi besaran premi. Makin banyak biaya
tersebut, makin besar premi yag dibayar.

3. Manfaat yang diberikan


Ambillah asuransi yang manfaatnya benar-benar Anda butuhkan. Beragamnya manfaatnya yang
diberikan satu produk asuransi membuat premi yang Anda bayarkan lebih mahal.

     b. Unsur-unsur yang terdapat pada tarif yang ideal.


Asuransi terdapat unsur-unsur diantaranya :

1. Insured (Pihak Tertanggung)
Definsi dari unsur yang pertama ini adalah, seseorang atau badan atau organisasi yang
berjanji untuk membayar sejumlah uang (disebut premi) kepada pihak  penanggung. Pembayaran
ini bisa dilakukan secara berturut-turut (diangsur) atau sekaligus tunai. Yang selanjutnya dengan
membayar premi ini maka pihak insured akan mendapatkan hak mendapatkan klaim asuransi.
Bersama dengan hak tersebut melekat juga kewajiban untuk tetap membayar premi sesuai
dengan kesepakatan.
2. Insure (Pihak Penanggung)
Sesuai dengan definisinya, maka unsur yang kedua ini adalah badan atau lembaga, atau
organisasi tertentu yang dalam skema perjanjian akan membayarkan sejumlah uang (bisa disebut
sebagai uang santunan atau penggantian) baik secara berangsur-angsur ataupun secara tunai
(sekaligus), kepada pihak pertama apabila terjadi sesuatu hal yang terjadi sesuai dengan apa yang
TUGAS 2 MANAJEMEN RESIKO DAN ASURANSI
8
NAMA : HADISTI KHOERUNNISA
NIM : 042569652

diperjanjikan. Hak insure adalah mendapatkan pembayaran premi. Sedangkan kewajibannya


adalah  membayar sejumlah uang sesuai klaim yang ada dalam skema perjanjian.
3. Objek Asuransi
Unsur yang ketiga ini meliputi antara lain : benda, beserta hak dan atau kepentingan yang
melekat pada benda tersebut, hal yang terkait dengan nyawa, bagian tubuh (termasuk kesehatan)
serta lainnya yang termasuk dalam objek asuransi sesuai dengan yang dijanjikan
pihak insure (uang pensiun, pendapatan bulanan serta lainnya). Dimana pihak insured membayar
uang premi dengan tujuan bebas dari risiko kerusakan, kehilangan, serta kerugian lainnya.
4. Peristiwa Asuransi
Secara definitif unsur keempat ini bisa dijabarkan sebagai satu peristiwa tidak pasti
(evenement) yang mengancam objek asuransi, dan didalamnya terjadi persetujuan antara
pihak insure dan insured sehingga menjadi satu perbuatan hukum berupa kesepakatan antara
kedua belah pihak.
Keempat unsur ini membentuk satu hal yang disebut sebagai hubungan asuransi, yang
didalamnya didasari atau dasar hubungan sukarela antara kedua belah pihak untuk saling
memenuhi hak dan kewajiban masing-masing. Untuk lebih memahami proses asuransi secara
lengkap, berikut ini ilustrasi yang bisa dijadikan tambahan pengetahuan bagi nasabah atau
masyarakat secara umum.

Sumber :
https://www.cermati.com/artikel/jenis-dan-macam-macam-risiko-asuransi-yang-wajib-diketahui
https://www.allianz.co.id/explore/detail/apa-saja-sih-yang-bisa-kamu-asuransikan-cek-
kriterianya-di-sini/91090
https://www.cermati.com/artikel/wajib-tahu-7-risiko-yang-tidak-ditanggung-asuransi-perjalanan
https://www.cermati.com/artikel/unsur-unsur-pada-asuransi-yang-wajib-untuk-diketahui
https://www.cermati.com/artikel/asuransi-murah-atau-mahal-tergantung-apa-ini-jawabannya

Anda mungkin juga menyukai