Anda di halaman 1dari 24

STRATEGI

PEMASARAN INTERNASIONAL
Perkuliahan 6
Lingkungan Politik dan Hukum

Dr. Sonny Subroto Maheri Laksono, M.Si.


No. HP. 08123443943
Email: sonnysubroto@gmail.com
Bio Data
NAMA : Dr. Sonny Subroto Maheri Laksono, MSi.
PENDIDIKAN : S1, S2 dan S3 FIA Univ. Brawijaya Malang

STATUS SEBAGAI PNS:


• Nip. : 19661128 199403 1 007
• Pangkat : Pembina Tingkat I (IVb)
• Jabatan : Sekretaris Balitbangda Kab. Kediri
• Riwayat Jabatan :
➢KaSubDin. Perencanaan Dispenda
➢Ka.SubDin. Pendataan dan Penetapan Dispenda
➢Kabag. Pembangunan
➢Sekretaris DPPKAD
➢Kabag. Organisasi

STATUS DI PERGURUAN TINGGI:


• Institusi : Pascasarjana Uniska Kediri
• NIK. : 1966112820160524.2.70434
• NIDK : 8874010016
• Jabatan : Lektor (Assistant Professor)

MENGAJAR DI : ORGANISASI:
➢ FIA Universitas Brawijaya (Kampus II) Kediri • DPC IPPMI Kediri:
➢ Fakultas Ekonomi Uniska Kediri Dewan Pakar.
➢ STIKES Pamenang Kediri • KADIN Kab. Kediri:
➢ UNESA Surabaya Wakil Ketua Umum (WKU)
➢ Pascasarjana UNISKA Kediri Bidang SDM dan
➢ Pascasarjana UNIK Kediri Ketenagakerjaan

• Aktif menjadi narasumber diberbagai workshop, seminar, pelatihan dan bimbingan teknis
yang dilaksanakan oleh lembaga pemerintah dan swasta (Narasumber Nasional).
❖ Dosen:
Dr. Sonny SM Laksono, M.Si.,

❖ Pertemuan ini membahas tentang:


✓ Kekuatan politik dan tindakan pemerintah di host country;
✓ Iklim dan kekuatan politik home country;
✓ Penilaian resiko politik dan strategi untuk mengurangi resiko politik;
✓ Kekuatan hukum internasional;
✓ Meminimalkan masalah yang berkaitan dengan hukum internasional;
✓ Kecenderungan yang terjadi serta berdampak terhadap pemasaran internasional.

❖ Tujuan Instruksional Khusus:


Setelah sesi kuliah ini mahasiswa akan dapat memahami tentang hal-hal sebagaimana tersebut di atas.

Kuliah sinambi dolan, niing…….


ojo digawe dolanan…..

Ojo rumongso biso, niing…..


bisoo rumongso…..
Situasi politik suatu negara mempengaruhi
perdagangan internasionalnya.
Kita semua tahu apa yang terjadi
Korea Utara.
Penilaian Resiko Politik dan Strategi-strategi Pengurangan Resiko
Kekuatan-kekuatan
Politik Host Country

Tindakan-tindakan
Pemerintah Host Country

Iklim dan
Kekuatan-
Kekuatan- Penilaian Resiko
kekuatan Hukum
kekuatan politik Politik
Internasional
home country

Strategi-strategi
Pengurangan Resiko

Sumber: Jeannet dan Hennessey (1998)


Kekuatan Politik di Host Country
Menurut Jeannet dan Hennessey (1998)
kekuatan-2 politik di host country terdiri dari:
➢Iklim Politik;
➢Pemerintah;
➢Kedaulatan Nasional;
➢Keamanan Nasional;
➢Kemakmuran Nasional;
➢Martabat Nasional;
➢Identitas Nasional; dan
➢Kelompok-kelompok Penekan.
Tindakan Pemerintah Host Country
Menurut Jeannet dan Hennessey (1998),
kekuatan-2 politik tsb akan mempengaruhi
tindakan-2 pemerintah host country dlm bentuk al:
1. Jaw Boning. Intervensi pemerintah dlm proses
bisnis dg cara tdk resmi dan kadang-2 tanpa dasar
hukum;
2. “Buy Local” Reditriction. Tindakan pemerintah
baik dlm bentuk peraturan maupun kebijakan yg
mendorong penggunaan produk-2 baik
berbentuk barang maupun jasa produksi
perusahan-2 lokal;
3. Hambatan-hambatan Nontarif. Tindakan-2
pemerintah yg menghambat masuknya produk-2
impor baik dlm bentuk penetapan kaota,
persyaratan administrasi dan hambatan-2 nontraif
lainnya;
4. Subsidi. Pemberian subsidi dilakukan dlm rangka
menjaga kelangsungan hidup perusahaan-2 lokal
dlm persaingan dg perusahaan-2 asing di pasar
dalam negeri dan pasar internasional;
5. Kondisi-kondisi Operaional. Pemerintah host
country mempunyai suatu pengaruh langsung atas
operasi-2 sebuah anak perusahaan asing dg
memaksakan kondisi-2 tertentu kpd operasi anak
perusahaan tsb (al: pembatasan jam operasional,
periklanan, distribusi, dsb);
6. Kandugan Lokal. Mengharuskan perusahaan-2
internasional untuk memberi nilai tambah
produk-produknya dg produk lokal tertentu;
7. Boikot. Tindakan pemerintah host country untuk
melarang sebagian atau seluruh produk dari
negara lain dipasarkan di negaranya (biasanya
akibat dari adanya konflik politik);
8. Pengambilalihan. Pengambilalihan perusahaan
asing oleh pemerintah host country dengan
ganti rugi (expropriation) atau tanpa ganti rugi
(confiscation). Domestitication adalah
pengambilalihan denga cara yang lebih halus
(memaksa perusahaan asing unt menjual
sahamnya kpd pihak lokal dsb).
Iklim dan Kekuatan Politik Home Country
Pada hakekatnya, kekuatan-2 politik yg telah
disebutkan sebelumnya, selain berlaku di host
country, berlaku juga di home country. Demikian jg
dg tindakan-2 pemerintah home country berkaitan
dg kekuatan-2 politik yg bekerja di home country.
Namun dalam hal ini lebih focus pada
tindakan-2 pemerintah home country yg berdampak
pd pemasaran produk-2 di suatu host country
seperti misalnya: embargo, subsidi dan penerbitan
daftar negara-negara yg mendapat perlakuan
istimewa (Most Favor Nation-MFN).
Penilaian Resiko Politik
Jeannet dan Hennessey (1998)
menyarankan 6 (enam) pertanyaan pokok yg
harus dicari jawabannya berkaitan dg upaya
menilai resiko politik yaitu:
1) Bagaimana stabilitas sistem politik di host
country:
2) Seberapa kuat komitmen pemerintahan
host country pd aturan-2 main yg spesifik
seperti misalnya hak kepemilikan atau hak
kontrak berdasarkan ideologi dan posisi
kekuasaannya?
3) Berapa lama pemerintah sekarang akan
tetap berkuasa?
4) Bila pemerintah sekarang diganti,
apakah aturan-aturan main spesifik
akan diganti?
5) Apa dampak dari perubahan aturan-
aturan main spesifik tersebut?
6) Dari sudut pandang efek-efek tersebut,
keputusan-2 atau tindakan-2 apa yg
harus diambil?
Strategi untuk Mengurangi Resiko Politik
Pilihan strategi menurut Jeannet dan Hennessey
(1998) yaitu:
1. Status yang tidak ternilai (invaluable status). Pilihan
strategi ini dpt digunakan oleh perusahaan-2 asing yg
memiliki sesuatu yg istimewa atau tdk ternilai.
2. Integrasi vertikal. Pilihan strategi ini dpt digunakan
bila perusahaan asing mempunyai jaringan pabrik2
khusus di berbagai negara dan masing-2 pabrik tsb
saling terkait dan tergantung satu dg yg lain, maka
resiko politiknya akan lebih kecil dibandingkan dg
perusahan-2 yg terintegrasi dan bebas penuh di
setiap negara.
3. Mencari mitra lokal. Perusahaan asing bisa saja
mendirikan perusahaan patungan dg pengusaha
atau perusahaan lokal sbg upaya untuk
mengamnakan operasional perusahaan dari
kemungkinan tindakan host country yg mungkin
merugikan.
4. Meminjam uang dari lembaga keuangan lokal (local
borrowing). Mendanai operasi lokal dari pinjaman
lembaga keuangan lokal asli dlm jmlh yg besar dpt
mengamankan perusahaan asing tsb dari
kemungkinan keputusan-2 yg dpt merugikannya krn
pemerintah host country tdk akan berani
menghadapi dampak yg mungkin timbul terhadap
stabilitas lembaga keuangan nasionalnya.
5. Meminimalkan investasi tetap. Pilihan strategi ini
dpt dilakukan dg cara mengadkan aset-2 tetap
dilakuan melalui leasing dan bukan dg membeli
aset-2 tersebut. Pilihan strategi ini dpt juga
dilakukan melalui pemberian hak lisesnsi atau
waralaba (franchising) kpd pengusaha lokal.
6. Membeli polis asuransi resiko politik.
Perusahaan-2 internasional membeli polis
asuransi untuk meilindungi dari resiko politik
mereka di suatu host country.
Salah satu tindakan ekstrem dlm menghadapi
resiko politik adalah hengkang dari host country
seperti yg dilakukan Google di Cina.
Kekuatan Hukum Internasional
4 (empat) sistem hukum yg ada di dunia yaitu:
1. Sistem hukum yg lahir di Inggris dan dianut oleh
negara-2 bekas jajahan Inggris yg tergabung dlm
persemakmuran (commonwealth) yg disebut
common law;
2. Sistem hukum yg lahir di daratan Eropa yg dianut
selain oleh negara-2 Eropa dan juga Indonesia,
disebut Code atau Civil Law;
3. Sistem hukum yg dianut negara-2 sosialis,
disebut sistem hukum sosialis;
4. Sistem hukum Islam yg didasarkan kpd kitab suci
Al-Qur’an yg dianut oleh negara-2 Islam.
Ciri-ciri common law adalah:
Hukum tidak ditulis untuk mencakup
semua situasi yg dpt diduga dan
kasus-2 diputuskan berdasarkan
tradisi, praktik umum dan penafsiran
undang-undang.
Sedangan code law bercirikan
mencakup semua aplikasi hukum yg
dpt diduga serta dikembangkan untuk
aplikasi komersial, sipil dan kriminal.
Hukum Internasional adalah aturan-2 dan
prinsip-2 di mana pemerintahan berbagai
negara mempertimbangkan mengikat diri
mereka sendiri pada pakta/perjanjian, dan
kebiasaan internasional tersebut.
Yurisdiski dalam konteks pemasaran
global sebagai sebuah wewenang yang dimiliki
oleh pengadilan untuk mengatur jenis-2
kontroversi khusus yg timbul di luar batas
sebuah negara atau menggunakan kekuasaan
terhadap individu atau lembaga negara
berbeda.
Meminimalkan Masalah yang Berkaitan
dengan Hukum Internasional
Bradley (1991) Menyarankan beberapa hal
untuk mengurangi masalah-2 yg mungkin timbul
dari aspek hukum internasional, yaitu:
1. Menyadari/memahami hukum komersial di
masing-2 negara. Kegiatan-2 komersial dpt
dipengaruhi oleh lingkungan-2 hukum yg
berbeda-beda unt distribusi, penetapan harga,
promosi, pengembangan dan peluncuran produk
serta tanggung jawab produk (perlindungan
konsumen);
2. Unsur-2 sebuah kontrak internasional yg baik.
Sebuah kontrak atau perjanjian tertulis
internasional hendaknya: (a) menggunakan
istilah-istilah kontrak yg tdk terkait dg sebuah
budaya; (b) menggunakan unit-2 ukuran yg jelas;
(c) hindari format kontrak dg standar domistik;
dan (d) terdapat provisi atau klausul mengenai
cara-2 penanganan sebuah perselisihan.
3. Provisi/klausul untuk arbitrase. Klausul arbitrase
memungkinkan pihak-2 yg terkait dg sebuah
kontrak sepakat unt membawa perselisihan kpd
arbitrator sblm dibawa ke jalur hukum.
(Seyogyanya menunjuk arbitrator internasioanal).
4. Pengetahuan tentang konvensi-
konvensi internasional. Terdapat
sebuah upaya yg disepakati bersama
secara global untuk melakukan
standarisasi dan koordinasi peraturan-
peraturan yg terkait dg kepabeanan,
label, karantina, unit-2 ukuran dan
perpajakan. Perlu juga dicatat
konvensi-2 internasional yg melindungi
produk industri di pasar-2 asing.
Kecenderungan yg Terjadi yg Berdampak
Terhadap Pemasaran Internasional
Jeannet dan Hennessey (1998)
mengemukakan 3 (tiga) kecenderungan
yg terjadi di dunia dalam aspek politik
dan hukum:
1. Perdagangan bebas;
2. Deregulasi;
3. Privatisasi perusahaan -- perusahaan
milik negara. >>>>>
Marilah kita berkarya dengan:
CEPAT, TEPAT, DAPAT, dan SELAMAT
(kerjakan yang tertulis, tulis yang dikerjakan dan
arsipkan)

Anda mungkin juga menyukai