Simplisia nabati sering berasal dan berupa seluruh bagian tumbuhan, tetapi sering berupa
bagian atau organ tumbuhan seperti akar, kulit akar, batang, kulit batang, kayu, bagian
bunga dan sebagainya. Di samping itu, terdapat eksudat seperti gom, lateks, tragakanta,
oleoresin, dan sebagainya.
TRAGAKAN
Materia Medika Indonesia merupakan pedoman bagi simplisia yang
akan dipergunakan untuk keperluan pengobatan, tetapi tidak berlaku
bagi bahan yang dipergunakan untuk keperluan lain yang dijual dengan
nama yang sama. Namun, simplisia yang dijelaskan disini adalah
simplisia nabati yang secara umum merupakan produk hasil pertanian
tumbuhan obat setelah melalui proses pasca panen dan proses
preparasi secara sederhana menjadi bentuk produk kefarmasian yang
siap dipakai atau siap diproses selanjutnya, yaitu:
Genetik (bibit)
Lingkungan (tempat tumbuh, iklim)
Rekayasa agronomi (fertilizer, perlakuan
selama masa tumbuh)
Panen (waktu dan pasca panen
Besarnya variasi senyawa kandungan meliputi
baik jenis ataupun kadarnya sehingga timbul jenis
(spesies) lain yang disebut kultivar. Namun
sebaliknya bahwa kondisi dimana variabel
tersebut menghasilkan produk yang optimal atau
bahkan unggulan secara kimia, maka dikenal
obsesi adanya bibit unggul dan produk unggulan
serta daerah sentra agrobisnis, dimana tumbuhan
obat unggulan tersebut ditanam
Proses pemanenan dan preparasi simplisia
merupakan proses yang dapat menentukan mutu
simplisia dalam berbagai artian, yaitu komposisi
senyawa kandungan, kontaminasi, dan stabilitas
bahan. Namun demikian, simplisia sebagai produk
olahan, variasi senyawa kandungan dapat
diperkecil, diatur dan diajegkan. Hal ini karena
penerapan iptek pertanian pasca panen yang
terstandar.
Dalam hal simplisia sebagai bahan baku (awal) dan produk
siap dikonsumsi langsung, dapat dipertimbangkan 3 konsep
untuk menyusun parameter standar umum:
Strychnos nuxvomica
Jenis tanaman lain adalah golongan tanaman
industri, seperti tanaman sumber minyak, lemak,
minyak atsiri, serat, karet dan lain-lain juga
digunakan dalam farmasi meskipun lebih banyak
sebagai bahan baku bagi industri sabun, parfum,
tekstil dan lain-lain.