DASAR (KI406)
TITRASI PERMANGANOMETRI
NIM: 2007769
BANDUNG
2021
| 1
WORKSHEETS PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR (KI 226)
SEMESTER GANJIL 2021-2022
A. KAJIAN TEORI
Prinsip metode titrasi permanganometri yaitu, zat organik dapat dioksidasi dengan
KMnO4 dalam suasana asam dengan pemanasan. Sisa KMnO4 direduksi dengan asam oksalat
berlebih. Kelebihan asam oksalat dititrasi kembali dengan KMnO4 (Apriyanti & Apriyani,
2019).
Pada pH netral atau larutan alkali, hasil reaksi merupakan MnO2 yang berupa padatan
berwarna coklat.
| 2
Sedangkan pada larutan basa yang sangat kuat seperti 2M NaOH akan terbentuk ion
manganat yang berwarana hijau.
MnO4-(aq) + e- → MnO42-(aq)
(Harris, 2010)
B. ALAT-ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN (isi sesuai prosedur yang akan digunakan)
Alat
• Neraca analitik • Pemanas hot plate
• Gelas kimia 250 mL • Buret coklat
• Labu ukur 250 mL • Statif dan klem
• Botol semprot • Corong kaca
• Pipet volume 5 mL & 10 mL • Batang pengaduk
• Labu Erlenmeyer
• Gelas ukur 10 mL
Bahan
• Padatan natrium oksalat
• Larutan H2SO4 1 M
• Larutan KMnO4
• Larutan
• Aquades
C. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Membuat Larutan Baku Natrium Oksalat
Timbang ± 1,7 gram natrium oksalat p.a (lakukan secara kuantitatif, kemudian
larutkan dan tuangkan ke dalam labu takar 250 mL serta encerkan sampai tanda batas.
Homogenkan
Titrasi ke 1 2 3 4
Volume awal (mL) 0,00 21,00 0,00 20,00
Volume akhir 20,80 40,20 19,25 39,25
(mL)
Keterangan Ungu Merah Merah Merah
warna sangat sangat sangat
muda muda muda
• Persamaan reaksi yang terjadi? (setarakan dengan cara ½ reaksi ion-ion yang terlibat)
• Mengacu pada persamaan reaksi, tentukan konsentrasi KMnO4
Persamaan reaksi :
MnO4-(aq) + 8H+(aq) + 5e- → Mn2+(aq)+ 4H2O(l) x2
(COO)22-(Aq) → 2CO2(g) + 2e- x5
------------------------------------------------------------ +
2MnO4-(aq) + 16H+(aq) + 10e- → 2Mn2+(aq)+ 8H2O(l)
5(COO)22-(Aq) → 10CO2(g) + 10e-
------------------------------------------------------------- +
2MnO4-(aq) + 5(COO)22-(Aq) + 16H+(aq) → 2Mn2+(aq) + 10CO2(g) + 8H2O(l)
Perhitungan konsentrasi KMnO4
20,80+(40,20 −21,00)+19,25+(39,25−20,00)
Volume KMnO4 = 4
= 19,625 mL
Massa Na2C2O4 = 1,7020 g
| 4
Menghitung larutan standar primer natrium oksalat
𝑔 Na2C2O4 x 1000
N = 𝐵𝐸 . 𝑣 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 (𝑚𝐿)
Mr natrium oksalat 134 g/mol
BE = = = 67
2 2
1,7020 𝑔 𝑥 1000
= 134 g/mol
. 250 𝑚𝐿
2
N = 0,102 N
Konsentrasi KMnO4
𝑁 𝑛𝑎𝑡𝑟𝑖𝑢𝑚 𝑜𝑘𝑠𝑎𝑙𝑎𝑡 .𝑣 𝑛𝑎𝑡𝑟𝑖𝑢𝑚 𝑜𝑘𝑠𝑎𝑙𝑎𝑡
N KMnO4 = 𝑣 𝐾𝑀𝑛𝑂4
0,102 𝑁 𝑥 10 𝑚𝐿
= 19,625 𝑚𝐿
N KMnO4 = 0,05 N
2. Penentuan Kandungan Besi (II) dalam sampel
Titrasi ke 1 2 3
Volume awal 0,00 0,00 0,00
Volume akhir 26,20 26,15 26,20
Keterangan Merah Merah Merah
warna sangat sangat sangat
muda muda muda
• Persamaan reaksi yang terjadi? (setarakan dengan cara ½ reaksi ion-ion yang terlibat)
MnO4-(aq) + 8H+(aq) + 5e- → Mn2+(aq)+ 4H2O(l) x 1
Fe2+ → Fe3+ + e- x5
----------------------------------------------------------- +
MnO4-(aq) + 8H+(aq) + 5e- → Mn2+(aq)+ 4H2O(l)
5Fe2+ → 5Fe3+ + 5e-
------------------------------------------------------------ +
MnO4-(aq) + 5Fe2+ + 8H+(aq) → Mn2+(aq) + 5Fe3+ + 4H2O(l)
• Mengacu pada persamaan reaksi, tentukan konsentrasi besi dalam sampel
26,20+26,15+26,20
v KMnO4 = = 26,18 𝑚𝐿
4
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑚𝑔)
Cppm = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 (𝐿)
N KMnO4 x Mr Fe x v KMnO4
Massa Fe = 1000
| 5
g
0,05 N x 56 x 26,18mL
mol
Massa Fe = = 0,07 g
1000
| 6
tak berwarna. Warna merah muda timbul akibat kelebihan ion permanganat. Satu tetes
kelebihan ion permanganat akan menimbulkan warna merah muda yang cukup jelas terlihat.
Dari pengulangan titrasi yang dilakukan untuk penentuan konsentrasi KMnO4, dilakukan 3
kali titrasi dan diperoleh volume rata-rata sebesar 19,625 mL. Pengulangan titrasi harus
dilakukan agar memperoleh volume konstan (< 0,005) untuk hasil yang maksimal pada
perhitungan konsentrasi KMnO4. Diperoleh konsentrasi dari KMn
Langkah kedua setelah menstandarisasi larutan KMnO4 adalah penetapan kadar besi
dengan mentitrasi larutan sampel yang mengandung besi (II) 10 mL dengan pentitran larutan
KMnO4. Titik akhir titrasi pada titrasi larutan besi (II) dengan larutan KMnO4 akan terlihat
jika larutan berwarna merah muda dan tidak kembali lagi menjadi tak berwarna. diperoleh
volume rata-rata hasil pengulangan titrasi sebanyak 3 kali yaitu 26,18 mL, dan dari
pengulangan titrasi tersebut diperoleh massa dari besi (II) dalam sampel sebesar 70 mg dan
konsentrasi zat besi (II) dalam satuan ppm yang dipipet sebanyak 10 mL adalah 7000 ppm.
E. KESIMPULAN
Normalitas yang dari KMnO4 yang distandarisasi dengan larutan natrium oksalat (N natrium
oksalat = 0,102 N) dihasilkan sebesar 0,102 N. Kadar besi (II) dalam sampel dari titrasi
dengan kalium permanganat dihasilkan sebesar 7000 ppm.
G. REFERENSI
Apriyanti, A., & Apriyani, E. M. (2019). Analisis Kadar Zat Organik pada Air Sumur Warga
Sekitar TPA dengan Metode Titrasi Permanganometri. ALKIMIA : Jurnal Ilmu Kimia
Dan Terapan, 2(2), 10–14. https://doi.org/10.19109/alkimia.v2i2.2988
Harris, Daniel C. 2010. Quantitative Chemical Analysis Eighth edition. New York : WH.
Freeman and Company.
Khopkar, SM. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : Universitas Indonesia
Kurniawati, P., & Alfanah, H. (2019). Perbandingan Metode Penentuan Kadar Permanganat
dalam Air Kran Secara Titrimetri dan Spektrofotometri UV-Vis. IJCA (Indonesian
Journal of Chemical Analysis), 2(2), 60–65. https://doi.org/10.20885/ijca.vol2.iss2.art3
Mursyidi, A., dan Rohman, Abdul, 2006. Pengantar Kimia Farmasi Analisis Volumetri dan
Gravimetri. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Putra, F. A. (2016). Comparative Analysis Method of Permanganometry and Serimetry To
Determination Concentration of Iron (Ii).
Putra, F. A., & Sugiarso, R. D. (2016). Perbandingan Metode Analisis Permanganometri dan
Serimetri dalam Penentuan Kadar Besi(II). Jurnal Sains Dan Seni ITS, 5(1), 10–13.
| 7
Sari, Yunita Ratna. 2018. Pengujian Zat Organik, Bromat dan Total Padatan Terlarut pada
Contoh Air di Balai Besar Industri Agro Bogor, Jawa Barat. Laporan Praktik Kerja
Lapangan. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta.
LAMPIRAN
Tugas Pralab
1. Sebutkan 3 contoh penggunaan titrasi permanganometri pada penetapan zat lain dan
tuliskan reaksinya!
Jawab:
a. Penentuan kalsium dengan metode permanganometri
Standarisasi
2MnO4- + 8H+→ 2Mn2+ + 4H2O
Reaksi pada sampel: 5Ca2+ + MnO4- + 8H+ → Mn2+ + 5Ca2+ + 4H2O
b. Penentuan kadar nitrit menggunakan larutan baku kalium permanganat
5NO2- + 2MnO4- + 6H+ → 2Mn2+ + 3H2O + 5NO3-
c. Penentuan kadar fosfit menggunakan larutan kalium permanganate
PO43- + 2MnO4- + 24H+ → 2Mn2+ + 12H2O
2. Mengapa saat pembuatan larutan KMnO4 harus dipanaskan sampai mendidih?
Jawab: Karena untuk mempercepat reaksi antara MnO4- dengan zat pengotor organik
yang terdapat dalam pelarut (Putra & Sugiarso, 2016).
3. Mengapa larutan KMnO4 tidak disaring menggunakan kertas saring?
Jawab: Kertas saring merupakan zat organik sedangkan KMnO4 tidak stabil jika
berinteraksi dengan zat organik (Putra & Sugiarso, 2016).
4. Mengapa larutan KMnO4 disimpan pada botol coklat ?
Jawab: Agar larutan KMnO4 tidak cepat teroksidasi dengan matahari yang dapat
mengakibatkan dekomposisi pada larutan KMnO4.
5. Mengapa proses titrasi standarisasi KMnO4 dengan Na2C2O4 pada percobaan dalam
keadaan panas?
Jawab: Untuk mempercepat reaksi antara KMnO4 dengan asam oksalat karena pada
suhu kamar reaksi antara keduanya cenderung lambat sehingga akan sulit untuk
menentukan titik akhir reaksi.
6. Bagaimana reaksi yang terjadi pada percobaan penentuan kadar Fe(II) tersebut?
Jawab: 5Fe3+ + Mn2+ + 4H2O → 2Fe2+ + MnO- + 8H+
| 8