Anda di halaman 1dari 23

TEORI PERMINTAAN UANG, KESEIMBANGAN BARANG DAN

PASAR UANG (KURVA IS-LM)

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
EKONOMI INTERNASIONAL
Yang diampu oleh Ibu Dian Rachmawati, S.E., S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :

Muhammad Rudy Alamsyah 190431626429


Nailah Nida Wamuazaroh 190431626513
Revita Dhea Putri 190431626506

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI
S1 PENDIDIKAN PENDIDIKAN EKONOMI
OKTOBER 2020
DAFTAR ISI
Halaman
Daftar Isi.........................................................................................................1
Kata Pengantar................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pasar Uang.................................................................................................5
2.2 Pasar Barang..............................................................................................9
2.3 PENGERTIAN DAN KONSEP IS-LM....................................................13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..............................................................................................22
3.2 Daftar Pustaka...........................................................................................23

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayahnya kepada kita semua, program kreatifitas
mahasiswa gagasan tertulis dengan judul “TEORI PERMINTAAN UANG,
KESEIMBANGAN BARANG DAN PASAR UANG (KURVA IS-LM)” ini dapat
terselesaikan dengan lancar dan tiada hambatan suatu apapun.
Penulis menyadari bahwa penyusunan program kreativitas mahasiswa gagasan
tertulis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan
berupa saran dan kritik yang bersifat membangun agar gagasan tertulis ini lebih baik
lagi.
Akhirnya penulis megucapkan terimakasih kepada pihak pihak yang telah
membantu dalam penyusunan program kreativitas mahasiswa gagasan tertulis ini, dan
penulis berharap semoga gagasan tertulis ini dapat membantu menambah wawasan
bagi kita semua.

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keseimbangan di pasar barang akan terjadi pada saat permintaan barang sama
dengan penawaran barang. Hal ini ditandai dengan suku bunga keseimbangan yang
dihasilkan dari permintaan akan dana yang berupa investasi (I) sama dengan
penawaran dana yang berupa saving (S) untuk kegiatan riil. Dari d an logy S dan I
inilah maka kurva ini dinamai dengan kurva IS. Kurva LM adalah kurva imajiner
yang menunjukkan skedul hubungan dari pendapatan (Y) (atau lebih tepatnya tingkat
output keseimbangan) dan suku bunga (i) yang terjadi pada saat keseimbangan di
pasar uang.
Keseimbangan di pasar uang akan terjadi pada saat permintaan uang sama
dengan penawaran uang. Hal ini ditandai dengan suku bunga keseimbangan yang
dihasilkan interseksi permintaan akan uang (Liquidity Preference) dengan penawaran
uang yang dikontrol spenuhnya oleh bank sentral (Money supply). Dari d an logy
L dan M inilah maka kurva ini dinamai dengan kurva LM. Keseimbangan ekonomi
dapat dicapai dengan dua asumsi mendasar yaitu perekonomian tersusun dari pasar
berstruktur persaingan sempurna atau Perfect Competition. Asumsi lainnya adalah
uang yang beredar bersifat netral atau Money Neutrality, dimana uang memegang
peran utamanya sebagai medium of exchange atau alat pertukaran. Dengan demikian
kombinasi dari kurva IS dan LM menghasilkan tingkat pendapatan dan tingkat bunga
keseimbangan pada saat terjadinya keseimbangan baik pada pasar barang dan pasar
uang terjadi.
Kombinasi kondisi keseimbangan d an pasar uang dan pasar barang inilah
yang membentuk keseimbangan i maupun Y. D engan memahami betul mekanisme
IS-LM inilah maka akan memudahkan kita untuk mengetahui bagaimana kebijakan
makroekonomi akan mempengaruhi keseimbangan baik dipasar uang maupun di
pasar barang yang akan menghasilkan d an Y keseimbangan. Meski untuk melihat
kondisi makroeknomi diperlukan selain analisis IS-LM (IS-LM adalah analisis dari
sisi aggregate demand (AD)) namun dengan mengerti IS-LM maka paling tidak

3
kondisi perubahan yang terjadi akan mudah untuk diketahui paling tidak untuk sisi
domestiknya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari permintaan uang?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang?
3. Apa pengertian pasar barang ?
4. Bagaimanakah keseimbangan pada pasar barang ?
5. Apa saja faktor yg mempengaruhi permintaan barang?
6. Bagaimana Keseimbangan dari pasar Uang?
7. Apa itu Kurva IS-LM?
8. Bagaimana pembentukan Kurva IS dan Kurva LM?
9. Bagaimana perpotongan dari model Keynesian?
10. Bagaimana terjadinya keseimbangan dari Kurva IS-LM?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian dari permintaan uang.
2. Untuk mengetahui berbagai faktor yang memengaruhi dari permintaan uang.
3. Untuk mengetahui pengertian dari pasar barang.
4. Untuk mengetahui keseimbangan dari pasar barang.
5. Untuk mengetahui berbagai faktor yang memengaruhi permintaan barang.
6. Untuk mengetahui keseimbangan dari pasar uang.
7. Untuk mengetahui apa itu kurva IS-LM.
8. Untuk mengetahui bagaimana pembentukan dari Kurva IS-LM.
9. Untuk mengetahui perpotongan dari model Keynesian.
10. Untuk mengetahui terjadinya keseibangan dari Kurva IS-LM

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PASAR UANG
A. Teori Permintaan Uang
a) Pengertian Permintaan uang
Permintaan uang adalah jumlah uang yang diminta oleh masyarakat. Dengan
kata lain, permintaan uang adalah total permintaan uang dari seluruh rumah
tangga dan perusahaan dalam sebuah perekonomian. Menurut pandangan
ekonomi klasik, fungsi uang hanyalah sebagai alat tukar. Karenanya jumlah uang
yang diminta berbanding proporsional dengan tingkat pendapatan. Jika tingkat
pendapatan meningkat, permintaan uang meningkat, begitu juga sebaliknya.
Jumlah uang yang dipegang oleh masyarakat bukanlah semata-mata nilai
nominalnya, tetapi juga daya belinya, yaitu nilai nominal dibandingkan dengan
tingkat harga (real money balances). Karena uang hanya berfungsi sebagai alat
tukar, maka uang bersifat netral (money neutrality), dalam arti uang hanya
memengaruhi tingkat harga. Adapun yang dimaksud dengan uang adalah segala
sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat pembayaran yang sah. Untuk dapat
dipakai sebagai alat pembayaran yang sah, uang harus memenuhi tiga fungsi
yaitu: sebagai satuan pengukur nilai, sebagai alat tukar dan sebagai penimbun
kekayaan.

b) Teori Klasik (Sebelum Keynes)


Teori klasik tentang permintaan uang terkenal sebagai “teori kuantitas
mengenai uang”, yaitu mengenai permintaan dan sekaligus penawaran uang,
beserta interaksi antara keduanya. Toeri tersebut terfokus pada hubungan antara
penawaran uang dengan niali uang. Landasan pemikiran mengenai perekonomian
dalam teori tersebut menggunakan asumsi klasik, yaitu perekonomian selalu
dalam keadaan seimbang. Teori permintaan uang menurut Irving Fisher dan teori

5
permintaan uang menurut Cambridge adalah contoh dari teori uang klasik ini.
Teori permintaan uang menurut Irving Fisher seperti yang diuraikan dalam
bukunya yang berjudul Transaction Demand Theory of The Demand for Money
memandang uang sebagai alat pertukaran. Menurut Fisher, apabila terjadi suatu
transaksi antara penjual dan pembeli, maka terjadi pertukaran antara uang dan
barang/jasa, sehingga nilai dari uang yang ditukarkan pastilah sama dengan nilai
barang/jasa yang ditukarkan. Secara matematis dapat dituliskan rumus sebagai
berikut :

MV = PT

M = jumlah uang beredar (penawaran uang)


V = tingkat kecepatan (velocity) pertukaran uang
P = harga barang/jasa
T = jumlah (volume) barang/jasa menjadi objek transaksi

c) Teori Keynes
Dalam bukunya The General Theory of Employment, Interest and Money,
Keyne menyatakan bahwa mekanisme pasar tidak dapat secara otomatis
menjamin adanya full employment dalam perekonomian perlu adanya campur
tangan pemerintah dalam hal ini. Teori keuangan yang dikemukakan Keynes
pada umumnya menerangkan tiga hal utama, yaitu: tujuan masyarakat untuk
transaksi, tujuan berjaga-jaga dan tujuan spekulasi.
1. Motif Transaksi
Untuk tujuan transaksi tergantung pada pendapatan. Dimana makin tinggi
tingkat pendapatan, makin besar keinginan akan uang kas untuk transaksi.
Seseorang atau masyarakat yang tingkat pendapatannya tinggi, biasanya

6
melakukan transaksi yang lebih banyak dibandingkan seseorang atau masyarakat
yang pendapatannya rendah.

2. Motif Berjaga-Jaga
Motif untuk berjaga-jaga Keynes menjelaskan bahwa motif untuk berjaga-
jaga dipengaruhi oleh pendapatan, karena jika tingkat pendapatan tinggi, maka
seseorang akan menghadapi kemungkinan timbulnya kesempatan-kesempatan
yang lebih baik, tetapi dengan resiko yang lebih besar.
3. Motif Spekulasi
Permintaan uang untuk tujuan spekulasi, menurut Keynes ditentukan oleh
tingkat bunga. Makin tinggi tingkat bunga makin rendah keinginan masyarakat
akan uang kas untuk tujuan atau motif spekulasi. Sebaliknya, makin rendah
tingkat suku bunga, maka makin besar keinginan masyarakat untuk menyimpan
uang kas.
d) Teori Setelah Keynes
Terdapat tiga teori permintaan uang setelah masa Keynes, yaitu teori
permintaan uang untuk tujuan transaksi oleh Baumol, teori permintaan uang untuk
spekulasi oleh Tobin, dan teori permintaan uang menurut Friedman. Baumol
menyatakan bahwa adanya lembaga keuangan yang memberikan bunga
menyebabkan orang yang memegang uang tunai mengalami kerugian yang disebut
opportunity cost dimana ia kehilangan kesempatan memperoleh bunga dari
pendapatannya.

7
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Uang
1. Tingkat Suku Bunga
Ketika tingkat suku bunga tinggi permintaan akan uang untuk motif
spekulasi akan berkurang. Hal ini dikarenakan tingginya suku bunga akan
membuat biaya pinjaman uang untuk berspekulasi semakin bertambah
mahal.
2. Pendapatan Rill
Pendapatan Riil adalah pendapatan yang dihitung dengan harga konstan
(mendasarkan pada harga tahun tertentu yang dijadikan tahun dasar).
Semakin tinggi pendapatan, permintaan akan uang akan semakin besar. Ini
dikarenakan konsumsi dan tabungan akan bertambah seiring dengan
meningkatnya pendapatan.
3. Fasilitas Kredit
Semakin mudah fasilitas kredit akan memudahkan masyarakat meminjam
uang kepada bank sehingga semakin banyak jumlah uang tunai yang
diinginkan masyarakat, begitu pula kebalikannya. Semakin sulitnya
fasilitas kredit maka jumlah uang yang diinginkan masyarakat akan
berkurang.
4. Tingkat Harga
Semakin tinggi tingkat harga umum, permintaan akan uang akan semakin
bertambah. Kenapa begitu? Karena harga barang dan jasa bertambah
mahal, dan untuk membelinya diperlukan uang yang lebih banyak pula
dan mengakibatkan permintaan akan uang juga semakin bertambah.

8
2.2 PASAR BARANG
A. PENGERTIAN
Pasar barang adalah pasar yang mempertemukan penawaran dan permintaan
barang dan jasa. Pasar barang sering diistilahkan dengan sektor riil Kurva IS
menyatakan hubungan antara tingkat suku bunga (i atau r) serta tingkat pendapatan
Nasional (Y) yang muncul di pasar barang dan jasa. Sedangkan pasar tenaga kerja
mengikuti pasar barang apabila output (Q) naik maka jumlah orang yang mendapat
pekerjaan atau tingkat employment (N) juga naik. Sebaliknya, N turun apabila Q
turun. Keynes menekankan bahwa proses makro adalah proses menuju keseimbangan
umum (general ekuilibrium). Apabila terjadi suatu perubahan (misalnya, I atau G atau
MS berubah), maka akan mempunyai pengaruh berantai terhadap semua pasar.
Perekonomian akan menyesuaikan diri (terhadap perubahan ini) sehingga tercapai
posisi keseimbangan umum yang baru. Posisi keseimbangan umum diartikan sebagai
posisi semua pasar ada dalam posisi keseimbangannya secara bersama-sama
(simultan). Suatu perekonomian akan selalu bergerak menuju posisi keseimbangan
umumnya.
1. Ciri-Ciri Pasar Barang
1) Adanya calon penjual dan pembeli didalam pasar
2) Adanya suatu barang atau jasa yang hendak diperjual belikan didalam
pasar
3) Adanya sebuah Interaksi antara sih penjual dan pembeli baik secara
langsung maupun tidak langsung
4) Adanya suatu proses permintaan dan penawaran oleh kedua belah
pihak.

9
2. Macam-Macam Pasar Barang
Pasar barang bisa dibagi lagi menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut :
1. Pasar Barang Nyata/Riil
Pasar barang nyata ialah sebuah pasar yang menjual produk dalam bentuk
barang yang bentuk dan fisiknya jelas. Pasar ini mempertemukan antara
penjual dengan pembeli secara langsung (face to face) dan ada tawar-
menawar, ada barang dagangan, ada transaksi, penyerahan barang secara
langsung.
2. Pasar Barang Abstrak
Pasar barang abstrak yaitu sebuah pasar yang menjual produk yang tidak
terlihat atau tidak riil secara fisik. Pasar ini mempertemukan penjual dan
pembeli, di mana penjual hanya membawa contoh barang saja atau dalam
pasar tersebut tawar-menawar dilakukan melalui internet, surat kabar, telepon,
faximile.

3. FUNGSI DAN MANFAAT PASAR BARANG


1) Sebagai tempat atau sarana untuk memperoleh informasi tentang beberapa
jenis barang yang diperdagangkan di pasar dunia.
2) Sebagai tempat atau sarana untuk mengadakan transaksi berbagai barang yang
berlaku di pasaran dunia.
3) Sebagai tempat atau sarana untuk mengadakan transaksi berbagai barang yang
berlaku di pasaran dunia.
4) Sebagai tempat atau sarana untuk memantau dan mengatur perdagangan
barang.
5) Bagi Penjual (Produsen) Pasar barang dapat mempermudah pemasaran atau
penjualannya.
6) Bagi Pembeli (Konsumen) Pasar barang dapat mempermudah konsumen
dalam mendapatkan barang yang diinginkan dengan kualitas terjamin.

10
7) Bagi Pemerintah Pembentukan pasar barang bagi pemerintah dapat
memberikan tambahan devisa. Dengan devisa akan memudahkan pemerintah
untuk melakukan berbagai transaksi internasional yang dapat meningkatkan
pendapatan nasional.

B. Faktor yang mempengaruhi permintaan barang


1) Harga barang itu sendiri, artinya apabila harga mengalami kenaikan maka
permintaan akan turun, sebaliknya bila harga barang tersebut turun maka
permintaan akan naik.
2) Harga barang lain yang berkaitan, karena penggunaan yang saling
berhubungan antara barang konsumsi dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu saling mengganti (substitusi) dan saling melengkapi (komplementer).
3) Jenis Barang
4) Jumlah penduduk, dimana pertambahan penduduk yang diikuti oleh
perkembangan kesempatan kerja menyebabkan pertambahan permintaan.
Artinya, lebih banyak orang yang menerima pendapatan dan pendapatan
tersebut menambah daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa sehingga
permintaan akan bertambah.
5) Selera masyarakat, naiknya selera konsumen terhadap suatu barang
mengakibatkan naiknya permintaan terhadap barang tersebut. Begitupun
sebaliknya, jika selera konsumen turun, permintaan konsumen akan
berkurang.
6) Pendapatan masyarakat, akan menunjukan daya beli konsumen tersebut.
Semakin tinggi tingkat pendapat seseorang, maka akan semakin tinggi jumlah
permintaan terhadap suatu barang.
7) Ekspektasi atau ramalan masyarakat, para konsumen mengira bahwa harga
barang akan menjadi bertambah tinggi pada masa depan akan mendorong
mereka membeli ataupun menimbun barang pada masa kini untuk menghemat
pengeluaran di masa depan.

11
C. Keseimbangan Di Pasar Barang
Suku bunga memiliki peran yang penting dalam mempengaruhi tingkat
investasi. Semakin tinggi tingkat suku bunga (r) akan meningkatkan tabungan (s) dan
menurunkan investasi (i). Perubahan dalam investasi dapat mempengaruhi
pembelanjaan agregat(AE) dan pendapatan nasional.
Keseimbangan dalam pasar barang akan tercapai jika jumlah tabungan sama
dengan investasi. Yang nantinya persamaan ini akan mempengaruhi tingkat
pembelanjaan agregat dan pendapatan riil. Secara tidak langsung keseimbangan
ekonomi yang dapat dicapai oleh tabungan dan investasi adalah ketika perekonomian
mencapai keadaan AE = Y.
Hubungan antara pasar uang dan pasar barang, yaitu suatu keterkaitan antara
pasar barang dan pasar uang yaitu ada 2 kaitan yang mendasar antara pasar uang dan
pasar barang :
1. Pendapatan dan permintaan uang, dimana jumlah pendapatan masyarakat akan
mempengaruhi jumlah permintaan uang.
2. Belanja Investasi yang direncanakan dan tingkat bunga, orang akan
berinvestasi tergantung pada tingkat bunga yang ditawarkan, semakin tinggi
tingkat bunga maka semaki besar masyarakat akan belanja investasi,
begitu juga sebaliknya semakin rendah suku bunga, maka semakin rendah
pula niat masyarakat untuk berinvestasi.
Pasar uang dan pasar uang merupakan kedua pasar yang tidak dapat
dipisahkan, jumlah barang dapat terjual bergantung pada umlah uang yang dimiliki
masyarakat, jadi secara sederhana, kita hanya dapat berbelanja jika kita mempunyai
uang. Permintaan akan uang ini otomatis akan mempengaruhi pasar barang,
kemampuan dan daya beli masyarakat menjadi pemicu utama dalam kelancaran
transaksi yang terjadi di pasar barang. Oleh sebab itu, Hubungan antara pasar uang

12
dan pasar barang tidak dapat dipisahkan, mereka mempunyai keterikatan satu sama
lain dalam sebuah perekonomian

2.3 PENGERTIAN DAN KONSEP IS-LM


Model IS-LM adalah interpretasi terkemuka dari teori Keynes. Tujuan dari
model ini adalah untuk menunjukkan apa yang menentukan pendapatan nasional pada
berbagai tingkat harga.
Kurva IS adalah kurva yang menggambarkan keseimbangan antara
pendapatan nasional (Y) dan tingkat bunga (i) pada pasar barang. Sedangkan, Kurva
LM adalah kurva yang menggambarkan keseimbangan antara pendapatan nasional
(Y) dan tingkat bunga (i) pada pasar uang. IS berasal dari investasi (Investment)dan
tabungan (Saving). LM berasal dari permintaan akan uang (Liquidity Preference) dan
penawaran uang (Money Supply) Sehingga Kurva IS-LM merupakan kurva yang
menggambarkan bagaimana interaksi antara pasar barang (IS) dan pasar uang (LM).
Kurva IS LM merepresentasikan model IS-LM yang menunjukkan keseimbangan
antara tingkat suku bunga dan pendapatan nasional (output) dalam jangka pendek
(short-run equilibrium).
Model IS-LM memunculkan titik ekubilibrium tentang suku bunga dan
pengeluaran diberikan oleh ekulibrium di dalam pasar barang dan uang. Pasar barang
diwakilkan oleh ekuilibrium antara investasi dan tabungan (IS), dan pasar uang
diwakilkan oleh penawaran uang dan preferensi likuiditas. Kurva IS termasuk oleh
titik-titik dimana investasi, berdasarkan suku bunga, setara dengan tabungan,
berdasarkan keluaran.
Kurva IS melandai ke bawah karena keluaran dan suku bunga memiliki
hubungan berbanding terbalik di pasar barang: Apabila keluaran meningkat maka
akan lebih banyak uang yang ditabung, yang artinya suku bunga haruslah diturunkan
untuk mendorong investasi yang cukup sehingga sepantaran dengan tabungan. Kurva
LM melandai ke atas karena suku bunga dan keluaran memiliki relasi positif di pasar

13
uang. Dengan meningkatknya keluaran, permintaan untuk uang akan naik, dan suku
bunga akan turut naik.

A. Pembentukan kurva IS
Dalam ekonomi konvensional, kesimbangan umum dapat terjadi apabila pasar
barang dan pasar uang ada di dalam keseimbangan. Dalam keadaan keseimbangan
umum ini besarnya pendapatan nasional (Y) dan tingkat bunga (i) yang terjadi akan
mencerminkan pendapatan nasional (Y) dan tingkat bunga (i) yang seimbang baik di
pasar barang maupun di pasar uang.
            Kurva IS menyatakan hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan
yang muncul di pasar barang dan jasa. Kurva IS juga menyatakan “investasi” dan
“tabungan”. Dengan asumsi perekonomian tertutup, di mana ekspor adalah nol, maka
pengeluaran yang direncanakan sebagai jumlah konsumsi C, investasi yang
direncanakan I, dan pembelian pemerintah G.
Rumus : E = C + I + G. Di mana : C = C (Y – T)
Di mana :
E : Pengeluaran yang direncanakan
C: Jumlah Konsumsi
I : Investasi yang direncanakan
G : Perencanaan Pemerintah
            Persamaan ini menunjukkan bahwa konsumsi tergantung pada pendapatan
disposibel (Y – T), yang merupakan pendapatan total Y dikurangi pajak T.
Diasumsikan investasi yang direncanakan adalah tetap I, dan kebijakan fiskal-tingkat
pembelian dan pajak pemerintah- adalah tetap G dan T. Sehingga dikombinasikan
menjadi :
E = C (Y – T) + I + G
Selanjutnya perekonomian berada dalam keseimbangan (equilibrium) ketika
pengeluaran aktual sama dengan pengeluaran yang direncanakan. Asumsi ini

14
didasarkan pada gagasan bahwa ketika rencana orang-orang telah direalisasikan,
mereka tidak mempunyai alasan untuk mengubah apa yang mereka lakukan.
Mengingat Y sebagai GDP aktual tidak hanya pendapatan total tetapi juga
pengeluaran total atas barang dan jasa, sehingga dapat ditulis kondisi keseimbangan
sebagai :
Pengeluaran Aktual = Pengeluaran Yang Direncanakan
Y = E
Kurva IS menunjukkan kombinasi dari tingkat bunga dan tingkat pendapatan
yang konsisten dengan keseimbangan dalam pasar untuk barang dan jasa. Perubahan-
perubahan dalam kebijakan fiskal yang meningkatkan permintaan terhadap barang
dan jasa menggeser kurva IS ke kanan. Perubahan-perubahan dalam kebijakan fiskal
yang mengurangi permintaan terhadap barang dan jasa menggeser kurva IS ke
kiri. Kurva IS memiliki kemiringan negative karena tingkat suku bunga yang lebih
tinggi menurunkan pengeluaran investasi, yang pada gilirannya menurunkan
permintaan agregat serta tingkat pendapatan keseimbangan.
Hal-hal utama mengenai kurva IS adalah sebagai berikut:
1) Kurva IS adalah kombinasi antara suku bunga dan tingkat pendapatan, dimana
pasar barang berada dalam kondisi keseimbangan.
2) Kurva IS memiliki kemiringan negative karena kenaikan suku bunga akan
menurunkan pengeluaran investasi yang direncanakan, dan karenanya juga
menurunkan permintaan agregat termasuk mengurangi keseimbangan
pendapatan.
3) Kuva IS mengalami pergeseran oleh adanya perubahan pengeluaran otonom.
Kenaikan pengeluaran otonom termasuk pembelian pemerintah, akan
menggeser kurva IS ke sebelah kanan.

15
B. PEMBENTUKAN KURVA LM
   Kurva LM memiliki kemiringan positif. Kenaikan suku bunga akan
menurunkan permintaan saldo riil. Untuk mempertahankan agar tingkat permintaan
saldo riil bisa sama dengan tingkat penawaran tetap, pendapatan harus ditingkatkan.
Semakin besar kepekaan permintaan akan uang terhadap pendapatan, dan semakin
rendah kepekaan permintaan akan uang terhadap, maka semakin curamlah kurva LM.
`Tingkat pendapatan mempengaruhi permintaan terhadap uang. Ketika pendapatan
tinggi, pengeluaran juga tinggi, sehingga masyarakat terlibat dalam lebih banyak
transaksi yang mensyaratkan penggunaan uang. Jadi, uang yang lebih banyak
menunjukkan permintaan uang yang lebih besar.
 Kurva LM menggambarkan  hubungan di antara tingkat pendapatan dan
tingkat bunga. Semakin tinggi tingkat pendapatan semakin tinggi permintaan
terhadap keseimbangan uang riil, dan semakin tinggi tingkat bunga keseimbangan.
Karena itu, kurva LM miring ke atas.
Penurunan dalam penawaran dari keseimbangan riil menaikkan tingkat bunga
yang menyeimbangkan pasar uang. Maka penurunan dalam keseimbangan riil
menggeser kurva LM ke atas. Jadi  kurva LM menunjukkan kombinasi tingkat bunga
dan tingkat pendapatan yang konsisten dengan keseimbangan dalam pasar untuk
keseimbangan uang riil. Kurva LM digambar untuk penawaran dari keseimbangan

16
uang riil tertentu. Penurunan dalam penawaran dari keseimbangan uang riil
menggeser kurva LM ke atas. Kenaikan dalam penawaran dari keseimbangan uang
riil menggeser kurva LM ke bawah.

Faktor-faktor yg mempengaruhi Kurva LM


1.      Jumlah uang beredar (M)
2.      Jumlah uang yang diminta untuk spekulasi otonom (Mo)
3.      Kepekaan permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga (k)
4.      Kepekaan permintaan uang untuk spekulasi terhadap sukubunga (m)

17
C. Keseimbangan IS – LM
Keseimbangan IS-LM merupakan keseimbangan antara pasar barang dan
pasar uang. Keimbangan IS-Lm disebut juga sebagai keseimbangan perekonomian
secara general antara sektor riil dengan sektor keuangan suatu negara.
Keseimbangan umum atau general equilibrium terjadi ketika besarnya pendapatan
nasional Y dan tingkat suku bunga r mencerminkan keseimbangan yang berlaku di
dua pasar yaitu keseimbangan di pasar barang dan pasar uang. Secara grafis,
keseimbangan umum akan tercapai ketika kurva fungsi I-S berpotongan dengan
kurva fungsi L-M.
1) Keseimbangan Pasar Barang-Jasa: Keseimbangan parang barang-jasa
tercapai bila penawaran barang dan jasa telah sama dengan permintaannya.
Pada kondisi keseimbangan, total produksi sama dengan total pengeluaran.
2) Keseimbangan Pasar Uang-Modal: Keseimbangan pasar uang-modal tercapai
bila permintaan uang (L) telah sama dengan penawaran uang (M). L = M.
Keseluruhan bagian dari model IS-LM dapat disimpulkan sebagai berikut:
Relasi IS: Y = C (Y-T) + I (Y,i) + G
Relasi LM: M/P = YL(i)

D.  Keseimbangan Umum dari Pasar Uang dan Pasar Barang


Keseimbangan Umum terjadi pada waktu Pasar Barang dan Jasa dengan
Pasar Uang berada dalam keseimbangan secara bersama-sama. Saat terjadi
Keseimbangan Umum, besarnya pendapatan nasional (Y) dan tingkat bunga (r)
mencerminkan pendapatan nasional dan tingkat bunga keseimbangan yang terjadi
baik di Pasar Barang dan Jasa maupun di Pasar Uang.

18
 Keseimbangan di pasar barang menunjukkan bahwa peningkatan tingkat suku
bunga akan mendorong terjadinya penurunan output. Keseimbangan pasar uang
menunjukkan bahwa peningkatan output akan mendorong peningkatan tingkat suku
bungan. Ketika kurva IS berpotongan dengan kurva LM maka akan terjadi
keseimbangan.
Keseimbangan IS – LM dapat diterapkan pada model perekonomian 2 sektor,
3 sektor, dan 4 sektor. Pada model perekonomian 2 sektor hanya ada fungsi konsumsi
(C) dan investasi (I). Pada model perekonomian 3 sektor selain fungsi konsumsi (C)
dan investasi juga dipengaruhi oleh pengeluaran pemerintah (G). Sedangkan pada
model 4 sektor ditambah ekspor (X) dan impor (M). Oleh karena itu, keseimbangan
perekonomian adalah titik dimana kurva IS dan LM berpotongan. Titik ini
memberikan tingkat bunga (r) dan tingkat pendapatan (Y) yang memenuhi kondisi
untuk keseimbangan baik dalam pasar barang maupun pasar uang.
Secara matematis keseimbangan perekonomian sebagai berikut:

Y = AE
Y = C + I (Perekonomian 2 Sektor)
Y = C + I + G (Perekonomian 3 Sektor)
Y = C + I + G + X – M (Perekonomian 4 Sektor / Perekonomian Terbuka)

19
E. Perpotongan Keynesian
Dalam The General Theory, Keynes mengatakan: “Pendapatan total
perekonomian dalam jangka pendek sangat ditentukan oleh keinginan rumah tangga,
perusahaan dan pemerintah untuk membelanjakan pendapatannya”. Artinya:
Semakin banyak orang yang mengeluarkan pendapatannya, semakin banyak barang
dan jasa yang bisa dijual ke perusahaan. Semakin banyak perusahaan menjual,
semakin banyak output yang diproduksi dan makin banyak pekerja yang dikaryakan.
a) Pengeluaran yang Direncanakan
Perbedaan antara pengeluaran aktual dengan pengeluaran yang direncanakan:
Pengeluaran aktual (actual expenditure) adalah jumlah uang yang dikeluarkan rumah
tangga, perusahaan, dan pemerintah atas barang dan jasa (Produk Domestik Bruto,
GDP). Pengeluaran yang direncanakan (planned expenditure) adalah jumlah uang
yang akan dikeluarkan rumah tangga, perusahaan dan pemerintah atas barang dan
jasa.
Rumus: E = C + I + G
Di mana:
E : Pengeluaran yang direncanakan
C: Jumlah Konsumsi
I : Investasi yang direncanakan
G : Perencanaan Pemerintah
b) Pengeluaran yang Direncanakan sebagai Fungsi Pendapatan
Pengeluaran yang direncanakan tergantung pada pendapatan. Karena
pendapatan yang lebih tinggi menyebabkan konsumsi yang lebih tinggi, yang
merupakan bagian dari pengeluaran yang direncanakan.

20
Kemiringan fungsi pengeluaran yang direncanakan ini adalah kecendrungan
mengkonsumsi marjinal MPC.
c) Tingkat Bunga, investasi &Kurva IS
Perpotongan keynesian membuat asumsi yang menyederhanakan bahwa
tingkat investasi yang direncanakan I adalah tetap. Investasi yang direncanakan
tergantung pada tingkat bunga (r) dan hubungan diantara keduanya dapat
ditulis: I = I(r)
Kenaikan tingkat bunga menyebabkan investasi yang direncanakan turun,
sebaliknya menyebabkan pendapatan turun, maka kurva IS miring ke bawah.

21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tingkat suku bunga, pendapatan riil, tingkat harga hingga kemudahan
dalam memperoleh fasilitas kredit dalam jangka pendek dan jangka panjang
mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap permintaan uang. Kebijakan
moneter pemerintah yang dapat diandalkan untuk menstabilkan jumlah uang
beredar untuk menjaga perekonomian agar tetap berjalan baik.
Seorang konsumen membutuhkan suatu barang demi memenuhi
kebutuhan hidupnya dan produsen menawarkan suatu barang yang dihasilkan.
Pertemuan antara konsumen dan produsen yang menghasilkan kesepakatan
mengenai harga dan jumlah barang yang ditransaksikan disebut dengan
keseimbangan pasar. Keseimbangan dalam pasar barang akan tercapai jika
jumlah tabungan sama dengan investasi. Yang nantinya persamaan ini akan
mempengaruhi tingkat pembelanjaan agregat dan pendapatan riil.

3.2 Daftar Pustaka

Ekonomi Internasional, Edisi Kelima Jilid 1, Salvatore.


Ekonomi Internasional, Edisi 3, Nopirin, Ph.D.
https://journal.umy.ac.id/index.php/esp/article/view/1222/1280
https://www.researchgate.net/publication/332579620_ANALISIS_FAKTOR_-
_FAKTOR_YANG_MEMPENGARUHI_PERMINTAAN_UANG_DI_INDONESI
A_PERIODE_2001-
2015_DENGAN_PENDEKATAN_ERROR_CORRECTION_MODEL_ECM
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj/article/download/20160/11226
Kusuma, Suryadi. "ANALISIS WIAKRO EKONOMI INDONESIA."
Yuliadi, I. (2001). Analisis makro ekonomi Indonesia pendekatan IS-LM.
Economic Journal of Emerging Markets, 6(2), 171-182.
Saleh, M., & Sumarsono, S. Pengantar Ekonomi Makro.

22

Anda mungkin juga menyukai