Anda di halaman 1dari 4

ESSAI

“PERBEDAAN KEJAHATAN DAN PELANGGARAN HUKUM”

DiajukanuntukMemenuhi Salah SatuTugas Mata Kuliah Hukum Pidana

Dosen Pengampu:

1. Dr. Dadang Sundawa M.Pd


2. Dwi Imam Muthaqin S.H., M.H.

DisusunOleh:

Assyifa Lutfiah Firdaus

2006942

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2021
PERBEDAAN KEJAHATAN DAN PELANGGARAN HUKUM

Penggaran adalah suatu perilaku yang menyimpang dalam melakukan


sebuah tindakan sesuai dengan kehendaknya sendiri tanpa meperhatikan hukum
yang telah ditetapkan. Pelanggaran ini dilakukan oleh seseorang atau sekelompok
terhadap perbuatan yang dilarang oleh Undang-Undang, tetapi tidak memberikan
efek yang dapat berpengaruh terhadap orang sekitar. Contoh dari pelanggaran
sendiri: berkendara tanpa memiliki SIM dan STNK.

Menurut Wirjono Prodjodikoro pengertian pelanggaran adalah:


“overtredingen” atau pelanggaran berarti suatu perbutan yang melanggar sesuatu
dan berhubungan dengan hukum, berarti tidak lain dari pada perbuatan melawan
hukum.1

Sedangkan menurut Bambang Poernomo mengemukakan bahwa


pelanggaran adalah politis-on recht dan kejahatan adalah crimineel-on recht.
Politis-on recht itu merupakan perbuatan yang tidak mentaati larangan atau
keharusan yang ditentukan oleh penguasa negara.2

Pelanggaran yang melawan hukum akan dihukum jika tindakan tersebut


sudah dinyatakan dilarang dalam Undang-Undang. Salah satu pelanggarannya
yaitu pelanggaran kedisiplinan seperti contoh ditas yang sudah diatur dalam
ketentuan Pasal 1 Angka 4 Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2003 tentang
Peraturan Disiplin Anggota Kepolisian Republik Indonesia yaitu Pelanggaran
Peraturan Disiplin adalah ucapan,tulisan atau perbuatan anggota Kepolisian
Negara Republik Indonesia yang melanggar peraturan disiplin.Pelanggaran yang
melawan hukum itu dapat dihukum setelah tindakan tersebut dinyatakan dilarang
dalam undang-undang.

Kejahatan merupakan perilaku yang dimana suatu ‘onrecht’ sehingga


orang memandang perilaku nya itu pantas dihukum meskipun tidak ada dalam
Undang-Undang. Dalam perbedaan opzet (kesengajaan) dan culpa (kealpaan)
pelaku pidana kejahatan diancam pidana penjara.

1
Wirjono Prodjodikoro, 2003. Asas-Asas Hukum Pidana. Bandung: Refika Adimata, hlm. 33
2
Bambang Poernomo, 2002. Dalam Asas-Asas HukumPidana Jakarta: Ghalia Indonesia, hlm.40
Kejahatan menurut R. Soesilo membedakan pengertian kejahatan menjadi dua
sudut pandang yakni sudut pandang secara yuridis dan pandang sosiologis.3

Dilihat dari sudut pandang yuridis, menurut R. Soesilo, pengertian


kejahatan adalah suatu perbuatan tingkah laku yang bertentangan dengan undang-
undang.

Dilihat dari sudut pandang sosiologis, pengertian kejahatan adalah


perbuatan atau tingkah laku yang selain merugikan si penderita, juga sangat
merugikan masyarakat yaitu berupa hilangnya keseimbangan, ketentraman dan
ketertiban. 

Kejahatan Internet atau yang sering kita dengar dengan istilah cyber


crime definisinya telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (“UU ITE”).

Meskipun perbuatan tersebut tudak ditanyakan dalam Undang-Undang


menjadi tindak pidana, tetapiorang-orang tetap menyadari bahwa perbuatan
tersebut perbuatan kejahatan (delik hukum).

DAFTAR PUSTAKA
3
R. Soesilo,1985 Penerbt Politeia. Kita Undang-Undang Hukum Pidana
Wirjono Prodjodikoro, 2003. Asas-Asas Hukum Pidana. Bandung: Refika
Adimata, hlm. 33
Bambang Poernomo, 2002. Dalam Asas-Asas HukumPidana Jakarta: Ghalia
Indonesia, hlm.40

R. Soesilo,1985 Penerbt Politeia. Kita Undang-Undang Hukum Pidana

Anda mungkin juga menyukai