Anda di halaman 1dari 3

2.

1 Taksonomi dan Morfologi Ikan Tuna Sirip Kuning

Gambar 1. Morfologi Ikan Tuna (sumber : https://massal2003.wordpress.com/)

Menurut Collete dan Nauen (1983), klasifikasi ikan ekor kuning atau
yellowfin tuna (Bonnaterre,1788), adalah sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata Thunnus
Class : Teleostei
Sub Class : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Genus : Thunnus
Species : Thunnus albacore (Albacore)
Ikan Tuna Sirip Kuning merupakan ikan pelagis besar yang sering
ditemukan di lautan tropika dan ugahara di seluruh dunia. Ikan ini disebut juga
dengan ikan madidihang. Ikan Tuna dibedakan menjadi beberapa spesies, namun
untuk membedakan spesiesnya sedikit rumit karena bentuk tubuhnya yang mirip.
Karakteristik yang membedakan ikan tuna sirip kuning ini ialah sirip anal dan
dorsal yang memanjang pada ukuran yang besar.
Madidihang dewasa memiliki tubuh yang besar, dengan panjang dari
ujung moncong hingga ujung percabangan sirip ekor (FL, fork length) mencapai
195 cm, namun umumnya hingga 150 cm. Bentuknya serupa torpedo (fusiform),
agak memipih dari sisi ke sisi.
Sirip punggung (dorsal) terdiri dari dua berkas, terpisah oleh celah yang
kecil saja; berkas yang kedua diisi oleh 8–10 sirip-sirip tambahan berukuran kecil
(finlet). Sirip anal terdiri dari 7–10 finlet. Pada spesimen berukuran besar, sirip
punggung kedua dan sirip anal ini dapat memanjang hingga 20% FL. Sirip dada
(pectoral) cukup panjang yaitu 22–31% FL, biasanya mencapai pangkal bagian
depan sirip dorsal kedua, namun tidak melewati pangkal bagian belakangnya. Ada
dua lipatan kulit (tonjolan interpelvis) di antara sirip-sirip perut. Batang ekor
sangat ramping, dengan sebuah lunas samping yang kuat di tiap-tiap sisi, yang
masing-masing diapit oleh dua lunas yang lebih kecil.[1] Sirip ekor mempunyai
cabang yang kuat (forked, bercagak).
Punggung ikan tuna sirip kuning berwarna biru gelap metalik, namun
berubah menjadi kekuningan atau keperakan di bagian perut. Sirip-sirip punggung
kedua dan anal, serta finlet-finlet yang mengikutinya, berwarna kuning cerah.
Pada beberapa individu, bagian perut dihiasi oleh sekitar 20- 40 garis putus-putus
yang hampir vertikal arahnya. Madidihang dapat mencapai berat melebihi 300
pon (136 kg). Ukuran madidihang yang tercatat dalam literatur adalah hingga
sepanjang 239 cm dan seberat 200 kg.
Menurut Sumadiharga (2009), ikan tuna sirip kuning tersebar luas di
seluruh dunia, dari perairan tropis hingga subtropis. Distribusi ikan tuna sirip
kuning meliputi 3 samudera yaitu Samudera Pasifik, Atlantik, dan Hindia.
Ikan tuna sirip kuning dapat ditemukan di pantai, teluk, sampai ke laut
lepas. Ikan ini melakukan migrasi harian dan musiman dan dapat ditemukan di
samudera pasifik, di pinggir pulau terumbu karang di siang hari, dan malam
harinya melakukan perjalanan 9 mil keluar pantai untuk mencari makan, dan
kemudian kembali lagi ke titik yang sama di hari berikutnya.
2.2 Pertumbuhan
2.2.1 Perkembangan embrio
Pemijahan induk terjadi setelah adanya tanda-tanda tingkah laku
pemijahan selama setengah hingga satu jam. Induk memijah secara
berpasangan. Pemijahan terjadi pada saat induk berenang cepat ke arah
permukaan air maupun ke arah dasar bak. Setelah pemijahan dan
pembuahan terjadi, telur berbentuk bulat, bening, dan bersifat mengapung.
Dengan bantuan aerasi dan aliran air, telur-telur tersebut terbawa dan
terkumpul dalam kolektor telur. Pengumpulan telur dalam kolektor
membutuhkan waktu beberapa menit dan stadia perkembangan telur sudah
mencapai dua atau empat sel. Pemijahan ikan tuna sirip kuning dalam bak
terkontrol umumnya terjadi pada sore hari antara pukul 15.00—19.00 dan
sangat jarang terjadi di luar waktu tersebut.
Waktu yang diperlukan mulai dari pembuahan hingga telur
menetas pada suhu 27 hingga 28 derajat Celcius adalah 18 jam 55 menit
dengan salinitas 33 ppt, dan gas oksigen terlarut antara 5,4—6,2 mg/L
(85%—95% saturasi).
2.2.2 Pertumbuhan larva
Larva tuna yang berumur 7 hari akan cepat pertumbuhannya jika
diberi pakan larva ikan tuna yang baru menetas. Sebab setelah diberi
pakan larva ikan tuna, ukuran panjang total larva mencapai 30,42±2,39
mm pada hari ke-20. Ini menunjukkan bahwa pakan larva ikan tuna dapat
lebih cepat meningkatkan pertumbuhan ikan tuna dibanding pakan
lainnya.
2.2.3 Induk
Hutapea et al., (2017) mengatakan bahwa ikan tuna sirip kuning
yang dipelihara di KJA umur 2 tahun dapat memijah dan menghasilkan
performa pemijahan yang cukup baik. Hasil penangkapan ikan tuna sirip
kuning di alam yang telah matang gonad mempunyai ukuran panjang
cagak 118,88 cm baik itu jantan maupun betina (Kantun et al., 2014).
Namun setelah ikan tuna sirip kuning dipelihara di karamba jaring apung
secara terkontrol, pakan yang deberikan berupa ikan segar, cumi-cumi
ditambah dengan vitamin C dan E dapat memijah dengan estimasi bobot
20 kg, panjang cagak 100 cm (Hutapea et al., 2016). Frekuensi pemijahan
tertinggi yaitu terjadi pada bulan Agustus yaitu 23 kali pemijahan.
Sedangkan yang terendah pada bulan Mei dan Juni masing-masing 3 kali
pemijahan.

Anda mungkin juga menyukai