Pneumonia adalah suatu proses peradangan dimana terdapat konsolidasi
yang disebabkan pengisian rongga alveoli oleh eksudat sehingga
pertukaran gas tidak dapat berlangsung pada daerah ygang mengalami konsolidasi dan darah dialirkan ke sekitar alveoli yang tidak berfungsi (Soemantri, 2007). Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus respiratorius dan alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat (Dahlan, 2007). Pneumonia adalah sebuah proses inflamasi parenkim paru yang umumnya disebabkab oleh agen infeksius meliputi mikroorganisme, bakteri, mikrobakteri, jamur serta virus. Pneumonitis merupakan bentuk umum yang menjelaskan mengenai proses inflamasi di dalam jaringan paru yang dicetuskan oleh tempat atau faktor resiko pasien oleh invasi nonmikroorganisme seperti bahan kimia, radiasi, aspirasi bahan toksik, obat-obatan dan lain-lain (Smelzer&Bare, 2010)
Jadi pneumonia adalah peradangan parenkim paru yang disebabkan oleh
bakteri, virus atau fungi yang menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat. Berdasarkan tempat letak anatomisnya, pneumonia dapat diklasifikasikan menjadi empat, yaitu (Price, 2005): a. Pneumonia lobaris Seluruh lobus mengalami konsolidasi, eksudat terutama terdapat intra alveolar. Pneumococcus dan Klebsiella merupakan organism penyebab tersering. b. Pneumonia nekrotisasi Disebabkan oleh jamur dan infeksi tuberkel. Granuloma dapat mengalami nekrosis kaseosa dan membentuk kavitas. c. Pneumonia lobular/bronkopneumonia Adanya penyebaran daerah infeksi yang bebercak dengan diameter sekitar 3 sampai 4 cm yang mengelilingi. Staphylococcus dan Streptococcus adalah penyebab infeksi tersering. d. Pneumona interstitial Adanya peradangan interstitial yang disertai penimbunan infiltrate dalam dinding alveolus, walaupun rongga alveolar bebas dari eksudat dan tidak ada konsolidasi. disebabkan oleh virus atau mikoplasma. Menurut Depkes RI (2002) klasifikasi pneumonia menurut program P2 ISPA antara lain : a. Pneumonia sangat berat Ditandai dengan sianosis sentral dan tidak dapat minum, harus dirawat di rumah sakit. b. Pneumonia berat Ditandai dengan penarikan dinding dada, tanpa sianosis dan dapat minum, di rawat rumah sakit dan diberi antibiotic. c. Pneumonia sedang Ditandai dengan tidak ada penarikan dinding dada dan pernafasan cepat, tidak perlu dirawat, cukup diberi antibiotik oral. d. Bukan pneumonia Hanya batuk tanpa tanda dan gejala seperti di atas, tidak perlu dirawat, tidak perlu antibiotik.