Anda di halaman 1dari 13

1. Perawat sedang melakukan pengkajian kesehatan.

Hasil pengkajian didapatkan


bahwa 30% remaja mengatakan bahwa badan terasa ringan, mampu melakukan
kegiatan tambahan dan merasa enjoy. Apakah kondisi yang trejadi pada remaja?
A. Sejahtera
B. Semangat
C. Sehat
D. Bugar
E. Bahagia

2. Perawat mendapatkan data bahwa 84% masyarakat dalam kondisi sehat. Hal ini
bisa dipastikan bahwa?
A. Masyarakat sehat secara badan dan jiwa
B. Masyarakat sehat secara badan dan sosial
C. Masyarakat sehat secara jiwa dan sosial
D. Masyarakat sehat secara badan, jiwa dan sosial
E. Masyarakat sehat secara badan, jiwa, sosial, dan sejahtera

3. Manakah UU yang menyatakan bahwa sehat diartikan sebagai kondisi fisik,


mental, spiritual dan sosial serta mampu hidup secara produktif?
A. UU No 36 tahun 2009
B. UU NO 36 tahun 2010
C. UU No 36 tahun 2011
D. UU No 36 tahun 2020
E. UU No 36 tahun 2021

4. Manakah yang sesuai dengan UU no 23 tahun 1992 untuk segi sehat secara mental?
A. Kondisi dimana individu dapat menata fungsi mekanik
B. Kondisi dimana individu dapat berpikir dengan jernih dan koheren
C. Kondisi dimana individu dapat mengenal dan mengekspresikan emosi
D. Kondisi dimana individu dapat mengenal kondisi tubuh dan berpikir jernih
E. Kondisi dimana individu dapat bersemangat mengikuti keinginan hati

5. Manakah yang masuk dalam indikator spesifik?


A. Angka kematian kasar turun
B. Risiko angka mortalitas proporsional rendah
C. AKI dan AKB turun
D. AKI menurun AKB meningkat
E. UHH meningkat

6. Manakah yang berhubungan dengan indikator pelayanan kesehatan?


A. Informasi tentang kelahiran
B. Informasi tentang angka kesakitan
C. Informasi tentang jumlah kematian kasar
D. Informasi tentang tenaga kesehatan merata
E. Informasi tentang usia harapan hidup yang signifikan

7. Indikator memiliki beberapa syarat yaitu reliabel. Apakah yang dimaksut dengan
reliabel?
A. Dapat diukur
B. Dapat menunjukkan hasil yang sama
C. Tidak membutuhkan jumlah banyak dan cukup peka
D. Dapat memberikan perubahan dengan ukuran yang jelas
E. Sesuai dengan aspek kegiatan yang diukur

8. Indikator memiliki beberapa syarat yaitu relevan. Apakah yang dimaksut dengan
relevan?
A. Dapat diukur
B. Dapat menunjukkan hasil yang sama
C. Tidak membutuhkan jumlah banyak dan cukup peka
D. Dapat memberikan perubahan dengan ukuran yang jelas
E. Sesuai dengan aspek kegiatan yang diukur

9. Indikator memiliki beberapa syarat yaitu valid. Apakah yang dimaksut dengan
valid?
A. Dapat diukur
B. Dapat menunjukkan hasil yang sama
C. Tidak membutuhkan jumlah banyak dan cukup peka
D. Dapat memberikan perubahan dengan ukuran yang jelas
E. Sesuai dengan aspek kegiatan yang diukur

10. Survey Mawas Diri yang ada dalam Desa Siaga terdiri dari 3 item yang sama
dalam MMD. Apakah ketiga item tersebut?
A. Pengkajian, analisa data, intervensi
B. Pengkajian, analisa data, diagnosa
C. Analisa data, intervensi, diagnosa
D. Analisa data, intervensi, implementasi
E. Analisa data, intervensi, evaluasi

11. Langkah ke 5 dalam tahap asuahan keperawatan komunitas adalah?


A. Pengkajian
B. Analisa data
C. Diagnosa
D. Intervensi
E. Impelementasi

12. Langkah kedua dalam pelaksanaan Desa Siaga adalah?


A. Pengkajian
B. Survey Mawas Diri
C. MMD
D. Rencana Tindak Lanjut
E. Monitoring dan Evaluasi

13. Langkah pertama dalam pelaksaan Desa Siaga adalah?


A. Pengkajian
B. Survey Mawas Diri
C. MMD
D. Rencana Tindak Lanjut
E. Monitoring dan Evaluasi
14. Perawat sedang melakukan proses pengkajian. Perawat menulis segala sesuatu
yang dilihat saat berjalan di pedesaan, sambil meminta data sensus yang ada di Ketua
RT. Apakah jenis data yang dipakai oleh perawat?
A. Data primer
B. Data sekunder
C. Data tersier
D. Data objektif
E. Data subjektif

15. Perawat mencatat bahwa 41% warga yang berada di desa tersebut bekerja sebagai
buruh pabrik, 27% memiliki usaha pribadi, dan lainnya adalah karyawan perusahaan.
Data ini diungkapkan oleh ketua RW setempat. Apakah jenis data yang digunakan
oleh perawat?
A. Data primer
B. Data sekunder
C. Data tersier
D. Data objektif
E. Data subjektif

16. Salah satu tahapan yang dilakukan oleh perawat dalam membuat asuhan
keperawatan adalah dengan evaluasi. Apakah yang dimaksut dengan proses evaluasi?
A. Proses untuk mendapatkan suatu data
B. Proses untuk menentukan suatu diagnosa
C. Proses untuk menentukan suatu intervensi
D. Proses untuk menentukan keberhasilan suatu tindakan
E. Proses untuk menentukan suatu intervensi dan analisa data

17. Apakah proses pengumpulan data aktual baik secara formal maupun non formal
yang dapat dilakukan oleh perawat?
A. Pengkajian
B. Perumusan diagnosa
C. Perencanaan
D. Implementasi
E. Evaluasi

18. Perawat melakukan kerjasama dengan kementrian lingkungan untuk mengatasi


sampah dan pencegahan banjir di lingkungan. Proses ini merupakan bagian dari?
A. Fase pengkajian
B. Fase diagnosa
C. Fase implementasi
D. Fase pelaksanaan
E. Fase evaluasi

19. Manakah yang termasuk dalam proses pre planning yang dapat dilakukan ?
A. Penentuan diagnosa
B. Penentuan skoring
C. Penentuan nilai
D. Penentuan stategi
E. Program inovatif
20. Tingginya angka resiko jatuh pada lansia berhubungan dengan banyaknya
masalah hipertensi lansia dan kurangnya motivasi lansia untuk olahraga. Hal ini
merupakan bagian dari?
A. Pernyataan diagnosa
B. Pernyataan etiologi
C. Pernyataan tanda gejala
D. Pernyataan implementasi
E. Pernyataan evaluasi

21. Manakah bentuk pendekatan yang dapat digunakan pada saat melakukan
pendidikan kesehatan?
A. Pengkajian
B. Diagnosa
C. Pendekatan fromal
D. Wawancara
E. Konseling

22. Manakah yang dapat menjadi karakteristik dalam melakukan pendidikan


kesehatan?
A. Individual
B. Kelompok
C. Partisipasi Aktif
D. Jenis kelamin
E. Jenis pendidikan

23. Perawat perlu membina perilaku serta mempertahankan perilaku yang sudah
bagus, merupakan bagian dari?
A. Pengertian pendidikan kesehatan
B. Definisi pendidikan kesehatan
C. Tujuan pendidikan kesehatan
D. Metode pendidikan kesehatan
E. Evaluasi pendidikan kesehatan

24. Berapa jumlah orang yang dapat melakukan buzz grup?


A. 2-3 orang
B. 3 - 6 orang
C. 10 orang
D. 10 - 15 orang
E. Lebih dari 15 orang

25. Jenis metode pendidikan kesehatan yang dapat dilakukan pada kelompok besar
adalah dengan?
A. Bola saju
B. Brainstorming
C. Diskusi kelompok
D. Peer group
E. Lokakarya

26. Jenis metode pendidikan kesehatan yang dapat dilakukan pada buzz group adalah
dengan?
A. Bola saju
B. Brainstorming
C. Diskusi kelompok
D. Peer group
E. Lokakarya

27. Yang termasuk dalam enabling faktor adalah?


A. Pengetahuan
B. Sikap
C. Tradisi
D. Ketersediaan sumber
E. Sikap dan perilaku petugas

28. Yang termasuk dalam reinfrocing faktor adalah?


A. Pengetahuan
B. Sikap
C. Tradisi
D. Ketersediaan sumber
E. Sikap dan perilaku petugas

29. Mengupayakan kesadaran dalam melakukan imunisasi, merupakan bagian dari?


A. Rehabilitasi
B. Proteksi
C. Diagnosa
D. Pengobatan
E. Promosi kesehatan

30. Mengubah kebiasaan hidup dan perbaikan status kesehatan, merupakan bagian
dari?
A. Rehabilitasi
B. Proteksi
C. Diagnosa
D. Pengobatan
E. Promosi kesehatan

31. Manakah yang merupakan pendekatan edukatif dalm pennggulangan penyakit?


A. Pemberatasan demam berdarah
B. Pemberantasan sampah
C. Pemberantasankejahatan
D. Pemberantasan kemiskinan
E. Pemberantasan koruptor

32. Tujuan dari pendekatan edukatif adalah?


A. Mengembangkan kemampuan masyarakat hingga masyarakat dapat memecahkan
masalah
B. Membantu masyarakat menilai pekerjaan
C. Mengetahui tingkat kecerdasan masyarakat
D. Mengembangkan daya kreatifitas
E. Meningkatkan kesehatan masyarakat
33. Sekumpulan atau sekelompok orang yang berinteraksi satu sama lain dan
mempunyai bentuk kepentingan atau karakteristik yang sama sebagai dasar persatuan
disebut?
A. Keluarga
B. Komunitas
C. Masyarakat
D. Negara
E. Benua

34. Komunitas dapat diartikan sebagai kelompok orang yang berbagi sesuatu yang
sama dan interaksi satu sama lain, menunjukkan komitment dengan yang lain, serta
memiliki batas geografis?
A. Keluarga
B. Komunitas
C. Masyarakat
D. Negara
E. Benua

35. Individu, keluarga dan kelompok cakupan dari?


A. Keluarga
B. Komunitas
C. Masyarakat
D. Negara
E. Benua

36. Tujuan keperawaatan komunitas adalah?


A. Direct care
B. Home care
C. General physic
D. General care
E. General privacy care

37. Alasan dimana keluarga sebagai focus layanan adalah?


A. Keluarga merupakan kumpulan bagian dari masyarakat
B. Keluarga merupakan bagian dari individu
C. Keluarga berperan sebagai pemelihara kesehatan seluruh anggotanya
D. Masalah Kesehatan dalam keluarga saling berhubungan
E. Keluarga merupakan tempat pengambilan keputusan dalam perawatan Kesehatan

38. Contoh Kelompok dengan kebutuhan Kesehatan khusus sebagai akibat dari
perkembangan dan pertumbuhan yaitu?
A. Ibu hamil
B. Kelompok pada WTS
C. ODHA
D. Kelompok rentan penyakit
E. Pengemis dan gelandangan

39. Salah satu contoh Kelompok dengan kebutuhan Kesehatan khusus yang
memerlukan pengawasan, bimbingan, dan asuhan keperawatan yaitu ?
A. Ibu hamil
B. Kelompok pada WTS
C. HIV /AIDS
D. ODHA
E. Kelompok rentan penyakit

40. Strategi intervensi dalam komunitas yaitu empowerment merupakan?


A. proses pemberian kekuatan atau dorongan sehingga membentuk interaksi
transformative kepada masyarakat antara lain dukungan, pemberdayaan
kekuatan ide baru dan kekuatan mandiri untuk membentuk pengetahuan
B. Proses partnership
C. Proses silang pendapat dan diskusi
D. Proses pemberdayaan
E. Prses bergaining

41. Contoh Kelompok dengan kebutuhan Kesehatan khusus sebagai akibat dari
perkembangan dan pertumbuhan yaitu, kecuali?
A. Ibu hamil
B. Ibu menyusui
C. Bayi balita
D. Kelompok rentan penyakit
E. Gelandangan dan Pengemis

42. Salah satu contoh Kelompok dengan kebutuhan Kesehatan khusus yang
memerlukan pengawasan, bimbingan, dan asuhan keperawatan yaitu, kecuali?
A. Ibu hamil
B. Kelompok pada WTS
C. Kelompok orang yang difabel
D. Kelompok rentan penyakit
E. Gelandangan dan pengemis

43. Hasil pengkajian komunitas diwilayah binaan didapatkan data terdapat genangan
air, skrining jentik nyamuk positif 52%, Pembuangan air limbah dibuang ke sungai
41% dan Kesadaran warga untuk berperilaku hidup bersih dan sehat kurang. Apakah
diagnosa keperawatan yang tepat?
A. Perilaku cenderung berisiko
B. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
C. Defisiensi pengetahuan
D. Ketidakefektifan manajemen kesehatan
E. Defisiensi kesehatan komunitas

44. Hasil survey di wilayah binaan didapatkan data jumlah lansia sebanyak 55%,
terdapat 45% lansia hipertensi. Perawat bekerjasama dengan Puskesmas
mengikutsertakan lansia dalam program prolanis. Kegiatan prolanis yang sedang
berjalan hanya 25% lansia yang aktif mengikuti lainya yang tidak aktif karena jarak
Puskesmas yang terlalu jauh. Apakah masalah keperawatan komunitas pada kasus
tersebut?
A. Defisiensi kesehatan komunitas
B. Risiko peningkatan kesehatan pada lansia
C. Penurunan cakupan kesehatan lansia
D. Peningkatan cakupan kesehatan lansia
E. Risiko peningkatan masalah kesehatan pada lansia

45. Hasil pengkajian di suatu Kelurahan 36% lansia mempunyai penyakit DM.
Keluhan yang dirasakan seperti sering BAK, sering haus, sering lapar, luka lama
sembuh, dan 50% diantaranya masih memiliki kebiasaan sering makan dan minum
yang manis, tidak menggunakan alas kaki, tidak melakukan olah raga, dan konsumsi
obat antidiabetik tanpa resep dokter.
Apakah masalah komunitas berdasarkan data tersebut?
A. Koping masyarakat tidak efektif
B. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
C. Perilaku kesehatan cenderung beresiko
D. Resiko peningkatan kejadian penyakit DM
E. Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri

46. Hasil pengkajian komunitas diwilayah binaan didapatkan data 13% keluarga yang
sumber air mandinya disungai, 20% keluarga dengan jarak sumber air dengan septc
tank < 10 M, 45% keluarga terdapat jentik dirumahnya, dan75% warga membakar
sampah. Apakah tindakan perawat yang bisa dilakukan pertama kali?
A. Melaksanakan penyuluhan jamban sehat
B. Kolaborasi untuk kegiatan penyuluhan PHBS dan PSN
C. Melaksanakan penyuluhan tentang DBD
D. Melaksanakan pemberantasan nyamuk
E. Demonstrasi pengelolaan sampah

47. Hasil kegiatan Posyandu yang dilakukan di wilayah binaan terdapat 70% jumlah
balita yang ditimbang naik (N), berdasarkan data KMS ada 48% balita berada pada
garis kuning. Hasil survey 45% pengetahuan ibu tentang gizi seimbang masih kurang,
10% balita konsumsi makanan instan. Apakah tidakan keperawatan yang dapat
dilakukan perawat?
A. Berikan makanan tambahan setiap hari
B. Buatkan dan ajari menyajikan menu seimbang
C. Ajari ibu balita memilih meniu seimbang bagi balita
D. Pendidikan kesehatan tentang gisi seimbang bagi ibu balita
E. Anjurkan anak balita dikenalkan dengan berbagai makanan yang disukai

48. Hasil pengkajian komunitas wilayah binaan saat ini sebagai daerah endemis
filariasis. Hasil wawancara dengan toma masyarakat setempat memiliki kepercayaan
bahwa penyakit ini penyebabnya adalah kutukan. Saat akan diberikan obat filariasis
warga tidak mau minum obat tersebut karena masyarakat percaya bahwa obat
bukanlah cara untuk mencegah penyakit tersebut. Apakah tindakan perawat
komunitas yang tepat untuk dilakukan?
A. Membentuk tim pengawas minum obat
B. Memberikan pendidikan kesehatan tentang filariasis
C. Memberikan sanksi bagi warga yang tidak minum obat
D. Melakukan pendekatan persuasif kepada warga masyarakat
E. Melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat baik formal maupun non
formal
49. Hasil pengkajian yang dilakukan oleh perawat didapatkan data bahwa di sebuah
desa terdapat 55% penderita penyakit kulit. Penyediaan air bersih di daerah tersebut
cukup baik karena wilayahnya terletak di pegunungan dan banyak mata air. Hasil
wawancara dengan tokoh masyarakat mengatakan meskipun air bersihnya cukup
namun memang ada kepercayaan bahwa warga tidak boleh mandi menggunakan
sabun karena akan mengurangi berkah dan rejeki. Apakah langkah awal yang
dilakukan perawat untuk mengatasi kasus tersebut?
A. Menjaga kebersihan kamar mandi umum
B. Mengaktifkan kegiatan di masyarakat seperti Posyandu
C. Kerjasama dengan Puskesmas dalam penyediaan salep kulit
D. Pendekatan tokoh masyarakat tentang manfaat sabun mandi
E. Menyediakan sabun mandi berisi sulfur untuk mengobati penderita

50. Di suatu Posyandu terdapat dua orang anak dengan gizi buruk dan beberapa anak
setelah dilakukan penimbangan berat badannya berada di bawah garis merah, hal ini
menimbulkan kekhawatiran petugas kesehatan. Hasil penyebaran angket terkait
pengetahuan orang tua tentang gizi pada balita baik(73%). Apakah tindakan yang
segera dilakukan?
A. Memberikan pendidikan kesehatan tentang gizi seimbang
B. Memberikan makanan tambahan / PMT
C. Mengajarkan orang tua membaca KMS
D. Melakukan pelatihan kader balita
E. Melaporkan ke Puskesmas

51. Hasil pengkajian komunitas diwilayah binaan didapatkan data terdapat genangan
air, skrining jentik nyamuk positif 52%, Pembuangan air limbah dibuang ke sungai
41% dan Kesadaran warga untuk berperilaku hidup bersih dan sehat kurang. Apakah
intervensi keperawatan komunitas?
A. Membentuk kader jumantik
B. Menghimbau warga untuk pemantauan jentik seminggu sekali
C. Penerapan PHBS dan 3 M plus
D. Penyuluhan kesehatan bahaya demam berdarah
E. Kolaborasi dengan Puskesmas

52. Hasil kegiatan Posyandu yang dilakukan diwilayah binaan terdapat 70% jumlah
balita yang ditimbang naik (N), berdasarkan data KMS ada 48% balita berada pada
garis kuning. Hasil survey 45% pengetahuan ibu tentang gizi seimbang masih kurang,
10% balita konsumsi makanan instan.
Apakah tidakan keperawatan yang dapat dilakukan perawat?
A. Berikan makanan tambahan setiap hari
B. Buatkan dan ajari menyajikan menu seimbang
C. Ajari ibu balita memilih meniu seimbang bagi balita
D. Pendidikan kesehatan tentang gisi seimbang bagi ibu balita
E. Anjurkan anak balita dikenalkan dengan bernbbagai makanan yang disukai

53. Hasil pengkajian komunitas wilayah binaan saat ini sebagai daerah endemis
filariasis. Hasil wawancara dengan toma masyarakat setempat memiliki kepercayaan
bahwa penyakit ini penyebabnya adalah kutukan. Saat akan diberikan obat filariasis
warga tidak mau minum obat tersebut karena masyarakat percaya bahwa obat
bukanlah cara untuk mencegah penyakit tersebut. Apakah tindakan perawat
komunitas yang tepat untuk dilakukan?
A. Membentuk tim pengawas minum obat
B. Memberikan pendidikan kesehatan tentang filariasis
C. Memberikan sanksi bagi warga yang tidak minum obat
D. Melakukan pendekatan persuasif kepada warga masyarakat
E. Melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat baik formal mauoun non
formal

54. Hasil pengkajian komunitas diwilayah binaan dalam 3 bulan terakhir angka
kejadian demam berdarah selalu meningkat tiap bulannya 2%. Pada bulan Desember
terjadi peningkatan 18%. Warga belum mengetahui upaya untuk melakukan
pencegahan demam berdarah. Apakah intervensi yang dilakukan perawat?
A. Menganjurkan warga untuk menjaga kebersihan lingkungan
B. Melakukan pendidikan kesehatan 3M (Menutup, Menguras dan Menimbun)
C. Kolaborasi pemberian bubuk abate
D. Mengajarkan kepada warga cara merawat deman berdarah
E. Memberikan obat herbal jus jambu merah

55. Hasil pengkajian komunitas didapatkan data kondisi lingkungan kotor, satu tahun
terakhir tidak pernah ada kegiatan bersih desa, dan 40% dewasa merokok, 71,35%
warga tidak pernah berolahraga, 11,65% warga membeli obat ke warung jika sakit,
angka kejadian hipertensi 56,15%, DM 3,74%, dan Stroke 3,21%. Warga sudah
terpapar dengan informasi kesehatan terkait bahaya dan dampak dari perilaku yang
tidak sehat. Apakah diagnosa keperawatan yang tepat?
A. Resiko terjadinya angka kejadian penyakit
B. Perilaku kesehatan cenderung beresiko
C. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
D. Defisit status kesehatan komunitas
E. Ketidakefektifan manajemen kesehatan

56. Perawat melakukan interaksi bersama dengan klien melalui pendekatan sistem.
Partisipasi klien dalam menentukan tujuan yang di capai, mengambil keputusan dan
interaksi dalam menerima tujuan dari klien. Hal ini sesuai dengan teori:
A. Betty Neuman Theory
B. Helvie Theory
C. Imogene King Theory
D. Roger Theory
E. Virginia Henderson Theory

57. Sebagian masyarakat lebih memilih membeli obat bebas yang dijual di warung
daripada harus ke Puskesmas. Pemeriksaan kesehatan yang tidak rutin oleh warga
(16,25%), Jenis penyakit yang diderita lansia batuk pilek (42,5%) pegal-pegal
(17,5%) hipertensi (11,25%) masih 61,88% masyarakat belum memiliki jaminan
kesehatan. Apakah upaya pencegahan primer yang bisa dilakukan?
A. Berpartisipasi dalam tim multi disiplin
B. Kolaborasi dalam mengembangkan program
C. Deteksi dini penyakit dari faktor lingkungan
D. Dorong keselamatan komunitas
E. Kolaborasi pemberian pendidikan kesehatan
58. Hasil pengkajian komunitas dalam suatu wilayah binaan mempunyai riwayat 1
tahun yang lalu mengalami wabah DBD. Puskesmas sudah melakukan tindakan
berupa fogging di semua rumah di wilayah RT penderita saat ini karena sudah mulai
musim penghujan. Kondisi warga saat ini khawatir jika terjadi wabah DBD lagi.
Bagaimana cara perawat untuk membantu warga mencegah terjadinya wabah?
A. Memotivasi warga untuk segera melaporkan jika ada kejadian DBD lagi
B. Menggali kemampuan warga dalam menjaga kebersihan lingkungan
C. Evaluasi sistem rujukan yang sudah ada
D. Menggalakkan dilakukannya 3M Plus
E. Perbaikan gizi bagi penderita

59. Hasil pengkajian perawat diwilayah desa binaan didapatkan distribusi penduduk
45% adalah usia remaja. Kondisi saat ini remaja setiap malam berkumpul dengan
teman sebaya diperempatan jalan utama hingga larut malam, mempunyai kebiasaan
merokok dan minum minuman berenergi sehingga banyak dari remaja yang
mengalami ISPA sebanyak 55%. Apakah salah satu bentuk upaya yang dilakukan
perawat untuk mengatasi masalah remaja tersebut?
A. Pelayanan Kesehatan
B. Usaha Kesehatan Sekolah
C. Perbaikan gizi anak sekolah
D. Program Kelas Peduli Remaja
E. Pembinaan lingkungan sekolah

60. Perawat melakukan pengkajian komunitas dengan mengambil dua komponen


utama yaitu inti dan delapan subsistem, dimana proses keperawatan akan dimulai dari
proses pengkajian hingga evaluasi. Hal tersebut sesuai dengan teori:
A. Imogene King Theory
B. Helvies Theory
C. Mc Farlance Theory
D. Nola J Pender Theory
E. Orem Model

61. Kekuatan dalam teori Leininger ini adalah...


A. Model system lebih flexible biasa digunakan pada area keperawatan, pendidikan
dan pelatihan keperawatan
B. Mengembangkan dan menggabungkan beberapa teori sehingga dapat
mengembangkan model perpaduannya. Yang hingga kini masih menjadi
pegangan bagi para perawat. Keeksistensiannya tentu memiliki sifat kuat atau
memiliki kelebihan dalam penerapan konsepnya
C. Pentingnya pengenalan budaya dan pengaruhnya terhadap perawatan
pasien
D. Untuk mempengaruhi dimana perilaku pasien menjadi tujuan reaksi perawat,
mengarahkan perilaku perawat, mengarahkan reaksi pasien.
E. Teori yang mengkaji respon perilaku pasien terhadap stimulus yaitu mode fungsi
fisiologis, konsep diri, mode fungsi peran dan mode interdependensi

62. Teori model keperawatan yang menekankan pada kemampuan individu untuk
memenuhi kebutuhan perawatan dirinya tanpa ada ketergantungan dengan orang lain
(mandiri) adalah
A. Virginia Henderson
B. Dorothea Orem
C. Leininger
D. Watson
E. Calista Roy

63. Kekuatan dalam teori Leininger ini adalah...


A. Model system lebih flexible biasa digunakan pada area keperawatan, pendidikan
dan pelatihan keperawatan
B. Mengembangkan dan menggabungkan beberapa teori sehingga dapat
mengembangkan model perpaduannya. Yang hingga kini masih menjadi
pegangan bagi para perawat. Keeksistensiannya tentu memiliki sifat kuat atau
memiliki kelebihan dalam penerapan konsepnya
C. Pentingnya pengenalan budaya dan pengaruhnya terhadap perawatan
pasien
D. Untuk mempengaruhi dimana perilaku pasien menjadi tujuan reaksi perawat,
mengarahkan perilaku perawat, mengarahkan reaksi pasien.
E. Teori yang mengkaji respon perilaku pasien terhadap stimulus yaitu mode fungsi
fisiologis, konsep diri, mode fungsi peran dan mode interdependensi

64. Berdasarkan konsep teori Community As A Partner, setelah melakukan evaluasi


keperawatan komunitas, maka langkah selanjutnya yang dilakukan adalah…
A. Pengkajian keperawatan komunitas
B. Menentukan masalah keperawatan komunitas
C. Menentukan rencana tindakan keperawatan komunitas
D. Menyelesaikan masalah keperawatan komunitas
E. Melakukan evaluasi keperawatan komunitas

65. Hasil pengkajian perawat komunitas saat praktik di Puskesmas terdapat 55%
balita terkena ISPA yang datang berobat. Saat ini perawat melakukan pendidikan
kesehatan terkait balita ISPA kepada seluruh pasien yang berobat di Puskesmas.
Perawat mengajarkan kepada ibu balita tentang membuat ramuan herbal jeruk nipis
dengan madu untuk mengatasi batuk pilek pada anak.
Apakah peran perawat komunitas dalam kegiatan demontrasi tersebut?
A. Pemberi pelayanan
B. Konselor
C. Educator
D. Advokat
E. Penemu Kasus

66. Perawat Komunitas melakukan pemeriksaan status gizi pada usia sekolah di SD
(Sekolah Dasar, setelah dilakukan pemeriksaan dengan perhitungan IMT (Indeks
Massa Tubuh) ditemukan data dari 150 siswa SD, terdata 35 siswa dengan berat
badan kurang dari normal. Kebiasaan siswa konsumsi makanan instan dan tidak suka
sayur dan buah. Hasil kunjungan di UKS setiap bulan hampir sebagian besar siswa
55% mengalami sakit.
Apakah masalah keperawatan pada usia sekolah tersebut?
A. Perilaku cenderung berisiko
B. Ketidakefektifan koping komunitas
C. Ketidakefektifan perlindungan
D. Manajemen pemeliharan kesehatan tidak efektif
E. Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri

Anda mungkin juga menyukai