Full
Full
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
SKRIPSI
Untuk memenuhi persyaratan
Mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Mesin
diajukan oleh
AGUSTIAN PRATAMAHENDRA ISMANTORO
NIM : 125214099
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
FINAL PROJECT
A requirement to obtain Sarjana Teknik degree
in Mechanical Engineering
presented by
AGUSTIAN PRATAMAHENDRA ISMANTORO
NIM : 125214099
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
Nilai laju kerusakan exergy dihitung dari perbedaan nilai laju exergy input
dan nilai laju exergy output sistem. Nilai laju exergy diperoleh dari pengukuran
tekanan dan temperatur sistem serta temperatur dan tekanan lingkungan. Nilai
efisiensi exergy diperoleh dari perbandingan antara nilai laju exergy output
terhadap nilai laju exergy input. Efisiensi exergy sistem diperoleh dari
perhitungan exergy pada kompresor, combustion chamber, turbin gas, HRSG, HP
transfer pump, turbin uap, kondenser, dan condensate pump.
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
Based on the research result, the exergy efficiency of combined cycle power
plant was 41.3%. The research found out that the combustion chamber has been
contributing 18.84% the exergy destruction rate of the overall exergy destruction
rate on the power plant. Condenser was the component that had least exergy
efficiency amongst all of the components which had the value 57.59%.While the
exergy analysis can find the component which has the most exergy destruction
rate and the minimum exergy efficiency, it would help to innovate the system or
engine and the further research.
Keywords: exergy, exergy destruction rate, exergy efficiency, combined cycle
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan naskah skripsi dengan judul
“ANALISIS LAJU KERUSAKAN EXERGY DAN EFISIENSI EXERGY
MESIN PLTGU PT. INDONESIA POWER UP SEMARANG”. Naskah skripsi
ini disusun sebagai salah satu syarat untuk lulus dalam studi Kesarjanaan Program
Studi Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa penyusunan naskah skripsi ini dapat terselesaikan
dengan dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ir. P.K. Purwadi, M.T. selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Kepala
Program Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta..
2. A. Prasetyadi, S.Si., M.Si. selaku Pembimbing I Skripsi.
3. Stefan Mardikus, S.T., M.T. selaku Pembimbing II Skripsi.
4. Seluruh Staff Pengajar Program Studi Teknik Mesin Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
5. Seluruh Staff Sekretariat Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
6. Tarwaji selaku General Manager PT. INDONESIA POWER UP
SEMARANG.
7. Darmawan HS. selaku SPS. Keamanan dan Humas PT. INDONESIA
POWER UP SEMARANG.
8. Haryadi Adi Leksono selaku Ahli Madya Enjiniring Efisiensi PT.
INDONESIA POWER UP SEMARANG.
9. SPS. Operasi A, B, C, D, dan SPS. Perencanaan & Pengendalian Operasi &
Niaga yang telah membantu penulis dalam pencatatan data.
10. Pegawai dan karyawan PT. INDONESIA POWER UP SEMARANG.
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11. Keluarga penulis yang selalu memberi dukungan dan dorongan kepada
penulis dari awal hingga selesai.
12. Teman-teman penulis yang telah banyak mendukung.
13. Semua pihak yang telah membantu sehingga naskah skripsi ini dapat
terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kesempurnaan.
Oleh sebab itu penulis memohon kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan penulisan skripsi ini. Semoga penulisan skripsi ini memberikan
manfaat bagi para pembaca.
Penulis
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skematik diagram T-S siklus Brayton pada sistem PLTG ....... 12
Gambar 2.2 Skematik diagram P-V siklus Brayton pada sistem PLTG ...... 13
Gambar 2.3 Skematik diagram T-S siklus Rankine pada sistem PLTU ...... 14
Gambar 2.4 Skematik diagram P-V siklus Rankine pada sistem PLTU ...... 14
Gambar 2.5 Skematik diagram T – S siklus Brayton pada sistem PLTG .... 16
Gambar 2.6 Skematik diagram T – S siklus Rankine pada sistem PLTU.... 17
Gambar 2.7 Skematik Compressor .............................................................. 18
Gambar 2.8 Skematik Combustion chamber................................................ 19
Gambar 2.9 Skematik Gas turbine ............................................................... 21
Gambar 2.10 Skematik HRSG ....................................................................... 23
Gambar 2.11 Skematik Steam turbine............................................................ 24
Gambar 2.12 Skematik Condenser................................................................. 26
Gambar 2.13 Skematik Condensate pump ..................................................... 27
Gambar 2.14 Skematik HP Transfer pump .................................................... 28
Gambar 3.1 Diagram alir Penelitian............................................................. 34
Gambar 3.2 Skematik Mesin PLTGU .......................................................... 37
Gambar 4.1 Grafik hubungan laju kerusakan Exergy Compressor
terhadap temperatur lingkungannya. ........................................ 47
Gambar 4.2 Grafik hubungan efisiensi Exergy Compressor terhadap
temperatur lingkungannya ........................................................ 47
Gambar 4.3 Grafik hubungan laju kerusakan Exergy Combustion
chamber terhadap temperatur lingkungannya. ......................... 48
Gambar 4.4 Grafik hubungan efisiensi Exergy Combustion chamber
terhadap temperatur lingkungannya. ........................................ 48
Gambar 4.5 Grafik hubungan laju kerusakan Exergy Gas turbine
terhadap temperatur lingkungannya. ........................................ 49
Gambar 4.6 Grafik hubungan efisiensi Exergy Gas turbine terhadap
temperatur lingkungannya ........................................................ 49
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Gambar 4.22 Diagram nilai laju kerusakan Exergy dan efisiensi Exergy
setiap komponen Unit GTG II dan HRSG II............................ 57
Gambar 4.23 Diagram nilai laju kerusakan Exergy dan efisiensi Exergy
setiap komponen Unit GTG III dan HRSG III. ........................ 58
Gambar 4.24 Diagram nilai laju kerusakan Exergy dan efisiensi Exergy
setiap komponen Unit STG. ..................................................... 68
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Singkatan Keterangan
AFR air fuel ratio
AFRact air fuel ratio actual
AFRstoic air fuel ratio stoichiometric
CC combustion chamber
CCPP combined cycle power plant
Comp compresser
Cond condenser
Cond Pump condensate pump
FAR fuel air ratio
FARact fuel air ratio
FARstoic fuel air ratio
GT gas turbine
GTG gas turbine generator
HP high pressure
HP Trans. Pump high pressure transfer pump
HRSG heat recovery steam generator
LHV lower heating generator
LP low pressure
PLTG pembangkit listrik tenaga gas
PLTGU pembangkit listrik tenaga gas dan uap
PLTU pembangkit listrik tenaga uap
ST steam turbine
STG steam turbine generator
Simbol Keterangan
fuel air equivalence ratio
koefisien aktivitas
efisiensi
air fuel equivalence ratio
rasio antara exergy spesifik terhadap lower heating value
xviii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Nomenklatur Keterangan
A luasan
cp konstanta kalor spesifik
e energi spesifik
E energi
E laju energi
ex exergy spesifik
Ex exergy
E x laju exergy
H enlthalpi
H0 enthalpi lingkungan
I irreversibilitas / kersakan exergy
I laju kerusakan exergy
KE energi kinetik
m laju aliran massa
P tekanan
P0 tekanan lingkungan
PE energi potensial
Q kalor
Q laju kalor
R tetapan gas universal
S entropi
S0 entropi lingkungan
T temperatur
T0 temperatur lingkungan
U internal energi
V volum
W daya
W kerja
x fraksi mol
Superscript Keterangan
k konstanta rasio kalor spesifik tekanan terhadap kalor
spesifik volum
T komponen temperatur
P komponen tekanan
xix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Subscipt Keterangan
A luasan
air udara
CC combustion chamber
CCPP combined cycle power plant
ch kimiawi
Comp compressor
Cond condenser
Cond.pump condensate pump
cycle satu siklus / simple cycle
exh exhaust gas
fuel bahan bakar
GT gas turbine
HP.Trans.pump high pressure transfer pump
HRSG heat recovery steam generator
i komponen ke-i
II exergy / hukum kedua termodinamika
in inlet
j komponen ke-j
net netto
out outlet
ph fisik
ST steam turbine
sp superheated
xx
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) adalah salah satu mesin
pembangkit listrik yang digunakan di Indonesia. PT. Indonesia Power UP
Semarang merupakan salah satu instansi yang bergerak dalam Pembangkitan
listrik yang menggunakan mesin PLTGU. Mesin PLTGU PT. Indonesia Power
UP Semarang beroperasi sejak tahun 1997 dengan menggunakan bahan bakar
natural gas sebanyak 2 blok. Setiap blok terdiri dari 3 unit mesin PLTGU (GTG),
3 unit Heat Recovery Steam Generator (penghasil uap untuk turbin uap), dan 1
unit Turbin Gas (STG), satu blok memiliki beban terpasang sebesar 516MW.
Mengetahui lama waktu beroperasi mesin PLTGU PT. Indonesia Power UP
Semarang, mesin tersebut perlu diteliti kemampuan kerjanya, karena semakin
lama bekerjanya suatu mesin pasti menurun performa kerjanya. Buruk atau
menurunnya performa kerja mesin pembangkit listrik biasanya diakibatkan oleh
rugi-rugi energi yang berlebihan. Hilangnya energi dengan jumlah yang besar
pada mesin pembangkit listrik, dapat terjadi di salah satu atau lebih pada
komponen mesin. Untuk mengetahui komponen-komponen tersebut, maka perlu
dilakukan analisis sistem mesin pembangkit listrik tersebut. Analisis sistem mesin
pembangkit listrik dapat menjadi deskripsi performa kerja mesin pembangkit
listrik. Analisis sistem pembangkit dapat dilakukan berdasarkan Hukum Pertama
dan Kedua Termodinamika. Analisis tersebut akan memasukkan parameter
lingkungan untuk menghitung nilai exergy sebagai indikasi performa kerja mesin
pembangkit listrik.
Analisis mesin tersebut akan digunakan sebagai skripsi mahasiswa. Hasil
analisis tersebut akan disusun menjadi sebuah naskah skripsi yang diharapkan
nantinya dapat membantu dalam pengembangan mesin dan sistem pembangkit
listrik serta menjadi sebuah rujukan untuk penelitian sistem pembangkit listrik
berikutnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
1.3. Tujuan
Ada beberapa tujuan diakukan penelitian pada mesin pembangkit listrik
adalah:
1. Mengetahui nilai laju kerusakan exergy terbesar dan efisiensi exergy
terendah pada komponen mesin pembangkit listrik tenaga gas.
2. Mengetahui performa sitem pembangkit dengan menghitung efisiensi
exergy pada kondisi simple cycle dan combined cycle.
1.5. Manfaat
Manfaat dari hasil penelitian mesin pembangkit listrik adalah:
1. Sebagai rujukan untuk melakukan pengembangan mesin dan sistem mesin
pembangkit listrik.
2. Sebagai rujukan untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang mesin
pembangkit listrik.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
4
5
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
(2.1)
(2.2)
Energi dapat berpindah dalam bentuk panas, kerja dan aliran massa. Interaksi
energi diketahui saat energi melintasi batas suatu sistem. Interaksi energi
menunjukan adanya energi yang ditambahkan atau energi yang hilang dari sistem
selama sebuah proses berlangsung. Keseimbangan energi dapat dituliskan di
persamaan (2.4).
(2.4)
Persamaan (2.4) dapat diungkapkan bahwa perubahan energi total dari sistem
sepanjang proses (Esystem) sama dengan perbedaan antara energi masuk total (Ein)
dan energi keluar total (Eout) dari sistem selama proses berlangsung.
Ada 2 bentuk dari energi yang sangat erat dengan sistem tertutup yaitu
perpindahan kalor dan kerja. Suatu siklus sistem tertutup memiliki kondisi awal
dan kondisi akhir yang bernilai sama, Esystem = E2 E1 = 0.
Keseimbangan untuk siklus tersebut menjadi Ein Eout = 0 atau Ein = Eout.
Keseimbangan energi untuk sebuah siklus dapat tuliskan dalam hal terkait kalor
dan kerja sebagai berikut (2.5).
(2.5)
Itu berarti dalam sebuah siklus memiliki nilai output kerja netto sama dengan nilai
kalor input netto.
7
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2.4. Exergy
Kata exergy berasal dari bahasa Yunani yaitu ex dan ergon yang berarti dari
(from) dan kerja (work). Exergy dapat didefinisikan sebagai kerja maksimum
yang mampu dilakukan oleh suatu sistem terhadap lingkungan sekitar sistem.
Umumnya, lingkungan dispesifikasikan oleh kondisi temperatur, tekanan, dan
komposisi kimia. Exergy suatu sistem akan meningkat jika terjadi kerja pada
sistem. Exergy itu kekal hanya ketika semua proses dari sistem dan lingkungan
dalam keadaan reversible. Namun, exergy dapat dihancurkan bila terjadi sebuah
proses irreversible. Seperti energi, exergy dapat berpindah melewati batas dari
sebuah sistem. Perpindahan exergy berlangsung bersama dengan perpindahan
panas tergantung temperatur sistem terhadap temperatur lingkungan.
o
x i
A
(2.6)
To
Ex QA 1
T (2.7)
Dengan adalah nilai laju perpindahan kalor pada suatu luasan, To adalah nilai
temperatur lingkungan, dan T adalah nilai temperatur terjadinya perpindahan
kalor.
9
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Dalam analisis sistem termal terdapat 2 macam exergy yaitu exergy fisik
dan exergy kimia. Exergy fisik adalah kerja yang diperoleh melalui substansi
melewati proses reversible dari kondisi temperatur dan tekanan awal ke kondisi
yang ditentukan berdasarkan temperatur dan tekanan lingkungan. Exergy fisik
dapat dihitung dengan persamaan (2.8).
(2.8)
Dengan ex adalah nilai exergy spesifik, Ho ,To, dan So berturut-turut adalah entalpi,
temperatur, dan entropi lingkungan, sedangkan H dan S adalah entalpi dan entropi
pada sistem. Subscript ph menandakan fisik . Exergy fisik dapat dipisah menjadi 2
komponen, yaitu sebuah komponen termal dan sebuah komponen tekanan atau
dapat disebut juga dengan komponen mekanis. Dengan menggunakan Hukum Gas
Ideal dalam persamaan (2.8) dan mengasumsikan konstanta kapasitas kalor
spesifik isobarik (cp), persamaan (2.8) menjadi persamaan (2.11).
T
x p o o
o
(2.9)
P
x o
o (2.10)
x . ph 0 0 (2.11)
0 0
tekanan, nilai exergy spesifik komponen temperatur, nilai exergy spesifik fisik, R
adalah konstanta gas ideal, T0 adalah nilai temperatur lingkungan, P0 adalah nilai
tekanan lingkungan, T adalah nilai temperatur sistem, dan P adalah nilai tekanan
sistem. Exergy kimia adalah kerja yang diperoleh ketika substansi di bawah
pertimbangan dibawa dari kondisi lingkungan, didefinisikan sebagai parameter
temperatur dan tekanan lingkungan ke kondisi referensi yang melibatkan proses
10
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
n n
x ,ch i x ,ch ,i 0 i i i
i 1 i 1 (2.12)
Dengan xi adalah fraksi mol komponen ke-i, R adalah konstanta gas ideal, dan i
adalah koefisien aktivitas. Untuk ideal solution, nilai koefisien aktivitas bernilai 1.
berdasarkan Lower Heating Value (LHV) bahan bakar tersebut. Hubungan antara
LHV dan exergy kimia dijabarkan dalam persamaan (2.13). Persamaan (2.12)
(2.13)
Dengan ex,fuel adalah nilai exergy spesifik bahan bakar, nilai rasio exergy terhadap
Lower Heating Value (LHV) bahan bakar ( fuel) dapat dihitung dengan persamaan
dasar komposisi atom. Nilai rasio exergy spesifik bahan bakar hidrokarbon ( Ca H b
) terhadap nilai LHV bahan bakar tersebut dapat dihitung dengan persamaan
(2.14).
(2.14)
kerusakan exergy atau exergy loss. Kerusakan exergy dihitung dengan cara
mengambil perbedaan antara exergy yang masuk dan exergy yang keluar sistem,
dapat dituliskan dalam persamaan (2.15).
(2.15)
o j i o
out in
(2.16)
Pertama Termodinamika tentang konsevasi energi. Energi itu kekal, yang ada
adalah perpindahan energi ke lingkungan. Namun, energi yang berpindah ke
lingkungan adalah energi yang sia-sia.
2.8. Siklus-siklus pada mesin pembangkit listrik tenaga uap dan gas
Pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) sering juga disebut dengan
Combined Cycle Power Plant (CCPP). Mesin pembangkit listrik tersebut
menggunakan kombinasi dari 2 siklus termodinamika, yaitu siklus Brayton dan
siklus Rankine. Siklus Brayton adalah siklus yang digunakan pada mesin PLTG
dengan udara sebagai fluida kerjanya, sedangkan siklus Rankine adalah siklus
yang digunakan pada mesin PLTU dengan air sebagai fluida kerjanya.
a) Siklus Brayton
Siklus yang digunakan dalam pembangkitan listrik tenaga gas adalah siklus
Brayton. Skematik siklus Brayton ideal dapat disajikan dalam T-S dan P-V
diagram pada Gambar 2.1 dan Gambar 2.2.
Gambar 2.1 Skematik diagram T-S siklus Brayton pada sistem PLTG
13
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Gambar 2.2 Skematik diagram P-V siklus Brayton pada sistem PLTG
Proses-proses yang terjadi pada siklus Brayton sesuai T-S dan P-V diagram
yaitu:
1) Proses 1-2
Proses 1-2 merupakan kompresi isentropik. Udara atmosfir masuk sistem
turbin gas melalui inlet kompresor. Kompresor mengkompresi udara
tersebut sampai tekanan tertentu disertai penyempitan volum.
2) Proses 2-3
Proses 2-3 merupakan proses pembakaran isobarik. Udara terkompresi
masuk ke ruang bakar lalu bahan bakar diinjeksikan. Proses pembakaran
terjadi menghasilkan energi panas, energi panas tersebut diserap oleh udara
bertekanan dari kompresor. Proses ini terjadi pertambahan volume tetapi
tidak terjadi pertambahan tekanan.
3) Proses 3-4
Proses 3-4 merupakan proses ekspansi isentropik. Udara bertekanan yang
memiliki energi panas dari hasil pembakaran berekspansi melewati turbin.
Ketika terjadi proses ini udara bertekanan mengalami pertambahan volum.
4) Proses 4-1
Proses 4-1 merupakan proses pembuangan panas ke atmosfir.
14
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
b) Siklus Rankine
Siklus yang digunakan dalam pembangkitan listrik tenaga uap adalah siklus
Rankine. Skematik siklus Rankine ideal dapat disajikan dalam T-S dan P-V
dagram pada Gambar 2.3 dan Gambar 2.4.
Gambar 2.3 Skematik diagram T-S siklus Rankine pada sistem PLTU
Gambar 2.4 Skematik diagram P-V siklus Rankine pada sistem PLTU
15
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Proses yang terjadi pada siklus Rankine sesuai P-V diagram sebagai
berikut:
1) Proses 7-9
Proses 7-9 adalah ekspansi isentropik dari fluida kerja melalui turbin dari uap
panas lanjut (superheated vapor) tekanan tinggi hingga mencapai uap panas
lanjut tekanan rendah.
2) Proses 9-10
Proses 9-10 adalah ekspansi isentropik dari fluida kerja melalui turbin dari
uap panas lanjut tekanan rendah hingga mencapai tekanan kondenser.
3) Proses 10-1
Proses 10-1 adalah perpindahan kalor dari fluida kerja ketika mengalir pada
tekanan konstan menjadi cairan jenuh.
4) Proses 1-2
Proses 1-2 adalah kompresi isentropik dalam pompa menuju ke kondisi titik
2.
5) Proses 2-3
Proses 2-3 adalah proses perpindahan kalor pada fluida kerja yang terjadi
pada tekanan konstan.
6) Proses 3-4
Proses 3-4 adalah kompresi isentropik dalam pompa menuju ke kondisi titik
4.
7) Proses 4-5
Proses 4-5 adalah proses perpindahan kalor pada fluida kerja yang terjadi
pada tekanan konstan.
8) Proses 5-6
Proses 5-6 adalah proses perpindahan kalor pada fluida kerja yang terjadi
pada tekanan konstan. Kondisi pada proses ini air dipanaskan menjadi uap
basah tekanan tinggi.
16
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9) Proses 6-7
Proses 6-7 adalah proses perpindahan kalor pada fluida kerja yang terjadi
pada tekanan konstan. Kondisi pada proses ini uap basah tekanan tinggi
dipanaskan menjadi uap kering (superheated vapor) tekanan tinggi.
10) Proses 3-8
Proses 3-8 adalah proses perpindahan kalor pada fluida kerja yang terjadi
pada tekanan konstan. Kondisi pada proses ini air dipanaskan menjadi uap
basah.
11) Proses 8-9
Proses 8-9 adalah proses perpindahan kalor pada fluida kerja yang terjadi
pada tekanan konstan. Kondisi pada proses ini uap basah tekanan rendah
dipanaskan menjadi uap kering (superheated vapor) tekanan rendah.
Analisis exergy pada mesin PLTGU, siklus Brayton dan siklus Rankine
tidak ideal ditunjukan seperti Gambar 2.5 dan Gambar 2.6. Poin 1-2, dan 3-4 pada
Gambar 2.5, proses terjadi pada entropi yang sama (isentropi) dan poin 7-10 pada
Gambar 2.6, proses terjadi pada entropi yang sama (isentropi). Proses pada poin
tersebut menjadi seperti pada Gambar 2.5 dan Gambar 2.6. Perubahan poin-poin
S > 0.
Siklus Brayton dan siklus Rankine sistem menjadi seperti Gambar 2.5 dan
Gambar 2.6.
a) Compressor
Compressor adalah komponen yang berfungsi memasukan udara dari
lingkungan ke dalam sistem dan meningkatkan tekanan udara tersebut. Udara
tersebut akan dikompresi pada tekanan tertentu, sehingga udara pada combustion
chamber memiliki tekanan tinggi. Hal tersebut dimaksudkan agar kondisi udara di
combustion chamber memiliki tekanan yang cukup tinggi.
Berdasarkan Gambar 2.7, poin 1 adalah udara luar masuk ke compressor, poin 2
adalah udara yang keluar dari compressor yang telah ditingkatkan tekanannya.
Nilai laju aliran massa udara ( mair ) yang dimasukan ke dalam sistem dapat
dihitung dengan persamaan (2.15).
(2.15)
Dengan Wcomp adalah nilai daya compressor, cp adalah nilai kalor spesifik gas
ideal, Tcomp.out adalah nilai temperatur dishcharge compressor, dan Tcomp.in adalah
nilai temperatur inlet compressor. Nilai laju kerusakan exergy pada compressor
mesin PLTG dapat dihitung dengan persamaan (2.16).
19
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Wcomp adalah nilai daya pompa, x ,comp.out adalah nilai laju exergy udara yang
keluar dari compressor, dan adalah nilai laju kerusakan exergy compressor.
E x ,Comp.out
II ,comp
WComp E x ,Comp.in
(2.17)
Dengan Ex ,Comp.out adalah nilai laju exergy udara keluar dari compressor, WComp
adalah nilai daya compressor, dan E x ,Comp.in adalah nilai laju exergy udara yang
masuk ke compressor.
b) Combustion Chamber
Combustion Chamber adalah komponen dimana terjadinya proses
pembakaran. Udara bertekanan dari compressor akan bercampur dengan bahan
bakar dan bereaksi. Proses pembakaran tersebut terjadi dengan bantuan percikan
api dari spark plug. Proses pembakaran tersebut dimaksudkan untuk
menambahkan nilai kalor gas.
Berdasarkan Gambar 2.8, poin 3 adalah udara discharge compressor yang masuk
ke combustion chamber, poin 4 adalah bahan bakar yang dimasukan ke
combustion chamber, dan poin 5 adalah udara panas bertekanann tinggi yang
keluar dari combustion chamber. Besarnya temperatur produk pembakaran atau
temperatur gas keluar dari combustion chamber ( CC.out ) dapat diketahui dengan
persamaan (2.18).
k 1
TCC.out Pcomp k Texh (2.18)
Dengan Pcom adalah nilai tekanan compressor, Texh adalah nilai temperatur exhaust
gas, dan superscript k adalah konstanta rasio cp terhadap cv. Nilai laju kerusakan
exergy pada combustion chamber mesin PLTG dapat dihitung dengan persamaan
(2.19).
(2.19)
Dengan E x ,CC.in adalah nilai laju exergy udara yang masuk ke combustion
chamber, Ex , fuel adalah nilai laju exergy bahan bakar yang masuk ke combustion
chamber, E x ,CC.out adalah nilai laju exergy produk dari gas hasil pembakaran, dan
I CC adalah nilai laju kerusakan exergy pada combustion chamber. Nilai efisiensi
x ,CC .out
II ,CC
x ,CC .in x , fuel (2.20)
Dengan adalah nilai laju exergy gas produk pembakaran keluar dari
combustion chamber, E x ,CC.in adalah nilai laju exergy udara yang masuk ke
combustion chamber, dan Ex , fuel adalah nilai laju exergy bahan bakar.
21
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
c) Gas turbine
Gas turbine adalah komponen yang berfungsi untuk memutar poros
generator. Energi mekanis untuk memutar turbin diperoleh dari gas panas
bertekanan tinggi yang dialirkan dari combustion chamber. Tekanan dan
temperatur gas panas turun setelah memutar turbin.
Berdasarkan Gambar 2.9, poin 6 adalah udara panas bertekanan tinggi yang
masuk ke gas turbine dan poin 7 adalah exhaust gas yang keluar dari gas turbine.
Nilai laju kerusakan exergy pada gas turbine mesin PLTG dapat dihitung dengan
persamaan (2.21).
Dengan E x ,GT .in adalah nilai laju exergy gas hasil pembakaran yang masuk ke gas
turbine, Ex,GT .out adalah nilai laju exergy gas hasil pembakaran yang keluar dari
gas turbine, WGT adalah daya yang dihasilkan oleh gas turbine, dan I GT adalah
nilai laju kerusakan exergy pada gas turbine.
Nilai efisiensi exergy gas turbine ( II.GT ) dapat dihitung dengan persamaan
(2.22).
22
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Dengan Ex,GT .out adalah nilai laju exergy exhaust gas keluar dari gas turbine, WGT
adalah daya output gas turbine, dan E x ,GT .in adalah laju exergy gas panas masuk
ke gas turbine.
d) Saluran Exhaust
Saluran Exhaust adalah komponen yang berfungsi sebagai sisi keluaran gas
panas yang telah melewati gas turbine. Gas tersebut dikeluarkan ke lingkungan
sekitar. Saluran exhaust terpasang sebuah komponen yang disebut diverter
damper. Diverter damper berguna sebagai katup untuk mengalirkan exhaust gas
dari PLTG ke HRSG.
e) HRSG
HRSG atau Heat Recovery Steam Generator dapat dikatakan sebagai boiler
pada PLTGU. Komponen ini adalah penghasil uap panas pada mesin PLTGU.
Panas HRSG diperoleh dari panas sisa exhaust gas dari mesin PLTG. Sebuah
HRSG menghasilkan 2 macam uap dengan tekanan yang berbeda yaitu uap kering
bertekanan tinggi (HP superheated vapor) dan uap kering bertekanan rendah (LP
superheated vapor). Berdasarkan Gambar 2.10, poin 8 adalah exhaust gas masuk
ke HRSG, poin 9 adalah air masuk ke HRSG melalui bagian Low Pressure, poin
10 adalah air keluar dari HRSG dari bagian Low Pressure (LP), Poin 13 adalah air
masuk ke HRSG dari bagian High Pressure (HP), poin 14 adalah LP superheated
vapor keluar dari HRSG,dan poin 15 adalah HP superheated vapor keluar dari
HRSG.
23
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Nilai laju kerusakan exergy pada HRSG mesin PLTU dapat dihitung dengan
persamaan (2.23).
Dengan E x ,exh.in adalah nilai laju exergy exhaust gas yang masuk ke HRSG,
x , LP. HRSG.in adalah nilai laju exergy air yang masuk ke LP HRSG, E x , HP. HRSG.in
adalah nilai laju exergy air yang masuk ke HP HRSG, Ex , LP.HRSG.out adalah nilai laju
exergy air yang keluar dari LP HRSG, x , LP. sp.vap.out adalah nilai laju exergy LP
superheated vapor yang keluar dari LP HRSG, E x , HP.sp.vap.out adalah nilai laju
exergy HP superheated vapor yang keluar dari HP HRSG, Ex,exh.out adalah nilai
laju exergy exhaust gas yang keluar dari HRSG, I HRSG adalah nilai laju kerusakan
24
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
exergy HRSG. Nilai efisiensi exergy HRSG ( II.HRSG) dapat dihitung dengan
persamaan (2.24).
I HRSG
II ,GT 1
E x ,exh.in E LP. HRSG.in E HP. HRSG.in
(2.24)
Dengan HRSG adalah nilai laju kerusakan exergy HRSG, E x ,exh.in adalah nilai laju
exergy exhaust gas yang masuk ke HRSG, adalah nilai laju exergy air
yang masuk ke LP HRSG, dan adalah laju exergy air yang masuk ke
HP HRSG.
f) Steam turbine
Steam Turbine adalah komponen yang berfungsi untuk memutar poros
generator. Energi mekanik untuk memutar turbin tersebut berasal dari uap yang
berasal dari HRSG yang dialirkan ke steam turbine. Tekan dan temperatur uap
menurun setelah melewati steam turbine.
turbine, dan poin 20 adalah uap keluar dari LP steam turbine. Nilai laju kerusakan
exergy pada steam turbine mesin PLTU dapat dihitung dengan persamaan (2.25).
(2.25)
Dengan E x, LP.ST.in adalah nilai laju exergy LP superheated vapor yang masuk ke
LP steam turbine, Ex , HP.ST .in adalah nilai laju exergy HP superheated vapor yang
masuk ke HP steam turbine, x , LP. ST .out adalah nilai laju exergy uap yang keluar
dari LP steam turbine, Ex , HP.ST .out adalah nilai laju exergy uap yang keluar dari HP
steam turbine, WST adalah nilai daya yang dihasilkan steam turbine, dan ST
adalah nilai laju kerusakan exergy steam turbine. Nilai efisiensi exergy steam
turbine ( II.ST ) dapat dihitung dengan persamaan (2.26).
(2.26)
adalah nilai laju exergy uap yang masuk ke HP steam turbine, dan
adalah nilai laju exergy yang masuk ke LP steam turbine.
g) Condenser
Condenser adalah komponen yang berfungsi untuk melepas kalor dan
mengubah uap yang keluar dari turbin menjadi air sehingga dapat disirkulasikan
ke HRSG.
26
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Berdasarkan Gambar 2.12, poin 21 adalah uap memasuki condenser dan poin 22
adalah air keluar dari condenser. Nilai laju kerusakan exergy pada condenser
mesin PLTU dapat dihitung dengan persamaan (2.27).
(2.27)
Dengan x ,Cond.in adalah nilai laju exergy uap yang masuk ke condenser, E x ,Cond.out
adalah nilai laju exergy air yang keluar dari condenser, dan adalah nilai laju
x ,Cond,out
II ,Cond
x ,Cond.in (2.28)
Dengan Ex ,Cond,out adalah nilai laju exergy air yang keluar dari condenser dan
h) Pompa
Pompa adalah komponen yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan air
dan mengalirkan air ke dalam sistem. Ada 2 pompa dalam sistem PLTU, yaitu
27
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1) Condensate Pump
Condensate pump adalah pompa yang berfungsi mengalirkan dan
meningkatkan tekanan air dari condenser ke HRSG.
Poin 23 adalah air memasuki condensate pump dan poin 24 adalah air keluar dari
condensate pump. Nilai laju kerusakan exergy pada condensate pump mesin
PLTGU dapat dihitung dengan persamaan (2.29).
(2.29)
Dengan E x ,Cond. Pump.in adalah nilai laju exergy air yang masuk ke condensate pump,
Wcond. pump adalah nilai daya condensate pump, x ,Cond. Pump.out adalah nilai laju
exergy air yang keluar dari condensate pump, dan I Cond.Pump adalah nilai laju
I Cond.Pump
II ,Cond. Pump 1
E x.Cond.Pump.in WCond.Pump
(2.30)
28
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Ex.Cond.Pump.in adalah nilai laju exergy air yang masuk ke condensate pump, dan
2) HP Tranfer Pump
HP Transfer pump adalah pompa yang berfungsi mengalirkan air panas dari
bagian LP HRSG menuju bagian dari HP HRSG pada tingkatan output High
Pressure Vapor.
Berdasarkan Gambar 2.14, poin 11 adalah air memasuki HP transfer pump dan
poin 12 adalah air keluar dari HP tranfer pump. Nilai laju kerusakan exergy pada
HP transfer pump mesin PLTU dapat dihitung dengan persamaan (2.31).
(2.31)
Dengan x , HP.Trans. Pump.in adalah nilai laju exergy air yang masuk ke HP transfer
nilai laju exergy air yang keluar dari HP transfer pump, dan HP .Trans. Pump adalah
nilai laju kerusakan exergy HP transfer pump. Nilai efisiensi exergy HP transfer
pump ( II.,HP.Trans.Pump ) dapat dihitung dengan persamaan (2.32)
29
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
E x. HP.Trans. Pump.out
II , HP.Trans. Pump
E x.HP.Trans. Pump.in WHP.Trans. Pump
(2.32)
Dengan x. HP.Trans. Pump.out adalah nilai laju exergy air yang keluar dari HP transfer
pump, x. HP.Trans. Pump.in adalah nilai laju exergy air yang masuk ke HP transfer
WGT .out
II ,cycle
E x , fuel
(2.33)
(2.34)
Dengan GT .out adalah nilai daya output PLTG dan Ex , fuel adalah nilai laju exergy
bahan bakar, sedangkan WST.out adalah nilai daya output PLTU.
Proses pembakaran gas alam pada mesin PLTG diasumsikan sebagai pembakaran
gas metana. Reaksi pembakaran gas metana dan udara dapat dituliskan pada
persamaan 2.35. Udara diasumsikan terdiri dari 21% O2 dan 79% N2. Produk
pembakaran sempurna gas metana tidak menghasilkan oksigen dan metana.
2.11. Air Fuel Ratio (AFR) dan Fuel Air Ratio (FAR)
Air Fuel Ratio (AFR) adalah perbandingan jumlah udara terhadap jumlah
bahan bakar dalam proses pembakaran. Jumlah udara dan jumlah bahan bakar
yang dibandingkan adalah jumlah yang dicampurkan, meskipun campuran
tersebut bereaksi atau tidak. Nilai Air Fuel Ratio dapat dihitung dengan
persamaan 2.36.
air
fuel
(2.36)
Dengan AFR adalah nilai Air Fuel Ratio, adalah nilai laju aliran massa
udara, dan m fuel adalah nilai laju aliran massa bahan bakar. Fuel Air Ratio
(FAR) adalah perbandingan jumlah bahan bakar terhadap jumlah udara dalam
proses pembakaran. Jumlah bahan bakar dan jumlah udara yang dibandingkan
adalah jumlah yang dicampurkan, meskipun campuran tersebut bereaksi atau
tidak. Nilai Fuel Air Ratio dapat dihitung dengan persamaan (2.37).
32
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
m fuel
FAR
mair (2.37)
Dengan FAR adalah nilai Fuel Air Ratio, m fuel adalah nilai laju aliran massa
2.12. Air Fuel Equivalence Ratio ( ) dan Fuel Air Equivalence Ratio ( )
Air Fuel Equivalence Ratio adalah rasio antara nilai Air Fuel Ratio
aktual proses pembakaran terhadap Air Fuel Ratio stoichiometric proses
pembakaran. Nilai Air Fuel Equivalence Ratio dapat di hitung dengan persamaan
(2.38).
AFR act
(2.38)
AFR stoic
Dengan adalah nilai Air Fuel Equivalence Ratio, AFRact adalah nilai Air
Fuel Ratio aktual, dan AFRstoic adalah nilai Air Fuel Ratio stoichiometric. Jenis
campuran proses pembakaran dapat diketahui dengan menghitung nilai Air Fuel
Equivalence Ratio. Nilai < 1 merupakan rich mixture, nilai = 1 merupakan
soichiometric mixture, dan nilai > 1 merupakan lean mixture. Fuel Air
Equivalence Ratio adalah rasio antara nilai Fuel Air Ratio aktual proses
pembakaran terhadap Fuel Air Ratio stoichiometric proses pembakaran. Nilai
Fuel Air Equivalence Ratio dapat dihitung dengan persamaan (2.39).
FAR act
(2.39)
FAR stoic
Dengan adalah nilai Fuel Air Equivalence Ratio, FARact adalah nilai Fuel
Air Ratio aktual, dan FARstoic adalah nilai Fuel Air Ratio stoichiometric. Nilai
33
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
Mulai
Survey Pembangkit
Tenaga Gas dan Uap
Perumusan Masalah
Menentukan Tujuan
Penelitian
Studi Literatur
34
35
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Pengambilan Data:
11. Parameter Sistem
Pembangkit Listrik
12. Parameter Lingkungan
Sistem Pembangkit Listrik
Tidak
Lengkap?
Ya
Selesai
Keterangan Diagram Alir Penelitian pada Gambar 3.1 adalah sebagai berikut.
1. Survey
Survey pembangkit listrik tenaga gas dan uap dilakukan untuk mengetahui
operasi dan pola operasi sistem PLTGU.
2. Perumusan Masalah
Perumusan masalah adalah munculnya permasalah yang ada pada PLTGU,
sehingga perlu diketahui penyebabnya.
3. Menentukan Tujuan
Menentukan target akhir dari penelitian yang akan dilaksanakan.
4. Studi Literatur
Mencari informasi dan mempelajari materi yang berhubungan dengan objek
penelitian.
5. Pengambilan Data
Melakukan pengambilan data kuantitatif pada objek penelitian.
6. Meneliti kelengkapan data yang telah diambil.
Apabila belum lengkap, harus melakukan pengambilan data kembali.
7. Perhitungan dan Analisis
Perhitungan adalah proses menghitung yang dilakukan setelah semua data
terkumpul dengan metode yang ditentukan. Analisis dilakukan untuk
mendeskripsikan permasalahan dengan indikasi-indikasi yang diperoleh dari
perhitungan.
8. Kesimpulan dan Saran
Peneliti dapat menyimpulkan suatu permasalahan dari hasil dari Perhitungan
dan Analisis dan memberikan beberapa saran yang mampu mengatasi
permasalahan tersebut dengan baik.
37
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
chamber.
5 a. Laju aliran massa gas hasil pembakaran keluar dari a.
combustion chamber.
b. CC,out
b. Tekanan gas hasil pembakaran keluar dari combustion
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
39
chamber. c.
c. Temperatur gas hasil pembakaran keluar dari
combustion chamber.
6 a. Laju aliran massa gas hasil pembakaran masuk ke a.
turbin gas.
b. Tekanan gas hasil pembakaran masuk ke turbin gas. b.
c. Temperatur gas hasil pembakaran masuk ke turbin
gas. c.
b) Variabel bebas
Variabel bebas sering disebut juga variabel predictor, stimulus, input,
antencendent atau variabel yang mempengaruhi. Variabel bebas merupakan variabel
yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Sehingga variabel
bebas dapat dikatakan sebagai variabel yang mempengaruhi. Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah temperatur lingkungan sekitar mesin PLTGU.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil analisis akan dibahas dalam bentuk diagram dan grafik. Hasil
penelitian yang akan dibahas adalah hubungan hubungan performa kerja
compressor, combustion chamber, turbin terhadap temperatur lingkungannya dan
nilai laju kerusakan exergy dan nilai efisiensi exergy mesin PLTGU. Penelitian
unit GTG dilakukan pada kondisi beban output 90MW, unit HRSG dan STG
dialkukan pada kondisi beban output 114MW.
44
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
45
35oC, dan nilai efisiensi exergy Compressor III menurun nilainya dari 89,4% pada
temperatur lingkungan 25oC sampai sebesar 88,7% pada temperatur lingkungan
35oC.
10600
10200
10000
9800
Comp I
Comp II
9600
Comp III
24 26 28 30 32 34 36
Temperatur Lingkungan (Celcius)
0.894
Comp I
Comp II
0.892 Comp III
0.890
Efisiensi Exergy
0.888
0.886
0.884
0.882
24 26 28 30 32 34 36
Temperatur Lingkungan (Celcius)
180000
160000
120000 CC I
CC II
100000 CC III
80000
60000
24 26 28 30 32 34 36
Temperatur Lingkungan (Celcius)
0.85
0.80
Efisiensi Exergy
0.75
CC I
0.70 CC II
CC III
0.65
0.60
24 26 28 30 32 34 36
Temperatur Lingkungan (Celcius)
108000
104000
102000
GT I
100000 GT II
GT III
98000
24 26 28 30 32 34 36
Temperatur Lingkungan (Celcius)
Gambar 4.5 Grafik hubungan laju kerusakan Exergy Gas turbine terhadap
temperatur lingkungannya.
0.602
0.600
Efisiensi Exergy
0.598
0.596
0.594 GT I
GT II
0.592 GT III
24 26 28 30 32 34 36
Temperatur Lingkungan (Celcius)
Gambar 4.6 Grafik hubungan efisiensi Exergy Gas turbine terhadap temperatur
lingkungannya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
50
632
624
616
Comp I
Comp II
608
Comp III
24 26 28 30 32 34 36
Temperatur Lingkungan (Celcius)
GTG I
1445 GTG II
GTG III
Temperatur Produk Pembakaran /
Temperatur Inlet Turbin (Kelvin)
1440
1435
1430
1425
24 26 28 30 32 34 36
Temperatur Lingkungan (Celcius)
60
55
45
40
24 26 28 30 32 34 36
Temperatur Lingkungan (Celcius)
Gambar 4.9 Grafik hubungan Air – Fuel Ratio (AFR) terhadap temperatur
lingkungannya.
30000
Laju Kerusakan Exergy (kW)
27500 HRSG I
HRSG II
HRSG III
25000
22500
20000
17500
24 26 28 30 32
Temperatur Lingkungan (Celcius)
Gambar 4.10 Grafik hubungan laju kerusakan Exergy HRSG terhadap temperatur
lingkungannya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
52
0.86
0.84
Efisiensi Exergy
0.82
HRSG I
HRSG II
0.80 HRSG III
0.78
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Temperatur Lingkungan (Celcius)
1500
Laju Kerusakan Exergy (kW)
1200
900
HP Trans Pump I
600 HP Trans Pump II
HP Trans Pump III
300
24 26 28 30 32
Temperatur Lingkungan (Celcius)
Gambar 4.12 Grafik hubungan laju kerusakan Exergy HP Transfer pump terhadap
temperatur lingkungannya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
53
0.98
0.96
HP Trans Pump I
Efisiensi Exergy HP Trans Pump II
0.94 HP Trans Pump III
0.92
0.90
0.88
24 26 28 30 32
Temperatur Lingkungan (Celcius)
44000
Laju Kerusakan Exergy (kW)
43500
43000
42500
ST
42000
24 26 28 30 32
Temperatur Lingkungan (Celcius)
Gambar 4.14 Grafik hubungan laju kerusakan Exergy Steam turbine terhadap
temperatur lingkungannya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
54
0.788
ST
0.787
Efisiensi Exergy
0.786
0.785
0.784
24 26 28 30 32
Temperatur Lingkungan (Celcius)
21000
Cond
19500
Laju Kerusakan Exergy (kW)
18000
16500
15000
13500
24 26 28 30 32
Temperatur Lingkungan (Celcius)
0.68
0.66
0.62
0.60
0.58
Cond
0.56
24 26 28 30 32
Temperatur Lingkungan (Celcius)
4000
Cond Pump
Laju Kerusakan Exergy (kW)
3500
3000
2500
2000
1500
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Temperatur Lingkungan (Celcius)
Gambar 4.18 Grafik hubungan laju kerusakan Exergy Condensate pump terhadap
temperatur lingkungannya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
56
0.96
Efisiensi Exergy
0.95
0.94
0.93
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Temperatur Lingkungan (Celcius)
0.4
Exergy Efficiency
0.3
0.2
0.1
0.0
SCPP CCPP
Cycles
Efisiensi Exergy
1.0 Laju Kerusakan Exergy
0.8
0.6
Parameter
0.4
0.2
0.0
Comp I CC I GT I HRSG I HP Trans Pump I
Komponen
Gambar 4.21 Diagram nilai laju kerusakan Exergy dan efisiensi Exergy setiap
komponen Unit GTG I dan HRSG I.
Efisiensi Exergy
1.0
Laju Kerusakan Exergy
0.8
0.6
Parameter
0.4
0.2
0.0
Comp II CC II GT II HRSG II HP Trans Pump II
Komponen
Gambar 4.22 Diagram nilai laju kerusakan Exergy dan efisiensi Exergy setiap
komponen Unit GTG II dan HRSG II.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
58
Efisiensi Exergy
Laju Kerusakan Exergy
0.8
0.6
Parameter
0.4
0.2
0.0
Comp III CC III GT III HRSG IIIHP Trans Pump III
Komponen
Gambar 4.23 Diagram nilai laju kerusakan Exergy dan efisiensi Exergy setiap
komponen Unit GTG III dan HRSG III.
Efisiensi Exergy
1.0 Laju Kerusakan Exergy
0.8
0.6
Parameter
0.4
0.2
0.0
ST Cond Cond Pump
Komponen
Gambar 4.24 Diagram nilai laju kerusakan Exergy dan efisiensi Exergy setiap
komponen Unit STG.
4.4. Nilai Laju Kerusakan Exergy dan Nilai Efisiensi Exergy Mesin PLTGU
Nilai efisiensi exergy dari simple cycle dan combined cycle dijabarkan pada
Gambar 4.20. Nilai efisiensi exergy mesin beroperasi pada kondisi simple cycle
adalah 29,1% dan pada kondisi combined cycle adalah 41,3%. Berdasarkan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
59
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Ada beberapa kesimpulan yang diperoleh dari hasil dan pembahasan, yaitu
1. Berdasarkan Gambar 4.21, Gambar 4.22, Gambar 4.23, dan Gambar 4.24,
nilai laju kerusakan exergy terbesar terletak pada combustion chamber I
(CC I) sebesar 18,8% dari laju kerusakan keseluruhan pada sistem. Hal
tersebut dapat disebabkan oleh proses pembakaran bahan bakar dan
perpindahan panas saat proses pembakaran. Berdasarkan Gambar 4.25,
nilai efisiensi exergy terendah terletak pada kondensor sebesar 57,6%. Hal
tersebut disebabkan oleh perpindahan panas dari sistem ke lingkungan.
2. Berdasarkan Gambar 4.20, dapat diketahui bahwa nilai efisiensi operasi
mesin pada kondisi simple cycle sebesar 29,1% dan combined cycle
sebesar 41,3%.
5.2. Saran
Ada beberapa saran dari penulis untuk mesin pembangkit listrik yang telah
diteliti, yaitu
1. Untuk dapat meningkatkan performa kerja yang lebih baik dalam
pembangkitan listrik dapat dilakukan dengan cara mendinginkan udara
inlet compressor dan memanaskan udara discharge compressor.
2. Melakukan inovasi sistem insulasi pada combustion chamber untuk
mengurangi terjadinya kerusakan exergy yang disebabkan oleh
perpindahan panas ke lingkungan.
60
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN