Anda di halaman 1dari 6

ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Penyuluhan Pendidikan Kesehatan tentang Perawatan Anak dengan


Gizi Kurang

Sasaran : Keluarga Ny. T

Tanggal : 2 Desember 2021


Jam : 10.00 – 10.30 Wib

Waktu : 30 menit

A. Tujuan Instruksional Umum


Ibu mampu menjalankan perawatan pada anak yang mengalami gizi kurang

B. Tujuan Instruksional Khusus :

1. Pengertian tanda dan Gejala kurang gizi


2. Langkah perawatan dan pengobatan
3. Komponen makanan yang dibutuhkan
4. Tindakan pencegahan kurang gizi
C. Materi
Terlampir
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
E. Media
1. Leafled

1
F. Kegiatan Penyuluhan
No. Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Waktu

1. Pembukaan 5 menit

- Memberi salam - Menjawab Salam


- Memperkenalkan diri - Mendengarkan dan
- Membuat kontrak waktu memperhatikan
- Menjelaskan tujuan penyuluhan - Mendengarkan dan
memperhatikan
- Mendengarkan dan
memperhatikan
2. Pelaksanan presenter 15 menit

- Pengertian tentang kurang gizi - Mengemukakan


- Tanda-tanda kurang gizi pendapat
- Beberapa penyebab - Mendengarkan dan
masalah memperhatikan
kurang gizi - Mendengarkan dan
- Langkah-langkah pengobatan memperhatikan
dan perawatan untuk mengatasi
masalah kurang gizi - Mendengarkan dan
- Komponen makanan yang memperhatikan
diperlukan untuk mengatasi - Mengajukan
kurang gizi (disertai demonstrasi pertanyaan
menyiapkan - Mendengarkan dan
makanan 4 sehat 5 sempurna) memperhatikan
- Tindakan pencegahan kurang
gizi
- Menyimpulkan materi yang telah
disampaikan
3. Penutup 10 menit

- Menyimpulkan materi - Bersama presenter


- Mengadakan evaluasi menyimpulkan materi
- Memberi salam - Menjawab pertanyaan
- Menyimpulkan hasil - Menjawab salam
diskusi - Mendengarkan dan
- Memberi salam memperhatikan
- Menjawab salam

2
G. Evaluasi
1. Evaluasi Proses
- Selama proses berlangsung diharapkan iKeluarga Tn.M dapat mengikuti seluruh
kegiatan
- Selama kegiatan berlangsung diharapkan Tn. M aktif
3. Evaluasi Hasil
a. Pengertian tentang kurang gizi
b. Tanda-tanda kurang gizi
c. Beberapa penyebab masalah kurang gizi
d. Langkah-langkah pengobatan dan perawatan untuk mengatasi masalah kurang gizi
e. Komponen makanan yang diperlukan untuk mengatasi kurang
gizi (disertai demonstrasi menyiapkan makanan 4 sehat 5 sempurna)
f. Tindakan pencegahan kurang gizi

3
TINJAUAN TEORITIS

1. Pengertian

Kurang gizi adalah penyakit yang disebabkan karena kekurangan energi dan protein
(marasmus) serta kekurangan protein saja (kwashiorkor). Baik marasmus maupun
kwashiorkor keduanya disebabakan oleh kekurangan protein. Akan tetapi pada marasmus
disamping kekuarangan protein terjadi juga kekurangan energi. Sedangkan pada
kwashiorkor yang kurang hanya protein, sementara kalori cukup. Istilah marasmus
berasal dari bahasa Yunani yang sejak lama digunakan sebagai istilah dalam ilmu
kedokteran untuk menggambarkan seorang anak yang berat bedannya sangat kurang dari
berat badan seharusnya.

2. Tanda dan gejala kurang gizi

Tanda dan gejala utama penderita marasmus adalah sebagai berikut :

1) Anak tampak sangat kurus dan kemunduran pertumbuhan otot tampak sangat jelas.
Berat badan anak kurang dari 60% dari berat badan seharusnya menurut umur.
2) muka anak tampak keriput dan cekung sebagaimana layaknya wajah seorang yang
telah berusia lanjut. Oleh karena tubuh anak sangat kurus, maka kepala anak seolah-
olah terlalu besar jika dibandingkan dengan badannya.
3) kekuarangan zat gizi yang lain seperti kekurangan vitamin C, vitamin a, dan zat besi
serta sering juga anak menderita diare.
Ada empat tanda dan gejala yang selalu ditemukan pada penderita kwashiorkor yaitu
sebagai berikut :

a) Adanya penumpukan cairan pada kaki, tumit dan bagian tubuh


b) Pertumbuhan badan tidak mencapai berat dan panjang yang semestinya sesuai dengan
umurnya
c) Perubahan aspek kejiwaan, yaitu anak kelihatan memelas, cengeng, lemah dan tidak
ada selera makan
d) Otot tubuh terlihat lemah dan tidak berkembang dengan baik walaupun masih tampak
adanya sedikit lapisan lemak dibawah kulit

3. Penyebab Kurang Gizi

Ada beberapa penyebab kurang gizi, diantaranya yaitu :

1) Jarak antara usia kakak dan adik yang terlalu dekat


2) Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan bergizi bagi tubuh
3) Lingkungan yang kurang bersih, sehingga anak mudah sakit-sakitan. Karena sakit-
sakitan tersebut, anak menjadi kurang gizi
4) Kurangnya pengetahuan orangtua terutama ibu mengenai gizi
5) Kondisi sosial ekonomi keluarga yang sulit

4
6) Laju pertambahan penduduk yang tidak diimbangi dengan bertambahnya
ketersediaan bahan pangan

4. Langkah pengobatan dan perawatan

Pada penderita kurang gizi yang parah sebaiknya dibawa kepusat pelayanan
kesehatan untuk mencapai keadaan gizi yang optimal.

a) Makanan diberikan secara bertahap sesuai dengan berat badan dan umur serta
keadaan penderita
b) Tinggi kalori untuk penambah energi
c) Tinggi protein, vitamin dan mineral
d) Banyak cairan diatur untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
e) Makanan mudah dicerna
f) Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penderita

5. Komponen makanan yang dibutuhkan

a) Karbohidrat : beras, jagung, kentang, gandum, ubi-ubian


b) Lemak : daging ayam, daging sapi
c) Protein : tahu, tempe, telur, ikan
d) Vitamin : sayuran dan buah-buahan
e) Mineral : susu, kuning telur, keju
f) Air
6. Pencegahan

a) Meningkatkan kasih sayang dan perhatian orangtua terhadap anak-anaknya


b) Penyuluhan kepada masyarakat tentang manfaat dan pentingnya makanan bergizi
yang baik bagi tubuh
c) Memodifikasi lingkungan rumah dan sekitar yang bersih dan sehat
d) Pemberian ASI selama 2 tahun bagi bayi
e) Memberikan makanan bergizi seimbang sebagai menu sehari-hari bagi keluarga
f) Pemerintah ataupun para wiraswasta menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk
perbaikan taraf hidup masyarakat.

5
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. Prinsip dasar ilmu gizi. (Gramedia Pustaka Utama, 2002).
Baliwati, Y. F., Khomsan, A. & Dwiriani, C. M. Pengantar pangan dan gizi. (Penebar Swadaya,
2004).
Hovhannisyan, L., Demirchyan, A. & Petrosyan, V. Estimated prevalence and predictors of
undernutrition among children aged 5-17 months in Yerevan, Armenia. Public Health Nutr. 17,
1046– 1053 (2014).
Kementerian Kesehatan. Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) 2016. Biro Komun. dan Pelayanan
Masy. (2017).
Marimbi, H. Tumbuh Kembang Status Gizi dan Imunisasi Dasar Pada Balita. (Nuha Medika,
2010).
Suhardjo. Perencanaan Pangan dan Gizi. (Bumi Aksara, 2010).

Anda mungkin juga menyukai