Anda di halaman 1dari 19

Tugas Rekayasa Ide

MK. Mekanika Fluida


Prodi PTM S1 FT

Skor nilai:

TUGAS REKAYASA IDE


KELOMPOK 3 :

 ACHMAD RIZKY SYAHRIAN PURBA (5183121025)


 FULGENTIUS SAGALA (5183321004)
 SAMUEL MARDIAN MANULLANG (5183321015)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN S1


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Bulan Mei 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan atas ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik dan
hidayahnya, waktu dan kesempatan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas mengenai hasil
percobaan Rekayasa Ide tentang Mekanika Fluida.Rekayasa Ide ini saya susun dengan
maksimal yaitu sebagai salah satu tugas untuk yang harus dipenuhi pada mata kuliah
Mekanika fluida. Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada dosen
pengampu.

Terlepas dari hal tugas Rekayasa Ide tersebut, saya menyadari sepenuhnya masih Banyak
kekurangan dari yang saya kerjakan ini. Akhirnya dengan segala kerendahan hati, saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat menambah kesempurnaan tugas
Rekayasa Ide ini. Semoga Rekayasa Ide ini berguna bagi para pembaca dan terutama bagi
penulis sendiri.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. 2


DAFTAR ISI ............................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI...................................................................................................... 5
1. Tekanan ............................................................................................................................ 5
1. Massa Jenis ....................................................................................................................... 6
2. Tekanan Hidrostatis .......................................................................................................... 7
3. Hukum Pascal ................................................................................................................... 7
4. Tegangan Permukaan ..................................................................................................... 11
5. Viskositas ....................................................................................................................... 11
BAB III REKAYASA IDE........................................................................................................ 13
Alat dan Bahan....................................................................................................................... 13
Prosedur Kerja ....................................................................................................................... 13
Pembuktian Ide ...................................................................................................................... 13
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN ........................................................................................ 15
BAB V PENUTUP .................................................................................................................... 18
Kesimpulan ............................................................................................................................ 18
Saran ...................................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 19
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Fisika Fluida adalah dasar dari teknik hidrolik, cabang dari teknik yang diterpkan dalam
banyak bidang, yaitu nuklir, medis, lingkungan, penerbangan, kelautan, pertunjukan,
dll.Contohnya pada saat meluncur di atas kolam es beku, pemain luncur es menggunakan
sepatu luncur.Sepatu luncur memiliki pisau pada bagian bawahnya.Pisau ini memberikan
tekanan yang besar pada lantai es beku, hingga es yang berada tepat dibawah pisau mencair,
tetapi dikiri kanan nya tidak.Ini agar tekanan yang diberikan pemain luncur tidak membuat
salju mencair, sehingga pemain ski dapat meluncur diatas salju.

TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengetahui dan menerapkan Mekanika Fluida di dalam kehidupan sehari-hari
2. Menerapkan hukum-hukum yang berhubungan denga fluida statis dan dinamis
3.Melakukan penyelidikan gejala-gejala fisika yang terkait dengan fluida statis
4. Membandingkan jenis fluida pada setiap massa jenis yang berbeda

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana membuktikan adanya pengaruh perbedaan massa jenis terhadap tekanan
2. Apakah ada pengaruh bola pejal terhadap hukum Archimedes ?
3. Dapatkah Hukum Archimedes diterapkan didalam kehidupan sehari-hari ?
4. Apakah ada perbedaan antara sebelum di tambahkan ide pada percobaan dengan yang
sesudah ditambahkan ide ?

TUJUAN
1. Bagi Mahasiswa : Mengembangkan ide kreatif yang dituangkan dalam materi kuliah
2. Dosen : Bahan acuan untuk penilaian akademis
3. Masyarakat : Dapat dipergunakan dan dimanfaatkan untuk mempermudah pekerjaan
BAB II
LANDASAN TEORI

Fluida adalah zat yang mengalir.Kata fluida mencakup zat padat, cair, dan gas karena kedua
zat ini dapat mengalir, sebaliknya batu dan benda-benda keras atau seluruh zat padat
tidak digolongkan kedalam fluida karena tidak bida mengalir.

Susu, minyak, pelumas, dan air merupakan contoh zat cair.Dan semua zat cair itu dapat
dikelompokan kedalam fluida karena sifatnya yang dapat menalir dari satu tempat ke tempat
yang lain.Selain zat cair, zat gas juga termasuk fluida.Zat gas juga dapat mengalir dari satu
tempat ke tempat yang lainnya.

Fluida terbagi dua yaitu :

1. Fluida Statis
2. Fluida Dinamis

Statis berarti tidak bergerak.Fluida statis didefinisikan sebagai fluida yang tidak mengalami
perpindsahan bagian-bagiannya.Pada keadaan ini fluida memiliki sifat-sifat sama seperti
tekanan dan tegangan permukaan massa jenis, kapilaritas, dan viskositas.Ilmu yang
mempelajari Fluida Satis disebut Hidrostatika.

Conyoh : air digelas, air dikolam, dan air didanau.

1. Tekanan
Kita mungkin pernah melihat paku runcing menancap lebih dalam dari paku yang tumpul
meskipun dipukul dengan gaya yang sama. Karena luas permukaan yang terkena gaya
berpengaruh terhadap tekanan. Luas permukaan yang kecil menghasilkan tekanan yang
lebih besar daripada permukaan yang lebar. Artinya tekanan berbanding terbalik dengan luas
permukaan.Tekanan dinyatakan sebagai gaya persatuan luas permukaan tempat gaya tersebut
bekerja.

rumus tekanan per gaya

1. Massa Jenis

Sifat yang membedakan fluida satu dengan yang lainnya dinamakan dengan massa jenis.
Massa jenis tidak hanya berlaku pada fluida saja, tapi juga berlaku pada semua benda
terkecuali benda tegar. Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume
benda. Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg/m3).

satuan massa jenis


2. Tekanan Hidrostatis
Tekanan adalah gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu permukaan bidang dan dibagi
luas permukaan bidang tersebut. Secara matematis, persamaan tekanna dituliskan sebagai :

persamaan tekanan hidrostatis

Persamaan diatas menyatakan bahwa tekanan p berbanding terbalik dengan luas permukaan
bidang tempat gaya bekerja.Jadi, untuk besar gaya yang sama, Luas bidang yang kecil akan
mnendapatkan tekanan yang lebih besar.

3. Hukum Pascal
1. Hukum Hidrostatika’’Tekanan hirostatika di semua titik yang terletak pada stu
bidang mendatar di dalam satu jenis zat cair basarnya sama’’.

Tekanan Hidrostatika adalah tekana yang terjadi dibawah air. Tekanan hidrostatis disebabkan
oleh fluida yang tak bergerak. Tekanan hidrostatis yang dialami oleh suaru titik didalam
fluida diakibatkan oleh gaya berat fluida yang berada diatas titik tersebut. Jika besarnya
tekanan hidrostatis pada dasar tabung adalah p, menurut konsep tekanan, besarnya p dapat
dihitung dari perbandingan antara gaya berat fluida (F) dan luas permukaan bejana (A). Gya
berat fluida merupakan perkalian antara massa fluida dengan percepatan gravitasi bumi.
p = ρ V g/ A

Volume fluida didalam bejana merupakan hasil perkalian antara luas permukaan bejana (A)
dan tinggi fluida dalam bejana (h).oleh karena itu, persamaan tekanan di dasar bejana akibat
luida setinggi h dapat ditulis menjadi :

P = ρ (Ah) g / A = ρ h g

Jika tekana hidrostatis dilambangkan dengan ph, persamaannya dituliskan sebagai berikut:
Keterangan :
ph = tekanan hidrostatis (N/m2)
p = massa jenis fluida (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2) dan
h = kedalaman titik di permukaan fluida (m)

2. Hukum Pascal‘’Tekanan yang diberikan kepada zet cair dalam ruang tertutup aan
diteruskan kesegala arah dengan sama besar’’

Jika suaru fluida yang dilengkapi dengan sebuah penghisap yang dapat bergerak maka tekanan
disuatu titik tertentu tidak hanya ditentukan oleh berat fluida di atas permukaan air tetapi juga
oleh gaya yang dikerahkan oelh penghisap.Berikut ini adalah gambar fluida
yang dilengkapi oleh dua penghisap dengan luas penampang berbeda.Penghisap pertama
memiliki kuas penampang yang kecil (diameter kecil) dan penghisap yang kedua
memiliki luas penampang yang besar (diameter besar).
Fluida yang Dilengkapi Penghisap dengan Luas Permukaan Berbeda

Sesuai dengan hukum Pascal bahawa tekana yang di berikan pada zat cair dala ruang tertutup
akan diteruskan sama besar kesegala arah, maka tekanan yang masuk pada penghisap
pertama sama dengan pada penghisap kedua.

P1 = P2
F1.A1 = F2.A2
Sehingga persamaan hukum pascal bisa ditulis sabagai berikut :

Keterenagan :
P = tekanan (pascal)
F = gaya (newton)
A = Luas permukan penampang (m2)
3. Hukum Archimedes
FA = P air .g.V benda
“Sebuah benda yang sebagain atau seluruhnya tercelup didalam suatu zat cair / fluida
ditekan je atas dengan gaya setara dengan berat zat cair / fluida yang dipindahkan oleh
benda tersebut”.
Gaya tekan ke atas
Wa = Wu-Fa Wu = m.g
Adanya gaya tekan keatas menyebabkan adanya berat semu benda di dalam air, berat benda di
dalam air (Wa) = berat benda di udara (Wu) – F

daya tekan ke atas

Adanya gaya tekan ke atas menyebabkan suatu benda dapat mengalami 3 kondisi yang
berbeda :
-Mengapung
-Melayang
-Tenggelam
kondisi benda dalam air

Bila diketahui massa jenis benda dan zat cair nya kondisi benda didalam air juga dapat
ditentukan :
mengapung: massa jenis benda<massa jenis zat cair melayang : massa jenis benda = massa
jenis zat cair tenggelam : massa jenis benda>massa jenis zat cair

4. Tegangan Permukaan

g = F / 2l
Tegangan permukaan (g) adalah besa gaya (F) yang dialami pada permukaan zat cair per
satuan panjang (l)

Keterangan :
g = tegangan permukaan (N/m)
F = gaya pada permukaan zat cair (N) L = panjang permukaan (m)

5. Viskositas
Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik dengan tekanan
maupun tegangan.Pada permasalahan sehari-hari (dan hanya untuk fluida), Viskositas adalah
“Ketebaklan” atau “pergeseran internal”.Oleh karena itu, air yang “tipis, memiliki viskositas
lebih rendah, sedangkan madu yang “tebal”, memiliki viskositas yang lebih
tinggi.Sederhannya, semakin rendah viskositas suatu fluida, semakin besar juga
pergerakan dari fluida tersebut.Viskositas menjelaskan ketahanan internal fluida untuk
mengalir dan mungkin dapat dipikirkan sebagai dari pergeseran fluida.

Selur fluida kecuali (superfluida) memiliki ketahanan dari tekanan dan oleh karena itu disebut
kwntal, tetapi fluida yang tidak memiliki ketahanan tekanan dan tegangan disebut fluide ideal.
BAB III
REKAYASA IDE

Percobaan yang ingin dibuktikan


Percobaan ini untuk menentukan massa jenis dari bola pejal sebelum di celupkan atau pada
saat berada di udara dengan yang telah di celupkan. Sekarang mari kita buktikan apakah ada
hal lain yang mempengaruhi perbedaan antara bola pejal yang belum dicelupkan dengan yang
telah dicelupkan ?

Alat dan Bahan


No. Alat Bahan

1. Wadah (Ember) Air

2. Bola Pejal Sirup

3. Gantungan tali Minyak


4. Timbangan Oli

Prosedur Kerja
No. Prosedur Kerja
1. Sediakan zat cair dengan berbeda massa jenis (air, sirop, minyak, dan oli)
2. Sediakan wadah dan diisi dengan air
3. Sediakan bola pejal dan gantungkan dengan tali
4. Amati peristiwa tersebut
5. Lakukan kegiatan yang sama dengan memvarisasikan zat cair yang lainnya

Pembuktian Ide
No. Langkah Kerja Tambahan

1. Setelah digantungkan pada tali , timbang dahulu bola pejal sebelum dicelupkan
pada wadah berisi bahan
2. Kemudian celupkan bola pejal pada wadah berisi bahan , lalu timbang pada
timbangan.
3. Ulangi percobaan untuk bahan yang berbeda
BAB IV
HASIL & PEMBAHASAN

Data yang diperoleh :

Bahan Massa
Udara 20 gram
Air 30 gram
Sirop 45 gram
Minyak 37 gram
Oli 29 gram

Dari data diatas diperoleh bahwa ada perbedaan massa jnis benda muali dari sebelum di celup
sampai di celup pada berbagai bahan.Ini membuktikan bahwa ada nya pengaruh gaya terhadap
benda.

Kita telah mengetahui bahwa suatu benda yang dicelupkan dalam zat cair akan mendapat gaya
ke atas sehingga benda kehilangan sebagian beratnya (beratnya menjadi berat semu). Gaya
keatas ini disebut gaya apung (buoyancy), yaitu suatu gaya keatas yang dikerjakan oleh zat
vair pada benda. Munculnya gaya apung adalah konsekuensi dari tekanan zat cair yang
meningkat kedalaman.

Dengan demikan : gaya apung = berat benda di udara – berat benda dalam zat cair

Jika kita celupkan bola pejal kedalam wadah, maka permukaan akan menaik.Ini karena bola
mengganti volum air/ sirop/minyak/oli.sebagian air aka tumpah dari wadah.Volume air
tumpah yang ditampung tetap smaa dengan volume batu yang menggantikan air.

Semakn tinggi dari permukaan bumi, tekanan air aka semakin berkurang.Sebaliknya, semakin
dalam dari permukaan laut atau danau, tekanan hidrostatis akan semakin
bertambah.Menga demikian ?Hal tersebut disebabkan oleh gaya berat yang dihasilkanoleh zat
cair.Adapun untuk zat cair, massanya akan semakin besar seiring dengan bertambahnya
kedala.Oleh karena itu, tekanan hidrostatis akan bertambah jika kedalaman bertambah.

PENERAPAN HUKUM ARCHIMEDES

a. Kapal Laut
Badan kapal selam terbuat dari besi dibuat berongga.Hasl ini menyebabkan volume air laut
yang dipindahkan oleh badan kapal menjasi besar. Gaya keatas debanding dengan volume
air yang dipindahkan, sehingga gaya keatas semakin besar. Gaya keatas ini mampu mengatasi
berat kapal total,, sehingga kapal laut memgapung diataskan permukaan laut.
Hukum Archimedes sejatinya merupakan prinsip fisika sederhana. Yakni, setiap benda yang
tercelup baik keseluruhan maupun sebagian ke dalam air, maka benda tersebut akan menerima
dorongan gaya ke atas hingga membuatnya terapung. Maka, prinsip tersebut kerap juga
disebut prinsip daya apung.
Namun perlu dipahami, dalam kasus serupa, supaya bisa mengapung kepadatan kapal laut
harus kurang dari air. Itulah mengapa, kendaraan di matra laut itu punya resep rahasia yakni
sebuah bagian yang berisi rongga-rongga udara. Bagian lambung tersebut yang menjadikan
kapal seimbang dan mengapung di lautan.
Selain rongga udara, satu hal lain yang membuat kapal laut bisa mengapung di permukaan air
ialah cekungan di bagian bawahnya.

b. kapal salam
Penerapan hukum archimeed juga pada prinsip kapal selam. Dimana sebuah kapal selam,
memiliki tangki pemberat, yang terletak diantara lambung sebelah dalam dalam lambung
sebelah luarTangki ini dapat mengisi tangki lambung.

Untuk dapat membuat kapal selm terbenan kelautberatnya harus ditambah sehingga lebih
besar dari gaya keatas. Hal ini dilakukan dengan katup=katup yang memungkinkan air
laut ,asuk kedalam tamgki pemberat. Sewaktu air laut masuk kedalam katub-katub Yang
terletak dibawah tangki pemberat,air tersebut mendorong, udara keluar dari tanki
memalui katub- katub yang terletak diatas. Air laut jauh lebih berat dibanding udara, sehingga
berat total kapal selam menjadi lebih besar, dan membuat kapal selam terbenam.Jika selam
dikendaki menyelam di ketinggian tertentu,maka awak kapal haruus mengatur volume terlebih
dahulu dalam tangki pemberat, sedemikian hingga berat total sama dengan volume air. Pada
saat tersebut kapal selam melayang ada kedalaman tertentu didalam air.

Untuk membuat kapal selam mengapung kembali,udara dipompakan kedalam tangki


pemberat. Udara menekan air laut sehingga air laut keluar dari katub-katub bagian bawah.
Udara jauh lebih ringan dar pada air laut sehingga berat kapal selam menjadi lebih ringan dan
megaoung kembali.
BAB V
PENUTUP

Kesimpulan

 Suatu benda yang dicelupkan seluruhnya dalam zat cair selalu menggantikan volum zat
cair yang sama dengan volum benda itu sendiri.

 Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya
kedalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut, yang
sesuai dengan Hukum Archimedes.

Saran

 Masih banyak kekurangan dari berbagai hal pada percobaan ini sehingga perlu lebih dikaji
sebelum memasukan inquary lab ini kedalam percobaan untuk dilakukan oleh mahasiswa.
 Sebaiknya percobaan ini dapat dilakukan bersama-sama oleh mahasiswa karena
membutuhkan banyak perhatian bersama pada setiap langkah kerjanya.
DAFTAR PUSTAKA

Zemansky, sears.1982. Fisika Untuk Universitas 1.Bandung:Binacipta Giancoli,Dauglas


C.2001 .Fisika Dasar.Jakarta : Erlangga
Tipler, A Paul. 1998. Fisika Untuk Sains Dan Teknik. Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai