Anda di halaman 1dari 4

TRANSFORMASI

XII SMA
JL. 

 2  7. Jika lingkaran yang berpusat di (3, 4) dan menyinggung


1. Bayangan kurva y = x2 oleh translasi T = 
  adalah sumbu X dicerminkan pada garis y = – x , maka persamaan
  5 lingkaran yang terjadi adalah
(A) y = –(x – 2)2 – 5 (A) x2 + y2 + 8x + 6y + 9 = 0
(B) y = (x – 2)2 + 5 (B) x2 + y2 – 6x – 8y + 16 = 0
(C) y = (x + 2)2 – 5 (C) x2 + y2 – 8x – 6y + 16 = 0
(D) y = (x + 2)2 + 5 (D) x2 + y2 + 8x + 6y + 16 = 0
(E) y = (x – 2)2 – 5 (E) x2 + y2 + 8x + 8y + 16 = 0

2. Diketahui garis ℓ melalui titik (2, 1) dengan gradien 3. 8. Bayangan kurva y = x2 apabila direfleksikan terhadap garis
 2 x = 1 adalah …
bayangan garis ℓ karena translasi oleh T1 = 
 0 
  (A) y = x2 + 2
 0 (B) y = x2 – 2
dilanjutkan translasi T2 = 
1
 adalah … (C) y = 2 – x2
  (D) y (x – 2)2
(A) y = 3x – 6 (E) y = (x + 2)2
(B) y = 3x – 10
(C) y = 3x – 1 9. Persamaan bayangan lingkaran x2 + y2 = 1 karena
(D) y = 3x – 5 2 0
(E) y = 10 – 3x transformasi yang bersesuaian dengan matriks 
 
 4 0 1

3. Bayangan garis y = 2x + 3 oleh translasi T = 
 
 adalah adalah
1
(A) y = 2x – 8 (A) 4x2 + y2 = 4
(B) y = 2x – 4 (B) x2 + 4y2 = 4
(C) y=x+8 (C) 4x2 + y2 = 4
(D) y=x+4 (D) x2 + 4y2 = 4
(E) y – 2x – 4 (E) 4x2 + 2y2 = 4

4. Persamaan bayangan garis y = –3x + 3 oleh refleksi 10. Luas bayangan lingkaran x2 + y2 + 6x – 8y + 16 = 0 yang
terhadap sumbu X dilanjutkan refleksi terhadap garis y = x  1
 4
adalah … ditransformasikan oleh matriks 
  adalah
 2 1 
(A) y = 3x + 3 (A) 9
(B) y = – 1
3 x–3
(B) 10
(C) 18
(C) y = 1
3
x+1 (D) 50
(E) 54
(D) y = 1
3 x+3
(E) y = 3x + 1 11. Lingkaran yang berpusat di titik O(0, 0) dan berjari – jari 2 ,
2 1
ditransformasikan oleh matriks 
  . Persamaan
5. BayangAn titik P(–3, 5) karena refleksi terhadap garis x = 2,
3 2 
dilanjutkan refleksi terhadap garis y = 3 adalah …
bayangannya adalah …
(A) (5, – 2)
(B) (5, – 7) (A) 13x2 + 5y2 + 16xy – 4 = 0
(C) (7, 1) (B) 13x2 + 5y2 + 16xy – 2 = 0
(D) (7, 3) (C) 13x2 + 5y2 – 16xy + 4 = 0
(E) (7, 9) (D) 13x2 + 5y2 – 16xy – 2= 0
(E) 13x2 + 5y2 – 16xy – 4 = 0
6. Bayangan titik – titik A (2, 1), B (4, 1), dan C(3, 6) karena  3 0
12. Garis 3x + 2y – 6 = 0 ditransformasikan oleh 
 ,
refleksi terhadap garis y = –2 dilanjutkan terhadap y = 4
 1 2

berturut – turut adalah
maka persamaan garis barunya adalah
(A) A’(14, 1) B’(16, 1), dan C’(15, 6)
(B) A’(12, 1) B’(14, 1), dan C’(13, 6) (A) x+y–6=0
(C) A’(2, 13) B’(4, 13), dan C’(3, 18) (B) 4x –3 y + 18 = 0
(D) A’(2, 14) B’(4, 16), dan C’(3, 20) (C) y – x + 18 = 0
(E) A’(14, 2) B’(16, 2), dan C’(15, 3) (D) y – x – 18 = 0
(E) 4x + 3y – 18 = 0

Program Khusus
TRANSFORMASI
XII SMA
JL. 

13. Bayangan garis 2x – y + 1 = 0 oleh transformasi 18. Transformasi yang memetakan titik (1, 2) ke titik (2, 7) dan
2 3 titik (3, 0) ke titik (6, 9) mempunyai matriks trnsformasi
  dilanjutkan refleksi terhadap sumbu Y adalah
1 2 
2 3 3 0 2 0
(A) 
  (C)   (E)  
(A) 5x – 8y = 1 1 0


1 2
 3 2 
(B) 5x – 8y + 1 = 0 1 3 0 2
(C) 5x + 8y = 1 (B) 
  (D)  
(D) 5x + 8y + 1 = 0 2 0


3 1

(E) 8x – 5y = 1 19. Jika ad  bc dan dari sistem persamaan
x  ax '  by'
14. Diketahui segitiga OPQ dengan O(0, 0), P(5, 0), dan  dapat dihitung menjadi
Q(2, 4). Luas bayangan segitiga OPQ oleh transformasi  y  cx '  cy'
3 1 5 1  x '  px  qy
  dilanjutkan transformasi   sama  maka
4 2  3
 2
  y '  rx  sy
dengan g h  a b p q
m =
(A) 120 satuan luas  t   c d   r s 
(B) 125 satuan luas
(C) 130 satuan luas  t  h g h
(A)  (D) 
(D) 140 satuan luas
 m g  m t 
(E) 50 satuan luas
 g h g  h
(B)  (E)
 1 0 m t   m
  t 
15. Titik P(x, y) ditransformasikan oleh matriks  .
 0 1
 t m
(C) 
Bayangannya ditransformasikan pula oleh matriks
h g 
0  1
1 , bayangan terakhir titik P adalah
 0 
20. Persamaan bayangan lingkaran x2 + y2 = 9 yang
(A) (– x, – y) ditransformasikan dengan ketentuan
(B) (– x, y) x’ = –x + y dan y’ = 2x – y adalah …
(C) (x, – y)
(D) (– y, x) (A) 5x2 + 5y2 + 6xy = 9
(E) (– y, – x) (B) 2x2 + 5y2 + 6xy = 9
(C) 5x2 + 2y2 + 6xy = 9
16. Matriks M mentransformasikan titik (2, 5) dan (–3, 1) (D) 4x2 + 4y2 + 6xy = 9
berturut – turut ke titik (–8, 6) dan (–5, –9) , maka M = (E) 2x2 + 5y2 + 4xy = 9

 2 21. Jika titik (a, b) dicerminkan terhadap sumbu Y, kemudian


1
(A) 
  dilanjutkan dengan transformasi yang sesuai dengan matriks
0 3   2 1
  menghasilkan titik (1, – 8), maka nilai a + b =
1  2
 1 2 
(B) 
3 
 0 

1  2 (A) – 3
(C) 
3  (B) – 2
 0 
 (C) – 1
 1  2 (D) 1
(D) 
  (E) 2
 3 0 

1  1 1 2
(E)   22. Jika P(1, 1) ditransformasikan oleh B = 
 

1 3  0 2

kemudian diputar 1
2
putaran terhadap titik (0, 0), maka
17. T adalah transformasi yang memetakan titik A(– 2, 1) ke
A’(4, 10) dan titik B(– 1, 2) ke B’(5, 11). Bayangan titik koordinat titik P menjadi
C(3, –2) oleh transformasi T tersebut adalah …
(A) (–3, –2)
(A) C’(–7, –17) (B) (3, 2)
(B) C’(–1, –1) (C) (3, –2)
(C) C’(–1, 1) (D) (–2, 3)
(D) C’(1, –1) (E) (2, 3)
(E) C’(7, 17)
Program Khusus
TRANSFORMASI
XII SMA
JL. 

23. Transformasi pencerminan terhadap sumbu Y dilanjutkan 0  1


(A) 
0 
dengan rotasi + 90o terhadap O merupakan transformasi
1 
(A) pencerminan terhadap garis y = x  0 1
(B) 
0
(B) pencerminan terhadap garis y = – x
(C) pencerminan terhadap titik asal  1 
(D) perputaran + 3  terhadap O 1 0
(C) 
1 
2
0
(E) perputaran – 3
2  terhadap O 1 0 
(D) 
 0  1

24. Jika titik ( 3 ,–2) diputar sejauh 6 dengan pusat O
 1 0
kemudian dilanjutkan dengan pencerminan terhadap garis (E)  0
y = x , maka bayangan titik tersebut adalah  1

(A) ( – 1
2
1
3 , –2 2 )
27. Bayangan titik P(2, – 6) jika dirotasikan dengan pusat rotasi
(B) (–2 1 1
2 , 2 3 )

A(2, 1) sebesar 2 adalah …

(C) (– 1
2
1
3 ,2 2 )
(A) (7, 1)
(D) (2 1 1
2 , 2 3 ) (B) (7, 6)
(C) (9, 1)
(E) (2 1
2
,– 1
2
) (D) (9, 6)
(E) (9, - 1)

x  28. Titik A(1, – 2) dirotasikan dengan pusat O sebesar 270o,


25. Vektor x   1  diputar mengelilingi pusat koordinat O kemudian direfleksikan terhadap garis y = – x ,
x 2  Bayangannya adalah
sejauh 90o dalam arah berlawanan dengan perputaran jarum
jam. Hasilnya dicerminkan terhadeap sumbu X (A) (–2, 1)
(B) (1, –2)
 y1 
menghasilkan vektor y    , jika x  Ay , (C) (1, 2)
y 2  (D) (2, 1)
(E) (–1, –2)
maka A =
0 1 29. Bayangan garis dengan persamaan x + 2y = 1 oleh rotasi
(A) 
1 0
 
sebesar 2 dengan pusat O dilanjutkan dilatasi [O, 2]
 0  1 adalah
(B) 
 1 0  (A) 2x – y = 2
(B) 2x + y = 2
0  1 (C) 2x + y + 2 = 0
(C) 
1 0  (D) – 2x + y = 2
(E) – 2x – y + 2 = 0
1 0
(D) 
0 1  30. Jika titik P(–3, 7) dicerminkan terhadap garis 2x – y + 3 = 0 ,
maka bayangannya adalah titik …
 1 0 
(E)  0
  1
 (A) (2, 4)
(B) (4, 2)
(C) (3, 5)
a 
26. Vektor a   1  dicerminkan terhadap sumbu X. (D) (5, 3)
(E) (2, 5)
a 2 
hasilnya dicerminkan terhadap sumbu Y dan hasil ini 31. Bayangan titik (4, –1) karena refleksi terhadap garis
diputar mengelilingi pusat koordinat O sejauh 90o dalam 3y – x = 0 dilanjutkan refleksi terhadap garis 2x – y = 0
arah berlawanan dengan putaran jarum jam. Sehingga adalah
b 
menghasilkan vektor b   1  . Matriks transformasi (A) (1, –4)
b 2  (B) (–4, –1)
yang mentransformasikan a ke b berbentuk … (C) (–4, 1)
(D) (1, 4)
(E) (–1, –4)

Program Khusus
TRANSFORMASI
XII SMA
JL. 

32. T1 = transformasi yang sesuai dengan refleksi terhadap garis 37. Matriks yang bersesuaian dengan dilatasi dengan pusat (0, 0)
y = - x dan T2 = transformasi yang sesuai dengan rotasi dan faktor skala 3 dilanjutkan dengan refleksi terhadap garis
sejauh – 90o dengan pusat O. Matriks yang bersesuaian y = x adalah …
dengan transformasi T1 dilanjutkan T2 adalah …
3 0 
1 0  (A) 
 
(A)   0  3

0 1
   3 0 
 0 1 (B) 
 
(B)    0  3

 1 0
   3 0
0  1 (C) 
 
(C)    0 3
1 0 
  0 3
 1 0  (D) 
 
(D)   3 0

 0  1
  0  3
 1 0 (E) 
 
(E)   3 0 

 0 1
 
38. Koordinat bayangan titik (- 2, 3) karena rotasi sebesar 60o
3 3 dengan pusat O dan dilanjutkan refleksi terhadap garis
33. Diketahui tan  = 4 dan     2 . Bayangan garis
y = – x adalah …
2x – 5y + 1 = 0 oleh rotasi R (O, ) adalah …
(A) ( 1 – 3 , 1+ 3
2 2 2 3 )
(A) 23x + 14y – 5 = 0
(B) 14x + 23y – 5 = 0 (B) (– 3 3
(C) 23x – 14y – 5 = 0 2 – 3 , 1– 2 3 )
(D) 14x – 23y + 5 = 0 3
(C) (– 3 , –1 – 2 3 )
(E) 23x – 14y + 5 = 0
(D) ( 3
2 – 3 , 1– 2
3
3 )
34. Garis x + 2y – 3 = 0 direfleksikan terhadap sumbu Y,
 (E) ( 3 + 3 , 1– 3 3 )
dilanjutkan dengan rotasi pusat O bersudut 2 . Persamaan 2 2
peta (bayangan) garis itu adalah …
39. Persegi panjang PQRS dengan titik P(1, 0), Q(–1, 0),
R(–1, 1), dan S(1, 1). Karena dilatasi [0, 3] dilanjutkan
(A) x – 2y – 3 = 0

(B) – x + 2y – 3 = 0 rotasi dengan pusat O bersudut 2 , luas bayangan bangun
(C) x + 2y + 3 = 0
tersebut adalah …
(D) 2x + y + 3 = 0
(E) 2x + y – 3 = 0
(A) 2 satuan luas
(B) 6 satuan luas
35. Persamaan peta garis 3x – 4y = 12 , karena refleksi terhadap
(C) 9 satuan luas
garis y – x = 0 , dilanjutkan oleh transformasi yang
(D) 18 satuan luas
 5 5 (E) 20 satuan luas
bersesuaian dengan matriks 
  adalah
 1 1

40. Bayangan segitiga ABC dengan A(–1, 3), B(2, –4) dan
(A) y + 11x + 24 = 0

(B) y – 11x – 10 = 0 C(1, 5) karena rotasi pusat (0, 0) sebesar 2 dilanjutkan
(C) y – 11x + 6 = 0 refleksi terhadap garis y = x adalah
(D) 11y – x + 24 = 0
(E) 11y – x – 24 = 0 (A) A’(1, 3), B’(- 2, - 4) dan C’(- 1, 5)
(B) A’(- 1, - 3), B’(2, 4) dan C(1, - 5)
36. Bayangan titik A(x, y) karena refleksi terhadap garis x = – 2, (C) A’(- 1, 3), B’(2, - 4), dan C’(1, 5)
dilantukan refleksi terhadap garis y = 3 dan kemudian (D) A’(- 3, - 1), B’(4, 2), dan C’(5, 1)

dilanjutkan rotasi pusat O bersudut 2 radian adalah (E) A’(3, - 1), B’(2, 4), dan C’(1, - 5)
(– 4, 6). Koordinat titik A adalah …

(A) (2, –10)


(B) (2, 10)
(C) (10, 2)
(D) (–10, 2)
(E) (10, – 2)

Program Khusus

Anda mungkin juga menyukai