Anda di halaman 1dari 3

Peran :

Ibu Ana = Dian Maesarah (1807008)

Suami = Amalia Wijayanti (1807005)

Dokter = Dian Kusuma Warfani (1807007)

Perawat = Dewi Melliyunita (1807006)

Di suatu desa terdapat seorang ibu hamil bernama ibu Ana usia kandungannya 12 minggu. Pada suatu
hari ibu Ana merasa sering mengalami mual yang disertaI dengan muntah, dan tidak mau makan. Lalu
suaminya Ibu Ana membawanya kerumah sakit untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan

PROSES KONSELING DOKTER KANDUNGAN PADA IBU HAMIL

Suami : Asslamualaikum

Perawat : Wallaikumsalam. Ada yang bisa saya bantu?

Suami : Ini istri saya setiap hari merasa mual, ingin muntah dan tidak suka makan

Perawat : Baik pak, sebelumnya boleh saya tau nama ibu dan bapak siapa?

Suami : Nama saya Toni dan istri saya Ana

Perawat : Alamatnya dimana pak?

Suami : Desa Kenari Rt02 / Rw10 Kelurahan Wonosari, Kecamatan Mangkang

Perawat : Berapa usia ibu?

Istri : Usia saya 23tahun

Perawat : Apa pekerjaan ibu dan bapak?

Istri : Pekerjaan suami saya guru dan saya ibu rumah tangga

Perawat : Sudah berapa lama ibu menikah ? dan apakah ibu sudah berkeinginan untuk mempunyai
anak ?

Istri : Saya menikah sudah 1 tahun dan memang ingin mempunyai anak.

Perawat : Baik bu, mari saya periksa terlebih dahulu tekanan darah ibu

Istri : Baik sus. Berapa tekanan darah saya?

Perawat : Tekanan darah ibu normal 120/80 mmHg. Baik bu, silahkan masuk ke ruangan dokter

Lalu ibu Ana masuk keruangan dokter kandungan


Istri : Asslamualaikum

Dokter : Waalaikumsalam. Ada yang saya bisa bantu bu?

Istri : Jadi setiap hari saya merasa mual, ingin muntah dan tidak suka makan, bagaimana saya
mengurangi mual, ingin muntah dan tidak suka makan tadi dok?

Dokter : Jadi begini bu, memang itu kondisi fisiologi wanita hamil di usia kehamilan muda seperti ibu.
Usia usia kehamilan seperti ibu memang rentan dengan keadaan seperti mual muntah 0ang berlebihan.
Tapi sebaiknya itu bisa di atasi bu. Mual muntah itu keadaan yang normal tapi jika sampai berlebih itu
yang berbahaya.

Untuk mengurangi mual muntah ibuk dapat melakukan tindakan seperti makan makanan kaya protein
dan karbohidrat seperti nasi putih secukupnya, tetapi kalau ibu kurang selera makan nasi putih, ibu bisa
menggantinya dengan makanan bubur beras, cracckers, dan juga ibu memakan daging-dagingan atau
telur ayam dan ibu juga harus banyak minum, dan minuman yang mau ibu minum tergantung selera ibu,
bisa sop, susu, koktail dan sebagainya yang bisa mengurangi rasa mual dan muntah ibu. Tetapi kalau ibu
merasa lebih mual dengan mengomsumsi cairan, ibu bisa ganti dengan makanan padat dengan
kandungan air yang lebih tinggi seperti buah, sayuran (selada, melon, jeruk). Dan ibu harus menghindari
pandangan, aroma, dan rasa makanan yang membuat ibu merasa mual. Ibu bisa makan lebih sering
meskipun belum merasa lapar karena bila lambung kosong, asam lambung akan menyebabkan iritasi.
Menyikat gigi dengan pasta gigi yang tidak menyebabkan mual, setiap habis mual kumur dengan obat
kumur yang tidak menyebabkan muntah.

Istri : Baik dok, terimakasih atas informasinya. Jadi pesan dokter saya coba nantinya dirumah semoga
tidak mual, muntah dan mau makan dok

Dokter : Amin, sama-sama tetap terus menjaga kesehatan ibu dan calon bayi, jika ada sesuatu dengan
janin ibu segera menuju puskesmas atau ke rumah sakit bu

Istri : Permisi dok. Assalamualaikum

Dokter : Waalaikumsalam

Lalu mereka pun pulang dan keesokan harinya Istrinya memasak sayur sop untuk dimakan bersama
dipagi hari

Istri : Mas ini sarapan pagi kita

Suami : Iya terimakasih, ayo kita makan bersama

Istri : Ayo mas, semoga tidak mual lagi

Kemudian istri dan suami pun makan bersama dimeja makan, dengan lahapnya istrinya menikmati
makannya dan tidak lagi mual
Suami : Bagaimana istriku sudah mau makan sekarang? Tampaknya terlihat bersih isi piringmu

Istri : Alhamdulillah mas, perut saya sudah mau menerima makan, pesan dokter kemarin harus makan
meskipun sedikit untuk memenuhi nutrisi calon bayi kita

Suami : Syukurlah semoga calon bayi kita sehat selalu. Pamit kerja dulu bu. Asslamuaikum

Istri : Hati hati mas, Walaikumsalam

Anda mungkin juga menyukai