DI SUSUN OLEH:
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah Fisika Dasar tentang APLIKASI
DAN CARA KERJA TEKNOLOGI BIOENEGRI UNTUK MENSUPLAI
MOBIL LISTRIK DI EROPA. Maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini
yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Dasar dan juga berguna untuk
mengetahui penjelasan mengenai bagaimana aplikasi dan cara kerja teknologi
bioenergi untuk mensuplai mobil listrik di Eropa.
Dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam proses pembuatan makalah ini. Namun, tentu saja makalah ini
masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang positif dan bersifat membangun terhadap makalah ini guna kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini bisa menjadi manfaat bagi pembaca pada
umumnya dan juga bagi penulis khususnya. Sekian terima kasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................4
BAB IV........................................................................................................................17
KESIMPULAN............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
Komponen BEV:
- Electric Motor
- Inverter
- Control Module (Controller)
- Drive Train
Komponen FCEV
- Electric motor
- Fuel-cell stack
- Hydrogen storage tank
- Battery dengan converter & controller
Gambar 1. Diagram skema sel Li-ion lilitan spiral silinder (Dari Linden’s Hanbook).
Keunggulan dan kelemahan utama baterai Li-ion, relatif terhadap jenis baterai
lain, dirangkum pada Tabel 1. Energi jenis yang tinggi (sampai 240 Wh/kg) dan
densitas jenis yang tinggi (sampai 640 Wh/L) produk komersial membuatnya menarik
untuk aplikasi yang sensitif terhadap berat dan volume. Baterai Li-ion
menawarkan laju pemakaian sendiri yang rendah (2-8% per bulan), umur siklus
panjang (lebih besar daripada 1000 siklus), dan rentang suhu operasi yang lebar (sel
komersial bisa diisi pada 0-45oC dan dipakai pada -40-65oC), yang memungkinkan
pemakaiannya pada berbagai macam aplikasi. Sel tunggal umumnya beroperasi antara
2,5 dan 4,3 V, kira-kira 3 kali tegangan sel NiCd dan NiMH.
Kelemahan baterai Li-ion adalah baterai rusak ketika dipakai dibawah 2 V dan
menguap ketika tegangan berlebih. Oleh sebab itu, baterai Li-ion umumnya
menggunakan alat manajemen sirkuit dan pemutus mekanis untuk memberi
perlindungan terhadap pemakaian berlebih, pengisian berlebih atau kondisi suhu
berlebih. Kelemahan produk Li-ion yang lain adalah mereka kehilangan kapasitas
permanen pada suhu tinggi (65oC) dan menjadi tidak aman ketika diisi dengan cepat
pada suhu rendah (<0oC).
BAB III
PEMBAHASAN APLIKASI
Baterai Ion Lithium telah menjadi teknologi penyimpanan energi yang paling
umum digunakan karena kelebihannya dalam kepadatan energi yang tinggi dan daya
tahannya. Salah satu komponen utama dari sebuah baterai ion lithium adalah
elektroda yang terdiri atas elektroda negative anoda dan elektroda positif katoda.
Penguasaan teknologi karbon aktif dari bio massa hasil alam Indonesia,
pemanfaatan biomassa yang limbah tempurung kelapa untuk material teknologi
penyimpanan energi, mendorong industri start up dalam negeri dapat memproduksi
bahan baku untuk karbon aktif dari biomassa untuk material teknologi penyimpanan
energi, sedangkan tujuannya adalah membuat karbon aktif yang berasal dari
tempurung kelapa yang dapat dimanfaatkan untuk untuk material teknologi
penyimpanan energi.
Salah satu bahan yang dipilih untuk elektroda baterai ion lithium adalah
karbon aktif. Pada penelitian ini karbon aktif disintesa dari arang batok kelapa yang
dijual dipasaran dan arang yang diolah dari batok kelapa.
Karbonisasi dilakukan pada suhu 800 oC dilanjutkan dengan aktivasi
dilakukan dengan menggunakan KOH didalam furnace silinder dengan lairan nitrogen
100 ml/jam selama 2 jam. Hasil sintesa karbon diaktif dilakukan karakterisasi dengan
menggunakan Scaning Electron Microscope (SEM) dan Brunauer–Emmett–
Teller (BET) untuk melihat morfologi dan luas permukaan dari karbon aktif.
BAB IV
KESIMPULAN
Dari penjabaran mengenai aplikasi dan cara kerja teknologi bioenergi untuk
mensuplai mobil listrik di Eropa dapat disimpulkan bahwa penggunaan mobil listrik
di bagian Eropa sudah sangat berkembang pesat bahkan sudah banyak industri mobil
yang memproduksi mobil listrik menggunakan baterai Lithium ion, hanya saja dalam
penggunaan bioenergi pada mobil listrik di Eropa masih belum dapat kami temukan
sehingga kami mengambil dari penelitian yang dilakukan didaerah Indonesia.
Pada penggunaan bioenergi yang dilakukan oleh Balai Besar Bahan dan
Barang Teknik, yaitu dengan mengganti anoda grafit yang ada pada baterai lithium
ion dengan biocharcoal yang harga nya lebih murah sehingga dapat menurunkan
harga dari baterai lithium ion agar tidak terlalu mahal.
DAFTAR PUSTAKA
Balai Besar Bahan dan Barang Teknik. 2020. Penggunaan Karbon Aktif Lokal
Pada Sistem Baterai Ion Lithium. Bandung. Jawa Barat
Colin A. Vincent & Bruno Scrosati, 1997. Modern Batteries: An Introduction
to Electrochemical Power Sources, Ed. ke-2, Butterworth Heinemann
Ramananda, Gede. 2021. Sejarah dan Perkembangan Mobil Listrik di Dunia.
Jakarta Barat
Thomas B. Reddy dan David Linden, 2011. Linden’s Handbook of Batteries.
ed. ke-4, McGraw-Hill