Anda di halaman 1dari 5

JPES 4 (2) (2015)

Journal of Physical Education and Sports

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpes

PENGARUH HYPNOTHERAPY DAN TINGKAT KECEMASAN TERHADAP


KONSENTRASI ATLET PUTRI CLUB PEKERJAAN UMUM (PU) DELI
SERDANG SUMATERA UTARA TAHUN 2015

Naimatul Jamaliah , Sugiharto, Oktia Woro Kasmini H

Prodi Pendidikan Olahraga, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh hypnotherapy dan tingkat kecemasan terhadap
Diterima September konsentrasi pada atlet putri club Pekerjaan Umum Deli Serdang Sumatera Utara. Penelitian
2015 menggunakan desain faktorial 2 x 2. Teknik sampling dengan total sampling 12 atlet terdiri dari 6
Disetujui Oktober 2015 dengan treatment hypnosis (2 kelompok) dan 6 dengan treatment self-hypnosis (2 kelompok) dengan
Dipublikasikan per kelompok 3 sampel. Teknik pengumpulan data dengan tes Model Gread Concentrasion. Teknik
November 2015 analisis data menggunakan ANAVA dengan uji prasyarat analisis ujia normalitas dan
________________ homogenitas. Hasil penelitian: 1) tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara treatment
Keywords: hypnosis dan self-hypnosis terhadap konsentrasi atlet putri, 2) tidak ada perbedaan pengaruh yang
Hypnotherapy; signifikan antara tingkat kecemasan tinggi dan agak tinggi terhadap konsentrasi atlet putri, 3) tidak
Anxiety Level; ada interaksi antara treatment hypnotherapy dan tingkat kecemasan terhadap konsentrasi atlet
Concentration putri.Penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa adanya penurunan tingkat
____________________ kecemasan dan konsentrasi atlet yang diberikan treatment hypnosis tetapi tidak secara signifikan
dengan kenaikan 33,33% pada kelompok treatment hypnosis dan 25% pada kelompok treatment self-
hypnosis. Disarankan pada pelatih dan pembina olahraga bola voli untuk memilih treatment atau
program latihan yang lain dalam upaya pelatihan mental bagi atlet.
.
Abstract
___________________________________________________________________
The purpose of this study is to determine the hypnotherapy effect and anxiety level toward concentration of
female athletes Public Works Club Deli Serdang, North Sumatra. The research used experimental method with
experimental models of 2 x 2 factorial design study. Sampling technique taken from total sampling 12 female
athletes. Data collection techniques used Model Gread Concentrasiontest. The data were analyzed using
ANOVA by analysis prerequisite test, normality, and homogeneity. Results of the study: 1) There is no
significant difference between the treatment of hypnosis and self-hypnosis to the concentration of female athletes,
2) There is no significant difference between high anxiety level and slightly higher against the concentration of
female athletes, 3) There is no interaction between hypnotherapy treatmentand the anxiety level toward
concentration of female athletes. The research that was carried out can be concluded that there is reduction
inthe level ofanxietyand concentration of athletes who are given hypnosis treatment but not significantly
increase which is in 33.33% ofthe hypnosis treatment group and 25% of theself-hypnosis treatment group. It is
suggested for the volleyball trainer and coachesto prefer hypnosis in the treatment as the mental training efforts
for athletes.

© 2015 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252 - 6420
Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang, 50233
E-mail: nadienaima@gmail.com

136
Naimatul Jamaliah dkk / Journal of Physical Education and Sports 4 (2) (2015)

PENDAHULUAN sering mereka terima juga membuat mereka


merasa down atau turun secara psikis, yang
Pembinaan atlet yang harmonis antara dapat mengganggu konsentrasi pada saat
fisik dan mental sangat perlu untuk mencapai bertanding. Maka jelas bahwa adanya faktor-
prestasi yang maksimal. Peningkatan faktor kecemasan yang tampak pada atlet
kemampuan fisik, teknik dan taktik tanpa berdampak terhadap kurangnya konsentrasi atlet
disertai pebinaan mental yang baik akan dalam menghadapi pertandingan merupakan hal
mengakibatkan hasil negatif. Mental yang penting untuk menjadi perhatian yang
merupakan daya penggerak dan pendorong lebih dalam melakukan pembinaan atlet.
untuk menguatkan kemampuan fisik, teknik dan Gunarsa (2008:89), “konsentrasi
taktik dalam penampilan olahraga. Setiap kali merupakan kemampuan yang sangat penting
menghadapi suatu pertandingan, mental atlet agar perhatian menjadi terpusat terhadap
harus dipersiapkan, siap menghadapi permainan dengan berbagai lika-likunya, serta
rangsangan-rangsangan emosional, siap terhadap taktik atau strategi untuk bermain
menghadapi tugas yang berat atau tegasnya siap sebaik-baiknya”. Dari hal tersebut dapat
menghadapi beban mental (Purnama, 2013:36). diperoleh kesimpulan tentang konsentrasi yaitu
Team putri club pekerjaan umum Deli menyangkut aktivitas pemusatan perhatian, ada
Serdang berdiri sejak tahun 2007, yang dibawah objek yang diperhatikan, memiliki jangka waktu
naungan Dinas Pekerjaan Umum. Para atlet tertentu, dan berpeluang mempengauhi proses
putri club pekerjaan umum Deli Serdang tinggal dan hasil perilaku. Konsentrasi yaitu
di asrama dan menjalani latihan hanya sore hari menyangkut aktivitas pemusatan perhatian, ada
di GOR yang lokasinya berdekatan dengan obyek yang diperhatikan, memiliki jangka waktu
kantor KONI Deli Serdang dengan jadwal 3 kali tertentu, dan berpeluang mempengaruhi proses
1 minggu. Dalam menjalani kehidupan sehari- dan hasil perilaku”.
hari baik ketika dalam lingkungan asrama Satiadarma (2000:224), “konsentrasi
maupun di lapangan para atlet putri cenderung merupakan aspek yang dimiliki penting dalam
merasa baik-baik saja ketika latihan. Tetapi tidak olahraga tidak hanya pada saat pertandingan
di lapangan pada saat pertandingan. tetapi juga pada saat latihan”. Schmid dan Paper
Problematika yang terjadi pada para dalam Satiadarma (2000:228), mengemukakan
pemain putri club pekerjaan umum Deli bahwa konsentrasi merupakan hal yang amat
Serdang ini perlu dikaji, supaya dapat penting bagi seorang atlet dalam menampilkan
ditemukan penyebab masalah dan kemudian kinerja olahraganya. Komponen utama
ditentukan cara untuk memecahkannya demi konsentrasi adalah kemampuan untuk
peningkatan performa atlet untuk mendorong memusatkan perhatian pada suatu hal tertentu
team putri menjadi lebih baik dalam berprestasi. dan tidak terganggu oleh stimulus internal
Survei dan wawan cara saat sesi latihan pada maupun ekternal yang tidak relevan. Stimulus
tanggal 29 Desember 2014, untuk mengetahui internal adalah gangguan sensoris maupun
penyebab atau faktor kurangnya performa para pikiran seperti perasaan lelah, cemas dan
atlet club pekerjaan umum Deli Serdang selama sebagainya. Stimulus eksternal adalah gangguan
pertandingan yang telah mereka lalui. Hasilnya dari luar diri seperti sorak-sorai penonton,
menunjukan, bahwa rata-rata atlet sering ejekan penonton, alunan musik yang keras, kata-
mengalami jantung deg-degan saat akan kata yang menyakitkan dari penonton atau
memasuki arena pertandingan, tangan pelatih, kesalahan keputusan wasit yang dapat
gemetaran dan keringat dingin, membayangkan menimbulkan kecemasan pada diri atlet.
lawan yang akan dihadapi kemungkinan lebih Ansel dalam Satriadarma (2000:95),
tangguh, membayangkan bagaimana hasil yang bahwa “Kecemasan adalah reaksi emosi
akan diperoleh, sorak-sorai atau kata-kata kasar terhadap suatu kondisi yang dipersepsi
dari penonton ketika melakukan kesalahan yang mengancam”. Lebih lanjut dikatakan oleh

137
Naimatul Jamaliah dkk / Journal of Physical Education and Sports 4 (2) (2015)

Weinberg dan Gould dalam Satriadarma yang merugikan pada performa. International
(2000:95) bahwa “kecemasan adalah keadaan Journal of Sports Science and Engineering Vol. 05
emosi negatif yang ditandai oleh adanya (2011) No. 04, pp. 237-241.
perasaan khawatir, was-was, dan disertai dengan Pentingnya untuk memperhatikan tingkat
gugahan sistem ketubuhan”. kecemasan saat bertanding pada atlet adalah
Dikatakan bahwa pada batas waktu apabila atlet dihinggapi dengan kecemasan yang
tertentu, seorang atlet wajar memiliki rasa tinggi, dan konsentrasi menurun menyebabkan
khawatir akan kalah menghadapi lawannya, atlet kesulitan dalam mengontrol gerakan,
karena kekhawatiran ini justru dapat permainan menjadi jelek, tidak dapat
meningkatkan kewaspadaan atlet dalam menerapkan strategi karena tidak mengetahui
menghadapi lawan. Atlet akan bertindak lebih harus melakukan apa sehingga akhirnya akan
berhati-hati tidak terburu-buru (tidak gegabah), berpengaruh pada penampilannya (performance),
dan bersikap waspada untuk mengantisipasi kepercayaan diri menjadi berkurang bahkan
serangan lawan. Tetapi apabila atlet mengalami hilang. Untuk itu dibutuhkan sebuah metode
kekhawatiran secara berlebihan, ia dapat yang dapat membantu atlet untuk mengurangi
menjadi lebih ekstra hati-hati, takut berbuat rasa cemas dan dapat meningkatkan konsentrasi
salah, tidak berani membuat keputusan dan yaitu antara lain menggunakan metode
terlalu bersifat menunggu. Kecemasan yang hypnotherapy.
berlebihan pada atlet menimbulkan gangguan Hypnotherapy terdiri dari dua macam yaitu
dalam perasaan yang tidak menyenangkan, hypnosis dan self-hypnosis. Self-hypnosis dapat
sehingga kondisi psikologis atlet berada dalam didefinisikan sebagai sugesti diri (self suggestion),
keadaan tidak seimbang. Sehingga konsentrasi karena pada dasarnya ketika melakukan
atlet untuk menghadapi lawan akan menjadi pemograman diri berarti sedang mensugesti diri
berkurang, berarti kinerja menurun, maka agar sesuai dengan apa yang diharapkan
kecermatan juga akan menurun menyebabkan (Sugara, 2013:35). Perbedaan antara hypnosis
prestasi menurun. dan self-hypnosis adalah subjek yang melakukan
Kecemasan terdiri dari dua hipnosisnya. Jika dalam hypnosis orang yang di
subkomponen, yaitu kecemasan kognitif dan hypnotherapy dipandu oleh seorang terapis yang
somatik, yang mempengaruhi kinerja sebelum memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam
dan selama kompetisi (Weinberg dan Gould, hipnosis sedangkan self-hypnosis memandu diri
1999; Lazarus, 1991; Anshel, 2003;. Martens et sendiri untuk memasuki kondisi hipnosis,
al, 1990; Jarvis, 2002). Sementara itu, kemudian melakukan sugesti diri yang
kecemasan kognitif merupakan komponen bermanfaat bagi dirinya dan dapat menambah
mental, yang ditandai dengan ekspektasi negatif daya konsentrasi.
tentang keberhasilan atau evaluasi diri, self-talk
negatif, khawatir tentang performa, bayangan METODE PENELITIAN
kegagalan, ketidakmampuan untuk
berkonsentrasi, dan mengganggu perhatian Desain penelitian yang digunakan adalah
(Martens et al, 1990;. Jarvis, 2002). Kecemasan desain faktorial 2 X 2, artinya ada dua faktor
somatik adalah elemen fisiologis yang yang diteliti. Faktor pertama yaitu treatment
berhubungan dengan arousals otonom, dan hypnotherapi yang terdiri dari treatment hypnosis
gejala negatif seperti perasaan gugup, tekanan dan treatment self-hypnosis, faktor yang kedua
darah tinggi, tenggorokan kering, ketegangan adalah tingkat kecemasan tinggi dan agak tinggi.
otot, detak jantung yang cepat, telapak tangan Populasi dalam penelitian ini adalah
berkeringat, dan kram di perut (Martens et al;. seluruh altet putri bola voli club pekerjaan umum
Jarvis, 2002). Satu pendekatan adalah bahwa (PU) Deli Serdang Sumatera Utara Tahun 2015
peningkatan kecemasan kompetisi, dan sebanyak 12 atlet. Karena jumlah populasi
khususnya gejala kognitif, selalu memiliki efek dalam penelitian ini relatif sedikit sehingga

138
Naimatul Jamaliah dkk / Journal of Physical Education and Sports 4 (2) (2015)

peneliti akan mengambil seluruh subjek dan treatment self-hypnosis terhadap konsentrasi
penelitian. Sampel penelitian ini sebanyak 12 atlet putri bola voli club Pekerjaan Umum Deli
atlet. Serdang Sumatera Utara Tahun 2015, terbukti
Penelitian eksperimen ini yang dari nilai Fhitung =3,122 < Ftabel (0,115). Faktor
melibatkan dua variabel yaitu variabel terikat lain yang mempengaruhi hasil penelitian antara
dan variabel bebas, variabel tersebut dapat lain: 1) Awal penelitian pemberian treatment
diuraikan sebagai berikut : Variabel terikat banyak atlet yang menolak untuk di hypnotis, hal
dalam penelitian ini yaitu konsentrasi, variabel ini dikarnakan atlet merasa takut dan merasa
bebas dalam penelitian ini yaitu treatmen tidak nyaman. Karna sudah memikirkan hal-hal
hypnotherapy (hypnosis dan self-hypnosis), dan yang negatif tentang hypnoterapy itu sendiri
variabel kontrol dalam penelitian ini yaitu seperti contohnya takut dipermalukan, ataupun
tingkat kecemasan yang dibedakan menjadi ada rahasia-rahasia yang orang lain tidak boleh
tingkat kecemasan tinggi dan tingkat kecemasan mengetahuinya akan terbongkar; 2) Sukarnya
agak tinggi. keseragaman atau kesamaan waktu pemberian
Teknik dan instrumen pengumpulan data treatment pada atlet dikarenakan sukarnya atlet
yaitu: Pengambilan data dilakukan dengan cara masuk ke dalam alam bawah sadarnya atau
tes dan pengukuran terhadap tingkat kecemasan proses post hypnotic suggestion yang mana tahapan
dan konsentrasi atlet. Data diambil pada waktu pemberian sugesti faktor utama berhasilnya
tes awal dan tes akhir sebanyak 2 kali. treatment hypnotherapy.
Pelaksanaan tes awal dilakukan sebelum peneliti Faktor lain yang dapat mempengaruhi
memberikan perlakuan kepada sampel untuk hasil penelitian antara lain: terlalu sedikitnya
mengetahui tingkat kecemasan dan konsentrasi batas skala tingkat kecemasan antara tingkat
atlet, sedangkan tes akahir dilaksanakan setelah kecemasan tinggi dan tingkat kecemasan agak
sampel mendapat perlakukan atau treatment. tinggi mengakibatkan hasil skor pada tiap atlet
Instrumen pada tingkat kecemasan menjadi tidak signifikan. Hasil pengujian
menggunakan kuesioner angket dari penelitian hipotesis membuktikan bahwa tidak ada
pengembangan Nyak Amir, instrumen interaksi antara treatment hypnotherapy dan
konsentrasi menggunakan metode Grid tingkat kecemasan terhadap konsentrasi atlet.
Concentration Exercise (D.V Harris dan B.L Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa
Hariss). Fhitung sebesar 0,049 dengan signifikasi 0,831.
Analisis data dalam penelitian ini adalah Oleh karena sigifikasi kurang dari 0,05. Dengan
langkah yang dilakukan setelah data terkumpul demikian, maka setiap faktor saling bebas
dari hasil pengumpulan data, perlu segera (independent) atau tidak saling terikat dalam
digarap oleh peneliti Berdasarkan hat tersebut, mempengaruhi konsentrasi atlet. Ini berarti
maka pengujian hipotesis akan menggunakan konsentrasi atlet dalam bertanding baik yang
teknik analisis varian (ANAVA) rancangan memiliki tingkat kecemasan tinggi maupun atlet
faktorial 2 X 2 pada signifikan α = 0,05. yang memiliki tingkat kecemasan agak tinggi
Persyaratan yang dilakukan dalam analisis sama-sama dipengaruhi oleh treatment
varian adalah uji normalitas data dengan hypnotherapy.
menggunakan uji Liliefors dan uji Homogenitas Terdapat beberapa faktor yang terjadi
dengan menggunakan uji Bartlett dan mengakibatkan tidak adanya interaksi antara
dilanjutkan dengan menggunakan uji Tukey tratment hypnotherapy dan tingkat kecemasan
menggunakan SPSS 16. terhadap konsentrasi atlet antara lain:
Penggunaan batas skala pada instrumen tingkat
HASIL DAN PEMBAHASAN kecemasan yang terlalu sedikit mengakibatkan
kurangnya signifikasi dari hasil perolehan skor
Hasil analisis anava menunjukan bahwa kecemasan pada atlet. Singkatnya waktu
tidak ada perbedaan pengaruh treatment hypnosis pemberian treatment hypnosis yang

139
Naimatul Jamaliah dkk / Journal of Physical Education and Sports 4 (2) (2015)

mengakibatkan atlet sukar melakukan trietmnet. atlet hanya dapat dilihant secara presentase saja.
Menurut Sugara (2013:37) ada beberapa syarat Bagi peneliti selanjutnya yang berminat
yang harus dipenuhi agar sugesti yagn dilakukan mengadakan penelitian lebih lanjut disarankan
benar-benar efektif dan permanen antara lain: untuk mengamati jumlah sampel yang akan
frekuensi yang dilakukan dalam melakukan diteliti, semakin banyak sampel akan semakin
sugesti diri, semakin seringmelakukan sugesti memudahkan peneliti untuk lebih mendapatkan
maka semakin efektif sugesti itu masuk kedalam hasil yang lebih baik. Tempat dan proses
pikiran bawah sadar. Intensitas emosi, treatment sebaikanya dilakukan dalam ruangan
visualisasi terhadap sugesti dan kesungguhan khusus yang lebih nyaman dan terisolasi (jauh
melakukan sugesti itu sendiri. dari gangguan suara lain). Pemilihan instrumen
penelitian yang lebih signifikan agar hasil skor
SIMPULAN atlet lebih ajek.

Berdasarkan hasil kesimpulan maka DAFTAR PUSTAKA


saran-saran yang dapat disampaikan adalah:
Kepada Ketua Umum PBV PU Deli Serdang Amir, Nyak. 2012. Pengembangan Alat Ukur Kecemasan
diharapkan lebih memberikan perhatian Olahraga. Jurnal Penelitian dan Evaluasi
terhadap program latihan khususnya untuk pendidikan. Tahun 16. Nomor 1, 2012.
(diunduh 11 September 2013)
program latihan mental pada atlet dikarnakan
Gunarsa, D. Singgih, dkk. 2008. Psikologi Olahraga
banyaknya keluhan masalah psikologis pada
Prestasi. Jakarta:PT. BPK Gunung Mulia
atlet. Kepada Pelatih bola voli club Pekerjaan Langenati, Ratih. 2015. Pengaruh Self-hypnosis
Umum Deli Serdang Sumatera Utara. 1) Untuk Terhadap Konsentrasi Pada Atlit Senan
meningkatkan pencapayan prestasi yang Artistik.https://prezi.com/cgovd5rz6edi/peng
maksimal didalam melatih dan membina atlet aruh-self-hypnosis-terhadap-konsentrasi-pada-
yang merupakan tugas utamanya, tidak hanya atlet-senam/ (diunduh 10 Maret 2015).
latihan fisik, teknik dan taktik, namun juga lebih Purnama, Sapta Kunta. 20013. Latihan Imagery .
memperhatikan faktor psokologis atlet yang JUARA (Jurnal Iptek Olahraga) Vol. 1. No. 1,
Januari-April 2013.
berkaitan dengan kecemasan dan konsentrasi.
Satiadarma, Monty P. 2000. Dasar-Dasar Psikologi
Sebab betapapun sempurnanya perkembangan
Olahraga. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
fisik, teknik dan taktik atlet, apabila mentalnya Sing, Amritpreet and Vishaw Gaurav. 2010. A Study
tidak turut berkembang prestasi tinggi tidak of Pre-Competitive and Post-Competitive
akan mungkin tercapai. Karena mental berfungsi Anxiety Level of Inter- collegiate Volleyball
penggerak, pendorong dan pemantab bagi atlet Players. International Journal of Sports Science
untuk kemampuan fisik dan teknik dalam and Engineering Vol. 05 (2011) No. 04, pp. 237-
mencapai prestasi optimal. 2) Sehubung dengan 241
penggunaan treatment hypnotherapy untuk http://www.worldacademicunion.comjournal
SSCISSCIvol05no04paper07.pdf (diunduh 08
meningkatkan konsentrasi, secara signifikan
Mei 2014).
tidak ada berpengaruh tetapi penggunaan
Sugara, Gian Sugiana. 2013. Terapi Self-Hypnosis Seni
treatment hypnotherapy dapat menjadi alternatif Pemogram Ulang Pikiran Bawah Sadar. Jakarta:
untuk latihan mental walaupun penurunak PT Indeks.
kecemasan dan peningkatan konsentrasi pada

140

Anda mungkin juga menyukai