http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpes
Alamat korespondensi: ISSN 2252 - 6420
Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang, 50233
E-mail: nadienaima@gmail.com
136
Naimatul Jamaliah dkk / Journal of Physical Education and Sports 4 (2) (2015)
137
Naimatul Jamaliah dkk / Journal of Physical Education and Sports 4 (2) (2015)
Weinberg dan Gould dalam Satriadarma yang merugikan pada performa. International
(2000:95) bahwa “kecemasan adalah keadaan Journal of Sports Science and Engineering Vol. 05
emosi negatif yang ditandai oleh adanya (2011) No. 04, pp. 237-241.
perasaan khawatir, was-was, dan disertai dengan Pentingnya untuk memperhatikan tingkat
gugahan sistem ketubuhan”. kecemasan saat bertanding pada atlet adalah
Dikatakan bahwa pada batas waktu apabila atlet dihinggapi dengan kecemasan yang
tertentu, seorang atlet wajar memiliki rasa tinggi, dan konsentrasi menurun menyebabkan
khawatir akan kalah menghadapi lawannya, atlet kesulitan dalam mengontrol gerakan,
karena kekhawatiran ini justru dapat permainan menjadi jelek, tidak dapat
meningkatkan kewaspadaan atlet dalam menerapkan strategi karena tidak mengetahui
menghadapi lawan. Atlet akan bertindak lebih harus melakukan apa sehingga akhirnya akan
berhati-hati tidak terburu-buru (tidak gegabah), berpengaruh pada penampilannya (performance),
dan bersikap waspada untuk mengantisipasi kepercayaan diri menjadi berkurang bahkan
serangan lawan. Tetapi apabila atlet mengalami hilang. Untuk itu dibutuhkan sebuah metode
kekhawatiran secara berlebihan, ia dapat yang dapat membantu atlet untuk mengurangi
menjadi lebih ekstra hati-hati, takut berbuat rasa cemas dan dapat meningkatkan konsentrasi
salah, tidak berani membuat keputusan dan yaitu antara lain menggunakan metode
terlalu bersifat menunggu. Kecemasan yang hypnotherapy.
berlebihan pada atlet menimbulkan gangguan Hypnotherapy terdiri dari dua macam yaitu
dalam perasaan yang tidak menyenangkan, hypnosis dan self-hypnosis. Self-hypnosis dapat
sehingga kondisi psikologis atlet berada dalam didefinisikan sebagai sugesti diri (self suggestion),
keadaan tidak seimbang. Sehingga konsentrasi karena pada dasarnya ketika melakukan
atlet untuk menghadapi lawan akan menjadi pemograman diri berarti sedang mensugesti diri
berkurang, berarti kinerja menurun, maka agar sesuai dengan apa yang diharapkan
kecermatan juga akan menurun menyebabkan (Sugara, 2013:35). Perbedaan antara hypnosis
prestasi menurun. dan self-hypnosis adalah subjek yang melakukan
Kecemasan terdiri dari dua hipnosisnya. Jika dalam hypnosis orang yang di
subkomponen, yaitu kecemasan kognitif dan hypnotherapy dipandu oleh seorang terapis yang
somatik, yang mempengaruhi kinerja sebelum memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam
dan selama kompetisi (Weinberg dan Gould, hipnosis sedangkan self-hypnosis memandu diri
1999; Lazarus, 1991; Anshel, 2003;. Martens et sendiri untuk memasuki kondisi hipnosis,
al, 1990; Jarvis, 2002). Sementara itu, kemudian melakukan sugesti diri yang
kecemasan kognitif merupakan komponen bermanfaat bagi dirinya dan dapat menambah
mental, yang ditandai dengan ekspektasi negatif daya konsentrasi.
tentang keberhasilan atau evaluasi diri, self-talk
negatif, khawatir tentang performa, bayangan METODE PENELITIAN
kegagalan, ketidakmampuan untuk
berkonsentrasi, dan mengganggu perhatian Desain penelitian yang digunakan adalah
(Martens et al, 1990;. Jarvis, 2002). Kecemasan desain faktorial 2 X 2, artinya ada dua faktor
somatik adalah elemen fisiologis yang yang diteliti. Faktor pertama yaitu treatment
berhubungan dengan arousals otonom, dan hypnotherapi yang terdiri dari treatment hypnosis
gejala negatif seperti perasaan gugup, tekanan dan treatment self-hypnosis, faktor yang kedua
darah tinggi, tenggorokan kering, ketegangan adalah tingkat kecemasan tinggi dan agak tinggi.
otot, detak jantung yang cepat, telapak tangan Populasi dalam penelitian ini adalah
berkeringat, dan kram di perut (Martens et al;. seluruh altet putri bola voli club pekerjaan umum
Jarvis, 2002). Satu pendekatan adalah bahwa (PU) Deli Serdang Sumatera Utara Tahun 2015
peningkatan kecemasan kompetisi, dan sebanyak 12 atlet. Karena jumlah populasi
khususnya gejala kognitif, selalu memiliki efek dalam penelitian ini relatif sedikit sehingga
138
Naimatul Jamaliah dkk / Journal of Physical Education and Sports 4 (2) (2015)
peneliti akan mengambil seluruh subjek dan treatment self-hypnosis terhadap konsentrasi
penelitian. Sampel penelitian ini sebanyak 12 atlet putri bola voli club Pekerjaan Umum Deli
atlet. Serdang Sumatera Utara Tahun 2015, terbukti
Penelitian eksperimen ini yang dari nilai Fhitung =3,122 < Ftabel (0,115). Faktor
melibatkan dua variabel yaitu variabel terikat lain yang mempengaruhi hasil penelitian antara
dan variabel bebas, variabel tersebut dapat lain: 1) Awal penelitian pemberian treatment
diuraikan sebagai berikut : Variabel terikat banyak atlet yang menolak untuk di hypnotis, hal
dalam penelitian ini yaitu konsentrasi, variabel ini dikarnakan atlet merasa takut dan merasa
bebas dalam penelitian ini yaitu treatmen tidak nyaman. Karna sudah memikirkan hal-hal
hypnotherapy (hypnosis dan self-hypnosis), dan yang negatif tentang hypnoterapy itu sendiri
variabel kontrol dalam penelitian ini yaitu seperti contohnya takut dipermalukan, ataupun
tingkat kecemasan yang dibedakan menjadi ada rahasia-rahasia yang orang lain tidak boleh
tingkat kecemasan tinggi dan tingkat kecemasan mengetahuinya akan terbongkar; 2) Sukarnya
agak tinggi. keseragaman atau kesamaan waktu pemberian
Teknik dan instrumen pengumpulan data treatment pada atlet dikarenakan sukarnya atlet
yaitu: Pengambilan data dilakukan dengan cara masuk ke dalam alam bawah sadarnya atau
tes dan pengukuran terhadap tingkat kecemasan proses post hypnotic suggestion yang mana tahapan
dan konsentrasi atlet. Data diambil pada waktu pemberian sugesti faktor utama berhasilnya
tes awal dan tes akhir sebanyak 2 kali. treatment hypnotherapy.
Pelaksanaan tes awal dilakukan sebelum peneliti Faktor lain yang dapat mempengaruhi
memberikan perlakuan kepada sampel untuk hasil penelitian antara lain: terlalu sedikitnya
mengetahui tingkat kecemasan dan konsentrasi batas skala tingkat kecemasan antara tingkat
atlet, sedangkan tes akahir dilaksanakan setelah kecemasan tinggi dan tingkat kecemasan agak
sampel mendapat perlakukan atau treatment. tinggi mengakibatkan hasil skor pada tiap atlet
Instrumen pada tingkat kecemasan menjadi tidak signifikan. Hasil pengujian
menggunakan kuesioner angket dari penelitian hipotesis membuktikan bahwa tidak ada
pengembangan Nyak Amir, instrumen interaksi antara treatment hypnotherapy dan
konsentrasi menggunakan metode Grid tingkat kecemasan terhadap konsentrasi atlet.
Concentration Exercise (D.V Harris dan B.L Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa
Hariss). Fhitung sebesar 0,049 dengan signifikasi 0,831.
Analisis data dalam penelitian ini adalah Oleh karena sigifikasi kurang dari 0,05. Dengan
langkah yang dilakukan setelah data terkumpul demikian, maka setiap faktor saling bebas
dari hasil pengumpulan data, perlu segera (independent) atau tidak saling terikat dalam
digarap oleh peneliti Berdasarkan hat tersebut, mempengaruhi konsentrasi atlet. Ini berarti
maka pengujian hipotesis akan menggunakan konsentrasi atlet dalam bertanding baik yang
teknik analisis varian (ANAVA) rancangan memiliki tingkat kecemasan tinggi maupun atlet
faktorial 2 X 2 pada signifikan α = 0,05. yang memiliki tingkat kecemasan agak tinggi
Persyaratan yang dilakukan dalam analisis sama-sama dipengaruhi oleh treatment
varian adalah uji normalitas data dengan hypnotherapy.
menggunakan uji Liliefors dan uji Homogenitas Terdapat beberapa faktor yang terjadi
dengan menggunakan uji Bartlett dan mengakibatkan tidak adanya interaksi antara
dilanjutkan dengan menggunakan uji Tukey tratment hypnotherapy dan tingkat kecemasan
menggunakan SPSS 16. terhadap konsentrasi atlet antara lain:
Penggunaan batas skala pada instrumen tingkat
HASIL DAN PEMBAHASAN kecemasan yang terlalu sedikit mengakibatkan
kurangnya signifikasi dari hasil perolehan skor
Hasil analisis anava menunjukan bahwa kecemasan pada atlet. Singkatnya waktu
tidak ada perbedaan pengaruh treatment hypnosis pemberian treatment hypnosis yang
139
Naimatul Jamaliah dkk / Journal of Physical Education and Sports 4 (2) (2015)
mengakibatkan atlet sukar melakukan trietmnet. atlet hanya dapat dilihant secara presentase saja.
Menurut Sugara (2013:37) ada beberapa syarat Bagi peneliti selanjutnya yang berminat
yang harus dipenuhi agar sugesti yagn dilakukan mengadakan penelitian lebih lanjut disarankan
benar-benar efektif dan permanen antara lain: untuk mengamati jumlah sampel yang akan
frekuensi yang dilakukan dalam melakukan diteliti, semakin banyak sampel akan semakin
sugesti diri, semakin seringmelakukan sugesti memudahkan peneliti untuk lebih mendapatkan
maka semakin efektif sugesti itu masuk kedalam hasil yang lebih baik. Tempat dan proses
pikiran bawah sadar. Intensitas emosi, treatment sebaikanya dilakukan dalam ruangan
visualisasi terhadap sugesti dan kesungguhan khusus yang lebih nyaman dan terisolasi (jauh
melakukan sugesti itu sendiri. dari gangguan suara lain). Pemilihan instrumen
penelitian yang lebih signifikan agar hasil skor
SIMPULAN atlet lebih ajek.
140