Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.15, No.3 September 2011, hlm.

466–478
Terakreditasi SK. No. 64a/DIKTI/Kep/2010

PELAKSANAAN DAN SISTEM BAGI HASIL PEMBIAYAAN


Al-MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

Erni Susana
Annisa Prasetyanti
Program D-III Keuangan dan Perbankan Universitas Merdeka Malang
Jl. Terusan Raya Dieng No.57 Malang, 65146

Abstract
Al-Mudharabah finance distribution was given to all economy sectors which could give profit and forbid
distribution for the business which was illegal. Al-Mudharabah financing was distributed for the business of
farming, trading, construction, and other service businesses. The aim of this article was to know the realization
and application of Al-Mudharabah finance profit sharing system at PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk,
branch of Malang, realization of al-mudharaba financing and profit sharing system at Bank Muamalat Indo-
nesia, branch of Malang. The realization of al-mudharabah financing and profit sharing system at Bank
Muamalat Indonesia, branch of Malang was right and suitable with financing analysis based on the principle
of syariah.
Key words: syariah financing, al-mudharabah, profit sharing system

Keberadaan lembaga perbankan syariah didorong direvisi melalui Undang-Undang No.10 tahun 1998,
oleh adanya desakan kuat dari orang Islam yang yang dengan tegas mengakui keberadaan dan ber-
ingin terhindar dari transaksi bank yang dipan- fungsinya bank syariah. Peranan perbakan syariah
dang mengandung unsur riba. Adanya pelarangan dalam aktivitas ekonomi Indonesia tidak jauh ber-
riba dalam Islam merupakan pegangan utama bagi beda dengan perbankan konvensional (Banoon &
bank syariah dalam melaksanakan kegiatan usaha- Malik, 2007). Keberadaaan bank syariah diha-
nya, sehingga kontrak utang piutang antara per- rapkan dapat mendorong perkonomian suatu ne-
bankan syariah dengan nasabah harus berada da- gara. Tujuan dan fungsi perbankan syariah dalam
lam koridor bebas bunga. Sistem perbankan syariah perekomomian adalah: kemakmuran ekonomi
merupakan bagian dari konsep ekonomi Islam yang yang meluas, tingkat kerja penuh dan tingkat per-
memiliki tujuan untuk membumikan sistem nilai tumbuhan ekonomi yang optimum, keadilan sosial
dan etika Islam dalam wilayah ekonomi (Nur, ekonomi dan distribusi pendapatan serta kekayaan
2007). Perbankan syariah di tanah air telah menda- yang merata, stabilitas nilai uang, mobilisasi dan
patkan pijakan kokoh setelah adanya paket dere- investasi tabungan yang menjamin adanya pengem-
gulasi, yaitu yang berkaitan dengan lahirnya balian yang adil, serta pelayanan yang efektif
Undang-Undang Perbankan No.7 tahun 1992 yang (Setiawan, 2006). Selain itu, dalam kenyataannya,

Korespondensi dengan Penulis:


Er n i Su san a: Telp. +62 341 568 395 Ext .544
E-m ail: erni_59@yahoo.co.id

| 466 |
Pelaksanaan dan Sistem bagi Hasil Pembiayaan Al-Mudharabah pada Bank Syariah
Erni Susana & Annisa Prasetyanti

keberadaan perbankan syariah masih berpusat di nya dalam sistem bagi hasil pembiayaan pada bank
masyarakat perkotaan dan lebih melayani pada syariah. Tujuan artikel ini untuk mengetahui pene-
usaha-usaha golongan menengah ke atas (Kholis, rapan pelaksanaan dan sistem bagi hasil pembiaya-
2007). Bank Islam ini beroperasi dengan prinsip an al- mudharabah.
bagi hasil atau yang lebih dikenal dengan istilah
profit sharing. Dikeluarkannya Undang-Undang PEMBIAYAAN BANK SYARIAH
Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan dan dike-
luarkannya fatwa bunga bank haram dari MUI Menurut UU No.21 Tahun 2008 tentang
Tahun 2003 menyebabkan banyak bank yang men- Bank Syariah pasal 1 butir 7, bank syariah adalah
jalankan prinsip syariah (Wiroso, 2005). Seiring de- bank yang menjalankan kegiatan usahanya berda-
ngan hal tersebut, lembaga keuangan syariah yang sarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri
ruang lingkupnya mikro yaitu Baitul Maal wal Tamwil atas bank umum syariah dan bank perkreditan rakyat
(BMT) juga semakin menunjukkan eksistensinya. syariah, sedangkan pembiayaan menurut UURI
Seperti halnya bank syariah, kegiatan BMT adalah No. 21 Th.2008 tentang bank syariah berdasarkan
melakukan penghimpunan (prinsip wadiah dan pasal 1 butir 25 adalah penyediaan dana atau tagih-
mudharabah) dan penyaluran dana (prinsip bagi an yang dipersamakan dengan itu berupa transaksi
hasil, jual beli dan ijarah) kepada masyarakat (Asmi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah.
Nur, 2007). Sejak saat itu, perbankan syariah yang Menurut sifat penggunaannya, pembiayaan dapat
lahir dari rahim umat Islam menjadi dikenal oleh dibagi menjadi dua, pertama pembiayaan produk-
masyarakat muslim dan non muslim. Hingga saat tif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk meme-
ini banyak bank-bank konvensional yang mempunyai nuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, kedua
unit khusus bank syariah (Perwataatmadja & Tanjung, pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang di-
2006). gunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi,
sedangkan menurut keperluannya pembiayaan
Di antara bank-bank yang beroperasi de-
produktif dapat dibagi menjadi dua, pertama pem-
ngan sistem bagi hasil adalah Bank Muamalat In-
biayaan modal kerja, yaitu pembiayaan untuk me-
donesia (BMI), BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri,
menuhi kebutuhan: peningkatan produksi, baik se-
BNI Syariah, Bank Mega Syariah, Bank Bukopin
cara kuantitatif, yaitu jumlah hasil produksi, mau-
Syariah. Tujuan utama perbankan Islam ini adalah
pun secara kualitatif, yaitu peningkatan kualitas
untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat
atau mutu hasil produksi dan untuk keperluan per-
serta membina semangat ukhuwah islamiyah melalui
dagangan atau peningkatan utility of place dari
kegiatan ekonomi. Bank syariah dengan produk suatu barang (Antonio, 2001). Di dalam kontrak-
utamanya yang berupa simpanan dan pembiayaan kontrak pembiayaan proyek, bank syariah tidak
(pinjaman), yang ditunjang dengan jasa lain-lainnya menerapkan perhitungan berdasarkan keuntungan
yang operasionalnya hampir sama dengan bank yang pasti yang ditetapkan di muka, karena pada
konvensional adalah penggunaan sistem bagi hasil hakikatnya yang mengetahui tentang ruginya suatu
terutama pada produk simpanan dan pembiayaan. proyek yang dibiayai bank hanyalah Allah semata
Perbankan syariah dapat dipastikan bebas dari (Sudarsono, 2003).
riba/bunga dan sebagai gantinya adalah sistem
bagi hasil yang sesuai dengan ajaran syariat islam.
Masyarakat luas khususnya masyarakat yang PRINSIP BAGI HASIL
sering melakukan transaksi perbankan kurang Prinsip bagi hasil dalam perbankan syariah
mengetahui apa dan bagaimana sistem bagi hasil yang paling banyak dipakai adalah al-musyarakah
dijalankan dalam operasional bank syariah, khusus- dan al mudharabah. Al-musyarakah adalah akad kerja

| 467 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | PERBANKAN
Vol. 15, No. 3, September 2011: 466–478

sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha APLIKASI AL-MUDHARABAH DALAM
tertentu dimana masing-masing pihak memberikan PERBANKAN
kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keun-
tungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai Mudharabah biasanya diterapkan pada produk-
dengan kesepakatan. Al-mudharabah berasal dari produk penghimpunan dana dan pembiayaan. Pada
kata dharab, yang berarti berjalan atau memukul. sisi penghimpunan dana, mudharabah diterapkan
Secara teknis, al-mudharabah adalah kerjasama usa- pada: (1) tabungan berjangka, yaitu tabungan yang
ha antara dua orang dimana pihak pertama (shohibul dimaksudkan untuk tujuan khusus, seperti ta-
maal) menyediakan seluruh modal, sedangkan pi- bungan haji, tabungan kurban, dan sebagainya; (2)
hak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha deposito biasa, deposito spesial (special investment),
dibagi menurut kesepakatan dalam kontrak, se- dimana dana yang dititipkan nasabah khusus un-
dangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik mo- tuk bisnis tertentu, misalnya murabahah saja atau ijarah
dal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si saja. Adapun pada sisi pembiayaan, mudharabah dit-
pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan ka- erapkan untuk: pembiayaan modal kerja (modal
rena kecurangan atau kelalaian pengelola, penge- kerja perdagangan dan jasa) dan investasi khusus,
lola harus bertanggungjawab atas kerugian ter- disebut juga mudharabah muqayyadah.
sebut (Antonio, 2001). Risiko mudharabah, diantaranya: side streaming,
Beberapa segi penting dari al-mudharabah ada- nasabah menggunakan dana itu bukan seperti yang
lah pembagian keuntungan di antara dua pihak harus disebut dalam kontrak, lalai dan kesalahan yang
secara proporsional dan tidak dapat memberikan disengaja, penyembunyian keuntungan oleh nasa-
keuntungan sekaligus atau yang pasti kepada shahibul bah bila nasabahnya tidak jujur (Antonio, 2001).
maal/rabb al-mal atau pemilik modal. Rabb al-mal Pembiayaan mudharabah merupakan salah
tidak bertanggung jawab atas kerugian di luar modal satu tonggak ekonomi syariah yang mewakili prin-
yang telah diberikannya. Dalam transaksi dengan sip Islam untuk mewujudkan keadilan masyarakat
prinsip mudharabah harus dipenuhi rukun mudharabah, melalui sistem bagi hasil. Menurut Muhammad
yaitu: shahibul maal; mudharib; amal (usaha/peker- (2005), prinsip utama yang harus dikembangkan oleh
jaan), dan ijab qabul. Landasan hukum Al-qur’an: bank syariah dalam kaitannya dengan manajemen
dan jika dari orang-orang yang berjalan di muka bumi dana adalah, bahwa bank syariah harus mampu
mencari sebagian karunia Allah SWT (QS. Al- memberikan bagi hasil kepada penyimpan dana
Muzzamil (73): 20). minimal sama dengan atau lebih besar dari suku
Ada dua jenis mudharabah, pertama mudharabah bunga yang berlaku di bank konvensional, dan
muthlaqah merupakan mudharabah yang sifatnya mampu menarik bagi hasil dari debitur lebih ren-
mutlak dimana shohibul maal tidak menetapkan res- dah daripada bunga yang diberlakukan di bank
triksi atau syarat-syarat tertentu kepada mudharib. konvensional.
Kedua, mudharabah muqayyadah, yaitu pemilik dana
(shahibul maal) membatasi/memberi syarat kepada FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BAGI
mudharib dalam pengelolaan dana seperti misalnya HASIL
hanya untuk melakukan mudharabah bidang terten-
Menurut Antonio (2001), perhitungan bagi
tu, cara, waktu, dan tempat tertentu saja (Karim,
hasil pada bank syariah ini berpengaruh oleh bebe-
2005).
rapa faktor, yaitu: (1) Faktor langsung, meliputi:
(a) investment rate merupakan persentase aktual
dana yang diinvestasikan dari total dana. Jika bank

| 468 |
Pelaksanaan dan Sistem bagi Hasil Pembiayaan Al-Mudharabah pada Bank Syariah
Erni Susana & Annisa Prasetyanti

menentukan investment rate sebesar 80% hal ini KEBIJAKAN PEMBIAYAAN AL-MUDHARABAH
berarti 20% dari total dana dialokasikan untuk me- PADA PT.BANK MUAMALAT INDONESIA, TBK
menuhi likuidasi. (b) Jumlah dana yang tersedia CABANG MALANG
untuk diinvestasikan merupakan jumlah dana dari
berbagai sumber dana yang tersedia untuk diinves- PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Cabang
tasikan. Dana tersebut dapat dihitung dengan Malang dalam melaksanakan kegiatan operasional-
menggunakan salah satu metode, yaitu: rata-rata nya tidak hanya melakukan kegiatan penyimpanan
saldo minimum bulanan, rata-rata total saldo hari- dana tetapi juga melakukan kegiatan pengelolaan
an. (c) Nisbah (profit sharing ratio): salah satu ciri dana yang diwujudkan dalam bentuk penyediaan
mudharabah adalah nisbah yang harus ditentukan fasilitas pembiayaan bagi pihak yang membutuh-
dan disetujui pada awal perjanjian, nisbah antara kan. Pembiayaan mudharabah sebagai salah satu
satu bank dengan bank lainnya dapat berbeda, nis- pembiayaan yang ditawarkan oleh PT. Bank
bah juga dapat berbeda dari waktu ke waktu dalam Muamalat Indonesia Tbk. Cabang Malang merupa-
satu bank, misalnya deposito 1 bulan, 3 bulan, 6 kan pembiayaan yang dilakukan melalui kerjasama
bulan, 12 bulan, nisbah juga dapat berbeda antara usaha antara dua pihak, yaitu bank selaku pemilik
satu rekening dengan rekening lainnya sesuai de- modal yang menyediakan modal 100% dan nasa-
ngan besarnya dana dan jatuh temponya. (2) Faktor bah selaku pengelola usaha dengan jenis usaha ter-
tidak langsung, meliputi: (a) penentuan butir-butir tentu yang telah disepakati bersama dengan nisbah
pendapatan dan biaya mudharabah, bank dan nasa- bagi hasil yang telah ditetapkan bersama pula. Pem-
bah melakukan share dalam pendapatan dan biaya. biayaan mudharabah yang ditawarkan oleh bank
Pendapatan yang dibagi hasilkan merupakan pen- bila dilihat dari bentuknya merupakan pembiaya-
dapatan yang diterima dikurangi biaya-biaya, jika an mudharabah muthlaqah yaitu bentuk kerjasama
semua biaya ditanggung bank, maka hal ini disebut antara pemilik dana dengan pengelola yang caku-
revenue sharing. (b) Kebijakan akunting (prinsip dan pannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifi-
metode akuntansi): bagi hasil secara tidak langsung kasi jenis usaha, waktu atau syarat lainnya.
dipengaruhi oleh berjalannya aktivitas yang di- Pembiayaan yang disalurkan, digunakan
terapkan, terutama sehubungan dengan pengakuan untuk pembiayaan produktif sebagai modal kerja
pendapatan dan biaya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pe-
Nisbah bagi hasil merupakan faktor penting ningkatan produksi, baik secara kuantitatif untuk
dalam menentukan bagi hasil di bank syariah. meningkatkan jumlah produksi maupun secara
Sebab aspek nisbah merupakan aspek yang disepa- kualitatif untuk peningkatan kualitas atau mutu
kati bersama antara kedua belah pihak yang mela- hasil produksi serta keperluan perdagangan. Jenis
kukan transaksi. Untuk menentukan nisbah bagi usaha yang dapat diajukan untuk mendapatkan
hasil, perlu diperhatikan aspek-aspek berikut ini: pembiayaan adalah pembiayaan produktif yang
data usaha, kemampuan angsuran, hasil usaha yang menghasilkan keuntungan dan melarang penya-
dijalankan atau tingkat return aktual bisnis, tingkat luran modal untuk usaha yang mengandung unsur
return yang diharapkan, nisbah pembiayaan, tidak halal, seperti produksi perdagangan minum-
distribusi pembagian hasil (Muhammad, 2005). an keras, peternakan babi, perjudian, dan lain se-
bagainya. Jenis usaha yang dapat dibiayai antara
lain perdagangan, koperasi, industri, pertambang-
an, pertanian, dan lain-lain. Jangka waktu pem-
biayaan mudharabah maksimal adalah 5 tahun.

| 469 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | PERBANKAN
Vol. 15, No. 3, September 2011: 466–478

PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Cabang an atau rekomendasi dari perusahaan, fotokopi
Malang sebelum memberikan pembiayaan kepada NPWP (bagi pengajuan di atas Rp. 100.000.000),
nasabah, pihak bank terlebih dahulu melakukan rekening bank selama 3 bulan terakhir, fotokopi
survei terhadap calon nasabah dan usaha yang akan jaminan (tanah, bangunan, atau kendaraan yang
dibiayainya, survei tersebut dilakukan oleh bagian dibeli), serta angsuran tidak melebihi dari 40% dari
pembiayaan yang langsung terjun ke lapangan gaji pokok.
untuk mengetahui kredibilitas calon nasabahnya. Kedua, pembiayaan koperasi, syarat yang
Setelah itu, dilakukan analisis pembiayaan yang harus dipenuhi antara lain: surat permohonan,
meliputi analisis 6C dan analisis terhadap aspek- fotokopi NPWP, fotokopi SIUP, fotokopi TDP, AD/
aspek perusahaan. Pada prinsipnya, dalam pem- ART Koperasi dan perubahannya, surat pengesah-
biayaan mudharabah tidak ada jaminan, namun agar an dari Departemen Koperasi, susunan pengurus
mudharib tidak melakukan penyimpangan pihak koperasi yang disahkan oleh Departemen Koperasi,
bank dapat meminta jaminan dari mudharib atau laporan keuangan 2 tahun terakhir, laporan Rapat
pihak ketiga. Jaminan ini hanya dapat dicairkan Anggaran Tahunan (RAT) selama 2 tahun terakhir,
apabila mudharib terbukti melakukan pelanggaran cash flow projection selama masa pembiayaan, data
terhadap hal-hal yang telah disepakati bersama da- jaminan, dokumen-dokumen lain yang menunjang
lam akad (Himpunan Fatwa DSN, 2000) oleh karena usaha, serta nasabah harus melakukan mutasi ke-
itu, dalam rangka menyalurkan pembiayaan uangan di Bank Muamalat.
mudharabah, bank juga mempertimbangkan faktor Ketiga, pembiayaan korporasi (PT/CV),
jaminan dari nasabah atas pembiayaan mudharabah syarat yang harus dipenuhi antara lain: surat per-
yang diterima untuk menutupi risiko kerugian yang mohonan, fotokopi NPWP, fotokopi SIUP, fotokopi
mungkin dihadapi oleh bank akibat kesalahan nasa- TDP dan kelengkapan usaha lainnya, fotokopi KTP
bah yang akan terjadi di kemudian hari. direksi, company profil, akta pendirian dan peruba-
hannya, surat pengesahan dari Departemen Keha-
kiman, fotokopi rekening koran 3 bulan terakhir,
PERSYARATAN UMUM PEMBIAYAAN
laporan keuangan 2 tahun terakhir, cash flow pro-
AL- MUDHARABAH jection selama masa pembiayaan, data jaminan,
Seorang pemohon pembiayaan mudharabah dokumen-dokumen lain yang menunjang usaha,
dalam mengajukan pembiayaannya harus meme- serta nasabah harus melakukan mutasi keuangan
nuhi syarat-syarat tertentu, salah satu syarat yang di Bank Muamalat.
paling mendasar yaitu persyaratan umum yang
wajib dipenuhi oleh calon pemohon. Persyaratan PERMOHONAN PEMBIAYAAN
umum pembiayaan mudharabah ini dibagi menjadi
AL-MUDHARABAH
3 bagian yang disesuaikan dengan jenis pembiayaan
yang diajukan. Persyaratan untuk ketiga jenis pem- Pengajuan permohonan pembiayaan mudha-
biayaan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut: rabah pada tahap ini, calon nasabah mengajukan
pertama, pembiayaan konsumtif dengan pengajuan surat permohonan pembiayaan mudharabah kepada
minimal Rp 50.000.000, syarat yang harus dipenuhi petugas pembiayaan. Petugas akan memberikan
antara lain: usia 21-54 Tahun (tidak melebihi usia penjelasan mengenai prosedur pembiayaan yang
pensiun), masa kerja minimal 2 tahun, fotokopi KTP harus dilalui oleh calon nasabah pada saat meng-
suami istri sebanyak 2 buah, fotokopi kartu keluarga, ajukan permohonan pembiayaan. Pengajuan per-
fotokopi surat nikah, surat persetujuan suami/istri, mohonan pembiayaan harus dilengkapi dengan
slip gaji asli selama 3 bulan terakhir, surat keterang- dokumen-dokumen yang diperlukan oleh petugas

| 470 |
Pelaksanaan dan Sistem bagi Hasil Pembiayaan Al-Mudharabah pada Bank Syariah
Erni Susana & Annisa Prasetyanti

pembiayaan sebagai bahan pertimbangan pengam- jelas dan lengkap tentang keadaan calon nasabah
bilan keputusan apakah permohonan pembiayaan setelah pihak bank melakukan kegiatan analisis
mudharabah yang diajukan dapat dilanjutkan ke ta- pembiayaan. Petugas analisis pembiayaan dalam
hap berikutnya. Dokumen yang harus diserahkan melakukan kegiatan analisis juga memperhatikan
oleh calon nasabah adalah: Nomor Pokok Wajib aspek-aspek penilaian kelayakan pembiayaan. Peni-
Pajak (NPWP), KTP pengurus, akta pendirian usa- laian kelayakan pembiayaan yang dilakukan oleh
ha, Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP), Surat Ijin bank didasarkan pada 6C yang meliputi: Charac-
Tempat Usaha (SITU), laporan keuangan minimal ter, ciri khas dari pembiayaan mudharabah adalah
2 tahun. Selain dokumen-dokumen tersebut, pada adanya tuntutan rasa saling percaya yang tinggi
permohonan yang diajukan juga harus memuat antara nasabah dengan bank. Analis pembiayaan
data tentang nasabah berkaitan dengan pembiaya- dapat memperoleh informasi tentang karakter/
an yang diajukan dan keadaan calon nasabah. Data- watak calon nasabah dari pihak yang berhubungan
data antara lain: identitas calon nasabah, informasi dengan calon nasabah, misalnya rekan kerja, Bank
tentang usaha yang akan dikelola, riwayat pem- Indonesia dan bank lain yang pernah menjadi
biayaan yang pernah diterima dan referensi atau kreditur bagi calon nasabah. Pihak bank melakukan
rekomendasi dari pihak yang terkait, proyeksi ke- cross check atas informasi yang diterima dari nasa-
butuhan pembiayaan, jangka waktu pembiayaan bah sendiri dengan informasi dari luar agar diper-
dan rencana penggunaan pembiayaan, serta infor- oleh penilaian yang obyektif tentang calon nasa-
masi tentang jaminan. bah; Capacity, faktor penting yang mempengaruhi
analis pembiayaan PT. Bank Muamalat Indonesia
ANALISIS PEMBIAYAAN Tbk. cabang Malang untuk meneruskan penyaluran
pembiayaan adalah kemampuan dan keahlian yang
Proses analisis pembiayaan yang diterapkan dimiliki nasabah dalam mengelola usaha yang
oleh PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Cabang mendapatkan modal berupa pembiayaan
Malang pada pembiayaan mudharabah meliputi: mudharabah. Hal ini dikarenakan dalam pembiaya-
pengumpulan data (menyusun rencana pengum- an mudharabah, pendapatan yang diperoleh bank
pulan data, melaksanakan pengumpulan data, berasal dari bagi hasil keuntungan usaha yang di-
menyeleksi data yang diperoleh untuk dipisahkan kelola nasabah sehingga besar kecilnya pendapatan
antara data yang diperlukan dan data yang tidak bank dari pembiayaan mudharabah sangat tergan-
diperlukan), verifikasi data (melakukan pemerik- tung pada kemampuan nasabah dalam mengelola
saan setempat dengan mengunjungi langsung loka- usahanya agar memberikan keuntungan yang
si usaha (pemeriksaan fisik), meminta informasi maksimal bagi semua pihak; Capital, bank dapat
kepada Bank Indonesia dan bank lainnya tentang menentukan berapa dana yang akan disalurkan
kondisi keuangan nasabah, melakukan checking ten- bagi nasabah dengan mengetahui posisi dan struk-
tang keadaan nasabah melalui pembeli, pemasok, tur keuangan nasabah. Besarnya kemampuan mo-
dan pesaing), analisis laporan keuangan dan aspek dal calon nasabah dapat diketahui dari laporan ke-
perusahaan lainnya (analisis rasio, analisis aspek uangan perusahaan yang dimilikinya; Collateral, pe-
perusahaan, meliputi aspek hukum, aspek mana- nilaian terhadap jaminan yang diagunkan menjadi
jemen, aspek pemasaran, dan aspek teknis, analisis salah satu pertimbangan analisis pembiayaan untuk
risiko), evaluasi kebutuhan keuangan (evaluasi ke- melanjutkan pembiayaan atau tidak. Ketentuan
butuhan keuangan ini meliputi jenis dan besarnya atas jaminan yang diajukan, yaitu nilai jaminan harus
pembiayaan yang diperlukan oleh nasabah). Bank dapat menutupi kerugian yang dialami akibat kela-
akan mendapatkan gambaran dan informasi yang laian nasabah, jenis jaminan (barang bergerak atau

| 471 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | PERBANKAN
Vol. 15, No. 3, September 2011: 466–478

tidak bergerak), Status kepemilikan jaminan, dan bank lain. Informasi dapat diketahui dengan me-
kondisi jaminan (lokasi, keadaan, dan sebagainya) minta informasi dari Bank Indonesia, riwayat usa-
jaminan yang diajukan dalam pembiayaan mudha- ha pemohon). (3) Aspek teknis, dalam aspek teknis
rabah dapat berupa tanah, gedung, atau benda memuat informasi (lokasi proyek meliputi keterse-
bergerak misalnya kendaraan; Condition of economy, diaan fasilitas umum, misalnya fasilitas kesehatan,
PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. cabang Malang pusat pemerintahan, dan pusat perdagangan, sa-
berusaha untuk selalu tahu tentang kondisi per- rana transportasi yang memadai, faktor bahan baku,
ekonomian pada saat ini dan prospek usaha nasa- yaitu kemudahan dalam memperoleh bahan baku
bah, serta faktor pendukung dan faktor pengham- dan bahan penolong). (4) Aspek pemasaran: me-
bat usaha nasabah; Constrains, bank sebelum mem- muat informasi luas pasar ditentukan dengan me-
berikan pembiayaan juga memperhatikan faktor lihat jumlah permintaan dengan jumlah penawaran
hambatan atau rintangan yang ada pada suatu yang terjadi, selain itu jenis dan sifat konsumen
daerah atau wilayah tertentu yang menyebabkan juga perlu diperhatikan guna menaikkan volume
suatu proyek tidak dapat dilaksanakan. Bank akan penjualan, segmen pasar yang dituju, informasi pe-
dapat mengetahui dengan tepat proyeksi kebutuh- saing disini meliputi, jumlah pesaing yang ada di
an dana nasabah, relevansi kebutuhan dana de- lokasi usaha tersebut, harga jual untuk jenis produk
ngan usaha nasabah, kondisi usaha dan kemampu- yang sama dibandingkan dengan harga pokok pe-
an nasabah mengeloala usaha dan melunasi kewa- mohon, kualitas produk pesaing dibandingkan de-
jibannya, dengan melakukan penilaian yang me- ngan kualitas produk pemohon, strategi pemasaran
nyeluruh, lengkap, cermat dan kritis. Pemberian yang dilakukan pemohon untuk memasarkan pro-
pembiayaan mudharabah yang sesuai dengan ke- duknya, usaha dapat dilakukan berupa promosi
nyataan di lapangan diharapkan dapat meminima- untuk meningkatkan penjualan, misalnya dengan
lisir risiko kerugian yang mungkin dihadapi bank. pemasangan iklan di media cetak atau elektronik
Selain menggunakan prinsip 6C, bank juga mem- dan pemberian potongan harga atau diskon). (5)
perhatikan aspek-aspek studi kelayakan, yang me- Aspek jaminan: barang jaminan merupakan unsur
rupakan metode analisis pembiayaan yang lebih penting bagi bank dalam penyaluran pembiayaan
teliti, tepat, dan akurat. Aspek-aspek yang teliti karena fungsinya sebagai alternatif peringkat
dalam analisis pembiayaan tersebut meliputi: (1) kedua sumber pelunasan pembiayaan. Sumber
aspek legalitas (hukum): memuat informasi sebagai prioritas utama pengembalian pembiayaan adalah
berikut: informasi usaha pemohon (nama pemohon, kelayakan dan kemampuan usaha dalam mengha-
alamat, nomor telepon atau facsimile serta NPWP, silkan sumber dana pengembalian pembiayaan.
ijin-ijin yang harus dimiliki, akta pendirian Jaminan bersifat pelengkap dan tidak memperbaiki
perusahaan, Surat Ijin Usaha Dagang (SIUP), Surat kelayakan suatu usaha dalam analisis pembiayaan,
Ijin Tempat Usaha (SITU), Tanda Daftar Perusa- untuk menjamin efektifitas fungsi jaminan sebagai
haan (TDP), perijinan-perijinan yang lainnya. (2) sumber pelunasan pembiayaan peringkat kedua
Aspek manajemen, dalam aspek manajemen me- maka bank harus mengoptimalkan kualitas pem-
muat informasi (struktur organisasi perusahaan, biayaan yang diminta dari pemohon. Kualitas ja-
evaluasi pribadi pengusaha, modal, kepemilikan, minan sangat ditentukan oleh: kemudahan likui-
dan kepengurusan, informasi perbankan pemohon, dasi, kesempurnaan penguasaan, besarnya nilai
meliputi: informasi nomor rekening pemohon di jaminan setara dengan jumlah dana yang diajukan).
PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. dan besarnya (6) Aspek keuangan terdiri dari, pertama: laporan
dana, informasi deposit pemohon di bank lain jika neraca, seluruh asset nasabah tercermin pada sisi
ada, informasi pinjaman atas nama pemohon di aktiva laporan keuangan. Pos-pos pada sisi aktiva

| 472 |
Pelaksanaan dan Sistem bagi Hasil Pembiayaan Al-Mudharabah pada Bank Syariah
Erni Susana & Annisa Prasetyanti

neraca yang penting untuk dianalisis adalah pos menggunakan analisis terhadap aspek-aspek studi
kas atau setara kas, pos piutang dan pos persedia- kelayakan. Analisis tersebut mencakup aspek le-
an, umber pendanaan seluruh asset nasabah tercer- galitas, aspek manajemen, aspek pasar, aspek tek-
min pada sisi pasiva. Komponen sumber pendanaan nis, dan aspek jaminan. Setelah dilakukan proses
asset adalah utang dan modal, kedua laporan rugi analisis secara rinci, maka akan dihasilkan suatu
laba menunjukkan kinerja usaha dalam kemam- keputusan. Keputusan tersebut adalah diterima,
puannya menghasilkan laba selama periode lapor- ditangguhkan, atau ditolaknya suatu pengajuan pe-
an. Kinerja laba ditentukan oleh: kemampuan usaha rmohonan pembiayaan dari pihak pemohon.
dalam menghasilkan penjualan, kemampuan usaha Permohonan pembiayaan yang diajukan oleh
dalam mengoptimalkan efisiensi pengeluaran biaya Koperasi “X” dapat dijelaskan melalui alur atau
yaitu biaya produksi, biaya operasional dan biaya urutan sebagi berikut: (1) Pihak Koperasi “X”
lain-lain, leverage, rasio profitabilitas, rasio pertum- mengajukan Proposal Permohonan Pembiayaan
buhan. Contoh penerapan pembiayaan mudharabah kepada PT. Bank Muamalat Cabang Malang, kemu-
sebagai berikut. dian pihak bank menerima proposal tersebut sesuai
Suatu Koperasi “X” yang bergerak di bidang dengan ketentuan dan kelengkapan persyaratan
perdagangan memerlukan suatu pembiayaan se- yang telah ditentukan. (2) Tahap selanjutnya ada-
bagai tambahan modal untuk penambahan alat dan lah pihak bank melakukan peninjauan lokasi terha-
perluasan usaha. Sebelum diputuskan layak tidak- dap usaha yang akan dijalankan oleh pemohon.
nya Koperasi “X” untuk menerima pembiayaan Setelah dilakukan peninjauan, kemudian
maka pihak bank memerlukan beberapa data dan pihak bank membuat analisis terhadap permohon-
informasi yang digunakan untuk menganalisis an pembiayaan tersebut. Jika hasil dari analisis di-
Koperasi “X” tersebut. Data yang diperoleh dari nyatakan diterima maka dapat dilakukan pencairan
Koperasi “X” berupa proposal pengajuan pem- tahap pertama. Hasil analisis yang dilakukan oleh
biayaan. Proposal tersebut memuat informasi me- PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Malang ter-
ngenai perusahaan yang bersangkutan. Dilihat dari hadap pengajuan permohonan pembiayaan terse-
aspek manajemen dan pemasaran, usaha ini memi- but dapat dilihat pada memorandum usulan pem-
liki prospek yang bagus karena didukung manaje- biayaan berikut ini:
men yang baik dan pengalaman yang cukup baik
Nama : Koperasi “X”
dari pengurus koperasi. Koperasi ini juga memiliki
strategi pemasaran yang efektif dan memiliki lokasi Jenis Pembiayaan : Pembiayaan Mudharabah
usaha yang dinilai sangat strategis yaitu terletak Wilayah : Kantor Cabang Malang.
tidak jauh dari pusat kota. Hal ini mendorong Tujuan : Pengajuan permohonan pem-
pengurus usaha untuk mengembangkan usahanya biayaan ini dimaksudkan un-
lebih luas lagi. Plafond pembiayaan yang diajukan tuk penambahan alat dan per-
untuk penambahan alat dan perluasan usaha adalah luasan usaha perdagangan,
sebesar Rp.100.000.000 dengan jangka waktu dengan plafond sebesar
pengembalian selama 36 bulan atau tiga tahun. Rp. 100.000.000 dan jangka watu
Jaminan yang diberikan adalah tanah beserta pembiayaan selama 3 tahun.
bangunan diatasnya dengan nilai likuidasi sebesar
Rp.300.000.000. Latar belakang perusahaan
Pihak bank harus menganalisis permohonan Latar belakang perusahaan ini memuat ten-
pembiayaan yang diajukan oleh Koperasi “X”. tang informasi umum perusahaan, yaitu meliputi:
Dalam melakukan analisis pembiayaan, pihak bank

| 473 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | PERBANKAN
Vol. 15, No. 3, September 2011: 466–478

Informasi perusahaan: Aspek Manajemen


Nama Perusahaan : Koperasi “X” Bidang usaha: Perdagangan.
Alamat : Jl. Raya “XYZ” No. 7 Performance pengurus:
Malang
Telp/Facsimile : (0341) xxxxxx Perusahaan ditangani oleh pengurus dan te-
Legalitas perusahaan : naga kerja yang relatif cukup berpengalaman dalam
Bentuk perusahaan : Koperasi bidang perdagangan dan koperasi.
Akta pendirian : No. 4xx tgl. 01 xx 20xx
SIUP : No. xxx/xxxx/xxx.xx/ Performance sebagai nasabah bank:
20xx Keterangan Bank Indonesia, Koperasi “X”
SITU : No. xxx/xxxx/xxx/xx/ tercatat sebagai nasabah PT. Bank Muamalat Indo-
20xx nesia, Tbk dengan No. Rek. 000xx-xx-xx-xxxxxx-x.
TDP : No. xxxxxxxx berlaku s/d.
Tgl 1x xx 20xx Bagan struktur organisasi:
NPWP : No. x.xxx.xxx.x.xxx.xxx Struktur organisasi Koperasi “X” berbentuk
lini dan staf, dimana tugas dan wewenang meng-
alir dari atasan ke bawahan.
Surat pengesahan dari Departemen Koperasi
Susunan pengurus:
Aspek Pemasaran
Penasehat : Mr. A
Pengawas : Mr. B Ruang lingkup pemasaran:
Manajer Koperasi : Mr. C Sasaran pemasaran ditujukan masyarakat
golongan menengah ke bawah yang berada di seki-
tar wilayah xxx. Saat ini jumlah anggota koperasi
Aspek teknis semakin meningkat dari tahun sebelumnya.
Lokasi: Jl. Raya “XYZ” No. 7 Malang.

Strategi pemasaran:
Fasilitas Usaha: Strategi pemasaran yang dilakukan yaitu de-
Lokasi usaha sangat strategis untuk usaha ngan promosi melalui pemasangan spanduk-span-
perdagangan dengan harga kompetitif untuk ka- duk dan penyebaran brosur, serta dengan pembe-
langan menengah ke bawah dan dekat dengan pusat rian diskon.
kota.

Faktor persaingan:
Prasarana lingkungan: Jumlah pesaing disekitar wilayah xxx cukup
Prasarana lingkungan sudah lengkap dan ter- banyak dengan perbedaan harga yang tidak terlalu
sedia fasilitas transportasi umum dari dan ke kota jauh dan kualitas produk hampir sama dengan
cukup mudah dan untuk menuju lokasi usaha juga Koperasi “X”.
mudah dijangkau.

| 474 |
Pelaksanaan dan Sistem bagi Hasil Pembiayaan Al-Mudharabah pada Bank Syariah
Erni Susana & Annisa Prasetyanti

Aspek Jaminan biayaan. Terdapat tiga jenis keputusan pembiayaan


yang dapat diambil oleh pimpinan cabang PT. Bank
Jaminan yang disampaikan adalah tanah lo-
Muamalat Indonesia Tbk. Cabang Malang terkait
kasi yang saat ini sudah berstatus Sertifikat Hak
dengan pengajuan pembiayaan mudharabah, yaitu:
Guna Bangunan dan atas nama Koperasi “X”. Nilai
ditolak, disetujui sesuai dengan permohonan, dise-
jaminan yang diberikan juga lebih besar dari jum-
tujui dengan beberapa perubahan. Permohonan
lah pembiayaan yang diajukan.
pembiayaan ditolak apabila dianggap tidak layak
PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Cabang karena faktor-faktor tertentu atau tidak memenuhi
Malang dalam melakukan analisis pembiayaan persyaratan tertentu. Permohonan dapat diterima
telah membuat pedoman memorandum pembiaya- jika persyaratan telah dilengkapi dan dianggap
an. Memorandum pembiayaan adalah suatu bentuk layak untuk disetujui. Permohonan juga dapat di-
proposal yang berisi analisis dari suatu usulan terima dengan beberapa perubahan dari permo-
pembiayaan. Penyusunan memorandum pembiaya- honan yang diajukan calon nasabah.
an merupakan salah satu syarat dalam pengajuan
pembiayaan. Memorandum pembiayaan ini me-
PENGIKATAN PERJANJIAN PEMBIAYAAN
muat hal-hal sebagai berikut: (1) tujuan Pembiaya-
an: maksud pembiayaan, besarnya kebutuhan dana Pada Bank Muamalat Indonesia akad ber-
yang diajukan (nominal), jangka waktu pembiaya- langsung dengan adanya: mudharib, shahibul maal,
an, Kegunaan fasilitas pembiayaan yang diajukan. nasabah, antara lain pengurus KOPKAR, KPRI dan
(2) Latar belakang berupa: identitas nasabah, su- BMT, pihak Bank Muamalat yang terdiri dari
sunan pengurus dan pengawas, keanggotaan, kon- bagian marketing dan bagian legal (notaris).
disi keuangan, aspek usaha. (3) Hubungan per-
bankan. (4) Analisis keuangan. (5) Kebutuhan fasi- PENCAIRAN DANA PEMBIAYAAN
litas pembiayaan, berupa: jenis dan besarnya pem-
biayaan yang diperlukan, serta evaluasi kebutuhan Dalam tahap ini, pihak bank mempunyai cara
pembiayaan. (6) Analisa jaminan. (7) Analisa risiko sendiri untuk pencairan dana ini. Bank memberikan
pembiayaan. (8) Kesimpulan atau pertimbangan dana kepada koperasi melalui rekening giro escrow
dan rekomendasi. yang maksudnya adalah rekening atas nama sendi-
ri, sehingga pihak koperasi tidak bisa mengambil
dana tersebut.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBIAYAAN
Berdasarkan hasil analisis yang telah dila- PERHITUNAN BAGI HASIL PEMBIAYAAN
kukan, analis pembiayaan dapat memberikan pen-
MUDHARABAH
dapat tentang keadaan calon nasabah karena analis
pembiayaan secara langsung berhubungan dengan PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang
nasabah sehingga lebih mengetahui keadaan nasa- Malang dalam melakukan perhitungan bagi hasil
bah yang sesungguhnya di lapangan. Jika analisis pembiayaan mudharabah menerapkan beberapa pro-
yang dilakukan oleh analis pembiayaan tersebut sedur diantaranya adalah pertama, membuat tabel
telah disetujui oleh pimpinan cabang untuk menda- proyeksi pembayaran dengan melakukan perhi-
patkan pembiayaan maka akan dibuatkan Surat tungan terlebih dahulu. Tabel tersebut memuat ca-
Keputusan Pembiayaan. Pimpinan cabang mem- tatan pembayaran yang dilakukan nasabah setiap
punyai kewenangan untuk memutuskan persetuju- bulan yang terdiri dari pokok, margin, total angsur-
an penyaluran pembiayaan atau menolak pem- an, bagi hasil bank dan nasabah. Kedua, memban-

| 475 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | PERBANKAN
Vol. 15, No. 3, September 2011: 466–478

dingkan proyeksi tersebut dengan realisasi dan Diketahui:


perhitungannya. Perhitungan nisbah bagi hasil jenis Expected yield = 19% p.a
pembiayaan mudharabah yang diterapkan oleh
Besar pembiayaan = Rp. 100.000.000
PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Malang
Taksiran pendapatan perusahaan = Rp. 10.000.000/
yaitu pembiayaan mudharabah muthlaqah. Penentuan
bln
besar/kecilnya nisbah bagi hasil (expected yield) dila-
kukan oleh bank terhadap pembiayaan. Margin
merupakan prosentase keuntungan yang diharap- Maka:
kan dalam satu tahun. Dalam suatu pembiayaan, Expected yield dalam satu tahun = Taksiran
margin tersebut dikalikan dengan pendapatan pendapatan 1 tahun x Margin
rata-rata bulanan mitra kerja dalam satu tahun
sehingga dapat diketahui taksiran pendapatan atas
Expected yield dalam satu tahun
pembiayaan yang diberikan. Kemudian besarnya
taksiran pendapatan atas pembiayaan dibagi = Taksiran pendapatan 1 tahun x Margin
dengan total pembiayaan untuk mengetahui nisbah = Taksiran pendapatan 1 tahun x Margin
bagi hasil bank. Besarnya nisbah bagi hasil nasabah
dapat diketahui dengan cara 100% dikurangi = (Rp. 10.000.000 x 12) x 19%
dengan nisbah bagi hasil bank. = Rp. 22.800.000
Hasil dari perhitungan nisbah bank digu-
nakan sebagi pedoman dalam bernegosiasi dengan =
nasabah. Bank akan melakukan penawaran nisbah
=
lebih besar atau sama dengan hasil perhitungan
nisbah tersebut. Apabila nasabah menyetujui besar = 22,8 %
nisbah tersebut, maka transaksi pembiayaan dapat
dilakukan, namun bank tidak boleh memberatkan
Nisbah bagi hasil nasabah = 100 % - 22,8 % = 77,2 %
nasabah dalam hal pembayaran cicilan pokok
pembiayaan atau mempersulit finansial nasabah. Jadi, nisbah bagi hasil bank dengan nasabah adalah
Contoh mengenai perhitungan nisbah bagi hasil 22,8 %: 77,2 %.
antara bank dengan nasabah sebagai berikut: Distribusi bagi hasil berdasarkan nisbah yaitu 22,8
Seorang nasabah mengajukan pembiayaan kepada %: 77,2 % diilustrasikan pada Tabel 1.
Bank Muamalat untuk modal kerja sebesar
Rp.100.000.000 selama tiga tahun. Bank telah me- Tabel 1. Distribusi Bagi Hasil
nentukan bahwa besarnya keuntungan yang di- Bagian Bagian
Laba Usaha
harapkan (expected yield) adalah 19%. Bagian analis Bulan Bank Nasabah
(Rp)
pembiayaan Bank Muamalat menaksir pendapatan 22,80% 77,20%
1 10.000.000 2.280.000 7.720.000
rata-rata setiap bulan yang diperoleh perusahaan
2 8.000.000 1.824.000 6.176.000
nasabah sebesar Rp. 10.000.000, dari data tersebut 3 5.000.000 1.140.000 3.860.000
dapat dihitung besarnya nisbah bagi hasil dan dis- 4 7.000.000 1.596.000 5.404.000
tribusi bagi hasilnya sebagai berikut: 5 4.000.000 912.000 3.088.000
6 9.500.000 2.166.000 7.334.000
Total 43.500.000 9.918.000 33.582.000

| 476 |
Pelaksanaan dan Sistem bagi Hasil Pembiayaan Al-Mudharabah pada Bank Syariah
Erni Susana & Annisa Prasetyanti

Dari perhitungan Tabel 1, porsi nisbah bagi lat tidak langsung melakukan pembiayaan kepada
hasil nasabah lebih besar daripada porsi nisbah wirausaha untuk meminimalis risiko, nasabah yang
bagi hasil bank. Secara teori pembiayaan mudhara- mengajukan pembiayaan tidak hanya dianalisis
bah bila rugi itu dikarenakan kesalahan nasabah koperasi tetapi Bank Muamalat juga ikut turun
akan ditanggung oleh nasabah itu sendiri, tetapi tangan dalam menganalisis. Dalam suatu pembiaya-
apabila rugi itu atas kesalahan bank, maka ditang- an ada yang disebut margin. Margin adalah meru-
gung oleh bank. Namun, pembiayaan mudharabah pakan persentase keuntungan yang diharapkan da-
ini bank berimplementasi dengan koperasi seperti lam satu tahun. Dalam suatu pembiayaan margin
koperasi karyawan, KPRI, dan BMT. Sehingga, tersebut dikalikan dengan pendapatan rata-rata
tidak akan menimbulkan kerugian. Bank Muama- bulanan mitra kerja dalam satu tahun, kemudian
lat tidak langsung melakukan pembiayaan kepada besarnya taksiran pendapatan atas pembiayaan di-
wirausaha karena pendapatan usaha nasabah se- bagi dengan total pembiayaan untuk mengetahui
waktu-waktu dapat mengalami naik turun. Mela- nisbah bagi hasil bank. Untuk nisbah bagi hasil
lui sistem koperasi ini untuk meminimalkan resiko nasabah dapat diketahui dengan cara 100% - nisbah
seperti mengalami kerugian. bagi hasil bank.

PENUTUP DAFTAR PUSTAKA


Penyaluran pembiayaan mudharabah disalur- Antonio, M.S. 2001. Bank Syariah Dari Teori ke Praktek.
kan ke segala sektor perekonomian yang dapat Penerbit Gema Insani Press. Jakarta.
memberikan keuntungan dan melarang penyaluran Banoon, M. 2007. Prediksi Pertumbuhan Perbankan Syariah
untuk usaha yang mengandung unsur tidak halal. di Indonesia Tahun 2008. Universitas Kristen Petra.
Pembiayaan mudharabah disalurkan untuk jenis Surabaya.
usaha pertanian, perdagangan, konstruksi, dan Karim, A.A. 2007. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan.
jasa-jasa usaha lainnya. PT. Bank Muamalat Indo- Edisi III. Penerbit Grafindo Persada. Jakarta.
nesia Tbk. Cabang Malang dalam melakukan anali-
Kholis, N. 2007. Kajian terhadap Kepatuhan Syariah
sis pembiayaan pada dasarnya sudah tepat dan se- dalam Pembiayaan Murabahah pada BMT di
suai dengan pedoman analisis pembiayaan yang Yogyakarta. Jurnal Fenomena, 5(2).
berdasarkan prinsip syariah, yaitu melakukan ana-
Kusmiyati, A.N.S. 2007. Risiko Akad dalam Pembiayaan
lisis yang mendalam atas ikhtikad dan kemampuan Murabahah pada BMT di Yogyakarta. Jurnal
serta kesanggupan nasabah untuk mengembalikan Ekonomi Islam, 1(2).
pembiayaan sesuai dengan yang telah diperjanjikan
Muhammad. 2005. Manajemen Bank Syariah. Edisi Revisi.
sebelumnya. Penerbit UII Press. Yogyakarta.
Pengambilan keputusan pembiayaan ini di-
Nur, A.W. 2007. Sistem Pembiayaan Leasing di
dasarkan pada analisis 6C (character, capacity, capi- Perbankan Syariah. Jurnal Ekonomi Islam, 1(2).
tal, collateral, condition of economy, constrains) dan
dalam mewujudkannya dituangkan dalam analisis Perwataatmadja, K.A. & Tanjung, H. 2006. Bank Syariah
Teori, Praktik dan Peranannya. Penerbit Celestial
kelayakan pembiayaan yang terdiri dari analisis
Publishing. Jakarta.
terhadap aspek legalitas, aspek manajemen, aspek
teknis, aspek pemasaran, dan aspek jaminan. Setiawan, A.B. 2006. Perbankan Syariah: Challenges dan
Opportunity untuk Pengembangan di Indonesia.
Bank Muamalat berimplementasi kepada Jurnal Kordinat, VIII(1).
koperasi karyawan, KPRI, dan BMT. Bank Muama-

| 477 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | PERBANKAN
Vol. 15, No. 3, September 2011: 466–478

Sudarsono, H. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Wiroso. 2005. Jual Beli Murabahah. Penerbit UII Press.
Deskripsi dan Ilustrasi. Edisi Pertama. Penerbit Yogyakarta.
Ekonisia. Yogyakarta.

| 478 |

Anda mungkin juga menyukai