Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

“MANAJEMEN PEMBELAJARAN JARAK JAUH DI MASA


PANDEMI COVID-19 BAGI SISWA SEKOLAH DASAR BERBASIS
INTERNET”
Untuk Memenuhi Mata Kuliah:
“Pengelolaan Kelas”
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Hj. Aslamiah, M.Pd., Ph.D
Drs. Asrani, M.Pd

Disusun Oleh:
Nama : Nizmatullayla
NIM : 1910125120007
No. Absen : 03
Kelas : 5B PGSD

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii


KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 2
C. Tujuan ......................................................................................................... 3
BAB II .................................................................................................................... 4
KAJIAN TEORI ................................................................................................... 4
A. Manajemen Pembelajaran ........................................................................ 4
B. Pembelajaran Daring ................................................................................. 7
BAB III ................................................................................................................... 9
PEMBAHASAN .................................................................................................... 9
A. Pembelajaran Jarak Jauh ......................................................................... 9
B. Tujuan Pembelajaran Jarak Jauh.......................................................... 10
C. Prinsip Pembelajaran Jarak Jauh .......................................................... 11
D. Karakteristik atau Ciri-ciri Pembelajaran Jarak Jauh ....................... 12
E. Media Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Internet di masa Pandemi
15
F. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis
Internet Pada Siswa Sekolah Dasar. .............................................................. 18
BAB IV ................................................................................................................. 21
KESIMPULAN.................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 22

ii
KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT serta
sholawat dan salam tak lupa senantiasa kita hanturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang mana atas karunia-Nya dan safaat beliau saya dapat
menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas mata
kuliah Pengelolaan Kelas Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD),
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat, dengan
materi pembahasan tentang Pengaruh Guru Profesional Dalam Pengelolaan Kelas
yang Kondusif dan Efektif Untuk Menciptakan Kelas yang Unggul.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Prof. Dr. Hj. Aslamiah, M.Pd.,
Ph.D dan Bapak Drs. Asrani, M.Pd selaku dosen pengampu beserta pihak-pihak
yang sudah mendukung penulisan makalah ini. Saya pun sangat menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat saya
harapkan guna menjadikan makalah ini menjadi lebih sempurna. Saya berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Aamiin Yarobbal
Aalamiin.

Banjarmasin, 27 November 2021

Nizmatullayla

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan sepritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Salah satu mengembangkan potensi peserta didik bertujuan untuk
menumbuhkan sikap kemandirian dalam peserta didik agar peserta tidak
terpaku dengan guru. Sebab di dalam kurikulum 2013 guru hanya sebagai
mediator sedangkan siswa yang berperan aktif sepenuhnya. Berdasarkan
pengertian pendidikan dan tujuan pendidikan, terlihat bahwa kemandirian
merupakan aspek yang penting dalam pendidikan. Kurangnya sifat
kemandirian dalam belajar dapat menimbulkan kebiasaan belajar yang
kurang baik, sperti membolos, belajar hanya ujian dan mencontek (Desmita,
2011:189).
Pandemi COVID-19 berdampak besar dari berbagi sektor, salah
satunya pendidikan. Dunia pendidikan juga ikut merasakan dampaknya.
Pendidik harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan,
meskipun peserta didik berada di rumah. Pendidik dituntut mendesain
media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan berbasis
internet. Sesuai dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan
Kebijakan Pendidikan dalam masa darurat penyebaran coronavirus disease
(COVID-19)
Berdasarkan hal di atas, pembelajaran jarak jauh menjadi salah satu
solusi yang tepat pada saat ini. Hal ini dikarenakan pembelajaran jarak jauh
bisa dilakukan tanpa pembelajaran tatap muka di kelas. Selain itu juga,
pembelajaran jarak jauh bisa dilakukan kapanpun guru dan peserta didik
ingin lakukan. Dalam pembelajaran jarak jauh juga guru dan peserta didik
dapat berdiskusi tanpa harus mengenal waktu dan peserta didik pun dapat

1
menyuarakan pendapatnya. Seperti yang kita ketahui banyak peserta didik
ketika guru sedang menjelaskan meraka berdiam diri atau tidak berbicara
antara mereka takut dan mereka malu untuk menyuarakan pendapat mereka.
Dengan perkembangan zaman saat ini banyak sekali perubahan yang kita
rasakan. Begitu juga dengan jejaring sosial yang semakin pesat dan semakin
mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Bahkan tidak banyak pula siswa
yang menggunakan jejaring sosial untuk kegaiatan positif dan negatif.
Padahal dengan adanya jejaring sosial siswa dapat mendapatkan
informasi dari segala bentuk hal yang bisa membuat siswa menambah
wawasan.
Kemajuan dan perkembangan teknologi berdampak pada berbagai
aspek kehidupan, teknologi memberikan kemudahan bagi kegiatan manusia
dalam segala aktivitas, karena teknologi dapat membantu dalam pengolahan
data menjadi informasi yang berguna bagi pengguna teknologi. Teknologi
tersebut diantaranya adalah komputer dan jaringan internet, komputer
sebagai alat pengolahan informasi membantu mempercepat pengolahan
data, dan data yang ada dapat disimpan dengan aman dibandingkan dengan
proses penyimpanan secara manual, sehingga informasi yang diperoleh
dapat lebih akurat.
Menurut Minanti (2020: 62) mengatakan bahwa pendidikan pada
abad ke 21 ditandai dengan adanya revolusi industri 4.0 yang dikenal
dengan abad keterbukaan dan globalisasi. Pada masa ini ditandai dengan
pesatnya kemajuan TIK terutama di bidang pendidikan. Menurut Kasmir
(2020: 156) mengatakan bahwa pembelajaran daring bagi sebagian orang di
Indonesia mungkin masih dianggap baru, adapun dalam kesehariannya
tanpa disadari bahwa mereka telah melakukan kegiatan yang berhubungan
dengan kegiatan daring.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran jarak jauh?
2. Apa saja tujuan dari pembelajaran jarak jauh?
3. Apa saja prinsip dari pembelajaran jarak jauh?
4. Apa saja karakteristik atau ciri-ciri dari pembelajaran jarak jauh?

2
5. Apa saja media pembelajaran jarak jauh berbasis Internet di masa
pandemi?
6. Apa saja kelebihan dan kekurangan pembelajaran jarak jauh
berbasis Internet pada siswa sekolah dasar?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pembelajaran jarak
jauh.
2. Untuk mengetahui apa saja tujuan dari pembelajaran jarak jauh.
3. Untuk mengetahui apa saja prinsip dari pembelajaran jarak jauh.
4. Untuk mengetahui apa saja karakteristik atau ciri-ciri dari
pembelajaran jarak jauh.
5. Untuk mengetahui apa saja media pembelajaran jarak jauh berbasis
Internet di masa pandemi.
6. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan pembelajaran
jarak jauh berbasis Internet pada siswa sekolah dasar.

3
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Manajemen Pembelajaran
Harus disadari bahwa sukses dan tidaknya proses belajar mengajar
dalam satuan pendidikan sangat dipengaruhi dilakukan baik oleh kepala
sekolah maupun para pendidiknya. Manajemen pembelajaran memiliki
peranan yang sangat penting di setiap satuan pendidikan karena akan
menentukan kualitas lulusan.
Secara bahasa, manajemen berasal dari Bahasa Latin, yaitu dari asal
kata manus yang berarti tangan dan agere (melaksanakan). Kata-kata
tersebut digabung menjadi manager yang artinya menangani. Dari segi
bahasa, manajemen berasal dari bahasa Inggris yang merupakan terjemahan
pengelolaan. Sementara dalam kamus Inggris Indonesia karangan John M.
Echols dan Hasan Shadily management berasal dari kata to manage yang
berarti mengurus, dari kata management yang berarti melaksanakan,
mengatur, memperlakukan.
Triyo Supriyanto menjelaskan bahwa manajemen adalah proses
usaha pelaksanaan aktivitas yang efisien dengan pendayagunaan orang lain
(sumber-sumber manusia, dan fisik yang meliputi perencanaan,
diselesaikan secara dan melalui finansial, pengorganisasian, penempatan
dan pengendalian) untuk mencapai suatu tujuan tertentu yaitu menghasilkan
produk atau jasa/layanan yang diinginkan oleh sekelompok masyarakat.
Sementara itu istilah pembelajaran sangat berhubungan dengan
pengertian belajar dan mengajar. Belajar, mengajar dan pembelajaran
adalah sebuah proses yang terjadi secara bersama-sama. Belajar bisa terjadi
tanpa guru atau tanpa kegiatan mengajar dan pembelajaran formal yang lain.
Sedangkan proses belajar mengajar merupakan interaksi yang dilakukan
antara guru dengan peserta didik dan suatau lingkungan belajar. Proses
pembelajaran yang terjadi harus direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan
diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien.
Beberapa orang ahli mengungkapkan pengertian pembelajaran jarak
jauh, diantaranya Dogmen dalam Aristorahadi (2008) ciri-ciri pembelajaran

4
jarak jauh adalah adanya organisasi yang mengatur cara belajar mandiri,
materi pembelajaran disampaikan melalui media dan tidak ada kontak
langsung antara penngajar dengan pembelajar. Mackenzie dalam
Aristorahadi (2008) mengatakan pendidikan jarak jauh merupakan metode
pembelajaran yang menggunakan korespondensi sebagai alat untuk
berkomunikasi antara pembelajar dengan pengajar. Salah satu bentuk
pendidikan jarak jauh adalah sekolah korespondensi. Korenspondensi
merupakan metode pembelajaran menggunakan korespondensi sebagai alat
untuk berkomunikasi antara pembelajar dengan pengajar. Karakteristiknya
antara lain pembelajar dan pengajar bekerja secara terpisah, namun
keduanya dipersatukan dengan korespondensi. Korespondensi diperlukan
agar terjadi interaksi antara pembelajar dan pengajar. Menurut mereka
karakteristik pembelajaran jarak jauh adalah pembelajar dan pengajar
bekerja secara terpisah, pembelajar dan pengajar dipersatukan melalui
korespondensi, dan perlu adanya interaksi antara pembelajar dan pengajar.
Pendidikan jarak jauh itu merupakan bentuk pendidikan yang memberikan
kesempatan kepada pembelajarnya untuk belajar secara terpisah dari
pengajarnya.
Peter dalam Aristorahadi (2008) memberikan batasan pembelajaran
jarak jauh sebagai metode penyampaian ilmu, keterampilan, dan sikap yang
dipengaruhi cara-cara mengelola suatu industri. Metode seperti itu dapat
disebutkan sebagai mengindustrialisasikan cara belajar dan mengajar.
Sistem pendidikan jarak jauh dikembangkan dan dikelola dengan
mengadakan pembagian tugas yang jelas antara yang mengembangkan,
memproduksi, mendistribusikan materi pembelajaran, dan yang mengelola
kegiatan pembelajaran. Materi pembelajaran diproduksi dalam jumlah
banyak dengan menggunakan teknologi yang maju, kemudian
didistribusikan kepada pengguna secara luas. Materi pembelajaran yang
diproduksi dalam jumlah banyak dengan mutu yang tinggi itu memberikan
kemungkinan untuk membelajarkan pembelajar dalam jumlah banyak pula
pada saat yang sama di mana pun mereka berada. Peter menambahkan ciri
lainnya bahwa pendidikan jarak jauh seolah-olah dikelola seperti industri.

5
Batasan dari Peter ini mengandung beberapa karakteristik yaitu, pertama
dimanfaatkannya teknologi sebagai media yang diproduksi dalam jumlah
banyak namun tetap dengan mutu yang tinggi. Kedua, pendidikan dapat
diberikan secara massal. Ketiga, materi pembelajaran dirancang,
dikembangkan, diproduksi, dibagikan, dan dikelola dalam kegiatan
pembelajaran oleh orang yang berbeda-beda.
Holmeberg dalam Aristorahadi (2008) memberikan batasan bahwa
dalam pembelajaran jarak jauh pembelajar belajar tanpa mendapatkan
pengawasan langsung secara terus menerus dari pengajar atau tutor yang
hadir di ruang belajar atau di lingkungan tempat belajarnya. Namun
pembelajar mendapatkan perencanaan, bimbingan, dan pembelajaran dari
lembaga yang mengelola pendidikan jarak jauh itu. Fokus dari batasan
Holmberg adalah bahwa pembelajar dan pengajar bekerja secara terpisah,
dan adanya perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh sesuatu
lembaga pendidikan yang mengatur pendidikan jarak jauh itu.
Abuddin Nata dalam Fathurrohmah dan Sulistyorini menjelaskan
bahwa pembelajaran secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha
mempengaruhi emosi, intelektual, dan spiritual seseorang agara mau belajar
dengan kehendaknya sendiri.
Indah Komsiyah juga menjelaskan mengelolah lingkungan dengan sengaja
agar seseorang membentuk diri secara positif dalam kondisi tertentu .
dengan demikian ,inti dari pembelajaran adalah segala upaya yang
dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada diri peserta didik.
Sedangkan dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas
menyatakan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Dari paparan diatas sederhana dapat secara disimpulkan bahwa
pembelajaran adalah usaha sadar dan disengaja yang dilakukan oleh
pendidik untuk membelajarkan peserta didik yang pada akhirnya terjadi
perubahan perilaku.
Alben Ambarita mengemukakan kemampuan mendayagunakan
sumber daya yang ada, melalui kegiatan menciptakan dan mengembangkan

6
kerja sama, sehingga terbentuk pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan di kelas secara efektif dan efisien.
Suryosubroto juga memaparkan bahwa manajemen pembelajaran
mempunyai pengertian kerjasama untuk mencapai tujuan proses belajar
mengajar dan dapat dilihat dengan kerangka berpikir sistem. Manajemen
pembelajaran juga mengandung pengertian proses untuk mencapai tujuan
belajar mengajar yang dimulai dari perencanaan. pengarahan, pemantauan
dan penilaian.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan manajemen
pembelajaran adalah yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian dengan memanfaatkan semua sumber daya yang ada baik kegiatan
mendidik serta evaluasi pelaksanaan pembelajaran manusia maupun non
manusia sehingga tercipta proses belajar mengajar yang efektif dan efisien.
B. Pembelajaran Daring
Kata daring berasal dari dua kata yaitu dalam dan jaringan. Isman
(2016) menyatakan bahwa proses belajar mengajar secara daring
merupakan proses belajar mengajar yang menggunakan fasilitas jaringan
internet dikenal dengan proses belajar mengajar secara online . Metode
belajar mengajar secara online dapat digunakan untuk memperkenalkan
pendidikan formal di sekolah yang siswa dan guru berada di tempat yang
berbeda, sehingga diperlukan penggunaan sistem telekomunikasi yang
terintegrasi sebagai sarana komunikasi dan akses ke berbagai sumber daya
(Sobron dkk, 2019).
Pembelajaran online , juga dikenal sebagai pendidikan online ,
adalah pembelajaran yang berlangsung melalui internet atau melalui
jaringan. Berdasarkan beberapa pengertian pembelajaran online di atas
maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran online adalah pembelajaran
yang berlangsung tanpa menggunakan kontak tatap muka dan dicapai
dengan menggunakan jaringan atau internet yang ada.
Menurut Syarifudin (2020) saat situasi bencana alam atau ketika harus
dihadapkan pada social distancing, pembelajaran online kini bisa menjadi
pilihan pembelajaran jarak jauh. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

7
mengajarkan pengajaran dengan tatap muka dihentikan untuk sementara,
dan digantikan oleh aplikasi yang ada melalui pembelajaran daring.
Pembelajaran daring mengutamakan akan mengkomunikasikan dan
menyajikan pengetahuan yang memudahkan siswa dalam memperoleh
pembelajaran berkualitas.
Selanjutnya pembelajaran berbasis internet membantu siswa untuk
saling membantu dalam proses pembelajaran di kehidupan nyata.
Pembelajaran online bermanfaat bagi guru dan siswa.Pembelajaran di
jaringan online dilaksanakan oleh karena adanya pandemi virus Covid-19.
Di sisi positifnya, siswa dan guru akan menguasai dan mengembangkan
keterampilan terkait teknologi untuk membantu proses pembelajaran
(Puspitasari, 2020).
Menurut Bilfaqih (2015) pada umumnya tujuan pembelajaran online
adalah menyediakan layanan pembelajaran online berkualitas yang sangat
besar dan dapat diakses oleh khalayak yang lebih luas. Dikarenakan potensi
untuk menyediakan layanan akses konten yang lebih mudah diakses,
pembelajaran online kini menjadi populer, sehingga memberikan banyak
keuntungan dalam pelaksanaannya.

8
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pembelajaran Jarak Jauh
Pembelajaran jarak jauh adalah sebuah upaya untuk masalah
pendidikan dengan keterbatasan antara pengajar (tutor) dengan peserta
didik untuk bertatap muka dengan mengadakan pembelajaran yang
memisahkan antara tenaga pengajar dengan peserta didik dengan bantuan
media cetak maupun elektronik seperti email, video konverensi, softfile
yang berisi materi yang dapat diakses oleh peserta didik tanpa adanya
batasan waktu dan letak geografis. Dan semua itu dikoordinir oleh
lembaga penyelenggara pendidikan jarak jauh untuk melakukan
perencanana, pengorganisasian, dan monitoring terhadap berjalanya
proses pendidikan jarak jauh itu sendiri.
Pendidikan jarak jauh adalah pendidikan yang peserta didiknya
terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai
sumber belajar melalui teknologi informasi dan komunikasi dan media
lain (UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 15). Sedangkan pengertian
pembelajaran jarak jauh dari berbagai macam sudut pandang para ahli
yang telah dirangkum oleh Paulina Pannen dalam (Tian
Belawati,1999;12) adalah sebagai berikut :
1. Suatu bentuk pembelajaran mandiri yang terorganisasi secara
sistematis, dimana konseling, penyaji materi pembelajaran, dan
penyelia serta pemantauan keberhasilah siswa dilakukan oleh
sekelompok tenaga pengajar yang memiliki tanggung jawab yang
saling berbeda. Pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh
dengan menggunakan bantuan media. Sebaliknya pendidikan
jarak jauh adalah sistem penddikan langsung atau tatap muka
suatu sistem pembelajaranyang terjadi karena adanya kontak
langsung antara tenaga pengajar dengan siswa. (Dohmen,1967).
2. Suatu metode pembelajaran yang menggunakan korespondensi
sebagai alat komunikasi antara pengajar dengan siswa di tambah

9
dengan adanya interaksi antar siswa dalam.
(MacKenzie,Christensen & Rigby 1968).
3. Sistem pendidikan yang tidak mempersyaratkan adanya tenaga
pengajar di tempat seorang belajar, namun dimungkinkan adanya
pertemuan-pertemuan antara tenaga pengajar dan siswa pada
waktu-waktu tertentu. (French Law, 1971)
4. Suatu metode untuk menyampaikan ilmu pengetauan,
ketrampilan, dan sikap yang dikelola berdasarkan pada penerapan
konsep dan berjalan (division of labor), prinsip-prinsip
organisasi, dan pemanfaatan media secara ekstensif terutama
dalam reproduksi bahan ajar. (Paters,1973).
5. Suatu metode pembelajaran dimana proses pengajaran terjadi
secara terpisah dari proses belajar sehingga komunikasi antara
tenaga pengajar dan siswa harus difasilitasikan melalui bahan
cetak, media elektronik, dan media-media lain. (Moore,1973).
6. Suatu bentuk pendidikan yang meliputi beragam bentuk
pembelajaran pada berbagai tingkat pendidikan yang terjadi tanpa
adanya penyeliaan tutor secara langsung dan atau secara terus
menerus terhadap siswa dalam suatu lokasi yang sama namun
memerlukan proses perencanaan, pengorganisasian dan
pemantauan dari suatu organisasi pendidikan, serta penyediaan
proses.
B. Tujuan Pembelajaran Jarak Jauh
Pembelajaran jarak jauh memungkinkan pembelajar untuk
memperoleh pendidikan pada semua jenis, jalur, dan jenjang secara
mandiri dengan menggunakan berbagai sumber belajar dengan
program pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik, kebutuhan,
dan kondisinya. Pembelajaran jarak jauh menyediakan berbagai pola
dan program pembelajaran jarak jauh untuk melayani kebutuhan
masyarakat dan mengembangkan dan mendorong terjadinya inovasi
berbagai proses pembelajaran dengan berbagai sumber belajar.
Pembelajaran jarak jauh diharapkan dapat mengatasi masalah

10
kesenjangan pemerataan kesempatan, peningkatan mutu, relevansi,
dan efisiensi dalam bidang pendidikan yang disebabkan oleh
berbagai hambatan seperti jarak, tempat, dan waktu. Untuk itu,
penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh harus sesuai dengan
karakteristik pembelajar, tujuan pembelajaran dan proses
pembelajaran. Dengan demikian, tujuan pembelajaran jarak jauh
adalah untuk memberikan kesempatan pendidikan kepada warga
masyarakat yang tidak dapat mengikuti pembelajaran konvensional
secara tatap muka.
C. Prinsip Pembelajaran Jarak Jauh
1. Tujuan yang jelas perumusan tujuan harus jelas, spesifik,
teramati, dan terukur untuk mengubah perilaku pembelajar
2. Relevan dengan kebutuhan program pembelajaran jarak jauh
relevan dengan kebutuhan pembelajar, masyarakat, dunia kerja,
atau lembaga pendidikan
3. Mutu pendidikan pengembangan program pembelajaran jarak
jauh merupakan upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan
yaitu mutu proses pembelajaran yang ditandai dengan proses
pembelajaran yang lebih aktif atau mutu lulusan yang lebih
produktif
4. Efisien dan efektivitas program pengembangan program
pembelajaran jarak jauh harus mempertimbangkan efisiensi
pelaksanaan dan ekfektivitas produk program. Efisien mencakup
penghematan dalam penggunaan tenaga, biaya, sumber dan
waktu, sedapat mungkin menggunakan hal-hal yang tersedia.
Efektifitas memperhatikan hasil-hasil yang dicapai oleh lulusan,
dampaknya terhadap program dan terhadap masyarakat
5. Pemerataan dan perluasan kesempatan belajar. Pemerataan dan
perluasan kesempatan belajar, khususnya bagi yang tidak sempat
mengikuti pendidikan formal karena jauh atau sibuk bekerja.
Itulah sebabnya pembelajaran jarak jauh memberikan kemudahan

11
bagi pembelajar untuk belajar mandiri yang belajarnya tidak
terikat dengan ruangan kelas dan waktu
6. Kemandirian-kemandirian baik dalam pengelolaan, pembiayaan,
dan kegiatan belajar
7. Keterpaduan-keterpaduan, yaitu mengharuskan adanya
keterpaduan berbagai aspek seperti ketepaduan mata kuliah atau
mata pelajaran secara multi disipliner.
8. Kesinambungan tugas tutor memberikan bantuan kepada
pembelajar secara berkala ketika pembelajar menghadapi
kesulitan dalam memahami materi pembelajaran, mengerjakan
tugas, latihan, atau soal. Bantuan yang diberikan adalah
membimbing untuk memahami tujuan yang akan dicapai, cara
dan teknik mempelajari materi pembelajaran, penerapan metode
belajar, dan bantuan lainnya yang dapat mengkondisikan
pembelajar.
D. Karakteristik atau Ciri-ciri Pembelajaran Jarak Jauh
Sistem pembelajaran jarak jauh mempunyai karakteristik yang
berbeda dengan praktik pembelajaran konvensional secara tatap
muka. Menurut Keegan dalam Munir (2009) sistem pembelajaran
jarak jauh memiliki karakteristik yaitu (1) pemisahan antara pengajar
dan pembelajar, (2) pengaruh institusi atau organisasi pendidikan, (3)
penggunaan media yang menghubungkan guru dan pembelajar, (4)
berlangsungnya komunikasi dua arah, (5) memperhatikan pembelajar
sebagai individu yang belajar, dan (6) pendidikan sebagai suatu
industri. Karakteristik atau ciri-ciri dan kriteria pembelajaran jarak
jauh sebagai berikut:
1. Program disusun disesuaikan dengan jenjang, jenis, dan sifat
pendidikan. Waktu yang digunakannya pun sesuai dengan sesuai
program tersebut. Tujuan program adalah untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap pembelajar. Untuk mengetahui
keberhasilan pencapai tujuan program tersebut dilakukan penilaian
sendiri (self evaluation)

12
2. Dalam proses pembelajaran tidak ada pertemuan langsung secara
tatap muka antara pengajar dan pembelajar, sehingga tidak ada kontak
langsung antara pengajar dengan pembelajar. Pertemuan antara
pengajar dan pembelajar hanya dilakukan kalau ada peristiwa tertentu
yang dianggap penting sekali atau untuk membahas tugas-tugas
tertentu saja
3. Pembelajar dan pengajar terpisah sepanjang proses pembelajaran itu
karena tidak ada tatap muka seperti halnya dalam pembelajaran
konvensional, sehingga pembelajar harus dapat belajar secara
mandiri. Bantuan belajar yang diperoleh dari orang lain sangat
terbatas
4. Adanya lembaga pendidikan yang mengatur pembelajar untuk belajar
mandiri. Pendidikan jarak jauh adalah sistem pendidikan yang
menekankan pada cara belajar mandiri (self study). Untuk itu, cara
belajar mandiri pembelajar perlu dikelola secara sistematis. Penyajian
materi pembelajaran, pemberian bimbingan kepada pembelajar, dan
pengawasan serta jaminan keberhasilan pembelajar dilakukan oleh
pengajar
5. Lembaga pendidikan merancang dan menyiapkan materi
pembelajaran, serta memberikan pelayanan bantuan belajar kepada
pembelajar. Adanya lembaga pendidikan ini membedakan sistem
pendidikan jarak jauh dari proses belajar sendiri (private study) atau
teach yourself programmes

6. Materi pembelajaran disampaikan melalui media pembelajaran,


seperti komputer dengan internetnya atau dengan program e- learning.
Misalnya, pembelajaran tentang pengetahuan, keterampilan, dan sikap
disampaikan kepada pembelajar melalui media audio visual seperti
komputer, TV, radio, media cetak, dan sebagainya. Media ini
berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan materi pembelajaran, alat
penghubung atau alat komunikasi antara pembelajar dan pengajar.
Materi pembelajaran bersifat mandiri untuk dipelajari, sehingga
dalam proses pembelajarannya bisa menggunakan media bantuan

13
seperti komputer. Materi pembelajaran ini disimpan di komputer,
sehingga dapat diakses oleh pengajar dan pembelajar kapan saja dan
di mana saja bila yang bersangkutan memperlukannya. Kendati
pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi banyak digunakan, namun ada beberapa kendala yang
dihadapinya, antara lain keterbatasan fasilitas teknologi, seperti tidak
ada/kurangnya komputer dibandingkan dengan jumlah pembelajar
yang akan menggunakannya, terbatasnya telepon sebagai alat
komunikasi, atau terbatasnya listrik di daerah tertentu. Kendala ini
menyebabkan berkurangnya pengguna teknologi, seperti komputer
dengan internetnya
7. Melalui media pembelajaran tersebut, akan terjadi komunikasi dua
arah (interaktif) antara pembelajar dengan pengajar, pembelajar
dengan pembelajar lain, atau pembelajar dengan lembaga
penyelenggara pembelajaran jarak jauh. Inisiatif untuk berkomunikasi
datang dari pembelajar atau dari pengajar
8. Tidak ada kelompok belajar yang bersifat tetap sepanjang masa
belajarnya, karena itu pembelajar menerima pembelajaran secara
individual bukannya secara kelompok. Sedangkan jika ada waktu
untuk melakukan pertemuan kelompok pembelajar akan mempelajari
mata pelajaran atau mata kuliah yang sama untuk membicarakan hal-
hal yang berkaitan dengan pembelajaran atau sekedar untuk
bersosialisasi
9. Paradigma baru yang terjadi dalam pembelajaran jarak jauh adalah
peran pengajar yang lebih bersifat fasilitator yang memberikan
bantuan atau kemudahan kepada pembelajar untuk belajar, dan
pembelajar sebagai peserta dalam proses pembelajaran. Karena itu,
pengajar dituntut untuk menciptakan teknik mengajar yang baik,
menyajikan materi pembelajaran yang menarik, sementara pembelajar
dituntut untuk aktif berpartisipasi dalam proses belajar
10. Pembelajar dituntut aktif, interaktif, dan partisipatif dalam proses
belajar, karena sistem belajarnya secara mandiri yang sedikit sekali

14
mendapatkan bantuan dari pengajar atau pihak lainnya. Pembelajar
yang kurang aktif akan lebih mudah gagal dalam proses belajarnya.
11. Sumber belajar adalah bahan-bahan yang dikembangkan secara
sengaja sesuai kebutuhan dengan tetap berdasarkan kurikulum
12. Interaksi pembelajaran bisa dilaksanakan secara langsung jika ada
suatu pertemuan. Bisa pula secara tidak langsung dengan bantuan
tutor dalam forum tutorial atau pengajar
E. Media Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Internet di masa
Pandemi
Media pembelajaran online merupakan media yang dilengkapi
dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna (user)
sehingga pengguna dapat mengendalikan dan mengakses apa yang
menjadi kebutuhan pengguna, seperti mengunduh ataupun mengupload
materi. Dalam penggunaan media pembelajaran online, pembelajaran
bersifat mandiri dan memiliki interaktifitas tinggi sehingga dapat
meningkatkan ingatan, memberikan pengalaman belajar melalui teks,
video dan animasi yang dibuat sehingga informasi yang akan
disampaikan dapat lebih mudah dipahami dan dipelajari oleh siswa.
Selain itu, siswa pun dapat mengumpulkan hasil belajar secara online
dengan mudah dan cepat melalui email, mengirim komentar di forum
diskusi, chat, dan melakukan video conference. Berbagai media
pembelajaran online yang dapat digunakan dalam pembelajaran, yaitu:
1. Google Classroom
Google classroom atau ruang kelas google adalah suatu tempat
pembelajaran online yang dapat memudahkan guru daalam
memberikan informasi, membagikan materi pembelajaran serta
melakukan penilaian. Dengan google classroom pembelajaran dapat
tersampaikan secara maksimal kepada seluruh siswa secara online.
Menurut Hakim, 2016 mengungkapkan bahwa google classroom adalah
layanan berbasis internet yang disediakan oleh google sebagai system
elearning. Service ini didesain untuk membantu pengajar membuat dan
membagikan tugas kepada siswa secara online atau paperless. Ini

15
berarti, butuh akses internet untuk dapat masuk ke dalam google
classroom. Selain itu, google classroom juga mempunyai kemampuan
untuk membuat salinan otomatis dari tugas yang sudah dibuat oleh
siswa. Guru dapat mengecek tugas siswa dan memberikan penilaian
secara langsung. Manfaat google classroom dalam pembelajaran adalah
membuat kelas online dengan mudah, hemat waktu, mengorganisasi
semua tugas dengan mudah, mengadakan komunikasi dan diskusi
dengan cepat serta data akan aman. Google classroom didesain bagi
siswa, guru, wali murid dan administrator. Wali siswa dapat
memanfaatkan ringkasan email yang memuat tugas siswa dengan
melihat informasi tugas yang telah dan belum dikerjakan oleh siswa.
Wali hanya data menerima ringkasan emai melalui akun pribadinya.
Untuk administrator dapat membuat, melihat atau menghapus kelas di
domainnya, menambahkan atau menghapus siswa dan guru dari kelas
serta melihat semua tugas kelas di domainnya (Harjanto dan Sumarni,
2019.
2. WhatsApp
WhatsApp merupakan salah satu media komunikasi yang sudah tidak
asing lagi ditelinga kita bahkan sangat populer sekali serta merupakan
platform yang kita gunakan saat ini baik untuk kepentingan pribadi
maupun sosial. Aplikasi yang satu ini, hampir dimiliki oleh semua
pengguna gadget. Selain dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan
jarak jauh, platform ini juga bisa digunakan sebagai media penunjang
pada proses pembelajaran seperti pada masa pandemi seperti sekarang
ini. Platform ini merupakan alat yang digunakan untuk melakukan
komunikasi jarak jauh berupa percakapan baik menggunakan tulisan,
gambar, suara maupun video. WhatsApp mampu terhubung dengan
teman serta keluarga kita yang ada dimanapun dan kapanpun ketika kita
memiliki jaringan yang baik yang mampu menjadi pendukung untuk
kita mengaksesnya (Roida, 2020).

16
3. E-Learning
E-learning merupakan salah satu bentuk media atau platform
pembelajaran yang didukung dengan pemanfaatan teknolgi informasi
dan komunikasi. Serta bisa digunakan untuk penunjang pembelajaran
daring seperti sekarang ini (Hanum, 2013).
E-learning merupakan salahsatu platform yang digunakan untuk
menunjang berjalannya suatu pendidikan dari berbagai jenjang baik
dari SD, SMP, SMA, maupun Perguruan Tinggi. Akan tetapi perlu kita
ketahui juga bahwasanya e-learning masih terbilang sangat baru
sehingga perkembangan definisi dan implementasi dari sistem e-
learning ini masih beragam dan masih belum mempunyai standar yang
pokok. Dengan adanya e-learning tentu pembelajaran menjadi lebih
efektif dan fleksibel bisa di akses dimana saja dan kapan saja asalkan
ada paket internet yang mampu menjadi penunjang.
Karena belum ada standar definisi dan implementasi yang baku dari
e learning sehingga memiliki definisi yang bervariasi, adapun yang
mengatakan bahwa E-learning kependekan dari electronic learning
(Sohn, 2005). Definisi e-learning menurut The ILRT of Bristol
University (2005) e-learning sebagai penggunaan teknologi elektronik
untuk mengirim, mendukung, dan meningkatkan pengajaran,
pembelajaran, dan penilaian pada saat proses pembelajaran
berlangsung.
Dari beberapa definisi tersebut, dapat kita ketahui bahwasanya
dengan adanya e-learning sebagai sarana untuk mempermudah dalam
mengakses pembelajaran, karena memang ciri dari pembelajaran
menggunakan platform e-learning adalah terciptanya lingkungan
belajar yang flexibel dan distributed (Suartama, 2014). Dikatakan
flexibel karena pembelajaran dengan e-learning dapat diakses
dimanapun kita berada dan kapan saja, tetapi perlu kita ketahui semua
bahwasannya pembelajaran dengan menggunakan e-learning ini
memerlukan sinyal internet atau hanya dapat dilakukan dengan sistem
dalam jaringan yang mampu menjadi pendukung.

17
4. Zoom
Zoom adalah sebuah aplikasi pertemuan gratis dengan video dan
berbagi layar hingga 100 orang atau lebih. Aplikasi ini dapat digunakan
dalam berbagai perangkat seluler, laptop atau alat komunikasi lain yang
mendukung. Zoom dapat mengadakan pertemuan, dialog dan diskusi
langsung dengan orang lain dan berbagi materi yang akan di jelaskan
dengan sharing screen. Selain itu juga, guru dapat membuka ruang chat
atau diskusi dengan siswa sehingga pembelajaran menjadi lebih aktif.
Zoom merupakan aplikasi komunikasi dengan menggunakan video
sehingga pada saat digunakan untuk proses pembelajaran maka kita
akan merasa bahwa kita sedang tatap muka secara langsung karena kita
mampu melihat orang yang jauh dengan menyalakan camera yang kita
miliki didalam menggunakan platform zoom ini (Astini, 2020).
F. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis
Internet Pada Siswa Sekolah Dasar.
1. Kelebihan Pembelajaran Jauh
Kelebihan membelajaran jarak jauh yaitu para siswa dapat mengikuti
pembelajaran kapan pun dan dimana pun sesuai keinginan dan memiliki
koneksi internet dengan baik, siswa dapat melihat kembali materi
pembelajaran karena materi yang diberikan guru atau dosennya berupa
pdf dan power point yang bisa didownload dan dibuka kembali kapan
saja, melatih siswa untuk belajar mandiri sehingga pengetahuannya
lebih luas, dapat menghemat biaya transportasi karena tidak perlu pergi
ke sekolah, siswa memiliki banyak kesempatan bertanya karena saat
pembelajaran virtual poin penilaian termasuk keaktifan siswa dan tanya
jawab juga bersifat fleksibel, beberapa materi dalam pembelajaran yang
dilakukan ketika daring lebih cepat dipahami daripada saat tatap muka
Jika Kita lihat prinsip-prinsip di atas, penggunaan PJJ (Pembelajaran
Jarak Jauh) dapat sangat efektif, khususnya bagi para peserta yang lebih
dewasa dan memiliki motivasi kuat untuk mengejar sukses dan senang
diberi kepercayaan melakukan proses belajar secara mandiri. Tetapi,
kesuksesan Pembelajaran Jarak Jauh yang meninggalkan ketaatan pada

18
jadwal seperti pada proses pembelajaran tatap muka, bukanlah
merupakan suatu pilihan yang mudah bagi instruktur maupun peserta
didik. Maka dari itu PJJ memiliki keterbatasan sekaligus kelebihan.
Kelebihan pembelajaran jarak jauh (Rusman. 2011:351):
a. Tersedianya fasilitas e-moderating di mana pendidik dan peserta didik
dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet tanpa
dibatasi oleh jarak, tempat, waktu.
b. Peserta didik dapat belajar atau me-review bahan pelajaran setiap saat
dan di mana saja kalau diperlukan.
c. Bila peserta didik memerlukan tambahan informasi yang berkaitan
dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet
secara mudah.
d. Baik pendidik maupun peserta didik dapat melakukan diskusi melalui
internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak,
sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.
e. Peserta didik dapat benar-benar menjadi titik pusat kegiatan belajar-
mengajar karena ia senantiasa mengacu kepada pembelajaran mandiri
untuk pengembangan diri pribadi. (OemarHamalik, 1994:52)
2. Kekurangan Pembelajran Jarak Jauh
Kekurangan dari pembelajaran jarak jauh ini yaitu siswa tidak fokus
belajar karena gangguan suara dari aktifitas orang-orang rumah, siswa
dan pengajar dalam interaksinya diluar pembelajaran cukup terbatas
karena waktu yang singkat, ada beberapa mata pelajaran yang tidak bisa
dilakukan secara daring, apabila terjadi susah sinyal maka akan
menghambat proses pembelajaran, alat pembelajaran dengan
menggunakan gadget atau laptop maka hanya kalangan tertentu yang
dapat mengikuti pembelajaran, selama pembelajaran jarak jauh siswa
kesulitan untuk membagi waktu belajar dan disiplin diri saat dirumah
Sehingga siswa harus beradaptasi pada keadaan seperti itu.
Pembelajaran jarak jauh juga tidak terlepas dari berbagai kelemahan
dan kekurangan, antara lain (Rusman. 2011:352) :

19
a. Kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta didik atau bahkan
antarsesama peserta didik itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa
memperlambat terbentuknya values dalam proses pembelajaran.
b. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan
sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
c. Masalah ketepatan dan kecepatan pengiriman modul dari puast
pengelolaan pembelajaran jarak jauh kepada para peserta di daerah
sering tidak tepat waktu, dank arenanya dapat menghambat kegiatan
pembelajaran. (OemarHamalik, 1994:53)
d. Peserta didik yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi
cenderung gagal. Dukungan administratif untuk proses pembelajaran
jarak jauh dibutuhkan untuk melayani jumlah peserta didik yang
mungkin sangat banyak.

20
BAB IV
KESIMPULAN
Pembelajaran jarak jauh adalah sebuah upaya untuk masalah pendidikan
dengan keterbatasan antara pengajar (tutor) dengan peserta didik untuk bertatap
muka dengan mengadakan pembelajaran yang memisahkan antara tenaga pengajar
dengan peserta didik dengan bantuan media cetak maupun elektronik seperti email,
video konverensi, softfile yang berisi materi yang dapat diakses oleh peserta didik
tanpa adanya batasan waktu dan letak geografis.Prinsip dari tujuan pembelajran
jarak jauh adalah Relevan dengan kebutuhan program pembelajaran jarak jauh
relevan dengan kebutuhan pembelajar, masyarakat, dunia kerja, atau lembaga
pendidikan .tujuan pembelajaran jarak jauh adalah untuk memberikan kesempatan
pendidikan kepada warga masyarakat yang tidak dapat mengikuti pembelajaran
konvensional secara tatap muka. Media Pembelajaran jarak jauh antara lain seperti
google classroom,WhatsApp,E-learning dan Zoom. Kelebihan dari pembelajaran
jarak jauh salah satunya adalah Peserta didik dapat belajar atau me-review bahan
pelajaran setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan. Sedangkan salah satu
kekurangan pembelajaran jarak jauh adalah Kurangnya interaksi antara pendidik
dan peserta didik atau bahkan antarsesama peserta didik itu sendiri. Kurangnya
interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses pembelajaran.

21
DAFTAR PUSTAKA

Ambarita, Alben. (2006). MANAJEMEN PEMBELAJARAN. Jakarta: Ditjen Dikti

Abidin, Z., Hudaya, A., & Anjani, D. (2020). Efektivitas pembelajaran jarak jauh
pada masa pandemi covid-19. Research and Development Journal of
Education, 1(1), 131-146.
Briliannur Dwi C, dkk. (2020). Analisis Pembelajaran Online di Masa Pandemi
Covid-19, Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2(1).
Habibah, R., Salsabila, U. H., Lestari, W. M., Andaresta, O., & Yulianingsih, D.
(2020). Pemanfaatan teknologi media pembelajaran di masa pandemi
covid-19. Trapsila: Jurnal Pendidikan Dasar, 2(02), 1-13.
Kemendikbud. (2013). Permendikbud No. 109 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Jarak Jauh pada Pendidikan Tinggi. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Munir. (2009). Pembelajaran Jarak jauh berbasis teknologi Informasi dan
Komunikasi. Bandung: Alfabeta.
Sunarti, S. (2020). Media Pembelajaran di masa Pandemi covid-19.
Tarigan, E. N. B., & Arief, A. (2021). ANALISIS PEMBELAJARAN JARAK
JAUH BERBASIS INTERNET PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI
SD NEGERI WIDORO YOGYAKARTA. TRIHAYU: Jurnal Pendidikan
Ke-SD-an, 7(3).
Yeliany, A., & Roesminingsih, E. Efektivitas Pembelajaran Jarak Jauh.

22

Anda mungkin juga menyukai