148 406 1 PB
148 406 1 PB
1, April 2015
ISSN: 2338-7246 11
Jurnal Ilmu Keperawatan. Volume III, No. 1, April 2015
ISSN: 2338-7246 12
Jurnal Ilmu Keperawatan. Volume III, No. 1, April 2015
biofeedback (Potter & Perry, 2005; nyeri kronis dan penulis belum
AHCPR, 1992; Lemone & Burke, menemukan penelitian yang dilakukan
2008; dalam Smeltzer et al, 2008). terhadap nyeri akut pada abdominal
Intervensi perilaku kognitif dalam pain. Studi pendahuluan terhadap 12
mengontrol nyeri dimaksudkan untuk responden dengan diagnosa Abdominal
melengkapi atau mendukung Pain di IGD RSUD Karawang
pemberian terapi analgesic (AHCPR, menunjukkan perbedaan penurunan
1992) agar pengendalian nyeri menjadi skala nyeri yang signifikan, dimana
efektif (Smeltzer et al., 2008; Black & hasil pretest terhadap 12 responden,
Hawk, 2005). Managemen nyeri atau skala nyeri beragam antara 7 sampai
pain management adalah salah satu dengan 10, kemudian 6 responden yang
bagian dari disiplin ilmu medis yang pertama diberikan terapi standar dan 6
berkaitan dengan upaya-upaya responden yang kedua diberikan
menghilangkan nyeri atau pain relief. kombinasi terapi standar dan tehnik
Management nyeri ini menggunakan relaksasi. Kelompok pertama ada
pendekatan multidisiplin yang penurunan nyeri setelah setengah jam
didalamnya termasuk pendekatan pemberian obat analgetik dengan skala
farmakologikal (termasuk pain nyeri 6 – 3, sedangkan kelompok yang
modifiers), non farmakologikal dan kedua penurunan skala nyeri rata-rata
psikologikal. managemen nyeri non dibawah 4, tehnik relaksasi yang
farmakologikal merupakan upaya- dilakukan adalah membimbing
upaya mengatasi atau menghilangkan mengatur posisi yang nyaman,
nyeri dengan menggunakan pendekatan relaksasi otot-otot dan mengatur
non farmakologi. Upaya-upaya tersebut bernafas dalam.
antara lain relaksasi, distraksi,
massage, guided imaginary dan lain Manajemen nyeri pada Abdominal Pain
sebagainya. di IGD RSUD Karawang meliputi
terapi farmakologi dan non-
Teknik relaksasi merupakan intervensi farmakologi, terapi farmakologi
keperawatan secara mandiri untuk meliputi pemberian analgetik non-opiat
menurunkan intensitas nyeri, Teknik dan opiat, terapi non-farmakologi yang
relaksasi memberikan individu kontrol dilakukan meliputi relaksasi dan
diri ketika terjadi rasa nyeri serta dapat distraksi, teknik relaksasi secara
digunakan pada saat seseorang sehat spontan dan tidak prosedural sering
ataupun sakit. (Perry & Potter, 2005). diterapkan pada pasien-pasien yang
Relaksasi otot skeletal dipercaya dapat mengeluh nyeri dengan berbagai
menurunkan nyeri dengan merilekskan penyebab dan respon yang dihasilkan
tegangan otot yang menunjang nyeri. pada pasien-pasien dengan Abdominal
Ada banyak bukti yang menunjukkan Pain relatif bervariasi, sebagian
bahwa relaksasi efektif dalam keluhan nyeri pasien dapat teratasi dan
meredakan nyeri (Smeltzer, 2008). dipulangkan serta sebagian lagi klien
Relaksasi secara umum sebagai metode berlanjut kepada tindakan diagnostik
yang paling efektif terutama pada dan medik lebih lanjut.
pasien yang mengalami nyeri (National
Safety Council, 2003), hasil penelitian Berbagai jenis teknik relaksasi untuk
diberbagai tempat membuktikan bahwa mengurangi nyeri telah banyak
terapi tekhnik relaksasi efektif diterapkan dalam tatanan pelayanan
menurunkan respon nyeri, penelitian- keperawatan. Namun, penggunaan
penelitian tersebut dilakukan terhadap teknik relaksasi di Indonesia masih
belum optimal. Tehnik relaksasi yang
ISSN: 2338-7246 13
Jurnal Ilmu Keperawatan. Volume III, No. 1, April 2015
ISSN: 2338-7246 14
Jurnal Ilmu Keperawatan. Volume III, No. 1, April 2015
ISSN: 2338-7246 15
Jurnal Ilmu Keperawatan. Volume III, No. 1, April 2015
ISSN: 2338-7246 16
Jurnal Ilmu Keperawatan. Volume III, No. 1, April 2015
ISSN: 2338-7246 17