MAKALAH
METALURGI NIKEL
Disusun Oleh :
DENNY DWI TAMA 1031711041
ZIKRI HAFIZ 1031911062
HISKIA MARANTHA 1031911017
SALSA NABILA 1031911025
Ekstraksi metalurgi adalah praktek menghapus logam berharga dari sebuah bijih
dan pemurnian logam mentah yang diekstrak ke dalam bentuk murni. Metalurgi
adalah seni dan ilmu pengetahuan untuk mendapatkan logam dari bijihnya dan
pembuatan logam menjadi berbagai produk. Ruang lingkup metalurgi terbagi menjadi
dua bagian yaitu mineral processing dan metal processing. Mineral processing yaitu
perlakuan bijih untuk mendapatkan logam atau konsentrat mineral. Sedangkan metal
processing yaitu pembuatan produk dari logam.
Salah satu bahan galian yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi yaitu Nikel
yang merupakan baja nirkarat yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun sifat - sifat Nikel merupakan logam berwarna putih keperak – perakan,
ringan, kuat antin karat, mempunyai daya hantar listrik dan panas yang baik, resisten
terhadap oksidasi, mudah ditarik oleh magnet, larut dalam asam nitrit.
Di indonesia endapan bijih nikel banyak terdapat didaerah sulawesi. Bijih nikel
berbeda dengan bahan tambang lainnya dikarenakan bijih nikel tidak dapat diketahui
secara spontanitas dengan pengamatan mata biasa, Oleh karena itu diperlukan
penelitian serta pengamatan di ruang khusus.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui genesa pembentukan bijih nikel.
2. Untuk mengetahui sifat-sifat nikel.
3. Untuk mengetahui proses penambangan nikel.
4. Untuk mengetahui proses pengolahan bijih nikel.
BAB II
PEMBAHASAN
3. Karakteristik Nikel
No Karakteristik Keterangan lain
1 Nama Nikel
2 Lambing Ni
3 Nomor atom 28
4 Deret kimia Logam transisi
5 Golongan VIII B
6 Periode 4
7 Blok d
8 Penampilan Kemilau, metalik
9 Massa atom 58,6934(2) g/mol
10 Konfigurasi electron [Ar] 3d8 4s2
11 Jumlah electron tiap kulit 16 2
A. Kominusi
Kominusi adalah suatu proses untuk mengubah ukuran suatu bahan galian
menjadi lebih kecil, hal ini bertujuan untuk memisahkan atau melepaskan bahan
galian tersebut dari mineral pengotor yang melekat bersamanya. Kominusi bahan
galian meliputi kegiatan berikut:
1. Crushing
Dimana proses ini bertujuan untuk reduksi ukuran dari ore agar mineral berharga
bisa terlepas dari bijihnya. Berbeda dengan pengolahan emas, dimana proses ini
bertujuan juga untuk reduksi ukuran dari bahan galian/bijih yang langsung dari
tambang (ROM = run of mine) dan berukuran besar-besar (diameter sekitar 100 cm)
menjadi ukuran 20-25 cm bahkan bisa sampai ukuran 2,5 cm. Alat yang digunakan
pada Primary Crusher dan Secondery Crusher yaitu antara lain :
a. Jaw crusher
b. Gyratory crusher
c. Cone crusher
d. Roll crusher
e. Impact crusher
f. Rotary breaker
g. Hammer Mill
2. Grinding
Merupakan tahap pengurangan ukuran dalam batas ukuran halus yang
diinginkan. Tujuan Grinding yaitu Mengadakan liberalisasi mineral berharga,
Mendapatkan ukuran yang memenuhi persyaratan industri, Mendapatkan ukuran yang
memenuhi persyaratan proses.
B. Sizing
Merupakan proses pemilahan bijih yang telah melalui proses kominusi sesuai
ukuran yang dibutuhkan. Kegiatan Sizing meliputi Screening yaitu Salah satu
pemisahan berdasarkan ukuran adalah proses pengayakan (screening). Sizing dibagi
menjadi dua antara lain :
b. Klasifikasi (Classification)
Klasifikasi adalah proses pemisahan partikel berdasarkan kecepatan
pengendapannya dalam suatu media (udara atau air). Klasifikasi dilakukan dalam
suatu alat yang disebut classifier. Produk dari proses klasifikasi ada 2 (dua), yaitu
antara lain:
Proses pemisahan dalam classifier dapat terjadi dalam tiga cara (concept), yaitu :
a. Partition Concept
b. Tapping Concept
c. Rein Concept
dalam bijih basa dan tidak ada reaksi kimia. Ore kemudian dihancurkan dan
kemudian dikumpulkan di gudang bijih kering (Dry Ore Storage).
Dimana drying atau pengeringan dibutuhkan untuk mengurangi kadar moisture
dalam bijih. Biasanya kadar moisture dalam bijih sekitar 30-35 % dan diturunkan
dalam proses ini dengan rotary dryer menjadi sekitar 23% (tergantung desain yang
dibuat). Dalam rotary dryer ini, pengeringan dilakukan dengan cara mengalirkan gas
panas yang dihasilkan dari pembakaran pulverized coal dan marine fuel dalam Hot
Air Generator (HAG) secara Co- Current (searah) pada temperatur sampai 200o C.
a. Serpentine
Reaksi dekomposisi dari serpentine adalah sebagai berikut:
b. Goethite
Reaksi dekomposisi dari goethite adalah sebagai berikut:
Fe2O3.H2O Fe2O3 + H2O
Reaksi ini terjadi pada 260C – 330C dan merupakan reaksi endotermik.
Disamping menghilangkan air kristal, pada proses ini juga biasanya didesain
sudah terjadi reaksi reduksi dari NiO dan Fe2O3. Dalam teknologi Krupp
rent, semua reduksi dilakukan dalam rotary kiln dan dihasilkan luppen.
Sedangkan dalam technology Electric Furnace, hanya sekitar 20% NiO tereduksi
secara tidak langsung dalam rotary kiln menjadi Ni dan 80% Fe2O3 menjadi FeO
sedangkan sisanya dilakukan dalam electric furnace. Produk dari rotary kiln ini
disebut dengan calcined ore dengan kandungan moisture sekitar 2% dan siap
dilebur dalam electric furnace.
Karbon di supply dari Antracite (tergantung desain), dan reaksi terjadi pada
zona leleh elektroda. CO(g) yang dihasilkan dari reaksi ini ditambah dengan CO(g)
dari reaksi boudoard mereduksi NiO dan FeO serta Fe2O3 melalui mekanisme solid-
gas reaction (reaksi tidak langsung):
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Syarat utama terbentuknya endapan bijih nikel adalah Peridotit termasuk jenis
batuan ultrabasa dengan kadar (Ni) kecil dari 0,20 %. Batuan asal ini
mengandung unsur – unsur Ca, Mg, Fe, Si, Al, Cr, Mo, Ni, dan Co yang
kemudian mengalami perubahan bentuk dan struktur kimia sebagai akibat dari
pelapukan mekanis dan kimiawi. yang mana kandungan nikelnya akan
terkonsentrasi pada tempat-tempat tertentu dan membentuk endapan nikel
Sifat - sifat Nikel merupakan logam berwarna putih keperak – perakan, ringan,
kuat anti karat, mempunyai daya hantar listrik dan panas yang baik, resisten
terhadap oksidasi, mudah ditarik oleh magnet, larut dalam asam nitrit.
Adapun cara pengolahan biji nikel secara garis besar yaitu, pengeringan
(drying), reduksi, matte smelting, converting, lalu yang terakhir adalah
granulasi/granulating.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, W. 2002. Nickel Laterites : A Short Course the Chemistry, Mineralogy and
Formation of Nickel Laterites PT Inco, Indonesia.
Darijanto, T. 2000. Ganesa Bijih Nikel Laterit Gebe. Jurnal Teknologi Mineral ITB,
Vol VII No 2.
Boldt, J.R. 1967. The Winning of Nickels Its Geolog, Mining, and Extractive Metallurgy
. Toronto
Maulana, Adi. 2014. Laporan Akhir Buku Ajar Endapan Mineral. Universitas
Hassanudin. Makasar