id
OLEH :
SKRIPSI
Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Sosiologi
JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
Surakarta
Pembimbing
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
· Jangan belajar untuk menjadi sukses, tapi belajarlah untuk membesarkan jiwa.
Kejarlah kesempurnaan, maka kesuksesan akan menghampiri.
· Belajarlah untuk melihat dunia dengan kacamata positif, karena dengan begitu
seburuk apapun yang terjadi akan selalu ada hal ‘baik’ yang dapat dipetik
(Penulis)
iv
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERESEMBAHAN
Kagem ibuku, ibuku, ibuku juga bapakku, terimakasih untuk do’a, cinta kasih tak
terhingga dan motivasi tanpa tandingan. Robbighfirlii waliwalidayya
warhamhumaa kamaa robbayanii shoghiroo
v
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Sembah syukur tak terkira kepada Allah Ta’ala atas segala nikmat serta karunia
sehingga penulis dapat menyelesaikan tahapan demi tahapan dalam penyusunan
skripsi ini. Sungguh tanpa kasih-Nya penulis tidak akan akan mampu menyelesaikan
karya sederhana berjudul :
1. Bapak Drs. H. Supriyadi SN, SU selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Ibu Dra. Hj. Trisni Utami, M.Si selaku ketua Jurusan Sosiologi FISIP UNS
dan juga pembimbing skripsi, terima kasih sekali atas kesabaran ibu dalam
membimbing dan mengarahkan penulis.
3. Bapak Muhammad Rosyid Ridlo, S.Ag selaku Pembimbing Akademik
penulis.
4. Seluruh dosen Jurusan Sosiologi FISIP UNS atas ilmu dan pengetahuan yang
telah diberikan kepada penulis selama ini.
5. Seluruh staff pegawai Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sebelas Maret untuk pelayanan yang sangat memudahkan penulis.
6. Kepada Bapak Bambang Suwerda, SST, M.Si beserta segenap Kru
BKKLBM. Terimakasih untuk pembelajaran yang sangat berharga selama
penulis bermukim di sana.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
MOTTO ............................................................................................................................ iv
DAFTAR ISI..................................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
LAMPIRAN
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
The aims of this research are not only to know how woman participation in
household waste management trough a community organization named Bengkel
Kerja Kesehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat ( BKKLBM) in Badegan
Village Bantul but also to know how BKKLBM play a part in empowering of
woman and management of environment. This is a qualitative research by using
case study method. Case study method selected because it commonly use to check
contemporary phenomenon in reality life, specific case and also have clear limit.
Process of data collecting conducted with several techniques, which are
participative observation, interview and also observation of documentations related
to this study. The writer use purposive sampling technique and snowball sampling
technique to take some samples for this research, so that the samples taken by the
writer is really representatives and also knowing better what the writer needs for
this research. Informants of this research had been taken from woman or
participants of BKKLBM, organizers of BKKLBM and also government of local
sun-district (kelurahan) and village government. This matter is functioned as
construct triangulation which in case study method used as data validity test.
ix
perpustakaan.uns.ac.id 1
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
mencakup segala macam sumber daya alam yang ada di sekitar manusia. Sebagai
mereka.
ozon, lahan hutan yang banyak berkurang serta tingkat emisi gas yang tinggi yang
suhu permukaan bumi. Suhu permukaan bumi yang semakin panas menyebabkan
es di kutub utara dan selatan mencair, akibatnya permukaan air laut terus
meningkat. Bila permukaan air laut terus meningkat maka lambat laun pulau-
Di Indonesia kerusakan lingkungan secara luas dan massif terjadi sejak tiga
dekade terakhir yan ditandai dengan lahirnya tiga UU yang membuka peluang
1967, serta UU Penanaman Modal Dalam dan Luar Negeri tahun 1967. Sejak
sumber daya alam Indonesia tanpa peduli dengan akibat dari eksploitasi yang
terjadi dan terus meluas, dari satu wilayah ke wilayah yang lain. Kondisi tersebut
lingkungan terus dibiarkan hingga tahun 1980-an.1 Namun demikian, kini mulai
pelestarian lingkungan hidup. Namun, posisi perempuan yang masih belum juga
budaya patriarki yang telah mengakar di masyarakat, sehingga hal ini membuat
posisi perempuan semakin lemah. Prinsip kesetaraan gender yang akhir-akhir ini
1
Arimbi Heroepoetri, dalam artikel Sekilas Masalah Lingkungan di Indonesia yang dimuat dalam
kumpulan artikel Gender, Lingkungan dan Pengurangan Kemiskinan diterbitkan oleh kerja sama
DFID British Council Link Program Team, University of Brighton UK, dan Program Kajian
Wanita Pasca Sarjan UI, 2003. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 3
digilib.uns.ac.id
marak diusung oleh beberapa kalangan ternyata masih belum sepenuhnya mampu
maka perempuan menjadi pihak yang paling beresiko terkena dampak dari
bersentuhan langsung dengan alam, mulai dari kegiatan rumah tangga, produksi,
konsumsi hingga kegiatan sosial perempuan, pendek kata perempuan lebih sering
namun bukan berarti tidak ada. Ruang untuk keterlibatan perempuan secara lebih
mendalam juga dirasa belum memadai. Perempuan sering tidak dilibatkan dalam
sebagian besar kebijakan dan kontrol terhadap sumber daya alam yang menopang
lingkungan dengan baik dan juga dapat menjaga kebersihan lingkungan dari
2
Handout Seminar Nasional Pengelolaancommit to user
Lingkungan Hidup Berwawasan Gender, 11 September
2007, P3G LPPM UNS dengan KLH RI
perpustakaan.uns.ac.id 4
digilib.uns.ac.id
selama kurun waktu 1980 sampai 2008.3 Jumlah tersebut dirasa masih sangat
minim. Di samping itu, masih banyak ibu rumah tangga kita yang belum
perempuan karena mereka merupakan pemakai air terbesar dalam rumah tangga.
Perempuan yang belum terlibat dalam pelestarian lingkunga tersebut bukan berarti
mereka tidak tergerak atau acuh terhadap permasalahan lingkungan, namun bisa
ecofeminisme. Paham ecofemisme muncul pertama kali pada tahun 70-an. Adalah
commit to user
3
Nur R Fajar, www.antaranews.com , Maret 2009 diakses pada tanggal 11 Mei 2010
perpustakaan.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id
terhadap alam dunia dalam mencari perubahan sosial akan mengatasi masalah dan
genetika dan plasma nuftah, dan gongnya adalah menolak pasar bebas.5
berkembang, relasi kekuasaan yang tidak seimbang antara perempuan dan laki-
tentang sampah yang hingga kini masih belum juga ditemukan solusinya secara
global. Penanganan sampah yang ada selama ini selalu bertumpu pada pendekatan
4
Mary Mellor dalam artikel berjudul Pemikiran Ekofeminis (1997) yang dimuat dalam kumpulan
artikel Gender, Lingkungan dan Pengurangan Kemiskinan, ibid, 2003.
5 commit
www.ccde.com diakses tanggal 13 Februari 2010topukul
user11:56:38
6
www.ghelp.com diakses tanggal 13 Februari 2010 pukul 11:13:42
perpustakaan.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id
akhir (end of pipe), yakni memindahkan sampah dari satu tempat ke tempat yang
memindahkan masalah dari satu tempat ke tempat yang lain. Bila hal ini terus
menerus dilakukan maka dalam beberapa dekade ke depan bumi tercinta ini akan
berdasarkan UU tersebut adalah asal dari timbulan sampah, seperti rumah tangga,
satu cara terbaik yang dapat ditempuh demi terciptanya lingkungan hidup yang
tangga. Perempuan memiliki andil yang sangat besar di kehidupan rumah tangga
7
Reduce : mengurangi atau meminimalisir barang atau material yang menimbulkan sampah,
seperti mengurangi penggunaan kantong plastik
Reuse : memakai kembali , menggunakan barang yang dapat dipakai berulang-ulang serta
menghindari barang atau material sekali pakai, buang. Seperti menggunakan kotak makan ketika
membeli makanan ketimbang menggunakan bungkus styrofoam
Recycle : Mendaur ulang ulang barang atau material yang sudah tidak terpakai menjadi barang
commit to user
yang memiliki manfaat. Hal ini dapat memperpanjang masa pemakaian barang tersebut sebelum
menjadi sampah. Seperti menggunakan plastic bekas pembungkus kopi sebagai kantong blanja
perpustakaan.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id
faktor kedekatan perempuan dengan lingkungan hidup juga menjadi salah satu
alasan yang kuat, ketika keseimbangan alam terganggu akibat adanya timbunan
salah satunya adalah Bank Sampah Gemah Ripah (Gerakan Memilah dan Me-
keprihatinan melihat kondisi lingkungan yang ada ditambah pula musibah gempa
banyak berasal dari sampah rumah tangga. Dengan demikian secara tidak
luas di Dusun Badegan Bantul tentang pengelolaan sampah dan lingkungan yang
B. RUMUSAN MASALAH
Oleh karena itu pada penelitian ini pun dibuat rumusan masalah, yaitu :
C. TUJUAN PENELITIAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Praktis
2. Manfaat Teoritis
pengelolaan lingkungan.
E. TINJAUAN PUSTAKA
Yunani socio dan logos yang secara harfiah berarti ilmu tentang masayarakat.
berikut :
Selain kedua tokoh tersebut, Roucek dan Warren juga mengemukakan definisi
sosiologi sebagai :
sosial, gejala sosial atau non-sosial serta perubahan sosial yang terjadi.
dianalisis dengan berbagai macam teori dan paradigma yang ada di dalam ilmu
8
Soerjono Soekanto,Sosiologi Suatu Pengantar,2006, hlm 19
9
Ibid,hlm 20 commit to user
10
Ibid,hlm 19
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id
perilaku sosial yang sesuai dengan permasalahan yang akan penulis kaji.
dari :
Prinsip yang menguasai antar hubungan individu dengan objek sosial adalah
sama dengan prinsip yang menguasai hubungan antara individu dengan objek
non-sosial. Pokok persoalan sosiologi menurut paradigma ini adalah tingkah laku
aktor.11
Sociology dan Teori Exchange. Sesuai dengan issue yang penulis angkat, maka
hubungan antara akibat dari tingkah laku yang terjadi di dalam lingkungan aktor
commit to user
11
George Ritzer, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda, 2002, hlm 72-72
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id
dengan tingkah laku aktor. Teori ini berusaha menerangkan tingkah laku yang
satu unsur terpenting dalam konsep community development. Seperti dikutip dari
pekerjaan sosial yang bekerja dengan komunitas dan melibatkan partisipasi aktif
hidup yang lebih baik. Sherry Arnstein mendefinisikan strategi partisipasi yang
masing-masing.
12
Ibid, hlm 74
13
Dr Hasim, M.Si, dkk, Community Development Berbasis Ekosistem, 2009, hlm 47
14
Diunduh dari http://bebasbanjir2025.wordpress.com/04-konsep-konsep-dasar/partisipasi/ pada
tanggal 18 September 2010 pukul 23:04 commit
wib to user
perpustakaan.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id
pada permukaan) atau tindakan simbolis dalam pencapaian suatu tujuan. Jadi
power), dan (8) pengendalian masyarakat (citizen control). Tiga tangga terakhir
tempat sampah tingkat desa atau kelurahan kemudian dipindah lagi ke tempat
pembuangan akhir milik pemkot, pemkab ataupun pemprov. Hal ini tentu bukan
penyelesaian yang solutif. Memindahkan sampah dari satu TPS ke TPS lain
kompleks. Mengurangi konsumsi sampah bisa dijadikan salah satu cara untuk
16 commit
Arif Aliadi dkk, Peranserta Masyarakat dalam to user Hutan; Studi di Ujung Kulon Jawa
Pelestarian
Barat, Tenganan Bali, Krui Lampung, 1994, hlm 3-5
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id
suatu Negara, semakin besar pula sampah yang dihasilkan setiap hari. Negara-
perkotaan tumbuh dengan pesat, semakin besar GNP per kapita maka akan
semakin besar pula populasi penduduk di perkotaan. Pada saat yang bersamaan, di
penyediaan air bersih, polusi sungai dan sebagainya. Sementara tingkat polusi
17
Waste Management in Madras Revisited oleh PB Anand dari kumpulan jurnal Environment and
Urbanization Vol 12 No 2 Oktober 2009 diunduh dari http://eau.sagepub.com/content/11/2/161
commit to user
pada tanggal 8 Agustus 2010 pukul 10:20:18
perpustakaan.uns.ac.id 16
digilib.uns.ac.id
sampah setipa hari. Bila hal yang demikian tidak tertangani maka akan sangat
cerdas demi kelangsungan bumi ini. Mengelola sampah, terutama sampah rumah
tangga sehingga bernilai ekonomis bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah. Bagi
seorang ibu rumah tangga kegiatan memilah, memilih dan mengolah sampah ini
partisipasi perempuan disamping juga peran dari stake holder, dalam hal ini
tanpa adanya tindakan bersama antar aktor. Peran-peran yang potensial tidak akan
terwujud bila tidak adanya perubahan dalam perilaku atau sikap. Senada dengan
hal tersebut, Bambang Suwerda melalui BKKLBM nya, seolah ingin mengubah
18
Jurnal Partnerships In Urban Environmental Management: An Approach To Solving
Environmental Problems In Nakuru, Kenya yang ditulis oleh Samson Wokabi Mwangi dari
commitVol
kumpulan jurnal Environment and Urbanization to 12
user
No 2 Oktober 2009 diunduh dari
http://eau.sagepub.com/content/11/2/161 pada tanggal 8 Agustus 2010 pukul 10:19:08
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id
khususnya sampah rumah tangga. Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan
Surakarta pada tahun 2002. Penelitian Gunarto ini dilandasi akan permasalahan
sampah dari dulu hingga sekarang masih belum tertangani dengan baik. Secara
sampah setelah sampai di TPA pun hanya dengan metode open dumping maupun
penelitiannya, Reduce, Reuse dan Recycle adalah model relatif aplikatif dan
skala rumah tangga misalnya seperti yang dirintis oleh Bambang Suwerda, S.ST,
masyarakat serta terorganisasi lebih baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya
Gunarto lebih menitikberatkan pada peran pemulung dan ibu rumah tangga di
sekitar TPA Putri Cempo Mojosongo sedangkan yang terjadi di Dusun Badegan
1) Lingkungan hidup
Lingkungan hidup dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup
di alam yang ada di bumi atau bagian dari bumi, yang berfungsi secara
19
Otto Sumarwoto, Ekologi, Lingkungancommit to user
Hidup dan Pembangunan,2004: 23
20
id.wikipedia.com, diakses tanggal 5 Maret 2010
perpustakaan.uns.ac.id 19
digilib.uns.ac.id
sama lain.
2) Pengelolaan Sampah
yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau
buangan. Sampah merupakan sisa atau materi yang tidak lagi digunakan
sangat serius mengingat jumlah sampah yang kian hari kian menumpuk.
commit to user
21
Dikutip dari blog www.anafio.multiply.com diakses tanggal 11Maret 2010 pukul 19:50:13
perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id
mengancam setiap saat bila tidak tertangani dengan tepat. Adapun untuk
3) Partisipasi Perempuan
masyarakat untuk turut serta ambil bagian dan berperan aktif dalam
politik dan sosial, reformasi sosial, atau bahkan yang disebut revolusi
rakyat.
4) Pemberdayaan Perempuan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id
G. KERANGKA BERPIKIR
Manusia dan alam, merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
dan alam/lingkungan hidup telah ada sejak tahun 1980. Bermula dari adanya
sendiri termasuk salah satu bidang ilmu yang juga memberikan perhatian pada
pudar. Berbagai macam kecanggihan teknologi dan industri yang kini dinikmai
seluruh umat manusia di dunia harus dibayar mahal dengan rusaknya ekosistem
22
Randy R Wrihnatolo et all, Manajemen Pemberdayaan, Sebuah Pengantar dan Panduan untuk
Pemberdayaan Masyarakat, 2007:115-116
23
Drs.Y. Sugeng, SU, MM, Pemberdayaancommit to user2008, hlm 1
Masyarakat,
24
Rahmat K Dwi Susilo, Sosiologi Lingkungan, 2007, hlm 5
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
alami. Hutan-hutan gundul, permasalahan sampah, air yang tercemar, polusi udara
dan suara adalah beberapa diantara sekian banyak persoalan lingkungan sebagai
manusia kepada alam tidak diletakkan sebagai tujuan tindakan sosial manusia,
melainkan alam haya sebatas sebagai alat bagi kepentingan manusia. Mental
kehidupan manusia sekarang. Manusia selalu mencari cara agar terus maju dan
budaya yang tidak mencintai lingkungan. Membuang sampah dan limbah rumah
tangga di sungai, terbiasa memakai plastik, styrofoam dan bahan yang sulit diurai
tanah yang lain dianggap sebagai suatu hal yang lumrah. Masyarakat kita tanpa
menghasilkan 6000 ton sampah setiap harinya yang belum tertangani dengan
baik.26 Maka perlu ada sebuah solusi konkret serta efektif sebagai upaya
menyelamatkan lingkungan.
25
Op.Cit, hlm 62 commit to user
26
Op.Cit, hlm 67
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id
Memberikan edukasi yang benar tentang sampah menjadi pe-er besar bagi
pengelolaan sampah di lingkup yang kecil. Hal ini tentu bukan perkara mudah.
Banyak pihak terkait yang harus dilibatkan misalnya, Pemda, NGO, Ormas dan
sebagainya.
pengelolaan sampah, terutama sampah rumah tangga secara tidak langsung juga
H. METODOLOGI
1. Jenis Penelitian,
kualitatif menurut Denzin dan Lincoln (1994) adalah sebagai kajian yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
27
its subjek matter” Untuk mempermudah pendefinisian dari konsep
yang alamiah28
tergantung pada interpretasi atau arti yang diberikan oleh seorang individu
kepadanya.
2. Lokasi Penelitian
3. Jenis Data
a. Data Primer
ibu rumah tangga nasabah Bank Sampah, pengelola Bank Sampah dan
sebagainya.
b. Data Sekunder
Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari secara tidak langsung.
ini.
memiliki enam teknik dalam pengumpulan data atau sumber bukti, yakni
30
partisipasan serta perangkat-perangkat fisik. Penulis menggunakan tiga
a. Observasi partisipatoris
hal ini peneliti memeliki peranan ganda, yaitu sebagai peneliti dan
pelaku kegiatan.31
b. Wawancara
itu dikaitkan dengan harapan yang bisa terjadi di masa yang akan
30
Ibid, hlm101
31
Y.Slamet, Metode Penelitian Sosial, 2006:85-86
32 commit to
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, user
2005:168
33
Agus Salim, Op.Cit, 2006:58
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
c. Dokumentasi
commit to user
34
Robert K Yin,Op.Cit,hlm108
perpustakaan.uns.ac.id 28
digilib.uns.ac.id
· PKK/Dasawisma : 2 orang
35 commit
HB Sutopo,Metode Penelitian Kualitatif, to user
2005:54-55
36
Y.Slamet,Op.Cit, hlm 63
perpustakaan.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id
Pak Bambang
Ibu Sri
6. Validitas Data,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id
yang benar untuk konsep-konsep yang akan diteliti. Ada tiga taktik yang
kasusnya.37
hanya sebagai penonton tetapi mereka harus secara aktif ikut serta dalam
commit to user
37
Robert K Yin,Op.Cit, 2005:41
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id
Beberapa prinsip dasar yang harus dipenuhi dalam metode PRA antara lain
program. 38
sebagai teknik penelitian, penulis hanya meminjam salah satu teknik yag
ada di dalam PRA untuk analisis antar lembaga yakni Diagram Venn.
pandang peserta. 39
b. Analisis Gender
(Hubungan Sosial).
v Profil Kegiatan
terjadi.
Aktifitas 1
Aktifitas 2
Aktifitas 3
Aktifitas Reproduksi
Aktifitas 1
Aktifitas 2
Aktifitas 3
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 34
digilib.uns.ac.id
Sumberdaya 1
Sumberdaya 2
Sumberdaya 3
Manfaat
Manfaat 1
Manfaat 2
Manfaat 3
faktor Lk Pr Lk Pr Lk Pr
Faktor 1
Faktor 2
Faktor 3
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
BAB III
HASIL PENELITIAN
dapat dipisahkan dan saling berkaitan satu sama lain. Lingkungan akan sehat bila
sampah dikelola dengan baik, sampah dapat dikelola dengan baik bila masyarakat
lingkungan. Pada bab ini, penulis akan memaparkan hasil penelitian dan pengamatan
penulis secara langsung di Dusun Badegan selama kurang lebih 6 minggu. Tulisan
pada bab ini didesain untuk memberikan jawaban atas pertanyaan pada rumusan
Pada penelitian ini penulis dibantu oleh 10 orang informan dan 1 orang
informan kunci. Bertindak sebagai informan kunci adalah Bapak Bambang Suwerda,
SST, M.Si (44 tahun), yakni penggagas berdirinya BKKLBM yang juga merangkap
sebagai penasehat. Beliau adalah dosen atau staff pengajar di Politeknik Kesehatan
lingkungan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
· Pengelola
· Partisipan/Masyarakat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
Ibu rumah tangga, seorang single parent yang menjadi pengrajin daur
Ibu rumah tangga, partisipan BKKLM yang sudah aktif sejak awal
Mbak Yuni adalah Staff Teller Bank Sampah Gemah Ripah. Lulusan
· PKK/UPGK/Dasawisma
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
mengajar PAUD milik PKK Dusun Badegan ini tertarik pada kegiatan
· Tokoh Masyarakat
Bapak Taufiq adalah Kepala Dusun Badegan yang belum ada 1 tahun
· Pemerintah Kelurahan
Bantul.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
Dusun Badegan, merupakan sebuah wilayah yang masih banyak memiliki lahan
untuk penghijuan. Seperti layaknya pemukiman desa yang hijau, sebagian besar
rumah-rumah penduduk Dusun Badegan memiliki halaman depan yang luas dan
dipenuhi dengan berbagai macam tumbuhan. Gempa bumi yang melanda propinsi
DIY di tahun 2006 silam membuat sebagian besar rumah penduduk Dusun Badegan
roboh bahkan tidak jarang rata dengan tanah. Gempa bumi meluluhlantakkan
Meskipun kini kehidupan penduduk Dusun Badegan telah kembali normal dengan
rumah-rumah baru yang mereka bangun pasca gempa, namun masih terdapat bencana
lain yang mengancam mereka, yakni bencana lingkungan. Lingkungan dusun yang
sebenarnya asri dan hijau terancam akibat ulah penduduk Dusun Badegan sendiri.
Pasca gempa, banyak sekali puing-puing bangunan yang terongok begitu saja,
beberapa sudut Dusun Badegan. Persoalan sampah tidak dapat disepelekan begitu
saja, karena penanganan sampah yang tidak tepat akan menimbulkan banyak dampak
aktifitas manusia menghasilkan sampah. Volume dan jenis sampah berbanding lurus
hari. Semakin banyak barang yang dikonsumsi semakin banyak pula sampah yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49
yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama
dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan
pepohonan serta sawah yang terhampar luas. Di sekitar dusun juga belum banyak
lingkungan justru seringkali dilakukan oleh penduduk Dusun Badegan sendiri. Hal ini
disebabkan karena sebagian besar penduduk Dusun Badegan masih sangat awam
sampah. Setiap tahunnya sampah yang dihasilkan oleh masyarakat terus meningkat
Penangan sampah pada skala masyarakat sangat tergantung dengan pola pikir,
budaya serta perilaku masyarakat terhadap sampah. Pola pikir tentang pengelolaan
2
Bambang Suwerda, S.ST, M,Si, Bank Sampah Sebagai Alternatif Pengelolaan Sampah, 2009:9
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
masyarakat dalam menyikapi persoalan sampah. Perilaku tersebut lambat laun akan
yang harus dibuang, dilenyapkan atau dihilangkan dengan cara apapun. Sampah
adalah hal yang kotor serta tidak dapat dimanfaatkan kembali. Sampah dianggap
sebagai barang yang sudah tidak ada nilainya. Setiap hari mereka memproduksi
sampah setiap hari pula mereka akan berusaha untuk melenyapkan sampah.
liar dan menggunakan jasa DPU dan petugas kuning. Mengutip Suwerda, 30 %
tempat, 20% menimbun sampah tanpa dipisah serta 25% berlangganan jasa pasukan
kuning serta 5% dengan cara lain.3 Petugas kuning merupakan petugas pengangkut
sampah tidak resmi yang mengambil sampah rumah tangga milik warga secara
berkala berdasarkan kesepakatan dengan warga yang menjadi pelanggan. Warga yang
menjadi pelanggan membayar uang retribusi kepada petugas kuning. Sampah yang
diambil oleh petugas kuning tersebut kemudian dibuang di TPS resmi milik
pemerintah.
Karena biasanya para bapaklah yang membakar dan menimbun sampah. Para bapak
3
Bambang Suwerda, S.ST, M,Si, Penerapan Sistem Bank Sampah Sebagai Upaya Pengelolaan
Sampah di Pedukuhan Badegan Bantul Yogyakarta, 2009:2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
pekarangan. Selain itu, sebagian masyarakat berpikir bahwa sampah adalah urusan
“…bukan hanya itu, namun masyarakat juga berpikiran bahwa sampah itu
Tidak peduli cara yang digunakan untuk melenyapkan sampah tersebut adalah
cara yang membahayakan kesehatan mereka sendiri. Hal ini senada dengan apa yang
disampaikan oleh ibu Kemin, Ketua UPGK (Usaha Perbaikan Gizi Keluarga) Dusun
masyarakat terbiasa mengelola sampah dengan cara dibakar dan dijual ke tukang
beberapa warga yang berprofesi sebagai pengepul kertas. Sampah yang dijual ke
pengepul seperti botol kaca, botol kaleng dan plastik. Sedangkan sampah-sampah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52
plastik, dedaunan, dan sampah rumah tangga lainnya dibakar setelah ditimbun
didalam lubang/jugangan.
sampah. Seperti umumnya masyarakat desa, mayoritas rumah warga Dusun Badegan
memiliki pekarangan yang luas. Pekarangan yang luas tersebut dimanfaatkan warga
jugangan atau lubang besar yang digunakan untuk menimbun sampah rumah tangga,
jugangan sudah ditutup, mereka akan membuat jugangan baru, begitu seterusnya.
Dapat dipastikan kegiatan membakar sampah hampir selalu terjadi setiap hari di
kegiatan rutin pengisi waktu luang di sore hari, terutama yang biasa melakukannya
adalah para lansia. Mereka tidak menyadari bahaya besar yang mengancam mereka
sebagai akibat dari membakar sampah. Bila terus menerus dilakukan asap dari
pembakaran sampah tersebut memiliki efek yang sangat buruk bagi kesehatan
jugangan/lubang tersebut menjadi tempat yang nyaman bagi nyamuk, lalat dan
bintang-binatang lain pembawa virus dan penyakit. Sehingga tidak salah bila Dusun
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
Pembuangan Sampah (TPS) liar di wilayah Dusun Badegan. Banyak lahan kosong,
seperti pekarangan rumah dan tanah kosong yang digunakan sebagai TPS liar.
Sedikitnya terdapat 5 titik TPS liar di wilayah Dusun Badegan. Selain warga yang
membuang sampah di TPS liar tersebut ada pula warga di luar Dusun Badegan yang
sengaja membuang sampahnya ke TPS liar di sekitar Dusun Badegan. Hal tersebut
sebagaimana disampaikan oleh salah satu pengurus Bank Sampah Sdr. Yuni pada
Selain jugangan, munculnya TPS liar juga dpicu oleh rendahnya kesadaran
yang banyak terdapat pekarangan kosong, lahan tidur tidak produktif yang bila rapi
dibiarkan saja menjadi TPS liar. Hanya sesekali ketika kegiatan kerja bakti diadakan
4
Wawancara dengan Ibu Tatik Ruslan pada tanggal 25 April 2010
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
banyaknya lahan kosong di Dusun Badegan yang bukan milik masyarakat Dusun
Badegan. Pemilik lahan justru warga yang tinggal di luar Dusun Badegan yang tidak
ambil pusing bila lahannya dijadikan TPS liar, karena mereka memang tidak
Selain dibakar dan ditimbun, penanganan sampah yang ada di Dusun Badegan
ataupun menjadi pelanggan pasukan kuning. Secara berkala petugas DPU datang
untuk mengangkut sampah rumah tangga milik warga pelanggan. Bila warga
berlangganan pasukan kuning (tidak resmi dari DPU) skala pengambilan sampah
rumah tangga dapat disepakati sesuai dengan kebutuhan warga. Setelah terkumpul
sampah tersebut dibuang di TPA Piyungan. Hal ini sejatinya bukan merupakan solusi
dari persoalan persampahan, karena konsep pendekatan akhir sama halnya dengan
memindahkan permasalahan dari satu tempat ke tempat yang lain. Masyarakat Dusun
Badegan menjadi terbiasa dengan perilaku memindahkan sampah dari satu tempat ke
5
Bambang Suwerda,SST,M,Si, Op.Cit, 2009:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55
tempat lain yang dianggap layak untuk menampung sampah. Alih-alih berusaha
untuk mengolahnya, masyarakat Dusun Badegan justru berusaha agar sampah yang
tergantung dengan keberadaan TPA. Hal ini disebabkan karena memang belum
adanya gerakan penanganan sampah rumah tangga untuk didaur ulang (re-cycle)
ataupun digunakan kembali (re-use) secara terpadu dan berbasis komunitas oleh
Pemkab Bantul.
Piyungan. TPA Piyungan merupakan tempat pembuangan sampah akhir resmi milik
propinsi DIY yang menampung sampah-sampah dari Kota Yogyakarta, Kab. Sleman
dan Kab. Bantul. Terletak di RT 04 Dukuh Bendo Ngablak dan RT 05 Dukuh Watu
Gender, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, TPA Piyungan ini
dioperasikan tahun 1995, namun diperkirakan tahun 2012 TPA tersebut sudah tidak
lagi mampu beroperasi. TPA Piyungan kini hanya memiliki volume sisa sebesar
723.706 meter kubik karena volume sampah yang dipasok per harinya yang mencapai
400 ton per hari.Total daya tampung TPA Piyungan mencapai 1.776.224 meter kubik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56
adalah sistem open dumping (sampah dihamparkan di suatu tempat terbuka tanpa
adanya pengolahan). 6
dasar bagi Bambang Suwerda, S.ST, M.Si untuk mengajak masyarakat mendirikan
sampah dengan sistem mandiri dan produktif. Menurut Iswanto seperti dikutip oleh
Suwerda, sistem ini merupakan sistem pengelolaan sampah yang melibatkan peran
sangat diperlukan karena dalam sistem ini sangat ditekankan kesadaran dan kemauan
masyarakat dalam memilah sampah dari sumbernya, yakni sampah rumah tangga
masing-masing. Rumah tangga merupakan penghasil sampah yang cukup besar, bila
sampah rumah tangga dipilah, kemudian didaur ulang maka sampah yang masuk ke
TPA akan berkurang. Dengan demikian langkah kecil ini dapat menyelamatkan usia
6
www.bukansarjanabiasa.wordpress.com diakses pada tanggal 29 Mei 2010pukul 12:04:50 wib
7
Bambang Suwerda, Op.Cit, 2010:23
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57
yang terbuka dan cepat merespon perubahan. Masyarakat Dusun Badegan cenderung
masih sulit menerima perubahan dan apatis dengan hal baru. Keberadaan Bengkel
yang ada, juga tidak luput dari sikap apatisme masyarakat Dusun Badegan. Meskipun
tidak semua bersikap demikian, namun sebagian besar, baik laki-laki maupun
perempuan pada awalnya cenderung tidak merespon dengan baik. Hal tersebut sangat
diterapkan oleh masyarakat merupakan sistem yang tidak ramah lingkungan serta
berbahaya bagi masa depan bumi anak-anak mereka. Pengurus juga harus bertahan
dengan cobaan-cobaan mental seperti cemoohan warga, serta sikap tidak bersahabat
lainnya. Membutuhkan waktu 3 bulan lamanya untuk menarik warga masyarakat agar
bersedia menjadi nasabah Bank Sampah milik BKKLBM serta berkecimpung dalam
pengurusan sampah. Itupun tidak semua warga Dusun Badegan bersedia, hingga
sekarang masih banyak yang belum bergabung dengan BKKLBM serta masih belum
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58
“Pada awalnya mereka masih sangat sulit menerima konsep baru, karena
masyarakat sama sekali tidak mengerti tentang kesehatan lingkungan,masih
sangat awam soal kesling. Kami membutuhkan watu yang sangat lama
untuk mensosialisasikan melalui arisan RT, PKK dan sebagainya. Pertama
kali mereka memang tidak direspon, sering pas penyuluhan itu waktunya
dibatasi, ditaruh pada akhir acara sehingga nggak pada mendengarkan.
Bahkan pada 3 bulan pertama berdirinya bank sampah hanya pengurus
bengkel kesling yang menabung. Tiap kali kita buka, kita hanya thenguk-
thenguk itu mbak di tempat bank sampah yang lama, soalnya nggak ada
yang nabung.”
Sosialisasi terus gencar dilakukan oleh pengurus BKKLBM. Salah satu strategi
yang digunakan adalah dengan meaparkan akan bahaya kerusakan lingkungan bagi
Seperti yang dijelaskan oleh Bambang Suwerda, S.St, M.Si dalam wawancara dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59
domestik rumah tangga dilakukan oleh perempuan. Bila perempuan tidak memiliki
pemahaman yang cukup baik dan benar tentang sampah, mereka akan memusuhi
sampah dan mengelolanya dengan cara dibuang atau bahkan tidak peduli sama sekali.
Mengingat adanya anggapan sampah adalah urusan laki-laki, maka perempuan pun
penting dilibatkan dalam program ini. Namun bukan berarti kegiatan ini
memperdayakan perempuan untuk mengelola sampah, akan lebih tepa rasanya bila
memilah sampah
Perempuan ibu rumah tangga di Dusun Badegan, terutama yang sudah aktif
anak-anak maupun cucu mereka untuk memilah sampah. Biasanya para ibu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60
maupun anak, kerap kali dilibatkan dalam setiap acara atau kegiatan
kerajinan seperti tas, dompet, sampul buku dan sebagainya dengan cara
dijahit. Proses ini terbilang cukup mudah, dari mulai memilih bahan baku
yang bisa didaur ulang, membersihkan bahan baku dari kotoran atau debu,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61
semakin banyak yang laku terjual maka semakin banyak pula keuntungan
perempuan masih sangat sedikit, itupun masih dalam skala kecil dan belum
terlalu sering.
oleh masyarakat memang salah satu tujuan utamanya adalah melibatkan masyarakat
dalam pengelolaan sampah dan lingkungan. Penggunaan teknologi tepat guna untuk
masih awam dengan penggunaan teknologi tepat guna yang sederhana untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62
teknologi sederhana yang bisa dimanfaatkan untuk pengelolaan lingkunga, hanya saja
memang masyarakat belum mengenal. Sehingga salah satu fungsi dari BKKLBM ini
ditujukan sebagai wadah untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan bagi masyarakat
lingkungan secara tepat dan berkelanjutan. Peran BKKLBM yang begitu vital penulis
kelompokkan menjadi dua, yakni peran dalam pemberdayaan perempuan serta peran
dalam pengelolaan lingkungan. Hal ini juga penulis maksudkan untuk menjawab
Badegan merupakan potensi besar yang perlu dilatih dan dikembangkan sehingga
posisi perempuan menjadi lebih kuat dan tidak tergantung dengan laki-laki.
yang dimulai dari skala rumah tangga hingga tingkat pedukuhan. Perempuan
sampah dan lingkungan secara keseluruhan. Agar lebih mudah dipahami, penulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63
· Tahap pertama
memiliki nilai ekonomi yang dapat terus digali dan dikembangkan. Pada
dari daur ulang sampah yang kemudian hasil dari kerajinan tersebut
untuk mengenal dan mencintai sampah. Pada tahap ini output yang
memusuhi sampah.
· Tahap kedua
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
64
· Tahap ketiga
dibawah ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
65
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
66
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
67
masing.
· Tahap keempat
Tahap keempat yakni monitoring dan evaluasi. Pada fase ini, keterlibatan
satu bulan sekali mengadakan acara rutin monitoring dan evaluasi. Acara
tersebut membahas ketercapaian dari target dan program kerja yang telah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
68
mereka tidak memiliki hak bicara dan merasa tidak memiliki keberanian
musyawarah bersama.
Styrofoam merupakan jenis sampah yang tidak dapat diurai oleh tanah.
(pada saat arisan, PKK, dan sebagainya). Styrofoam dipilih karena lebih
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
69
ulang styrofoam. Setelah melalui proses trial and error , styrofoam dapat
didaur ulang dengan cara mencampurnya dengan semen air dan antacid8,
sehingga butiran styrofoam menjadi lebih berat dan dapat dibentuk sesuai
bahkan batako. Namun, proses daur ulang styrofoam ini ternyata tidak
8
Zat kimia yang berfungsi untuk melembabkan styrofoam dan memiliki massa sehingga tidak
mengapung di dalam air.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
70
sehingga hal ini membuat perempuan berpikir dua kali untuk bergabung.
Selain itu masih adanya anggapan dari perempuan bahwa hal tersebut
“….iya, pengen itu, saya mau itu kalo diajarin tapi ya gimana nanti,
waktunya itu,,malem-malem juga biasanya, nanti anaknya gimana?
Cuma kan sekarang kayaknya lagi mandeg ya itu mbak.” (wawancara
dengan Koordinator Pokja Daur Ulang Sampah Plastik Ibu Ismiyati
pada tanggal 26 Mei 2010)
Plastik menjadi salah satu icon gaya hidup praktis di masa modern ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
71
memudahkan hidup manusia, tapi manusia tidak sadar dengan bahaya yang
mengancam mereka bila limbah plastik tidak ditangani dengan baik. Tanah
Bila setiap hari sampah plastik dihasilkan oleh masyarakat dalam jumlah
yang sangat tinggi, maka akan dibutuhkan lahan yang sangat luas untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
72
menjadi tiga kelompok yakni kertas, plastik dan kaleng. Untuk sampah
I. Sistem Individual
membawa sampah terpilah yang akan ditabung. Sampai saat ini Bank
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
73
ini
Pemilahan Sampah
Oleh Warga
Warga Menabung
Sampah Terpilah
Pelayanan
Penabung oleh
Petugas Bank
Sampah
Pencatatan,
Penabung Penimbangan, dan
Mengetahui Pemasukan Sampah
Jumlah Tabungan dalam Karung Terpilah
Penambahan dana ke
dalam rekening
nasabah sesuai dengan
jumlah sampah yang
commit to user
ditabung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
74
Pada sistem individual ini, bank sampah menerapkan sistem bagi hasil,
masing-masing nasabah.
untuk sampah kertas, sampah plastik, serta sampah kaleng dan botol.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
75
yang terdapat di sekitar Dusun Badegan. Setiap 3-4 kali dalam satu
sampah-sampah tersebut.
Untuk menjual sampah plastik, kertas, kaleng dan botol bank sampah
ini yang akan memilah secara teliti dan memberikan nilai nominal dari
sebagian sampah yang langsung dibeli oleh kelompok daur ulang untuk
dijadikan tas ransel, wadah pensil, dompet dan penutup galon air. Sampah
yang dibeli kelompok daur ulang adalah sampah yang dapat langsung
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
76
sampah bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum Kota Bantul untuk
residu ke bank sampah atau 10000 rupiah bila sampah residu mereka
Selain ketiga pokja di atas yang menjadi ujung tombak BKKLBM dalam
teknologi tepat guna sederhana dalam pengelolaan air yang hemat energi serta
· Sodis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
77
dari seng. Penyangga dengan botol berisi air kemudian dijemur pada
saat matahari terik. Membutuhkan waktu kurang lebih dua jam lamanya
agar kuman-kuman di dalam air mati dan air layak dikonsumsi. Hal ini
· Chlorine Diffuser
Merupakan disinfektan air yang dibuat dari pipa paralon, kaporit, dan
lebih besar yang telah dilapisi dengan pasir, kemudian ditutup rapat.
menggunakan batu bata merah, ijuk dan kerikil yang disusun dalam tong
· Biopori
Lubang resapan air hujan yang juga dapat digunakan untuk membuat
9
Disarikan dari wawancara dengan Bapak Bambang Suwerda pada tanggal 04 Mei 2010
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
78
celah agar air bisa masuk. Dengan menggunakan bipori maka air hujan
· Komposter
Adalah alat atau guci dari tanah liat atau gerabah yang dimodifikasi
bulan lamanya. Sedangkan bila ditambahkan zat kimia tidak sampai satu
manfaat yang besar bagi masyarakat, terutama dalam hal penyediaan air bersih
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 79
digilib.uns.ac.id
BAB IV
Analisis hasil penelitian menjadi kunci dari penelitian yang telah dilakukan.
Sebuah laporan penelitian belum dapat dikatakan memadai tanpa adanya analisis
hasil berdasarkan dengan teori yang digunakan sebagai landasan. Bab IV ini berisi
nilai-nilai, kebiasaan dan budaya tidak tertulis yang mereka lakukan serta mereka
anggap benar. Budaya tersebut timbul secara tidak sengaja, dari perilaku yang
terpola, dilakukan secara terus menerus dan turun temurun maka jadilah
lingkungan di sekitar mereka. Kondisi ini semakin parah pasca terjadinya gempa
sangat dipengaruhi oleh mindset mereka tentang sampah serta budaya yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 80
digilib.uns.ac.id
25% membuang di sembarang tempat, 20% menimbun sampah tanpa dipisah serta
Seperti yang telah penulis sebutkan pada tinjauan pustaka, teori ini menerangkan
kebudayaan masyarakat tersusun dari tingkah laku. Dengan kata lain kebudayaan
adalah tingkah laku yang terpola. Pola-pola perilaku masyarakat yang dikerjakan
dalam perilau masyarakat, teori ini juga memusatkan perhatian pada adanya
hubungan antara akibat dari tingkah laku yang terjadi di lingkungan aktor dengan
tingkah laku aktor. Akibat tingkah laku yang terjadi di masa lalu mempengaruhi
dilakukan oleh orang tua-orang tua dahulu terus turun-temurun dialukan hingga
sekarang. Membuat jugangan juga merupakan salah satu pola perilaku yang
1
diperoleh dari data BKKLBM, pengamatan kepada masyarakat Dusun BAdegan pada tahun 2009
oleh Bapak Bambang Suwerda, S.ST, M.Si
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 81
digilib.uns.ac.id
pengaruh tingkah laku di masa lalu. Tingkah laku tersebut dipandang sebagai hal
yang wajar, lumrah sehingga terus dilakukan oleh masyarakat. Bahkan yang tidak
mengerjakan dianggap sebagai hal yang aneh atau tidak lumrah. Kondisi seperti
tradisional sehingga mereka sangat sulit menerima perubahan atau hal baru,
Sociology
Kebiasaan tersebut lambat laun menjadi budaya yang mendarah daging dalam
dengan system baru yang dibawa oleh BKKLBM. Meskipun BKKLBM dirintis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 82
digilib.uns.ac.id
dan digerakkan oleh sebagian masyarakat Dusun Badegan sendiri namun tetap
berdirinya BKKLBM
menyampah serta tidak peduli akibatnya bagi masa depan mereka bisa jadi
merupakan pengaruh dari arus modernisasi. Adanya televisi dan media massa
lainnya membawa berbagai macam berita dan gaya hidup modern yang memang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 83
digilib.uns.ac.id
mengagung-agungkan hal yang serba praktis dan cepat. Misalnya saja, dengan
alasan praktis kini masyarakat lebih suka menggunakan styrofoam sebagai tempat
kesan lebih modern ketimbang pemakaian daun pisang atau kardus. Namun
bahan kimia yang berbahaya serta tidak dapat diurai oleh tanah bahkan bila
Arus perubahan tersebut tanpa disadari mengubah pola pikir dan perilaku
lama dapat diubah maka perilaku masyarakat lambat laun akan menjadi lebih
positif yang tentunya juga akan berdapak positif bagi keberlangsungan lingkungan
hidup.
tersebut saling berperan dan tidak dapat dipisahkan. Hubungan perilaku manusia
lingkungan fisik dan pola perilaku baku (standing pattern of behavior). Perilaku
manusia bukan hanya dipengaruhi oleh kondisi alam dan situasi di sekitarnya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 84
digilib.uns.ac.id
dan budaya yang dianut masyarakat Dusun Badegan secara tidak langsung
Bila mindset tersebut dapat berubah, serta dibarengi dengan adanya sosialisasi
berjalannya waktu.
partisipasi perempuan belum bisa dibilang cukup besar secara kuantitas, namun
sudah cukup banyak yang tertarik untuk ikut bergabung. BKKLBM sedikit demi
sedikit mulai mengubah mindset dan perilaku masyarakat terhadap sampah dan
“melestarikan” kebiasaan lama dan bertahan dengan mindset lama tetang sampah
penggalian data, yakni profil aktifitas, profil akses dan kontrol serta profil faktor-
2
Hasim & Remiswal, Op.cit, hlm 231
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 85
digilib.uns.ac.id
faktor yang mempengaruhi.3 Di bawah ini penulis sajikan ketiga tabel tersebut
berikut penjelasannya.
Laki-laki Perempuan
a. Aktifitas Produksi
Dewasa Anak Dewasa Anak
ulang
b. Aktifitas Reproduksi
Memasak - - 100% -
3
Trisakti Handayani, Konsep dan Teknik Penelitian Gender, 2008:161
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 86
digilib.uns.ac.id
atau pencari nafkah utama adalah laki-laki. Hanya sedikit perempuan yang bekerja
atau sebagai penghasil nafkah utama. Hal ini disebabkan masih adanya anggapan
memilah dan menabung sampah banyak dikerjakan oleh perempuan dewasa dan
Setelah adanya BKKLBM, kegiatan memilah sampah lebih banyak diatur oleh
perempuan dewasa sebagai ibu rumah tangga. Sedangkan untuk mendaur ulang
masyarakat Dusun Badegan pekerjaan yang hanya bisa dikerjakan oleh laki-laki.
dikerjakan oleh kaum perempuan dewasa dan anak-anak. Hampir semua kegiatan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 87
digilib.uns.ac.id
tangganya.
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa masih ada gap yang cukup besar
antara kaum laki-laki dan perempuan. Perempuan tidak dapat mengebangkan diri
lebih jauh Karen amasih terbebani dengan pekerjaan rumah tangga. Seklipun
perempuan bekerja di luar rumah, pekerjaan rumah tangga juga masih harus
jenis gender.
Laki-laki Perempuan
a. Sumberdaya
Akses Kontrol Akses Kontrol
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 88
digilib.uns.ac.id
b. Manfaat
Tabel tersebut terdiri dari akses dan kontrol terhadap sumber daya
BKKLBM serta akses dan kontrol terhadap manfaat yang diperoleh dengan
berpartisipasi di BKKLBM.
meliputi kantor, alat pengelolaan sampah, uang kas serta sepeda motor. Secara
umum akses perempuan dan laki-laki terhadap sumberdaya yang dimiliki oleh
BKKLBM terbilang sama besar. Meskipun terdapat beberapa hal yang sedikit
sampah meliputi mesin pemarut styrofoam, komposter tong sampah terpilah serta
sepeda motor.
kontrol yang sama meskipun sumberdaya yang dikontrol penuh oleh laki-laki dan
untuk mengontrol uang kas, dan alat jahit beserta kelengkapannya. Sedangkan
sumberdaya seperti kantor BKKLBM dan sepeda motor dapat dikontrol bersama
tertentu dipandang pantas bagi perempuan dan tidak pantas bagi laki-laki
demikian juga sebaliknya. Kondisi ini disadari ataupun tidak menjadi saah satu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 90
digilib.uns.ac.id
a. Kesehatan
lingkup kecil.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 91
digilib.uns.ac.id
b. Ekonomi
sampah. Hal ini menjadi salah satu sumber pemasukan yang cukup
c. Status Sosial
bergabung di BKKLBM.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 92
digilib.uns.ac.id
berpartisipasi.
yang disiarkan di stasiun televisi swasta. Hal ini menjadi daya tarik
dengan BKKLBM.
d. Pendidikan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 93
digilib.uns.ac.id
Penulis dalam penelitian kali ini lebih memfokuskan penelitian pada partisipasi
perempuan.
sumbernya. Salah satu sumber penghasil sampah adalah rumah tangga. Volume
sampah rumah tangga yang dihasilkan setiap harinya memang tidak besar, namun
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 94
digilib.uns.ac.id
bila berlangsung terus menerus dengan banyaknya rumah tangga yang ada di
dalam hal berorganisasi dann keterampilan yang lain. Hal ini juga tercantum
dalam visi misi BKKLBM yang penulis dapat dari dokumen milik BKKLBM.
akan menjadi lebih hati-hati dalam mengelola lingkungan serta mengetahui apa
laki-laki namun secara kualitas perempuan masih banyak tertinggal dari kaum
terletak di wilayah RT 12 dan RT 11. Wilayah Dusun Badegan yang sangat luas
membuat jarak antar RT cukup jauh bila ditempuh dengan berjalan kaki.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 95
digilib.uns.ac.id
namun memiliki peran yang cukup vital bagi masyarakat Dusun Badegan. Peran
bagi anak-anak generasi masa depan. Perempuan bila diarahkan juga memiliki
kemampuan yang sangat memadai dalam berbagai hal terutama dalam hal
dilakukan dengan sengaja oleh warga komunitas untuk bekerja sama yang
diarahkan untuk masa depan komunitas itu sendiri.5 BKKLBM dibentuk dan
tersebut sebagaimana yang telah penulis sebutkan pada pendahuluan, yakni : (1)
1. Pemungkin
tangga menjadi memiliki nilai jual sehingga dapat menjadi salah satu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 97
digilib.uns.ac.id
sendiri yang belum lengkap serta masih sering terjadi tambal sulam
direncanakan.
2. Penguatan/Pemberdayaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 98
digilib.uns.ac.id
3. Pelindung
Menurut apa yang penulis amati, fungsi ini belum begitu berjalan di dalam
yang besar dan benar-benar mapan. Tambal sulam pengurus, serta tidak
tertata.
tanggungjawabnya.
4. Penyokong
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 99
digilib.uns.ac.id
agar setiap personil dari komunitas dapat berjalan sesuai fungsi masing-
5. Pemeliharaan
bersama. Hal ini dikarenakan tidak semua anggota komunitas aktif dalam
masyarakat merupakan konsep yang bisa diterapkan dengan cukup baik di Dusun
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 100
digilib.uns.ac.id
development sangat dipengaruhi oleh kondisi komunitas serta kultur dan sikap
masyarakat setempat.
Diagram venn merupakan salah satu metode yang ada dalam teknik analisis
PRA (Participatory Rural Appraisal). Metode ini digunakan untuk mengurai dan
diagram venn peran dan penting tidaknya sebuah lembaga dianalogikan dengan
bentuk dan jarak gambar dengan gambar utama. Semakin besar gambar dan
semakin dekat jarak dengan gambar utama menunjukkan bahwa lembaga tersebut
program. Sebaliknya, bila lembaga digambarka kecil serta jauh dari gambar utama
berarti lembagai tersebut kurang berperan serta tidak terlalu memiliki pengaruh.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 101
digilib.uns.ac.id
BLH
Poltek
kes
Masyarakat
Badegan
BKKLM
Pedukuhan Puskes
mas
PKK
Dari bagan digram venn tersebut dapat diketahui peran antar lembaga
PKK dusun memiliki peran yang paling besar terhadap eksistensi BKKLBM.
Selain sebagai objek, masyarakat juga menjadi pelaku bagi dan pemilik
BKKLBM. Demikian halnya PKK, PKK merupakan pintu masuk bkklb dalam
wilayah kerja Bantul Timur. Puskesmas selain sebagai konsultan dalam hal
jumantik (juru pantau jentik-jentik), baik jumantik dewasa maupun jumantik cilik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 102
digilib.uns.ac.id
cukup penting. Hal ini dikarenakan instansi tempat Bapak Bambang Suwerda
yang nyata, namun BKKLBM tetap dapat bertahan bahkan berkembang hingga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 105
digilib.uns.ac.id
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
sedangkan sampah anorganik seperti kertas, botol plastik, kaleng dan kaca
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 106
digilib.uns.ac.id
sampah gemah ripah. Dua tahun terakhir ini Bambang Suwerda acapkali
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 107
digilib.uns.ac.id
kegiatan BKKLBM baik melalui pokja styrofoam, pokja daur ulang plastik
sosialiasasi yang dilakukan oleh pengelola BKKLBM juga menjadi salah satu
menjadi rahasia umum bila sejak sebelum munculnya BKKLBM terdapat dua
Selain dampak dalam hal hubungan sosial antar warga, BKKLBM juga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 108
digilib.uns.ac.id
yang tertarik dan sejalan dengan ide BKKLBM. Angka penderita DB juga
mengenai sepak terjang BKKLBM. Berawal dari hal tersebut, muncul wacana
tangga terbilamg cukup bagus. Partisipasi tersebut tidak akan terwujud tanpa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 109
digilib.uns.ac.id
Dusun Badegan yang juga dipengaruhi oleh adanya kebiasaann adat maupun
bagi teknik analisis gender lainnya. Teknik ini digunakan untuk melihat gap
teknik ini untuk melihat gap partisipasi antara laki-laki dan perempuan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 110
digilib.uns.ac.id
Badegan dalam hal pengelolaan sampah rumah tangga, hal ini disebabkan
masing profil agar dapat menggambarkan secara lebih detil hasil temuan
dalam jurnal .1
1
Lihat hlm
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 111
digilib.uns.ac.id
antara satu lembaga dengan lembaga yang lain. Diagram venn ini penulis
mereka.
kehidupan nyata. Sebuah studi kasus haruslah memenuhi dua hal, yakni
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 112
digilib.uns.ac.id
penelitian ini berasal dari tiga pihak, yakni dari pihak BKKLBM,
hal ini umum dipakai dalam penelitian studi kasus. Salah satu poin dari
penulis menggunakan sumber bukti lebih dari dua untuk melakukan uji
validitas data.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 113
digilib.uns.ac.id
5.2. Saran
ditindaklanjuti.
Untuk BKKLBM
perempuan.
organisasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 114
digilib.uns.ac.id
Untuk Pemerintah
commit to user