Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH AGAMA ISLAM

BAB 3
AGAMA ISLAM

Diajukan untuk menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Agama Jurusan


Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Singaperbangsa Karawang

Disusun Oleh:

1. Raygalan Kalmas S. 2010631140030


2. Yudha Triansyah 2010631140035
3. Agung Dwi Sutanto 2010631140038

Kelompok 6 (Enam)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA
KARAWANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas segala hadirat Allah Swt. Berkat rahmat dan karunia yang
diberikan dapat membantu kami dalam menyelesaikan tugas makalah agama yang berjudul ”Agama
Islam”.
Dan Tidak lupa kami ucapkan terima kasih banyak kepada berbagai pihak yang telah
memberikan dorongan dan saran untuk kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang di buat ini masih belum cukup untuk dikatakan
sempurna. Untuk itu, kami mengharapkan kritikan dan saran yang membangun guna kesempurnaan
makalah ini menjadi lebih baik.
Dan akhirnya, kami berharap makalah ini akan bermanfaat khususnya bagi kami sendiri dan
tentunya bagi yang membaca dan membutuhkan.

Karawang, 9 Maret 2021


Penyusun

i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
Latar Belakang........................................................................................................................1
Rumusan Masalah..................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
A. Pengertian/Definisi Agama Islam...................................................................................2
B. Kedudukan Islam diantara Agama Lain..........................................................................2
C. Islam Sebagai Agama Para Nabi.....................................................................................3
D. Fungsi, Tujuan dan Cita-Cita Islam................................................................................4
E. Komitmen Muslim Terhadap Agama..............................................................................5
F. Metode Memahami Islam...............................................................................................6
G. Islam sebagai Agama Wahyu Terakhir...........................................................................7
BAB III.......................................................................................................................................8
PENUTUP..................................................................................................................................8
KESIMPULAN......................................................................................................................8
SARAN...................................................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

 Latar Belakang
Islam adalah agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw dan rasul sebagai
utusan-Nya yang terakhir untuk menjadi pedoman hidup seluruh umat manusia hingga akhir
zaman.1 Yang berintikan tauhid atau keesaan Tuhan dimanapun dan kapanpun dandibawa
secara berantai (estafet) dari satu generasi ke generasi selanjutnya dari satu angkatan
keangkatan berikutnya, yaitu sebagai rahmat, hidayat, dan petunjuk bagi manusia dan
merupakan manifestasi dari sifat rahman dan Rahim Allah SWT. Agama Islam adalah satu-
satunya agama yang di akui di sisi Allah swt. Ajaran dan ketentuan-Nya yaitu Al-qur’an dan
sunnah. Sehingga beruntunglah bagi mereka yang telah menjadi pengikutnya kemudian dapat
pula melaksanakan dan mengamalkan ajaran Islam secara baik dan benar. Islam lahir
membawa akidah ketauhidan dan melepaskan manusia kepada ikatan berhala-berhala, serta
benda- benda lain yang posisinya hanyalah sebagai makhluk Allah SWT dan ajaran Islam di
dukung oleh krangka dasar agama Islam yaitu akidah, tauhid, dan akhlak. Oleh karena itu kita
perlu memiliki akidah dan menjaganya jangan sampai rusak serta tidak menyimpang dari
aqidah yang sebenarnya. Apalagi mencampur adukkannya dengan suatu kepercayaan yang
dapat merusak aqidah.
Yang mana akidah berarti “keyakinan”, keyakinan bahwa Allah itu Maha Esa yang
menjadi pegangan hidup setiap pemeluk agama Islam.Dan Akidah juga berarti ikatan yang
kuat antara sesama manusia dalam satu keyakinanantara manusia sebagai makhluk dengan
Allah sebagai Khaliq. Adapun masalah tauhid karena bagian yang terpentingnya adalah
mempelajari tentang wujud dan sifat-sifat yang boleh disifatkan dengan cara menetapkan
aqidah agama dengan menggunakan dalil naqli, aqli, dan dalil wijdan. Masalah Akhlaq
merupakan suatu masalah yang sangat mendasar bagi setiap pribadi muslim dalam kehidupan
sehari-hari yang mampu mewarnai segala sikap dan perilakunya baik ketika berhubungan
dengan manusia maupun ketika berhubungan dengan alam sekitar, terlebih lagi dalam
berhubungan dengan Allah SWT menuju keselamatan dunia dan akhirat.akhlak adalah ilmu
pengetahuan yang memberikan batasan antara baik dan buruk, antara yang terpuji dan yang
tercela, baik berupa perkataan maupun perbuatan manusia untuk mencapai keselamatan dan
kebahagiaan lahir batin.
Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan di bahas dalam karya tulis ini yaitu :
-        Pengertian/Definisi Agama Islam

-         Kedudukan Islam diantara Agama lain

-         Islam sebagai Agama para Nabi


- Fungsi, Tujuan Cita-Cita Islam
- Komitmen Muslim Terhadap Agamanya
- Metode Memahami Islam
- Islam Sebagai Agama Wahyu Terakhir

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian/Definisi Agama Islam


Islam adalah suatu agama yang ada dimuka bumi dengan ajarannya yang berupaya
mengimani satu Tuhan yaitu Allah SWT melalui Kanjeng Nabi Muhammad S.A.W yang
bertugas menyampaikan ajaran Allah kepada umatnya di dunia.
Islam merupakan agama yang mempunyai lebih dari 1 miliar orang pengikut yang ada
di seluruh dunia. hal ini menjadikan Islam sebagai agama terbesar yang kedua setelah agama
Kristen di dunia barat.
Kata islām berasal dari bahasa Arab aslama - yuslimu dengan arti semantik sebagai
berikut: tunduk dan patuh (khadha‘a wa istaslama), berserah diri, menyerahkan,
memasrahkan (sallama), mengikuti (atba‘a), menunaikan, menyampaikan (addā), masuk
dalam kedamaian, keselamatan, atau kemurnian (dakhala fi al-salm au al-silm au al-
salām). Dari istilah-istilah lain yang akar katanya sama, “islām” berhubungan erat dengan
makna keselamatan, kedamaian, dan kemurnian.
Secara istilah, Islam bermakna penyerahan diri; ketundukan dan kepatuhan terhadap
perintah Allah serta pasrah dan menerima dengan puas terhadap ketentuan dan hukum-
hukum-Nya. Pengertian “berserah diri” dalam Islam kepada Tuhan bukanlah sebutan untuk
paham fatalisme, melainkan sebagai kebalikan dari rasa berat hati dalam mengikuti ajaran
agama dan lebih suka memilih jalan mudah dalam hidup. Seorang muslim mengikuti perintah
Allah tanpa menentang atau mempertanyakannya, tetapi disertai usaha untuk memahami
hikmahnya.

َ‫ت لِ َربِّ ْال َعالَ ِمين‬


ُ ‫ذ قَا َل لَهُ َربُّهُ أَ ْسلِ ْم ۖ قَا َل أَ ْسلَ ْم‬ 
ْ —
(Ingatlah) ketika Tuhan berfirman kepadanya (Ibrahim), “Berserahdirilah!” Dia menjawab,
“Aku berserah diri kepada Tuhan seluruh alam.” (Q.S Al- Baqarah : 131 )

B. Kedudukan Islam diantara Agama Lain

 Islam adalah agama yang terakhir diantara sekalian agama besar di dunia yang
semuanya merupakan kekuatan raksasa yang menggerakkan revolusi dunia, dan mengubah
nasib sekalian bangsa. Selain itu, Islam bukan saja agama yang terakhir, melainkan agama
yang melingkupi segalanya dan mencakup sekalian agama yang datang sebelumnya.

            Mengenai posisi Islam terhadap agama-agama yang datang sebelumnya dapat


dikemukakan sebagai berikut, yakni:

            Pertama, dapat dilihat dari ciri khas agama Islam yang paling menonjol, yaitu bahwa
Islam menyuruh para pemeluknya agar beriman dan mempercayai bahwa agama besar di
dunia yang datang sebelumnya diturunkan dan diwahyukan oleh Allah Ta’ala. Salah satu

2
rukun Iman ialah bahwa seseorang harus beriman kepada sekalian Nabi yang di utus sebelum
Nabi Muhammad SAW.

                 Di dalam Al-Qur’an dijumpai ayat-ayat yang menyuruh umat Islam mengakui
agama-agama yang diturunkan sebelumnya sebagai bagian dari rukun Iman. Dalam surat Al-
Baqarah ayat 136 dijelaskan yang artinya: “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa
yang diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isnail, Ishaq,
Ya’qub dan anak-cucunya serta apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang
diberikan kepada para Nabi dari Tuhan mereka, dan kami tak membeda-bedakan salah satu
di antara mereka.”

            Berdasarkan ayat tersebut terlihat jelas bahwa posisi Islam di antara agama-agama
lainnya dari sudut keyakinan adalah agama yang meyakini dan mempercayai agama yang di
bawa oleh para Rasul sebelumnya. Dengan demikian orang Islam bukan saja beriman kepada
Nabi Muhammad SAW, melainkan beriman pula kepada semua Nabi.

Kedua, posisi Islam di antara agama-agama di dunia dapat pula dilihat dari ciri khas
agama Islam yang memberinya kedudukan istimewa di antara sekalian agama. Selain menjadi
agama yang terakhir, dan yang meliputi semuanya, Islam adalah pernyataan kehendak Ilahi
yang sempurna. Dalam Al-Qur’an dinyatakan dalam surat Al-Maidah ayat 3 yang
berbunyi “Pada hari ini Aku sempurnakan untuk kamu agama kamu, dan Aku lengkapkan
nikmat-Ku kepadamu dan Aku pilihkan untuk kamu Islam sebagai agama.”

            Sebagaimana halnya bentuk-bentuk kesadaran yang lain, kesadaran beragama bagi


manusia sedikit demi sedikit dan berangsur-angsur dari abad ke abad mengalami kemajuan.
Demikian pula wahyu tentang Kebenaran agung yang diturunkan dari langit juga mengalami
kemajuan, dan ini mencapai titik kesempurnaan dalam Islam. Kebenaran agung inilah yang
diisyaratkan oleh Yesus dalam sabdanya: Banyak lagi perkara yang aku hendak katakan
kepadamu, tetapi sekarang ini tiada kamu dapat menanggung dia. Akan tetapi Ia sudah
datang, yaitu Roh Kebenaran, maka Ia pun akan membawamu kepada segala kebenaran.

            Ketiga, posisi Islam diantara agama-agama lainnya dapat dilihat dari peran yang
dimainkannya. Dalam hubungan ini agama Islam memiliki tugas besar, yaitu:

1.      Mendatangkan perdamaian dunia dengan membentuk persaudaraan di antara sekalian agama-


agama di dunia.

2.      Menghimpun segala kebenaran yang termuat dalam agama yang telah ada sebelumnya.

3.      Memperbaiki kesalahan-kesalahan yang diperbuat oleh para penganut agama sebelumnya


yang kemudian dimasukkan kedalam agamanya itu.

4.      Mengajarkan kebenaran abadi yang sebelumnya tak pernah diajarkan, berhubung keadaan
bangsa atau umat pada waktu itu masih dalam taraf permulaan dari tingkat perkembangan
mereka, dan yang terakhir adalah memenuhi segala kebutuhan moral dan rohani bagi umat
manusia yang selal bergerak maju.

3
C. Islam Sebagai Agama Para Nabi
Alquran Surah Asy-Syura, khususnya ayat 13. Dalam ayat ini dikatakan, “Dia telah
mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan
apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada
Ibrahim, Musa, dan Isa, yaitu tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah
tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya.
Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada
(agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).
Nuh merupakan rasul pertama dari lima rasul yang ada. Empat rasul lainnya ialah
Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad. Tidak keliru jika dikatakan bahwa Islam itu agama para
nabi. Nabi Nuh pernah berkata Islam ibarat sebuah bangunan, setiap nabi membuat
bangunannya hingga bangunan Islam dinyatakan sempurna. Wasiat yang diturunkan dari
rasul ke rasul ialah tegakkan agama. Prinsip ajaran agama yang dibawa Nabi Musa, Nabi Isa,
dan Nabi Muhammad ialah keesaan Tuhan, percaya adanya kitab suci, serta percaya ada
takdir baik dan buruk. Para nabi semua sepakat dan semua mengajarkan itu.

D. Fungsi, Tujuan dan Cita-Cita Islam


Terlaksananya tujuan hidup manusia merupakan perwujudan diberlakukan nya fungsi-
fungsi Islam dalam kehidupan manusia dan masyarakat yang beriman dan bertakwa. Oleh
karena itu untuk memahami fungsi-fungsi atau kedudukan Islam dalam kehidupan, berikut ini
penjelasannya :
1.Islam Sebagai Agama Allah Fungsi Islam sebagai agama Allah dinyatakan
dalampredikatnya yaitu dienul haq (agama yang benar), dimana kehadiran dankebenaran
agama Islam nyata sepanjang zaman. Islam juga dinyatakan sebagaidinul khalis yang berarti
kesucian dan kemurnian serta keaslian Islam terjagasepanjang masa.
2.Islam sebagai Panggilan Allah. Allah memanggil orang yang beriman danbertakwa
kepada Islam dengan mengutus Rasul-Nya membawa Islam agarsupaya disampaikan dan
diajarkan kepada manusia . Oleh karena itu para rasuldan para pengikut nya yang setia hanya
mengajak manusia kepada Islam.
3.Islam sebagai Rumah yang Dibangun oleh Allah.Allah menjadikan Islam
sebagai”rumah” yang disediakan bagi hamba-Nya yang beriman dan bertakwa agarmereka
hidup sebagai keluarga muslim. Dengan demikian Islam merupakanwadah yang
mempersatukan orang yang beriman dan bertakwa dalammelaksanakan dan menegakkan
agama Allah dalam kehidupan manusia danmasyarakat.
4.Islam Sebagai Jalan yang Lurus Orang yang beriman dan bertakwa yangmemenuhi
panggilan Allah kepada Islam, tetap dalam Islam melaksanakanajaran Islam, karena mereka
tahu dan mengerti bahwa Islam itu agama Allah.Merekalah yang sedang berjalan pada jalan
Allah yaitu sirathal Mustaqim(jalanyang lurus).
5.Islam Sebagai Tali Allah Sebagai tali Allah, Islam merupakan pengikat
yangmempersa- tukan orang yang beriman dan bertakwa dalam melaksanakan
danmenegakkan agama Allah.

4
6.Islam Sebagai Sibgah Allah. Sibgah atau celupan yaitu zat pewarna
yangmemberikan warna bagi sesuatu yang dicelupkan. Dengan Islam, Allahbermaksud
memberkan warna atau corak kepadapa manusia. Untukmendapatkan corak atau warna
tersebut adalah dengan jihad, mengerahkansegala kemampuan nya dalam melaksanakan
agama Allah. Muslim yangtersibghah adalah Allah tetapkan sebagai saksi atas manusia dan
yang sadarakan identitasnya serta tahu akan harga dirinya sebagai hamba Allah yangberiman
dan bertakwa.
7.Islam Sebagai Bendera Allah. Islam sebagai bendera Allah di bumi. Benderatersebut
mesti dikibarkan setinggi tingginya, sehingga tampak berkibarmenjulang tinggi di angkasa.
Untuk mengibarkan atau menampakkan Islam,Allah mengutus Rasul-Nya dengan Alquran
dan Islam, sehingga dengandemikian kekafiran dan kemusrikan akan dapat diatasi.

E. Komitmen Muslim Terhadap Agama


Adapun komitmen yang harus ada dan tertanam di dalam diri setiap individu, jika
menginginkan kwalitas ke-Islamannya dengan baik, di antaranya:
1. Mengimani / Meyakini Islam.
Setiap individu harus mengimani / meyakini, bahwa hanyaAgama Islamlah satu-
satunya Dien yang benar dan diridoi Allah SWT. Hal ini sesuai firman Allah dalam Surat Ali
Imran ayat 19 sebagai berikut:
Artinya: “Sesungguhnya Agama yang diridoi Allah adalah Agama Islam.”
Begitu pula pada Surat Ali Imran ayat 85-nya:
Artinya: “Barangsiapa yang mencari Agama selain Agama Islam, maka sekali-kali
permintaan akan diterima Agama itu oleh Allah dan dia di Akhiratpun termasuk orang-
orang yang merugi”.
2. Mempelajari Islam.
Seseorang yang mnginginkan kwalitas ke-Islamannya baik, idealnya memang tidak
ada kata lain, yaitu belajar Agama Islam dengan sungguh-sungguh dan sedalam-
dalamnya. Bahkan bila bicara soal belajar, ada nasihat dariAllah SWT.
Bagi setiap orang di dalam belajar agama Islam, yaitu: “ Jangan ikut-ikutan ” alias “ taqlid
buta ”, tapi “ harus berdasarkan ilmu Allah ”.
Hal ini sesuai firmanNya Surat Al Isra ayat 36 sebagai berikut:
Artinya : Dan “ janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya ”. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati itu akan mengawasi
pertanggungjawabannya.
Sementara itu, Rasulullah juga berpesan kepada seluruh umat Islam agar belajar Din
Islam dengan tidak melihat batasan usia. Hal ini sabda Rasulullah saw yang berbunyi:
Artinya: “Tuntutlah ilmu dari sejak buaian hingga ke liang lahat.”
Saking wajibnya belajar Agama Islam, perintah Allah SWT kepada setiap individu
untuk mencari tahu (menanyakan) kepada orang-orang yang berilmu.
Hal ini firmanNya dalam Surat Al Anbiya ayat 7 yang berbunyi SBB:

5
Artinya:” Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan
beberapa orang laki-laki yang kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu
kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tidak melihat”.
3. Mengamalkan ilmu yang kita punya. 
Ilmu yang kita punyai harus bermanfaat bagi diri sendiri dan orang
lain. Nabi  shallallaahu 'alaihi wa sallam  bersabda,
ً‫بَلِّ ُغوا َعنِّى َولَوْ آيَة‬
“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat”  (HR. Bukhari)
Dalam Islam, ilmu memiliki aksiologis yang sangat agung. Karena dengan ilmu-lah
semuanya berawal dalam meniti jalan suci ini. Selain itu, ilmu juga dapat mengangkat derajat
bagi siapa saja yang memiliki. Begitulah nikmatnya islam sehingga segala tingkah laku kita
diatur oleh Islam. Sampai pada ilmu pun Islam pembantuannya, mulai dari kewajiban
menuntut ilmu, mengamalkan ilmu dan ancaman bagi orang yang tidak mengamlakan
ilmu. hal tersebut harus kita lakukan secara mendetail sehingga kita tidak termasuk orang
yang salah dalam memahami ilmu.
Ilmu yang telah kita peroleh membutuhkan lahan agar ilmu tersebut dapat menjadi
penolong bagi kita yaitu dengan cara mengamalkannya, baik dengan mengajarnya maupun
yang lainnya. Ilmu tersebut menjadi bumerang bagi kita jika kita tidak mengamalkan ilmu
tersebut, diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy'ary bahwa Rasulullah bersabda:
‫والقرآن لك أو عليك‬
“Al-Qur'an adalah hujjah untukmu dan juga dapat menghujatmu” .Ini adalah bagian dari
hadits yang panjang. Mungkin kita bisa mengucapkan dengan kalimat ini: “jangan biarkan
satu orang pun tersesat karena ilmu yang kita peroleh tidak diamalkan”
4. Dakwah  
berdakwah lah demi Agama Islam. Dalam bahasa Arab : ‫وة‬tt‫دع‬,  dakwah ; "ajakan")
adalah kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan
taat kepada  Allah  sesuai dengan garis  aqidah , syari'at dan akhlak  Islam . Kata dakwah
merupakan  masdar  (kata benda) dari kata kerja  da'a yad'u  yang berarti panggilan, seruan
atau ajakan.
Kata dakwah sering dirangkaikan dengan kata  "Ilmu"  dan kata  "Islam" , sehingga menjadi
"Ilmu dakwah" dan Dakwah Islam "atau  ad-dakwah al-Islamiyah .
5. Sabar
Sabar merupakan kata yang sering kali diucapkan oleh lisan. Orang yang memiliki
sifat sabar akan memperoleh ketenangan, ketentraman dan kelapangan hati. Sabar memang
ucapan selamat perkara mudah yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, namun
tidak pula mustahil seseorang memiliki sifat penyabar.
Islam memandang sifat sabar ini sebagai salah sifat terpuji yang harus dimiliki oleh
orang-orang yang beriman kepada Allah SWT. Orang yang tidak sabar tidak bisa dikatakan
sebagai orang yang beriman. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan dibahas tentang sabar
dalam Islam dan dalil-dalil yang berkaitan dengan sabar.

6
F. Metode Memahami Islam

Pentingnya Memahami Islam Secara Kontekstual Islam adalah agama yang tidak
memberatkan umatnya. Banyak ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang hal ini. Ajaran
Islam selalu relevan disepanjang zaman Adanya Islam kontekstual didasarkan pada latar
belakang sejarah ketika  Islam diturunkan, sebagaimana diturunkannya al-Qur’an. Al-qur’an
yang diturunkan selama tiga belas tahun di Makkah (Surat Makkiyyah) misalnya, berbeda
dengan al-Qur’an yang diturunkan selama sepuluh tahun di Madinah (Surat Madaniyah)
Bentuk Paham Islam Kontekstual yaitu dengan memahami konteks sosial dalam memahami
ajaran Islam atau dalam mengajarkan ajaran Islam.

Metode Memahami Ajaran Islam Ali Syariati berpendapat, ada berbagai cara memahami
Islam :

1. Dengan mengenal Allah dan membandingkan-Nya dengan sesembahan agama lain. 

2. Dengan mempelajari Kitab suci Al-Qur’an dan membandingkan dengan kitab-kitab


samawi (atau kitab-kitab yang dikatakan sebagai samawi) lainnya.

3. Mempelajari kepribadian Rasul Islam dan membandingkannya dengan tokoh-tokoh


besar pembahruan yang pernah hidup dalam sejarah.

4. Mempelajari tokoh-tokoh Islam terkemuka dan membandingkan tokoh-tokoh utama


agama maupun aliran-aliran pemikiran lain.

Untuk memahami agama Islam secara benar Nasruddin Razak mengajukan empat cara :

1. Islam harus dipelajari dari sumber aslinya Al-Qur’an dan hadits. Kekeliruan
memahami Islam, karena orang mengenalnya dari sebagian ulama dan pemeluknya
yang telah jauh dari bimbingan Al-Qur’an dan Al- Sunah, atau melalui pengenalan
dari sumber kitab-kitab fiqh dan tasawuf yang semangatnya sudah tidak sesuai
dengan perkembangan zaman. Mempelajari Islam dengan cara demikian akan
menjadikan orang tersebut sebagai pemeluk Islam yang sinkretisme, yakni
bercampur dengan hal- hal yang tidak islami jauh dari ajaran islam yang murni.

2. Islam harus di pelajari dengan integral, tidak dengan cara parsial artinya ia dipelajari
secara menyeluruh sebagai satu kesatuan yang bulat tidak secara sebagian saja.
Memahami Islam secara parsial akan membahayakan, menimbulkan skeptis,
bimbang dan penuh keraguan.

3. Islam perlu dipelajari dari kepustakaan yang ditulis oleh para ulama besar dan
sarjana-sarjana Islam, karena pada umumnya mereka memiliki pemahaman Islam
yang baik yaitu pemahaman yang lahir dari perpaduan ilmu yang dalam terhadap
ajaran Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah dengan pengalaman yang indah dari praktek
ibadah yang dilakukan setiap hari.

4. Islam hendaknya dipelajari dari ketentuan teologi normatif yang ada dalam al-
Qur’an, baru kemudian dihubungkan dengan kenyataan historis, empiris dan
sosiologis yang ada di masyarakat.

7
G. Islam sebagai Agama Wahyu Terakhir
Agama Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad  shallallahu 'alaihi
wa sallam . Dengan agama inilah, Allah menutup agama-agama sebelumnya. Allah telah
menyempurnakan agama ini bagi hamba-hambaNya. Dengan agama Islam ini pula Allah
menyempurnakan nikmat mereka. Allah hanya meridhai Islam sebagai agama yang harus
mereka peluk. Oleh karena itu tidak ada suatu agama pun yang diterima selain Islam.

Allah ta'ala berfirman, “Muhammad itu tulisan seorang ayah dari salah seorang lelaki di
antara kalian, tetapi dia adalah Utusan Allah dan penutup para Nabi.” (QS. Al Ahzab: 40)

Di surah lain, Allah ta'ala juga berfirman, “Pada hari ini Aku telah sempurnakan
bagi kalian beragama kalian, dan Aku telah cukupkan nikmat-Ku atas kalian dan Aku pun
telah ridha Islam menjadi agama bagi kalian.” (QS. Al Maa'idah: 3).

Allah ta'ala berfirman, “Dan barang siapa yang mencari agama selain Islam maka tidak
akan pernah diterima dan di akhirat nanti dia akan termasuk orang-orang yang
merugi.” (QS. Ali 'Imran: 85).

Allah ta'ala mewajibkan kepada seluruh umat manusia untuk beragama demi Allah dengan
menerapkan agama ini. Allah berfirman kepada Rasulullah  shallallahu 'alaihi wa sallam ,
“Katakanlah, Wahai umat manusia, sesungguhnya aku ini adalah Utusan Allah bagi kalian
semua, Dialah Dzat yang memiliki kekuasaan langit dan bumi, tidak ada sesembahan yang
haq selain Dia, Dia lah yang menghidupkan dan mematikan . Maka berimanlah kalian
kepada Allah dan Rasul-Nya seorang Nabi yang ummi (buta huruf) yang telah beriman
kepada Allah serta kalimat-kalimat-Nya, dan ikutilah dia mendapat kalian mendapatkan
hidayah. ” (QS. Al A'raaf: 158).

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Agama Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wa sallam. Dengan agama inilah Allah menutup agama-agama sebelumnya. Allah telah
menyempurnakan agama ini bagi hamba-hambaNya. Dengan agama Islam ini pula Allah
menyempurnakan nikmat atas mereka. Allah hanya meridhoi Islam sebagai agama yang
harus mereka peluk. Oleh sebab itu tidak ada suatu agama pun yang diterima selain Islam.

Allah ta’ala berfirman,

tَ ‫ َّرسُو َل هَّللا ِ َو َخاتَ َم النَّبِي‬t‫َّم ا َكانَ ُم َح َّم ٌد أَبَا أَ َح ٍد ِّمن ِّر َجالِ ُك ْم َولَ ِكن‬
ً ‫ بِ ُك ِّل َش ْي ٍء َعلِيما‬tُ ‫ِّين َو َكانَ هَّللا‬

“Muhammad itu bukanlah seorang ayah dari salah seorang lelaki diantara kalian, akan
tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para Nabi.” (QS. Al Ahzab: 40)

Allah ta’ala juga berfirman,

8
tً‫يت لَ ُك ُم ا ِإل ْسالَ َم ِدينا‬
ُ ‫ض‬ ُ ‫م َوأَ ْت َم ْم‬tْ ‫ت لَ ُك ْم ِدينَ ُك‬
ِ ‫ َو َر‬t‫ت َعلَ ْي ُك ْم نِ ْع َمتِي‬ ُ ‫ْاليَوْ َم أَ ْك َم ْل‬

“Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan Aku telah cukupkan
nikmat-Ku atas kalian dan Aku pun telah ridha Islam menjadi agama bagi kalian.”  (QS. Al
Maa’idah: 3)

Allah ta’ala juga berfirman,

‫د هّللا ِ ا ِإل ْسالَ ُم‬tَ ‫ِّين ِعن‬


tَ ‫إِ َّن الد‬

“Sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali Imran: 19)

Agama Islam ini telah merangkum semua bentuk kemaslahatan yang diajarkan oleh
agama-agama sebelumnya. Agama Islam yang beliau bawa ini lebih istimewa dibandingkan
agama-agama terdahulu karena Islam adalah ajaran yang bisa diterapkan di setiap masa, di
setiap tempat dan di masyarakat manapun. Allah ta’ala berfirman kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

ِ ‫ ِمنَ ْال ِكتَا‬t‫صدِّقا ً لِّ َما بَ ْينَ يَ َد ْي ِه‬


tً‫ب َو ُمهَ ْي ِمنا‬ ِّ ‫َاب بِ ْال َح‬
َ ‫ق ُم‬ َ ‫ك ْال ِكت‬
tَ ‫َوأَن َز ْلنَا إِلَ ْي‬

“Dan Kami telah menurunkan kepadamu Al Kitab dengan benar sebagai pembenar kitab-
kitab yang terdahulu serta batu ujian atasnya.” (QS. Al Maa’idah: 48)

SARAN

Setelah membahas Agama Islam maka kami berharap agar kita sekalian lebih
mempunyai semangat dalam mengetahui dan memahami tentang islam agar bisa kita
praktekan dalam kehidupan kita sebagai seorang muslim.

Anda mungkin juga menyukai