Anda di halaman 1dari 3

.

1 DIMENSI KULTUR NASIONALKULTUR (BUDAYA)

Definisi:Kultur mengandung pola, eksplisit maupun implisit dari dan


untuk perilaku yang dibutuhkan dan diwujudkan dalam simbol, menunjukkan hasildalam kelompok manusia secara berbeda,
termasuk benda-benda hasil ciptaanmanusia, inti utama dari kultur terdiri dari ide tradisional (turun temurun danterseleksi) dan
terutama pada nilai yang menyertai.
KARAKTERISTIK KULTUR

 
Mempelajari: Kultur diperlukan dan diwujudkan dalam belajar, observasi dan pengalaman.

 
Saling berbagi: Individu dalam kelompok, keluarga dan masyarakat salingmembagi kultur.

 
Transgenerasi: Merupakan kumalatif dan melampaui generasi satu ke generasilain.

 
Persepsi pengasuh: Membentuk perilaku dan struktur bagaimana seseorangmenilai dunia.

 
Adaptasi: Kultur didasarkan pada kapasitas seseorang berubah atau beradaptasi.
KULTUR ORGANISASI
 
Kultur organisasi perusahaan yang berorientasi global akan mempengaruhi dandipengaruhi oleh kultur nasional dimana
perusahaan itu beroperasi.

 
Kultur organisasi perusahaan dapat berbeda dari satu negara ke negara lain.

 
Kultur Organisasi, mengandung bauran nilai-nilai, kepercayaan, asumsi, persepsi, norma, kekhasan dan pola perilaku.

 
Menurut pakar perilaku, kultur ditujukan pada suatu organisasi yakni kepribadianseperti apa yang dipunyai oleh individu---
tersembunyi, bahkan relatif seragam,yang memberikan arti, arah dan mobilisasi.

 
Kultur dalam suatu organisasi membantu para pekerja memberikan tanggapanatas ketidakpastian yang tidak bisa dihindari dan
keruwetan dalam menyelesaikansuatu pekerjaan.
Kultur organisasi dengan istilah sederhana “Kepribadian” atau “Perasaan”
Organisasi. Kultur mempengaruhi cara manusia bertindak di dalam organisasi.Bagaimana mereka bekerja, memandang
pekerjaan mereka, bekerja bersama rekankerja, dan memandang masa depan sebagian besar ditentukan oleh norma kultural.
 
 
KULTUR NASIONAL

 
Kultur nasional, merupakan sekumpulan nilai-nilai, sikap, keyakinan dan norma-norma yang berbaur oleh mayoritas dari
penduduk suatu negara.

 
Kemudian menjadi sifat-sifat penting dalam hukum dan peraturan masyarakattersebut, juga menjadi norma-norma yang secara
umum diterima dalam sistemsosial negara.

 
Orang dalam masyarakat kemudian belajar apa yang harus dipatuhi dan manayang tidak, bagaimana mereka bergaul satu sama
lain, dan bagaimana merekamenangani tanggung jawab, keberhasilan dan kegagalan.

 
Kebanyakan mereka tidak sadar bagaimana sesungguhnya kultur mereka telahmempengaruhi nilai-nilai, sikap, kepercayaan
dan norma-norma.

 
Umumnya negara terdapat kultur nasional yang dominan. Walaupun demikian,meskipun negara yang homogen seperti Jepang
juga mempunyai subkulturdengan karakteristik yang berbeda. Di Amerika Serikat, subkultur yang kuatterdapat diantara
kelompok-kelompok seperti Amish di Pennsylvinia, Cajuns diLouisiana, imigran Rusia di Brighton Beach, New York, dan Pueblo
Indians diColorado.

 
Kultur Nasional yang kuat banyak menciptakan konflik dengan subkultur yangmengacaukan masyarakat dan subkelompok

 
memberdayakan karyawan mereka, makna bersama yang diberikan oleh kulturyang kuat memastikan bahwa setiap
orang dituntun ke arah yang sama
1.3
PENGARUH KULTUR NASIONAL TERHADAP SUB AKUNTANSIFaktor Yang Mempengaruhi Perkembangan
Dunia AkuntansiAda delapan faktor yang memiliki pengaruh signifikan dalam perkembangan
duniaakuntansi:1. Sumber pendanaan2. Sistem hukum3. Perpajakan4. Ikatan politik dan ekonomi5.
Inflasi6. Tingkat perkembangan ekonomi7. Tingkat pendidikan8. BudayaEmpat dimensi budaya nasional menurut
Hofstede, yaitu:a) Individualisme vs kolektivisme merupakan kecenderungan terhadap suatu tatanansosial yang
tersusun longgar dibandingkan terhadap tatanan yang tersusun ketat dansaling tergantung. b) Large vs Small Powr
Distance (Jarak kekuasaan) adalah sejauh mana hierarki
dan pembagian kekuasaan dalam suatu lembaga dan pembagian kekuasaan dalam suatulembaga dan organisasi
secara tidak adil dapat
diterima.c) Strong vs Weak Uncertainty Avoidance (Penghindaran ketidakpasian) adalah sejauhmana masyarakat
merasa tidak nyaman dengan ambiguitas dan suatu masa depan yangtidak
pasti.d) Maskulinitas vs feminimitas adalah sejauh mana peranan gender dibedakan dankinerja serta pencapaian
yang dapat dilihat lebih ditekankan daripada hubungan dan perhatian.KLASIFIKASIKlasifikasi akuntansi
internasional dapat dilakukan dalam dua cara yaitu:
dengan pertimbangan dan secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada
 
 pengetahuan, intuisi dan pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan metodestatistik untuk
mengumpulkan basis data prinsip dan prektik akuntansi seluruh dunia.Empat Pendekatan terhadap Perkembangan
Akuntansi Klasifikasi awal yang dilakukanadalah yang diusulkan oleh Mueller pada pertengahan tahun 1960-an,
dimanadiidentifikasikan empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di Negara-negara barat dengan sistem
ekonomi berorientasi pasar:
• Berdasarkan pendekatan makro ekonomi Berdasarkan pendekatan ini praktik akuntansi
didapatkan dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makro ekonomi nasional
• Berdasarkan pendekatan mikro ekonomi Pada pendekatan ini akuntansi berkembang
dari prinsip-prinsip mikro ekonomi yang fokusnya terletak pada perusahaan secaraindividu yang memiliki tujuan
untuk bertahan hidup dengan mempertahankan modal fisikyang dimiliki
• Berdasarkan pendekatan independen Pada pendekatan ini akuntansi berasal dari prektik
 bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dari pertimbangan,coba-coba dan kesalahan
• Berdasarkan pendekatan yang seragam Pada pendekatan ini akuntansi distandardisasi
dan digunakan sebagai alat untuk kendaliBUDAYA, DAN PERKEMBANGAN AKUNTANSI
INTERNASIONALProses klasifikasi membantu kita menjelaskan dan membandingkan sistem
akuntansiinternasional dalam cara yang akan meningkatkan pemahaman realitas yang kompleksdari praktek
akuntansi. Skema klasifikasi harus memberikan kontribusi untuk peningkatan pemahaman
• sejauh mana sistem nasional mirip atau berbeda satu sama lain,
 
• pola pengemb
angan sistem nasional individu dengan menghormati satu sama lain dan potensi mereka untuk berubah, dan
• alasan beberapa sistem nasional memiliki pengaruh yang dominan sedangkan lainny
atidak.PENGARUH BUDAYA PADA SISTEM AKUNTANSIDalam akuntansi, pentingnya budaya dan
sejarah kini semakin diakui. Meskipunkurangnya perhatian terhadap dimensi ini di masa lalu dalam literatur
klasifikasiinternasional, Harrison dan McKinnon (1986) mengusulkan suatu kerangka metodologimenggabungkan
budaya untuk menganalisis perubahan dalam peraturan pelaporan perusahaan keuangan di tingkat negara secara
spesifik. Budaya dianggap sebagai
elemen penting dalam kerangka untuk memahami bagaimana sistem sosial berubah karena pengaruh budaya dan nil
ai-nilai norma dan perilaku kelompok dalam dan di seluruhsistem. Melengkapi pendekatan ini, Gray (1988)
mengemukakan bahwa kerangka teoritisyang menggabungkan budaya dapat digunakan untuk menjelaskan dan
memprediksi perbedaan-perbedaan internasional dalam sistem akuntansi dan untuk mengidentifikasi
 
 pola perkembangan akuntansi internasional. Gray berpendapat bahwa budaya, atau nilai-nilai sosial, pada tingkat
nasional dapat diharapkan untuk menyerap subkultur organisasidan kerja, meskipun dengan berbagai tingkat
integrasi. Sistem akuntansi dan praktekdapat mempengaruhi dan memperkuat nilai-nilai sosial.
BUDAYA, NILAI-NILAI SOSIAL, DAN AKUNTANSI
Unsur Struktural Kebudayaan yang Mempengaruhi Bisnis Penelitian
Hofstede pada tahun 1970 bertujuan mendeteksi elemen struktur budaya yang paling kuatmempengaruhi perilaku
dalam situasi kerja organisasi dan institusi. Analisis statistikHofstede mengungkapkan empat dimensi nilai sosial
yang mendasari, yaituIndividualisme, Jarak kekuatan, Penghindaran Ketidakpastian, dan Maskulinitas.Penelitian
selanjutnya oleh Hofstede dan Bond (1988) ke nilai-nilai Cinamengungkapkan dimensi kelima: orientasi jangka
pendek vs jangka panjang, atau apayang disebut Dynamisme Konfusianisme. Hal ini juga menunjukkan bagaimana
negara-negara dapat dikelompokkan ke dalam wilayah budaya, berdasarkan skor mereka padaempat dimensi nilai,
menggunakan analisis cluster dan dengan mempertimbangkanfaktor-faktor geografis dan historis
Nilai Akuntansi dan Klasifikasi Internasional
 Nilai Akuntansi sangat relevan dengan profesional atau otoritas hukum untuksistem akuntansi serta penegakannya
yang sama baiknya dengan munculnya paksaanuntuk menjadi profesionalisme dan keseragaman. Keduanya
menitikberatkan
pada peraturan dan tingkat penegakan hukum atau kesesuaian. Oleh karena itu, kita dapatmengklasifikasikan
wilayah berdasarkan budaya. Nilai akuntansi juga sangat
relevan pada pengukuran dan pengungkapan informasi secara konservatisme dan secarakerahasiaan. Oleh karena itu,
negara-negara dapat dikelompokan sebagai optimisme dantransparansi dan kelompok Konservatisme dan
kerahasiaan. klasifikasi pengelompokannegara Ini dengan wilayah budaya dapat digunakan sebagai dasar untuk
menilai lebihlanjut hubungan antara budaya dan sistem akuntansi. Klasifikasi ini sangat relevan untukmemahami
karakteristik sistem otoritas dan penegakan hukum, dan karakteristik pengukuran dan pengungkapan.

Anda mungkin juga menyukai