PENDAHULUAN
Hortikultura berasal dari kata “hortus” (garden atau kebun) dan “colere”
(to cultivate atau budidaya). Secara harfiah istilah Hortikultura diartikan sebagai
GBHN 1993-1998 selain buah-buahan, sayuran dan tanaman hias, yang termasuk
mineral dan protein (dari buah dan sayur), serta memenuhi kebutuhan rohani
karena dapat memberikan rasa tenteram, ketenangan hidup dan estetika (dari
penting dan strategis karena peranananya sebagai komponen utama pola pangan.
memiliki nilai ekonomi yang tinggi sehingga usaha agribisnis hortikultura dapat
menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat dan petani. Hal ini karena komoditas
hortikultura memiliki keunggulan berupa nilai jual yang tinggi, keragaman jenis,
pangan nasional. Komoditas ini memiliki keragaman yang luas dan berperan
1
sebagai sumber karbohidrat, protein nabati, vitamin, dan mineral yang bernilai
sering dijadikan bumbu dan masakan. Contohnya dalam sup, sayur asem, sambal
tomat masakan lainnya. Selain itu, tomat juga sering dijadikan minuman seperti
jus tomat. Namun selain enak dimakan, tomat juga memiliki banyak manfaat bagi
kulit dan sebagai masker untuk wajah. Untuk pengobatan, tomat dipercaya dapat
Kandungan zat antioksidan yang bernama lycopen dalam kandungan tomat juga
dapat menangkal sel-sel kanker seperti kanker prostat, kanker payudara, kanker
panen mengalami penurunan dan kenaikan setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan
karena faktor eksternal seperti perubahan cuaca yang tidak dapat diprediksi dan
sangat berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan tomat. Namun, pada akhir
tahun 2013 terjadi peningkatan. Sementara itu, khusus untuk provinsi Jawa Barat
Tabel 2. Luas Panen, Produksi dan Hasil Per Hektar Tomat Provinsi Jawa Barat
Provinsi Luas Panen (Ha) Produksi (Ton) Hasil per Ha
(Ton/Ha)
Jawa Barat 12.679 353.340 27,82
Sumber : BPS dan Direktorat Jendral Hortikultura, Departemen Pertanian, 2014
tinggi berkisar antara 0,5-2,5 m dan bercabang. Tomat memiliki akar tunggang.
Batang berbentuk silinder dan bercabang. Kulit batang memiliki warna hijau dan
berambut. Warna daun hijau tua dan merupakan daun majemuk menyirip ganjil.
yang cukup. Pertumbuhan tanaman tomat akan baik bila udara sejuk, suhu pada
malam hari antara 100C - 200C dan pada siang hari antara 190C - 290C. Suhu yang
terlalu tinggi akan menyebabkan buah banyak rusak karena sengatan matahari.
memerlukan sinar matahari yang cukup, kalau kekurangan sinar matahari akan
menyebabkan tanaman tomat mudah terserang penyakit, baik parasit maupun non
dalam buah tomat. Sinar matahari berintensitas tinggi akan menghasilkan vitamin
kekurangan air. Tanaman tomat akan tumbuh baik bila ditanam pada tanah-tanah
yang gembur, kadar keasaman (pH) antara 5 - 6, tanah sedikit mengandung pasir
dan banyak mengandung humus. Tomat dapat tumbuh baik di dataran tinggi
tersebut masih hidup dan masih melanjutkan fungsi metabolisme. Akan tetapi
lingkungan aslinya, karena produk yang telah dipanen mengalami berbagai bentuk
dan dalam kondisi kesegaran optimum. Jika stres terlalu berlebihan yang melebihi
toleransi fisik dan fisiologis, maka terjadi kematian. Secara umum, proses
kisaran 40%. Kerusakan produk ini akan dibebankan kepada produk yang terjual
sistem agribisnis yang mempunyai peranan penting mulai dari proses produksi
tepat waktu dengan kualitas dan kuantitas yang optimal. Fungsi lain dari sistem
distribusi logistik. Sebuah jaringan distribusi terdiri dari aliran produk dari
dan pengecer. Peranan jaringan distribusi dan manajemennya merupakan hal yang
Oleh karena itu perbaikan sistem distribusi produk hortikultura, perlu mendapat
sistem logistik yang efektif dan efisien agar produk hortikultura sampai kepada
konsumen akhir dalam kondisi baik tanpa pengurangan kualitas. Untuk mencapai
hasil yang efisien dan efektivitas semua itu mutlak memerlukan pengorganisasian
yang baik atau sering diistilahkan dengan manajemem logistik yang terpadu
mendukung juga mempengaruhi desain dan operasional sistem logistik yang akan
diberlakukan guna menciptakan efisiensi dan efektifitas produksi suatu barang dan
jasa.
untuk diusahakan oleh petani lokal di Kelompok Tani Katata, yaitu berjumlah 18
Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat adalah salah satu sentra penghasil
terdiri dari sayuran buah dan sayuran umbi, yaitu zucchini, kenya bean, tomat
untuk diteliti, yaitu tomat. Tomat yang diproduksi oleh Kelompok Tani Katata
merupakan tomat lokal varietas toti dan amala. Tomat ini adalah tomat yang
Kelompok Tani Katata sendiri mencapai 8-10 ton/minggu, yang akan dipasarkan
ke tiga supplier ritel modern yang sudah menjadi mitranya yaitu Giant (Jakarta
dan Bandung), Trimitra, dan Amazing Farm. Namun anggota Kelompok Tani
kesensitifannya dilihat dari kondisi fisik yang mudah rusak sehingga diperlukan
kehati-hatian yang sangat ekstra dalam sistem distribusi logistiknya. Tomat juga
merupakan sayuran buah yang memiliki banyak sekali manfaat dan kegunaannya.
Berdasarkan hal diatas peneliti merasa tertarik untuk melakukan pengamatan pada
komoditas ini, bagaimana agar mutu dan kualitas tomat tetap terjaga selama
Kelompok Tani Katata hingga sampai ke pasar terstruktur, maka perlu diciptakan
peningkatan sistem kinerja logistik yang optimal agar proses produksi hingga
distribusi dapat berjalan efektif dan efisien. Kinerja sistem logistik yang optimal
yang dihasilkan sehingga dapat memenuhi permintaan konsumen dengan baik dan
tersebut?
rantai pasok tomat serta biaya yang dibebankan dari setiap aktivitas
tersebut.