PEDOMAN PENILAIAN
PEMANTAUAN DAN EVALUASI PERINGKAT AKREDITASI
1 Akreditasi Jumlah program studi Persentase program studi terakreditasi lebih dari atau sama
Persentase program studi terakreditasi kurang dari 75%.
Program Studi terakreditasi. dengan 75%.
2 Mahasiswa Jumlah mahasiswa Rata-rata penurunan jumlah mahasiswa baru dari TS-2 ke Rata-rata penurunan jumlah mahasiswa baru dari TS-2 ke
baru dalam 3 tahun TS kurang dari atau sama dengan 20%. TS lebih dari 20%.
terakhir (TS-2 s.d. TS).
Pp ≤ 20% Pp > 20%
Tabel 3
Pp = -(((NMBR1 - NMBR2) / NMBR2) + ((NMBR - NMBR1) / NMBR1)) / 2) x 100%
NMBR2 = Jumlah mahasiswa baru reguler pada TS-2.
NMBR1 = Jumlah mahasiswa baru reguler pada TS-1.
NMBR = Jumlah mahasiswa baru reguler pada TS.
3 Dosen Kecukupan jumlah Rasio jumlah dosen tetap terhadap jumlah program studi Rasio jumlah dosen tetap terhadap jumlah program studi
dosen tetap pada saat lebih dari atau sama dengan 5. kurang dari 5.
TS.
RDPS ≥ 5 RDPS < 5
4 Batas maksimum Persentase jumlah dosen tidak tetap terhadap jumlah Persentase jumlah dosen tidak tetap terhadap jumlah
keterlibatan dosen tidak seluruh dosen (dosen tetap dan dosen tidak tetap) kurang seluruh dosen (dosen tetap dan dosen tidak tetap) lebih dari
tetap pada saat TS. dari atau sama dengan 40%. 40%.
5 Rasio jumlah Rasio jumlah mahasiswa terhadap jumlah dosen tetap Rasio jumlah mahasiswa terhadap jumlah dosen tetap lebih
mahasiswa terhadap kurang dari atau sama dengan 40. dari 40.
jumlah dosen tetap
pada saat TS. RMDT ≤ 40 RMDT > 40
6 Lulusan Jumlah lulusan dalam 3 Rata-rata penurunan jumlah lulusan dari TS-2 ke TS kurang Rata-rata penurunan jumlah lulusan dari TS-2 ke TS lebih
tahun terakhir (TS-2 dari atau sama dengan 20%. dari 20%.
s.d. TS).
Pp ≤ 20% Pp > 20%
Tabel 9
Pp = -(((NL1 - NL2) / NL2) + ((NL - NL1) / NL1)) / 2) x 100%
NL2 = Jumlah lulusan pada TS-2.
NL1 = Jumlah lulusan pada TS-1.
NL = Jumlah lulusan pada TS.
3 Dosen Rasio jumlah dosen Jika RDPS 10 , Jika 5 RDPS 10 , Jika RDPS 5 ,
tetap yang memenuhi maka Skor = 4 . maka Skor = (2 x RDPS) / 5 . maka Skor = 0 .
persyaratan dosen
terhadap jumlah Keterangan: Data dosen tetap tercantum dalam laman PDDIKTI.
program studi. RDPS = NDT / NPS
NDT = Jumlah dosen tetap.
Tabel 5 NPS = Jumlah program studi.
Tabel 6
5 Persentase jumlah Jika PDTT 10% , Jika 10% PDTT 40% , Jika PDTT 40% ,
dosen tidak tetap maka Skor = 4 . maka Skor = (14 - (20 x PDTT)) / 3 . maka Skor = 0 .
terhadap jumlah
seluruh dosen (dosen PDTT = (NDTT / (NDTT + NDT)) x 100%
tetap dan dosen tidak NDTT = Jumlah dosen tidak tetap pada saat TS.
tetap). NDT = Jumlah dosen tetap pada saat TS.
Tabel 7
7 Capaian Rata-rata IPK Perhitungan Skor untuk program Diploma Tiga/Sarjana/Sarjana Terapan:
Pembelajaran mahasiswa dalam 3
tahun terakhir. Jika IPK 3,25 , Jika 2,00 IPK 3,25 ,
Tidak ada Skor kurang dari 2.
maka Skor = 4 . maka Skor = ((8 x IPK) - 6) / 5 .
Skor akhir dihitung berdasarkan perhitungan rata-rata terbobot terhadap jumlah program studi pada setiap program pendidikan.
Skor akhir = (Skori x NPi) / NPi
NPi = jumlah program studi pada program pendidikan ke-I , i = 1, 2, ..., 8
8 Efektivitas dan Masa studi mahasiswa Perhitungan Skor untuk program Doktor/Doktor Terapan/Subspesialis:
Produktivitas untuk setiap program
Pendidikan dalam 3 tahun terakhir. Jika 2 MS 2,5 ,
maka Skor1 = (8 x MS) - 16 Jika MS 2
Jika 2,5 MS 3,5 ,
Tabel 9 atau MS 7,
maka Skor1 = 4
Jika 3,5 MS 7 , maka Skor1 = 0
maka Skor1 = (56 - (8 x MS)) / 7
Jika 1 MS 1,5 ,
maka Skor2 = (8 x MS) - 8 Jika MS 1
Jika 1,5 MS 2,5 ,
atau MS 4 ,
maka Skor2 = 4
Jika 2,5 MS 4 , maka Skor2 = 0
maka Skor2 = (32 - (8 x MS)) / 3
Jika MS 1
Jika 1 MS 1,5 , Jika 1,5 < MS 2 ,
atau MS 2 ,
maka Skor3 = 4 . maka Skor3 = 16 - (8 x MS) .
maka Skor3 = 0 .
Jika MS 2
Jika 2 MS 2,5 , Jika 2,5 MS 3 ,
atau MS 3 ,
maka Skor4 = 4 . maka Skor4 = 24 - (8 x MS) .
maka Skor4 = 0 .
Jika 3 MS 3,5 ,
maka Skor5 = (8 x MS) - 24 . Jika MS 3
Jika 3,5 MS 4,5 ,
atau MS 7 ,
maka Skor5 = 4 .
Jika 4,5 MS 7 , maka Skor5 = 0 .
maka Skor5 = (56 - (8 x MS)) / 5 .
Jika MS 3
Jika 3 MS 3,5 , Jika 3,5 MS 5 ,
atau MS 5 ,
maka Skor6 = 4 . maka Skor6 = (40 - (8 x MS)) / 3 .
maka Skor6 = 0 .
Jika MS 2
Jika 2 MS 2,5 , Jika 2,5 MS 3 ,
atau MS 3 ,
maka Skor7 = 4 . maka Skor7 = 24 - (8 x MS) .
maka Skor7 = 0 .
Jika MS 1
Jika 1 MS 1,5 , Jika 1,5 MS 2 ,
atau MS 2 ,
maka Skor8 = 4 . maka Skor8 = 16 - (8 x MS) .
maka Skor8 = 0 .
Skor akhir dihitung berdasarkan perhitungan rata-rata terbobot terhadap banyaknya program studi pada setiap program
pendidikan.
Skor akhir = (Skori x NPi) / NPi
NPi = banyaknya program studi pada program pendidikan ke-i , i = 1, 2, ..., 8
9 Persentase kelulusan Jika PTwi 50% , Jika PTwi 50% , Tidak ada Skor kurang
tepat waktu untuk maka Skori = 4 . maka Skori = 1 + (6 x PTWi) . dari 1.
setiap program.
Persentase untuk program pendidikan ke-i dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Tabel 10 PTWi = (fi / di) x 100%
fi = Jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu pada program pendidikan ke-i.
di = Jumlah mahasiswa yang diterima pada angkatan tersebut pada program pendidikan ke-i.
Skor akhir dihitung berdasarkan perhitungan rata-rata terbobot terhadap jumlah program studi pada setiap program pendidikan.
Skor akhir = (Skori x NPi) / NPi
NPi = banyaknya program studi pada program pendidikan ke-i , i = 1, 2, ..., 8
10 Persentase Jika PPsi 85% , Jika 30% PPsi 85% , Jika PPsi 30%,
keberhasilan studi maka Skori = 4. maka Skori = ((80 x PPSi) - 24) / 11 . maka Skor = 0.
untuk setiap program.
Persentase untuk program pendidikan ke-i dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Tabel 10 PPSi = (ci / ai) x 100%
ci = Jumlah mahasiswa yang lulus sampai dengan batas masa studi pada program pendidikan ke-i.
ai = Jumlah mahasiswa yang diterima pada angkatan tersebut pada program pendidikan ke-i.
Skor akhir dihitung berdasarkan rata-rata terbobot terhadap jumlah program studi pada setiap program pendidikan.
Skor akhir = (Skori x NPi) / NPi
NPi = Jumlah program studi pada program ke-i , i = 1, 2, ..., 8
1 1 Ringkasan Keserbacakupan informasi Deskripsi menunjukkan Deskripsi menunjukkan Deskripsi menunjukkan Deskripsi kurang Deskripsi tidak
Eksekutif dan konsistensinya keserbacakupan keserbacakupan keserbacakupan menunjukkan menunjukkan
dengan data dan informasi informasi yang informasi yang informasi dan konsisten keserbacakupan keserbacakupan
yang disampaikan pada disampaikan secara disampaikan dengan dengan data dan informasi dan kurang informasi dan tidak
masing-masing kriteria. ringkas dan jelas, serta jelas dan konsisten informasi yang konsisten dengan konsisten dengan
konsisten dengan data dengan data dan disampaikan pada data dan informasi data dan informasi
dan informasi yang informasi yang masing-masing kriteria. yang disampaikan yang disampaikan
disampaikan pada disampaikan pada pada masing-masing pada masing-masing
masing-masing kriteria. masing-masing kriteria. kriteria. kriteria.
2 2 Laporan Perguruan Tinggi memiliki Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
Evaluasi KInerja rencana pengembangan memiliki: memiliki: memiliki: memiliki rancangan memiliki rancangan
2.1 jangka panjang, 1) rancangan 1) rancangan 1) rancangan pengembangan yang pengembangan.
Visi, Misi, Tujuan menengah, dan pendek, pengembangan pengembangan pengembangan dilengkapi dengan 1
dan Strategi yang memuat indikator mencakup: jangka mencakup: jangka mencakup: jangka dari 2 aspek berikut:
Rencana kinerja dan targetnya panjang, jangka panjang, jangka panjang, jangka 1) indikator kinerja,
Pengembangan untuk mengukur menengah, dan jangka menengah, dan jangka menengah, dan jangka atau
Perguruan Tinggi ketercapaian tujuan pendek, pendek, pendek, 2) target.
strategis yang telah 2) indikator kinerja, 2) indikator kinerja, 2) indikator kinerja,
ditetapkan. 3) target yang 3) target yang 3) target yang telah
berorientasi pada daya berorientasi pada daya dilaksanakan, dan
saing internasional dan saing nasional dan 4) tujuan untuk
telah dilaksanakan telah dilaksanakan menyediakan sumber
dengan konsisten, dengan konsisten, dan daya manusia yang
4) tujuan untuk 4) tujuan untuk terampil untuk
menyediakan sumber menyediakan sumber mengantisipasi
daya manusia yang daya manusia yang kebutuhan masa kini.
terampil untuk terampil untuk
mengantisipasi mengantisipasi
kebutuhan masa kini kebutuhan masa kini
dan masa depan, dan dan masa depan.
5) sasaran yang
mengarah pada nation
economic development.
3 2.2 A. Ketersediaan dokumen Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi
Tata Pamong, formal sistem tata pamong memiliki dokumen memiliki dokumen memiliki dokumen memiliki dokumen belum memiliki
Tata Kelola dan sesuai konteks institusi formal sistem tata formal sistem tata formal sistem tata formal sistem tata dokumen formal
Kerjasama untuk menjamin pamong yang pamong yang pamong yang dijabarkan pamong tetapi belum sistem tata pamong.
a) Tata Pamong akuntabilitas, dijabarkan ke dalam dijabarkan ke dalam ke dalam berbagai dijabarkan ke dalam
dan Tata Kelola keberlanjutan dan berbagai kebijakan dan berbagai kebijakan dan kebijakan dan peraturan berbagai kebijakan
transparansi, serta peraturan yang peraturan yang sesuai konteks institusi, dan peraturan.
mitigasi potensi risiko. digunakan secara digunakan secara serta menjamin
konsisten, efektif, dan konsisten sesuai akuntabilitas,
efisien sesuai konteks konteks institusi, serta keberlanjutan,
institusi, serta menjamin menjamin akuntabilitas, transparansi, dan
akuntabilitas, keberlanjutan, mitigasi potensi risiko.
keberlanjutan, transparansi, dan
transparansi, dan mitigasi potensi risiko.
mitigasi potensi risiko.
B. Ketersediaan bukti Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
sahih terkait upaya memiliki bukti sahih memiliki bukti sahih memiliki bukti sahih memiliki bukti yang memiliki dokumen
institusi melindungi (dokumen formal (dokumen formal (dokumen formal tidak sahih (dokumen kebijakan dan
integritas akademik dan kebijakan dan kebijakan dan kebijakan dan formal kebijakan dan peraturan guna
kualitas pendidikan tinggi. peraturan) guna peraturan) guna peraturan) guna peraturan) guna menjamin integritas
menjamin integritas dan menjamin integritas dan menjamin integritas dan menjamin integritas dan kualitas institusi.
kualitas institusi yang kualitas institusi yang kualitas institusi. dan kualitas institusi.
dilaksanakan secara dilaksanakan secara
konsisten, efektif dan konsisten.
efisien.
C. Ketersediaan dokumen Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
formal struktur organisasi memiliki dokumen memiliki dokumen memiliki dokumen memiliki dokumen memiliki dokumen
dan tata kerja institusi formal struktur formal struktur formal struktur formal struktur formal struktur
beserta tugas dan organisasi, termasuk organisasi, termasuk organisasi, termasuk organisasi dan tata organisasi dan tata
fungsinya industrial advisory industrial advisory industrial advisory board kerja institusi namun kerja institusi.
board yang disesuaikan board yang disesuaikan yang disesuaikan tidak dilengkapi tugas
dengan kebutuhan dengan kebutuhan dengan kebutuhan dan fungsi guna
program yang program yang program yang menjamin
diselenggarakan, dan diselenggarakan, dan diselenggarakan, dan terlaksananya fungsi
tata kerja institusi yang tata kerja institusi yang tata kerja institusi yang perguruan tinggi.
dilengkapi tugas dan dilengkapi tugas dan dilengkapi tugas dan
fungsi guna menjamin fungsi guna menjamin fungsi guna menjamin
terlaksananya fungsi terlaksananya fungsi terlaksananya fungsi
perguruan tinggi secara perguruan tinggi secara perguruan tinggi.
konsisten, efektif, dan konsisten.
efisien.
D. Ketersediaan bukti Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
sahih terkait praktik baik memiliki bukti sahih memiliki bukti sahih memiliki bukti sahih memiliki bukti sahih memiliki bukti sahih
perwujudan Good praktik baik perwujudan praktik baik perwujudan praktik penyelenggaraan praktik praktik baik
University Governance GUG (mencakup aspek: GUG (mencakup aspek: GUG (mencakup aspek: penyelenggaraan penyelenggaraan
(paling tidak mencakup kredibilitas, kredibilitas, kredibilitas, GUG namun hanya GUG.
aspek kredibilitas, transparansi, transparansi, transparansi, mencakup beberapa
transparansi, akuntabilitas, akuntabilitas, tanggung akuntabilitas, tanggung akuntabilitas, tanggung aspek GUG
tanggung jawab, dan jawab, dan keadilan), jawab, dan keadilan), jawab, dan keadilan). (kredibilitas,
keadilan), dan penerapan dan penerapan dan penerapan Perguruan tinggi transparansi,
manajemen risiko. manajemen risiko manajemen risiko mengumumkan akuntabilitas,
Perguruan tinggi secara konsisten, secara konsisten. ringkasan laporan tanggung jawab,
mengumumkan ringkasan efektif, dan efisien. Perguruan tinggi tahunan kepada dan/atau keadilan).
laporan tahunan kepada Perguruan tinggi mengumumkan masyarakat.
masyarakat. mengumumkan ringkasan laporan
ringkasan laporan tahunan kepada
tahunan kepada masyarakat.
masyarakat.
E. Keberadaan dan Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
keberfungsian memiliki lembaga yang memiliki lembaga yang memiliki lembaga yang memiliki memiliki
lembaga/fungsi sepenuhnya sepenuhnya sepenuhnya lembaga/fungsi yang lembaga/fungsi yang
penegakan kode etik melaksanakan atau melaksanakan atau melaksanakan atau melaksanakan melaksanakan
untuk menjamin tata nilai menjalankan fungsi menjalankan fungsi menjalankan fungsi penegakan kode etik penegakan kode etik
dan integritas. penegakan kode etik penegakan kode etik penegakan kode etik namun tidak berperan untuk menjamin tata
untuk menjamin tata untuk menjamin tata untuk menjamin tata untuk menjamin tata nilai dan integritas.
Skor = (A + (2 x B) + C + nilai dan integritas nilai dan integritas nilai dan integritas. nilai dan integritas.
(2 x D) + (2 x E)) / 8 secara konsisten, secara konsisten.
efektif, dan efisien.
4 b) Kepemimpinan A. Efektivitas Pimpinan Pimpinan Pimpinan Pimpinan kurang Pimpinan tidak
kepemimpinan merealisasikan seluruh merealisasikan seluruh merealisasikan seluruh mampu menjalin mampu menjalin
operasional yang rencana strategis dan rencana strategis dan rencana strategis dan komunikasi yang baik komunikasi dengan
ditunjukkan melalui operasional yang operasional yang operasional melalui dengan stakeholders stakeholders internal
kemampuan pimpinan dilakukan secara dilakukan secara komunikasi yang baik internal yang yang berakibat pada
dalam menjalin terprogram dan intensif terprogram melalui dengan stakeholders berakibat pada terhambatnya
komunikasi yang baik melalui komunikasi komunikasi yang baik internal serta mampu terhambatnya realisasi dari
dengan stakeholders yang baik dengan dengan stakeholders mengambil keputusan realisasi dari sebagian besar
internal untuk stakeholders internal internal serta mampu strategis dalam sebagian rencana rencana strategis dan
merealisasikan rencana serta mampu mengambil keputusan melaksanakan kebijakan strategis dan operasional.
strategis dan operasional, mengambil keputusan strategis dengan risiko operasional. operasional.
serta kemampuan dalam strategis dan inovatif terukur dalam
mengambil keputusan dengan risiko terukur melaksanakan
strategis dalam dalam melaksanakan kebijakan operasional.
melaksanakan kebijakan kebijakan operasional.
operasional.
B. Efektivitas Pimpinan mampu Pimpinan mampu Pimpinan mampu Pimpinan kurang Pimpinan tidak
kepemimpinan mengambil keputusan mengambil keputusan mengambil keputusan mampu mengambil menunjukkan
organisasional yang strategis dan inovatif strategis dengan risiko strategis dalam keputusan strategis kemampuan untuk
ditunjukkan melalui dengan resiko terukur terukur dalam melaksanakan kebijakan dalam melaksanakan mengambil keputusan
kemampuan pimpinan dalam melaksanakan melaksanakan organisasional yang kebijakan strategis dalam
untuk mengambil kebijakan kebijakan menjamin keberlanjutan organisasional yang melaksanakan
keputusan dalam organisasional yang organisasional yang dan eksistensi menjamin kebijakan
melaksanakan kebijakan menjamin keberlanjutan menjamin keberlanjutan perguruan tinggi, serta keberlanjutan dan organisasional yang
organisasional, serta dan eksistensi dan eksistensi mampu berperan eksistensi perguruan menjamin
perannya sebagai agen perguruan tinggi, serta perguruan tinggi, serta sebagai motivator untuk tinggi. keberlanjutan dan
perubahan sekaligus mampu berperan mampu berperan mendorong tercapainya eksistensi perguruan
motivator akan sebagai agen sebagai agen visi, misi, budaya dan tinggi.
tercapainya visi, misi, perubahan yang secara perubahan yang secara tujuan strategis
budaya dan tujuan terus menerus terus menerus perguruan tinggi.
strategis perguruan tinggi. memberikan motivasi memberikan motivasi
akan tercapainya visi, akan tercapainya visi,
misi, budaya dan tujuan misi, budaya dan tujuan
strategis perguruan strategis perguruan
tinggi. tinggi.
C. Efektivitas Pimpinan menunjukkan Pimpinan menunjukkan Pimpinan menunjukkan Pimpinan kurang Pimpinan tidak
kepemimpinan publik yang kemampuan untuk kemampuan untuk kemampuan untuk menunjukkan menunjukkan
ditunjukkan melalui menjalin kerjasama menjalin kerjasama menjalin kerjasama kemampuan untuk kemampuan untuk
kemampuan pimpinan tridharma yang saling tridharma, dan dalam rangka menjalin kerjasama. menjalin kerjasama.
dalam menjalin kerjasama menguntungkan, dan menjadikan perguruan mendukung
tridharma dan menjadikan menjadikan perguruan tinggi sebagai rujukan pelaksanaan
perguruan tinggi menjadi tinggi sebagai rujukan publik di tingkat pendidikan.
rujukan publik. publik di tingkat wilayah/nasional.
nasional/internasional.
Skor = ((2 x A) + (2 x B) +
C) / 5
5 c) Pengelolaan A. Ketersediaan bukti Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
formal keberfungsian memiliki bukti formal memiliki bukti formal memiliki bukti formal memiliki bukti formal memiliki bukti formal
sistem pengelolaan keberfungsian sistem keberfungsian sistem keberfungsian sistem keberfungsian sistem keberfungsian sistem
fungsional dan pengelolaan fungsional pengelolaan fungsional pengelolaan fungsional pengelolaan pengelolaan
operasional perguruan dan operasional dan operasional dan operasional fungsional dan fungsional dan
tinggi yang mencakup 5 perguruan tinggi yang perguruan tinggi yang perguruan tinggi yang operasional operasional
aspek: mencakup 5 aspek mencakup 5 aspek mencakup 5 aspek. perguruan tinggi perguruan tinggi.
1) perencanaan yang dilaksanakan yang dilaksanakan namun belum
(planning), secara konsisten, secara konsisten. mencakup semua
2) pengorganisasian efektif, dan efisien. aspek.
(organizing),
3) penempatan personil
(staffing),
4) pengarahan (leading),
dan
5) pengawasan
(controlling).
B. Ketersediaan dokumen Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
formal dan pedoman memiliki dokumen memiliki dokumen memiliki dokumen memiliki dokumen memiliki dokumen
pengelolaan mencakup 11 formal dan pedoman formal dan pedoman formal dan pedoman formal dan pedoman formal dan pedoman
aspek, yaitu: 1) pengelolaan yang rinci pengelolaan yang rinci pengelolaan mencakup pengelolaan namun pengelolaan.
pendidikan, 2) dan memiliki mencakup 11 aspek. 11 aspek. belum mencakup
pengembangan suasana kesesuaian antar 11 semua aspek.
akademik dan otonomi aspek.
keilmuan, 3)
kemahasiswaan, 4)
penelitian, 5) PkM, 6)
SDM, 7) keuangan, 8)
sarana dan prasarana, 9)
sistem informasi, 10)
sistem penjaminan mutu,
dan 11) kerjasama.
C. Ketersediaan bukti Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
sahih implementasi memiliki bukti sahih memiliki bukti sahih memiliki bukti sahih memiliki bukti sahih memiliki bukti sahih
kebijakan dan pedoman implementasi kebijakan implementasi kebijakan implementasi kebijakan implementasi implementasi
pengelolaan yang dan pedoman dan pedoman dan pedoman kebijakan dan kebijakan dan
mencakup 11 aspek, yaitu: pengelolaan dengan pengelolaan dengan pengelolaan 11 aspek pedoman namun pedoman
1) pendidikan, 2) penerapan yang penerapan yang belum mencakup pengelolaan.
pengembangan suasana konsisten, efektif, dan konsisten mencakup 11 semua aspek.
akademik dan otonomi efisien mencakup 11 aspek.
keilmuan, 3) aspek.
kemahasiswaan, 4)
penelitian, 5) PkM, 6)
SDM, 7) keuangan, 8)
sarana dan prasarana, 9)
sistem informasi, 10)
sistem penjaminan mutu,
dan 11) kerjasama.
D. Ketersediaan dokumen Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
formal dan bukti memiliki dokumen memiliki dokumen memiliki dokumen memiliki dokumen memiliki dokumen
mekanisme persetujuan formal dan bukti formal dan bukti formal dan bukti formal dan bukti formal dan bukti
dan penetapan rencana mekanisme persetujuan mekanisme persetujuan mekanisme persetujuan mekanisme adanya mekanisme
strategis yang mencakup dan penetapan rencana dan penetapan rencana dan penetapan rencana persetujuan dan persetujuan dan
5 aspek: strategis yang strategis yang strategis yang penetapan rencana penetapan rencana
1) adanya keterlibatan mencakup 5 aspek dan mencakup 5 aspek dan mencakup 5 aspek strategis namun strategis.
pemangku kepentingan, ada benchmark dengan ada benchmark dengan belum mencakup
2) mengacu kepada perguruan tinggi sejenis perguruan tinggi sejenis semua aspek terkait
capaian renstra periode tingkat internasional. tingkat nasional. bukti mekanisme
sebelumnya, penyusunan serta
3) mengacu kepada VMTS persetujuan dan
institusi, penetapannya.
4) dilakukannya analisis
kondisi internal dan
eksternal, dan
5) disahkan oleh organ
yang memiliki
kewenangan.
Skor = ((2 x A) + B + (2 x
C) + D ) / 6
6 d) Sistem A. Ketersediaan dokumen Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi tidak
Penjaminan Mutu formal SPMI yang menjalankan SPMI menjalankan SPMI menjalankan SPMI yang menjalankan SPMI menjalankan SPMI.
dibuktikan dengan yang dibuktikan dengan yang dibuktikan dengan dibuktikan dengan namun belum
keberadaan 5 aspek: keberadaan 5 aspek, keberadaan 5 aspek keberadaan 5 aspek. mencakup seluruh
1) organ/fungsi SPMI, memiliki standar yang dan memiliki standar aspek.
2) dokumen SPMI, melampaui SNDikti yang melampaui
3) auditor internal, yang membawa daya SNDikti yang membawa
4) hasil audit, dan saing internasional daya saing nasional
5) bukti tindak lanjut. dalam kuantitas dan dalam kuantitas dan
kualitas yang signifikan kualitas yang signifikan
dan efektif untuk dan efektif untuk
menumbuhkembangkan menumbuhkembangkan
budaya mutu, serta budaya mutu.
menerapkan inovasi
SPM, seperti: audit
berbasis resiko (Risk
Based Audit) atau
inovasi lainnya.
B. Efektivitas pelaksanaan Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi
sistem penjaminan mutu melaksanakan sistem melaksanakan sistem melaksanakan sistem melaksanakan sistem belum melaksanakan
pada tiap kriteria yang penjaminan mutu yang penjaminan mutu yang penjaminan mutu yang penjaminan mutu sistem penjaminan
memenuhi 4 aspek: terbukti efektif terbukti efektif terbukti efektif namun belum efektif mutu.
1) keberadaan dokumen memenuhi 4 aspek dan memenuhi 4 aspek dan memenuhi 4 aspek. serta belum
formal penetapan standar dilakukan review dilakukan review memenuhi seluruh
mutu, terhadap siklus terhadap siklus aspek.
2) standar mutu penjaminan mutu yang penjaminan mutu.
dilaksanakan secara melibatkan reviewer
konsisten, eksternal.
3) monitoring, evaluasi
dan pengendalian
terhadap standar mutu
yang telah ditetapkan, dan
4) hasilnya ditindak lanjuti
untuk perbaikan dan
peningkatan mutu.
C. Ketersediaan bukti Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak Tidak ada Skor kurang dari 2.
sahih praktik baik memiliki bukti sahih memiliki bukti sahih memiliki bukti sahih
pengembangan budaya praktik baik praktik baik praktik baik
mutu di perguruan tinggi pengembangan budaya pengembangan budaya pengembangan budaya
melalui pelaksanaan rapat mutu di perguruan mutu di perguruan mutu melalui
tinjauan manajemen yang tinggi melalui tinggi melalui pelaksanaan rapat
mengagendakan pelaksanaan rapat pelaksanaan rapat tinjauan manajemen.
pembahasan: tinjauan manajemen tinjauan manajemen
1) hasil audit internal, yang mengagendakan yang mengagendakan
2) umpan balik, pembahasan 7 unsur. pembahasan sebagian
3) kinerja proses dan dari 7 unsur.
kesesuaian produk,
4) status tindakan
pencegahan dan
perbaikan,
5) tindak lanjut dari rapat
tinjauan manajemen
sebelumnya,
6) perubahan yang dapat
mempengaruhi sistem
penjaminan mutu, dan
7) rekomendasi untuk
peningkatan.
Skor = (A + (2 x B) + (2 x
C)) / 5
7 Pengukuran tingkat Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
kepuasan pemangku melaksanakan melaksanakan melaksanakan melaksanakan melaksanakan
kepentingan (internal dan pengukuran kepuasan pengukuran kepuasan pengukuran kepuasan pengukuran pengukuran
eksternal): mahasiswa, seluruh pemangku seluruh pemangku pemangku kepentingan kepuasan pada kepuasan pemangku
dosen, tenaga kepentingan internal kepentingan internal internal yang memenuhi sebagian pemangku kepentingan internal
kependidikan, lulusan, dan eksternal yang dan eksternal yang 4 aspek. kepentingan internal ataupun eksternal.
mitra penelitian, mitra memenuhi 4 aspek, memenuhi 4 aspek dan serta belum
PkM, mitra kerjasama hasilnya dipublikasikan hasilnya dipublikasikan memenuhi seluruh
terhadap layanan serta mudah diakses serta mudah diakses aspek.
manajemen perguruan oleh kepentingan, dan oleh pemangku
tinggi, yang memenuhi 4 dilakukan review kepentingan.
aspek: terhadap pelaksanaan
1) menggunakan pengukuran kepuasan
instrumen kepuasan yang pengguna.
sahih, andal, mudah
digunakan,
2) dilaksanakan secara
berkala, serta datanya
terekam secara
komprehensif,
3) dianalisis dengan
metode yang tepat serta
bermanfaat untuk
pengambilan keputusan,
dan
4) tingkat kepuasan dan
umpan balik ditindaklanjuti
untuk perbaikan dan
peningkatan mutu luaran
secara berkala dan
tersistem.
8 A. Perolehan sertifikasi/ Jika NK 8 , Jika NK < 8 ,
Tidak ada Skor kurang dari 2.
akreditasi eksternal oleh maka Skor_A = 4 . maka Skor_A = NK / 2 .
11 e) Kerjasama A. Ketersediaan dokumen Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
formal kebijakan dan memiliki dokumen memiliki dokumen memiliki dokumen memiliki dokumen memiliki dokumen
prosedur pengembangan formal kebijakan dan formal kebijakan dan formal kebijakan dan formal kebijakan dan formal kebijakan dan
jejaring dan kemitraan prosedur prosedur prosedur prosedur prosedur
(dalam dan luar negeri). pengembangan jejaring pengembangan jejaring pengembangan jejaring pengembangan pengembangan
dan kemitraan (dalam dan kemitraan (dalam dan kemitraan (dalam jejaring dan kemitraan jejaring dan kemitraan
dan luar negeri) yang dan luar negeri) yang dan luar negeri). (dalam dan luar (dalam dan luar
komprehensif, rinci, komprehensif dan negeri) yang tidak negeri).
terkini, dan mudah mudah diakses oleh lengkap.
diakses oleh pemangku pemangku kepentingan.
kepentingan.
B. Ketersediaan dokumen Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
perencanaan memiliki dokumen memiliki dokumen memiliki dokumen memiliki dokumen memiliki dokumen
pengembangan jejaring perencanaan perencanaan perencanaan perencanaan perencanaan
dan kemitraan yang pengembangan jejaring pengembangan jejaring pengembangan jejaring pengembangan pengembangan
ditetapkan untuk dan kemitraan yang dan kemitraan yang dan kemitraan guna jejaring dan kemitraan jejaring dan
mencapai visi, misi dan sahih dan terarah guna sahih guna mencapai mencapai visi, misi dan yang tidak kemitraan.
tujuan strategis institusi. mencapai visi, misi, dan visi, misi, dan tujuan tujuan strategis institusi. mendukung
tujuan strategis institusi. strategis institusi. pencapaian visi, misi,
dan tujuan strategis
institusi.
C. Ketersediaan data Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
jumlah, lingkup, relevansi, memiliki jejaring dan memiliki jejaring dan memiliki jejaring dan memiliki jejaring dan memiliki jejaring dan
dan kebermanfaatan mitra kerjasama yang mitra kerjasama yang mitra kerjasama yang mitra kerjasama mitra kerjasama.
kerjasama. relevan dengan VMTS relevan dengan VMTS relevan dengan VMTS namun tidak relevan
dan bermanfaat bagi dan bermanfaat bagi dan bermanfaat bagi dengan VMTS.
pengembangan pengembangan institusi.
tridharma institusi yang tridharma institusi yang
mencakup kerjasama mencakup kerjasama
lokal/wilayah, nasional lokal/wilayah dan
dan internasional. nasional.
D. Ketersediaan bukti Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
monitoring dan evaluasi memiliki bukti memiliki bukti memiliki bukti monitoring memiliki bukti memiliki bukti
pelaksanaan program monitoring dan evaluasi monitoring dan evaluasi dan evaluasi monitoring dan monitoring dan
kemitraan dan pelaksanaan program pelaksanaan program pelaksanaan program evaluasi pelaksanaan evaluasi pelaksanaan
peningkatan mutu jejaring kemitraan dan kemitraan dan kemitraan dan program kemitraan program kemitraan.
dan kemitraan untuk peningkatan mutu peningkatan mutu peningkatan mutu dan tingkat kepuasan
menjamin ketercapaian jejaring dan kemitraan jejaring dan kemitraan jejaring dan kemitraan kepuasan mitra
visi, misi dan tujuan yang berkelanjutan untuk menjamin untuk menjamin kerjasama yang
strategis. untuk menjamin terwujudnya visi, terwujudnya visi, diukur dengan
terwujudnya visi, terlaksananya misi dan terlaksananya misi dan instrumen yang sahih,
Skor = (A + B + (2 x C) + terlaksananya misi dan tercapainya tujuan tercapainya tujuan namun belum ada
(4 x D)) / 8 tercapainya tujuan strategis. strategis. upaya perbaikan
strategis. mutu jejaring dan
kemitraan untuk
menjamin
terwujudnya visi,
terlaksananya misi
dan tercapainya
tujuan strategis.
12 Kerjasama perguruan Jika RI a dan RN b , Jika RI = 0 dan RN = 0 dan RL c ,
tinggi di bidang maka Skor = 3 + (RI / a) . maka Skor = 2 .
pendidikan, penelitian dan Jika RI a ,
PkM dalam 3 tahun maka Skor = 4 . Jika 0 RI a dan 0 RN b ,
Jika RI = 0 dan RN = 0 dan RL c ,
terakhir. maka Skor = 2 + (2 x (RI/a)) + (RN/b) - ((RI x RN) / (a
maka Skor = (2 x RL) / c .
x b))
Tabel 1.c.1) RI = NI / NDT , RN = NN / NDT , RL = NL / NDT Faktor: a = 0,02 , b = 0,2 , c = 0,5
Tabel 1.c.2) NI = Jumlah kerjasama tridharma tingkat internasional.
Tabel 1.c.3) NN = Jumlah kerjasama tridharma tingkat nasional.
NL = Jumlah kerjasama tridharma tingkat wilayah/lokal.
NDT = Jumlah dosen tetap.
13 C.2.5 Pelampauan SNDikti Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak Tidak ada Skor kurang dari 2.
Indikator Kinerja (indikator kinerja memiliki standar mutu menetapkan standar menetapkan indikator
Tambahan tambahan) yang yang melampaui mutu yang melampaui kinerja tambahan.
ditetapkan oleh perguruan SNDikti dan memiliki SNDikti dan memiliki
tinggi pada tiap kriteria. daya saing daya saing nasional.
internasional. Indikator Indikator kinerja
kinerja tambahan tambahan mencakup
mencakup seluruh sebagian standar yang
standar yang ditetapkan. Data
ditetapkan. Data indikator kinerja
indikator kinerja telah tambahan telah diukur,
diukur, dimonitor, dikaji, dimonitor, dikaji, dan
dan dianalisis untuk dianalisis untuk
perbaikan perbaikan
berkelanjutan. berkelanjutan.
14 C.2.6 Analisis keberhasilan Analisis pencapaian Analisis pencapaian Analisis pencapaian Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
Evaluasi Capaian dan/atau kinerja perguruan tinggi kinerja perguruan tinggi kinerja perguruan tinggi memiliki laporan memiliki laporan
Kinerja ketidakberhasilan yang memenuhi 2 yang memenuhi 2 yang memenuhi 2 pencapaian kinerja pencapaian kinerja.
pencapaian kinerja yang aspek, dilaksanakan aspek dan dilaksanakan aspek. namun belum
telah ditetapkan institusi setiap tahun dan setiap tahun. dianalisis dan
pada tiap kriteria yang hasilnya dipublikasikan dievaluasi.
memenuhi 2 aspek kepada para pemangku
sebagai berikut: kepentingan.
1) capaian kinerja diukur
dengan metoda yang
tepat, dan hasilnya
dianalisis serta dievaluasi,
dan
2) analisis terhadap
capaian kinerja mencakup
identifikasi akar masalah,
faktor pendukung
keberhasilan dan faktor
penghambat ketercapaian
standar, dan deskripsi
singkat tindak lanjut yang
akan dilakukan institusi.
15 2.3 Persentase pertumbuhan Jika PPMB 10% , Jika 0% ≤ PPMB < 10% , maka Skor = (20 x PPMB) + 2 . Jika PPMB ≤ -20% ,
Mahasiswa jumlah mahasiswa baru maka Skor = 4 . Jika -20% < PPMB < 0% , maka Skor = (10 x PPMB) + 2 . maka Skor = 0 .
a) Mahasiswa dalam 3 tahun terakhir
Pertguruan (TS-2 s.d. TS). PPMB = (((NMB1 - NMB2) / NMB2) + ((NMB - NMB1) / NMB1)) / 2) x 100%
Tinggi NMB2 = Jumlah mahasiswa baru reguler pada TS-2.
Tabel 2.a NMB1 = Jumlah mahasiswa baru reguler pada TS-1.
NMB = Jumlah mahasiswa baru reguler pada TS.
16 Persentase jumlah Jika PMA 0,5% , Jika PMA 0,5% ,
Tidak ada Skor kurang dari 2.
mahasiswa asing terhadap maka Skor = 4 . maka Skor = 2 + (400 x PMA) .
jumlah seluruh
mahasiswa. PMA = (NWNA / NM) x 100%
NWNA = Jumlah mahasiswa asing dalam 3 tahun terakhir.
Tabel 2.b NM = Jumlah mahasiswa aktif dalam 3 tahun terakhir.
17 b) Layanan Ketersediaan dan mutu Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Tidak ada Skor antara Perguruan tinggi tidak
Mahasiswa layanan bagi mahasiswa. menyediakan layanan menyediakan layanan menyediakan layanan 0 dan 2. menyediakan layanan
kemahasiswaan dalam kemahasiswaan dalam kemahasiswaan yang kemahasiswaan.
bentuk: bentuk: dimanfaatkan untuk
1) pembinaan dan 1) pembinaan dan membina dan
pengembangan minat pengembangan minat mengembangkan minat
dan bakat, dan bakat, dan dan bakat.
2) peningkatan 2) peningkatan
kesejahteraan, serta kesejahteraan.
3) penyuluhan karir dan
bimbingan
kewirausahaan.
18 2.4 Rasio jumlah dosen tetap Jika RDPS 10 , Jika 5 RDPS 10 , Jika RDPS 5 ,
Sumber Daya yang memenuhi maka Skor = 4 . maka Skor = (2 x RDPS) / 5 . maka Skor = 0 .
Manusia persyaratan dosen
a) Profil Dosen terhadap jumlah program Keterangan: Data dosen tetap tercantum dalam laman PD-DIKTI.
studi. RDPS = NDT / NPS
NDT = Jumlah dosen tetap.
Tabel 3.a.1) NPS = Jumlah program studi.
19 Persentase jumlah dosen Jika PLKGB 25% , Jika PLKGB 25% , Tidak ada Skor
tetap yang memiliki maka Skor = 4 . maka Skor = 1 + (12 x PLKGB) . kurang dari 1.
Tabel 3.a.2)
20 Persentase jumlah dosen Jika PDS 50% , Jika PDS 50% , Tidak ada Skor
yang memiliki sertifikat maka Skor = 4 . maka Skor = 1 + (6 x PDS) . kurang dari 1.
kompetensi, profesi,
dan/atau industri terhadap PDS = (NDS / NDT) x 100%
jumlah seluruh dosen NDS = Jumlah dosen tetap bersertifikasi kompetensi, profesi, dan/atau industri..
tetap. NDT = Jumlah dosen tetap.
B. Ketersediaan Sistem Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
TIK (Teknologi Informasi memiliki sistem memiliki sistem memiliki sistem memiliki sistem memiliki sistem
dan Komunikasi) untuk informasi untuk layanan informasi untuk layanan informasi untuk layanan informasi untuk informasi untuk
mengumpulkan data yang administrasi yang administrasi yang administrasi yang layanan administrasi layanan administrasi
akurat, dapat terbukti efektif terbukti efektif memenuhi aspek-aspek namun belum
dipertanggung jawabkan memenuhi aspek-aspek memenuhi aspek-aspek berikut: memenuhi seluruh
dan terjaga berikut: berikut: 1) mencakup layanan aspek.
kerahasiaannya (misal: 1) mencakup layanan 1) mencakup layanan akademik, keuangan,
Sistem Informasi akademik, keuangan, akademik, keuangan, SDM, dan sarana dan
Manajemen Perguruan SDM, dan sarana dan SDM, dan sarana dan prasarana (aset),
Tinggi/ SIMPT). prasarana (aset), prasarana (aset), 2) mudah diakses oleh
2) mudah diakses oleh 2) mudah diakses oleh seluruh unit kerja dalam
seluruh unit kerja dalam seluruh unit kerja dalam lingkup institusi, dan
lingkup institusi, lingkup institusi, 3) lengkap dan
3) lengkap dan 3) lengkap dan mutakhir.
mutakhir, mutakhir, dan
4) seluruh jenis layanan 4) seluruh jenis layanan
telah terintegrasi dan telah terintegrasi dan
digunakan untuk digunakan untuk
pengambilan pengambilan
keputusan, dan keputusan.
5) seluruh jenis layanan
yang terintegrasi
dievaluasi secara
berkala dan hasilnya
ditindak lanjuti untuk
penyempurnaan sistem
informasi.
C. Ketersediaan Sistem Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
TIK (Teknologi Informasi memiliki sistem memiliki sistem memiliki sistem memiliki sistem memiliki sistem
dan Komunikasi) untuk informasi untuk layanan informasi untuk layanan informasi untuk layanan informasi untuk informasi untuk
mengelola dan proses pembelajaran, proses pembelajaran, proses pembelajaran, layanan proses layanan proses
menyebarkan ilmu penelitian, dan PkM penelitian, dan PkM penelitian, dan PkM pembelajaran, pembelajaran,
pengetahuan (misal: yang terbukti efektif yang terbukti efektif yang memenuhi aspek- penelitian, dan PkM penelitian, dan PkM.
Sistem Informasi memenuhi aspek-aspek memenuhi aspek-aspek aspek sebagai berikut: namun belum
Pendidikan/ berikut: berikut: 1) ketersediaan layanan lengkap.
Pembelajaran, Sistem 1) ketersediaan layanan 1) ketersediaan layanan e-learning,
Informasi Penelitian dan e-learning, e-learning, perpustakaan (e-journal,
PkM, Sistem Informasi perpustakaan (e- perpustakaan (e- e-book, e-repository,
Perpustakaan, dll.). journal, e-book, e- journal, e-book, e- dll.), dan
repository, dll.), repository, dll.), 2) mudah diakses oleh
Skor = ((2 x A) + B + C) / 4 2) mudah diakses oleh 2) mudah diakses oleh sivitas akademika.
sivitas akademika, dan sivitas akademika, dan
3) seluruh jenis layanan 3) seluruh jenis layanan
dievaluasi secara dievaluasi secara
berkala yang hasilnya berkala.
ditindak lanjuti untuk
penyempurnaan sistem
informasi.
34 2.6 A. Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
Pendidikan memiliki kebijakan memiliki kebijakan memiliki kebijakan memiliki kebijakan memiliki kebijakan memiliki kebijakan
a) Kurikulum pengembangan kurikulum pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan
yang mempertimbangkan: kurikulum yang kurikulum yang kurikulum yang kurikulum yang kurikulum.
1) penyediaan sumber mempertimbangkan 4 mempertimbangkan mempertimbangkan kurang
daya manusia yang aspek. aspek 1), 2) dan 3). aspek 1) dan 2). mempertimbangkan
terampil untuk aspek 1) dan 2).
mengantisipasi kebutuhan
masa kini dan masa
depan,
2) perkembangan industri,
3) pengembangan
kemampuan lulusan untuk
berwirausaha, dan
4) penerapan metode
pembelajaran system
ganda (dual system), di
industri dan di perguruan
tinggi.
B. Ketersediaan pedoman Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
pengembangan kurikulum. memiliki pedoman memiliki pedoman memiliki pedoman memiliki pedoman memiliki pedoman
pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan
kurikulum yang kurikulum yang kurikulum yang memuat: kurikulum namun kurikulum.
memuat: memuat: 1) Profil lulusan, capaian belum lengkap.
1) Profil lulusan, 1) Profil lulusan, pembelajaran yang
capaian pembelajaran capaian pembelajaran mengacu kepada KKNI,
yang mengacu kepada yang mengacu kepada bahan kajian, struktur
KKNI, bahan kajian, KKNI, bahan kajian, kurikulum dan rencana
struktur kurikulum dan struktur kurikulum dan pembelajaran semester
rencana pembelajaran rencana pembelajaran (RPS) yang mengacu ke
semester (RPS) yang semester (RPS) yang SNDikti,
mengacu ke SNDikti mengacu ke SNDikti 2) Mekanisme
dan benchmark pada dan benchmark pada penetapan (legalitas)
institusi internasional, institusi nasional, kurikulum yang
peraturan-peraturan peraturan-peraturan melibatkan unsur-unsur
terkini, dan kepekaan terkini, dan kepekaan yang berwenang dalam
terhadap isu-isu terkini terhadap isu-isu terkini institusi.
meliputi pendidikan meliputi pendidikan
karakter, SDGs, karakter, NAPZA, dan
NAPZA, dan pendidikan pendidikan anti korupsi
anti korupsi sesuai sesuai dengan program
dengan program pendidikan yang
pendidikan yang dilaksanakan,
dilaksanakan, 2) Mekanisme
2) Mekanisme penetapan (legalitas)
penetapan (legalitas) kurikulum yang
kurikulum yang melibatkan unsur-unsur
melibatkan unsur-unsur yang berwenang dalam
yang berwenang dalam institusi.
institusi secara
akuntabel dan
transparan.
C. Ketersediaan pedoman Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
pelaksanaan kurikulum memiliki pedoman memiliki pedoman memiliki pedoman memiliki pedoman memiliki pedoman
yang mencakup implementasi kurikulum implementasi kurikulum implementasi kurikulum implementasi implementasi
pemantauan dan yang mencakup yang mencakup yang mencakup kurikulum namun kurikulum.
peninjauan kurikulum yang perencanaan, perencanaan, perencanaan, tidak lengkap.
mempertimbangkan pelaksanaan, pelaksanaan, pelaksanaan,
umpan balik dari para pemantauan, dan pemantauan, dan pemantauan, dan
pemangku kepentingan, peninjauan kurikulum peninjauan kurikulum peninjauan kurikulum
pencapaian isu-isu yang yang yang
strategis untuk menjamin mempertimbangkan mempertimbangkan mempertimbangkan
kesesuaian dan umpan balik dari para umpan balik dari para umpan balik dari para
kemutakhirannya. pemangku kepentingan, pemangku kepentingan pemangku kepentingan.
pencapaian isu-isu dan pencapaian isu-isu
Skor = (A + B + C) / 3 strategis untuk strategis untuk
menjamin kesesuaian menjamin
dan kemutakhirannya. kesesuaiannya.
35 b) Pembelajaran A. Ketersediaan pedoman Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
tentang penerapan sistem memiliki pedoman yang memiliki pedoman yang memiliki pedoman memiliki pedoman memiliki pedoman
penugasan dosen komprehensif dan rinci komprehensif tentang tentang penerapan yang belum lengkap tentang penerapan
berdasarkan kebutuhan, tentang penerapan penerapan sistem sistem penugasan tentang penerapan sistem penugasan
kualifikasi, keahlian dan sistem penugasan penugasan dosen dosen berdasarkan sistem penugasan dosen.
pengalaman. dosen berdasarkan berdasarkan kebutuhan, kualifikasi, dosen.
kebutuhan, kualifikasi, kebutuhan, kualifikasi, keahlian dan
keahlian dan keahlian dan pengalaman dalam
pengalaman dalam pengalaman dalam proses pembelajaran.
proses pembelajaran. proses pembelajaran.
B. Ketersediaan bukti Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi
sahih tentang penetapan memiliki pedoman yang memiliki pedoman yang memiliki pedoman memiliki pedoman belum memiliki
strategi, metode dan komprehensif dan rinci komprehensif tentang tentang penetapan yang belum lengkap pedoman tentang
media pembelajaran serta tentang penetapan penetapan strategi, strategi, metode dan tentang penetapan penetapan strategi,
penilaian pembelajaran. strategi, metode dan metode dan media media pembelajaran, strategi, metode dan metode dan media
media pembelajaran, pembelajaran, serta serta penilaian media pembelajaran, pembelajaran, serta
serta penilaian penilaian pembelajaran. pembelajaran. serta penilaian penilaian
pembelajaran. pembelajaran. pembelajaran.
C. Ketersediaan bukti Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi telah Perguruan tinggi
sahih tentang melaksanakan melaksanakan melaksanakan melaksanakan belum melaksanakan
implementasi sistem monitoring dan evaluasi monitoring dan evaluasi monitoring dan evaluasi monitoring dan monitoring dan
memonitor dan evaluasi yang efektif tentang yang efektif tentang tentang mutu proses evaluasi tentang mutu evaluasi tentang mutu
pelaksanaan dan mutu mutu proses mutu proses pembelajaran yang proses pembelajaran proses pembelajaran.
proses pembelajaran. pembelajaran yang pembelajaran yang hasilnya namun hasilnya
hasilnya hasilnya terdokumentasi. belum
Skor = (A + (2 x B) + (2 x terdokumentasi secara terdokumentasi dan terdokumentasi.
C)) / 5 komprehensif dan ditindak lanjuti.
ditindak lanjuti secara
berkelanjutan.
36 Persentase jumlah kredit Jika Jika PKP 50% , maka Skor = 8 x PKP
mata kuliah 50% PKP 70% , atau
praktikum/praktik/ praktik maka Skor = 4 . Jika PKP 70% , maka Skor = (40 − (40 x PKP)) / 3 .
kerja lapangan (PKL)
terhadap jumlah kredit PKP = (NKP / NKT) x 100%
seluruh mata kuliah. NKP = Jumlah kredit mata kuliah praktikum/praktik/praktik kerja lapangan selama masa program.
NKT = Jumlah kredit seluruh mata kuliah.
Tabel 5
37 c) Suasana A. Ketersediaan dokumen Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
Akademik formal kebijakan suasana memiliki dokumen memiliki dokumen memiliki dokumen memiliki dokumen memiliki dokumen
akademik yang mencakup: formal kebijakan formal kebijakan formal kebijakan formal yang kurang formal kebijakan
otonomi keilmuan, suasana akademik suasana akademik suasana akademik yang lengkap tentang suasana akademik.
kebebasan akademik, dan yang komprehensif dan yang komprehensif mencakup: otonomi kebijakan suasana
kebebasan mimbar rinci yang mencakup: yang mencakup: keilmuan, kebebasan akademik.
akademik. otonomi keilmuan, otonomi keilmuan, akademik, dan
kebebasan akademik, kebebasan akademik, kebebasan mimbar
dan kebebasan mimbar dan kebebasan mimbar akademik.
akademik. akademik.
B. Ketersediaan bukti Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
sahih tentang memiliki bukti sahih memiliki bukti sahih memiliki bukti sahih memiliki bukti sahih memiliki bukti sahih
terbangunnya suasana tentang tingkat tentang tingkat tentang tingkat tentang tingkat tentang tingkat
akademik yang kondusif kepuasan dan umpan kepuasan dan umpan kepuasan dan umpan kepuasan kepuasan
yang dapat berupa: balik dari stakeholders balik dari stakeholders balik dari stakeholders stakeholders tentang stakeholders tentang
a) Keterlaksanaan internal tentang internal tentang internal tentang terbangunnya suasana akademik.
interaksi akademik antar terbangunnya suasana terbangunnya suasana terbangunnya suasana suasana akademik
sivitas akademika dalam akademik yang sehat akademik yang sehat akademik yang sehat yang sehat dan
kegiatan pendidikan, dan kondusif, yang dan kondusif, yang dan kondusif, yang kondusif.
penelitian dan PkM baik disurvey menggunakan disurvey menggunakan disurvey menggunakan
pada skala lokal/nasional/ instrumen yang sahih, instrumen yang sahih, instrumen yang sahih,
internasional. andal, dan mudah andal, dan mudah andal, dan mudah
b) Keterlaksanaan digunakan serta digunakan serta digunakan serta
program/kegiatan non dilakukan setiap tahun dilakukan setiap tahun dilakukan setiap tahun.
akademik yang melibatkan yang hasilnya (umpan namun hanya sebagian
seluruh warga kampus balik) ditindaklanjuti hasilnya (umpan balik)
yang didukung oleh bersesuaian dengan ditindaklanjuti.
ketersediaan sarana, rencana strategis
prasarana, dan dana yang pengembangan
memadai. suasana akademik.
C. Ketersediaan bukti Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
sahih tentang langkah- memiliki bukti sahih memiliki bukti sahih memiliki bukti sahih memiliki dokumen memiliki dokumen
langkah strategis yang tentang analisis dan tentang analisis dan tentang analisis dan tentang analisis dan analisis dan
dilakukan untuk perencanaan strategis perencanaan strategis perencanaan strategis perencanaan perencanaan
meningkatkan suasana pengembangan pengembangan pengembangan strategis strategis
akademik. suasana akademik dan suasana akademik dan suasana akademik dan pengembangan pengembangan
implementasinya implementasinya implementasinya. suasana akademik suasana akademik
Skor = (A + (2 x B) + (2 x secara efektif dan secara efektif. dan implementasinya dan implementasinya.
C)) / 5 konsisten. namun tidak sahih.
38 2.7 A. Ketersediaan dokumen Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Tidak ada Skor antara Perguruan tinggi tidak
Penelitian formal Rencana Strategis memiliki dokumen memiliki dokumen memiliki dokumen 0 dan 2. memiliki dokumen
Pengelolaan dan Penelitian yang memuat formal Rencana formal Rencana formal Rencana Rencana Strategis
Pelaksanaan landasan pengembangan, Strategis Penelitian Strategis Penelitian Strategis Penelitian Penelitian.
Penelitian peta jalan penelitian, yang memuat landasan yang memuat landasan yang memuat landasan
sumber daya, sasaran pengembangan, peta pengembangan, peta pengembangan, peta
program strategis dan jalan penelitian, sumber jalan penelitian, sumber jalan penelitian, sumber
indikator kinerja. daya (termasuk alokasi daya (termasuk alokasi daya (termasuk alokasi
dana penelitian dana penelitian dana penelitian internal),
internal), sasaran internal), sasaran sasaran program
program strategis dan program strategis dan strategis dan indikator
indikator kinerja, serta indikator kinerja, serta kinerja.
berorientasi pada daya berorientasi pada daya
saing internasional. saing nasional.
B. Ketersediaan pedoman Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
penelitian dan bukti memiliki pedoman memiliki pedoman memiliki pedoman memiliki pedoman memiliki pedoman
sosialisasinya. penelitian yang penelitian yang penelitian yang penelitian namun penelitian.
disosialisasikan, mudah disosialisasikan, mudah disosialisasikan dan belum
diakses, sesuai dengan diakses, serta dipahami mudah diakses oleh disosialisasikan.
rencana strategis oleh stakeholders. stakeholders.
penelitian, serta
dipahami oleh
stakeholders.
C. bukti sahih tentang Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
pelaksanaan proses memiliki bukti sahih memiliki bukti sahih memiliki bukti sahih memiliki bukti sahih memiliki bukti sahih
penelitian mencakup 6 tentang pelaksanaan tentang pelaksanaan tentang pelaksanaan tentang pelaksanaan tentang pelaksanaan
aspek sebagai berikut: proses penelitian yang proses penelitian yang proses penelitian yang proses penelitian proses penelitian.
1) tatacara penilaian dan mencakup 6 aspek dan mencakup 6 aspek dan mencakup 6 aspek. yang tidak lengkap.
review, perguruan tinggi perguruan tinggi
2) legalitas pengangkatan melakukan review melakukan review
reviewer, terhadap pelaksanaan terhadap pelaksanaan
3) hasil penilaian usul proses penelitian proses penelitian
penelitian, (aspek 1 s.d. 6) secara (aspek 1 s.d. 6) secara
4) legalitas penugasan berkala dan ditindak berkala.
peneliti/kerjasama peneliti, lanjuti.
5) berita acara hasil
monitoring dan evaluasi,
serta
6) dokumentasi output
penelitian.
D. Dokumen pelaporan Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
penelitian oleh pengelola memiliki dokumen memiliki dokumen memiliki dokumen memiliki dokumen memiliki dokumen
penelitian kepada laporan kegiatan laporan kegiatan laporan kegiatan laporan kegiatan laporan kegiatan
pimpinan perguruan tinggi penelitian, yang penelitian yang penelitian yang dibuat penelitian yang dibuat penelitian.
dan mitra/pemberi dana, memenuhi 5 aspek, memenuhi 3 dari 5 oleh pengelola oleh pengelola
memenuhi aspek-aspek yang dibuat oleh aspek, yang dibuat oleh penelitian kepada penelitian kepada
berikut: pengelola penelitian pengelola penelitian pimpinan perguruan pimpinan perguruan
1) komprehensif, dilaporkan kepada kepada pimpinan tinggi dan/atau tinggi atau
2) rinci, pimpinan perguruan perguruan tinggi dan mitra/pemberi dana mitra/pemberi dana
3) relevan, tinggi dan mitra/pemberi mitra/pemberi dana terkait. terkait.
4) mutakhir, dan dana. terkait.
5) disampaikan tepat
waktu.
Skor = (A + (2 x B) + (4 x
C) + D) / 8
39 2.8 A. Ketersediaan dokumen Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Tidak ada Skor antara Perguruan tinggi tidak
Pengabdian formal Rencana Strategis memiliki dokumen memiliki dokumen memiliki dokumen 0 dan 2. memiliki dokumen
kepada PkM yang memuat formal Rencana formal Rencana formal Rencana Rencana Strategis
masyarakat landasan pengembangan, Strategis PkM yang Strategis PkM yang Strategis PkM yang PkM.
Pengelolaan dan peta jalan PkM, sumber memuat landasan memuat landasan memuat landasan
Pelaksanaan daya, sasaran program pengembangan, peta pengembangan, peta pengembangan, peta
PkM strategis dan indikator jalan PkM, sumber daya jalan PkM, sumber daya jalan PkM, sumber daya
kinerja. (termasuk alokasi dana (termasuk alokasi dana (termasuk alokasi dana
PkM internal), sasaran PkM internal), sasaran PkM internal), sasaran
program strategis dan program strategis dan program strategis dan
indikator kinerja, serta indikator kinerja, serta indikator kinerja.
berorientasi pada daya berorientasi daya saing
saing internasional. nasional.
B. Ketersediaan pedoman Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
PkM dan bukti memiliki pedoman PkM memiliki pedoman PkM memiliki pedoman PkM memiliki pedoman memiliki pedoman
sosialisasinya. yang disosialisasikan, yang disosialisasikan, yang disosialisasikan PkM namun belum PkM.
mudah diakses, sesuai mudah diakses, serta dan mudah diakses oleh disosialisasikan.
dengan rencana dipahami oleh pemangku kepentingan.
strategis PkM, serta pemangku kepentingan.
dipahami oleh
pemangku kepentingan.
C. bukti sahih tentang Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
pelaksanaan proses PkM memiliki bukti sahih memiliki bukti sahih memiliki bukti sahih memiliki bukti sahih memiliki bukti sahih
mencakup 6 aspek tentang pelaksanaan tentang pelaksanaan tentang pelaksanaan tentang pelaksanaan tentang pelaksanaan
sebagai berikut: proses PkM yang proses PkM yang proses PkM yang proses PkM yang proses PkM.
1) tatacara penilaian dan mencakup 6 aspek mencakup 6 aspek mencakup 6 aspek. tidak lengkap.
review, serta melakukan review serta melakukan review
2) legalitas pengangkatan terhadap pelaksanaan terhadap pelaksanaan
reviewer, proses PkM (aspek 1 proses PkM (aspek 1
3) hasil penilaian usul sampai 6) secara sampai 6) secara
PkM, berkala dan berkala.
4) legalitas penugasan ditindaklanjuti.
pelaksana PkM/kerjasama
PkM,
5) berita acara hasil
monitoring dan evaluasi,
serta
6) dokumentasi output
PkM.
D. Dokumentasi pelaporan Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
PkM oleh pengelola PkM memiliki dokumen memiliki dokumen memiliki dokumen memiliki dokumen memiliki dokumen
kepada pimpinan pelaporan kegiatan pelaporan kegiatan pelaporan kegiatan PkM pelaporan kegiatan pelaporan kegiatan
perguruan tinggi dan PkM dari pengelola PkM dari pengelola dari pengelola PkM PkM dari pengelola PkM.
mitra/pemberi dana yang PkM kepada pimpinan PkM kepada pimpinan kepada pimpinan PkM kepada
memenuhi 5 aspek perguruan tinggi dan perguruan tinggi dan perguruan tinggi pimpinan perguruan
sebagai berikut: mitra/pemberi dana mitra/pemberi dana dan/atau mitra/pemberi tinggi atau
1) komprehensif, terkait yang memenuhi terkait yang memenuhi dana terkait. mitra/pemberi dana
2) rinci, 5 aspek serta 3 dari 5 aspek serta terkait.
3) relevan, komprehensif, rinci, komprehensif, rinci, dan
4) mutakhir, dan relevan, mutakhir dan relevan, mutakhir dan
5) disampaikan tepat disampaikan tepat disampaikan tepat
waktu. waktu. waktu.
Skor = (A + (2 x B) + (4 x
C) + D) / 8
40 Keberadaan kelompok Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak Perguruan tinggi tidak
pelaksana PkM. memiliki kelompok memiliki kelompok memiliki kelompok mempunyai bukti mempunyai kelompok
pelaksana PkM yang pelaksana PkM yang pelaksana PkM yang legal formal pelaksana PkM.
fungsional yang fungsional yang fungsional yang keberadaan kelompok
ditunjukkan dengan: ditunjukkan dengan: ditunjukkan dengan pelaksana PkM.
1) adanya bukti legal 1) adanya bukti legal adanya bukti legal
formal keberadaan formal keberadaan formal keberadaan
kelompok pelaksana kelompok pelaksana kelompok pelaksana
PkM, PkM, dan PkM.
2) dihasilkannya produk 2) dihasilkannya produk
PkM yang bermanfaat PkM yang bermanfaat
untuk menyelesaikan untuk menyelesaikan
permasalahan di permasalahan di
masyarakat, dan masyarakat.
3) dihasilkannya produk
PkM yang berdaya
saing nasional.
41 2.9 Rata-rata IPK mahasiswa Perhitungan Skor untuk program Diploma dan Sarjana:
Luaran dan dalam 3 tahun terakhir.
Capaian Jika IPK 3,25 , Jika 2,00 IPK 3,25 ,
Tidak ada Skor kurang dari 2.
Tridharma Tabel 6.a.1) maka Skor = 4 . maka Skor = ((8 x IPK) - 6) / 5 .
a) Luaran dan Perhitungan Skor untuk program Profesi, Magister dan Doktor:
Capaian
Pendidikan Jika IPK 3,50 , Jika 3,00 IPK 3,50 ,
Tidak ada Skor kurang dari 2.
maka Skor = 4 . maka Skor = (4 x IPK) - 10 .
Skor akhir dihitung berdasarkan perhitungan rata-rata terbobot terhadap jumlah program studi pada setiap program pendidikan.
Skor akhir = (Skori x NPi) / NPi
NPi = jumlah program studi pada program pendidikan ke-I , i = 1, 2, ..., 7
42 Persentase lulusan yang Jika PLS 30% , Jika PLS 30% , Tidak ada Skor
memiliki sertifikasi maka Skor = 4 . maka Skor = 1 + (10 x PLS) . kurang dari 1.
kompetensi/profesi/industri
dalam 3 tahun terakhir. PLS = (NLS / NL) x 100%
NLS = Jumlah lulusan yang memiliki sertikat kompetensi, profesi, dan/atau industri dalam 3 tahun terakhir.
Tabel 6.a.2) NL = Jumlah lulusan dalam 3 tahun terakhir.
Jika MS 1
Jika 2,5 MS 4 ,
atau MS 4 ,
maka Skor2 = (32 - (8 x MS)) / 3
maka Skor2 = 0
Perhitungan Skor untuk program Profesi 1 Tahun:
Jika MS 1
Jika 1 MS 1,5 , Jika 1,5 < MS 2 ,
atau MS 2 ,
maka Skor3a = 4 . maka Skor = 16 - (8 x MS) .
maka Skor3a = 0 .
Perhitungan Skor untuk program Profesi 2 Tahun:
Jika MS 2
Jika 2 MS 2,5 , Jika 2,5 MS 3 ,
atau MS 3 ,
maka Skor3b = 4 . maka Skor3b = 24 - (8 x MS) .
maka Skor3b = 0 .
Perhitungan Skor untuk program Sarjana Terapan:
Jika 3 MS 3,5 ,
maka Skor4 = (8 x MS) - 24 . Jika MS 3
Jika 3,5 MS 4,5 ,
atau MS 7 ,
maka Skor4 = 4 . Jika 4,5 MS 7 , maka Skor4 = 0 .
maka Skor4 = (56 - (8 x MS)) / 5 .
Perhitungan Skor untuk program Diploma Tiga:
Jika MS 3
Jika 3 MS 3,5 , Jika 3,5 MS 5 ,
atau MS 5 ,
maka Skor5 = 4 . maka Skor5 = (40 - (8 x MS)) / 3 .
maka Skor5 = 0 .
Perhitungan Skor untuk program Diploma Dua:
Jika MS 2
Jika 2 MS 2,5 , Jika 2,5 MS 3 ,
atau MS 3 ,
maka Skor5 = 4 . maka Skor5 = 24 - (8 x MS) .
maka Skor5 = 0 .
Perhitungan Skor untuk program Diploma Satu:
Jika MS 1
Jika 1 MS 1,5 , Jika 1,5 MS 2 ,
atau MS 2 ,
maka Skor5 = 4 . maka Skor5 = 16 - (8 x MS) .
maka Skor5 = 0 .
Skor akhir dihitung berdasarkan perhitungan rata-rata terbobot terhadap banyaknya program studi pada setiap program
pendidikan.
Skor akhir = (Skori x NPi) / NPi
NPi = banyaknya program studi pada program pendidikan ke-i , i = 1, 2, ..., 8
46 Persentase kelulusan Jika PTwi 50% , Jika PTwi 50% , Tidak ada Skor
tepat waktu untuk setiap maka Skori = 4 . maka Skori = 1 + (6 x PTWi) . kurang dari 1.
program.
Persentase untuk program pendidikan ke-i dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Tabel 6.c.2) PTWi = (fi / di) x 100%
fi = Jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu pada program pendidikan ke-i.
di = Jumlah mahasiswa yang diterima pada angkatan tersebut pada program pendidikan ke-i.
Skor akhir dihitung berdasarkan perhitungan rata-rata terbobot terhadap jumlah program studi pada setiap program pendidikan.
Skor akhir = (Skori x NPi) / NPi
NPi = banyaknya program studi pada program pendidikan ke-i , i = 1, 2, ..., 8
47 Persentase keberhasilan Jika PPsi 85% , Jika 30% PPsi 85% , Jika PPsi 30%,
studi untuk setiap maka Skori = 4. maka Skori = ((80 x PPSi) - 24) / 11 . maka Skor = 0.
program.
Persentase untuk program pendidikan ke-i dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Tabel 6.c.2) PPSi = (ci / ai) x 100%
ci = Jumlah mahasiswa yang lulus sampai dengan batas masa studi pada program pendidikan ke-i.
ai = Jumlah mahasiswa yang diterima pada angkatan tersebut pada program pendidikan ke-i.
Skor akhir dihitung berdasarkan rata-rata terbobot terhadap jumlah program studi pada setiap program pendidikan.
Skor akhir = (Skori x NPi) / NPi
NPi = Jumlah program studi pada program ke-i , i = 1, 2, ..., 8
48 Lama waktu tunggu Jika WT ≤ 3 bulan , Jika 3 < WT < 12 , Jika WT ≥ 12 bulan ,
lulusan program utama di maka Skor = 4 . maka Skor = (48 – (4 x WT)) / 9 . maka Skor = 0.
RI = (NI / NA) x 100% , RN = (NN / NA) x 100% , RL = (NL / NA) x 100% Faktor: a = 5% , b = 20% , c = 90% .
NI = Jumlah lulusan yang bekerja di badan usaha tingkat internasional/multi nasional.
NN = Jumlah lulusan yang bekerja di badan usaha tingkat nasional atau berwirausaha yang berizin.
NL = Jumlah lulusan yang bekerja di badan usaha tingkat wilayah/lokal atau berwirausaha tidak berizin.
Tabel 6.g
55 Jumlah luaran penelitian Jika RLP 1 , Jika RLP 1 ,
Tidak ada Skor kurang dari 2.
dan PkM dosen tetap maka Skor 4 . maka Skor = 2 + (2 x RLP) .
B. Ketepatan di dalam Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi Perguruan tinggi tidak
menetapkan tindak lanjut. menetapkan tindak menetapkan tindak menetapkan tindak menetapkan tindak menetapkan tindak
lanjut dengan skala lanjut yang lanjut yang lanjut yang kurang lanjut.
prioritas yang mempertimbangkan mempertimbangkan: mempertimbangkan
mempertimbangkan secara komprehensif: 1) kapasitas institusi, kapasitas maupun
secara komprehensif: 1) kapasitas institusi, dan kebutuhan institusi.
1) kapasitas institusi, 2) kebutuhan institusi di 2) kebutuhan institusi di
2) kebutuhan institusi di masa depan, dan masa depan.
masa depan, dan 3) rencana
3) rencana pengembangan jangka
pengembangan jangka panjang yang berlaku.
panjang yang berlaku.
Rencana Pengembangan
Perguruan Tinggi
Tabel 1.a.1)
2,19
B. Perolehan akreditasi program studi oleh
lembaga akreditasi internasional bereputasi.
Tabel 1.a.2)
9 Pelaksanaan dan hasil audit eksternal keuangan
di perguruan tinggi.
1,10
Tabel 1.a.3)
10 Perolehan peringkat akreditasi program studi oleh
BAN-PT atau Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM).
2,74
Tabel 1.b
11 e) A. Ketersediaan dokumen formal kebijakan dan
Kerjasama prosedur pengembangan jejaring dan kemitraan
(dalam dan luar negeri), dan monitoring dan
evaluasi kepuasan mitra kerjasama.
B. Ketersediaan dokumen perencanaan
pengembangan jejaring dan kemitraan yang
ditetapkan untuk mencapai visi, misi dan tujuan
strategis institusi.
0,27
C. Ketersediaan data jumlah, lingkup, relevansi,
dan kebermanfaatan kerjasama.
D. Ketersediaan bukti monitoring dan evaluasi
pelaksanaan program kemitraan, tingkat
kepuasan mitra kerjasama yang diukur dengan
instrumen yang sahih, serta upaya perbaikan
mutu jejaring dan kemitraan untuk menjamin
ketercapaian visi, misi dan tujuan strategis.
12 Kerjasama perguruan tinggi di bidang pendidikan,
penelitian dan PkM dalam 3 tahun terakhir.
0,82
Tabel 1.c.1) , 1.c.2) , dan 1.c.3)
13 Pelampauan SNDikti (indikator kinerja tambahan)
yang ditetapkan oleh perguruan tinggi pada tiap 0,55
kriteria.
Tabel 3.a.2)
20 Persentase jumlah dosen tetap yang memiliki
sertifikat pendidik profesional/sertifikat profesi
terhadap jumlah seluruh dosen tetap. 1,06
Tabel 3.a.3)
21 Persentase jumlah dosen tidak tetap terhadap
jumlah seluruh dosen (dosen tetap dan dosen
tidak tetap). 1,06
Tabel 3.a.4)
22 Rasio jumlah mahasiswa terhadap jumlah dosen
tetap.
2,11
Tabel 2.a dan 3.a.1)
23 b) Rata-rata penelitian/dosen/tahun dalam 3 tahun
Kinerja Dosen terakhir.
3,22
Tabel 3.b.1)
Tabel 4.a
28 Rata-rata dana operasional proses pembelajaran/
mahasiswa/ tahun.
0,87
Tabel 4.b
29 Rata-rata dana penelitian dosen/ tahun.
0,65
Tabel 4.b
30 Rata-rata dana PkM dosen/ tahun.
0,65
Tabel 4.b
31 Persentase penggunaan dana penelitian terhadap
total dana perguruan tinggi.
0,43
Tabel 4.b
32 Persentase penggunaan dana PkM terhadap total
dana perguruan tinggi.
0,43
Tabel 4.b
33 b) A. Kecukupan sarana dan prasarana terlihat dari
Sarana dan Prasarana ketersediaan, kemutakhiran, dan relevansi,
mencakup: fasilitas dan peralatan untuk
pembelajaran, penelitian, PkM, dan memfasilitasi
yang berkebutuhan khusus.
B. Ketersediaan Sistem TIK (Teknologi Informasi
dan Komunikasi) untuk mengumpulkan data yang
akurat, dapat dipertanggung jawabkan dan terjaga
2,89
kerahasiaanya (misal: Sistem Informasi
Manajemen Perguruan Tinggi/ SIMPT).
C. Ketersediaan Sistem TIK (Teknologi Informasi
dan Komunikasi) untuk mengelola dan
menyebarkan ilmu pengetahuan (misal: Sistem
Informasi Pendidikan/ Pembelajaran, Sistem
Informasi Penelitian dan PkM, Sistem Informasi
Perpustakaan, dll.).
Tabel 5
37 c) A. Ketersediaan dokumen formal kebijakan
Suasana Akademik suasana akademik yang mencakup: otonomi
keilmuan, kebebasan akademik, dan kebebasan
mimbar akademik.
B. Ketersediaan bukti sahih tentang terbangunnya
suasana akademik yang kondusif yang dapat
berupa: a) Keterlaksanaan interaksi akademik
antar sivitas akademika dalam kegiatan
pendidikan, penelitian dan PkM baik pada skala 0,90
lokal/nasional/ internasional. b) Keterlaksanaan
program/kegiatan non akademik yang melibatkan
seluruh warga kampus yang didukung oleh
ketersediaan sarana, prasarana, dan dana yang
memadai.
C. Ketersediaan bukti sahih tentang langkah-
langkah strategis yang dilakukan untuk
meningkatkan suasana akademik.
Tabel 6.a.2)
Tabel 6.b.1)
44 Jumlah prestasi nonakademik mahasiswa di
tingkat provinsi/wilayah, nasional, dan/atau
internasional terhadap jumlah mahasiswa dalam 5
2,85
tahun terakhir (TS-2 s.d. TS).
Tabel 6.b 2)
45 Masa studi mahasiswa untuk setiap program
dalam 3 tahun terakhir (TS-2 s.d. TS).
1,14
Tabel 6.c.1)
46 Persentase kelulusan tepat waktu untuk setiap
program.
1,71
Tabel 6.c.2)
47 Persentase keberhasilan studi untuk setiap
program.
2,85
Tabel 6.c.2)
48 Lama waktu tunggu lulusan program utama di
perguruan tinggi untuk mendapatkan pekerjaan
pertama. 1,71
Tabel 6.d.1)
49 Kesesuaian bidang kerja lulusan dari program
utama di perguruan tinggi terhadap kompetensi
bidang studi. 1,71
Tabel 6.d.2)
50 Tingkat dan ukuran tempat kerja lulusan
1,71
Tabel 6.d.3)
51 Tingkat kepuasan pengguna lulusan dinilai
terhadap aspek:
1: Etika, 2: Keahlian pada bidang ilmu
(kompetensi utama), 3: Kemampuan berbahasa
asing, 4: Penggunaan teknologi informasi, 5: 1,71
Kemampuan berkomunikasi, 6: Kerjasama tim, 7:
Pengembangan diri.
Tabel 6.e
52 b) Jumlah publikasi di jurnal dalam 3 tahun terakhir.
Luaran dan Capaian 3,63
Penelitian dan PkM Tabel 6.f
53 Jumlah publikasi di seminar dalam 3 tahun
terakhir.
3,02
Tabel 6.f
Tabel 6.g
55 Jumlah luaran penelitian dan PkM dosen tetap
dalam 3 tahun terakhir.
2,42
Tabel 6.h
56 3 A. Keserbacakupan (kelengkapan, keluasan,
Kesimpulan Hasil kedalaman) hasil evaluasi capaian kinerja,
Evaluasi Capaian Kinerja konsistensinya dengan evaluasi capaian kinerja
2,15
dan Tindak Lanjut setiap kriteria, serta ketepatan penggunaan
analisis SWOT atau analisis lain yang relevan.
B. Ketepatan di dalam menetapkan tindak lanjut.