Anda di halaman 1dari 17

UJI BEDA NYATA (UBN) : Dunnett’s

Capaian Pembelajaran :
1. Mengetahui komponen2 yang diperlukan
untuk menghitung Dunnett’s
2. Mengetahui tahapan-tahapan dalam
menghitung Dunnett’s
3. Mengetahui persamaan dan perbedaan BNT,
BNJ, DMRT, dan Dunnett’s
UJI DUNNETT'S

• Uji ini digunakan untuk membandingkan nilai


tengah perlakuan dengan perlakuan kontrol,
tetapi tidak untuk membandingkan antar nilai
tengah perlakuan.
• Jadi pada Dunnett’s setiap perlakuan
dibandingkan dengan perlakuan kontrol
• Tidak ada pembandingan antar perlakuan
selain dengan perlakuan kontrol
• Contoh : Diketahui jumlah perlakuan pada suatu penelitian
ada 5 (disimbolkan A, B, C, D, dan E) yaitu dosis vit C 0, 2, 4, 6,
dan 8 mg / kg pakan. Dosis 0 mg/kg pakan sebagai kontrol.
Maka pembandingan untuk ujinya adalah sbb :
B dgn A
C dgn A
D dgn A
E dgn A
Tidak ada pembandingan antara :
B dgn C, B dgn D, B dgn E
C dgn D, C dgn E
D dgn E

• Hal inilah yang membedakannya dengan uji beda sebelumnya


(BNT, BNJ, dan DMRT melakukan pembandingan diantara
semua perlakuan sedangkan Dunnett’s hanya membandingan
perlakuan dengan kontrol)
Untuk Ulangan
Sama
(2 xKTgalat )
d'
 t dunnet ( p; db galat) x
r

Untuk Ulangan
Tidak Sama

d   t dunnet ( p; db galat) x KTgalat ( r11  r1C )


'

t dunnett : Tabel Dunnett’s


p : jumlah perlakuan tanpa kontrol
db galat : derajat bebas Galat
 : taraf nyata 0.05 dan 0.01
• Penghitungan nilai Dunnett’s untuk ulangan tidak sama,
seperti pada BNT, BNJ, dan DMRT
• Nilai Dunnett’s dihitung untuk setiap pasangan perlakuan
yang dibandingkan sesuai dengan ulangannya (krn
ulangannya beda-beda)

Dari rumus terlihat bahwa :


• Pada BNT untuk mencari nilai Tabel t hanya dibutuhkan
informasi mengenai db galat
• Pada BNJ untuk mencari nilai Tabel Q dibutuhkan
informasi mengenai db galat dan p (pada tabel p = k) =
jumlah perlakuan
• Pada DMRT untuk mencari nilai Tabel R dibutuhkan
informasi mengenai db galat dan p = jarak nilai tengah
perlakuan yang dibandingkan
• Pada Dunnett’s untuk mencari nilai Tabel t dunnett’s
dibutuhkan informasi mengenai db galat dan p = jumlah
perlakuan tanpa kontrol
• Sama seperti uji beda sebelumnya, dari rumus
diketahui bahwa untuk bisa menghitung nilai
Dunnett’s maka kita harus tahu :
1. p (jumlah perlakuan tanpa kontrol)
2. db galat
3. Nilai t dunnett’s tabel (α 0,05 dan 0,01)
4. Nilai KT galat
5. Jumlah ulangan
6. Nilai rata-rata tiap perlakuan
Tabel Dunnett’s
Tabel Dunnett’s
• Tahapan menghitung Dunnett’s :
1. Mencari nilai t dunnett tabel 0,05 dan 0,01
2. Menghitung nilai Dunnett’s 0,05 dan 0,01
3. Menghitung selisih rata-rata perlakuan yang
akan dibandingkan
4. Membandingkan nilai selisih rata-rata tiap
pasangan perlakuan dengan nilai Dunnett’s
0,05 dan 0,01
5. Menerjemahkan hasil tabel selisih untuk
Dunnett’s
• Dari contoh soal RAL, diketahui bahwa :
KT galat = 2,75 r = 6 db galat = 20 Ada 4
perlakuan yaitu P1, P2, P3, dan P4. Misalkan P1
adalah kontrol, maka jumlah perlakuan selain
kontrol (p) = 3
• Tahapan penghitungan :
1. Mencari nilai t dunnett’s tabel
Pada Tabel t dunnett’s nilai untuk α dipengaruhi
oleh jumlah perlakuan selain kontrol dan nilai db
galatnya. Pada jumlah perlakuan selain kontrol =
3 dan db galat 20, nilai tabel untuk α 0,05 adalah
2,57 dan untuk α 0,01 adalah 3,31
2. Menghitung nilai Dunnett’s 0,05 dan 0,01

(2 xKTgalat )
d'
 t dunnet ( p; db galat) x
r

tα ( p;db galat) = nilai pada tabel dunnett’s


2 x KT galat = 2 x 2,75 = 5,5
(2 x KT galat) / r = 5,5 / 6 = 0,917
√ (2 x KT galat) / r = √ 0,917 = 0,958
• Maka :
Dunnett’s 0,05 = (2,57) x 0,958 = 2,462
Dunnett’s 0,01 = (3,31) x 0,958 = 3,171

3. Menghitung selisih rata-rata perlakuan yang akan


dibandingkan
Diketahui :
Y1. = 435 maka rata-rata P1 = 435/6 = 72,5
Y2. = 480 maka rata-rata P2 = 480/6 = 80,0
Y3.= 528 maka rata-rata P3 = 528/6 = 88,0
Y4.= 579 maka rata-rata P4 = 579/6 = 96,5
• Perlakuan diurutkan berdasarkan nilai rata-rata
terkecil hingga terbesar atau sebaliknya
• Karena Dunnett’s hanya melakukan pembandingan
dengan kontrol maka pada contoh ini,
pembandingan akan dilakukan antara :
P2 dengan P1
P3 dengan P1
P4 dengan P1
• Nilai selisih masing2 pasangan perlakuan :
(nilai selisih mrpk hrg mutlak, jadi bila hasilnya
negatif tidak menjadi masalah)
P2 dgn P1 = 80,0 – 72,5 = 7,5
P3 dgn P1 = 88,0 – 72,5 = 15,5
P4 dgn P1 = 96,5 – 72,5 = 24
4. Membandingkan nilai selisih rata-rata tiap
pasangan perlakuan dengan nilai Dunnett’s 0,05
dan 0,01
Asumsi :
Nilai selisih > nilai Dunnett’s 0,05 berarti ada
beda nyata dan beri tanda * di belakang angka
selisih pada tabel
Nilai selisih > nilai Dunnett’s 0,01 berarti ada
beda sangat nyata dan beri tanda ** di belakang
angka selisih pada tabel
Nilai selisih < nilai Dunnett’s berarti tidak ada
beda
a. Bandingkan selisih tiap pasangan perlakuan
dengan nilai Dunnett’s 0,05
Selisih P2 dgn P1 = 7,50 > 2,462 (*)
Selisih P3 dgn P1 = 15,50 > 2,462 (*)
Selisih P4 dgn P1 = 24,00 > 2,462 (*)

b. Bandingkan selisih tiap pasangan perlakuan


dengan nilai Dunnett’s 0,01
Selisih P2 dgn P1 = 24,00 > 3,171 (**)
Selisih P3 dgn P1 = 15,50 > 3,171 (**)
Selisih P4 dgn P1 = 7,50 > 3,171 (**)
5. Menerjemahkan hasil Dunnett’s
Hasil Dunnett’s menunjukkan bahwa :
P2 berbeda sangat nyata dengan P1
P3 berbeda sangat nyata dengan P1
P4 berbeda sangat nyata dengan P1

Kesimpulan :
Pemberian pakan tambahan kulit ubi kayu fermentasi
dosis 3%, 5%, dan 7% menghasilkan pertambahan
berat ikan Nila yang berbeda dengan dosis 1%
(kontrol)
• Jadi bisa dilihat bahwa tahapan penghitungan
maupun penerjemahan hasil uji BNT, BNJ, DMRT, dan
Dunnett’s adalah sama.
• Perbedaannya :
BNT BNJ DMRT Dunnett’s
Jumlah maksimal 4 tidak tidak tidak
perlakuan dibatasi dibatasi dibatasi
Komponen db galat db galat db galat db galat
pada tabel p (jumlah p (jarak p (jumlah
perlakuan) perlakuan) perlakuan
selain
kontrol)
Pembandingan antar antar antar hanya
yang diuji perlakuan perlakuan perlakuan dengan
yang diteliti yang diteliti yang diteliti perlakuan
kontrol

Anda mungkin juga menyukai