Capaian Pembelajaran :
1. Mengetahui komponen2 yang diperlukan
untuk menghitung DMRT
2. Mengetahui tahapan-tahapan dalam
menghitung DMRT
3. Mengetahui persamaan dan perbedaan BNT,
BNJ dan DMRT
UJI JARAK BERGANDA DUNCANT
( DUNCANT NEW MULTIPLE RANGE TEST = DMRT )
KTgalat
D( p; ) R( DBgalat ; p; ) x Untuk Ulangan
r Sama
Jarak = 2
Jarak = 3
α p=2 p=3
0,05 3,08 3,23
0,01 4,32 4,55
Tabel DMRT
• Tahapan menghitung DMRT :
1. Mencari nilai R tabel 0,05 dan 0,01
2. Menghitung nilai DMRT0,05 dan 0,01
3. Membuat tabel selisih rata-rata perlakuan
4. Membandingkan nilai selisih rata-rata tiap
pasangan perlakuan dengan nilai DMRT0,05
dan 0,01
5. Menerjemahkan hasil tabel selisih untuk
DMRT
• Dari contoh soal RAL, diketahui bahwa :
KT galat = 2,75 r=6
db galat = 20 p=4
• Tahapan penghitungan :
1. Mencari nilai R tabel
Pada Tabel DMRT, nilai untuk α dipengaruhi
oleh jarak nilai tengah perlakuan yang
dibandingkan dan nilai db galatnya.
• Cara menghitung jarak nilai tengah yang dibandingkan :
1. Urutkan nilai rata-rata tiap perlakuan
Contohnya, diketahui :
Rata-rata P1 = 435/6 = 72,5
Rata-rata P2 = 480/6 = 80,0
Rata-rata P3 = 528/6 = 88,0
Rata-rata P4 = 579/6 = 96,5
2. Hitung jarak (dimulai dari 2, dst. ) sbb :
Jarak = 3
Jarak = 4
• Selanjutnya kita lihat di tabel berapa nilai R tabelnya
Pada tabel DMRT, kita cari db galat = 20 dan nilai
untuk jarak 2,3, dan 4 yaitu :
KTgalat
D( p; ) R( DBgalat ; p; ) x
r
(2,75 / 6) = 0.6770
Perlakuan P1 P2 P3 P4
Rataan 72,50 80,00 88,00 96,50
P 4 [96,50] 24,00 16,50 8,50 -
P 3 [88,00] 15,50 8,00 -
P 2 [80,00] 7,50 -
P 1 [72,50] -
4. Membandingkan nilai selisih rata-rata tiap
pasangan perlakuan dengan nilai DMRT0,05 dan
0,01
Asumsi :
Nilai selisih > nilai DMRT 0,05 berarti ada beda
nyata dan beri tanda * di belakang angka selisih
pada tabel
Nilai selisih > nilai DMRT 0,01 berarti ada beda
sangat nyata dan beri tanda ** di belakang
angka selisih pada tabel
Nilai selisih < nilai DMRT berarti tidak ada beda
a. Bandingkan selisih tiap pasangan perlakuan dengan
nilai DMRT 0,05 (perhatikan jarak perlakuan)
Selisih P1 dgn P4 (jarak perlakuan : 4 mk nilai DMRT
lihat pada kolom untuk p = 4 yaitu 2,1529)
= 24,00 > 2,1529(*)
Selisih P1 dgn P3 (jarak perlakuan : 3 mk nilai DMRT
lihat pada kolom untuk p = 3 yaitu 2,0987)
= 15,50 > 2,0987 (*)
Selisih P1 dgn P2 (jarak perlakuan : 2 mk nilai DMRT
lihat pada kolom untuk p = 2 yaitu 1,9972)
= 7,50 > 1,9972 (*)
dst
b. Bandingkan selisih tiap pasangan perlakuan dengan
nilai DMRT 0,01 (perhatikan jarak perlakuan)
Selisih P1 dgn P4 (jarak perlakuan : 4 mk nilai DMRT
lihat pada kolom untuk p = 4 yaitu 2,9314)
= 24,00 > 2,9314(**)
Selisih P1 dgn P3 (jarak perlakuan : 3 mk nilai DMRT
lihat pada kolom untuk p = 3 yaitu 2,8570)
= 15,50 > 2,8570 (**)
Selisih P1 dgn P2 (jarak perlakuan : 2 mk nilai DMRT
lihat pada kolom untuk p = 2 yaitu 2,7216)
= 7,50 > 2,7216 (**)
dst
• Hasil pembandingan dimasukkan ke dalam tabel
selisih
Kesimpulan :
Pemberian pakan tambahan kulit ubi kayu fermentasi
dengan persentase 1%, 3%, 5%, dan 7% berpengaruh
terhadap pertambahan berat ikan Nila.
Pakan tambahan kulit ubi kayu fermentasi sebesar 7%
menghasilkan pertambahan berat ikan Nila tertinggi.
Dengan demikian, perlakuan terbaik adalah P4
• Jadi bisa dilihat bahwa tahapan penghitungan
maupun penerjemahan hasil uji BNT, BNJ, dan
DMRT adalah sama.
• Perbedaannya :
BNT BNJ DMRT
Jumlah maksimal 4 tidak dibatasi tidak dibatasi
perlakuan
Komponen db galat db galat db galat
pada tabel p (jumlah p (jarak
perlakuan) perlakuan)