Anda di halaman 1dari 15

FARMAKOKINETIKA

DATA URINE

Indra, M.Si

PROGRAM STUDI FARMASI


STIKES BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA
Analisa Obat / Metabolit dalam Urine
Parameter farmakokinetika obat dapat ditetapkan dari
pengukuran obat/metabolitnya dalam urine.
Penggunaan sampel / cuplikan urine dapat lebih baik dari
pada darah, terutama jika obat diekskresikan ke dalam
urine dalam bentuk tidak berubah, karena:
Data urine mengukur langsung jumlah obat yang ada dalam badan
Kadar obat dalam urine > darah
Volume > darah
Variabilitas kliren renal dapat diabaikan
Keterbatasan Penggunaan Data Urine
Sulit diperoleh pengosongan kandung kemih yang
sempurna
Ada kemungkinan terjadi dekomposisi obat selama
penyimpanan
Ada kemungkinan terjadi hidrolisis konjugat /
metabolit yang tidak stabil dalam urine

Hal tersebut dapat mempengaruhi jumlah total obat


tak berubah yang diekskresikan dalam urine dalam
waktu tak terhingga
Pada umumnya ekskresi obat ke dalam
urine mengikuti kinetika reaksi orde
pertama.
Validitas Data Urine
Obat tak berubah yang diekskresikan dalam
urine harus banyak
Cara analisis harus spesifik dan selektif
Frekuensi pengambilan cuplikan urine harus
cukup (7 - 10 x T1/2 obat)
Pengosongan kandung kemih harus
sempurna
pH dan volume urine berpengaruh pada
kecepatan ekskresi obat
Penetapan Kel Berdasarkan Data urine

Obat model kompartemen satu terbuk intravena

1. Metode Ekskresi Renal


2. Metode Sigma Minus atau ARE (Amount
Remaining of Drug to be Excreted)
Metode Ekskresi Renal
dDu
= ke. Db Log dDu Log Ke.Db0
dt dt
Kel : slope garis regresi linier
Db = Db . e
0 kel . t antara Tmid point vs ln (dAu/dt)

dDu 1000-- 0,693


ln = ln ke . Db0 - k . t T1/2 =
dt 100--
Kel

dDu
log = log ke . Db0 - k . t 10--

dt 2,303
Tmid point
dDu
= kecepatan ekskresi obat lewat urine
dt (tidak dapat diukur secara eksperimen)

Au

dt
Tabel untuk Analisa
No T Du T Du T mid p
T
1 T1 Du1 T1 0 Du 0 + T1
T1 - 0 2
2 T2 Du2 T2 - T1 Du T1 + T2
T2- T1 2

3 T3 Du3 T3 - T2 Du T2 + T3
T3- T2 2
4 T4 Du4 T4 - T3 Du T3 + T4
T4- T3 2
dst

n Tn Dun Tn - Tn-1 Du Tn-1 + Tn


Tn- Tn-1 2
Metode Sigma Minus atau ARE (1)
(Amount Remaining of Drug to be Excreted)
dDu
= ku . Dbt
dt
= ku . Db0. e-Kel.t
dDu = ku . Db0 . e-Kel.t

ku . Db0 persamaan 1
Du t
= (1 e-Kel.t)
Kel
Jika t= , maka :
ku . Db0
Du = (1 e-Kel . )
Kel
ku . Db0
= (1 0)
Kel
ku . Db0
Du = .... persamaan 2
Kel
Metode Sigma Minus atau ARE (2)
(Amount Remaining of Drug to be Excreted)
ku . Db0
Du t
= (1 e-Kel.t)
Kel

= Du (1 e-Kel.t)

= Du - Du . e-Kel.t

Du - Dut = Du . e-Kel.t

Ln (Du - Dut) = Ln Du - Kel.t

Du . e-Kel.t = ARE
Metode Sigma Minus atau ARE (3)
(Amount Remaining of Drug to be Excreted)

Du - Dut De
Kel : slope garis regresi linier
antara T vs ln (Ae - Aet )
1000--
0,693
ARE
T1/2 = 30 --
De -- Kel
De-De 1

100 --
De-De2 20 --
De-De3
10 -- De-De4 10 --

Ae-Ae
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6
T
Tabel untuk Analisa
No T Dui Duk Du - Du
1 T1 Du1 Du1 Du -Du1

2 T2 Du1-2 Du2 Du -Du2

3 T3 Du2-3 Du3 Du -Du3

4 T4 Du3-4 Du4 Du -Du4

dst

N Tn Dun-1 -n Dun Du -Du

Dalam hal ini Dun = Du


Studi Kasus
Suatu Obat A diberikan dengan dosis tunggal intravena kepada seorang
wanita dengan dosis 1000 mg. Sampel urin diambil secara berkala dan
ditentukan kadar obatnya. Diperoleh data kadar obat dalam urine sebagai
berikut:

Waktu (jam) Du (mg)


0,25 160
0,50 140
1,00 200
2,00 250
4,00 188
6,00 46

Analisalah data tersebut, kemudian:


a. Tentukan Kel obat A (dengan metode Ekskresi renal dan Sigma Minus)!
b. Tentukan ku (konstante kecepatan ekskresi urin)!
c. Tentukan T1/2 obat A tersebut!
Jawaban Studi Kasus
T h ank You

Anda mungkin juga menyukai