Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PEMODELAN MATEMATIKA

PROBLEMS 11.2

DOSEN PENGAMPU: RADHIATUL HUSNA, M.Si

KELOMPOK 5 KELAS A

FATHYA RABIATUNISA (1910432029)

ISMA HASANATI PUTRI (1910433001)

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2021
Problems 11.2

Nomor 3

Misalkan k =0.01/ jam dan T =10 jam.


Tentukan nilai n terkecil yang memenuhi Rn >0.5 R

Penyelesaian:
Diketahui: k =0.01/ jam
T =10 jam
Ditanya: nilai n terkecil yang memenuhi Rn >0.5 R
Jawab:
Diketahui bahwa :
C 0 e−kT (1−e−nkT ) C 0 e−kT
Rn = dan R=lim R n =
1−e−kT n →∞ 1−e−kT
Perhatikan bahwa :
Rn >0.5 R

C 0 e−kT (1−e−nkT ) C0 e−kT


↔ >(0.5)
1−e−kT 1−e−kT

↔ 1−e−nkT > 0.5

↔ e−nkT <0.5

↔ ln e−nkT < ln 0.5

↔−nkT < ln 0.5

−ln 0.5
↔ n>
kT

−ln 0.5
↔ n>
(0.01)(10)

−ln 0.5
↔ n>
0.1
−(−0.693)
↔ n>
0.1

↔ n>6.93

Karena n ∈ N , maka n terkecil dari n> 6.93 yang memenuhi Rn >0.5 R adalah n=7

Nomor 4

mg mg
Diberikan H=2 , L=0.5 , dan k =0.02 hr−1. Misalkan konsentrasi di bawah L tidak hanya
ml ml
efektif tetapi juga berbahaya.
Tentukan skema untuk mengelola obat (konsentrasi dan waktu).

Penyelesaian:
mg mg
Diketahui : H=2 , L=0.5 , dan k =0.02 hr−1
ml ml
Ditanya: C 0 dan T ?
Jawab:
Asumsikan L dan H aman, sehingga jika konsentrasi obat naik di atas 𝐻, seseorang tidak akan
mengalami overdosis yang parah.
Maksimalkan waktu antar dosis obat yaitu
R=L
R=0.5 mg/ml
dan
C 0=H−L
C 0=2−0.5
C 0=1.5 mg/ml
Sehingga didapat waktu antar dosis obat yang diinginkan yaitu :

1 H
T = ln
k L

1 2
T=
0.02 ( )
ln
0.5
T =50 ln ( 0.52 )
T =50 ( 1.4 )

T =70 hr

Jadi, obat ini dapat diikuti setiap T =70 jamdengan dosis yang meningkatkan konsentrasi

mg
C 0=1.5 .
ml

Nomor 5

Misalkan k =0,2 h/r dan konsentrasi efektif terkecil adalah 0,03 mg/ml. Sebuah dosis tunggal
yang menghasilkan konsentrasi 0,1 mg/ml diberikan. Sekitar berapa jam obat tersebut akan tetap
efektif?

Penyelesaian:

Diketahui:

k =0,2 h/r

L=0,03mg/ml

H=0,1mg /ml

1 h
T = ln
k L ()
1 0,1
T=
0,2
ln( )
0,03

T =5 ln ( 3,33 )

T =6,01

T ≈6

∴ Obat efektif selama 6 jam


Nomor 8

Seorang pasien diberikan dosis sebesar Q dari suatu obat pada interval waktu T yang teratur.
Konsentrasi obat dalam darah telah terbukti secara eksperimental memenuhi rumus:

dC
=−k e c
dt

a. Jika dosis pertama diberikan pada saat t=0, tunjukkan bahwa setelah T jam berlalu, sisa
R1=−ln ⁡( kT + e−Q ) tetap berada dalam darah
Penyelesaian :
dC
=−ke C
dt

dC
∫ dt =∫ −k dt
∫ e−C dC=−k ∫ dt
−e C =−kt+ B
e−C =kt−B
−C=ln ( kt−B )
C=−ln ( kt−B )
C ( t )=−ln ( kt−B )
Tentukan nilai B, dengan menggunakan dosis awal sebesar Q pada waktu t=0
C ( 0 )=−ln ( k .0−B )
C ( 0 )=−ln (−B )
−B=e−C ( 0)
−B=e−Q
Didapatkan solusi khusus C ( t )=−ln ⁡(kt +e−Q )
Sehingga jumlah residu konsentrasi obat dalam darah setelah T jam berlalu dapat
dirumuskan sebagai:
R1=−ln ⁡( kT + e−Q )

b. Asumsikan konsentrasi langsung meningkat dengan cepat Ketika setiap kali obat
diberikan. Tunjukkan bahwa setelah dosis kedua diberikan, kemudian T jam berlalu lagi,
maka, sisa/residu
R1=−ln ⁡[kT ( 1+e−Q ) +e−2 Q ]
Penyelesaian :
Diperoleh
R1=−ln ⁡( kT + e−Q )
Q=C 0
Maka
R1=−ln ⁡(kT + e−C ) 0

Perhatikan bahwa
C 1=C0 + R 1

C 1=C0 +(−ln ( kT + e−C ) ) 0

C 1=Q−ln ( kT + e−Q )
Diperoleh
R2=−ln ⁡( kT + e−C )1

−Q

R2=−ln ⁡(kT + e−(Q−ln ( kT +e )))


−Q

R2=−ln ⁡(kT + e−Q +ln ( kT +e ))

R2=−ln ⁡(kT + e−Q ( kT + e−Q ) )


R2=−ln ⁡(kT + e−Q kT + e−2 Q )
R2=−ln ⁡(kT (1+ e−Q)+ e−2 Q )

c. Tunjukkan bahwa nilai limit R dari konsentrasi sisa untuk dosis Q mg/ml yang diulang
pada interval T jam diberikan oleh rumus
kT
R=−ln
1−e−Q

Penyelesaian:
Berdasarkan a dan b maka diperoleh bentuk umum
Rn =−ln ( kT ( 1+e−Q +e−2 Q + …+e−(n−1 )Q ) + e−nQ )
Perhatikan bagian
1+e−Q + e−2 Q + …+e− (n−1 )Q
Misal r =e−Q, maka dengan menggunakan rumus deret geometri diperoleh
n
a(r n−1) 1( ( e−Q ) −1)
=
r−1 e−Q −1
Persamaan Rn dapat kita ubah menjadi
n

Rn =−ln kT
[(
1 ( e−Q ) −1
−Q
e −1
+ e−nQ ) ]
n

Rn =−ln kT
[( ( e−Q ) −1
−Q
e −1 ) +e−nQ
]
Rn =−ln kT
[ ( 1−e−nQ
1−e−Q
+ e−nQ ) ]
Perhatikan e−Q makin mendekati nol jika n semakin besar
Akibatnya, barisan Rn memiliki nilai limit yang kita sebut R
Sehingga
R=lim R n
n →∞

R=lim −¿ ln kT
n →∞ [ ( 1−e−nQ
1−e
−Q
+ e−nQ ¿ ) ]
R=−ln lim kT
n →∞ [ ( 1−e−nQ
1−e−Q )
+ e−nQ
]
R=−ln kT lim
[ ( n →∞
1−e−nQ
1−e
−Q )
+ lim e−nQ ❑
n→ ∞ ]
[ (
R=−ln kT lim
n →∞
1
1−e
−Q

e−nQ
1−e
−Q
n →∞ )
+ lim e−nQ ❑
]
[(
R=−ln kT
1
1−e −Q
lim e−nQ
)
− n → ∞ −Q + lim e−nQ ❑
1−e n→∞ ]
[
R=−ln kT ( 1−e1 −Q ) ]
−0 + 0 ❑

1
[
R=−ln kT
1−e−Q

]
∴ Terbukti

d. Dengan asumsi obat tersebut tidak efektif dibawah konsentrasi L dan berbahaya di atas
konsentrasi H yang lebih tinggi, tunjukkan bahwa dosis T untuk konsentrasi obat yang
aman dan efektif dalam darah memenuhi formula
1
T = (e−L −e−H )
k
Dimana k adalah konsentrasi positif

Penyelesaian:
Diketahui:
R=L
C 0=H−L
Q=C 0=H −L
Q=H −R
H=R+ Q
Berdasarkan bagian c diperoleh
1
R=−ln kT
[ ]
1−e−Q

Maka
1
−R=−ln kT
[ 1−e−Q

]
1
e− R=kT
1−e−Q
kT =e−R (1−e−Q )
1
T = (e−R −e−Q− R )
k
1
T = (e−R −e−(Q + R) )
k
Karena R=Ldan H=R+ Q maka
1
T = (e−L −e−(H ) )
k
∴ Terbukti

Anda mungkin juga menyukai