PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Persamaaan diferensial merupakan persamaan yang mengandung
suatu turunan fungsi atau diferesial dari suatu variable. Persamaan
diferensial seringkali muncul dalam model matematika yang
menggambarkan kehidupan nyata. Banyak hukum-hukum alam dan
hipotesa-hipotesa dapat diterjemahkan ke dalam persamaan yang
mengandung turunan melalaui bahasa matematika (Siti, 2009).
Persamaan diferensial dengan tingkat tertinggi turunannya adalah
satu. Dalam kehidupan sehari-hari banyak fenomena yang dalam
menyelesaikannya menggunakan persamaan diferensial orde satu. Contoh
penerapan diferensial orde satu yang sering dijumpai yaitu masalah
perubahan suhu.
Perubahan suhu merupakan proses perubahan yang terjadi pada
suhu suatu benda. Namun terkadang seseorang mengalami kesulitan, salah
satunya dalam menentukan lama perubahan suhu suatu benda. Dengan
melihat permasalahan tersebut, penulis menyusun makalah dengan judul
“Aplikasi Persamaan Diferesial Orde Satu dalam Menyelesaikan Masalah
Perubahan Suhu”. Melalui makalah ini penulis berusaha mengungkapkan
bentuk persamaan linier orde satu khususnya persamaan diferensial yang
terpisahkan serta aplikasi persamaan diferensial orde satu dalam
menyelesaikan masalah perubahan suhu.
2. Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas pada makalah ini yaitu sebagai berikut
1. Bagaimana bentuk persamaan linier orde satu yang terpisahkan?
2. Bagaimana menyelesaikan masalah perubahan suhu dengan
menggunakan persamaan diferesial orde satu ?
3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu
1. Dapat mengetahui bentuk persamaan linier orde satu yang terpisahkan
2. Dapat memahami cara menyelesaikan masalah perubahan suhu dengan
menggunakan persamaan diferesial orde satu.
BAB II
PEMBAHASAN
g(y) y’ = f(x)
dy
Karena y’ dapat dinyatakan dengan notasi Leibniz , maka persamaan di
dx
atas setara dengan bentuk
g(y) dy = f(x)dx
∫ g ( y ) ( dy
dx )
dx = ∫ f ( x ) dx
∫ g ( y)dx = ∫ f ( x ) dx
dTb
=−k (T b−T M )
dt
¿ ¿= −k
ln ( 60 )−ln ( 120 ) = −k
ln ( 120
60
)= −k
ln ( 0.5 )=−k
Kita peroleh
ln(0.5) = −¿k, atau k = ln(2)
Sekarang
90 t
dT
∫ T −60
=−ln (2) ∫ dt
T =180 t =0
¿ ¿= −ln ( 2 ) t
ln ( 30 )−ln ( 120 ) = −ln ( 2 ) t
ln ( 120
30
)= −ln ( 2) t
ln ( 0.25 )=−ln ( 2 ) t
Jadi,
ln(0.25) = −ln ( 2 ) t → t=2
Jadi, akan diperkirakan waktu 2 menit agar suhu benda itu akan menjadi 90° .
Contoh 2
Sebuah logam dengan suhu 150ᵒ C dimasukkan dalam suatu cairan yang
mempunyai suhu konstan 50ᵒC. Dalam satu menit, suhu benda yang
dimasukkan menjadi 100ᵒC. Suhu logam menjadi X° C dalam waktu 2 menit.
Tentukan nilai X tersebut!
Jawab:
Misalkan T suhu benda pada sebarang waktu t.
TM = 50°
dT dT
=−k ( T −50 ) → =−kdt
dt T −50
dimana tanda negatif menunjukkan penurunan suhu T. Kita integralkan
sekaligus
kita gunakan kondisi-kondisi awalnya, kita dapatkan
100 1
dT
∫ T −50
=−k ∫ dt
T =150 t =0
¿ ¿= −k
ln ( 50 ) −ln ( 100 ) = −k
ln ( 100
50
)= −k
ln ( 0.5 )=−k
Kita peroleh
k = -ln(0.5)
Sekarang
x 2
dT
∫ T −5 0
=ln (0 , 5) ∫ dt
T =15 0 t =0
¿ ¿= 2 ln ( 0 , 5 )
ln ( X −50 )−ln ( 10 0 ) = ln (0 , 5)2
ln ( X−5
10 0 )
0
= ln (0 , 25)
X−50
=0 ,25
100
X-50 = 25
X = 75
Jadi, suhu logam menjadi 75° C dalam waktu 2 menit.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari makalah ini yaitu sebagai berikut:
a. Persamaan diferensial orde satu dikatakan terpisahkan jika dapat
dinyatakan dalam bentuk g(y) y’ = f(x).
b. Untuk memproleh solusi dari persamaan diferensial orde satu yang
terpisahkan dengan cara mengintegrakan kedua ruas sehingga
menjadi∫ g(y)dx = ∫ f(x)dx.
c. Cara menyelesaikan masalah perubahan suhu dengan menggunakan
persamaan diferensial orde satu yaitu dengan menggunakan
dTb
=−k (T b−T M )
dt
3.2 Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif
dari pembaca demi terwujudnya makalah baik.
DAFTAR PUSTAKA