Waktu
Cara menentukan apakah suatu reaksi orde 0 atau 1
1. Plot data sumbu y (misal : konsentrasi A) vs
sumbu x (waktu) regresi linier : y = bx + a
didapatkan juga R2 (koefisien korelasi).
2. Plot data ln A (sumbu y) vs waktu (sumbu x)
regresi linier : y = bx + a didapatkan juga R2
3. Bandingkan kedua R2 tersebut, yang paling
mendekati R2 = 1 dipilih. Jika (1) yang
mempunyai R2 lebih mendekati 1 maka orde 0.
Jika (2) mempunyai R2 lebih mendekati 1 maka
orde 1
Contoh :
Suatu percobaan tentang kerusakan vitamin C
selama proses sterilisasi (121,1 0C) sari buah anggur
memperoleh data sebagai berikut :
120
100
(Vitamin C (%)
80
60
40 y = -2,28x + 101
20 R2 = 0,996
0
0 5 10 15 20 25
Waktu (menit)
Plot Orde 1
4,7
4,6
Ln (Vitamin C)
Ea 1 1
k - -
e
R T T0
k0
Ea Ea 1
-
R T
-
k k0 . e RT
k0 . e
k = konstanta laju reaksi
k0 = faktor frekuensi reaksi
R = konstanta gas (1,987 kal / g-mole K)
Ea = energi aktivasi, yang nilainya dianggap konstan
pada suatu kisaran suhu tertentu
Energi aktivasi diartikan sebagai suatu tingkat energi minimum yang
diperlukan untuk memulai suatu reaksi.
Persamaan Arrhenius juga dapat dinyatakan dalam
bentuk :
Ea 1
ln k ln k 0 - T
R
k 2 T2 - T1
ln ln Q10
k1 10
Substitusi k 2 k; k1 k 0 ; T2 T; dan T1 T0
dalam persamaan Arrhenius
Ea 1 1
k - -
R T2 T1
e
k1
k2 Ea 1 1
ln -
k1 R T2 T1
k2 Ea T1 - T2
ln -
k1 R T2 T1
subtitusi persamaan Q10
Ea ln (Q10 )
T2 T1
R 10
Ea 10
R T1T2
Q10 e
Nilai Z
Nilai z didefinisikan sebagai perubahan suhu yang diperlukan
untuk mengubah laju reaksi sebesar 1 log cycle.
(T2 T1 )
k2 k1 (10) z
k 2 T2 - T1
ln ln (10)
k1 z
dari persamaan di atas dan persamaan arrhenius :
ln (10) Ea 1
z R T2 T1
ln (10)
z
Ea
R
T1T2
Contoh :
Kinetika reaksi inaktivasi enzim polifenol oksidase pada jamur
mengikuti orde 1 dan konstanta laju reaksinya pada 50 0C, 55
0C, dan 60 0C adalah 0,019; 0,054; dan 0,134 / menit. Tentukan
-1
-1,5
-2 y = -21016x + 61,12
ln k
R2 = 0,999
-2,5
-3
-3,5
-4
-4,5
1/T
Slope = - 21016
- Ea / R = - 21016 Ea = 21016 x 1,987
= 41758,792 kal / gmol
= 41,76 kkal / gmol
Ea 10
T1T2
e
R
Q10
Ea 1
ln (Q10 ) 10
R T1T2
1
10 (21016) 1,95
(323) (333)
Q10 7,028
ln (10)
z T1T2
Ea / R
ln (10)
(323 x 333) 11,8 C
0
21016
Penyedap rasa berbentuk bubuk dalam kemasan sachet
akan mengalami penurunan mutu aroma selama
penyimpanan. Pengujian aroma selama penyimpanan
dilakukan dengan uji sensoris. Data skor sensori
penyedap rasa tersebut adalah :
Jawab :
Plot Orde 0 suhu 40 C Plot Orde 0 Suhu 45 C
8,05
8,1
8 8
Skor sensoris
7,9
Skor sensoris
7,95 y = -0,048x + 8,006
y = -0,017x + 7,986 7,8
7,9 R² = 0,969 R² = 0,996
7,7
7,85 7,6
7,8 7,5
7,4
7,75
7,3
0 2 4 6 8 10 12 14
0 2 4 6 8 10 12 14
Waktu (hari)
Waktu (hari)
6
5
4 y = -0,111x + 8,006
3 R² = 0,998
2
1
0
0 2 4 6 8 10 12 14
Waktu (hari)
Plot Orde 1 Suhu 40 C Plot Orde 1 Suhu 45 C
2,09 2,09
2,08 2,08
2,07
Ln skor sensoris
Ln skor sensoris
2,08
2,06
2,07 y = -0,002x + 2,077
2,05 y = -0,006x + 2,080
R² = 0,971
2,07 2,04 R² = 0,995
2,06 2,03
2,02
2,06
2,01
2,05 2,00
2,05 1,99
0 2 4 6 8 10 12 14 0 2 4 6 8 10 12 14
Waktu (hari) Waktu (hari)
2,05
Ln skor sensoris
y = -0,015x + 2,082
2,00 R² = 0,997
1,95
1,90
1,85
0 2 4 6 8 10 12 14
Waktu (hari)
Dipilih orde 0 karena nilai R2 lebih mendekati 1. Nilai k
masing-masing suhu :
Suhu (0C) k Suhu (K) 1/T Ln k
40 0,0173 313 0,00319 - 4,057
45 0,0483 318 0,00314 - 3,030
50 0,1113 323 0,00309 - 2,196
Plot Arrhenius
0
0,00308 0,0031 0,00312 0,00314 0,00316 0,00318 0,0032
-0,5
-1
-1,5
-2
Ln k
-3,5
-4
-4,5
1/T
Evaluasi
Tentukan
A. Orde reaksi untuk A dan B
B. Persamaan laju reaksi
C. Harga tetapan laju reaksi
D. Laju reaksi jika konsentrasi A 0,026 M dan konsentrasi B
0,021 M
Evaluasi
Urutkan kelajuan reaksinya dari yang paling lambat ke yang paling cepat