Implementasi Lintas Diare Dan Penggunaan Obat Antidiare Pada Anak Dengan Diare
Implementasi Lintas Diare Dan Penggunaan Obat Antidiare Pada Anak Dengan Diare
ABSTRACT
Introduction: Diarrhea is still a major problem that causes illness sample used is total sampling where all target populations that meet
and death for children in Indonesia. Inappropriate care, both at home the criteria are included as samples.
and in health agencies, is a major cause of deaths of children with Result: The most widely used cross group of diarrheas was ORS (Oral
diarrhea. Rehydration solution) (17.9%). The most commonly used antidiarrhea
Method: The design of this study was descriptive with a cross drug is adsorbent (11.6%).
sectional study design. The design of this study aims to be able Conclusion: The most widely used cross-diarrhea group was ORS (Oral
to describe the implementation of cross diarrhea and the use of Rehydration solution) followed by the antibiotic group and so on the
antidiarrheal drugs for pediatric patients with diarrhea at RSUP zinc group. There are minority cases that have given negative results on
Sanglah Denpasar. The data used in the form of secondary data antibiotics. The most widely used group of antidiarrheal drugs was the
obtained from the medical records of Sanglah Hospital RSUP patients adsorbent followed by the class of antimotility drugs and so on other
Denpasar January 2017-April 2017. The technique of determining the classes of drugs such as probiotics and herbal medicines
ABSTRAK
Latar Belakang: Diare masih menjadi masalah utama yang digunakan adalah total sampling dimana seluruh populasi target yang
menyebabkan sakit dan kematian bagi anak-anak di Indonesia. memenuhi kriteria dimasukan sebagai sampel.
Perawatan yang tidak tepat, baik dirumah maupun di instansi Hasil: Golongan lintas diare paling banyak digunakan adalah cairan
kesehatan, merupakan penyebab utama kematian anak-anak dengan rehidrasi yaitu oralit sebanyak 34 (17,9%). Penggunaan obat antidiare
diare. paling sering digunakan adalah adsorben sebanyak 22 (11,6%).
Metode: Rancangan penelitian ini bersifat deskriptif dengan Simpulan: Golongan lintas diare paling banyak digunakan adalah
rancangan penelitian cross sectional. Rancangan penelitian ini cairan rehidrasi yaitu oralit diikuti oleh golongan antibiotik dan
bertujuan untuk dapat menggambarkan implementasi lintas diare seterusnya golongan zink. Terdapat kasus minoritas yang telah
dan penggunaan obat antidiare terhadap pasien anak dengan diare di memberi hasil negatif pada pemberian antibiotik. Golongan
RSUP Sanglah Denpasar. Data yang digunakan berupa data sekunder penggunaan obat antidiare paling banyak digunakan adalah adsorben
yang didapat dari rekam medis pasien Anak RSUP Sanglah Denpasar diikuti oleh golongan obat antimotilitas dan seterusnya golongan obat
bulan Januari 2017-April 2017. Teknik penentuan sampel yang lain-lain seperti probiotik dan obat herbal
1
Program Studi Pendidikan Dokter,
Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana Kata kunci: anak-anak, diare, manajemen, lintas diare, penggunaan obat antidiare
2
Departemen/SMF Ilmu Kesehatan Cite Pasal Ini: Anbhuselvam, V.L., Karyana, I.P.G., Purniti, N.P.S. 2019. Implementasi lintas diare dan penggunaan obat antidiare pada anak
Anak RSUP Sanglah, Fakultas dengan diare. Intisari Sains Medis 10(3): 817-820. DOI: 10.15562/ism.v10i3.488
Kedokteran Universitas Udayana
*
Korespondensi: PENDAHULUAN
Vidya Lakshmi Anbhuselvam,
Program Studi Pendidikan Dokter, Diare akut adalah penyebab utama kedua kema- yang kekurangan gizi atau angka kematian yang
Fakultas Kedokteran Universitas tian pada anak-anak di bawah lima tahun, dan tinggi disebabkan oleh tatalaksana diare di rumah
Udayana bertanggung jawab terhadap meninggalnya seki- dan tempat layanan kesehatan diare kurang tepat.1,2
vidya764@gmail.com tar 760 000 anak setiap tahun. Diare akut dapat Diare merupakan masalah kesehatan
berlangsung beberapa hari, dan menyebabkan masyarakat terutama pada anak di bawah usia
Diterima: 06-04-2019 kehilangan air dan elektrolit yang diperlukan untuk 5 tahun. Pada tahun 2002, diperkirakan 1.6 juta
Disetujui: 21-11-2019 kelangsungan hidup. Kebanyakan kematian pada anak-anak, meninggal akibat diare di negara
Diterbitkan: 01-12-2019 diare disebabkan oleh dehidrasi berat. Anak-anak berkembang. Diare adalah pembunuh utama selain
Open access: http://isainsmedis.id/ 817
ORIGINAL ARTICLE
818 Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2019; 10(3): 817-820 | doi: 10.15562/ism.v10i3.488
ORIGINAL ARTICLE
Tabel 1 K
arakteristik subjek kejadian diare pada anak berdasarkan 76 orang (40%). Berdasarkan Hamdani (2001)
jenis kelamin dan usia di RSUP Sanglah menyatakan ada hubungan yang bermakna antara
jenis kelamin dengan kejadian diare pada balita.
Jenis Kelamin Usia N % Jumlah
Jenis kelamin dapat mempengaruhi kejadian
Laki-Laki 6 bulan-1 tahun 35 18.4 diare, balita dengan kelamin laki-laki lebih sering
1 tahun-3 tahun 47 24.8 114 (60%) terkena diare daripada balita berkelamin perem-
3 tahun-5 tahun 32 16.8 puan. Dari penelitian yang dilakukan jenis kelamin
berpengaruh terhadap kejadian diare yang di dapat
Perempuan 6 bulan-1 tahun 21 11.0
mayoritas kejadian diare pada balita laki-laki
1 tahun-3 tahun 17 9.0 76 (40%) karena laki-laki lebih berani kotor dan lebih aktif
3 tahun-5 tahun 38 20.0 berbanding dengan balita perempuan yang lebih
suka main di rumah dan bermain dengan boneka
Tabel 2 J enis lintas diare yang digunakan pada anak diare di RSUP dibanding main kotor-kotoran.7
Sanglah Kejadian diare pada anak balita berdasarkan
usia balita mayoritas terjadi pada usia 3-5 tahun
Lintas Diare N: 126 %: 66,3
sebanyak 70 anak (36,8%) diikuti oleh usia
Oralit 34 17.9 1-3 tahun sebanyak 64 orang (33,8%) dan minori-
Zink 21 11.0 tas terjadi pada usia 6 bulan-1 tahun sebanyak
Antibiotik: 56 orang (29,4%) (Tabel 1). Menurut Badriul Hegar
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam
R 7 3.70
bukunya pedoman pelayanan medis Ikatan Dokter
NR 3 1.60 Anak Indonesia jilid 1. Jakarta (2011), anak-anak
Oralit + Zink 31 16.3 atau balita lebih rentan terkena diare karena daya
Oralit + Antibiotik 19 10.0 tahan tubuhnya masih rendah dibandingkan orang
dewasa. Diare bisa disebabkan oleh infeksi bakteri
Zink + Antibiotik 0 0.00
maupun virus di dalam usus halus. Gejalanya
Oralit + Zink + Antibiotik 11 5.80 biasanya disertai mual, demam, sakit perut dan
R: Sesuai dengan indikasi dehidrasi. Namun jika menemui diare berat pada
NR: Tidak sesuai dengan indikasi bayi yang berusia di bawah 5 tahun, hal itu tak
perlu dikhawatirkan. Anak berusia 1 bulan hingga
Tabel 3 J enis penggunaan obat antidiare yang digunakan pada 5 tahun sering mengalami diare 8-10 kali sehari.
anak diare di RSUP Sanglah Hal ini wajar karena enzim laktase dalam usus bayi
Penggunaan Obat Antidiare N: 64 %: 33,7 belum berkembang baik sehingga laktosa dalam
Adsorben 22 11.6 susu tidak dapat dipecah dan justru menarik cairan
Antimotilitas 21 11.1
di usus. Dari penelitian yang dilakukan usia berpen-
garuh terhadap terjadinya diare karena balita yang
Probiotik 16 8.40
lebih dari 5 tahun dapat mengerti apa yang orang
Obat herbal 5 2.60 tua ajarkan contohnya seperti cuci tangan sebelum
makan dan sesudah makan, kekebalan tubuhnya
digunakan sebanyak 19 pasien (10%). Golongan juga lebih kuat dibanding umur dibawah 5 tahun,
obat oralit, zink dan antibiotik digunakan sejumlah sehinga diare pada usia di atas 5 tahun sedikit
11 (5,8%) (Tabel 2). untuk terjadi diare.6
Penggunaan obat antidiare paling sering digu- Golongan lintas diare paling banyak digunakan
nakan adalah adsorben sebanyak 22 (11,6%). adalah cairan rehidrasi yaitu oralit sebanyak
Golongan obat antimotilitas digunakan sebanyak 34 pasien (17,9%). Golongan obat zink digunakan
21 (11,1%). Golongan obat probiotik digunakan sebanyak 21 pasien (11.0%) serta golongan antibi-
sebanyak 16 (8,4%) serta golongan obat herbal otik sebanyak 10 pasien (5,3%). Sedangkan pada
digunakan sebanyak 5 (2,6%). Penggunaan obat diagnosa pasien diare terdapat 3 kasus yang telah
antidiare yang digunakan selain probiotik adalah beri antibiotik hasil negative (Tabel 2). Dari hasil
48 (25,3%) (Tabel 3). tersebut dapat dikatakan bahwa manajemen pengo-
batan di RSUP Sanglah belum tercapai dengan baik.
Hal ini dapat berpengaruh dalam peningkatan
DISKUSI
mutu pelayanan kesehatan di RSUP Sanglah
Berdasarkan data tabel 1, kejadian diare pada anak Penggunaan antibiotik yang tidak tepat akan menye-
balita berdasarkan jenis kelamin mayoritas terjadi babkan bakteri menjadi resisten terhadap pembe-
pada laki-laki sebanyak 114 orang (60%), dan rian antibiotik, sehingga pada akhirnya suatu saat
minoritas terjadi pada anak perempuan sebanyak nanti antibiotik tidak dapat mengatasi infeksi yang
Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2019; 10(3): 817-820 | doi: 10.15562/ism.v10i3.488 819
ORIGINAL ARTICLE
820 Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2019; 10(3): 817-820 | doi: 10.15562/ism.v10i3.488