TUGAS BESAR
PERANCANGAN BANDAR UDARA
Diberikan Kepada :
Nama : Irfandi Soamole
NI M : 511418029
Jurusan/Prodi : Teknik Sipil/S1
Nomor Absen : ......... /BU – S1/2021
Tanggal Pengambilan : 10/09/2021
I. DATA
Diketahui:
Frekuensi Angin:
Kec 0–4 4–7 7 – 12 12 – 17 17 – 21 > 21
Arah mph mph mph mph mph mph
Calm 576
Utara 629 229 12 17 129
Timur Laut 529 129 13 18 229
Timur 729 329 14 19 329
Tenggara 429 129 15 20 429
Selatan 529 229 16 21 529
Barat Daya 729 229 17 21 629
Barat 829 129 17 21 729
Barat Laut 629 329 17 21 829
Keterangan: XY = 2 angka terakhir NIM anda
Elevasi = 17 mdpl
Slope = 0,7% (-2% s/d 2 %)
CBR Subbase = 36% (35% - 50%)
1
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNG KAMPUS JAMBURA : Jl. Jend. Sudirman No. 6 TELP.(0435) 821183 ,KOTA GORONTALO
Rigid Pavement:
*Beton (NIM Ganjil) : K250; K 300; K350; K375
Subbase:
*Material: Batu Pecah; Sirtu; Granular; Cement Treated
2
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNG KAMPUS JAMBURA : Jl. Jend. Sudirman No. 6 TELP.(0435) 821183 ,KOTA GORONTALO
LEMBAR ASISTENSI
Gorontalo, ..................................2021
Asisten,
3
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. B.J. Habibie Desa Moutong Kec. Tilongkabila Kab. Bone Bolango
Fax. (0435) 821752
Laman : http:/ung.ac.id Email : ft@ung.ac.id
PENDAHULUAN
Bandar udara adalah lapangan terbang yang dipergunakan untuk mendarat dan lepas
landas, naik turun penumpang dan bongkar muat cargo dan pos serta dilengkapi dengan fasilitas
keselamatan penerbangan dan fasilitas penunjang lainnya. Hal ini Mengacu pada undang-
undang no. 15 tahun 1992 tentang penerbangan dan PP no. 70 tahun 2001 tentang bandar udara.
Fungsi bandara adalah untuk menunjang kelancaran, keamanan, dan ketertiban arus lalu
lintas pesawat udara, cargo dan pos, keselamatan penerbangan, tempat pemindahan intra atau
moda serta mendorong perekonomian daerah maupun nasional
Tata krama ke bandar udara nasional yang menggunakan dan mengatur penyelanggaraan
bandar udara sesuai dengan fungsi penggunaan klasifikasi status penyelenggara kegiatan
bandar udara. Bandar udara berdasarkan fungsi dibedakan menjadi 3 bagian
1. Bandar udara merupakan simpul dalam jaringan transportasi udara sesuai dengan
hirarki fungsinya yaitu pusat penyebaran
2. Bandar udara sebagai gerbang kegiatan perekonomian nasional maupun internasional
3. Bandar udara sebagai tempat kegiatan dan model transportasi bandar udara
berdasarkan penggunaanya dibedakan menjadi bandar udara internasional.
FAKULTAS TEKNIK
S1 – TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. B.J. Habibie Desa Moutong Kec. Tilongkabila Kab. Bone Bolango
Fax. (0435) 821752
Laman : http:/ung.ac.id Email : ft@ung.ac.id
BAB I
LANDASAN TEORI
perkerasan yang secara struktural cukup untuk mendukung beban pesawat yang
dilayani. Bagian terpenting dalam fasilitas sisi udara runway adalah sbb:
1) Runway Designakon/number/azimuth : landas pacu harus dilengkapi
dengan penomoran untuk membantu pesawat yang akan mendarat dan
lepas landas sesuai ketentuan yang berlaku
2) Dimention (linght, width)
3) Shoulder (Bahu landas pacu)
4) Turning area (area untuk berputar)
5) Runway longitudinal slope/kemiringan memanjang
6) Transferse slope
7) Sight distance/jarak pandang
8) Runway
9) Stop Way/overran/jalur berhenti
2. Landasan Penghubung (Taxi way dan Exit way), adalah jalur tetentu didalam
lokasi bandar udara yang menghubungkan antara landas pacu (run way) dengan
landas parkir (Apron) didaerah bangunan. Terminal dan sebaliknya terdiri dari exit
taxi way harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1) Jarak antar garis tengah taxi way dengan garis tengah run way
2) Lebar taxi way
3) Taxy way strip
3. Peralatan panar pesawat udara (apron), adalah suatu lading tertentu didalam bandar
udara yang disediakan tempat bagi pesawat saat melakukan kegiatan menaikkan
dan menurunkan penumpang. Muatan pas cargo dari pesawat , pengisian bahan
bakar, parkir dan perawatan pesawat, konstruksi apron sebaiknnya menggunakan
konstruksi perkerasan kaku. Perencanaan apron harus memenuhi ketentuan teknis:
1) Kemiringan slope
2) Jarak lebar antara pesawat yang sedang parkir dengan bangunan terdekat
dengan pesawat pun yang sedang parkir dan benda lainnya.
FAKULTAS TEKNIK
S1 – TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. B.J. Habibie Desa Moutong Kec. Tilongkabila Kab. Bone Bolango
Fax. (0435) 821752
Laman : http:/ung.ac.id Email : ft@ung.ac.id
FAKULTAS TEKNIK
S1 – TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. B.J. Habibie Desa Moutong Kec. Tilongkabila Kab. Bone Bolango
Fax. (0435) 821752
Laman : http:/ung.ac.id Email : ft@ung.ac.id
BAB II
MERENCANAKAN KONSTRUKSI BANDAR UDARA SISI UDARA
A. Analisis Angin
Analisa angin adalah dasar dari perencanaan lapangan terbang. Sebagai pedoman pokok,
landasan pacu sebuah lapangan terbang arahnya harus sedemikian hingga searah dengan
“prevalling wind” (Arah Angin Dominan), ketika mengadakan pendaratan lepas landas pesawat
dapat mengadakan maneuver sejauh komponen angina samping (Cross Wind) tidak berlebihan
maksimum cross wind yang diizinkan tergantung bukan saja kepada ukuran pesawat tetapi juga
kepada konvigurasi pesawat juga konvigurasi sayap dan kondisi perkerasan landasan. Pesawat
transport dapat membuat manuvar pada cross wind secepat 30 knots, tetapi tentu sangat sukar
melakukannya bila betul-betul. Persyaratan FAA untuk cross wind semua lapangan terbang
kecuali utility landasan harus mengarah sehingga pesawat dapat mendarat pada 95% dari waktu
dengan komponen cross wind tidak melebihi 13 knots (15 mph). Sedangkan untuk
lapangan untility komponen cross wind diperkecil menjadi 10 knots (11,5 mph) persyaratan
ICAO pesawat dapat mendarat atau lepas landas pada sebuah lapangan terbang 95% dari waktu
dengan komponen cross wind tidak melebihi syarat berikut:
1. 34 Km/jam (20 knots) dengan aorepland refrance field leght (ARFL) 1500 m atau lebih.
Kecuali bila landasan mempunyai dasar perencanaan yang baik yaitu dari pengalaman
berkali-kali mendapatkan koefisien gesek memanjang tidak cukup baik.
2. 24 Km/Jam (13 knots) dengan ARFL 1200-1499 m
3. 19 Km/jam (10 knots) dengan ARFL kurang dari 1200 m
FAKULTAS TEKNIK
S1 – TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. B.J. Habibie Desa Moutong Kec. Tilongkabila Kab. Bone Bolango
Fax. (0435) 821752
Laman : http:/ung.ac.id Email : ft@ung.ac.id
pesawat pengisian bahan bakar, parkir dan perawatan, konstruksi apron sebaiknya menggunakan
konstruksi perkerasan kaku. Perencanaan apron harus memenuhi ketentuan teknis sebagai
berikut:
1. Kemiringan slope
2. Jarak lebar lintas pesawat yang sedang parkir dengan bangunan terdekat dan pesawat pun
yang sedang parkir dan benda lainnya.
FAKULTAS TEKNIK
S1 – TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. B.J. Habibie Desa Moutong Kec. Tilongkabila Kab. Bone Bolango
Fax. (0435) 821752
Laman : http:/ung.ac.id Email : ft@ung.ac.id
PENDAHULUAN
ANALISA ANGIN
TERMINAL
PENUMPANG
PARKING AREA
TERMINAL
FASILITAS UNTUK -FASILITAS OPERASI
BUILDING
KENYAMANAN PERUSAHAAN
PENUMPANG
-FASILITAS UNTUK
PERHITUNGAN PEMERINTAH
FLEXIBEL PAVEMENT RIGID PAVEMENT
TEBSL PERKERASAN
GAMBAR DETAIL
BAGAN ALIR/FLOWCHART
FAKULTAS TEKNIK
S1 – TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. B.J. Habibie Desa Moutong Kec. Tilongkabila Kab. Bone Bolango
Fax. (0435) 821752
Laman : http:/ung.ac.id Email : ft@ung.ac.id
Kec. 12-17 = 14
x100% = 0.12%
11404
Kec. 17-21 = 19
x100% = 0.17%
11404
Kec. >21 = 329
x100% = 2.88%
11404
5. Tenggara
Kec. 4-7 = 429
x100% = 3.76%
11404
Kec. 7-12 = 129
x100% = 1.13%
11404
Kec. 12-17 = 15
x100% = 0.13%
11404
Kec. 17-21 = 20
x100% = 0.18%
11404
Kec. >21 = 429
x100% = 3.76%
11404
6. Selatan
Kec. 4-7 = 529
x100% = 4.64%
11404
Kec. 7-12 = 229
x100% = 2.01%
11404
Kec. 12-17 = 16
x100% = 0.14%
11404
Kec. 17-21 = 21
x100% = 0.18%
11404
Kec. >21 = 529
x100% = 4.64%
11404
7. Barat Daya
Kec. 4-7 = 729
x100% = 6.39%
11404
Kec. 7-12 = 229
x100% = 2.01%
11404
Kec. 12-17 = 17
x100% = 0.15%
11404
Kec. 17-21 = 21
x100% = 0.18%
11404
Kec. >21 = 629
x100% = 5.52%
11404
8. Barat
Kec. 4-7 = 829
x100% = 7.27%
11404
Kec. 7-12 = 129
x100% = 1.13%
11404
Kec. 12-17 = 17
x100% = 0.15%
11404
FAKULTAS TEKNIK
S1 – TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. B.J. Habibie Desa Moutong Kec. Tilongkabila Kab. Bone Bolango
Fax. (0435) 821752
Laman : http:/ung.ac.id Email : ft@ung.ac.id
Kec. 17-21 = 21
x100% = 0.18%
11404
Kec. >21 = 729
x100% = 6.39%
11404
9. Barat Laut
Kec. 4-7 = 629
x100% = 5.52%
11404
Kec. 7-12 = 329
x100% = 2.88%
11404
Kec. 12-17 = 17
x100% = 0.15%
11404
Kec. 17-21 = 21
x100% = 0.18%
11404
Kec. >21 = 829
x100% = 7.27%
11404
FAKULTAS TEKNIK
S1 – TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. B.J. Habibie Desa Moutong Kec. Tilongkabila Kab. Bone Bolango
Fax. (0435) 821752
Laman : http:/ung.ac.id Email : ft@ung.ac.id
KONFIGURASI RUNWAY
UTARA - SELATAN
( 5.52% + 4.64% + 6.39% + 3.76% + 4.64% + 6.39% + 7.27% + 5.52% )+
( 2.01% + 1.13% + 2.88% + 1.13% + 2.01% + 2.01% + 1.13% + 2.88% )+
( 0.11% + 0.11% + 0.12% + 0.13% + 0.14% + 0.15% + 0.15% + 0.15% )+
( 0.15% + 0.16% + 0.17% + 0.18% + 0.18% + 0.18% + 0.18% + 0.18% )+
( 1.13% + 2.01% + 2.88% + 3.76% + 4.64% + 5.52% + 6.39% + 7.27% )
= 95.36%
TIMUR - BARAT
( 5.52% + 4.64% + 6.39% + 3.76% + 4.64% + 6.39% + 7.27% + 5.52% )+
( 2.01% + 1.13% + 2.88% + 1.13% + 2.01% + 2.01% + 1.13% + 2.88% )+
( 0.11% + 0.11% + 0.12% + 0.13% + 0.14% + 0.15% + 0.15% + 0.15% )+
( 0.15% + 0.16% + 0.17% + 0.18% + 0.18% + 0.18% + 0.18% + 0.18% )+
( 1.13% + 2.01% + 2.88% + 3.76% + 4.64% + 5.52% + 6.39% + 7.27% )
= 95.36%
FAKULTAS TEKNIK
S1 – TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. B.J. Habibie Desa Moutong Kec. Tilongkabila Kab. Bone Bolango
Fax. (0435) 821752
Laman : http:/ung.ac.id Email : ft@ung.ac.id
FAKULTAS TEKNIK
S1 – TEKNIK SIPIL
wind rose
40 knots
utara
1,13
0.15 2,01
0,16
0,11
7,27
0,11
0,18 2,01
0,15 1,13
5,52
2,88
4,64
2,88
0,17
0,12
5,52
2,88
timur
barat
,
6,39
1,13
7,27
0,15
0,18
3,76
6,39
6,39
1,13
4,64
0,13
2,01
0,18
2,01
3,76
0,15
0,14
0,18
5,52 0,18
4,64
selatan
utara - selatan
skala 1 : 4 ket : gambar sudah dal
bentuk satuan kn
( 1 mph = 0,87 kn
wind rose
utara
1,13
0,15 2,01
0,16
0,11
7,27
0,11
0,18
0,15
2,01
1,13
2,88
5,52
2,88
4,64
0,17
0,12
5,52
2,88
timur
barat
6,39
1,13
7,27
0,15
0,18
3,76
6,39
6,39
4,64
1,13
0,13
2,01
2,01
0,18
3,76
0,15
0,14
0,18
5,52 0,18
4,64
selatan
utara
1,13
2,01
0,15
0,16
7,27
0,11
0,11
0,18
2,01
0,15
1,13
2,88
5,52
4,64
2,88
0,17
0,12
5,52
2,88
timur
barat
6,39
7,27
1,13
0,15
3,76
0,18
6,39
6,39
1,13
4,64
0,13
2,01
2,01
0,18
0,15
3,76
0,14
0,18
5,52 0,18
4,64
selatan
1. Pesawat DC-8-43
Kode angka huruf = 4D
ARFL = 2947 m
Jarak terluar roda pendaratan = 7,5 m
Wingspan = 43,3 m
Nilai maksimum permissible crosswind component = 20 knots
Lebar jalur control angin = 2 x cross wind (20) = 40 Knots
2. Pesawat B 747-200
Kode angka huruf = 4E
ARFL = 3150 m
Jarak terluar roda Pendaratan = 12,4 m
Wingsplan = 596 m
Nilai maksimum permissible crosswind component = 20 Knots
Lebar jalur control angin = 2 x cross wind (20) = 40 Knots
3. Pesawat DC-10-30
Kode angka huruf = 4D
ARFL = 3170 m
Jarak terluar roda Pendaratan = 12,6 m
Wingsplan = 50,4 m
Nilai maksimum permissible crosswind component = 20 Knots
Lebar jalur control angin = 2 x cross wind (20) = 40 Knots
FAKULTAS TEKNIK
S1 – TEKNIK SIPIL
wind rose
utara
1,13
2,01
0,15
0,16
0,11
7,27 0,11
0,18
2,01
0,15 1,13
5,52
2,88
4,64
0,17
2,88
40 knots
0,12
5,52
2,88
timur
barat
6,39
7,27
1,13
0,15
0,18
3,76
6,39
6,39
1,13
4,64
0,13
2,01 2,01
0,18
0,15
3,76
0,14
0,18
5,52 0,18
4,64
selatan
barat - timur
skala 1 : 4 ket : gambar sudah d
bentuk satuan k
( 1 mph = 0,87