UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jalan Tribrata KM 11 Pondok Meja, Mestong, Jambi 36364; e-mail : teknik@unja.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN
Dosen
Mengetahui Dosen
Ketua Prodi
SOAL 1
Silahkan evaluasi sebuah tikunngan dan tanjakan. Untuk yg tugasnya kelompok study kasus
tanjakan menjadi menghitug tikungan dan sebaliknya. Data VLHR = xy .000
Cat :
Waktu sampai jam 150.menit. untuk ke e learning jika menu submit masih ada silahkan
masukan saja. Walupun waktu sudah habis.trims
6 1
𝑉𝐽𝑅 = 23.000 𝑥 𝑥
100 0,8
Hasil dari perhitungan VJR (volume jam rencana) adalah sebesar 1.725 smp/jam. Untuk
menentukan faktor k dan f volume lalu lintas rencana dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Arteri Kolektor Lokal
Ideal Minimum Ideal Minimum Ideal Minimum
VLHR
Lebar Lebar Lebar Lebar Lebar Lebar Lebar Lebar Lebar Lebar Lebar Lebar
Jalur Bahu Jalur Bahu Jalur Bahu Jalur Bahu Jalur Bahu Jalur Bahu
<3000 6 1,5 4,5 1 6 1,5 4,5 1 6 1,5 4,5 1
3000-
7 2 6 1,5 7 1,5 6 1,5 7 2 6 1
10000
10000-
7 2 7 2 7 2 **) **) - - - -
25000
>25000 2nx3.5* 2,5 2x7* 2 2nx3.5* 2 **) **) - - - -
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jalan Tribrata KM 11 Pondok Meja, Mestong, Jambi 36364; e-mail : teknik@unja.ac.id
Keterangan:
Tipe jalan = 2/2 UD dua arah untuk jalan perkotaan
Co = 2900 smp/jam
FCw = 1,00 (untuk lebar jalur efektif per lajur 7m)
FCsp = 1,00 (untuk pemisahan arah 50%-50%)
FCsf = 0,97 (untuk jalan dengan kereb, hambatan samping rendah Wk = 2,0)
FCcs = 1,00 (untuk jumlah penduduk 1,0-3,0 juta penduduk)
Untuk menghitung kapasitas ruas jalan (C) sebagai berikut:
𝐶 = 2900 𝑥 1 𝑥 1 𝑥 0,97 𝑥 1
𝐶 = 2.813 𝑠𝑚𝑝/j𝑎𝑚
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jalan Tribrata KM 11 Pondok Meja, Mestong, Jambi 36364; e-mail : teknik@unja.ac.id
Mencari derajat kejenuhan (Ds) ini dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑉
𝐷𝑠 =
𝐶
1.725
𝐷𝑠 =
2831
𝐷𝑠 = 0,613% < 1%
Untuk kelancaran drainase permukaan lajur lalu lintas pada alinyemen, lajur memerlukan
kemiringan melintang normal (Enormal) sebagai berikut:
1. 2-3% untuk perkerasan aspal dan beton
2. 4-5% untuk perkerasan kerikil
Sehingga data yang diambil sesuai dengan perencanaan didapatkanlah untuk perkerasan aspal
dengan Enormal = 2-3%
2% 2%
>2% >2%
2m 3,5 m 3,5 m 2m
Gambar 3.3 Sketsa Lebar Jalur Lalu Lintas untuk Jalan 2/2 tak terbagi
d2 = 0,278 x VR x T2
d3 = 30 – 100 meter
d4 = 2 x d2
3
sebelum mencari nilai jarak (d), dicari terlebih dahulu waktu sadar (T1), waktu kendaraan
yang menyiap berada dijalur lawan (T2) dan percepatan rata-rata (a), dengan data yaitu
sebagai berikut:
VR = 80 km/jam
m = 10 km/jam
a. Hitung nilai waktu sadar (T1)
T1 = 2,12 + 0,026 VR
= 2,12 + (0,026 x 80)
= 4,2 detik
b. Hitung nilai waktu kendaraan yang menyiap berada dijalur lawan (T 2)
T2 = 6,56 + 0,048 VR
= 6,56 + (0,048 x 80)
= 10,4 detik
c. Hitung percepatan rata-rata (a)
a = 2,052 + 0,0036 VR
= 2,052 + (0,0036 x 80)
= 2,34 detik
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jalan Tribrata KM 11 Pondok Meja, Mestong, Jambi 36364; e-mail : teknik@unja.ac.id
Setelah mendapatkan nilai diatas, maka dapat dihitung nilai pada masing-masing jarak
yaitu sebagai berikut:
d1 = 0,278 x T1 x 𝑉𝑅−𝑚+𝑎 𝗑 T1
2
80−10 +2,34 𝗑 4,2
= 0,278 x 4,2 x
2
= 46,603 m
d2 = 0,278 x VR x T2
=0,278 x 80 x 10,4
= 231,296 m
d3 = 55 meter
d4 = 2 x d2
3
= 2 x 231,296
3
= 154,197 m
Setelah mendapatkan jarak pada setiap titik, jarak pandang mendahului (Jd) dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Jd = d1 + d2 + d3 + d4
= 46,603 m + 231,296 m + 55 m + 154,197 m
= 487,096 m
Jarak pandang mendahului (Jdmin) juga dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Jdmin = 2 x (d2 + d3 + d4)
3
= 2 x (231,296 m + 55 m + 154,197 m)
3
= 293,662 m
Dimana:
VR = 80 km/jam
emaks = 10%
fmaks = −0,00065 × 𝑉𝑅 + 0,192
= −0,00065 × 80 + 0,192 = 0,14
Dari data diatas, dapat dihitung nilai jari-jari minimum (Rmin):
2
Rmin = VR
127 (Fm+emaks)
802
=
127 (0,14+10%)
90 × 90
=
3,14 ×310
= 8,321°
Lc 𝜃𝑐 × 𝜋 × 𝑅𝑐
= 180
= 288,548 m
Cek nilai Lc:
Syarat tikungan SCS,
Lc > 20 m
288,548 m > 20 m OK!!
7. Menghitung pergeseran tangen terhadap spiral (P) dan absis dari P pada garis tangen
spiral (k)
2
Ls
P = - Rc (1- cos θs)
6 Rc
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jalan Tribrata KM 11 Pondok Meja, Mestong, Jambi 36364; e-mail : teknik@unja.ac.id
(90 m)2
=
6 X 310 m
- 310 m (1- cos (8,321))
= 1,091 m
(90 m)3
= 90 m - - 310 x sin (8,321)
40 X (310 m)2
= 45,135 m
Karena syarat untuk tikungan SCS terpenuhi, jenis tikungan yang dipilih adalah tikung
Spiral-Circle-Spiral (SCS).
Berdasarkan perhitungan dari data geometri yang didapat menunjukkan bahwa tikungan
tersebut menggunakan jenis tikungan Spiral-Circle-Spiral (SCS).