OLEH :
NAMA : ABDUL AZIZ
NIM :17181002
NIM : 17181002
Laporan ini telah diseminarkan dihadapan penguji seminar proposal pada program riset di
program studi Teknik sipil
Sukabumi, ………
Paikun, ST.,MT
NIDN NIDN : 0402037401
Paikun, ST.,MT
NIDN : 0402037401
4
ABSTRAK
Jalan adalah salah satu bagian dari sistem transportasi yang merupakan
prasarana umum/infrastruktur, yang didefinisikan sebagai jalur dimana masyarakat
mempunyai hak untuk melewatinya tanpa diperlukannya izin khusus. Maka dari itu
perlu adanya jalan umum untuk keperluan masyarakat tetapi jalan harus ada
pemeliharaan berkala untuk tetap menjaga kenyamanan masyarakat (Wignall,1999).
Dalam pemeliharaan berkala pada pekerjaan jalan memerlukan biaya, tetapi
mengestimasi biaya membutuhkan data perencanaan secara detail, perlu Analisa
pekerjaan, harga material, tenaga kerja, alat, dan membutuhkan waktu yang cukup
lama. Pada tahap awal penetapan anggaran biaya sering belum tersedia data gambar,
sehingga tidak ada dasar untuk menentukan jumlah anggaran. Oleh karena itu
penelitian ini penting untuk menghasilkan model, sebagai rumus untuk memperediksi
biaya tahap awal ketika data gambar belum ada. Model ini dihasilkan menggunakan
metode analisis regresi. Data analisis yang digunakan adalah data rencana anggaran
biaya terperinci. berdasarkan populasi pemeliharaan tahun 2019-2020 diwilayah kota
Sukabumi. Memprediksi estimasi biaya pemeliharaan berkala pada pekerjaan jalan
dengan menggunakan metode analisis regresi di penelitian ini, cukup memasukkan
luasan jalan yang akan di kerjakan , maka total biaya pemeliharaan akan dapat di
ketahui dengan cepat. Model ini khusus untuk memprediksi biaya pemeliharaan jalan
dengan kerusakan ringan maupun sedang dengan spesifikasi penanganan lapis
pondasi atas (lpa) kls. a agregat pecah tersaring , pekerjaan laburan asphal panas (
lapisan perekat ), dan pekerjaan overlay hotmix ketebalan : 2 cm sedangkan untuk
memprediksi biaya pembangunan jalan dari lahan kosong samapai terbentuknya
kontruksi jalan yang siap di pakai perlu penelitian lebih lanjut.
Kata kunci: estimasi biaya; pemeliharaan jalan; analisis regresi; regresi linear
5
ABSTRACT
The road is one part of the transportation system which is a public infrastructure /
infrastructure, which is defined as a route where people have the right to pass without
the need for a special permit. Therefore, it is necessary to have public roads for
community needs, but the roads must have periodic maintenance to maintain the
comfort of the community (Wignall, 1999). Periodic maintenance on road works
requires costs, but estimating costs requires detailed planning data, requires analysis
of work, material prices, labor, tools, and requires a long time. In the early stages of
determining the cost budget, drawing data is often not available, so there is no basis
for determining the budget amount. Therefore, this research is important to produce
a model, as a formula for predicting costs in the early stages when the image data
does not yet exist. This model is generated using the regression analysis method. The
data analysis used is detailed budget plan data. based on the maintenance population
for 2019-2020 in the city of Sukabumi. Predicting the estimated cost of periodic
maintenance on road works using the regression analysis method in this study, it is
enough to enter the area of the road to be worked on, then the total maintenance cost
will be known quickly. This model is specifically for predicting the cost of maintaining
roads with minor or moderate damage with the KLS upper foundation (LPA) handling
specifications. a filtered broken aggregate, hot asphal scattering work (adhesive
layer), and hot mix overlay work, thickness: 2 cm, while predicting the cost of building
roads from vacant land to the formation of ready-to-use road construction requires
further research.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jalan adalah salah satu bagian dari sistem transportasi yang merupakan
prasarana umum atau infrastruktur, yang didefinisikan sebagai jalur dimana
masyarakat mempunyai hak untuk melewatinya tanpa diperlukannya izin khusus.
untuk itu perlu adanya pemeliharaan atau rehabilitasi secara berkala untuk tetap
menjaga kenyamanan masyarakat (Wignall,1999), dengan demikian Jalan baik aspal
maupun beton yang menerima beban lalu lintas jalan terlalu besar, memberi distribusi
buruk untuk beberapa alasan dan oleh karena itu memerlukan perawatan rutin secara
teratur untuk menjaga kenyaman (Proctor, 1997).
Pada Peraturan PU No. 13 Tahun 2011 Pemeliharaan jalan, adalah kegiatan
penanganan terhadap pencegahan terjadinya kerusakan yang luas dan setiap
kerusakan yang tidak diperhitungkan dalam desain, yang berakibat menurunnya
kondisi kemantapan pada bagian tertentu dari suatu ruas jalan dengan kondisi rusak
ringan, agar penurunan kondisi kemantapan tersebut dapat dikembalikan pada kondisi
kemantapan sesuai dengan rencana. Berikut kegiatan yang meliputi pemeliharaan
jalan
a) Pelapisan ulang
b) Perbaikan bahu jalan
c) Perbaikan bangunan pelengkap
d) d.Perbaikan/penggantian perlengkapan jalan
e) Penambalan lubang
f) Penggantian dowel/tie bar pada perkerasan kaku (rigid pavement)
g) Penanganan tanggap darurat
h) Pekerjaan galian
i) Pekerjaan timbunan
j) Penyiapan tanah dasar
k) Pekerjaan struktur perkerasan
l) Perbaikan/pembuatan drainase
m) Pemarkaan
n) Pengkerikilan kembali (regraveling) untuk perkerasan jalan tidak berpenutup
dan jalan tanpa perkerasan
o) Pemeliharaan/pembersihan rumaja.
Dalam pelaksanaan praktik konstruksi dibutuhkan estimasi biaya khususnya
8
estimasi biaya pembangunan dermaga (Roring 2019), dan banyak penelitian lain
tentang model estimasi biaya pembangunan dengan jenis proyek yang berbeda-beda.
Secara umum model yang dihasilkan oleh peneliti sebelumnya menyatakan
bahwa model dapat digunakan dengan akurat, karena hanya terdapat beberapa persen
saja selisihnya dengan factual. Tingkat keakuratan model estimasi biaya proyek
jembatan beton bertulang hasil estimasi berkisar antara -3,37% sampai +1,69%
(Khamistan 2019), model estimasi biaya kontruksi dermaga menyatakan bahwa
Model memiliki tingkat keakuratan yang berkisar antara -19,66% sampai 17,54%,
berdasarkan klasifikasi AACE International, model merupakan kategori estimasi kelas
3 yang dapat digunakan untuk budget, authorization or control dalam semi detail
estimasi. (Hence Sandi David Roring 2019), serta banyak penelitian lain yang
menyatakan bahwa estimasi menggunakan model secara umum dapat dinyatakan
akurat.
berdasarkan referensi penelitian sebelumnya dengan hasil penelitian
mendapatkan model yang dapat digunakan untuk estimasi biaya proyek dengan
akurat, sehingga penelitian ini penting untuk menghasilkan model sebagai rumus
estimasi biaya proyek pada pembangunan pemeliharaan jalan di kota Sukabumi.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh siapapun termasuk
oleh pihak pemangku kebijakan dalam menganggarkan biaya proyek pembangunan
pemeliharaan jalan pada tahap awal atau tahap penganggaran.
Hipotesis penelitian ini adalah, apabila diketahui luasan jalan yang akan
dikerjakan, maka dapat memprediksi jumlah biaya pekerrjaan pemeliharaan jalan.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model estimasi biaya pekerjaan
pemeliharaan jalan khusus untuk pekerajaan jalan dengan kondisi rusak ringan
maupun sedang dengan spesifikas lapis pondasi atas (lpa) kls. a agregat pecah
tersaring , pekerjaan laburan asphal panas ( lapisan perekat ), dan pekerjaan overlay
hotmix ketebalan : 2 cm
1.2 Batasan Dan Rumusan Masalah
Batasan masalah
Untuk menghindari agar pembahasan tidak sampai keluar dari pokok
permasalahan yang ada maka batasan masalah yang akan di sajikan adalah:
1. Data yang digunakan adalah data periode tahun 2019 sampai tahun 2020.
2. Model perhitungan prediksi hanya dapat digunakan untuk kontruksi rehab
jalan ringan spesifikasi pekerjaan pek. l.p.a kelas a agregat pecah tersaring,
10
yang mungkin timbul, dapat mewujudkan peran penyelenggara jalan secara optimal
dalam pemberian layanan kepada masyarakat, mewujudkan pelayanan jalan yang
andal dan prima serta berpihak pada kepentingan masyarakat, mewujudkan sistem
jaringan jalan yang berdaya guna dan berhasil guna untuk mendukung
terselenggaranya sistem transportasi yang terpadu.
1) Jalan kelas I, yaitu jalan arteri dan kolektor yang dapat dilalui kendaraan
bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 mm, ukuran panjang tidak
melebihi 18.000 mm, ukuran paling tinggi 4.200 mm, dan muatan sumbu
terberat 10 ton.
2) Jalan kelas II, yaitu jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan yang dapat
didalui kendaraan bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 mm,
ukuran panjang tidak melebihi 12.000 mm, ukuran paling tinggi 4.200 mm,
dan muatan sumbu terberat 8 ton.
3) Jalan kelas III, yaitu jalan arteri, kolektor, lokal dan lingkungan yang dapat
dilalui kendaraan bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi 9.000 mm,
ukuran paling tinggi 3.500 mm, dan muatan sumbu terberat 8 ton.
4) Jalan kelas khusus, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor
dengan ukuran lebar melebihi 2.500 mm, 9 ukuran panjang melebihi 18.000
mm, ukuran paling tinggi 4.200 mm, dan muatan sumbu terberat lebih dari 10
ton.
2.3 Pemeliharaan Jalan
Menurut Wignall (1999) salah satu bagian dari sistem transportasi yang
merupakan prasarana umum/infrastruktur adalah jalan, yang didefinisikan sebagai
jalur dimana masyarakat mempunyai hak untuk melewatinya tanpa diperlukannya
izin khusus untuk itu. Maka dari itu, perlu adanya pemeliharaan untuk tetap menjaga
kenyamanan masyarakat.
Pemeliharaan merupakan suatu kegiatan yang diarahkan pada tujuan untuk
menjamin kelangsungan fungsional suatu sistem produksi sehingga dari sistem itu
dapat diharapkan menghasilkan output sesuai dengan yang dikehendaki. Perawatan
juga didefinisikan sebagai suatu aktivitas untuk memelihara atau menjaga fasilitas
atau peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian dan penggantian
yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai
dengan apa yang direncanakan. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan perawatan
dilakukan untuk merawat ataupun memperbaiki peralatan agar dapat melaksanakan
kegiatan produksi dengan efektif dan efisien dengan hasil produk yang berkualitas.
Sistem perawatan dapat dipandang sebagai bayangan dari sistem produksi, dimana
apabila sistem produksi beroperasi dengan kapasitas yang sangat tinggi maka
perawatan akan lebih intensif (Ahmadi dkk, 2017). pendapat yang sama juga
disampaikan oleh Sofyan Assauri (2004) bahwa pemeliharaan adalah kegiatan untuk
14
tiap unit mobil yang kemudian dikalikan dengan kapasitas unit mobil
yang tersedia pada tempat parkir tersebut.
b) Metode Meter Kubik Metode ini tidak biasa digunakan pada sistem
estimasi biaya, kecuali untuk konstruksi yang identik dengan volume,
seperti misalnya gudang penyimpanan. Berdasarkan sifat dari
pengukurannya, metode meter kubik akan bersifat sensitif terhadap
volume dari konstruksi dan varian yang mempengaruhinya. Negara-
negara Eropa seperti Jerman sangat sering menggunakan metode ini
sebagai perhitungan biaya konstruksi. Metode ini dapat juga efektif,
namun cenderung rancu saat digunakan pada konstruksi umum
c) Metode Meter Persegi Metode biaya per meter persegi merupakan
metode yang paling sering digunakan di Amerika. Metode ini sangat
sering digunakan baik pada proyek pemerintah maupun swasta.
Meskipun efektif, metode meter persegi sangat bergantung pada
bagaimana pengukuran bagi biaya per meter persegi tersebut dibuat
pertama kalinya. Misalnya, unit biaya per meter persegi pada gedung
kantor secara net dan secara gross sebenarnya memiliki perbedaan
sekitar 30 atau 40%.
d) Metode Area Fungsional. Metode area fungsional adalah metode
estimasi biaya berdasarkan luas area dengan fungsi tertentu. Area
fungsional ditentukan sesuai dengan ruang dengan masing-masing
kegunaannya pada suatu bangunan; misalnya, pada sekolah, area
fungsionalnya antara lain ruang kelas, kafetaria, gymnasium, dan lain-
lain. Kelebihan metode ini dari metode meter persegi ialah variasinya
terletak pada ruang sehingga estimasi dapat lebih sesuai.
2) Metode Cost-Modelling dan Parametrik
Metode ini mengutilisasi model yang telah terdeterminasi dari proyek
sebelumnya dan menggunakannya untuk memprediksi biaya proyek yang
akan dibangun. Pendekatan ini biasanya diaplikasikan pada proyek yang
berulang dengan tipe yang serupa atau mirip lalu mereplikasi anilisa
teoritis dan expectation-nya pada proyek yang diinginkan. Pada
prosesnyafasilitas statistik dapat dimanfaatkan sebagai alat prediksi dan
asesmen cost terutama pada sistem konstruksi yang rumit, seperti piping
atau proses komponen. Namun pendekatan ini memiliki aplikasi yang
22
pemeliharaan jalan khusus untuk pekerajaan jalan dengan kondisi rusak ringan
maupun sedang dengan spesifikas lapis pondasi atas (lpa) kls. a agregat pecah
tersaring , pekerjaan laburan asphal panas ( lapisan perekat ), dan pekerjaan overlay
hotmix ketebalan : 2 cm
26
2. Data berupa Rencana Anggaran Biaya (RAB) lengkap dengan informasi proyek,
dengan biaya, tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
3. Data inflasi tahunan sesuai dengan tahun pelaksanaan data proyek yang ditinjau.
Y = a + b.X (2)
Keterangan:
Y = Variabel tergantung
X = Variabel bebas
a = Konstanta X = 0)
b = Koefisien regresi
a) Bagian Model summary, yang di tinjau nilai Korelasi (R), untuk menganalisa
kekuatan hubungan antara variabel terikat dan bebas. Nilai R mendekati 1,
artinya hubungan X dengan Y sangat kuat,
b) Bagian analisi Anova di tinjau nilai Signifikansi (sig), Nilai sig harus lebih
kecil dari nilai a (Alfa) yaitu nilai signifikansi level 0,05 (α=5%).
5) Uji Model
b) Uji akurasi biaya estimasi, yaitu untuk menguji seberapa akuratnya hasil
perhitungan estimasi biaya secara terperinci dengan meggunakan
perhitungan model. Uji ini dapat dilakukan dengan cara mambandingkan
antara perhitungan estimasi menggunakan model dengan perhitungan
mengunakan cara konvensional.
Melalui langkah – langkah ini maka akan mendapatkan model estimasi biaya
pemeliharaan berkala jalan khusus untuk pekerajaan pemeliharaan jalan dengan
kondisi rusak ringan maupun sedang dengan spesifikasi pekerjaan lapis pondasi atas
(lpa) kls. a agregat pecah tersaring , pekerjaan laburan asphal panas ( lapisan
perekat), dan pekerjaan overlay hotmix ketebalan : 2 cm Gambar 1.
Start
Studi literatur
Pengumpulan data
1. RAB sejumlah
2. Data inflasi tahunan
Mengidentifikasi variabel
Simulasi
model y: a+bx
Interpretasi
Selesi
Keterangan:
FV : Future Value
P0 : Nilai saat ini
I : Tingkat suku bunga
n : Tahun proyeksi
Untuk melakukan proyeksi harga dari tahun 2019 s.d. 2020 keharga pada tahun
2020, dibutuhkan data inflasi tahunan. Data inflasi yang digunakan berasal dari
Badan Pusat Statistik (BPS), seperti pada Tabel 2, dan hasil peroyeksi anggaran lihat
table 3.
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Method
Removed
1 Luas Penanganb Enter
a. Dependent Variable: total biaya
b. All requested variables entered.
Model Summary
Pada Tabel 5, hasil analisis Pada tabel model tersebut dapat diketahui bahwa nilai
korelasi atau nilai R sebesar 0.993 yang artinya, hubungan variable bebas X
(luasan/m2) dengan varibel terikat Y (Total biaya) tergolong hubungan katagori
sangat kuat hal ini dapat di lihat dengan nilai koleralasi sebesar 0.993(99.3%). Tingkat
besarnya hubungan dari kedua varibabel tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.
Dari tabel uji anova diperoleh nilai probabilitas (signifikan) sebar 0.000 lebih kecil
dari nilai derajat kesalahan atau nilai a (Alfa) sebesar 0,05 (0.000<0,005) yang artinya,
variable bebas X (luasan/m2) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap varibel terikat Y
(Total biaya).
Ustandardized Coefficients
Model
B Std.eror
1(Constant) 6085.640 2349825.477
Luasan / m2 139526.794 3716.117
4.5 Pengujian
Pengujian model ini mengunakan 2 pengujian yaitu:
1) Uji statistic (T -Hitung )
Menurut Ghozali (2016:97) Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikansi level
0,05 (α=5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria.
Dasar pengambilan keputusan hipotesis adalah:
H0 = koefesien regresi tidak signifikan
H1 = koefesien regresi signifikan
Pengujian statistik:
a) Jika t hitung < t tabel maka H0 diterima, dan nilai probabilitas/ signifikan >
0.05. yang artinya, variabel independen tidak mempunyai pengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen.
b) Jika t hitung > t tabel maka H1 di terima, dan nilai probabilitas/ signifikan <
0.05. yang artinya, variabel independen mempunyai pengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen.
Standardized t Sig.
Coefficients
Beta
- .002 0,998
0,998 37.546 0,000
Pada Tabel 9 diperoleh nilai t hitung 37,546 lebih besar dari Nilai T-tabel
2.085 (37,546. > 2.085) dan nilai signifikan atau probalitas lebih kecil dari nilai
taraf signifikan level (0.000<0,05). maka berdasarkan pengujian H0 di tolak
dan pengujian H1 terima. Yang artinya variabel independent (luasan jalan = x)
mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel depende (total biaya
= y), maka model dapat meprediksikan biaya.
df = 22 –2 = 20 (sell 20)
Keterngan
N = Jumlah Respoden data
K = Jumlah Variabel
Kemudian perlu mencari taraf signifikan untuk dua sisi sebesar; 0.05 : 2 = 0.025
(kolom 0,025)
Keterangan:
Taraf signifikan (2 sisi), Sig 5% atau 0.05 Untuk mencari nilai t tabel
dengan melihat ttabel Seperti ditampilkan pada Gambar 2.
Dari Gambar 2 menunjukan bahwa nilai T-tabel adalah 2,085 sehingga T-hitung
>T-tabel.
36
Pada Tabel 10, memperoleh nilai rata-rata standar eror 0.03 % dan akurasi sebesar 99,97%, sehingga dapat di
simpulkan bahwa model ini cukup akurat untuk di pergunakan.
Pada Tabel 10, memperoleh nilai rata-rata standar eror 0.03 % dan akurasi sebesar
99,97%, sehingga dapat di simpulkan bahwa model ini cukup akurat untuk di
pergunakan.
37
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini telah memberikan solusi dari permasalahan
permasalahan untuk mentukan biaya pada tahap awal perencanaan. karena untuk
estimasi biaya perlu ada nya data data yang di perlukan seperti harga satuan
bahan, harga satuan upah, Analisa dan data data pendukung lain nya. Dengan
menggunakan Model regresi ini dapat digunakan untuk memprediksikan
estimasi biaya pemeliharaan jalan dengan secara cepat, tepat dan aktual. Dengan
informasi yang kita dapat hanya kuantitas meter persegi saja maka motode ini
menjelaskan semua biaya pemeliharaan jalan tersebut. dan Model di ini dapat
menjelaskan bahwa kuantitas atau volume (variable X) berpengaruh sebesar
99.97% Terhadap biaya total proyek (variable y), dan sisanya 0.03%
dipengaruhi oleh sebab–sebab lain dengan Tingkat hubungan termasuk katagori
sangan kuat, Dan juga Nilai nilai F tes (F hitung=1409.731) dengan nilai
probabilitas (signifikan) sebar 0.000 lebih kecil dari nilai derajat keslahan
sebesar 0,05 (0.000<0,005) maka model regresi ini dapat digunakan untuk
memprediksikan variable Y (total biaya penanganan jalan). dan bentuk model
estimasi biaya ini sebagai berikut:
Y= 6085.640+139526.794.X
Penggunaan model ini khusus untuk memprediksi biaya pemeliharaan
berkala pada pekerjaan jalan dengan kerusakan ringan maupun sedang dengan
spesifikasi penangan lapis pondasi atas (lpa) kls. a agregat pecah tersaring ,
pekerjaan laburan asphal panas ( lapisan perekat ), dan pekerjaan overlay
hotmix ketebalan : 2 cm sedangkan untuk memprediksi biaya pembangunan
jalan dari lahan kosong samapai terbentuknya kontruksi jalan yang siap di
pakai perlu penelitian lebih lanjut
Ucapan Terima Kasih
Penelitian ini di laksanakan di Universitas Nusa Putra. Terima kasih
disampaikan kepada Dr. Kurniawan ST., M.Si., MM Rektor Universitas Nusa Putra,
dan ucapan terima kasih kepada direktur LPPM Universitas Nusa Putra yang telah
mendukung sepenuhnya terhadap pelaksanaan dan tercapainya penelitian ini
38
DAFTAR PUSTAKA
A. Aprilia, M. R. Siddiq, R. Eka Hamdani, N. S. Nugroho, Paikun and J.Jasmansyah,
"Regression Model of Shop- house Construction Costs and Percentage of Building
Component Costs," 2019 5th International Conference on Computing Engineering and Design
(ICCED), Singapore, Singapore, 2019
Novrianti, N. (2017). Pengaruh Drainase Terhadap Lingkungan Jalan Mendawai dan sekitar Pasar
Kahayan. Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL), 2(1), 31-36.
https://doi.org/10.33084/mitl.v2i1.130.
http://journal.umpalangkaraya.ac.id/index.php/mitl/article/view/130
Paikun, T. Kadri and R. D. Hudayani Sugara, "Estimated budget construction housing using linear
regression model easy and fast solutions accurate," 2017 International Conference on Computing,
Engineering, and Design (ICCED), Kuala Lumpur, 2017, pp. 1-6, doi: 10.1109/CED.2017.8308095
Paikun, S. Rahayu, A. Selpi, A. Awalia and Jasmanyah, "Quick Ways to Calculate
Shophouse Construction Project Materials Using Regression Analysis Program," 2019 5th
InternationalConference on Computing Engineering and Design (ICCED), Singapore,
Singapore, 2019,
Paikun, D. Firmansyah, S. M. Sholihah, U. Faisal, Jasmansyah and T. Kadri, "Conceptual Estimation of
Cost Significant Model on Shop-Houses Construction," 2018 International Conference on Computing,
Engineering, and Design (ICCED), Bangkok, Thailand, 2018, pp. 187-192, doi:
10.1109/ICCED.2018.00044
Paikun and Hasan Basri Maulana, "formula for predicting material needs in residential
building projects"2020
Rosmunadi, and Oetomo, Wateno (2020) ANALISIS ESTIMASI BIAYA PROYEK PEMELIHARAAN
JALAN DENGAN METODE COST SIGNIFICANT MODEL PADA PELAKSANAAN JALAN LINTAS
UTARA PROVINSI JAWA TIMUR. Masters thesis, Untag Surabaya. http://repository.untag-
sby.ac.id/3260/
I Nyoman Yudha Astana 2017. Estimasi Biaya Konstruksi Gedung Dengan Cost Significant Model. Jurnal
Riset Rekayasa Sipil Universitas Sebelas Maret 1 September 2017 https://jurnal.uns.ac.id/jrrs/index
Roring, H. (2019). Estimasi Biaya Konstruksi Dermaga Dengan Metode Cost Significant Model. Jurnal
Ilmiah Realtech, 15(1), 47-52. Retrieved from
https://ejournal.unikadelasalle.ac.id/realtech/article/view/83
Khamistan 2019. Analisis Estimasi Biaya Dengan Metode Cost Significant Model Sebagai Dasar
Perhitungan Konstruksi Jembatan Beton Bertulang Di Kabupaten Aceh Tamiang.
http://teras.unimal.ac.id/index.php/teras/article/view/168
Wulandari, Ni Ketut Heny; Sudiarta, I Komang; Setyono, Evin Yudhi. Model Estimasi Biaya Konseptual
Pekerjaan Lapis Perkerasan Lentur (Studi Kasus Peningkatan Jalan Kabupaten Bangli). Proceedings,
[S.l.], v. 1, n. 1, p. 145-150, jan. 2020. Available at:
<http://ojs.pnb.ac.id/index.php/Proceedings/article/view/1676>. Date accessed: 15 feb. 2021.
Zakir, Muhammad. .Pengaruh Variasi Sudut, Panjang dan Jarak Pemasangan Soil Nailing
Terhadap Kestabilan Lereng (Studi Kasus Jalan Muara Enim – SP. Sugihwaras Km 173+535 –
Km 173+705 PLG). Inderalaya : tidak diterbitkan (2016).
Pontan, Darmawan (2016). Model Estimasi Biaya Pemeliharaan Gedung C FTSP Universitas Trisakti
Dengan Menggunakan Metode Cost Significant Models. Jurnal Jurusan Teknik Sipil, Universitas
Trisakti, Jakarta.
Ghozali. 2001 “Analisis Multivariate Program SPSS 19”: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Semarang.
Ramy Edwin Falah Dan Musyafa’ 2019. Analisis Biaya Pekerjaan Drainase Berdasarkan Metode
Konvensional Dengan Metode Pracetak U Ditch (Analysis Of The Cost Of Carrying Out Drainage
Work Based On Conventional Methods With Precast Methods).
https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/15993?show=full
Visiyo, Desma, Falahis, 2015, Cost Significant Model Sebagai Dasar Permodelan Estimasi Biaya
Konstruksi Jembatan Beton Bertulang, e-Jurnal Matriks Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret,
Surakarta.
Sugiyono. 2011, “Statika Untuk Penelitian”: Cv. Alfabeta, Bandung