Agrostologi 2 Klasifikasi Dan Morfologi
Agrostologi 2 Klasifikasi Dan Morfologi
Pendahuluan
Dalam BAB III ini akan dipelajari tentang klasifikasi dan morfologi
leguminosa didalam dunia tumbuhan serta penjelasan subfamilia-subfamilia yang
termasuk dalam familia Leguminoseae dan morfologi leguminosa yaitu bagian-bagian
vegetatif dan bagian-bagian generatif. Selain itu dibahas pula mengenai jenis-jenis
leguminosa dengan mempelajari deskripsi, adaptasi dan kultur teknik.
Klasifikasi Leguminosa
Penerapan sistem klasifikasi pada leguminosa dapat dilihat pada tabel 1.1.
Dunia : Plantae
Divisi (phylum) : Spermatophyta
Kelas (sub-phylum) : Angiospermae
Anak Kelas (classis) : Dicotyledoneae
Bangsa (ordo) : Rosales
Suku (familia) : Leguminoseae
Marga (sub-familia) : Mimosoideae
di dalam leguminosa terdapat tiga sub-familia yaitu :
1. Mimosoideae.
Caesalpinioideae.
Papilionoideae.
Setiap sub-familia tersebut dibagi menjadi beberapa tribus dan genus. Sub-familia
yang paling banyak digunakan sebagai makanan ternak untuk daerah tropik adalah sub-
familia Papilionoideae.
Bagian Vegetatif
1.2.1.1. Akar
Umumnya system perakaran pada leguminosa terdiri dari akar primer dan akar
sekunder. Akar primer dari beberapa leguminosa dapat menembus tanah sampai
kedalaman 6 – 8 m, misalnya Lucerna, akan tetapi system perakarannya ada yang hanya
disekitar permukaan tanah, misalnya Centrosema. Akar sekunder kadang-kadang
berkembang dari buku pada stolon atau rhizom yang ada dipermukaan tanah. Akar dari
leguminosa terinfeksi oleh bakteri Rhizobium yang akan berkembang dan kemudian
membentuk bintil akar (nodul) yang berfungsi untuk menfiksasi nitrogen dari udara.
Batang
Umumnya batng dari legum tegak dan bercabang, akan tetapi kadang-kadang ada
yang semi tegak (prostrate). Ada beberapa spesies leguminosa yang memanjat dan
merambat dan ada yang mempunyai stolon dan rhizom.
Perdu adalah tanaman leguminosa yang berkayu dan mempunyai tinggi kurang
dari 1.5 meter.
Contoh : Desmanthus vergatus, Desmodium gyroides, Flemingia congesta,
Indigofera arrecta.
1.2.1.3. Daun
Umumnya daun pada leguminosa adalah daun majemuk terdiri dari lebih satu
daun.
Gambar tipe daun dari leguminosa dapat dilihat pada Gambar 1.1 dan Gambar
1.2. Apabila daun yang paling atas hanya terdiri dari satu daun atau jumlah daunnya
ganjil di sebut imparipinnate dan apabila daun paling atas terdiri dari sepasang daun atau
jumlah daunnya genap disebur paripinnate (Gambar 1.2). Setiap daun (leaflet) terdapat
tangkai daun yang disebut petiole, yang kemudian akan menyangga satu helai daun
(leaflet) atau lebih dari satu helai daun (Gambar 1.3). Dasar dari petiole terdapat sepasang
daun penumpu yang disebut stipule (Gambar 1.3). Bentuk dam ukuran dari stipule
bermacam-macam dan dapat digunakan sebagai penciri jenis tanaman. Ciri khas dari
famili leguminosa adanya pada pulpinus terdapat dinding sel yang membesar yang
mengelilingi jaringan pembuluh dan berfungsi mengatur pergerakan, jaringan tersebut
menyebabkan helai daun bagian atas akan menjadi tegak bila terkena sinar matahari.
Tulang daun berbentuk seperti jala. Tunas yang baru muncul disebut bud (Gambar 1.3).
Bagian Generatif
Bagian generatif dari leguminosa adalah bunga dan polong (sedpod) yang
didalamnya terdapat satu atau lebih dari satu biji.
1.2.2.1. Bunga
Tipe bunga dari leguminosa terdiri dari bulir (spike), tandan (racemes) dan bulir
seperti tandan (spike like racemes). Setiap bunga yang tersusun disanggah dengan tangkai
bunga yang disebut pedicel.
Rangkum bunga pada leguminosa terdapat kelopak bunga (calyx) tersusun oleh 5
sepal yang melekat satu dengan yang lainnya pada dasar tabung kelopak bunga dan
mahkota bunga (corolla) tersusun oleh 5 petal yang berbeda bentuk serta ukurannya.
Petal bagian atas disebut bendera bunga (standard), biasanya lebih lebar dan sangat jelas.
Dua buah petal bagian tengah disebut sayap bunga (wings), umumnya tertutup oleh
bendera bunga. Dua petal bagian bawah disebut lunas bunga (keel), biasanya berfungsi
untuk melindungi alat reproduksi yaitu stamen dan pistil. Gambar kelopak bunga dan
mahkota bunga dapat dilihat pada Gambar 1.3.
Setelah penyerbukan maka ovary akan berkembang menjadi buah yang disebut
polong (seedpod). Polong terdiri dari satu biji atau lebih dari satu biji. Pada polong yang
terdiri dari lebih satu biji, biji tersebut dibatasi oleh suatu sekat yang disebut lumentum.
Polong yang sudah tua dan kering akan pecah menjadi dua sisi yang melintir kemudian
akan melontarkan biji disebut dehiscentpod, sedangkan polong yang bersambungan
disebut articulate pod. Bentuk dan ukuran dari polong bermacam-macam dan berguna
unutk membedakan satu jenis leguminosa dengan leguminosa yang lain. Setiap biji
leguminosa ditutupi oleh testa atau seedcoat. Pada biji terdapat tanda berbentuk oval yang
besar disebut helium dan kadang-kadang beberapa spesies mempunyai aril yang dekat
dengan helium. Gambar polong dan biji dapat dilihat pada Gambar 1.4.
RANGKUMAN
Pendahuluan
Pengenalan jenis leguminosa yang akan dibahas dalam kegiatan belajar 2 yaitu
jenis-jenis leguminosa yang biasa digunakan sebagai hijauan makanan ternak adalah
leguminosa yang tumbuh menjalar yang biasanya digunakan sebagai tanaman penutup
tanah di perkebunan, leguminosa yang tumbuh tegak yang tingginya kurang dari 1.5
meter dan leguminosa yang tumbuh tegak berupa pohon yang tingginya lebih dari 1.5
meter. Dari setiap jenis leguminosa akan dibahas mengenai nama lainnya yang berbeda
dari satu daerah ke daerah lainnya, asal dari jenis leguminosa tersebut, deskripsinya yang
merupakan ciri-ciri secara morfologi, daya adaptasi terhadap lingkungan, iklim dan
tanah, serta kultur tekniknya.
Nama lain :
Asal :
Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan. Introduksi pertama kali kedaerah Asia
Selatan dan telah ditanam dengan hasil baik didaerah tropik dan sub-tropik.
Deskripsi :
Tanaman ini merupakan tanaman berumur panjang (perennial), yang tumbuh kuat
dengan cara merambat dan memanjat yang tumbuh menyebar sehingga cepat menutupi
tanah dengan tinggi antara 40 – 45 cm dalam waktu 4 – 8 bulan setelah ditanam. Tanamn
ini berdaun banyak, batangnya agak berbulu dan batangnya tidak berkayu sampai umur
18 bulan. Bentuk daun trifoliate, dengan helai daun berwarna hijau gelap berbentuk elips.
Helai daun agak berbulu khususnya dibawah permukaan daun. Stipules (tangkai daun)
panjang dan kuat. Panjang daun 1.5 – 7 cm dan lebar daun 0.6 – 4.5 cm. Bunganya besar
yang tersusun dalam tandan yang pendek. Warna bunga violet keputihan. Panjang calyx
(kelopak bunga) 6 – 10 mm. Polongnya berbentuk linear dengan panjang 4 – 17 cm dan
lebar 6 – 7 mm. Polong terdiri dari 20 biji. Apabila matang polong akan merekah dan
bijinya akan terlontar. Warna biji coklat kemerahan terdapat ornamen berwarna
keputihan. Panjang biji 4 – 5 mm dan lebar biji 3 mm serta ketebalannya 2 mm. Tanaman
ini terdapat dua kultivar yaitu Belalto dan Common. Gambar tanaman ini dapat dilihat
pada Gambar 2.1.
Adaptasi :
Tanaman ini beradaptasi daerah basah di daerah tropika atau sub-tropika dengan
curah hujan tahunan kira-kira 1 5000 mm akan tetapi lebih disukai curah hujan 1200 –
1500 mm per tahun. Tanaman ini merupakan tanaman yang tahan kekeringan karena
system perakaran yang dalam. Pada saat kekeringan akan kehilangan daunnya akan tetapi
tanaman ini masih dapat hidup, apabila pada musim kering dilakukan pengairan akan
menghasilkan produksi yang baik. Temperatur yang diperlukan 25.6 ºC, dalam musim
dingin akan rusak, membutuhkan proteksi pada bagian bawah batang. Tanaman ini dapat
tumbuh dengan ketinggian mencapai 915 meter di atas permukaan air laut. Tanaman ini
tidak begitu tahan genangan yaitu tidak lebih dari 2 bulan, akan tetapi masih lebih baik
dibandingkan siratro dan lebih baik pada Pueraria. Tanaman ini akan dapat tumbuh pada
tanah yang cikup luas dari tanah berpasir sampai tanah liat. Tumbuh baik pada tanah
alluvial dan tanah pegunungan di Fiji. Tanaman ini akan tumbuh nodul dengan kisran pH
4.9 – 5.5. Untuk mencegah keracunan Mn maka dilakukan pengapuran dan menghasilkan
peningkatan 65 % dari jumlah Nitrogen yang difiksasi. Tanaman yang baru tumbuh
pertumbuhannya lambat dibawah kondisi yang ternaungi akan tetapi tanaman yang telah
dewasa tahan naungan. Cocok ditanaman dengan rumput Panicum maximum,
Hyparrhenia rufa, Paspalum dilatatum, kadang-kadang ditanam bersama-samalegum
Calopogonium mucunoides dan Pueraria phaseoloides. Apabila ditanaman bersama-sama
dengan rumput maka rumput tersebut dipertahankan tingginya 37.5 – 45 cm. Tanaman ini
mampu menpfiksasi 100 kg N per ha pada lapisan tanah setebal 15 cm. Tanaman ini
tahan penggembalaan, akan tetapi tanaman tersebut jangan digembalakan sebelum
berumur 1 tahun. Tanaman ini tahan api bila sudah tumbuh dengan baik, dan akan
tumbuh kembali setelah dibakar melalui biji. Respon terhadap pemupukan posfor yaitu
100 – 200kg P205 per ha. System penyerbukannya sendiri dengan jumlah kromosom 2 n
= 20.
Kultur teknik :
Tanaman ini dapat diperbanyak dengan biji. Apabila ditanam dengan biji
memerlukan pengolahan lahan yang berat sehingga diperoleh tekstur tanah yang remah.
Biji dapat ditanam dengan larikan dengan ukuran 1 m x 50 cm atau dapat disebar bila
lahan yang akan ditanami cukup luas. Tanah akan tertutupi dengan baik kira-kira 4 – 6
bulan. Kedalaman tanah yang diperlukan 2.5 – 5 cm tanpa mempengaruhi
perkecambahan, dosis yang diperlukan 3.3 – 4.4 kg/ha. Unutk mematahkan dormasi
karena kulit bijinya yang keras dapat dilakukan dengan merendam kedalam air dengan
suhu 77 ºC, merendam biji dengan asam sulfur selama 7 menit, diretas, rendam dengan
glysin pada suhu 30 ºC. Produksi bahan kering dapat mencapai 12 ton/ha di Australia dari
kultivar Belalto. Produksi biji berkisar 300 – 600 kg/ha/tahun. Kandungan nutrisi dari
tanaman ini yaitu protein kasar berkisar 11 – 24 %, mengandung asam oksalat 2.22 %,
kecernaan bahan kering 53.5 %, kecernaan bahan organic 53.2 % dan kecernaan protein
kasar 62.4 %. Serat kasar berkisar 33 %.
2.2. Calopogonium mucunoides Desv
Nama lain :
Calopo (Australia), rabo de iguana (Colombia), falso oro (Brazil), kacang asu
(Indonesia).
Asal :
Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan bagian tropika. Tanaman ini tersebar
luas sebagai tanaman penutup tanah pada daerah tropik.
Deskripsi :
Suatu jenis legum yang berumur panjang yang merambat dan memanjat yang
dapat menutup tanah dengan cepat. Daunnya triofoliate (terdiri dari 3 helai daun), yang
bentuknya oval dengan panjang daun 4 – 10 cm dan lebar daun 2 – 5 cm, daunnya lebih
kecil dibandingkan dengan Pueraria phaseoloides. Kedua permukaan daun berbulu lebat
dan panjang berwarna kecoklatan. Tangkai daun kecil. Batangnya ditutupi dengan bulu
yang panjang berwarna kecoklatan, merambat dan akarnya akan keluar dari buku yang
menempel dengan tanah, bagian atas batang memanjat. Bunganya kecil berwarna biru
dengan panjang 7 – 10 mm. Polong terdiri dari 5 – 8 biji, dengan panjang 2 – 4 cm dan
lebar 3.5 – 5 mm. Biji berwarna coklat gelap atau coklat kekuningan dengan panjang 2.5
– 4 mm dan lebar 2.5 – 3 mm.
Adaptasi :
Temperatur minimum untuk pertumbuhan pada suhu 20 ºC, tidak tahan embun
beku. Dapat tumbuh baik dengan ketinggian mencapai 2 000 m diatas permukaan air laut.
Umumnya curah hujan yang dibutuhkan 1 125 mm per tahun dan lebih disukai yang lebih
tinggi. Tanaman ini mungkin akan mati pada kondisi yang kering dan akan tumbuh
kembali pada musim basah dari bijinya atau tanaman tersebut akan merontokkan daunnya
tergantung dari intensitas kekeringan. Tanaman ini sangat tahan genangan air, dapat
tumbuh baik pada kondisi ternaung dengan tanaman rumput yang tinggi. Tanaman ini
tidak tahan api , tetapi dapat tumbuh kembali dengan biji. Kemampuan berkompetisi
dengan gulma sangat baik, cepat sekali menekan gulma. Cocok ditanaman bersama-sama
Panicum, Hyparrhenia, Setaria, Brachiaria dan Melinis. Kadang-kadang juga ditanam
bersama Centro dan Puero. Tanaman ini menyerbuk sendiri dengan jumlah kromosom 2n
= 36. Gambar tanaman ini dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Kiltur teknik :
Tanaman ini dapat diperbanyak dengan menggunakan biji. Umumnya biji disebar
diatas tanah dengan kedalaman tanam 1 – 2.5 cm atau ditutupi dengan abu sisa
pembakaran. Dosis biji yang diperlukan 6 – 10 kg/ha bila biji disebar, bila biji ditanam
dengan larikan dosis yang diperlukan 3 – 6 kg/ha. Biji yang keras dapat mencapai 75 %,
untuk mematahkan dormasi akibat biji keras yaitudengan merendam biji dengan asam
sulfur selama 7 menit, dengan diretas. Tanaman ini tumbuh cepat dan 4 – 5 bulan setelah
di tanam tinggi tanaman dapat mencapai tinggi 30 – 60 cm. Tanaman ini intrval
pemotongan secara rotasi 8 – 12 minggu. Kandungan protein kasar 16.7 % dalam bahan
kering dan mengandung posfor 0.25 % dan Calsium 1 %, tidak mengandung antinutrisi.
Produksi biji mencapai 200 – 300 kg/ha.
Nama lain :
Asal :
Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan dan telah menyebar pada daerah tropik.
Deskripsi :
Tanaman ini merupakan legum berumur panjang yang tumbuh merambat dan
memanjat, bertekstur agak kasar, mempunyai system perakaran yang panjang, batangnya
merambat berwarna coklat kemerahan, diameter 1.5 – 4 mm, panjang ruas 3 – 11 cm,
mempunyai ruas yang lebih pendek dibandingkan dengan Desmodium uncinatum dan
lebih banyak daunnya. Tipe daun trifoliate dan umumnya berwarna hijau gelap, kadang-
kadang berwarna coklat kemerahan sampai keunguan diatas permukaan, permukaan
atasnya berbulu halus. Haelai daun mempunyai panjang 2 – 7 cm, lebar 1.5 – 5.5 cm
lebih pendek serta lebih bulat dibandingkan dengan Desmodium uncinatum. Bunga
berwarna merah jambu. Polong mempunyai lekukan yang jelas pada setiap kotak biji,
panjang polong 2 – 5 cm ditutupi dengan bulu-bulu halus yang ujungnya melengkung.
Polng terdiri dari 8 – 12 biji yang berwarna coklat muda sampai hijau. System
penyerbukannya yaitu penyerbukan sendiri, jumlah kromosom 2n = 22. Gambar tanaman
ini dapat dilihat pada Gambar 2.3.
Adaptasi :
Kultur teknik :
Legum ini umumnya diperbanyak melalui biji dengan cara disebar atau dengan
menggunakan larikan, dengan dosis biji 1 – 2 kg/ha. Tanaman ini dapat ditanam dengan
menggunakan stolon, akan tetapi yang hanya tumbuh 30 – 40 %. Bila dengan potongan
stolon jarak tanamnya 1 x 1 m bila ditanam dibawah tanaman jagung. Hasil yang baik
diperoleh dengan jarak tanam 20 x 25 cm. Tanaman ini memerlukan cukup pupuk Posfor,
Sulfur, Na dan Mo untuk pertumbuhannya. Produksi bahan kering 19 ton/ha/tahun.
Tanaman ini merupakan sumber protein, ribovlavin, dan vitamin A untuk unggan.
Kandungan protei kasar 13.1 %, 0.34% Posfor, 1.44 % Ca, 0.34 % Mg dalam bahan
kering. Kecernaan protein daun 54.08 %, protein batang 61.88 %, bahan organic 72.44%.
Mengandung tanin 3.2 – 8.8 % pada daun, 1.5 – 3.7 % pada batang. Produksi biji 80 –
100 kg/ha.
Nama lain :
Asal :
Deskripsi :
Tanaman ini merupakan legum berumur panjang yang tumbuh menjalar atau
merambat. Batangnya silindris atau segi empat yang ditutupi bulu-bulu pendek yang
berwarna coklat muda. Diameter batang 2.5 – 4 mm. Tanaman ini dapat menjalar
sepanjang 5 cm. Tipe daun trifoliate (berdaun tiga), dengan daun penumpu
(stipule)berwarna coklat yang pendek, panjang tangkai daun 2 – 7 cm. Bentuk daun oval
dengan ujung runcing berwarna hijau tua dan disepanjang bagian tengah berwarna putih
keperakan. Panjang daun 3 – 6 cm dengan lebar 1.5 – 3 cm. Tipe bunga kupu-kupu
tersusun dalam tandan berwarna merah jambu sampai keunguan, satu tandan dapat berdir
dari 10 – 30 bunga, panjang bunga 1 cm. Polong mirip dengan Desmodium intortum
tetapi lebih panjang dan berwarna hijau muda terdiri dari 4 – 8 segment. Biji berwarna
coklat muda sampai hijau, bentuknya oval agak segitiga dengan panjang 3 mm dan lebar
2 mm dengan ketebalan 1 mm. System penyerbukannya adalah penyerbukan sendiri
dengan jumlah kromosom 2n = 22. Gambar tanaman ini dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Adaptasi :
Kultur teknik :
Tanaman ini dapat diperbanyak melalui biji dengan dosis 2.2 kg/ha dan kedalam
tanah tidak lebih dari 1 cm, dianjurkan melakukan inokulasi trlebih dahulu sebelum
ditanam dengan inokulant rhizobium khusus untuk Desmodium. Produksi bahan kering
4670 kg/ha/tahun. Kandungan protein kasar 15.88 % dari potongan pertama dan 18.75 %
pada potongan kedua, serat kasar 42 %, kecernaan protein kasar 54.5 %, mengandung
tanin 3.6 % pada dau. Produksi biji 330 kg/ha/tahun.
Nama lain :
Lablab purpueus (L) Sweet, Rongai dolichos, lab lab bean (Australia), Tonga
bean (Inggris), batao (Philipina), Frijol jacinto (Colombia), Fiwi bean (Zambia), Egyton
bean dan komak.
Asal :
Tanaman ini berasal dari Afrika, Amerika Tengah dan Selatan, India Timur dan
Barat dan beberapa negara di Asia.
Deskripsi :
Adaptasi :
Tanaman ini masih dapat tumbuh bila temperatur tidak lebih dari 29 ºC, minimum
temperatur unutk pertumbuhan kira-kira 3 ºC, dapat tumbuh pada ketinggian mencapai
2000 m diatas permukaan air laut. Curah hujan yang dibutuhkan lebih dari 750 mm/tahun
tapi kurang dari 2500 mm/tahun. Tanaman ini cukup tahan kekeringan, akan tetapi tidak
tahan genangan air. Cocok ditanam pada tanah berpasir sampai liat, akan tetapi
membutuhkan draenase yang baik, tumbuh pada kisaran pH yang luas dari 5 – 7.5.
Tanaman ini tidak tahan kadar garam yang tinggi dan akan menyebabkan daunnya
klorosis. Tanaman ini perlu dipupuk dengan 250 – 500 kg Mo superposfat dan perlu
dipupuk Na jika diperlukan, merupakan tanaman hari pendek, bila ditanam dengan
rumput yang tinggi tanaman ini dapat memanjat untuk mendapatkan cahaya. Tanaman ini
cocok ditanam bersama-sama jagung atau sorgum, tapi umumnya ditanam sendirian,
kemampuan untuk menekan gulma sangat baik bila tanaman telah tumbuh dengan baik.
Tanaman ini mampu menfiksasi nitrogen sebanyak 220 kg/ha, tidak tahan
penggembalaan berat, dan pemotongan tidak boleh lebih dari 25 cm dan akan tumbuh
kembali sehingga 4 – 5 bulan kemudian baru dapat dipanen kembali, tidak tahan terhadap
api. Tanaman ini cocok disimpan dalam bentuk hay dan silase.
Kultur teknik :
Tanaman ini tidak dapat tumbuh baik bila ditanam pada padang penggalan alam,
biasanya ditanam bersama-sama jagung, bila tanaman jagung telah tumbuh setinggi 15
cm, dan berat benih lablab yang digunakan 20 % sedangkan jagung 80 %. Bila ditanam
sendiria dosis yang digunakan 7 kg/ha bila diretas, bila disebar dosisnya 8 – 10 kg/ha.
Dipanen pertama kira-kira berumur 10 minggu setelah tanam. Produksi bahan segar dapat
mencapai 40 ton/ha. Kandungan protein kasar 11.74 %, serat kasar 37.67 %, 2 % CaO,
0.42 % P205, 0.36 % Na20, 1.69 % K2) dan 0.13 % C1. Kecernaannya 49.1 %
(kecernaan nitrogen 58.4 %, serat kasar 55.3 %. Produksi biji mencapai 1000 kg/ha.
Asal :
Tanaman ini berasal dari persilangan dua jenis Macroptilium atropurpureum asli
yang berasal dari Mexico. Macroptilium atropurpureum terdapat secara alam di Amerika
Selatan dan Tengah.
Deskripsi :
Tanaman ini merupakan tanaman legum berumur panjang yang tumbuh merambat
dan memanjat dengan system perakaran yang dalam. Tipe daun trifoliate berwarna hijau
gelap dan berbulu dipermukaan bagian atas, dan pada bagian bawah permukaan daun
berbulu berwarna putih keperakan. Kedua helai daun yang dipinggir mempunyai lekukan
spesifik pada ujungnya. Pembentukan daun sangat lebat. Rangkum bunga tersusun dalam
tandan terdiri dari 6 – 12 bunga yang berwarna merah lembayung (ungu kemerahan).
Polong terdiri dari 12 – 13 biji dengan panjang polong 7.5 cm. Warna biji coklat muda
sampai hitam. System penyerbukan adalah penyerbukan sendiri dengan jumlah
kromosom 2n = 22. Gambar tanaman ini dapat dilihat pada Gambar 2.6.
Adaptasi :
Kultur teknik :
Tanaman ini diperbanyak dengan biji dengan dosis 1 – 3 kg/ha, kedalaman tanam
berkisar 1.5 – 2.5 cm. Untuk memecahkan dormansi karena biji keras dapat dilakukan
dengan diretas, direndam asam sulfuric selama 25 menit, inokulasi dengan Rhizobium
tidak perlu dilakukan. Produksi bahan kering 11 610 kg/ha yang ditanam bersama rumput
Digitaria decumbens. Kandungan bahan kering 35 %, 16.8 % protein kasar, 33.4 % serat
kasar. Kecernaan bahan kering 50.4 %, 53.4 % kecernaan bahan organic, 67.6 %
kecernaan protein dan 50.9 % kecernaan serat kasar. Produksi biji 1000 kg/ha/tahun.
Nama lain :
Asal :
Deskripsi :
Tanaman ini termasuk legum berumur panjang bersifat menjalar dan memanjat
dengan system perakaran yang luas dan dalam. Diameter batang sekitar 0.6 cm dan dapat
menjalar sampai 5 – 6 m, bercabang banyak dari tiap bukunya, hamparan yang terbentuk
diatas permukaan tanah dapat mencapai tinggi 60 – 75 cm. Tipe daun trifoliate, daun
muda ditutupi oleh bulu-bulu berwarna coklat, daunnya berbentuk oval agak segitiga dan
lebar, panjang tangkai daun 5 – 10 cm yang ditutupi dengan bulu yang berwarna coklat.
Rangkum bunganya tersusun dalam tandan dengan panjang 15 – 30 cm, berwarna violet
keputihan. Polongnya panjang, silinder dan agak melengkung berwarna kehitaman
setelah masak, panjangnya sekitar 3 mm. Tanaman ini sistempenyerbukannya adalah
penyerbukan sendiri dengan jumlah kromosom 2n = 22. Gambar tanaman ini dapat
dilihat pada Gambar 2.7.
Adaptasi :
Kultur teknik :
Tanaman ini dapat diperbanyak dengan menggunakan biji dan potongan stolon.
Dosis biji yang digunakan diretas 3 – 6 kg/ha tetapi bila tidak diretas 8 – 10 kg/ha dan
ditanam dengan kedalaman tanam 1.5 cm. Bila digunakan potongan stolon dengan
panjang 0.7 – 1 meter. Untuk mematahkan dormansi dilakukan dengan merendam biji
dalam larutan asam sulfuric selama 20 menit, direndam dengan air hangat 50 – 70 ºC
selama beberapa jam, direndam dalam glysirine pada 50 ºC selama satu jam. Tanaman ini
dapat dipangkas dengan ketinggian 25 cm. Produksi bahan kering 9 607 kg/ha/tahun di
Australia. Tanaman ini cocok disimpan dalam bentuk kering (hay), dapat dipotong 2 – 4
kali pertahun untuk memberikan produksi hay yang baik. Kandungan protein kasar 19.9
%, 22.59 % bahan kering. Produksi biji 330 kgha/tahun.
Nama lain :
Schofield srylo, stylo (Australia, Malaysia), saca-estrepe (Brazil), alfafa del Brazil
(Colombia), tropical lucerna (Malaysia).
Asal :
Tanaman ini berasal dari Amerika latin, sekarang ini telah tersebar pada daerah
tropika.
Deskripsi :
Tanaman ini merupakan legum berumur panjang, dengan cabang yang tumbuh
keatas dan tingginya dapat mencapai 1 m dan akan menjadi lebih mendatar apabila
digembalai. Batang berbulu dan akan menjadi berkayu pada dasarnya bila bertambah
umur. Tipe daun trifoliate dengan bentuk elips, sempit dan panjang serta agak berbulu.
Panjang helai daun 15 – 55 mm, lebar 7 – 13 mm, panjang tangkai daun 6 – 15 mm.
Bunga kupu-kupu, kecil-kecil tersusun dalam tandan dan berwarna kuning. Polong
berbulu terdiri dari 1 biji berwarna coklat kekuningan dengan panjang 1.75 mm.
Terdapatempat varietas yang terkenal yaitu Schofild, Cook, Endeavour, dan Oxley.
System penyerbukan sendiri dengan jumlah kromosom 2n = 20. Ciri khas dari setiap
varietas yaitu : 1). Varietas Schofield : Tumbuh tegak, helai daun berwarna hijau gelap
berbentuk elips dengan bulu-bulu yang panjang pada permukaan bawah, panjang daun 15
– 55 mm, lebar 7 – 13 mm, mahkota bunga yaitu bagian bendera berwarna kuning muda
sedangkan bagian sayap dan lunasnya berwarna kuning tua, buah polongnya bewarna
coklat gelap panjang 2 – 3 mm. 2). Varietas Cook : Tumbuh agak rendah, batang
kemerahan berbulu halus, helai daun hijau tua sampai kebiruan, berbulu pada kedua
permukaannya, stipula berwarna merah, mahkota bunga bagian bendera berwarna orange
dengan garis lembayung, sedangkan bagian sayap dan lunas berwarna kuning, biji
berwarna kuning kecoklatan. 3). Varietas Endeavour : Tumbuh agak rendah, bercabang
sangat banyak, batang berwarna hijau terang dengan bulu-bulu yang panjang, helai daun
hijau muda, sempit, stipula berwarna hijau, mahkota bagian bendera berwarna kuning
dengan garis-garis lembayung muda, sedangkan bagian sayap dan lunas berwarna kuning.
4). Varietas Oxley : Tumbuh agak rebah, berbatang lembut, bercabang banyak dan
berbulu jarang, helai daun lebih sempit dan kecil dibandingkan varietas Schofield, bunga
berwarna kuning polong berwarna coklat muda panjang 3 mm, lebar 2 mm, biji berwarna
kuning kecoklatan. Gambar tanaman ini dapay dilihat pada Gambar 2.8.
Adaptasi :
Tanaman ini menyukai temperatur yang tinggi, dapat tumbuh aktif pada suhu 15
ºC, ketinggian yang dibutuhkan berkisar 650 – 1000 m diatas permukaan air laut, akan
tetapi di Colombia dapat tumbuh sampai 2000 m diatas permukaan air laut, curah hujan
yang diperlukan dari 900 – 4000 mm/tahun, merupakan tanaman yang tahan kekeringan,
dan tahan genangan air yang sementara, tidak dapat tumbuh bila ditanam ditanah rawa.
Dapat tumbuh baik pada tanah kasar, tetapi tidak dapat tumbuh pada tanah liat yang
berat, tahan terhadap tanah asam yang tinggi dan membentuk nodul pada pH 4.2, tidak
tahan terhadap kandungan garam dalam tanah yang tinggi. Tanaman ini perlu
ditambahkan unsure : Bo, Ca, Co, N, P, K, S, merupaka tanaman berumur pendek
memerlukan panjang hari kurang dari 12 jam untuk pembungaan, varietas Schofild tahan
naungan yang sedang, dapat tumbuh dibawah tanaman kelapa. Cocok ditanam bersama-
sama Panicum maksimum, Melinis minutiflora, Brachiaria ruziziensis, Hyparrhenia rufa,
Cholis gayana, Setaria. Bila tanaman telah tumbuh dengan baik dapat menekan
pertumbuhan gulma. Tanaman ini dapat menfiksasi N dari udara sebanyak 165
kg/ha/tahun. Tanaman ini tahan dipangkas dengan interval pemotongan 8 minggu, tinggi
pemotongan kira-kira 20 cm.
Kultur teknik :
Tanaman ini diperbanyak dengan biji, dengan dosis 0.5 – 2 kg/ha, kedalaman
tanam tidak boleh lebh dari 1.5 cm. Bila ditanam secara larikan dosisnya dapat dikurangi.
Stek yang telah tua juga sering digunakan sebagai bahan penanaman, jarak tanamnya 60
x 60 dengan jarak 2 – 3 cm. Produksi bahan kering 11 ton/ha/tahun. Tanaman ini cocok
disimpan dalam bentuk kering (hay) dan basah (silase). Kandungan protein kasar 12.1 –
18.1 %, serat kasar 21.7 – 37.7 %. Produksi biji dapat mencapai 330 kg/ha/tahun di
Australia akan tetapi rata-rata 90 – 100 kg/ha/tahun.
Batai, Moluccan albizziz, Moluccan sau, jeungjing, sengon, falcate, vaivai, puah,
white albizzia, kayu macis, tamalini, mara, placata.
Asal :
Tanaman ini berasal dari Papua New Guinea, Irian Barat, Pulau Solomon dan
Moluccas. Sekarang telah ditanam di Philipina, Asia selatan, Fiji dan telah dilakukan
percobaan di India, Srilanka, Taiwan dan Samoa. Di Jawa Barat ditanam dikebun-kebun
bersama tanaman lain.
Deskripsi :
Merupakan salah satu tanaman yang cepat tumbuh dari legum pohon, dan
tingginya dapat mencapai 15 m bila berumur 3 tahun, 30 m bila berumur 10 m dan 44 m
dengan diameter 100 cm bila berumur 17 tahun. Batang bulat memanjang dan agak lurus
dengan cabang bebas sampai 20 m. Bila ditanam pada daerah yang terbuka maka
tajuknya akan membentuk kanopi seperti payung yang besar. Kayunya lembut dan
berwarna terang, mudah patah bila bila tertiup angin kencang. Bunga berwarna putih,
berbilang lima, mahkota berbentuk corong, benangsari banyak, kelopak bergigi sekitar 2
mm, dan mengeluarkan bau wangi. Polongnya berbentuk pita lurus tanpa tangkai dengan
panjang sekitar 6 – 12 cm dan lebar 2 cm. Tanaman ini digunakan sebagai kayu bakar
dan menghasilakan potensial kalori dari 2865 – 3357 kalori per kg, kayunya dapat
digunakan sebagai papan untuk pembuatan peti, bahan pembuat triplek, bubur kertas
(pulp), digunakan sebagai pohon peneduh untuk ternak, tanaman kakao, kopi, pisang dan
teah selain daun dari tanaman ini dapat digunakan sebagai pupuk hijau, makanan ternak.
Gambar mengenai tanaman ini dapat dilihat pada Gambar 2.9.
Adaptasi :
Kultur teknik :
Tanaman ini mudah diperbanyak dengan biji dan tanaman akan menghasilakan
biji setelah berumur 3 – 4 tahun. Untuk perkecambahan yang baik perlu dilakukan
skarifikasi dengan melakukan peretasan, atau merndam biji dengan asam sulfuric selama
12 menit yang diikuti dengan pencucian dengan air selama 15 menit, direndam dalam air
panas, atau dibungkus dengan kain basah selama 24 jam. Tanaman ini dapat menekan
pertumbuhan gulam. Di Indonesia ditanam dengan jarak jarak tanam pembatas 4 m pada
tanah asam (pH 4.2) akan menghasilakan 2 – 3 ton bahan kering pupuk hijau per ha per
tahun. Untuk menghasilkan produksi yang baik umumnya ditanam 1000 – 2000 pohan
per ha. Di tanam dengan system alley cropping memperlihatkan manfaat yang besar.
Produksi kayunya dapat mencapai 50 meterkubik/ha/tahun atau dengan rata-rata 39 meter
kubik/ha/tahun setiap perputaran 10 tahun. Kapasitas produksi tanaman ini pada
pemanenan pertama sekitar 2.93 ton bahan kering per ha dan mempunyai kecernaan dan
tingkat konsumsi yang lebih rendah bila dibandingkan dengan Gliricidia sipium dan
Calliandra calothryrsus pada domba dan kambing yaitu sekitar 39.25
dari bahan kering.
Nama lain :
Asal :
Tanaman ini berasal dari Amerika Tengah dan bijinya diintroduksi dari
Guetamala ke Indonesia pada tahun 1936.
Deskripsi :
Adaptasi :
Kultur teknik :
Tanaman ini diperbanyak dengan biji, karena tidak masa dormansi maka biji
dapat lansung ditanam. Biji ditanam pada permulaan musim hujan dan bila menggunakan
stamp yaitu tanaman yang telah ditumbuhkan di pembibitan yang telah berumur 4 – 6
bulan dengan jarak tanam 2 x 2 m atau 1 x 1 m. Tanaman ini dapat digunakan sebagai
kayu bakar, kayu, pulp, memperbaiki kesuburan tanah, tanaman peneduh, hijauan
makanan ternak, bunganya kaya akan nectar yang dapat dimanfaatkan oleh lebah untuk
menghasilkan madu. Produksi hijauan yaitu daun dan dahan yang muda
menghasilkan bahan segar 46.2 ton/ha/tahun dengan kandungan protein 22 %, kandungan
taninnya cukup tinggi yaitu 1 – 3 %, oleh karena itu daya cernanya remdah yaitu 35 – 42
%. Pemberian kepada ternak tidak ada masalah, dari hasil penelitian domba yang diberi
hijauan kaliandra sebanyak 40 – 60 % dari pakan campuran memberikan respon
pertumbuhan yang baik. Produksi kayu bila dipanen setelah tahun pertama yaitu 5 – 20
meterkubik/ha, umumnya di Jawa dipanen setelah 20 tahun atau lebih akan menghasilkan
kayu 35 – 65 meterkubik/ha/tahun. Untuk kayu bakar menghasilkan energi potensial
sebesar 4600 kcal per kg.
Nama lain :
Asal :
Tanaman ini berasal dari Mexico dan Amerika Tengah, tanaman ini mempunyai
fungsi yang serba guna sehingga tanaman ini banyak tersebar di dunia.
Deskripsi :
Tanaman ini merupakan legum pohon yang tumbuh tidak begitu besar, dapat
tumbuh mencapai 10 meter. Diameter batang dapat mencapai 30 cm. Tipe daunnya
majemuk sederhana terdiri dari 3 – 11 pasang daun. Panjang helai daun 2.25 – 6 cm,
berwarna hijau. Bunga kupu-kupu berwarna putih dan merah jambu. Panjang polong 22
cm dan lebar polong 1.5 cm. Pada umur satu tahun dapat mencapai 3 meter atau lebih.
Tanaman ini banyak kegunaannya antara lain : pupuk hijau tanaman pangan, kayu bakar,
kayu, hijauan makanan ternak, tetapi racun untuk beberapa binatang misalnya kuda dan
tikus, tanaman peneduh pada kopi, teah dan coklat, sebagai pagar hidup, bunganya
menghasilkan nectar yang diperlukan lebah untuk menghasilkan madu. Gambar tanaman
ini dapat dilihat pada Gambar 2.11.
Adaptasi :
Tanaman ini cocok untuk daerah tropika dengan temperatur yang diperlukan 22 –
30 ºC, dapat ditemukan tumbuh mencapai ketinggian berkisar 1600 m diatas permukaan
air laut di Amerika Tengah, tetapi umumnya dibawah 500 m diatas permukaan air laut.
Curah hujan yang dibutuhkan berkisar 1500 – 2300 mm pertahun atau lebih. Adaptasi
tanah yang cukup luas, dapat tumbuh pada tanah yang kurang subur dan tanah asam,
tidak menyukai tanah yang kering dan lembab, bahkan tanah yang mengandung kapur
cukup tinggi.
Kultur teknik :
Tanaman ini diperbanyak dengan biji, atau dengan menggunakan stek yang
panjangnya 1 – 2 meter. Untuk memecahkan dormansi biji dilakukan perendaman di
dalam air panas, direndam dalam air semalam, ditanam pada pagi harinya. Tanaman ini
dapat ditanam dengan pola tanam system alley cropping dengan tanaman pangan jagung,
singkong, dan mentimun. Bila ditanam sebagai batas digunakan jarak 4 meter dipangkas
5 kali pertahun akan menghasilkan 100 – 200 kg N/ha. Di Costa Rica bila dimanfaatkan
sebagai pagar dapat menghasilkan 0.6 dan 13 ton/km dengan waktu pemotongan 3 dan 6
bulan dengan jarak antar tanaman 1.5 m. Produksi kayu bakar menghasilkan energi
potensial 4762 kkal/kg bahan kering, menghasilkan kayu bakar sebanyak 40
meterkubik/ha/tahun. Kandungan protei kasar berkisar 22 – 27 %, serat kasar 14 %, NDF
45 %, ADF 34 % dan daya cernanya 50 – 75 %.
Asal :
Tanaman ini berasal dari Mexico dan diintroduksi ke pulau Pasifik, Philipina,
Indonesia, Papua New Guinea, Malaysia dan Afrika Barat, sekarang telah berkembang di
daerah tropika.
Deskripsi :
Tanaman ini termasuk legum pohon yang mempunyai banyak varietas tergantung
dari bentuk dan besarnya. Telah diketahui lebih dari 800 varietas yang diklasifikasikan
menjadi 3 tipe yaitu: tipe common, tipe giant, tipe Peru.
Tipe Common : Tanaman pendek, tingginya mencapai 5 meter dan mulai
berbunga pada umur muda yaitu 4 – 6 bulan, tipe ini berasal dari Mexico dan telah
tersebar secara luas didaerah tropik. Bunganya tersusun dalam bonggol berwarna putih.
Tanaman ini menghasilkan biji yang banyak, produksi kayu dan hijauannya sedikit,
digunakan sebagai kayu bakar, tanaman peneduh.
Tipe Giant : Tanaman ini tinggi dapat mencapai 20 meter dengan daun yang
besar, bunganya berbunga dua kali setahun dan sedikit menghasilkan biji, berasal dari
Amerika Tengah dan Mexico, menghasilkan lebih banyak biomassa dibandingkan dengan
tipe common.
Tipe Peru : Tanaman ini merupakan tanaman yang sedang, tingginya mencapai 10
meter, dengan cabang yang banyak, menghasilkan lebih banyak hijauan untuk makanan
ternak.
System perakaran tanaman ini dalam. Tipe daun majemuk ganda bunga tersusun
didalam bongkol berwarna putih kekuningan. Tanaman ini banyak digunakan sebagai
hijauan makanan ternak, kayu bakar, kayu, timber, pupuk hijau, tanah peneduh dan
tanaman hias. Gambar tanaman ini dapat dilihat pada Gambar 2.12.
Adaptasi :
Tanaman ini hanya tumbuh pada daerah tropik dan sub-tropik, tidak tahan
terhadap embun beku. Untuk baik pada ketinggian tidak lebih dari 500 m diatas
permukaan tanah, tanaman dapat tumbuh di dataran tinggi tetapi kekuatannya rendah.
Tanaman ini tumbuh baik dengan curah hujan berkisar 1000 – 3000 mm/tahun, tanaman
ini tahan musim kering sampai 8 bulan, bahkan 10 bulan, tanaman ini dominan di daerah
Honolulu walaupun curah hujannya kurang dari 250 mm/tahun. Tanaman ini adaptasi
tanahnya cukup luas dari tanah berbatu sampai tanah liat yang berat. Tahan terhadap
kadar garam yang tinggi, tumbuh baik pada tanah yang netaral atau tanah basah yaitu
dengan pH terbaik 6 – 7.7. Banyak didaerah tropik tahan terhadap tanah asam akan tetapi
kekurangan unsure P, Ca, Mg, S, Mo, dan Zn, bila tumbuh pada tanah asam dengan pH
dibawah 5.5 perakarannya akan tumbuh lambat. Agr pertumbuhannya baik perlu
dilakukan pengontrolan terhadap gulma.
Kultur teknik :
Nama lain :
Asal :
Tanaman ini berasal dari negara Asia seperti India, Malaysia, Indonesia, dan
Philipina. Tanaman ini telah tersebar secara luas di Florida, India Barat, Mexico,
Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Deskripsi :
Tanaman ini termasuk legum pohon yang berumur panjang, dapat mencapai 20
tahun atau lebih, tingginya dapat mencapai 4.3 – 5.5 m bila berumur 1 tahun dan 8 meter
dengan diameter batng 10 cm bila berumur 3 tahun dan maksimal tingginya mencapai 10
meter dengan diameter batang berkisar 30 cm. Kayunya berwarna putih dan lembut. Tipe
daun majemuk sederhana. Bunga kupu-kupu berwarna putih dan merah anggur dengan
panjang bunga berkisar 10 cm. Polong berbentuk silinder dengan panjang polong 60 cm
terdiri dari 50 biji. Tanaman ini berfungsi sebagai pakan ternak, kayu bakar, pulp,
makanan dan pupuk hijau. Gambar tanaman ini dapat dilihat pada Gambar 2.13.
Adaptasi :
Tanaman ini hanya cocok pada daerah tropika, tanaman ini sensitive terhadap
embun beku. Tumbuh pada ketinggian mencapai 800 m diatas permukaan air laut.
Tumbuh baik dengan curah hujan tahunan lebih dari 1000 mm dan hanya beberapa bulan
periode kering. Tumbuh pada daerah yang beririgasi intensif dan tanah tergenang air.
Tanaman ini tumbuh berlimpah pda dari semiarid yaitu pulau Timor di Indonesia.
Adaptasi terhadap tanah cukup luas bahkan pada tanah yang miskin. Tanaman ini tidak
tahan angin sehingga batangnya mudah patah, pertumbuhan kembali lambat.
Kultur teknik :
RANGKUMAN
Daftar Pustaka
Bogdan, A.V. 1977. Tropical Pasture and Fodder Plants (Grasses and Legumes).
Longman Inc. New York
Crowder, L.V. dan Chheda, H.R. 1982. Tropical Grassland Husbandry. Longman
Inc. New York
Evans, D.O and Peter P. Rotar. 1987. Sesbania in Agricultural, Westview Press.
Boulder and London.
National Researh Council Staff. 1980. Firewood Crops : Shrub and Tree Spicies
for Energy Production. National Academy Press, Washington D.C.
National Researh Council Staff. 1983. Calliandra : A Versatile Small Tree for the
Humid Tropics. National Academy Press, Washington D.C.
National Researh Council Staff. 1984. Leucaena : Promosing Forage and Tree
Crop for the Tropics. National Academy Press, Washington D.C.
Whiteman, P.C.< L.R. Humphreys, N.H. Monteeith, E.H. Hoult, P.M. Brynt, dan
J.E. Slater. 1974. A Course Manual in Tropical Pasture Science. Australian Vice
Chancellors Committee. Watson Ferguson and Co. Brisbane.