Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah
energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain melalui
suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.
Transformator digunakan secara luas, baik dalam bidang tenaga listrik maupun
elektronika. Dalam bidang elektronika, transformator digunakan antara lain untuk :
Gandengan impedansi antara sumber dan beban; Untuk menghambat arus searah sambil
tetap melakukan arus bolak balik antara rangkaian; Menaikkan atau menurunkan
tegangan AC. Dalam bidang tenaga listrik pemakaian transformator dikelompokkan
menjadi : Transformator daya ; Transformator distribusi; Transformator pengukuran:
yang terdiri dari transformator arus dan transformator tegangan. Berdasarkan frekuensi
kerja, transformator dapat dikelompokkan menjadi : Trafo frekuensi daya (50 – 60) Hz;
Trafo frekuensi pendengaran (20 Hz – 20 KHz); Trafo Middle Frekuensi (455 KHz) 4.
Trafo Radio Frekuensi ( >455 KHz).
Ada beberapa jenis Trafo yang digunakan dalam sistem kelistrikan untuk
keperluan yang berbeda-beda. Keperluan-keperluan tersebut diantaranya seperti trafo
yang digunakan untuk pembangkit tenaga listrik dan untuk keperluan distribusi dan
transmisi tenaga listrik. Perangkat yang dalam bahasa Inggris disebut
dengan Transformer ini dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa jenis, diantaranya
seperti pengklasifikasian berdasarkan level tegangan, berdasarkan media atau bahan inti
(core) trafo yang digunakan, berdasarkan pengaturan lilitan, berdasarkan
penggunaannya dan juga berdasarkan tempat penggunaannya.[4]
Berikut ini adalah beberapa jenis Trafo berdasarkan masing-masing
pengklasifikasiannya:
1. Jenis-jenis Transformator berdasarkan Level Tegangan
Di sini kita menjaga agar kedua gulungan primer tetap sama tetapi dua belitan
sekunder sekarang terhubung dalam kombinasi paralel. Seperti sebelumnya, kedua
gulungan sekunder masing-masing memiliki nilai 12V, 2.5A, oleh karena itu
tegangan terminal sekunder akan sama pada 12 Volt tetapi arus bertambah.
Kemudian untuk sekunder terhubung paralel, output dalam contoh kita di atas diberi
peringkat 12 Volts, 5.0 Amps C.