Anda di halaman 1dari 5

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA REMAJA

NUR FITRIANA ALWI : Perawat I

MUH.AJAT KHAMRIN : Pasien

MUH.TAKDIR : Perawat II

NINDILA YT HANTUMA : Kakak pasien

Kakak pasien : kak bagaimana keadaan adik saya hari ini, kenapa setiap saya ingin bertemu
dengan nya dia selalu menolak dan mengusir saya.

Perawat II : bukan hanya mbak saja tetapi kepada teman nya dia juga bersikap seperti itu.
Nanti akan saya tanyakan kepada perawat yang akan merawatnya nanti mbak jangan khawatir
mbak bisa menunggu disana di ruang tunggu.

Kakak pasien : kak tolong bantu dan rawat adik saya yah (panik)

Tahap Prainteraksi

Tak lama kemudian datanglah seorang perawat yang akan mencari data pasien dan
mempersiapkan alat untuk melakukan perawatan dan mengecek keadaan pasien.

Perawat I : dek di mana data dari pasien remaja yang ada diruangan mawar

Perawat II : ini kak, tadi ada kakak pasien yang datang berkunjung dan mengeluhkan bahwa
pasien tidak mau bertemu dengan siapa pun.

Perawat I : dimna dia dek

Perawat II : disana kak yang sedang duduk diruang tunggu

Perawat I : baiklah terimakasih dek, saya akan kesana sebentar dan nanti saya akan
melakukan perawatan pada pasien.
Tahap Orientasi

Perawat pun menemui kakak pasien sebelum memasuki ruangan pasien

Perawat I : permisi. perkenalkan saya perawat fitri yang akan melakukan perawatan pada
adiknya mbak yang bernama ajat. Boleh saya tau siapa nama mbak?

Kk pasien : saya nindila kakaknya pasien ,sus tolong adik saya kenapa dia tidak mau
bertemu dengan saya.

Perawat I : mbak tunggu disini saya akan melakukan perawatan luka pada adik mbak dan
akan melakukan komunikasi untuk mengetahui keadaan adik mbak. Mbak tunggu disini saja ya.

Tahap Kerja

Perawat pun memasuki ruangan pasien remaja perempuan bernama Fitri yang sedang berbaring
ditempat tidur dan melamun dengan raut wajah sedih

Perawat I : perkenalkan nama saya fitri perawat yang akan betugas pada pagi ini, saya akan
melakukan perawatan luka kepada saudara ajat. Bagaimana keadaan hari ini.?

Pasien : iya (cuek dan diam kembali)

Perawat I : tadi saya bertemu kakak anda di depan, kenapa anda tidak mau bertemu
dengannya dan tidak mau berbicara dengan teman dan keluarga anda sendiri ( sambil
menyiapkan alat-alat)

Perawat I : apa pasien saya ini bisu ya..? setiap pasien yang saya temui dia selalu senang
jika ada yang mengajak bicara apalagi ada teman dan keluarga yang menjenguk. (perawat
berusaha memancing agar pasien bicara)

Pasien : saya beda dengan mereka saya tidak seperti mereka (nada suara yg sedikit sedih)

Perawat I : memang apa bedanya, dulu pasien saya juga ada yang remaja seperti saudara ajat
ini, dia senang jika ada teman sekolahnya yang berkunjung.
Pasien : teman dan keluarga saya tidak seperti mereka sus . mereka tidak sayang kepada
saya mereka semua jahat (dengan nada agak tinggi)

Perawat I : kalau dia jahat kenapa mereka datang jauh-jauh untuk jenguk kamu dirumah
sakit ini.iya kan?

Pasien : suster tidak mengerti teman saya selalu mengejek saya. Dan ayah, ibu saya dia
hanya sayang pada kakak saya. Mereka tidak pernah memberikan apa yang saya inginkan (nada
tinggi dengan wajah sedih dan kesal)

Perawat I : tenanglah ajat (tetap tenang) kalau boleh saya tau apa yang sangat saudara ajat
inginkan itu?

Pasien : saya iri dengan teman2 saya sus, semua yang mereka inginkan pasti terpenuhi,
mereka semua punya sepeda motor. Mereka bilang saya cemen semua teman saya punya hanya
saya yang belum ada saya malu saya malu sus (nada tinggi)

Perawat I : oh jadi kamu malu gara-gara tidak punya sepeda motor. Gimana orang tua mu
ingin membelikan kamu sepeda motor kamu itu belum cukup umur untuk membawanya.
sekarang saja kamu masuk sini gara-gara kebut-kebutan dijalan dan akhirnya kecelakaan.(sambil
membalut luka)

Pasien : kalian semua sama. Tidak ada yang sayang pada saya. Tidak ada yang mengerti
keadaan saya.(marah)

Perawat I : apa ajat pernah memikirkan perasaan mereka. Saya liat dari riwayat kesehatan
ibu mu dia punya penyakit jantung. Apa kamu tidak sayang ibu mu dia yang merawat,
menyekolahkan kamu hingga sebesar ini. Mereka pasti punya alasan tersendiri kenapa dia tidak
memberikan itu kepada mu.

Pasien : (tetap diam)

Perawat I : berilah mereka waktu untuk bertemu, mereka sangat khawatir. Apa kamu mau di
telantarkan dan tidak ada yang menjenguk mu disini. Apa yang kita inginkan tak semua bisa kita
dapatkan mintalah sewajar nya saja mungkin mereka bisa menurutinya itu hanya sedikit nasehat
buat ajat pikirkan dulu.(sembari tersenyum)
Perawat I : okay lukanya sudah saya bersihkan dan ganti balutan. Bagaimanapun saya akan
memanggil keluarga saudara ajat untuk membawa ajat pulang. Jadi ajat tunggu disini

Pasien : baiklah sus

Perawat pun keluar dari ruangan pasien dan di luar sudah ada keluarga pasien menungggu.

Kakak pasien : sus bagaimana keadaan adik saya (panik)

Parawat I : adik mbak baik2 saja saya sudah melakukan perawatan lukanya dan sudah
berkomunikasi dengannya ( perawat menceritakan keluhan anaknya)

Kakak paisen : kenapa adik saya bisa berpikir begitu ( menangis) sus boleh saya bertemu adik
saya.

Perawat I : tentu saja mbak. Tapi kita beri dulu waktu untuk sendiri nanti setelah dia tenang
saya bisa antarkan ibu masuk untuk menemui adik mbak, adik mbak hanya perlu sedikit
pengertian dan perhatian

Tahap Terminasi

Setelah beberapa menit Perawat membawa keluarga pasien masuk keruangan pasien. ibunya
datang dan langsung memeluk anaknya.

Perawat I : ajat maaf membawa keluarga masuk untuk menyelesaikan masalah ini

Kakak pasien : ajat kenapa kamu sampai seperti ini ? kakak sudah tau semua dari suster kenapa
kamu tidak mau kakak jenguk, kakak minta maaf tidak mau kejadian ini terjadi sama kamu,
kakak sayang sama kamu dek kamu masih remaja dan kami tidak mau terjadi sesuatu pada mu

Pasien : kakak, saya minta maaf ternyata kalian sayang kepada saya. Setelah saya pikir2
ternyata saya salah. (Mereka pun berpelukan).

Perawat I : baiklah saudara ajat, bagaimana perasaan dan keadaan sekarang ini.?

Pasien : sudah merasa nyaman sus. Terimakasih atas nasehatnya sus!


Perawat I : sama-sama ajat, saudara ajat sudah boleh pulang. Jika ada perawatan lagi bisa
dibawa kerumah sakit ini lagi. Kalau begitu saya permisi terimakasih. Assalaamuaikum…

Pasien dan keluarga : wa’alaikumsalaam….

Anda mungkin juga menyukai