Anda di halaman 1dari 2

1963

lembaga tabungan haji : Lembaga ini dibentuk untuk menjadi sarana investasi tabungan masyarakat
Malaysia dengan instrument bebas bunga terkhusus untuk mereka yang ingin menuanaikan ibadah
haji

1983-1984

The IBA (Islamic Bank Act)

& GIA 1983 In 1983 a Government Investment Act (GIA) Pada tahun 1983, investasi pemerintah Act
(GIA) juga dikeluarkan yang memberi wewenang kepada pemerintah untuk mengeluarkan
Pemerintah. Masalah Investasi (GII) yang merupakan surat berharga yang diterbitkan pemerintah
berdasarkan prinsip syariah. GII adalah bentuk instrumen keuangan syariah yang dibutuhkan untuk
pengelolaan kebutuhan likuiditas bank syariah.

UU Takaful 1984 : Awal 1980-an adalah awal langkah diperkenalkannya perbankan syariah di
Malaysia atas inisiatif Pedana Menteri Mahathir Muhammad, yaitu ketika Malaysia secara resmi
memperkenalkan Undang-undang Perbankan Syariah 1983 (IBA 1983), dan UU Takaful 1984

Bank Islam Behad 1983 : Bank Islam Berhad adalah bank pertama yang didirikan pada 1 Maret 1983
(Basalamah & Rizal, 2018: 138). yang sepenuhnya menawarkan produk dan layanan perbankan
syariah. Ini akan tetap untuk waktu 10 tahun (Thani, et.al, 2010: 103). Pada periode inilah perbankan
syariah di Malaysia berada pada tahap awal dan tahap percobaan dan partisipasi dari non-muslim
pada perbankan Syariah sangat minim.

1990an

sptf 1993: March 1993 by introducing the "Free Banking Scheme" or SPTF (Interest Free Banking
Scheme) call islamic window berdampak pada diizinkannya bank komersial, bank dagang maupun
perusahaan keuangan untuk menawarkan produk dan layanan perbankan syariah. Hal ini sangat
sukses karena lebih banyak masyarakat muslim maupun non muslim yang berpartisipasi dalam
perbankan syariah

nsac 1997: on May 1 (National Sharia Advisory Council on Islamic Banking and Takaful or NSAC),
(Dewan Penasihat Syariah Nasional untuk Perbankan Islam dan Takaful atau NSAC)

bmmb 1999 : Beberapa tahun kemudian, Bank Muamalat Malaysia Berhard berdiri yaitu pada tahun
1999 (Basalamah & Rizal, 2018: 138).

2000-2010

FSMP 2000: FSMP Financial Sector Master Plan in 2000 for the period 2000 - 2010 yang mencakup
keuangan Islam sektor. FSMP untuk perbankan dan asuransi syariah dibagi menjadi tiga fase, yaitu:
1) Memperkuat infrastruktur operasional dan kelembagaan; 2) Merangsang persaingan

dan meningkatkan infrastruktur; dan 3) Meningkatkan standar kinerja melalui Liberalisasi progresif
dan memastikan infrastruktur yang efektif.
Islamic Windows :Bank Negara Malaysia (BNM) memperkenalkan suatu bentuk skema “Skema
Perbankan tanpa Bunga” (Interest Free Banking Scheme).

2013

Islamic Financial Services Act (IFSA) : Islamic Financial Services (IFSA) Act pada tahun 2013 dan
Financial Services Act di tahun yang sama. Kedua UU ini menggantikan BAFIA 1989, IBA 1983, dan
Takaful Act 1984. Aturan ini menempatkan pemberian mandat kepada BNM untuk memberlakukan
kebijakan yang fair, bertanggungjawab dan professional kepada para pelaku lembaga keuangan
(Rama, 2015: 116).

Perkembangan 2013-2021 :

Berdasarkan data dari State of the Global Islamic Economy Report 2014-2021. Malaysia saat ini
memimpin Global secara keseluruhanPeringkat Indikator Ekonomi Islam (GIEI) untuk kedelapan
tahun berturut-turut, sementara Arab Saudi naik ke urutan keduatempat, disusul oleh UEA dan
Indonesia.

Islamic Fintect Malaysia 2021 : Global Islamic Fintech Report 2021

IFDI Values 2020 : ISLAMIC FINANCE DEVELOPMENT INDICATOR ( 135 countries)

1. Quantitative development :islamic bank, tafakul, sukuk, islammic funds


2. Education : research, seminar, conference, education, news
3. Governance : rregulations, sharia govermance, corporate govermance
4. Awareness : Kesadaran diukur dengan menilai tiga komponen: konferensi; seminar; dan
volume berita. Peningkatan jumlah salah satu dari komponen ini akan berkontribusi pada
pertumbuhan keuangan Islam suatu negara industri dan meningkatkan kualitas produk dan
layanan yang ditawarkan oleh institusinya.
5. Csr : csr funs, activities
Corporate Social Responsibility (CSR)
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
dinilai melalui dua komponen: mengungkapkan kegiatan CSR dan dana CSR yang dikucurkan.
Kegiatan CSR diukur dengan menggunakan indeks yang diturunkan dari informasi yang
disediakan dalam keuangan Islam laporan tahunan lembaga dan berdasarkan AAOIFI
Standar Tata Kelola Lembaga Keuangan Syariah nomor 7.
Dana CSR meliputi zakat, zakat dan qardal-hasan (pinjaman tanpa bunga yang baik)
dikeluarkan oleh lembaga-lembaga tersebut.

Anda mungkin juga menyukai