Anda di halaman 1dari 31
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU. Warman Fatra [MODUL PRAKTIKUM - MATERIAL TEKNIK] ‘Modul ini berisi panduan praktikum pengulian mekanik untuk menunjang teori yang sudah diberikan pada Mata Kuliah Material Teknik MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM MATERIAL TEKNIK PENGUJIAN BAHAN PETUNJUK UMUM PRAKTIKUM MATERIAL TEKNIK |. TUUAN Praktikum Material Teknik dilakukan untuk menunjang teori yang diberikan pada kuliah jaterial Teknik. Tujuan utamanya adalah : - Untuk mengenal alat pengujian, mengetahui cara menggunakan, kemampuan dan sifat alat. 2. Untuk mengetahui parameter-parameter pengujian, bagaimana cara pengambilan data dan menganalisis data. B. Dengan melakukan percobaaan ini diharapkan mahasiswa menyadari pentingnya suatu Pengujian material yang dikaitkan dengan penggunaannya dalam praktek, |. PERATURAN PRAKTIKUM. Intuk proses praktikum yang baik dan benar, maka prosedur praktikum harus ditaati oleh peaktlen maupun asisten. Prosedur tersebut adalah : jl. Praktikan sudah mempersiapkan tugas pendahuluan yang dibuat di rumah. P: Praktikan datang 15 menit sebelum praktikum dimulai, kemudian mencari tahu asisten praktikum pada saat itu. B. Asisten mempersiapkan alat tulis, buku dan koordinasi dengan teknisi untuk persiapan alat dan mesin pengujian. f Praktikum dimulai setelah dilakukan tes awal pada minggu sebelumnya dan praktikan dianggap benar-benar sudah siap untuk melaksanakan praktikurn. Diskusi awal antara asisten dan praktikan mengenai tes awal dan teori dasar dalam praktikum modul tersebut. Percobaan dimulai. Selama percobaan asisten harus menjelaskan prosedur yang baik tentang praktikum tersebut. Diskusi akhir untuk menjelaskan tugas setelah praktikum serta penjelasan proses pengolahan data dari hasil pengujian yang telah dilakukan. Seer A: Kehadiran . Praktikan datang 15 menit sebelum praktikum dimulai 2. Praktikan dianggap absen jika terlambat 10 menit dari jadwal praktikum yang telah ditentukan, B. Praktikan yang tidak mengikuti satu kali praktikum tanpa alasan yang tepat dianggap gagal dan harus.mengulang praktikum pada kesempatan berikutnya. |. Tata Tertib Selama Praktikum Berlangsung + Praktikan wajib memakai pakaian praktek, memakai sepatu serta berpakaian rapi setiap kali mengikuti praktikum, Tas dan barang-barang yang tidak digunakan selama praktikum harus disimpan ditempat penyimpanan barang. GH MODUL PRAKTIKUM *TABORATORIUM iy MATERIAL TEKNIK PENGUJIAN BAHAN 3. Selama mengikutl praktikum tidak dibenarkan meninggalkan ruangan praktikum tanpa seizin asisten yang bersangkutan, Solama di laboratorium dilarang merokok Praktikan harus menjagi keamanan dan ketenangan selama berada di dalam laboratorium: Asisten berhak mengundurkan praktikum kelompok yang belum siap. [- Pomakaian Alat 1. Periksa kelengkapan alat sebelum melakukan percobaan » Setlap pemakalan alat harus seizin asisten, dengan mengist formulir peminjaman alat. 3, Kebillangan atau kerusakan salah satu alat adalah tanggung Jawab kelompok yang sedang praktikum, . Setlap akhir praktikum, ruangan dan alat-alat yang digunakan harus dibersihkan. B. Sebelum meninggalkan ruangan laboratorium, praktikan harus memeriksa dan melaporkan epada asisten kelengkapan alat-alat yang digunakan. 11. TUGAS DAN LAPORAN fl. Tugas dan laporan praktikum harus dibuat diatas kertas ukuran AA. Sebelum proktikum dimulai, akan diadakan diskusi dan tes pendahuluan. Asisten berhak mengeluarkan praktikan yang tidak slap atau tidak disiplin. 3. Setiap praktikan harus membuat Laporan Akhir praktikum yang dikumpulkan paling lambat 7 x24 jam setelah praktikum selesai Laporan praktikum harus ditulis komputer b. Setelah semua praktikum berakhir akan diadakan ujian praktikum, waktu dan tempat ditentukan kemudian, u diketik tetapi tidak dianjurkan memakai ketikan pia IV. PENILAIAN SELAMA PRAKTIKUM It. Tugas sebelum Praktikum 15% P. Responsi, kedisipliian, sikap dan kerjasama selama praktikum 30% B. Laporan akhir praktikum 30% Ujian praktikum 25% NILAI AKHIR: Hai Akhir = (15% x Nilai 1) + ( 30% x Nilai 2) + (30% x Nilai 3) + (25% x Nilai 4) 1. FORMAT TUGAS PENDAHULUAN fl. Tujuan Praktikum 2. Teori Dasar p. Jawaban Pertanyaan Tugas Sebelum Praktikum MODUL PRAKTIKUM MATERIAL TEKNIK Format Sampul : ‘Tugas Pendahuluan Uji Tarik Oleh: Nama NIM Kelompok ‘Anggota Kelompok ‘Tal Praktikum Nama asisten : Logo UR Preram Studi 1 Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Riau 2019 |. FORMAT LAPORAN AKHIR. SAMPUL DEPAN Daftar Pustaka Lampiran (Jika Ada ) BABI Pendahuluan, berisi : Latar Belakang, Tujuan Prak t BABI| —: Teori Dasar % BABII — : Datz 2ercobaan, berisi : data dan hasil percobaan * BABIV _ : Analisis Data, berisi : analisis dari hasil percobaan, jawaban atas semua pertanyaan setelah praktikum J} BABY — : Kesimpulan dan Saran Format Sampul : Sama seperti format sampul Laporan Awal, dengan hanya mengganti Judul menjadi "Laporan Akhir’ serta menambahkan tanggal penyerahan laporan praktikum. LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN tikum , diskusi dengan asisten serta = = — MODUL PRAKTIKUM | LABORATORIUM MATERIAL TEKNIK PENGUJIAN BAHAN UJI TARIK TUJUAN 1. Mengetahui standard dan prosedur pengujian tarik dengan baik dan benar. 2. Mengetahui besaran- besaran sifat mekanik yang diperoleh dari pengujian tarik. 3. Mengetahui fenomena- fenomena yang terjadi dari pengujian tarik. 4, Mampu mengolah data dari hasil pengujian. TEORI DASAR Pengujian mekanik adalah pengujian untuk melihat pengaruh atau respon material terhadap pembebanan. Pembebanan pada material dapat berupa beban tarik, tekan, bending, forsi atau kombina: ya. Pembebanan itu sendiri dapat berupa beban statik atau beban dinamik. Beban yang berubah menurut fungsi waktu disebut sebagai beban dinamik, sedangkan yang tidak perubah menurut fungsi waktu disebut dengan beban st: Salah satu pengujian mekanik yang cukup penting adalah pengujian tarik. Pengujian tarik uatu benda uji ( spesimen ) akan menghasilkan suatu kurva ( diagram ) tarik yaitu kurva antara beban tarik ( F ) terhadap perubahan panjang ( AL ). Kurva tersebut kemudian dirubah menjadi iagram tegangan-regangan teknis ( o- e ) dan diagram tegangan-regangan sebenarnya (ow -€ ) Spesimen bertambah panjang karena gerakan naik dari crosshead ( kepala cekam atas ). Besarnya pembebanan diukur dengan dinamometer yang dapat dibaca pada electronic | kxtensometer disamping mesin. Sementara perpanjangan diukur melalui besarnya perpindahan ‘rosshead bawah dan tercatat pada kertas grafik. Strain to tracture Uniform stroin —r Averoge stress. Frociure ‘Conventional strain & { Gambar 1.1 Kurva Engineering Stress ~ Strain GR) Moout prairikum LABORATORIUM * Ray MATERIAL TEKNIK PENGUJIAN BAHAN a ‘mendapatkan kurva Engineering Stress = Strain darl kurva antara AF dan Al adalah dengan jersamaan : Ss + Engineering Stress (N/mm?) F : Beban yang diberikan ( Newton ) ‘ Ao s luas Penampang ( mm? ) ©: Strain (tidak bersatuan ), dinyatakan dalam persentase Al: Perubahan Panjang (mm) ' + Panjang setelah pembebanan (mm ) lo: Panjang awal spesimen (mm ) Setetah di dapatkan kurva engineering stress- strain, selanjutnya diubah menjadi kurva true stress strain dengan dengan cara sebagai berikut : Stress Strain Gambar 1.2 Kurva True Stress ~ Strain Besaat sebelum necking : a= esn= Ser me) Line + 1) sanannnasnnnaanns wl) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM MATERIAL TEKNIK PENGUJIAN BAHAN betelah terjadi necking: E tahoowr (5) Ao aan (6) [Untuk mendapatkan nilai K dan n dari persamaan Flow Stress makan dari kurva true stress—strain parus di logaritmakan. Persamaan Flow Stress adalah o=KE". 2 2 2s 22 Beart ty, x = log (ce) 24, ¥ = log (ot) c= log kK m=n=koef. strain hardening wh od 030 02 0d 08 05 log (c) Tate Gambar 1.3 Contoh Kurva Log o Vs Kurva Log € Informasi tentang beberapa sifat mekanik dari material akan dipercleh dari pengujian rik, seperti: > Kekuatan Tarik / Tensile Strength ( cutm) Keuletan / Ductility (e ) Tegangan Luluh / Yield Stress ( ove ) Modulus Elastisitas / Modulus of Elasticity ( E ), vvvyv Tegangan Putus / Fracture Stress (c+) Disamping itu, dari pengujian tarik ini akan dapat diamati beberapa fenomena yang terjadi selama deformasi, antara lain : > Elastisitas > Plastisitas “| MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM MATERIAL TEKNIK PENGUJIAN BAHAN > Fenomena luluh > Bidang patah > Pengecilan penampang setempat (necking ). * Untuk keseragaman pengukuran serta hasilnya dapat dipakai secara umum maka spesimen uji rik dibuat dengan ukuran standard. Ada banyak standard yang dapat digunakan seperti ASTM, IS, DIN dan sebagainya tergantung dari industri dan institusi yang menggunakannya. Gambar 1.5 Jmenunjukan salah satu contoh standar ukuran spesimen menurut ASTM E8. —<—— Gambar. 1.4. Mesin Uji Tarik MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM MATERIAL TEKNIK PENGUJIAN BAHAN Reduced section Gambar 1.5. Ukuran Spesimen Uji Tarik PROSEDUR PERCOBAAN 1. Bentuk batang uji menurut standar 2. Ukur panjang uji dan diameter spesimen ( tebal, lebar untuk spesimen bentuk peiat ) asisten ) Siapkan mesin ui tarik yang akan digunakan. Catat skala beban pada mesin uj tarik. Catat kecepatan grafik dan kecepatan pen Jalankan mesin uji tarik dengan kecepatan penaritan konstan. Amati spesimen setelah terjadi pengecilan penampang setempat. pana se Setelah percobaan, ukur diameter pada bagian yang putus dan ukur panjang uji setelah putus. DATA PENGUJIAN TARIK © Jenis mesin tarik * Beban pada skala penuh © Panjang uji awal © Diameter awal © Tebal awal © Lebar awal © Kecepatan tarik © Diameter patahan @ 3. Perkirakan beban tertinggi yang dapat diberikan sebagai tahanan atau reaksi dari bahan terhadap beban luar ( berikan faktor keamanan untuk hal ini, besarnya ditentukan oleh LABORATORIUM | | MODUL PRAKTIKUM MATERIAL TEKNIK PENGUJIAN BAHAN + Tebal patahan * Lebar patahan * Panjang uji setelah patah + Kekerasan setelah pengujian: Penguji [Tanggal Ass Pengawas Tabel 1. Data Hasil Uji Tarik No Fi au | oi= Fao. | e=Alilox e (N) (mm) (N/mm?) 100% (N/mm?) 15 [atatan : * Untuk material plat. enguji ranggal pengujian isten, Lo, Do, To’, Wo", diukur minimal 3 kali MODUL PRARTIKUM LABORATORIUM MATERIAL TEKNIK PENGUJIAN BAHAN 1. 1 JTUGAS SEBELUM PRAKTIKUM Stress: 0 207 379 414 469 496 510 S17 S24 517 503 476 448 386 352 (mPa) Swain: 0 02 02 05 1 2 4 5 8 10 2 MW 1% WwW 19 (%) (fracture) . Tentukan tegangan luluh paduan tersebut dengan metode offset 0.2% TTUGAS SESUDAH PRAKTIKUM Hitung besaran- besaran sifat mekaniknya ! | Fenomena apa saja yang terjadi dalam pengujian t ? 4. Apakah kegunaan kita menentukan Gage Length ? dan apa alasannya gage length tersebut dibuat dengan syarat L/d=3-5? 5. Apakah dari pengujian yang dilakukan Anda dapat langsung menghitung Modulus Elastisitas dari bahan tersebut DAFTAR PUSTAKA 1. ASTM, Annual Book of ASTM Standard 2. Davis,H.E, et al,"The Testing and Inspection of Engineering Materials”. 4" edition, McGraw- Hill Book Co. 1982. 3. Dieter,G.E,Mechanical Metalurgy’,Mc. Graw-Hill Book Co., 1988 4, Callister, W.0,” Material Science & Engineering An Introduction” Jhon Willey & Sons. i bawah ini adalah data engineering stress-strain hasil uji tarik pada baja karbon dengan 0.2%C. Plot ke dalam kurva Engineering Stress- Strain dengan program Excel Tentukan Ultimate Tensile Strength dari paduan itu Tentukan persen elongasi saat patah ( fracture ) Hitung modulus elastisitas dari paduan tersebut Apakah yang disebut dengan sifak mekanik material ? Sebutkan dan jelaskan sifat mekanik apa saja yang didapatkan dari hasil uji tarik ! Bagaimana hubungan antara kekuatan tarik dengan kekerasan. Tuliskan rumusnya dan tentukan batasan pemakai nya! Dari kurva yang anda dapatkan antara F vs MU, buat berturut- turut Kurva Tegangan Engineering Vs Regangan Engineering, Tegangan Sebenarnya Vs Regangan Sebenarnya serta Logaritma tegangan sebenarnya Vs Logaritma Regangan sebenarnya ! 10 MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM MATERIAL TEKNIK PENGUJIAN BAHAN UJI KEKERASAN (TUJUAN 1. Mengetahui macam-macam metode pengujian keras serta aplikasinya. 2. Mengetahui prosedur dan standar pengujian kekerasan. 3. 4, Mengetahui kelebihan dan kekurangan metode- metode pengujian kekerasan. Mampu menghitung besaran sifat mekanik suatu material. TEORI DASAR Kekerasan suatu bahan mempunyai banyak arti tergantung pihak-pihak yang telah herpengataman dan mencoba mendefinisikan kekerasan. Definisi kekerasan secara umum adalah etahanan material terhadap deformasi akibat penetrasi di permukaan. Beberapa definisi yang dipal intuk menyatakan kekerasan bahan adalah : Vv Ketahanan terhadap goresan, merupakan cara yang lama dalam usaha mengukur kekerasan suatu material. Pengukuran dilakukan dengan cara menggoreskan material yang lebih keras, dalam hal ini digunakan intan. Kekerasan material diurut dalam sepuluh skala yang pertama dikemukan oleh Mohs. Ketahanan terhadap deformasi plastis terhadap lekukan ( cara penekanan ), yaitu kekerasan diukur dengan: pemberian beban lokal melalui sebuah penekan ( indentor ). Cara yang sering digunakan adalah cara penekanan Brinell, Meyer, Vickers, Rockwell dan lain-lain > Besarnya energi yang diserap pada pembebanan dinamik, misalnya cara scleroscope. at uji Kekerasan Universal diperlihatkan pada Gambar 2.1. cekerasan suatu bahan sangat dipengaruhi oleh unsur paduannya. Nilai kekerasan it 1ga dapat }erubah bila bahan mengalami proses pengerjaan dingin (cold work) dan pertakuan panas. pial Hardness engujian kekerasan Brinell menggunakan bola baja dengan diameter 10 mm dan beban 3000 Ke. Hal ini sesuai dengan ASTM E 10 yang menggunakan beban 3000 ke; untuk hard Metal, 1500 ker Lintuk intermediate hardness, dan 500 ke; untuk soft Materials. Beban diberikan kepada spesimen .elama 30 s, kernudian diameter diukur dengan mikroskop untuk menentukan harga kekerasan Brinelt. P /Angka Kekerasan Brinell ( BHN ) = : lp-(p? -a)* L EX MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM tat MATERIAL TEKNIK PENGUJIAN BAHAN Rockwell Hardness Metode pengulian kekerasan yang paling banyak dipakal adalah Metode Rockwell. Terdapat dua nacam pembebanan dalam pengujian kekerasan Rockwell, yaitu beban minor dan beban mayor Beban minor sebesar 10 kg, dan beban mayor yang besarnya bervarlas! antara 60, 100 dan 150 Bt Selain variasi pada beban mayor, dapat pula dilakukan dengan variasi pada Jenis dan dimensi Indentornya, Prosedur pengujian Rockwell ini distandarkan menurut ASTM E 18, | Vickers Hardness Pengujian kekerasan dengan metode vickers menggunakan indentor berupa pyramid intan yang membentuk sudut 136°( ASTM E92 ). Masa indentor bervariasi antara 1- 120 Kg, Uji keras vickers Hiterima secara Iuas untuk keperluan riset maupun penelitian karena nilai kekerasan vickers mrenyediakan rentang nilai yang luas. Sehingga vickers ini dapat digunakan pada material yang Junak dan material yang sangat keras sekalipun. Harga kekerasan Vickers atau VHN ( Vickers Hardness Number ) adalah 2P sin(@/2. 1,854P van = 2P sin(6/2) _ Gambar 2.1 Alat Uji Kekerasan Universal MODUL PRAKTIKUM MATERIAL TEKNIK LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN PROSEDUR PENGUJIAN Bersinkan dan siapkan permukaan spesimen dengan ampelas hingga rata Tsafikan spesimen berdasa ‘akan dlakukan in pengujan yang Berikan Pembebana Lepaskan Ulangi untuk maten: ‘yang lain kepada spesimen yang terpasang selama 30 s pembebanan kemucian Ukur D dan d Masukkan nilai F, D dan dkedalam persamaan BHN dan hitunglah Tentukan skala dan jenis indentor Berikan Pembebanan kepada spesimen Lepaskan pembebanan kemudian| Calat Harga kekerasannya Ulangi untuk material yang ain ~ Berikan Pembebanan kepada spesimen ‘Ulangi untuk material ‘yang lain 1B MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM i MATERIAL TEKNIK PENGUJIAN BAHAN Po PATA PENGUJIAN Metoda Brinell jenis mesin Beban Pengujian [Tanggal pengujian \Asisten Pengawas Tabel. 2.1 Data Pengujian Kekerasan dengan Metode Brinell No Bahan P( ker) D(mm) | dimm) | Kekerasan Brinet! wl al w [Tanggal Pengujian td Pengujian Asisten Pengawas Tabel. 2.2 Data Pengujian Kekerasan dengan Metode Rockwell MODUL PRAKTIKUM CABORATORIUM MATERIAL TEKNIK PENGUJIAN BAHAN Metode Rockwell lenis mesin Penguji Bahan No | Beban (ker) | indentor Warna skala | Kekerasan Rockwell wl al wl nw Indeks kekerasan Rockwell : A, B, C, D, E, F, GH MODUL PRAKTIKUM MATERIAL TEKNIK LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN Metode Vickers lenis mesin Penguji iTanggal Pengujian td Pengujian Asisten Pengawas Tabel. 2.3 Data Pengujian Kekerasan dengan Metode Vickers yang harus dilakukan sebelum pengujian kekerasan, jelaskan ! P P dt d2_‘| Kekerasan S Bahan (kg)_| (mm) (mm) | Vickers 2 2 4 Ss 3 - _ 2 3 2 | 4 _ oe = | x | \2 | | 4 | | eo - |TUGAS SEBELUM PRAKTIKUM 1. Mengapa kekerasan suatu bahan menurun jika bahan tersebut dipanaskan? 2. Bagaimana metode pengukuran kekerasan menurut Brinell, Rockwell serta Vickers ? a. Sebutkan kelebihan pengujian kekerasan dengan metode Rockwell b. _Bagaimanakah cara mendapatkan harga kekerasan Rockwell yang baik ? Hal apa saja 3. Mengapa pada umumnya kekerasan suatu bahan berbanding lurus dengan kekuatan tarik? 16 MODUL PRAKTIKUM. |~" LABORATORIUM MATERIAL TEKNIK PENGUJIAN BAHAN TUGAS SESUDAH PRAKTIKUM 1. Sebutkan sumber-sumber kesalzhan hasil pengujian dari masing-masing pengujian yang anda lakukan ! 2. 3. Bandingkan Hasil Pengujian Kekerasan untuk masing-masing pengujian yang Anda lakukan! ‘Tentukan standar deviasi dari data percobaan yang Anda lakukan ! DAFTAR PUSTAKA 1, David,H.E, et al,"The Testing and Inspection of Engineering Materials”. Mc Graw-Hill Book Co. 2 Dieter,G.E,"Mechanical Metallurgy”,Mc. Graw-Hill Book Co. + Callister, W.D,”Material Science & Engineering An Introduction” Jhon Willey & Sons,1991. 7 ~ MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM ~’| (is MATERIAL TEKNIK PENGUJIAN BAHAN sLimpact TUUAN 1. Mengetatmii pengaruh beban impak terhadap sifat mekanik material 2. Mengetahui standar dan prosedur pengujian impak 3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi kegagalan material dengan beban impak Teor DASAR Dalam pengujian mekanik, terdapat perbedaan dalam jenis beban yang diberikan kepada Fnaterial. Uji tarik, tekan, puntir adalah pengujian dengan menggunakan beban statik. Sedangkan i! Keras, uji fatigue dan lentur meggunakan jenis beban dinamik. Dan pada uji impak it igunakan pembebanan yang cepat ( rapid loading ). Perbedaan dari macam pembebanan ini Japat dilihat pada strain ratenya seperti pada tabel 6.1 di bawah ini Tabel 3.1 Jenis pembebanan berdasarkan Strain Rate | No | Rentang kecepatan regangan Kondisi atau tipe penguj | [2 [10857 10° s* _| Ujicreep padabebankonstan _ } C2] 10°s/d 10% 5? Pengujian tarik statik | E 10" s/d 10° s* Pengujian tarik atau tekan dinamik 4 10? s/d 10° s* Pengujian impak dengan kecepatan tingg || ) |s | 10" s/d 10° s* ‘| pele impak dengan kecepatan super Pada pembebanan cepat atau disebut dengan beban impak, terjadi proses penyerapan energi fang besar dari energi kinetik suatu beban yang menumbuk ke spesimen. Proses penyerapan Gee ini, akan diubah dalam berbagal respon material seperti : deformasi plastis, efek histerisis, Besekan dan efek inersia. Pengujian impak yang dilakukan pada praktikum ini adalah sesuai dengan standar ASTM E 23 untuk metode Charpy dan Izod. Metode Charpy dipergunakan secara luas di Amerika edangkan metode Izod digunakan di Eropa. Pi pengujian impak ini adalah menghitung energi yang diberikan oleh beban ( pendulum ) dan Imenghitung energi yang diserap oleh Spesimen. Pada saat beban dinaikkan dengan ketinggian fertentu, beban memiiki ener) potensial, Kemudian saat menumbuk spesimen ener kinetik 18 MODUL PRAKTIKUM ' LABORATORIUM MATERIAL TEKNIK PENGUJIAN BAHAN }encapal encapal maksimum.Untuk memahami proses pemindahan energ) ini dapat dilihat pada Gambyar 1, sea a? Gambar. 3.1 Skerna Pengujian Impak Energi yang diserap oleh spesimen, akan menyebabkan material mengalami kegagalan. ergantung pada jenis materialnya, apakah material getas atau material ulet. bengan membuat variasi perubahan temperatur, maka diperoleh bentuk patahan dan energi yang idan energi yang diserapnya. eeerees I Fi ea fer kegagalan itu adalah terbentuknya patahan pada spesimen. Bentuk dari patahan itu, akan Lliserap oleh spesimen, kemudian dibuat suatu kurva yang menghubungkan antara temperatur | >» MODUL PRAKTIKUM MATERIAL TEKNIK LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN proseouR PERCOBAAN 1. Periksa mesin 2 i apakah berfungsi dengan baik Ukur spesimen uji yang telah diberitakikan (notch) Pengulian impact dilakukan menurut metoda Charphy. 2 4. Lakukan pengujian untuk temperatur spesimen yang berbeda. 5. Tentukan sudut a 6. 7. Ukur sudut B Hitung harga Impact untuk masing masing temperatur. DATA PERCOBAAN Jenis mesin kapasitas mesin standard pengujian : Penguji Tanggal pengujian : Ass. Pengawas lenis takikan [fabel 4.1 Hasil Pengujian impak I\ no | paton |? {3 t | h | 1 [tas] ner |] Permuxaan ] su {mm) | (mm) (Youle) | Joule/mm? | patahan ce | 14) h,rrata-rata 3x pengukuran. Eee TUGAS SEBELUM PRAKTIKUM. + Jelaskan pengaruh Takikan, Temperatur serta Kecepatan Pembebanan terhadap kegagalan suatu material | 2. Gambarkan spesimen Uji impak charpy menurut standar ASTM E 23 | 3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi harga impact ? —— MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM MATERIAL TEKNIK PENGUJIAN BAHAN TUGAS SESUDAH PRAKTIKUM 1. Buatlah kurva yang menghubungkan antara Temperatur dengan Energi yang diserap diserap oleh spesimen , baik Aluminum dan Baja ! Tentukan temperatur transisi dari kedua material tersebut ! Apakah kegunaan dari Temperatur transisi Suatu material ? Jelaskan dengan baik dan tepat ! Buatlah analisis mengenai bentuk permukaan patahan untuk semua spesimen ! [DAFTAR PUSTAKA ASTM : Annual Book of ASTM Standard, 2001. David,H.E, et al,’The Testing and Inspection of Engineering Materials". Mc Graw-Hill Book co. Dieter,G.E,”Mechanical Metallurgy”,Mc. Graw-Hill Book Co. Callister, W.D,”Material Science & Engineering An Intoduction” Jhon Willey & Sons,1991 21 MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM MATERIAL TEKNIK PENGUJIAN BAHAN UJI BENDING TWUAN Melihat kemampuan deformasi dari suatu bahan (material). TEORI DASAR Pengujian bending untuk melihat kemampuzn deformasi suatu material merupakan pengujian fang cukup sederhana. Namun pengujian ini dapat memberikan informasi mengenai indeks euletan (ductility) dari material yang diuji. Pengujian bending ini sering dipakai untuk memeriksa ‘euletan bahan untuk pemakaian dibawah kondisi tertentu atau dapat juga dipakai untuk fremeriksa apakah terjadi pengurangan keuletan dari suatu material pada kondisi perlakuan fertentu. Pemeriksaaan sambungan las seringkali menggunakan peng ini. Prinsip pengujian adalah, spesimen ditekuk hingga 180° kemudian permukaan pada sisi luar diamati apakah Jmengalami retak atau tidak. Skema pengujian dapat dilihat pada Gambar 2.1 dibawah. Gambar. 2.1 Skema Pengujian Bending PROSEDUR PENGUJIAN . Siapkan spesimen uji B. Siapkan mesin uji bending yang akan digunakan. . Letakkan spesimen uji pada Mesin Uji Universal \s. catat skala beban pada mesin uji bending. Jalankan mesin uji 3. Amati spesimen setelah pengujian 2 MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM MATERIAL TEKNIK PENGUJIAN BAHAN DATA PENGUJIAN BENDING © Jenis mesin uji © Beban pada skala penuh * Panjang spesimen uji * Diameter spesimen ‘+ Tebal spesimen * Lebar spesimen * Jarak tumpuan Kecepatan pembebanan Penguji [Tangeal Asisten Pengawas JTUGAS SEBELUM PRAKTIKUM jl. Mengapa perlu dilakukan pengujian bending terhadap hasil pengetasan? B. Jenis pengujian bending terhadap hasil pengelasan dikenal dengan “side bend”, “face bend” dan “root bend”. Jelaskan perbedaan ketiga jenis pengujian tersebut! TUGAS SESUDAH PRAKTIKUM . Berikan interpretasi Anda terhadap pengujian bending yang dilakukan ! . Bagaimanakah cara menentukan Nilai Modulus Elastisitas suatu bahan dengan uji bending? DAFTAR PUSTAKA iL. David, HE, et al,”The Testing and Inspection of Engineering Materials”. Mc Graw-Hill Book Co. 2. ASTM, Annual Book of ASTM Standard 23 MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM | MATERIAL TEKNIK PENGUJIAN BAHAN | UJLJOMINY | TUJUAN PERCOBAAN Il. Mengetahui sifat mampu keras dari baja 2. Membandingkan hasil pengujian dengan hasil teoritis TTEORI DASAR Dalam aplikasinya, seringkali diperlukan peningkatan kekerasan dari baja. Salah satu usaha luntuk meningkatkan kekerasan baja adalah dengan menghasiikan struktur martensit. Struktur Imartensit diperoleh dari serangkaian perlakukan panas dengan laju pendinginan yang sangat -epat (quenching). Sifat mampu keras (hardenability) berbeda dengan kekerasan (hardness). ‘ekerasan merupakan ketahanan terhadap penekanan, sedangkan sifat mampu keras adalah melalui serangkaian proses perlakukan panas (heat treatment). Tidak semua baja dapat ditingkatkan kekerasannya. Baja karbon sedang dan baja karbon ‘inggi dapat ditingkatkan kekerasannya, sementara baja karbon rendah tidak dapat ditingkatkan ‘emampuan suatu paduan untuk ditingkatkan keke asannya dengan terbentuknya fasa martensit | | | kerasannya. Sifat mampu keras sangat tergantung kepada komposisi paduan dan laju | fendinginan Salah satu prosedur standard yang digunakan untuk mengetahui sifat mampu keras baja }dalah dengan pengujian jominy (/ominy end-quench test). Skema pengujian jominy dapat dilihat | pada Gambar 1. Suatu spesimen dibentuk sesuai ukuran standard (ASTM A. 255) yang selanjutnya | Hipanaskan di dalam tungku (furnace) sampai mencapai temperatur transformasi. Setelah material mencapai temperatur transformasi, spesimen selanjutnya dengan cepat dikeluarkan dari Halam tungku dan diletakkan pada aparatus uji jominy. Bagian bawah spesimen selanjutnya isemprot dengan air dengan kecepatan tertentu, sehingga diperoleh laju pendinginan yang tidak sama pada setiap bagian spesimen. Bagian bawah spesimen akan mengalami laju pendinginan ang sangat cepat dan semakin keatas, laju pendinginan akan semakin lambat. Setelah spesimen jencapai temperatur kamar, spesimen selanjutnya diratakan dan diuji kekerasannya. Dari hasil yengukurankekerasan disepanjang spesimen, akan diperoleh sifat_mampu keras atau ’Hordenability Band". Hubungan antara laju pendinginan kontinu dan kemampukerasan (pada curva CCT) ditunjukkan pada Gambar 2. 24 | MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM MATERIAL TEKNIK PENGUJIAN BAHAN Gambar 1. Skema pengujian jominy end-quenched test. _ | | rap Eoquech rst Gambar 2. Hubungan antara laju pendinginan dan kemampukerasan. ROSEDUR PERCOBAAN 1. Bersihkan spesimen. . Panaskan spesimen di dalam tungku sampai temperatur tertentu. Setelah temperatur spesimen tercapai, biarkan spesimen selama 30 menit di dalam tungku. 25 MODUL PRAKTIKUM MATERIAL TEKNIK LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN semprotkan air pada bagian bawah spesimen. PATA PECOBAAN JOMINY Jenis Tungku Kapasitas Material Ukuran spesimen D= L= PATA PENGUJIAN Keluarkan spesimen dari dalam tungku dan tempatkan pada aparatus jominy. Segera | ._Kikir dan bersihkan spesimen untuk pengukuran kekerasan menggunakan Metoda Rockwell. Ukur kekerasan spesimen di sepanjang spesimen dengan interval 4”. Temperatur Pengujian : Waktu penahanan Standard pengujian Tanggal pengujian Penguji Instruktur/Asisten Pengawas: No | Kekerasan TUGAS SEBELUM PRAKTIKUM ll. Jelaskan prosedur percobaan jominy ! P. Apakah yang akan diperoleh dari percobaan ini . Apakah yang dimaksud dengan kurva Hardenability dan Hardenability Band ? ‘Apa sajakah yang mempengaruhi sifat mampu keras ? 26 t E2 MODUT PRAKTIKUM MATERIAL TEKNIK LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN [TUGAS SESUDAH PRAKTIKUM |. Buat grafik percobaan dan analisis hasil percobaan yang Anda lakukan DAFTAR PUSTAKA ft Davis H. €, et al,"The Testing and Inspection of engineering Materials”, Mc-Graw-Hill Book Co. 2 Callister W.0.,“Material Science and Engineering: An Introduction”, Jhon Willey & Sons. B Dieter.,.G.E., “Mechanical Metallurgy”, Mc-Graw-Hill Book Co. a MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM | MATERIAL TEKNIK PENGUJIAN BAHAN METALOGRAFI | | | JTUJUAN PRAKTIKUM | 1. Mengetahui cara pengambilan dan proses penyiapan spesimen metalografi dengan prosedur yang benar. 2. Mengamati struktur mikro dibawah mikroskop optik. 3. Dapat mengetahui jenis pengerjaan dan perlakuan panas yang dialami spesimen. TEORI DASAR Sifat logam, terutama sifat fisik, mekanik dan teknologi, sangat dipengaruhi oleh struktur | frikro logam, disamping komposisi kimianya. Suatu iogam atau paduan (dengan suatu komposisi mia tertentu) akan mempunyai sifat mekanik yang berbeda-beda bila struktur mikronya perubah-ubah. Struktur mikro dapat diubah dengan jalan memberikan proses perlakuan panas proses Heat Treatment) pada logam atau paduan. Beberapa bentuk struktur mikro baja dapat hat pada Gambar 1. i} Gambar 1. Struktur mikro Austenit (a), Ferrit (b), Sementit (c) dan Martensit (d). Struktur mikro logam diperoleh setelah melewati proses penyiapan spesimen metalografi | yang metiput: _ 7 a atte MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM MATERIAL TEKNIK PENGUJAN BAHAN 1. Pengambilan spesimen 2. Pembingkaian dan pemberian identitas spesimen 3. Pengampelasan dan pemolesan. 4. Pengetsaan, 5. Pemotretan, Pemeriksaan struktur mikro dilakukan dengan mikroskop optik. Prinsip kerja mikroskop bptik dapat dijelaskan dengan Gambar 2 Gambar 2. Prinsip Kerja Mikrostop Optik PROSEDUR PERCOBAAN Langkah-langkah percobaan yang dilakukan dalam proses penyiapan dan pemeriksaan spesimen metalografi adalah sbb : 1. Pilih sample metalografi (sesuai dengan tugas yang diberikan oleh asisten) 2. Ambil beberapa spesimen dari sample tersebut (tanyakan kepada asisten cara pengambilan yang benar) 3. Bingkai spesimen tersebut dengan resin (konsultasikan dengan asisten perbandingan resin dan hardener yang optimum). 4. Lakukan pengamplasan mulai dari amplas kasar sampai dengan amplas yang halus. yw Lakukan pemolesan (tanyakan kepada asisten zat poles yang harus digunakan) r MODUL PRAKTIKUM | ~" LABORATORIUM MATERIAL TEKNIK PENGUJIAN BAHAN 6. Lakukan proses pengetsaan (sesuaikan larutan etsa dengan bahan dan parameter yang akan diamati). 7. Pemeriksaan di bawah mikroskop optik. 8 Pemotretan struktur mikro (jka diperlukan).. TUGAS SEBELUM PRAKTIKUM 1. Bagaimana cara kerja mikroskop optik logam dan apa perbedaanya dengan imikroskop biologi ? Sebutkan sifat-sifat fisik yang dapat diamati dengan mikroskop opt Jelaskan prosedur penyiapan spesimen untuk pemeriksaan metalografi. Sebutkan sifat-sifat dan merfologi ( bentuk ) fasa-fasa berikut : *Ferit = Austenit + Pearlite * Martensit pada baja JTUGAS SESUDAH PRAKTIKUM. 1. Sebutkan tujuan pengamplasan dan pemolesan. Kenapa pengamplasan dilakukan bertahap? 2. Sebutkan tujuan pengetsaan. Apa zat etsa yang cocok untuk melihat struktur mikro baja, aluminium dan tembaga ? DAFTAR PUSTAKA 1. Clark, Herney,”Physical Metallugry For Engineer”, D Van Nostrand Co. 2. Kehi,"The Principles Of Metalographic Laboratory Pratife”, Me Graw-Hill Book Co. 3, ASM,” Metal Hand Book”, Vol 7 & 8.

Anda mungkin juga menyukai