Anda di halaman 1dari 11

1/31/2021 Tensile Test : Pengertian, Prosedur, Acceptance Criteria dan Standard

MATERIAL TESTING

Tensile Test

POSTED ON JUNE 24, 2020 BY FIRMANSYAH

Detech.co.id – Kekuatan tarik adalah salah satu sifat mekanik yang sangat penting dan dominan
dalam suatu perancangan konstruksi dan proses manufaktur. Setiap material atau bahan memiliki
sifat (kekerasan, kelenturan, dan lain lain) yang berbeda-beda. Untuk dapat mengetahui sifat
mekanik dari suatu material maka diperlukan suatu pengujian, salah satu pengujian yang paling
sering dilakukan yaitu uji tarik (tensile test). Pengujian ini memiliki fungsi untuk mengetahui tingkat
kekuatan suatu material dan untuk mengenali karakteristik pada material tersebut.

Terdapat beberapa spesimen pada uji tarik. Uji Tarik (Tensile Test¬) adalah suatu metode yang
digunakan untuk menguji kekuatan (tensile strength) suatu material/bahan dengan cara
memberikan beban (gaya statis) yang sesumbu dan diberikan secara lambat atau cepat. Diperoleh
hasil sifat mekanik dari pengujian ini berupa kekuatan dan elastisitas dari material/bahan.

Nilai kekuatan dan elastisitas dari material uji dapat dilihat dari kurva hasil uji tarik. Selain kekuatan
dan elastisitas, sifat lain yang dapat diketahui adalah sebagai berikut :

1. Kekuatan luluh dari material.

2. Keuletan dari material.

3. Kelentingan dari suatu material

Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk melengkapi informasi rancangan dasar kekuatan suatu
material/bahan dan juga sebagai referensi pendukung untuk spesi kasi material/bahan. Kekuatan
ini ada beberapa macam, tergantung pada jenis beban yang bekerja, yaitu kekuatan tarik, kekuatan
geser, kekuatan tekan kekuatan torsi dan kekuatan lengkung.
Sifat Mekanik yang didapat dari uji tarik meliputi :

https://www.detech.co.id/tensile-test/ 1/11
1/31/2021 Tensile Test : Pengertian, Prosedur, Acceptance Criteria dan Standard

Regangan tertinggi

menunjukkan nilai keuletan suatu material.

Modulus elastisitas (E)

Kalau regangan menunjukkan keuletan, maka modulus elastisitas menunjukkan kekakuan suatu
material. Apabila nilai E semakin besar, menandakan semakin kakunya suatu material. Nilai E ini
diturunkan dari persamaan hukum Hooke. Dari persamaan tersebut juga nampak bahwa kekakuan
suatu material relatif terhadap yang lain dapat di amati dari sudut kemiringan α pada garis
proporsional.

Reduksi penampang/reduction of area (RA )

RA=[(A0-A1)/A0] 100%

Dimana A1 = luas penampang setelah patah (mm²)

Reduksi penampang juga dapat digunakan untuk menetukan keuletan material. Semakin tinggi nilai
RA, semakin ulet material tersebut.

Prosedur Pengujian Tarik :


Terdapat beberapa bentuk spesimen pada pengujian tarik. Adapun bentuk dari spesimen tersebut
adalah sebagai berikut :

a. Spesimen Bentuk Pelat (Plate Form)

https://www.detech.co.id/tensile-test/ 2/11
1/31/2021 Tensile Test : Pengertian, Prosedur, Acceptance Criteria dan Standard

Dalam ASTM E8 (Standard Test Methods for Tension Testing of Metallic Materials) telah diatur
tarik yang baku. Dalam standar tersebut, sebuah spesimen uji tarik
mengenai bentuk spesimen uji
harus memiliki spesi kasi tertentu meliputi Gage Length (G), Width (W), Thickness (T), Radius (R),
Over all length (L), Length of Reduced (A), Length of Grip Section (B), dan Width of Grip Section (C).

Gambar 1 Spesimen Uji Tarik Pelat Berdasarkan ASTM E8

Dalam ASTM E8 juga diatur dimensi standar dari spesimen uji tarik berbentuk Round Bar, seperti
yang terlihat pada Tabel 2 di bawah ini.

Tabel 1 Dimensi Spesimen Uji Tarik Pelat Berdasarkan ASTM E8

Pada Tabel 1 ditunjukkan bahwa dimensi spesimen uji tarik harus memenuhi, panjang Gage Length
(G) sebesar 2 inch (50.8 mm), dimensi Width (W) sebesar 0.5 inch (12.7 mm) dan lebar area cekam
sekitar 3/4 in. (19.05 mm). Dibagian tengah dari batang uji (bagian yang paralel) adalah bagian yang
menerima tegangan yang uniform dan pada bagian ini disebut panjang ukur (gage length), yaitu
bagian yang dianggap menerima pembebanan, bagian ini selalu diukur panjangnya selama proses
pengujian.

b. Spesimen Bentuk Silinder (Round Bar Form).

Jika batang uji berupa round bar maka ditentukan gage length nya berdasarkan ASTM E8 (Standard
Test Methods for Tension Testing of Metallic Materials) adalah 2 in. (50.8 mm). Disertai
https://www.detech.co.id/tensile-test/ 3/11
1/31/2021 Tensile Test : Pengertian, Prosedur, Acceptance Criteria dan Standard

pembentukan diameter spesimen uji sebesar 0.5 in. (12.7 mm) , radius of llet 3/8 in. dan Length of
reduced section (A) sebesar 2
¼ in. Pada Gambar 2 berikut ini, ditunjukkan bentuk spesimen uji
round bar sesuai dengan ASTM E8.

Gambar 2 Spesimen Uji Tarik Bentuk Round Bar Berdasarkan ASTM E8

Dalam ASTM E8 juga diatur dimensi standar dari spesimen uji tarik berbentuk Round Bar, seperti
yang terlihat pada Tabel 2 di bawah ini

Tabel 2 Dimensi Spesimen Uji Tarik Pelat Berdasarkan ASTM E8.

c. Spesimen Bentuk Baja Tulangan Beton Sirip

Besi beton diproduksi secara umum terdiri dari 2 jenis yaitu besi beton permukaan polos (round
bar) dan besi beton ulir (deformed bar). Perbedaan dua jenis besi tersebut adalah terletak pada
bagian permukaannya. Besi polos mempunyai penampang bundar dengan permukaan tidak
bersirip, sedangkan besi ulir memiliki berbentuk sirip melintang (sirip ikan). Pada Gambar 3
ditunjukkan perbedaan antara besi beton polos dan besi beton ulir.

https://www.detech.co.id/tensile-test/ 4/11
1/31/2021 Tensile Test : Pengertian, Prosedur, Acceptance Criteria dan Standard

Gambar 3 Spesimen Uji Tarik Bentuk Besi Beton Ulir

Batang uji berupa deformed diratakan dulu ujung-ujungnya supaya dapat diperoleh pengukuran
panjang yang lebih presisi. Dalam menghitung diameter batang uji deformed tidak bisa dilakukan
seperti beton polos karena permukaan bidang deformed memiliki bentuk sirip melintang. Melalui
Persamaan 1 dan Persamaan 2, penentuan diameter awal (Do) dan gage length (Lo) dapat
dilakukan. Besi beton ulir diukur massanya di timbangan digital, untuk menghitung diameter awal
beton ulir.

Selanjutnya diukur panjang total dari batang uji dengan menggunakan jangka sorong. Batang uji
diukur pada penampang panjang yang paling rata agar didapatkan nilai hasil uji yang akurat.
Langkah berikutnya yakni dengan memasukkan massa jenis dari bahan baja ke Persamaan 1 berikut
ini. Persamaan tersebut didasarkan pada perhitungan massa, massa jenis dan panjang total dari
batang uji.

Do = √4𝑚 𝜋𝜌𝐿

Dengan :
Do = diameter awal besi beton ulir (mm)
m = massa besi beton ulir (g)
𝜌 = massa jenis besi beton ulir (7.85 g/cm3)
L = panjang total besi beton ulir (mm)

Setelah diketahui diameter awal besi beton ulir dilanjutkan menghitung gage length (Lo) dengan
Persamaan 2 di bawah ini.

Lo = 8 x Do

Dengan
Lo = panjang gage length besi beton ulir (mm)

https://www.detech.co.id/tensile-test/ 5/11
1/31/2021 Tensile Test : Pengertian, Prosedur, Acceptance Criteria dan Standard

Do = diameter awal besi beton ulir (mm)



Spesimen akan diberi beban uji aksial yang semakin besar secara kontinyu. Akibat dari pembebanan
aksial tersebut, spesimen akan mengalami perubahan panjang. Perubahan beban (P) dan perubahan
panjang (∆L) tercatatpada mesin uji tarik berupa gra k, yang merupakan fungsi beban dan
pertambahan panjang dan disebut sebagai gra k P – ∆L dan kemudian dijadikan gra k Stress-
Strainyang menggambarkan sifat bahan secara umum seperti pada Gambar 4 berikut ini.

Gambar 4 Gra k P – ∆L hasil pengujian tarik

Keterangan :
A = Titik propolsionalitas
B = Titik elastis
C = Titik yield
D = Titik maksimum
E = Titik patah

Dari Gambar 4 di atas tampak bahwa sampai titik A perpanjangan sebanding dengan pertambahan
beban. Pada daerah inilah berlaku hukum Hooke, sedangkan titik C merupakan batas berlakunya
hukum tersebut. Oleh karena itu titik A di sebut juga batas proporsional. Sedikit di atas titik A
terdapat titik B yang merupakan batas elastis di mana bila beban dihilangkan maka belum terjadi
pertambahan panjang permanen dan spesimen kembali ke panjang semula. Daerah di bawah titik B
disebut daerah elastis. Sedangkan di atasnya disebut daerah plastis. Di atas titik B terdapat titik C
yang merupakan titik yield (luluh) yakni di mana logam mengalami pertambahan panjang tanpa
pertambahan beban yang berarti. titik yield merupakan keadaan dimana spesimen terdeformasi
dengan beban minimum.

https://www.detech.co.id/tensile-test/ 6/11
1/31/2021 Tensile Test : Pengertian, Prosedur, Acceptance Criteria dan Standard

Pada kenyataannya karena perbedaan antara ketiga titik A, B dan C sangat kecil maka untuk
perhitungan teknik seringkali
keberadaan ketiga titik tersebut cukup diwakili dengan titik C saja.
Dalam kurva titik yield ditunjukkan pada bagian kurva yang mendatar atau beban relatif tetap. Titik
C ini tidak sama untuk semua logam. Pada material yang ulet misalkan besi murni dan baja karbon
rendah, titik C tampak sangat jelas.

Namun pada umumnya penampakan titik C tidak tampak jelas. Untuk kasus seperti ini cara
menentukan titik y dengan menggunakan metode offset. Metode offset dilakukan dengan cara
menarik garis lurus yang sejajar dengan garis miring pada daerah proporsional dengan jarak 0,2%
dari regangan maksimal. Titik yield didapat pada perpotongan garis tersebut dengan kurva σ-ε
seperti ditunjukkan pada Gambar 5

Gambar 5 Metode offset untuk menentukan titik yield

Langkah kerja Uji Tarik (Tensile Test) :

Urutan langkah kerja yang dilakukan dalam pengujian ini adalah:

1. Menyiapkan spesimen.
Langkah yang dilakukan dalam menyiapkan spesimen adalah:
– Ambil spesimen dan jepit pada ragum.
– Siapkan kikir, dan kikir bekas machining pada spesimen yang memungkinkan menyebabkan
salah ukur.
– Ulangi langkah di atas untuk seluruh spesimen.

2. Pembuatan gauge length.


Langkah yang dilakukan dalam pembuatan gauge length adalah:
– Siapkan penitik dan tandai spesimen dengan dua titikan sejuh 60 mm untuk spesimen plate bar
dan round bar. Sedangkan untuk beton neser gauge lenghtnya 8 x diameter. Dimana gauge

https://www.detech.co.id/tensile-test/ 7/11
1/31/2021 Tensile Test : Pengertian, Prosedur, Acceptance Criteria dan Standard

lenght untuk beton neser kami memperoleh:


ℓ = 78.40 mm 
m = 177.38 gram
ρbaja = 0,00785 gram/mm3
d= √((4 m)/(π ρ l))
d= √((4 x 177.38)/(π 0,00785 x 78.40))
= 9,816 mm
Sehingga gauge lenght beton neser
ℓ0 = 8 x 9,816
= 78,526 mm
Ulangi langkah di atas untuk seluruh spesimen.

3. Pengukuran dimensi
Langkah yang dilakukan dalam pengukuran dimensi adalah:
– Ambil spesimen dan ukur dimensinya.
– Catat jenis spesimen dan data pengukurannya pada lembar kerja.
– Ulangi langkah di atas untuk seluruh spesimen.

4. Pengujian pada mesin uji tarik.


Langkah yang dilakukan dalam pengujian pada mesin uji tarik adalah:
– Catat data mesin pada lembar kerja.
– Ambil kertas milimeter dan pasang pada tempatnya.
– Ambil spesimen dan letakkan pada tempatnya secara tepat.
– Setting beban dan pencatat gra k pada mesin tarik.
– Berikan beban secara kontinyu sampai spesimen patah.
– Catat besarnya beban pada saat yield, ultimate dan ketika patah yang nilainya tampak pada
monitor beban.
– Setelah patah, ambil spesimen dan ukur panjang dan luasan penampang yang patah .
– Ulangi langkah di atas untuk seluruh spesimen. Untuk pengujian pada mesin uji tarik bisa
dilihat pada Gambar 2.1 di bawah ini.

https://www.detech.co.id/tensile-test/ 8/11
1/31/2021 Tensile Test : Pengertian, Prosedur, Acceptance Criteria dan Standard

Gambar 7 Pengujian Pada Mesin Uji Tarik

Acceptance Criteria Tensile Test :

Ada banyak hal yang bisa didapatkan dari uji tarik, dengan memberikan gaya tarik pada material
sampai putus maka semua susunan struktur material bisa diketahui dengan jelas sehingga dapat
menentukan kualitas dari material tersebut. Untuk Acceptance Criteria dari Uji Tarik (Tensile test)
sendiri mengacu pada nilai kekuatan tarik pada serti kat material atau bahan tersebut, apabila nilai
dari Uji Tarik kurang dari nilai kekuatan tarik pada serti kat material atau bahan maka material
atau bahan tersebut tidak bisa diterima. Sedangkan untuk spesimen hasil pengelasan mengacu
pada ASME Sec IX, AWS dan API tergantung dari produk dan jenis material.

Lihat juga: Prosedur dan Jenis Metode Hardness Test

Referensi Standard atau Code :

1. ASTM (American Society for Testing and Materials).

2. JIS (Japan Industrial Standart).

3. DIN (Deutch Industrie Normung) dan yang lainnya.

     

https://www.detech.co.id/tensile-test/ 9/11
1/31/2021 Tensile Test : Pengertian, Prosedur, Acceptance Criteria dan Standard

FIRMANSYAH

Mahasiswa Teknik Pengelasan.

Hardness Test Welder

Leave a Reply
Your email address will not be published. Required elds are marked *
Comment

Name *

Email *

Website

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

POST COMMENT

LATEST POSTS

08 Welder
Jul
9 Comments

24 Tensile Test
Jun
https://www.detech.co.id/tensile-test/ 10/11
1/31/2021 Tensile Test : Pengertian, Prosedur, Acceptance Criteria dan Standard
Jun

19
Jun
Hardness Test 
1 Comment

17 Uji Metalogra
Jun

16 Impact Test
Jun

FOLLOW US

     

CONTACT US

Marketing@detech.co.id
+62 21 5964 4285
ekak@detech.co.id
+6285230666608

ADDRESS

PT. Detech Profesional Indonesia


Bizpoint Modern Multi Business, Point 1, Blok Istanbul No. 16, Sukamulya, Cikupa, Tangerang,
Banten 15710
(021) 59644285

Copyright 2021 © PT Detech Profesional Indonesia

https://www.detech.co.id/tensile-test/ 11/11

Anda mungkin juga menyukai