Disusun Oleh :
EISA SWASTIKA
Nim : I4C020070
Mahasiswa PKPA Apotek Hutami
Periode Oktober 2021
SOEDIRMANFAKULTAS ILMU-ILMU
APOTEKER PURWOKERTO
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Menjadi apotek terpercaya dan unggul dalam layanan dan kinerja yang
berbasispelayanan kepada masyarakat.
b. Misi
Selain itu, hal lain yang harus diperhatikan dalam pembangunan apotek adalah :
a. Sumber air yang memenuhi syarat
b. Alat pemadam kebakaran
c. Sanitasi yang memenuhi persyaratan
d. Penerangan yang baik
e. Papan nama apotek
f. Kelengkapan administrasi
g. Kondisi suhu ruangan
BAB III
ANALISIS PASAR
3.1 Peluang Pasar
Lokasi Apotek Swastika Farma yang dipilih di Jalan KH. Ahmad Dahlan,
Dusun I, Karangsoka, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas dengan
pertimbangan sebagai berikut:
a. Lokasi di wilayah dengan lalu lintas yang cukup ramai,
b. Kemudahan akses karena lokasi di pinggir jalan raya,
c. Belum terdapat apotek di Desa Karangsoka,
d. Terdapat proyek pembangunan Rumah Sakit JIH Purwokerto di wilayah tersebut,
e. Lokasi disekitar pemukiman warga dan kampus.
Berdasarkan pertimbangan diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa lokasi apotek yang akan dibangun cukup strategis. Selanjutnya dapat
ditentukan target pemasaran yang potensial bagi apotek tersebut yaitu :
a. Masyarakat yang melewati apotek,
b. Penduduk sekitar apotek dan wilayah desa/kelurahan yang termasuk ke dalam
Kecamatan Kembaran,
c. Pasien dari fasilitas pelayanan kesehatan sekitar apotek
Data penunjang dalam mendukung pemilihan lokasi ini, dilihat dari beberapa
aspek seperti:
1) Data Fasilitas Kesehatan Lain
Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Kembaran tahun 2020 terdapat sejumlah
1 Poliklinik, 2 Puskesmas Tanpa Rawat Inap, 1 Puskesmas Pembantu, dan 6
Apotek yang dapat dilihat pada Tabel 3.1. Selain itu, di Kecamatan Kembaran
sendiri memiliki jumlah tenaga kesehatan yang dapat dilihat di Tabel 3.2. Jarak
antara lokasi pendirian apotek dengan fasilitas pelayanan kesehatan lain yang
berdekatandapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.1 Jumlah Sarana Kesehatan Kecamatan Kembaran
Poliklinik/Balai Puskesmas
No Desa/Kelurahan Pengobatan Pembantu Tanpa Rawat Inap Apotek
1. Ledug - - - -
2. Pliken - 1 - 1
3. Purwodadi 1 - - -
4. Karangtengah - - 1 -
5. Kramat - - - 1
6. Sambeng Wetan - - - -
7. Sambeng Kulon - - - -
8. Purbadana - - - -
9. Kembaran - - - 2
10. Bojongsari - - - -
11. Karangsoka - - - -
12. Dukuhwaluh - - - 2
13. Tambaksari Kidul - - - -
14 Bantarwuni - - - -
15. Karangsari - - - -
16. Linggasari - - 1 -
Kembaran 1 - 2 6
(BPS Kabupaten Banyumas, 2020)
Tabel 3.3 Jarak Antara Lokasi Pendirian Apotek dengan Fasilitas Kesehatan Lain
Sarana Kesehatan Lain Lokasi Jarak
Proyek Rumah Sakit JIH Jl. KH. Ahmad Dahlan, Kembaran, 250 m
Purwokerto Banyumas.
Apotek UMP Jl. Raya Dukuhwaluh, Kembaran, 550 m
Banyumas.
Apotek Astari Jl. Senopati No. 22, Kembaran, 950 m
Banyumas.
Puskesmas Kembaran I Jl. KH. Abdurrahman Wahid, 1,5 km
Kembaran, Banyumas.
Puskesmas Kembaran II Jl. Raya Kramat No. 1, Kembaran, 6 km
Banyumas.
2) Data Kependudukan
Tabel 3.4 Data Luas Wilayah, Jumlah Desa/kelurahan, Jumlah Penduduk,
JumlahRumah Tanga dan Kepadatan Penduduk Kecamatan Kembaran
b. Berdasarkan Pekerjaan
Sumber penghasilan utama sebagian penduduk di Kecamatan
Kembaran adalah pada sektor perdagangan, jasa-jasa, pertanian,
industri, dan konstruksi (Gambar 3.2)
Gambar 3.2 Sumber penghasilan utama sebagian besar penduduk
(BPS Kabupaten Banyumas, 2020)
b. Weakness (Kelemahan)
- Apotek baru yang belum memiliki pelanggan.
c. Opportunities (Peluang)
- Berada di pinggir jalan raya yang ramai dan mudah diakses,
- Berada di dekat pemukiman warga dan kampus,
- Berada di dekat proyek pembangunan Rumah Sakit JIH Purwokerto,
- Belum ada apotek di Desa Karangsoka dan apotek terdekat dalam radius
550 m ada di Desa Dukuhwaluh.
d. Treat (Ancaman)
Apotek yang sudah berdiri terlebih dahulu memiliki basis pelanggan yang
lebih kuat sehingga perlu dilakukan pengenalan dan promosi secara intensif
agar bisa dikenal oleh masyarakat dengan baik.
BAB IV
Apoteker Pendamping
Daftar obat yang akan diadakan oleh Apotek Swastika Farma berdasarkan data
10 besar penyakit di Kabupaten Banyumas (2009), ditampilkan pada tabel 4.1:
Tabel 4.1 Data 10 Besar Penyakit Rawat Jalan Puskesmas di Kabupaten Banyumas
No. Penyakit Jumlah
1 Infeksi Saluran Pernafasan Akut 129.512
2 Dispepsia 32.986
3 Dermatitis 28.237
4 Rematik 22.464
5 Hipertensi 22.423
6 Diare 14.710
7 Pharingitis 7.270
8 Febris 7.079
9 Asma 5.664
10 Cepalgia 5.405
Berdasarkan data epidemiologi tersebut, maka berikut beberapa jenis obat yang
akandisediakan di Apotek Swastika Farma:
No. Penyakit Obat
Obat batuk OTC (Bromhexin, Ambroxol, Dextromethrophan, GG)
Obat flu OTC (Pseudoefedrin, Efedrin, Fenilpropanolamin)
1 ISPA Antihistamin (CTM)
Antiinflamasi (Metilprednisolon, Deksametason)
Antibiotik (Amoxicillin, Ciprofloxacin, Cefadroxil)
PPI (Omeprazole, Lansoprazole)
Antasida
2 Dispepsia
H2RA (Ranitidin, Famotidin, Simetidin)
Sukralfat
Antiinflamasi topikal yang mengandung kortikosteroid
3 Dermatitis (Hidrokortison, Prednisolon, Deksametason)
Antihistamin (Loratadin, Cetirizin)
Antiinflamasi oral mengandung kortikosteroid oral (Deksametason,
Prednisolon, Metilprednisolon)
Antibiotik (Amoxicillin, Eritromisin)
Sampo antiketombe (mengandung Asam Salisilat, Ketokonazol,
Sulfat)
Metilprednisolon tablet
Ibuprofen
Piroxicam tablet dan salep
4 Rematik Meloxicam
Celecoxib tablet
Na diklofenat tablet
Asam mefenamat tablet
Diuretik (Furosemid)
Penyekat Reseptor Beta Adrenergik (β-Blocker) ( Bisoprolol )
5 Hipertensi ACE-Inhibitor (Captropril, Enalapril, Lisinopril )
ARB (Losatan, Ibesartan, Candesartan)
Antagonis Kalsium (Amlodipin, Nifedipin)
Loperamide, Attapulgit, Kaolin pektin, Zink Sulfat, Oralit
6 Diare
Cotrimoxazol
Antibiotik (Amoxicillin)
Paracetamol tablet
7 Pharingitis
Guaifenesin/GG
Vitamin C
Paracetamol tablet, Paracetamol sirup, Paracetamol drop
8 Febris
Ibuprofen
Kortikosteroid Sistemik (Prednisone, Metilprednisolon)
ICS (Budesonide, Fluticasone)
SABA (Salbutamol, Terbutaline)
9 Asma
LABA (Formoterol, Salmeterol)
SAMA (Ipratopium Bromide)
LAMA (Ipratopium)
10 Cepalgia Aspirin, Paracetamol, Ibuprofen
BAB V
ANALISIS KEUANGAN
5.1 Modal
Perlengkapan Biaya
Buku penjualan 80.000
Buku faktur penjualan 90.000
Buku surat pesanan obat 90.000
Buku pemesanan precursor 90.000
Buku pemesanan psikotropik 50.000
Buku pemesanan narkotika 50.000
Buku salinan resep 80.000
Kartu stok obat 40.000
Nota dan Kwitansi 50.000
Buku defekta 50.000
Buku catatan penjualan 50.000
Buku catatan pembelian 50.000
Buku catatan narkotika 50000
Buku catatan psikotropika 50000
Buku catatan keuangan 50000
Stempel dan tinta 50000
Kalkulator 160000
Total 1.130.000
Perlengkapan Biaya
Timbangan dan anak timbang 2000000
Mortir dan stemper 110000
Plastik klip, kresek 100000
Pot salep, cangkang kapsul 200000
Etiket 20000
Kertas perkamen 20000
Alat tulis kantor 50000
Vas bunga 300000
Termometer ruangan 190000
Thermogun 300000
Wastafel 380000
Kloset 235000
Tisu wc 60500
Bak penampung air 156000
Keset 118.000
Kipas angin 198.000
Telepon dan internet 700000
Apar 150.000
Sphygmomanoneter 600.000
Timbangan 135.000
Alat cek kolesterol, gula darah, asam urat 315000
Total 6337500
Pengadaan Biaya
Keperluan Biaya
Berkas (print, fotocopy, materai) 300000
Pengurusan surat rekomendasi dll 700000
Total 1000000
TOTAL MODAL
Keperluan Biaya
5.3 Investasi
0,259
Laba Kotor = 1,259 x 100% = 20,62%
𝑅𝑝. 190.720.000
Biaya Tetap = −
𝑅𝑝. 90.454.287, 31
= Rp. 452.271,4366
Pajak 0,5%
= Rp. 22.61.357,183
Zakat 2,5%
PP = 4,02 = 4 tahun
ROI = 24,8 %
1
BEP = 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑐𝑜𝑠𝑡 𝑥 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝
1−
𝑖𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
1
BEP = 1 𝑥 𝑅𝑝. 190.720.000
1−
1,259