Anda di halaman 1dari 10

MATERI

“EFISIENSI PEKERJAAN KANTOR”

Disusun Oleh :

Tiara 1905679

Adinda Mustika Budiarti 1907861

Ali Husein 20010714074

M Luthfi Febriyanto Khoirul Firmansyah 20010714076

Lolyta Indah Permatasari 20010714080

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

2020/2021
A. Pengertian Pekerjaan Kantor

Pada dasarnya setiap perusahaan atau organisasi baik yang berskala besar atau kecil di
dalamnya terdapat bagian-bagian yang menjalankan tugas pokok dan sebagian lainnya
menjalankan tugas penunjang. Secara harfiah, arti bekerja adalah melaksanakan suatu
kegiatan. Namun kegiatan yang dimaksud terfokus untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya. Kegiatan tersebut dilaksanakan mengikuti perencanaan dan prosedur
kerja yang telah ditetapkan. Prosedur kerja adalah rangkaian tata kerja yang berkaitan satu
sama lain, sehingga menunjukan adanya suatu urutan tahap demi tahap serta jalan yang harus
ditempuh dalam rangka penyelesaian sesuatu bidang tugas. Melakukan bidang pekerjaan
tersebut dapat diadakan dengan menggunakan mesin, alat hitung atau metode-metode lain

Pekerjaan kantor adalah segala aktivitas untuk mengumpulkan, mencatat, mengolah,


menggandakan, mengirimkan dan menyimpan.Mencatat keterangan atau kegiatan adalah
mencatat segala hal yang dilakukan sehingga dapat dijadikan keterangan yang dimasa
mendatang dapat dimanfaatkan atau berguna.Walaupun semua aktivitas dilakukan dengan
menggunakan alat atau mesin ataupun dengan cara manual, namun pada dasarnya memiliki
tujuan yang yana yaitu menyediakan informasi yang bermanfaat untuk semua pihak.

 Pengertian pekerjaan kantor menurut para ahli, diantaranya adalah:


1) G. R. Terry
Menurut G. R. Terry, pekerjaan kantor adalah kegiatan yang terdiri dari menyampaikan
keterangan secaralisan dan juga pembuatan warkat yang tertulis dengan cepat untuk
menyediakan pedoman fakta bagi kontrol pimpinan.
2) William Henry Leffingwell dan Edwin Robinson
Menurut William Henry Leffingwell dan Edwin Robinson, pengertian pekerjaan kantor
adalah pekerjaan yang terkait dengan warkat-warkat badan usaha yang dapat digunakan
untuk keterangan-keterangan di masa mendatang.
Berdasarkan dari kedua pengertian pekerjaan kantor diatas maka dapat disimpulkan
bahwa pekerjaan kantor terkait dengan pembuatan warkat yang digunakan sebagai
keterangan dikemudian hari.

Secara garis besarnya, fungsi pekerjaan kantor dapat terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu :
 Melayani pelaksanaan pekerjaan operasional yang dapat membantu pelaksanaan
pekerjaan pokok untuk mencapai tujuan organisasi.
 Menyediakan keterangan bagi pimpinan organisasi untuk membantu pimpinan
membuat keputusan atau tindakan yang tepat.
 Membantu untuk melancarkan kehidupan atau perkembangan perusahaan sebagai
satu kesatuan.
Dari berbagai fungsi pekerjaan kantor tersebut maka berbagai keterangan yang disediakan
dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
B. JENIS-JENIS PEKERJAAN KANTOR
Beberapa jenis pekerjaan kantor yang dilakukan di perusahaan-perusahaan sebagai pekerjaan
tata usaha adalah sebagai berikut.

1) Menghimpun, yaitu kegiatan mencari dan mengusahakan tersedianya segala keterangan


yang tadinya belum ada atau berserakan di mana-mana sehingga siap dipergunakan
ketika diperlukan. Contohnya, mengumpulkan data, mencari informasi, membuat kliping,
serta mengumpulkan berita dan menyusunnya.
2) Mencatat, yaitu kegiatan membubuhkan kete rangan-keterangan dengan berbagai
peralatan tulis yang diperlukan sehingga berwujud tulisan yang dapat dibaca, dikirim, dan
disimpan. Contohnya, membuat surat atau notula, merekam kegiatan, dan membuat
tulisan di berbagai media.
3) Mengolah, yaitu kegiatan mengerjakan keterangan-keterangan untuk disajikan dalam
bentuk yang lebih berguna. Contohnya, membuat rekapitulasi data, laporan tertulis, dan
laporan keuangan.
4) Menggandakan, yaitu kegiatan memperbanyak dengan berbagai cara dan alat sebanyak
jumlah yang diperlukan. Contohnya, memfotokopi surat, mencetak informasi dengan
printer atau risograph.
5) Mengirim, yaitu kegiatan menyampaikan dengan berbagai cara dan alat dari satu pihak
kepada pihak lain. Contohnya, mengirim surat ke luar melalui pos, mendistribusikan
informasi, mengirim surat melalui faksimile, dan mengirim informasi denga e-mail.
6) Menyimpan, yaitu kegiatan menaruh dengan berbagai cara dan alat di tempat tertentu
yang aman. Contohnya, menyimpan surat/arsip, menyimpan data ke komputer, dan
menyusun buku di perpustakaan.
7) Melakukan komunikasi, yaitu kegiatan melakukan pengiriman ide atau gagasan kepada
pihak lain, baik langsung atua menggunakan media dan mendapat respons dari penerima
pesan. Contohnya, bertelepon, melakukan korespondensi, chatting, dan teleconference.
8) Menghitung, yaitu kegiatan melakukan pencatatan data yang berkaitan dengan angka.
Contohnya menghitung hasil penjualan mencatat data keuangan, dan menghitung sarana
serta prasarana yang dimilki perusahaan.

Selain pekerjaan-pekerjaan kantor yang telah disebutkan di atas, masih ada lagi pekerjaan-
pekerjaan kantor lainnya yang mendukung tugas utama perusahaan. Contohnya, pelayanan
tamu, kurir, dan petugas kebersihan kantor.

C. Efisiensi Dalam Pekerjaan Kantor


Efisiensi adalah usaha menghemat materi, tenaga, waktu dan sebagainya dalam rangka
mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu. Efisiensi kerja adalah pelaksanaan
pekerjaan dengan cara-cara tertentu tanpa mengurangi tujuan yang dikerjakan dengan cara
paling mudah mengerjakannya, murah biayanya, sedikit tenaganya, ringan bebannya dan
singkat waktunya. Didalam kantor, seorang pegawai yang bekerja dengan efisien pasti
memiliki kecepatan kerja yang tinggi, atau kebalikannya. Jika dia ingin mneyelesaikan
pekerjaanya dengan singkat, maka dia harus bisa meningkatkan kecepatan kerjanya, berarti
dia harus bekerja dengan efisien. Begitupun sebaliknya.Efisiensi adalah suatu asas dasar
tentang perbandingan terbaik antara suatu usaha kerja dengan hasilnya. Perbandingan ini
dapat dilihat dari dua segi, yaitu segi hasil dan segi usaha.

 Asas-asas efisiensi dalam pekerjaan kantor

Didalam kantor, perlu diterapkan efisiensi pekerjaan agar sesuatu dapat berjalan lebih
baik. Untuk mencapai tujuan itu, ada beberapa asas-asas efisien yang perlu diterapkan
yaitu sebagai berikut:

1. Asas perencanaan
segala sesuatu harus punya perencanaan, supaya bisa dijalankan dengan benar, tepat,
dapat dikontrol dan juga dapat dievaluasi, sehingga dapat diperoleh hasil yang
maskimal.
2. Asas penyederhanaan
penyederhanaan dilakukan dengan tujuan supaya suatu pekerjaan menjadi lebih
mudah atau lebih ringan untuk dikerjakan.
3. Asas penghematan
pemakaian biaya, bahan, benda, sedapat mungkin diusahakan tidak berlebihan, cukup
sesuai dengan yang dituntut atau dibutuhkan.
4. Asas penghapusan
menghapus atau meniadakan sesuatu kegiatan yang dianggap kurang perlu, sudah
tentu yang tidak punya dengan hasil yang hendak dicapai.
5. Asas penggabungan
menggabungkan atau menyatukan beberapa kegitaan yang memiliki persamaan dalam
kemungkinan bisa dikerjakan sekaligus atau bersamaan sehingga dapat menghemat
waktu dan tenaga kerja.

 Penerapan efisiensi dalam kantor

Pelaksanaan efisiensi pada macam-macam kerja ketatausahaan digolong-golongkan


menurut penggunaan masing-masing sumber kerja itu:

1. Pemakaian pikiran
a. Pekerjaan mental yang banyak memakai pikiran sedapat-dapatnya diubah menjadi
pekerjaan yang semata-mata dapat diselesaikan dengan tenaga jasmani saja
b. Pekerjaan yang terdiri dari banyak kegiatan visual hendaknya memakai sarana
yang memudahkan pembacaan
c. Pada pekerjaan yang tersusun atas beberapa langkah dan cukup ruwet sedapat-
dapatnya langkah-langkah permulaan disiapkan atau diselesaikan terlebih dahulu
untuk memudahkan penyelesaian seluruh pekerjaan tersebut
d. Pekerjaan-pekerjaan yang mempunyai sifat-sifat yang berlainan atau yang
memerlukan pengerjaan yang berbeda-beda hendaknya digologkan secara jelas.
e. Tingkat urgensi dalam penyelesaian pekerjaan hendaknya tidak terlampau banyak
sehingga hilang artinya atau sukar membedakannya satu sama lain maupun
melaksanakannya
f. Setiap tempat penyimpanan hendaknya diberi tanda pengenal seperlunya atau
catatan-catatan keterangan mengenai isinya
2. Pemakaian tenaga
a. Gerak tanga taau tubuh lainnya yang berlebih-lebihan dalam melaksanakan suatu
pekerjaan jasmani hendaknya dihindarkan
b. Pekerjaan jasmani sedapat-dapatnya diubah menjadi pekerjaan otomatis atau
dilaksanakan dengan bantuan sarana mekanis
c. Bagi setiap pekerjaan sedapat-dapatnya diusahakan agar dilakukan dengan kedua
tangan berbarengan dengan arah yang berlawanan dan setangkup
d. Pada pekerjaan yang memakai jaro-jari tangan, beban kerja hendaknya dibagi
secara tepat diantara masing-masing jari itu sesuai dengan kekuatannya
e. Benda ddan alat kerj aynag setiap saat dipakai hendaknya ditaruh dalam
lingkungan yang bidang kerja yang dicapai oleh tangan dengan tidak usah
menggerakkan badan
f. Sesuatu langkah pekerjaan yang sama hendaknya tidak dilakkukan berulang-ulang
dalam suatu kebutuhan kerja.
g. Pekerjaan-pekerjaan yang sejenis sedapat-dapatnya diusahakan pelaksanaannya
sekali jalan atau digabungkan dalam 1 proses
3. Pemakaian waktu
a. Hari, bulan dan tahun hendaknya direncanakan pemakaiannya dengan sebaik-
baiknya sehingga tidak ada pekerjaan yang tertunda, terlambat, atau terbengkalai
b. Waktu kerja hendaknya selalu produktif, yaitu tidak ada waktu yang hampir tanpa
memberikan suatu hasil kerja betapapun kecilnya
4. Pemakaian ruang
a. Lalu lintas warkat dalam kantor hendaknya diusahakan menempuh jarak y yang
terpendek dengan menghapuskan perjalanan yang tak perlu atau mengubah letak
perbotan kantor sesuai dengan urut-urutan penyelesaian waktu
b. Alat-alat perlengkapan kantor harusnya ditaruh dekat pagawai yang paling sering
mempergunakannya untuk menghindari kegiatan mondar-mandir
c. Benda-benda yang tidak diperlukan lagi hendaknya tidak disimpan terus
melainkan langsung dibuang
5. Pemakaian benda (termasuk uang)
a. Material dan peralatan tatausaha yang dibeli sedapat-dapatnya yang bercorak
serbaguna sehingga dapat dipakai untuk berbagai keperluan
b. Pembelian barang perbekalan tatausaha yang habispakai hendaknya dilakukan
sekaligus dalam jumlah dan ukuran yang besar
c. bagi beberapa material tatausaha tertentu bila mungkindibeli saja bahan
mentahnya yntuk kemudian diolah sendiri
d. untuk setiap barang perbekalan tata usaha yang banyak pemakaiannya hendaknya
dibuatkan spesifikasinya sehingga tidak akan terjadi salah beli
e. dalam pembelian barang-barang tata usaha hendaknya waspada agar tidak
terperangkap dalam penghematan semu
f. setiap pemakaian material tata usaha hendaknya dapat diperhitungkan banyaknya
dan dipertanggungjawabkan pentingnya.

 Sumber daya yang di efisiensikan

Pada umumnya setiap organisasi memiliki unusr-unsur manajemen yang terdiri dari
manusia, uang, material, mesin, metode, dan pasar sebagai sumber daya yang akan
dikelola sumberdaya tersebut. Secara rinci sumber daya dalam manajemen perkantoran
terdiri dari:

1. pegawai kantor : yaitu para pegawai atau pejabat yang hakikat tugasnya adalah
mengolah informasi
2. biaya kantor : dalam melaksanakan pekerjaan kantor tertentu memerlukan biaya, baik
unutk gaji, pembelian peralatan, maupun biaya untuk keperluan lainnya.
3. Materiel kantor : terdiri dari alat tulis kantor, perabot kantor, urang kantor, mesin-
mesin kantor, dan waktu khusus pegawai kantor
4. Metode kantor : yaitu cara kerja dan prosedur dalam menangani informasi Pasar :
dalam hal tertentu

D. Inefisiensi Dalam Pekerjaan Kantor


Secara singkat dapat dikatakan bahwain efisiensi adalah upaya penghematan segala hal
didalam pelaksanaan kerja. Semua pegawai yang ada di dalam kantor harus menyadari
bahwa melakukan upaya efisiensi di dalam kantor adalah kewajiban semua orang tanpa
kecuali karena mereka semua hidup dari kantor itu, yang berarti kantor merupakan nyawa
yang amat berharga, sehingga perlu dipelihara dan dipertahankan sebagaimana mestinya.
Berbicara tentang efisiensi dalam kantor, berarti melakukan segala upaya penghematan untuk
keperluan kantor, yang bertujuan supaya beban perongkosan yang ditanggung kantor menjadi
bisa berkurang,sehingga kantor bisa tumbuh menjadi sehat. Tetapi ada juga aktivitas atau
perbuatan yang sebaliknya yaitu “Inefisiensi” kantor.
Inefisiensi dalam kantor merupakan suatu hal sebaliknya atau bahkan bertolak belakang.
Inefisiensi secara intinya bisa disebut sebagai “pemborosan” dalam pekerjaan kantor baik itu
dari segi pemakaian fasilitas kantor, pemanfaatan fasislitas kantor, dan daya operasional
sarana dan prasarana kantor, dll. Segala bentuk tindakan karyawan yang tidak memnafaatkan
segala fasilitas penunjang kantor dengan baik itu bisa disebut sebagai pemborosan/inefisiensi
kantor. Salah satunya pemenuhan perlengkapan kantor tampa melaukan analisis kebutuhan
dan skla prioritas bisa menjadi awal mula timbulnya inefisiensi dalam pekerjaan kantor,
karena belum tentu semua perlengkapan tersebut menunjang operasional kantor.

inefisiensi dalam kantor bisa terjadi mengenai segala hal mulai dari alat-alat tulis.
Melakukan pemborosan dan ketidak-apikan terhadap pemakaian alat-alat tulis kantor
merupakan salah satu bentuk perbuatan inefisiensi dalam kantor. Misalkan kertas yang
dipakai kertas yang dipakai untuk naskah konsep mestinya dipakai secara bolak-balik dua
muka. Akan tetapi kenyataannya dipakai hanya satu muka, hal itu menunjukkan karyawan
yang bekerja inefisien, yang juga berarti tidak menjalankan efisiensi dalam kantor. Bolpoin
harus dipakai sampai habis, baru dibuang. Pensil harus dipakai sampai pendek dan tidak bisa
dipakai lagi. Pendek kata, pemakaian semua alat tulis, tidak ada yang bisa luput dari tindakan
efisiensi dalam kantor. Segala sesuatu harus yang tidak ekonomis baik dari segi pemakaian
maupun harga merupakan bentuk tindakan inefisien.

Tindakan inefisiensi dalam kantor juga mencangkup peralatan mesin. Mesin-mesin


kantor yang sehari-harinya berfungsi sebagai alat penunjang pekerjaan kantor tidak
dipelihara dengan baik maka akan menimbulkan banyak kerusakan yang mengakibatkan
inefisiensi berupa kerugian. Karena pemakaian yang tidak bisa berjangka penajnag
diakibatkan tidak adanya perwatan secara berkala sehingga alat-alat mesin kurang mebantu
pekerjaan kantor. Tanpa mereka, pekerjaan kantor akan macet. Maka, pemeliharaan dan
perawatannya perlu dilakukan secara rutin. Perawatan harus dilakukan sendiri, kecuali terjadi
kerusakan yang berat di luar jangkauan kemampuan karyawan kantor, baru diserahkan
kepada tukang servisdari luar. Dalam hal penggandaan, selain mesin fotokopinya perlu
dirawat, kalau melakukan penggandaan pun secukupnya saja, jangan sampai
terjadipenggandaan yang berlebihan sehingga terjadi pemborosan.Selain alat-alat tulis dan
peralatan kantor, efisiensi dalam kantor jugamenjangkau barang-barang lain milik kantor
baik yang bergerak maupun tidakbergerak. Benda-benda tidak bergerak seperti tanah dan
bangunan lebihmudah untuk dipelihara dan dpertahankan. Seperti bangunan, kalau
tidakterjadi kejadian insidental seperti bocor dan sebagainya, lebih mudah
untukdipertahankan. Tetapi, benda-benda bergerak seperti mobil juga tidak luputdari
pemeliharaan dan perawatan. Tanpa pemeliharaan dan perawatan,benda- benda bergerak itu
sulit untuk dipertahankan.

Adapun Sejumlah perbuatan inefisiensi kantor yang menjadi musuh dari upaya efisiensi
dalam kantor, dalam hal pemeliharaan atau pemakai barang-barang dapat disebutkan antara
lain seperti berikut ini:
1. Kelengahan menangani bahan-bahan mentah sehingga terjadi kerusakan atau kadaluarsa.
Sebagai cotoh di pabrik, jelas ada banyak bahan-bahan mentah yang harus diawasi,
dipantau dan diperiksa secara terus menerus, sebab kalau sedikit lengah saja, ada
kemungkinan bahan mentah itu menjadi rusak misalnya karena kadaluarsa (sudah lewat
waktu pakainya), khususnya adalah bahan-bahan kimiawi.
2. Kelengahan menangani peralatan produksi. Mesin-mesin yang dipergunakan di pabrik
harus selalu diperiksa kondisinya. Pemeriksaan rutin ini termasuk perawatan. Misalnya
minyak pelumasnya apakah masih bagus,rantai penghubungnya apakah masih kuat,suku
cadang kollagernya apakah masih berfungsi normal, dan sebagainya. Semua ini jika
lengah, bisa menyebabkan terjadinya kerusakan mendadak yang sudah tentu akan
membawa akibat terjadinyapemborosan yang tidak perlu
3. Pemuatan barang yang berlebihan pada alat angkut. Semua alat angkut seperti truk
punya kapasitasnya. Oleh karena itu,pemuatan barang yang berlebihan pada alat angkut
in bisa menyebabkan timbul kerusakan pada alat angkut itu.
4. Barang yang tidak dipakai karena kelebihan tidak dikembalikan ke tempat asa. Dalam
pemakaian barang, sering kali terjadi kelebihan barang sehingga tidak dipakai. Barang-
barang yang kelebihan ini mestinya langsung dikembalikan ke tempat asal penyimpanan
misalnya gudang, jikalau tidak, ada kemungkinan barang-barang itu menjadi hilang
rusak atau cacat sehingga terjadi pemborosan.
5. Cara pengoperasian peralatan yang tidak tepat. Semua alat ada cara pengoperasiannya
sesuai dengan ketentuan dari pabrik pembuatnya. Jikalau cara pengoperasian ini tidak
ditaati, bisa terjadi kerusakan pada peralatan itu.
6. Pemakaian barang atau peralatan yang tidak sesuai dengan tujuannya. Semua barang
atau peralatan memiliki tujuan pemakaian sendiri. Tujuan pemakaian ini sudah
ditentukan oleh pabrik yang memproduksinya, maka jikalau kita memakai barang atau
peralatan itu tidak sesuai dengan tujuansemula, ada kemungkinan akan timbul kerusakan
atau kejadian buruk yang lain.
7. Kerusakan kecil dibiarkan. Peralatan seperti alat angkut, jikalau dipakai terus, pada suatu
saat pastiakan timbul kerusakan, ada kemungkinan kerusakan itu pada mulanya adalah
kerusakan kecil. Kerusakan kecil ini harus langsung ditangani, sebab jikalau tidak,
berarti dibiarkan, kerusakan kecil itu bisa berkembang menjadikerusakan besar bahkan
adalah kerusakan yang fatal sehingga terjadi pemborosan besar.
8. Memakai barang berlebihan. Barang-barang yang tidak dipakai, barang apapun juga,
semestinya dipakai dalam jumlah secukupnya saja, tidak perlu dilebihkan. Misalnya
fotokopi. Penggandaan yang dilakukan hanya berjumlah yang dibutuhkan saja, sebab
kalau dilebihkan ada kemungkinan menjadi pemborosan. Jadi, pemakaian barang yang
berlebihan adalah suatu tindakan yang berlawanan dengan prinsip efisiensi dalam kantor
9. Kelambatan dalam laporan. Jika ada kejadian dalam kantor, karyawan bersangkutan
semestinya dengan cepat membuat laporan kepada atasannya, agar supaya bisa diambil
langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi kejadian itu. Pembuatan dan
penyerahan laporan ini jikalau terlambat, maka akan ada kemungkinan kejadian itu
menjadi tidak bisa diatasi lagi sehingga banyak merugikan kantor.

Inefisiensi kantor mampu mempengaruhi efektivitas pekerjaan kantor, karena


banyaknya hambatan yang ditimbulkan dari tindakan inefisiensi ini. Maka dari itu, perlunya
tanggung jawab, kesadaran, dan pengawasan terhadappekerjaan kantor agar tindakan-
tindakan inefisiensi ini tidak menjadi budaya atau habbit karywan kantor.

E. Upaya Meningkatkan Efesiensi Pekerjaan Kantor

Upaya-upaya untuk meningkatkan efesiensi pekerjaan kantor adalah sebagai berrikut:


1. Membuat Daftar Pekerjaan yang Harus dilakukan
Hal pertama yang bisa kita lakukan untuk memaksimalkan produktivitas kerja, yaitu
dengan membuat to do list pekerjaan mulai dari yang paling mudah hingga tersulit.
Pastikan daftar yang kita buat cukup detail. Masukkan tanggal deadline dari setiap tugas
dan perkembangannya agar tidak ada pekerjaan yang terlewatkan.
Daftar ini tidak saja mempermudah kita dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari
namun juga dapat mendisiplinkan diri agar bekerja dengan lebih produktif lagi.

2. Memperhitungkan Waktu yang Dibutuhkan


Meningkatkan produktivitas tenaga kerja juga diperlukan agar hasil pekerjaan lebih
maksimal. Oleh karena itu kita perlu tahu cara menentukan waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik. Jika biasanya dibutuhkan waktu 2
jam, buatlah strategi agar pekerjaan tersebut bisa diselesaikan tepat waktu atau bahkan
lebih cepat. Jika berhasil, kita akan memiliki waktu lebih untuk beristirahat atau
mengerjakan hal lainnya.

3. Melakukan Evaluasi Hasil kerja Secara Berkala


Cara lain untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja adalah dengan rutin melakukan
evaluasi, misalnya setiap minggu.Kita cukup membandingkan hasil pekerjaan minggu ini
dengan minggu lalu. Setelah itu, carilah kekurangan apa saja yang perlu ditingkatkan atau
ubah, dan kelebihan apa untuk dipertahankan. Hasil evaluasi tersebut dapat memudahkan
kita memperbaiki kinerja dalam jangka panjang.

4. Rutin Berolahraga dengan Teratur


Beberapa perusahaan besar telah menjadikan olahraga sebagai cara untuk meningkatkan
produktivitas karyawan mereka. Melakukan olahraga secara teratur, misalnya 3 kali
dalam satu minggu dengan 30 menit sampai satu jam per hari, dapat membantu
mengembalikan fokus dan kesegaran tubuh yang lelah bekerja sepanjang hari sehingga
kinerja karyawan pun ikut membaik.
5. Menjauhi Gangguan pada Lingkungan Kerja
Saat bekerja memang kita memerlukan fokus yang cukup tinggi. Namun, hal tersebut
jarang diperoleh dengan mudah saat kita masih berada dalam lingkungan kantor. Jika
diperlukan, kita bisa mencari area yang lebih kondusif untuk digunakan sebagai lokasi
bekerja agar dapat menyelesaikan tugas tepat waktu.Pada era digital seperti saat ini,
beberapa perusahaan telah memberi kebebasan bagi kita dalam memilih area untuk
bekerja. Jadi kita tidak harus selalu berada di dalam ruangan kantor. Kafé, perpustakaan,
coworking space, atau coffee shop dapat dijadikan pilihan tempat kerja yang nyaman
bagi Anda, apalagi jika tempat yang dipilih juga memiliki fasilitas internet yang
memadai.

F. Soal Pelatihan

1. Dalam upaya peningkatan efisiensi pekerjaan kantor. Apakah terdapat masalah yang
dihadapi oleh kantor dan karyawan? Jika ada bisa tolong diberikan solusi dari masalah
tersebut.
2. Dalam fungsi pekerjaan kantor ada salah satunya yaitu Menyediakan keterangan bagi
pimpinan organisasi untuk membantu pimpinan membuat keputusan atau tindakan yang
tepat. Bagaimana jika pimpinan salah dalam mengambil keputusan? Apakah keputusan
tersebut hanya diputuskan oleh pimpinan saja? Apakah tidak ada koordinasi atau
musyawarah dari pihak yang terkait agar keputusan yang diambil tidak salah dan tidak
merugikan perusahaan kedepanya?
3. Dalm in-efisiensi pekerjaan kantor ada Kelengahan menangani bahan-bahan mentah
sehingga terjadi kerusakan atau kadaluarsa. Nah jika yang melakukan ini adalah
karyawan baru. apakah dalam hal ini terdapat sanksi yang diberikan kepada karyawan?
Dengan kata lain kesalahan yang dilakukan dapat membuat rugi banyak perusahaan

Anda mungkin juga menyukai