Anda di halaman 1dari 2

Model Atom JJ.

Thomson

Pada awal 1900an, J.J. Thomson mengusulkan model atom baru yang mengikutkan
keberadaan partikel elektron dan proton. Karena eksperimen menunjukkan proton
memiliki massa yang jauh lebih besar dibandingkan elektron, maka model Thomson
menggambarkan atom sebagai proton tunggal yang besar. Di dalam partikel proton,
Thomson memasukkan elektron yang menetralkan adanya muatan positif dari proton.
Menurut Thomson, atom terdiri dari suatu bulatan bermuatan positif dengan rapat muatan
yang merata. Di dalam muatan positif ini tersebar elektron dengan muatan negatif yang
besarnya sama dengan muatan positif. Cara yang populer untuk menggambarkan model
ini adalah dengan menganggap elektron sebagai kismis (plumb) di dalam kue puding
proton, sehingga model ini diberi nama model kue kismis (plumb-pudding model).
Walaupun model atom Thomson adalah yang pertama yang memasukkan konsep adanya
proton dan elektron yang bermuatan, model Thomson tidak mampu melewati
pengamatan pada eksperimen-eksperimen berikutnya. Sebagai catatan, proton yang
digunakan dalam model Thomson ini bukanlah partikel proton yang ditemukan di model
yang lebih modern. Bahkan sesungguhnya dapat dikatakan model Thomson tidak
memiliki proton, namun sebuah sel bermuatan positif.
Pengaruh model atom Dalton dapat dilihat dengan jelas pada model Thomson. Dalton
berspekulasi bahwa atom adalah benda padat, dan Thomson mendukung gagasan ini
dalam modelnya dengan mengelompokkan elektron dan proton bersama-sama.

Dari hasil percobaannya, Thomson menyatakan bahwa sinar katoda merupakan partikel
penyusun atom (partikel sub atom) yang bermuatan negatif yang selanjutnya dinamakan
sebagai elektron. Atom merupakan partikel yang bersifat netral. Oleh karena elektron
bermuatan negatif, maka untuk menghasilkan muatan total netral harus ada muatan
positif. Dengan demikian, Thomson telah menyempurnakan teori atom dari Dalton dan
mengemukakan teori atomnya yang dinamakan sebagai teori atom Thomson. Teori atom
Thomson menyatakan bahwa:

“Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan
negatif elektron”

J.J. Thomson: Elektron

Pada tahun 1899, Joseph John Thomson meneliti cahaya ultraungu dalam tabung sinar
katoda. Dipengaruhi oleh kerja James Clerk Maxwell, Thomson menyimpulkan bahwa
sinar katoda terdiri atas partikel-partikel bermuatan negatif, yang dia sebut corpuscles
(belakangan disebut "elektron"). Dalam penelitian tersebut, Thomson menempatkan pelat
logam (yaitu, katoda) dalam tabung hampa, dan menyinarinya dengan radiasi frekuensi
tinggi.

Kelemahan Teori atom Thomson

 Tidak dapat menjelaskan bagaimana susunan elektron dan muatan positif di dalam atom
Perkembangan Berikutnya
Penemuan-penemuan baru dalam bidang fisika ternyata mampu membuka cakrawala
baru pemahaman atom oleh manusia. Penemuan elektron oleh J.J. Thomson
menyebabkan model atom yang dikemukakan Dalton tidak dapat diterima lagi. Dengan
gugurnya model atom Dalton ini, Thomson terdorong untuk mengemukakan teori atom
baru yang dikemukakannya pada tahun 1904. Thomson melukiskan bahwa atom
bukanlah merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi, seperti yang
dipahami manusia sebelumnya. Ia melukiskan bahwa atom mempunyai bentuk seperti
bola yang muatan positifnya terbagi merata ke seluruh isi atom. Muatan positif itu
dinetralkan oleh elektron-elektron bermuatan negatif yang tersebar di antara muatan
positif tadi. Teori atom ini diterima secara luas oleh para ilmuwan hingga akhir abad ke-
18.

Dalam perjalanan berikutnya, teori atom Thomson inipun akhirnya gugur oleh pengujian
yang dilakukan Ernest Rutherford. Pengujian itu dilakukan dengan cara menembaki
lempengan emas yang sangat tipis (ketebalan 0,01 mm) dengan partikel alfa. Apabila
model atom Thomson itu benar, maka gerakan partikel alfa tidak akan dibelokkan
sewaktu menumbuk lempeng emas.

Elektron pertama kali ditemukan oleh J.J. Thomson di Laboratorium Cavendish,


Universitas Cambridge, pada tahun 1897, pada saat beliau sedang mempelajari "sinar
katoda".

Bibliography
 1883. A Treatise on the Motion of Vortex Rings: An essay to which the Adams
Prize was adjudged in 1882, in the University of Cambridge. London: Macmillan
and Co., pp. 146. Recent reprint: ISBN 0-5439-5696-2.
 1888. Applications of Dynamics to Physics and Chemistry. London: Macmillan
and Co., pp.326. Recent reprint: ISBN 1-4021-8397-6.
 1893. Notes on recent researches in electricity and magnetism: intended as a
sequel to Professor Clerk-Maxwell's 'Treatise on Electricity and Magnetism'.
Oxford Univ. Press, pp.xvi and 578. 1991, Cornell University Monograph: ISBN
1-4297-4053-1.
 1921 (1895). Elements Of The Mathematical Theory Of Electricity And
Magnetism. London: Macmillan and Co. Scan of 1895 edition.
 (with J.H. Poynting). A Text book of Physics in Five Volumes: Properties of
Matter, Sound, Heat, Light, and Magnetism & Electricity.
 Navarro, Jaume, 2005, "Thomson on the Nature of Matter: Corpuscles and the
Continuum," Centaurus 47(4): 259-82.

Anda mungkin juga menyukai