Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH FISIKA

MEMAHAMI NEWTON TENTANG


GRAVITASI

Nama Penyusun :
Presi Harneli

Kelas: XI IPA 1
SMA N 3 LEBONG
Tahun ajaran 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur atas kehadirat Tuhan yang maha Esa yang selalu melimpahkan karunia-
nya kepada kita sehingga sampai hari ini saya masih diberi rahmat kemudahan untuk selalu
terbuka akal pikiran, mata, dan hati dalam rangka mencari ilmu, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini saya susun untuk memenuhi tugas mata pelajaran ilmu pengetahuan dalam
bidang fisika kelas XI semester ganjil tahun pelajaran 2021/2022.

Makalah ini berisi tentang HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI agar dapat
menambah wawasan bagi si pembaca.

Saya yakin karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan ibarat “TIADA GADING
YANG TAK RETAK” oleh karena itu, mohon kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.

Dan kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kalangan siapapun dan
menambah wawasan bagi yang membaca.
DAFTAR ISI

1. Judul……………………………………………….………………………….……………….I

2. Kata pengantar…………………………..………………...………………………………….II

3. Daftar isi……………………………………………………………………………………III

4. Bab 1

Pendahuluan……………………………………………………………..……………………1

1.1 Latar belakang……………………………………………………...………………………..1

1.2 Tujuan penulisan……………………………………………………………………………..1

1.3 Rumusan masalah………….……………………………………….……………………….1

1.4 Pembahasan masalah………………………………………………………………………..2

1.5 Kerangka makalah……………………………………………….…………………………2

5. Bab 2

Isi…………………………………………………………………..………………………..3

A. Hukum Gravitasi Umum Newton………………………………………….…………....3

B. Gerak Planet ……………………………………………………………………………3


BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Banyak literature yang menyebutkan tentang jari-jari bumi. Kita sering mengamati
pergerakan matahari yang terbit disebelah timur dan tenggelam dibagian barat. Pada waktu
malam kita melihat bulan dan bintang dilangit . Dalam hal ini terjadi karena adanya Gravitasi
yang membuat planet-planet mengitari matahari.

Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yangbterjadi antar semua partikel yang mempunyai
massa di semesta.Gravitasi matahari megakibatkan benda-benda langit berada pada orbit
masing-masing dalam mengitari matahari. Fisika modern mendeskripsikan gravitasi
menggunakan teori relativitas umum dari Einstein, namun hukum gravirasi universal Newton
yang lebih sederhana merupakan hampiran yang cukup akurat dalam kebanyakan kasus. Sebagai
contoh, Bumi yang memiliki massa yang sangat besar menghasilkan gaya gravitasi yang sangat
besar untuk menarik benda-benda disekitarnya, termasuk makhluk hidp, dan benda-benda yang
ada dibumi. Gaya gravitasi ini juga menarik benda-benda yang ada diluar angkasa, seperti bulan,
meteor, dan benda angkasa lainnya, termasuk satelit buatan manusia.

B. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut:

i. mengevaluasi pemikiran dirinya terhadap keteraturan gerak planet dalam tatasurya


berdasarkan hukum-hukum Newton.

ii. menyajikan data dan informasi tentang satelit buatan yang mengorbit bumi dan dampak yang
ditimbulkan.

C. Rumusan Masalah

i. Bagaimana Hukum Gravitasi Umum Newton

ii. Bagaimana bunyi jenis-jenis HUkum kepler

iii. Bagaimana penerapan Hukum Gravitasi Newton


BAB II
Pembahasan
A. Hukum Gravitasi Umum Newton
Hukum gravitasi Newton adalah kesimpulan Newton bahwa gaya tarik gravitasi yang bekerja
antara dua benda sebanding dengan massa masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak kedua benda. Gravitasi bumi merupakan salah satu ciri bumi, yaitu benda-benda
ditarik ke arah pusat bumi. Gaya tarik bumi terhadap benda-benda ini dinamakan gaya gravitasi
bumi.
Besar gaya tarik-menarik ini berbanding lurus dengan massa masing-masing benda dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya.

Dimana:
F = gaya tarik gravitasi (N)
m1, m2 = massa masing-masing benda (kg)
r = jarak antara kedua benda (m)
G = konstanta gravitasi umum (6,673 x 10–11Nm2/kg2)
 
Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan hukum gravitasi Newton adalah:
 
Benda dianggap partikel atau berbentuk bola
Garis kerja gaya terletak antara garis hubung yang menghubungkan pusat benda 1 dan pusat
benda ke-2
F12, gaya gravitasi pada benda 1 yang dikerjakan oleh benda 2(disebut F aksi), F 2,1, adalah gaya
gravitasi yang dilakukan pada benda 2 oleh benda 1(disebut F reaksi)

1. Perumusan Hukum Gravitasi Umum Newton


Sebelum tahun 1686, sudah banyak data terkumpul tentang gerakan
bulan dan planet-planet pada orbitnya yang mendekati bentuk lingkaran,
tetapi belum ada suatu penjelasan pada saat itu yang mampu
menjelaskan mengapa benda-benda angkasa itu bergerak seperti itu.
Pada
Buah apel yang jatuh dari puncak pohon memberi inspirasi Newton dalam menyusun hukum
gravitasi umum.

Dalam pekerjaannya, Newton membandingkan antara besar gaya gravitasi bumi yang menarik
bulan dan menarik benda-benda pada permukaan Bumi. Percepatan gravitasi yang di alami setiap
benda dipermukaan Bumi adalah 9,8m/s². Oleh karena orbit Bulan dapat dianggap sebagai
lingkaran maka percepatan sentripetal Bulan adalah.

Selanjutnya, Newton mengajukan hukum gravitasi umum Newton yang berbunyi sebagai
berikut:

Gaya gravitasi antara dua benda merupakan gaya tarik menarik yang
besarnya berbanding lurus dengan massa masing-masing benda dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya.
Besar gaya gravitasi dapat ditulis dengan prsamaan matematis

a. Menentukan Tetapan Gravitasi G

Dengan persamaan di atas kita dapat menentukan besar gaya gravitasi antara dua benda apa saja.
Tentu saja kita harus tahu berapa nilai tetapan G terlebih dahulu. Jika G dapat ditentukan, maka
kita dapat menentukan massa Bumi, massa Bulan, massa Matahari, dan massa planet-planet lain.

Nilai tetapan gravitasi G tidak dapat ditentukan secara teori, tetapi hanya dapat ditentukan secara
eksperimen. Pengukuran G pertama kali dilakukan oleh ilmuwan Inggris, Henry Cevendish
(1731 – 1810), pada tahun 1798 dengan menggunakan sebuah neraca torsi yang diperhalus dan
luar biasa peka. Peralatan ini disebut neraca Cavendish.

Neraca Cavendish terdiri dari sebuah batang ringan yang digantung pada bagian tengahnya oleh
seutas serat kuarsa (atau kawat halus). Pada kedua ujung batang ringan terdapat dua bola timbal
kecil identik bermassa m dan diameternya kira-kira 2 inci. Dua bola timbal besar bermassa M
dan diameternya kira-kira 8 inci, dapat digerakan sangat dekat (hampir bersentuhan) ke bola
kecil m. Gaya gravitasi (tarik-menarik) antara M dan m menyebabkan batang ringan terpuntir
dan serat kuarsa berputar. Besarnya sudut puntiran batang dideteksi dari pergeseran berkas
cahaya pada skala. Setelah sistem dikalibrasi sehingga besar gaya yang diperlukan untuk
menghasilkan suatu puntiran tertentu diketahui, gaya tarik antara m dan M dapat dihitung secara
langsung dari data pengamatan sudut puntiran serat:

Dengan nilai F telah ditentukan dari percobaan Cavendish, adalah masalah sederhana untuk
mengukur massa bola-bola timbal (M dan m) dan jarak antara keduanya (r) dari pusat ke pusat.
Dengan diketahuinya semua nilai dari besaran-besaran pada persamaan tersebut maka nilai G
dapat dihitung. Cavendish memperoleh nilai

dengan keakuratan sekitar 1 persen dari nilai yang diterima saat ini, yaitu

Disinilah kita patut memberikan penghormatan terhadap bakat besar Cavendish sebagai seorang
ahli fisika eksperimen.

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa dengan dapat ditentukannya nilai G maka kita
dapat menghitung massa Bumi dengan mudah. Mari kita susun persamaan 1 menjadi

Dan mari kita coba menentukan massa bumi (M). Kita mengetahui bahwa gaya gravitasi yang
bekerja pada benda bermassa m = i kg adalah   Sementara itu, jarak
benda di permukaan bumi adalah 6.370 km atau 6.370.000 m. Jika nilai-nilai ini kita masukkan
ke dalam persamaan (2-3), maka kita dapat memperoleh massa bumi, yaitu:

 
Mari kita hitung gaya gravitasi antara dua benda bermassa 3,0 kg dan 4,0 kg yang terpisah sejauh
50 cm,

Mari kita bandingkan gaya F ini dengan gaya gravitasi bumi terhadap benda bermassa 3,0 kg
yang besarnya sama dengan berat benda 

Tampak bahwa gaya gravitasi antara benda bermassa 3 kg dan 4 kg hanya kira-kira sepersepuluh
milyar kali dari berat badannya. Oleh karena sangat kecilnya gyaa gravitasi antara benda-benda
dalam kehidupan sehari-hari, sangat sulit mengamatinya. Bahkan untuk massa benda beribu-ribu
kilogram pun, gaya gravitasi tetap diabaikan terhadap gaya-gaya lain yang bekerja pada benda-
benda itu.

Gaya gravitasi antara partikel-partikel ataupun benda-benda dalam kehidupan sehari-hari sangat
sulit diamati. Namun, gaya gravitasi sangat penting jika kita mengamati interaksi antara benda-
benda yang bermassa sangat besar, seperti bumi, bulan, dan bintang-bintang. Gravitasi yang
mengikat kita ke bumi, menahan bumi dan planet-planet tetap dalam tata surya. Gaya gravitasi
memegang peranan penting dalam evolusi bintang (lahir sampai matinya sebuah bintang). Gaya
gravitasi memegang peranan penting dalam perilaku galaksi-galaksi.

b. Resultan Gaya Gravitasi pada suatu Benda


Bagaimanakah jika pada suatu benda bekerja dua buah gaya gravitasi atau lebih? Misalkan
pada m1 bekerja gaya gravitasi F12 yang dikerjakan oleh m2, dan gaya gravitasi F13 yang
dikerjakan oleh m3. Karena F12 dan F13 adalah vektor, maka gaya yang bekerja pada m 1 haruslah
resultan dari kedua gaya ini secara vektor.

F = F12 + F13

Untuk kasus kedua vektor gaya gravitasi ini membentuk sudut q, maka besar resultan gaya
gravitasi dapat dihitung dengan rumus cosinus:

2. Medan Gravitasi

Medan gravitasi adalah medan yang menyebabkan suatu benda bermassa mengalami gaya


gravitasi. Medan ini dibangkitkan oleh suatu benda bermassa. Didefinisikan secara rumus
matematis sebagai besar gaya tarik dibagi massa benda.

Rumus medan gravitasi


Bila terdapat suatu objek bermassa  pada posisi  maka medan gravitasi yang disebabkan oleh
objek tersebut di titik  dirumuskan sebagai
Medan gravitasi adalah medan yang menyebabkan suatu benda bermassa mengalami gaya
gravitasi. Medan ini dibangkitkan oleh suatu benda bermassa. Didefinisikan secara rumus
matematis sebagai besar gaya tarik dibagi massa benda.
dengan:
 : adalah konstanta univeral gravitasi Newton.
 : adalah massa penyebab medan gravitasi.
 : adalah posisi massa ke-1.
 : adalah posisi tempat medan gravitasi dihitung.
.

Percepatan gravitasi]
Dalam beberapa kasus, massa penyebab gravitasi sedemikian besarnya, sehingga medan
gravitasi dapat dianggap tetap, walaupun titik pengamatan diubah. Untuk kasus ini lebih
lazim jika ditetapkan suatu percepatan gravitasi, yang berupa suatu konstanta.

a. Bagaimana kita memvisualisasi medan gravitasi?

Gaya gravitasi pada suatu benda di sebuah titik dalam ruang dapat dijelaskan dengan sifat ruang
itu sendiri. Misalkan kita taruh benda bermassa M dalam suatu ruang, maka benda itu akan
menghasilkan medan yang menyebar di sekitar benda itu dalam ruang.

Medan itu hadir walaupun tidak ada benda lain di dalam ruang. Medan yang menyebar dari
benda bermassa dan memenuhi ruang inilah yang disebut sebagai   medan gravitasi. Jika anda
tempatkan benda bermassa m dalam ruang tersebut maka benda m akan ditarik menuju benda M.
Dengan demikian, medan gravitasi  dapat didefinisikan sebagai ruang di sekitar suatu benda
bermassa dimana benda bermassa lainnya dalam ruang itu akan mengalami gaya gravitasi.

Kita dapat mengatakan bahwa medan gravitasi adalah sifat dari ruang. Kita tidak perlu lagi
memfokuskan bagaimana gaya gravitasi bergantung pada massa dan jarak, melainkan kita dapat
memfokuskan pada ruang itu sendiri dan bagaimana sifat ruang (atau medan) dipengaruhi oleh
adanya benda-benda di dekat ruang atau jauh dari ruang. Dengan demikian, massa dianggap
sebagai sumber medan gravitasi.a

a. Bagaimana Cara Kita Memvisualisasi Medan Gravitasi?

Medan gravitasi termasuk medan vektor, yaitu medan yang di setiap titiknya memiliki besar dan
arah. Kita dapat menampilkan medan gravitasi secara visual dengan bantuan garis-garis berarah
(anak panah). Anak panah- anak panah akan menampilkan arah dan besar medan gravitasi pada
berbagai titik dalam ruang. Tiap anak panah menampilkan medan gravitasi tepat di ekornya.
Panjang anak panah sebanding dengan besar medan di setiap titik.
Cara lain untuk memvisualisasi medan gravitasi sebagai medan vektor adalah dengan
menggunakan diagram garis-garis medan (disebut juga garis-garis gaya). Garis-garis medan
gravitasi  adalah garis-garis bersambungan (kontinu) yang selalu berarah menuju ke massa
sumber medan gravitasi.

b.  Kuat Medan Gravitasi

Besaran yang mewakili medan gravitasi disebut kuat medan gravitasi. Kuat medan gravitasi pada
titik apa saja dalam ruang didefinisikan sebagai gaya gravitasi per satuan massa pada suatu
massa uji m. Dengan demikian, pada suatu titik dalam ruang dimana suatu massa uji m
mengalami gaya gravitasi F, kuat medan gravitasi g adalah:

Misalkan kita mengukur gaya gravitasi yang dikerjakan oleh suatu benda diam bermassa M pada
benda bermassa uji m yang seolah-olah bergerak ke berbagai titik dalam medan gravitasi, maka
gaya gravitasi itu dinyatakan oleh:

Masukan F ini ke dalam persamaan 5, kita peroleh rumus untuk menghitung kuat medan
gravitasi oleh massa sumber M pada berbagai titik dalam medan, yaitu:
Garis kerja kuat medan gravitasi terletak pada garis hubung yang menghubungkan titik kerja dan
pusat massa benda, dan arah percepatan gravitasi selalu menuju ke pusat benda (lihat gambar).

Misalnya jari-jari bumi r = 6400 km = 6,4 x 106 dan bermassa M = 6,0 x 1024 kg, jika kita
menggunakan persamaan 6 akan kita peroleh percepatan gravitasi di permukaan bumi 9,8 N/kg.

c. Mengapa Berat Benda Sedikit Berbeda di Berbagai Tempat di Permukaan Bumi?

Jika kita ukur ternyata berat suatu benda sedikit berbeda di berbagai tempat di permukaan Bumi.
Sebagai contoh, di kutub utara sebuah benda bermassa 1 kg memiliki berat 9,83 N, tetapi di
khatulistiwa hanya 9,78 N. Dengan demikian, berat benda berubah 0,5 persen ketika berpindah
dari kutub ke khatulistiwa. Telah anda ketahui bahwa berat benda adalah gaya gravitasi Bumi
yang bekerja pada suatu benda, yang dinyatakan oleh w = mg. Massa m adalah besaran yang
tetap dimana saja. Karena berat benda berbeda sedikit, maka pasti faktor g yang berubah sedikit
di berbagai tempat di permukaan bumi.

Pengukuran-pengukuran yang teliti menunjukkan bahwa Bumi tidak tepat benar berbentuk bola,
tetapi agak pepat pada kedua kutubnya dan agak mengembang di sekitar khatulistiwa. Itulah
sebabnya garis tengah khatulistiwa lebih besar daripada garis tengah kutub. Garis tengah
khatulistiwa 12.757 km, sedang garis tengah kutub 12.714 km.

Oleh karena Bumi tidak tepat berbentuk bola, atau dengan kata lain jari jari permukaan Bumi (r)
sedikit berbeda dari suatu tempat ke tempat lain, maka besar percepatan gravitasi yang
tergantung pada jari-jari r juga akan berbeda sedikit. Inilah yang menyebabkan perbedaan
percepatan gravitasi di berbagai tempat pada permukaan Bumi.

Jari-jari permukaan Bumi di kutub (r) adalah yang terkecil, dan karena percepatan gravitasi g
sebanding dengan 1/r2, maka kutub akan memiliki percepatan gravitasi terbesar. Sebaliknya,
karena jari-jari permukaan Bumi di khatulistiwa adalah yang terbesar, maka khatulistiwa akan
memiliki percepatan.

d. Bagaimana dengan Percepatan Gravitasi pada Ketinggian Tertentu di atas Permukaan Bumi?

Misalkan titik A adalah tempat pada permukaan bumi dan titik B adalah tempat pada ketinggian
h di atas permukaan bumi. Nilai perbandingan percepatan gravitasi di B dan A adalah:
Dengan  = percepatan gravitasi pada ketinggian h di atas permukaan Bumi;  = percepatan
gravitasi pada permukaan Bumi (biasanya bernilai 9,8 m/s 2); dan R = jari-jari Bumi berkisar
6,370 km.

Sebagai aplikasi persamaan 7, percepatan gravitasi pada ketinggian h = 1 km di atas permukaan


Bumi adalah

Dengan cara yang sama, percepatan gravitasi pada ketinggian h = 10 km adalah


dan pada h = 1000 km adalah 

e. Perbandingan Percepatan Gravitasi Dua Buah Planet

Misalkan kita akan membandingkan percepatan gravitasi antara sebuah planet (g p) dengan
percepatan gravitasi bumi (gb). Tentu saja kita akan menggunakan persamaan (2-6). Dengan
demikian,

3. Potensial Gravitasi
Potensial gravitasi erat kaitannya dengan energi potensial gravitasi, yaitu energi yang berkaitan
dengan posisi benda. Energi potensial gravitasi benda yang posisinya sangat jauh dari planet
(jarak r = ~ dari pusat planet) adalah nol. Dengan kata lain, gaya tarik gravitasi planet pada
benda yang sangat jauh (r = ~) bisa diabaikan. Roket yang kita luncurkan dari bumi memanjat
medan gravitasi planet dan ia perlu meningkatkan energi potensial gravitasinya ke nol agar ia
bisa lepas dari medan gravitasi Bumi. Pada permukaan Bumi, energi potensial gravitasi adalah
negatif sehingga roket perlu melakukan usaha untuk memanjat medan gravitasi menuju ke energi
potensial gravitasi nol.

Potensial gravitasi (lambang V) suatu titik dalam suatu medan gravitasi didefinisikan sebagai
energi potensial gravitasi per satuan massa dari sebuah massa uji kecil yang ditempatkan pada
titik itu. Ini sama dengan usaha yang dilakukan per satuan massa dari sebuah massa uji dari suatu
titik ke titik yang sangat jauh. Satuan potensial gravitasi dalam SI adalah J/kg. Bagaimanakah
rumus potensial gravitasi? Dari usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi untuk memindahkan
benda dari posisi (1) ke posisi (2), diperoleh energi potensial gravitasi

dengan M adalah massa planet dan m adalah massa uji yang diletakkan pada suatu titik.

Potensial gravitasi V adalah energi potensial gravitasi per satuan massa sehingga diperoleh:
B. Gerak Planet
1. Hukum-Hukum kapler

Hukum I Kepler menjelaskan tentang bagaimana bentuk lintasan orbit planet-planet.


Bunyi dari hukum ini yaitu :

“Lintasan setiap planet ketika mengelilingi matahari, berbentuk elips, di mana matahari
terletak pada salah satu fokusnya. “

Dari model lntasan planet diatas diperlihatkan berbentuk elips yang mengelilingi
matahari. Matahari berada pada salah satu titik fokusnya yang ditandai dengan F1 dan F2.
Pada keadaan tersebut, planet memiliki dua jarak yakni jarak terhadap F2 adan jarak
terhadap F1.

Jika planet berada pada jarak terjauh matahari (sebelah kanan F1), maka pada saat itu
planet berada pada titik aphelion. Jika planet berada pada jarak terdekat dengan matahari
(sebelah kiri F2), maka planet berada pada titik perihelion.

2 .Hukum Kepler II
Hukum kedua Kepler menjelaskan tentang kecepatan orbit suatu planet. Bunyi dari
hukum keduanya yaitu :

“Setiap planet bergerak sedemikian sehingga suatu garis khayal yang ditarik dari

matahari ke planet tersebut mencakup daerah dengan luas yang sama dalam waktu yang
sama.”

Pada gambar diatas dperlihatkan dua contoh luasan untuk menjelaskan hukum II Kepler.
Kedua luasan ini mempunyai luas yang sama. Pada selang waktu yang sama, garis khayal
yang menghubungkan planet dan matahari menyapu luasan yang memiliki besar yang
sama. Oleh karena itu, ketika planet bergerak dari b ke c (titik aphelion), kecepatan orbit
planet lebih kecil atau lambat. Sedangkan ketika planet bergerak dari d ke e (titik
perihelion) kecepatan orbit planet lebih besar atau cepat. Maka kesimpulannya keceptan
orbit maksimum planet yaitu ketika planet berada di titik perihelion dan kecepatan
minimumnya ketika berada di titik aphelion.

1. Hukum Kepler III

Pada hukum ini Kepler menjelaskan tentang periode revolusi setiap planet yang melilingi
matahari. Hukum Kepler III berbunyi :

“Kuadrat perioda suatu planet sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya dari
Matahari.”

Secara matematis Hukum Kepler dapat ditulis sebagai berikut :

Keterangan :
T1= Periode planet pertama
T2= Periode planet kedua
r1 = jarak planet pertama dengan matahari
r2 = jarak planet kedua dengan matahari

Daftar pustaka

Buku fisika

https://balabalagoreng.files.wordpress.com/2017/06/images-1.jpg

Anda mungkin juga menyukai