Anda di halaman 1dari 10

BAB V

PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Permasalahan dan Pembahasan


5.1.1. Alat Pelindung Diri Petugas Bank Sampah
Alat pelindung diri adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai
bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerjaan itu sendiri dan orang di
sekelilingnya. Alat pelindung diri yang digunakan pada petugas bank sampah merupakan
kelengkapan yang penting digunakan pada saat berlangsungnya pekerjaan untuk menjaga
keselamatan diri sendiri dan sekelilingnya.
Adapun bentuk alat pelindung diri yang biasanya digunakan oleh petugas bank sampah
seperti masker, sarung tangan, dan sepatu. Namun dari hasil pengamatan pegawai atau
petugas bank sampah hanya menggunakan kacamata sebagai alat pelindung diri. Meskipun
sampah yang diolah merupakan sampah yang tidak berbahaya. Namun bukan tidak
mungkin sampah tersebut mengganggu kesehatan pegawai/petugas terutama
pegawai/petugas di gudang. Akan lebih baik lagi pegawai/petugas yang mengelola sampah
menggunakan APD untuk menjaga kesehatan dan keselamatan seperti sarung tangan,
masker, topi dan sepatu. Selain untuk kepentingan diri sendiri, dengan menggunakan APD
lengkap memberikan penilaian yang baik bagi nasabah yang datang ke Bank Sampah
Panulisan (Induk).
.1.2. Pembukuan

Bank sampah yang berjalan dengan baik adalah bank sampah yang memiliki
para petugas/pegawai yang bertanggung jawab terhadap keberlangsungan kegiatan
bank sampah. Selain itu bank sampah harus memiliki sistem administrasi/pembukan
yang baik dan lengkap Adapun administrasi kelengkapan yang harus dilakukan oleh
bank sampah diantaranya seperti, buku tabungan untuk nasabah, buku daftar nasabah,
buku rekap penyetoran nasabah, dan daftar hadir nasabah yang menyetor sampah.
Akan tetapi administrasi yang dimiliki oleh Bank Sampah Panulisan (Induk) hanya
memiliki buku daftar nasabah dan buku rekap penyetoran, Seharusnya Bank Sampah
Panulisan (Induk) memiliki buku tabungan untuk nasabah guna menghindari terjadinya
kesalahan dalam alur keuangan yang dapat menimbulkan kerugian baik bagi pihak
nasabah maupun bagi pihak Bank Sampah Panulisan (Induk), pencatatan di buku
tabungan yang langsung dikembalikan ke nasabah setelah menabung dan kemudian
petugas Bank Sampah menuliskan di buku catatan data atau buku besar nasabah sesuai
dengan nama, jenis sampah, dan tanggal.

V-1
V-2

5.1.3. Tenaga Kerja


Petugas Bank Sampah terdiri dari beberapa orang. Biasanya yang dibutuhkan
dalam pengoperasian Bank Sampah adalah petugas penimbang sampah, petugas
pencatat jumlah sampah yang disetorkan ke nasabah, petugas pengelola tabungan yang
menulis hasil setoran kedalam tabungan, buku rekapan dan buku induk. Serta petugas
pengelola sampah yang melakukan negosiasi dengan pengepul dan mengawasi proses
pengepulan sampah sekaligus menerima uang dari pengepul dan melaporkannya pada
petugas lain. Akan tetapi petugas/pegawai di Bank Sampah Panulisan (Induk) hanya
sediki t dan masih meminta bantuan pekerja harian yang sistem bekerja nya tidak tetap
. Petugas/pegawai Inti (tetap) di Bank Sampah Panulisan (Induk) hanya 5 pegawai,
sehingga ketika dilakukan pemilahan kekurangan tenaga kerja yang menyebabkan
penumpukan barang atau sampah. Serta terbagi nya fokus bekerja karena Bank Sampah
Panulisan (Induk) membuat rumah kompos. Namun, tenaga kerja dari setiap bagian
telah bekerja dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Bank Sampah
Panulisan (Induk) baiknya menambahkan tenaga kerja terutama di bagian pemilahan
agar tidak terjadi penumpukan barang atau sampah. Tetapi saat ini Bank Sampah
Panulisan (Induk) menangani permasalahan tersebut yaitu dengan menambahkan
petugas harian yang sistem bekerja nya tidak tetap.
5.1.4. Kondisi Sampah Yang Ditabung Nasabah (Operasional Pemilahan)
Sampah yang ditabung di Bank Sampah Panulsian (Induk) adalah sampah yang
seharusnya sudah dipilah oleh nasabah dan seharusnya jenis botol plastik dan gelas air
mineral ditabung dengan keadaan bersih, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak
nasabah yang belum memilah sampah pada saat sampah akan ditabung dan masih
banyak nasabah yang masih menabung sampah jenis botol air mineral dan gelas air
mineral masih dengan keadaan kotor, dan banyak juga permasalahan yang kerap
timbul yaitu sampah yang akan ditabung masih berisi air sehingga pada saat ditimbang
lebih berat dari yang seharusnya. Namun pihak Bank Sampah Panulisan (Induk)
melakukan pembuangan air terlebih dahulu yang ada di dalam botol air mineral dan
gelas air mineral agar timbangan sesuai dengan berat aslinya.
V-3

5.1.5. Oprasional Kegiatan


a. Jam Operasional
Dalam hal jam operasional Bank Sampah Panulisan (Induk) tidak ada
permasalahan yang muncul, petugas Bank Sampah Panulisan (Induk) memiliki
tanggung jawab dan sikap profesional dalam bekerja. Bank sampah Panulisan (Induk)
mulai beroperasi pada hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jum’at pukul 08.00-15.00
WIB. Dalam pelaksanaan fasilitas jasa penjemputan sampah, jadwal yang ditentukan
bersifat fleksibel, nasabah sebelumnya diharuskan menghubungi pihak bank sampah
terlebih dahulu. Setelah dihubungi oleh nasabah, petugas bank sampah menjemput
sampah sesuai dengan konfirmasi dari nasabah tersebut.
Dalam PERMEN LH No 13 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce,
Reuse, dan Recycle melalui Bank Sampah minimal pelaksanaan jam kerja yaitu
seminggu 2 hari. Untuk petugas Bank Sampah Panulisan (Induk) tidak ada masalah,
karena pada saat jam operasional para petugas sudah siap dalam menjalankan tugasnya.

b. Hari Libur
Kegiatan Operasional Bank Sampah Panulisan (Induk) untuk hari libur.
menyesuaikan jadwal waktu operasional, karena jadwal operasional Bank Sampah
Panulisan (Induk) hanya pada hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jum’at. Maka ada hari
libur di hari Sabtu dan Minggu. Dan jika pada saat waktu operasioanal di hari libur
nasional, Bank Sampah Panulisan (Induk) tidak beroperasional.

c. Pembukuan
Pembukuan dan perekapan administrasi di Bank Sampah Panulisan (Induk) hanya
memiliki buku daftar nasabah dan buku rekap penyetoran, Seharusnya Bank Sampah
Panulisan (Induk) memiliki buku tabungan untuk nasabah guna menghindari terjadinya
kesalahan dalam alur keuangan yang dapat menimbulkan kerugian baik bagi pihak nasabah
maupun bagi pihak Bank Sampah Panulisan (Induk), pencatatan di buku tabungan yang
langsung dikembalikan ke nasabah setelah menabung dan kemudian petugas Bank Sampah
dikembalikan ke nasabah setelah menabung dan kemudian petugas Bank Sampah
menuliskan di buku catatan data atau buku besar nasabah sesuai dengan nama, jenis
sampah, dan tanggal.
d. Pemilahan
Pemilahan di Bank Sampah Panulisan (Induk) kondisi sampah yang datang dari
nasabah rata-rata sudah dipilah sesuai jenis sampahnya walaupun masih ada nasabah yang
akan menabung, sampahnya masih tercampur. Permasalahan utama nasabah di kedua Bank
Sampah Panulisan (Induk) yaitu masih membawa sampah atau menabungkan sampah jenis
botol air mineral dan gelas air mineral dalam keadaan kotor dan masih terdapat air. Maka
pemilahan menjadi tugas pemilah yang harus memilah sampah dari nasabah. Petugas
pemilah sampah kemudian memilah sampah sesuai jenis sampah dan melakukan
pembersihan jenis sampah botol air mineral dan gelas air mineral pada saat akan dijual ke
pengepul. Misalnya, memisahkan botol plastik dengan tutupnya dan membersihkan label,
kemudian jenis sampah gelas air mineral, jika jenis gelas air mineral tersebut bagian
V-4

atasnya terdapat merk atau gambar maka dipisahkan kembali dan menjadi jenis sampah
yang berbeda. Hal ini, dapat diatasi dengan melakukan sosisalisai/edukasi secara rutin
kepada nasabah agar dapat memilah sampah dan membuang air sisa yang ada di dalam
botol air mineral maupun di dalam gelas air mineral sebelum ditabung.

e. Penjualan
Jadwal penjualan barang atau sampah di Bank Sampah Sampah Panulisan (Induk)
yang sudah siap untuk dijual ke pengepul disimpan terlebih dahulu di gudang, pengiriman
ke pengepul dilakukan dua minggu sekali atau tiga minggu sekali dilihat dari berapa
banyak sampah yang sudah siap untuk dijual ke pengepul, jika sampah dilihat masih
sedikit maka sampah disimpan sementara di Gudang. Harga jual pun bisa saja sewaktu-
waktu dapat berubah sesuai kesepakatan dua belah pihak yang bisa mempengaruhi
pendapatan.

.2. Analisis Bank Sampah Panulisan (Induk) Menurut Peraturan Menteri


Lingkungan Hidup No.13 Tahun 2012

5.1.1. Dilihat Dari Sistem 3R (Reduce, Reuse , Recycle)


Kegiatan reduce, reuse, recycle adalah segala aktivitas yang mampu mengurangi
segala sesuatu yang dapat menimbulkan sampah, kegiaatan penggunaan kembali
sampah yang layak pakai untuk fungsi yang sama atau fungsi yang lain, dan kegiatan
mengolah sampah umtuk dijadikan produk baru.
Bank Sampah merupakan media atau tempat untuk merealisasikan prinsip 3R yakni
reduce, reuse, recycle, apabila bank sampah belum dapat menerapkan prinsip 3R
dengan baik, maka bank sampah tersebut belum berhasil pelaksanaannya. Selama ini
Bank Sampah Panulisan (Induk) mampu merealisasikan prinsip 3R. Dilihat dari
kegiatan yang dilakukan Bank Sampah Panulisan (Induk) yakni kegiatan pembuatan
rumah kompos dengan cara memproses sampah organik atau sampah basah menjadi
pupuk organik. Adapun tujuan pembuatan rumah kompos untuk mengurangi
penimbunan sampah, mengurangi volume limbah yang diagkat ke TPA, dan
mempunyai nilai jual lebih tinggi dari bahan asalnya (sampah).

5.1.12.2. Dilihat Dari Persyaratan Konstruksi Bangunan

Jika dilihat dari persyaratan kontrsuksi bangunan di Bank Sampah Astana Eyang
dan Bank Sampah Barokah masih belum memenuhi persyaratan, dapat dilihat pada
Tabel 5.1
V-5

Tabel 5.1 Persyaratan Konstruksi Bangunan di Bank Sampah Astana Eyang


V-6

Memenuhi
No Komponen Spesifikasi Keterangan
Syarat (Y/T)
a. Kuat/Utuh Y
b. Bersih Y
c. Pertemuan lantai dan
dinding berbentuk T Berbentuk Siku
konus/lengkung
d. Kedap Air Y
1 Lantai
e. Rata Y
f. Tidak licin Y
g. Tidak Miring Y
h. Luas lantai Bank
Sampah lebih kurang Y Luas hanya 50 m2
atau sama dengan 40 m2
a. Kuat/Utuh Y
b. Rata Y
2 Dinding c. Bersih Y
d. Berwarna Terang Y
e. Kering Y
Ventilasi:
a. Apabila a. Ventilasi alam, lubang
Bank Sampah ventilasi paling sedikit
Dengan 15% (lima belas Y Hanya ventilasi alam
ventilasi perseratus) x luas lantai
gabungan
3
(alam dan b. Ventilasi mekanis (fan,
T
mekanis) AC, Exhauter)
b. Apabila
Lubang ventilasi paling
Bank Sampah Y
sedikit 15% (Lima Belas
Hanya
Perseratus) x luas lantai
ventilasi alam
a. bebas serangga dan
Y
tikus
4 Atap b. Tidak bocor Y
c. Kuat Y
a. Tinggi langit-langit
paling sedikit 2,7 m dari Y
lantai
5 Langit-langit b. Kuat Y
c. Berwarna terang Y
d. Mudah dibersihkan Y
V-8

Memenuhi
No Komponen Spesifikasi Keterangan
Syarat (Y/T)
a. Dapat mencegah
masuknya serangga dan Y
Pintu Bank tikus
6
Sampah b. Kuat Y
c. Membuka ke arah luar T
Lingkungan Bank Sampah:
a. Aman dari risiko
Y
kecelakaan
a. Pagar
b. Kuat Y
a. Bersih Y
b. Tidak berdebu/tidak
Y
b. Halaman becek
7 c. Tersedia tempat
Y
sampah tertutup
a. Indah dan Rapi Y
c. Tanaman
b. Ada pohon perindang Y
a. Terpisah dari ruang
Y
perawatan
d. Parkir b. Bersih Y
c. Tertata/Rapi T
Drainase a. Ada sumur
Y
8 sekitar Bank resapan/biopori
Sampah b. Air mengalir lancar Y
a. Terdapat ruang
Y
pemilahan sampah
b. Terdapat meja, kursi,
timbangan, almari, alat
Y
pemadam api ringan
(APAR)
c. Terdapat instrumen
Y
Bank Sampah
Ruang d. Bebas dari serangga
Y
9 pelayanan dan tikus
penabung e. Tidak berbau
(termasuk H2S dan atau T
NH3)
f. Pencahayaan 100-200
T
lux
g. Suhu ruang 22-240C
(Apabila Bank Sampah
T
dengan AC) atau suhu
kamar (Tanpa AC)

V-7
V-8

memproses sampah organik atau sampah basah menjadi pupuk organik. Adapun
tujuan pembuatan rumah kompos untuk mengurangi penimbunan sampah,
mengurangi volume limbah yang diagkat ke TPA, dan mempunyai nilai jual lebih
tinggi dari bahan asalnya (sampah).
5.2.3. Dilihat Dari Persyaratan Konstruksi Bangunan
Hasil pengamatan menunjukan bahwa kondisi bangunan Bank Sampah
Panulisan (Induk) sudah memenuhi syarat dari Peraturan Kementrian Lingkungan
Hidup No 13 Tahun 2012, komponen komponen bangunan yang memenuhi
persyaratan yang terlihat di kolom menunjukan huruf (Y) lebih banyak
dibandingkan huruf (T), maka dari itu untuk komponen bangunan yang masih
belum memenuhi syarat perlu adanya pembaharuan dalam bangunan agar
terciptanya bank sampah yang lebih nyaman, aman bagi para pekerja maupun bagi
nasabah dan tertata dalam penyimpanan barang – barangnya. Dan untuk
kompenen bangunan yang sudah memenuhi syarat diharapkan selalu terealisasi
dan tidak ada perubahan dalam bangunan nya.
5.2.14. Dilihat Dari Pelaksanaan Bank Sampah
Pelaksanaan Bank Sampah Menurut Peraturan Kementrian Lingkungan
Hidup No 13 Tahun 2012 yang menjadi permasalahan di Bank Sampah Panulisan
(Induk) adalah sebagai berikut :
a. Jam Kerja
Jam kerja bank sampah sepenuhnya tergantung kepada pelaksana bank
sampah dan masyarakat sebagai penabung. Jumlah hari kerja bank sampah
dalam seminggu bisa 2 hari, 3 hari, 5 hari, atau 7 hari tergantung ketersediaan
waktu pengelola bank sampah. Sebagai contoh, untuk jam kerja Bank Sampah
Rejeki telah ditetapkan bahwa buka dari hari Senin sampai Minggu dimulai
pukul 08.00 s/d 17.00 WIB. Untuk itu jika dilihat dari pelaksanaan Bank
Sampah menurut peraturan Kementerian Lingkungan Hidup, Bank Sampah
Panulisan (Induk) sudah memenuhi syarat karena Bank Sampah Panulisan
(Induk) beroperasioanl selama 5 hari kerja dan 2 hari di hari lilbur.
b. Penarikan Tabungan
Setiap sampah yang ditabung akan ditimbang dan dihargai sesuai harg
apasaran. Uangnya dapat langsung diambil penabung atau dicatat dalam buku
tabungan yang dipersiapkan oleh bank. Namun sebaiknya sampah yang ditabung
V-9

tidak langsung diuangkan namun ditabung dan dicatat dulu, buku tabungan, dan
baru dapat diambil paling cepat dalam 3 (tiga) bulan. Hal ini penting dalam
upaya menghimpun dana yang cukup untuk dijadikan modal dan mencegah
budaya konsumtif.
Jika dilihat dari pelaksana bank sampah berdasarkan penarikan tabungan,
Bank Sampah Panulisan (Induk) belum memenuhi ketentuan pelaksana sampah.
Setiap sampah yang ditabung oleh nasabah uangnya dapat langsung diambil dan
tidak ditabung dan dicatat dahulu.

c. Peminjaman uang
Selain menabung dalam hal ini bank sampah juga dapat meminjamkan uang
kepada nasabah dengan sistem bagi hasil dan harus dikembalikan dalam jangka
waktu tertentu sama halnya seperti Bank pada umumnya. Untuk Bank Sampah
Panulisan (Induk) sudah menerapkan sistem peminjaman uang sesuai dengan
ketentuan pelaksana bank sampah.
d. Buku Tabungan
Setiap sampah yang ditabung, ditimbang dan dihargai sesuai harga pasaran
sampah kemudian dicatat dalam buku rekening (buku tabungan) sebagai bukti
tertulis jumlah sampah dan jumlah uang yang dimiliki setiap penabung. Dalam
setiap buku rekening tercantum kolom kredit, debit dan balans yang mencatat
setiap transaksi yang pernah dilakukan. Untuk memudahkan system
administrasi, buku rekening setiap RT atau RW dapat dibedakan warnanya.
Bank Sampah Panulisan (Induk) belum mempunyai buku tabungan yang
dimiliki oleh setiap nasabah. Akan tetapi, Bank Smpah Panulisan (Induk) hanya
memiliki buku daftar nasabah dan buku rekap penyetoran.
e. Jasa penjemputan Sampah
Sebagai bagian dari pelayanan, bank sampah dapat menyediakan angkutan
untuk menjemput sampah dari kampung ke kampung di seluruh daerah layanan.
Penabung cukup menelpon bank sampah.
Bank Sampah Panulisan (Induk) memiliki fasilitas jasa penjemputan
sampah tetapi nasabah sebelumnya diharuskan menghubungi pihak bank
sampah terlebih dahulu. Setelah dihubungi oleh nasabah, petugas bank sampah
menjemput sampah sesuai dengan konfirmasi dari nasabah tersebut.
f. Jenis Tabungan
V-10

Pada umumnya pengelola bank sampah dapat melaksanakan dua jenis


tabungan, tabungan individu dan tabungan kolektif. Tabungan individu terdiri
dari tabungan biasa, tabungan pendidikan, tabungan lebaran, dan tabungan
sosial. Di Bank Sampah Panulisan (Induk) tidak memiliki kategori jenis
tabungan. Tabungan nasabah hanya individu saja. Maka dari itu Bank Sampah
Panulisan (Induk) tidak memenuhi ketentuan pelaksaan bank sampah.
g. Kondisi Sampah
Penabung didorong untuk menabung sampah dalam keadaan bersih dan
utuh. Karena harga sampah dalam keadaan bersih dan utuh memiliki nilai
ekonomi yang lebih tinggi. Bank Sampah Panulisan (Induk) belum menetapkan
dua kategori tersebut yakni sampah bersih dan kotor, harga sampah bersih dan
kotor disamakan. Untuk itu Bank Sampah Panulisan (Induk) belum memenuhi
syarat pelaksaan dari kondisi sampah.

Anda mungkin juga menyukai