Anda di halaman 1dari 3

NAMA : AFIFAH NUR CAHYANI

NIM : 190202615
KELAS : PIWAR 5B1

Tugas/Kuis Materi ke 3

1. Pemasar global menghindari konflik hukum dengan lebih dulu memahami alasan-alasan
timbulnya konflik tersebut. Identifikasi beberapa masalah hukum yang berkaitan dengan
perdagangan global.
Jawaban :
Terdapat 2 sumber masalah yang terjadi ketika melakukan perdagangan internasional :
a. Kedaulatan politik
Kedaulatan politik (political sovereignty) merupakan hasrat suatu negara untuk
menunjukkan kekuasaannya atas bisnis asing dengan berbagai sanksi-sanksi yang
bersifat tetap dan evolusioner sehingga dapat diperkirakan.
b. Konflik politik
Konflik politik memiliki contoh seperti kerusuhan (turnmoil), perang saudara (internal
war), persekongkolan (conspirasi). Konflik politik dapat mempengaruhi atau tidak
mempengaruhi perdagangan. Sebaiknya perubahan politik membawa iklim
perdagangan yang lebih baik. Resiko politik dan konflik politik perlu dilihat secara
terpisah dan sangat berpengaruh dalam perubahan kegiatan pemasaran internasional

2. Apakah sebuah perusahaan yang beroperasi secara internasional harus mentaati standar
tingkah laku tunggal, atau apakah perusahaan tadi boleh menyesuaikan diri dengan kondisi
setempat ? Mengapa ?
Jawaban :
Perusahaan memiliki hak & wewenang dalam menjalankan kegiatannya. Sehingga perusahaan
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan kondisi setempat. Hal ini dikarenakan ketika
perusahaan menyesuaikan lingkungan sekitar perusahaan akan mendapatkan konsumen lebih
banyak sesuai kebutuhan dan keinginan masyarakat lingkungan tersebut dengan mentaati
standar hukum setempat.

3. Sebut dan jelaskan prinsip-prinsip dasar hukum internasional yang hendaknya diketahui dan
disadari oleh seorang manajer internasional!
Jawaban :
Inilah beberapa prinsip-prinsip dasar hukum internasional :
a. Kedaulatan dan Kekebalan Berdaulat (Prinsip Kedaulatan)
Suatu prinsip Internasional yang pemerintahnya memiliki hak untuk mengatur dirinya
sendiri yang dirasa sesuai.Dengan prinsip ini pengadilan suatu negara tidak dapat
digunakan untuk meluruskan ketidakadilan atau memberikan penalti kepada negara
lain, kecuali negara tersebut menyetujuinya.
b. Yurisdiksi Internasional
Terdapat 3 prinsip yang terkandung di dalamnya, seperti :
1) Prinsip Kebangsaan (Nationality Principle)
Prinsip hukum internasional yang mengartikan bahwa setiap negara memiliki
yurisdiksi (otoritas atau kekuasaan) terhadap warga negaranya dimanapun
mereka berada.
2) Prinsip Teritorial (Territoriality Principle)
Prinsip hukum internasional yang menyatakan bahwa setiap negara memiliki
hak yurisdiksi di dalam wilayah hukumnya.
3) Prinsip Protektif (Protective Principle) adalah
Prinsip hukum internasional yang mengartikan bahwa setiap negara memiliki
yurisdiksi terhadap perilaku yang berpengaruh negatif pada keamanan
nasionalnya, bahkan ketika tindakan tersebut dilakukan di luar negeri.
c. Doktrin Sikap Hormat (Doktrin Sikap Hormat)
Suatu doktrin yang harus saling menghormati terhadap hukum, institusi, dan
pemerintahan negara lain dalam hal yurisdiksi atas warga negara mereka sendiri.
Doktrin ini bukan merupakan bagian dari hukum internasional, melainkan sebuah
kebiasaan dan tradisi internasional yang masih terus dilaksanakan.
d. Tindakan Doktrin Negara (Tindakan Doktrin Negara)
Prinsip dari yurisdiksi hukum internasional yang menyatakan bahwa seluruh tindakan
dari pemerintah lain dianggap valid oleh pengadilan Amerika Serikat, bahkan jika
tindakan tersebut dianggap tidak layak di Amerika Serikat.
e. Perlakuan dan Hak Para Warga Negara Asing
Prinsip dasar hukum internasional yang menyatakan bahwa Negara memiliki hak
secara hukum untuk menolak izin masuk warga negara asing dan mensyaratkan
larangan khusus mengenai perilaku mereka, hak untuk bepergian, di mana mereka
boleh tinggal, dan bisnis apa yang boleh dilakukan.
Negara juga berhak mendeportasi warga negara asing.
f. Forum Dengar Pendapat dan Penyelesaian Perselisihan
Forum Dengar Pendapat dan Penyelesaian Perselisihan merupakan salah satu prinsip
dasar hukum internasional, dimana prinsip ini merupakan penerapan dari prinsip
keadilan di Amerika Serikat. Pada penerapannya, prinsip ini memberikan kebijakan
kepada pengadilan Amerika Serikat untuk dapat membubarkan kasus yang diajukan
oleh orang asing, tetapi mereka wajib menguji isu termasuk di mana lokasi pelapor, di
mana barang bukti harus dikumpulkan, dan di mana lokasi properti yang digunakan
sebagai kompensasi.

4. Sebut dan jelaskan beberapa contoh situasi dan hukum spesifik yang dapat memengaruhi
bisnis internasional secara langsung!
Jawaban :
Contoh situasi dan hukum spesifik yang dapat memengaruhi bisnis internasional secara
langsung, seperti :
a. Peraturan jasa keuangan
Krisis keuangan global pada tahun 2008-2010 menggambarkan integrasi pasar
keuangan dunia di seluruh dunia serta kenyataan bahwa gagalnya peraturan di satu
yurisdiksi dapat berdampak negatif dan segera terjadi di tempat lain.Setelah krisis
menyebar secara global, situasi semakin diperburuk dengan sebagian karena adanya
kemudahan perdagangan dan kliring derivatif global serta longgarnya peraturan
tentang sekuritas privat dan industri hedge fund.Dampaknya, mengetatkan peraturan
mengenai aspek jasa keuangan, khususnya yang bekaitan dengan risiko yang
berhubungan dengan aktivitas derivatif perbankan dan keterlibatan dalam
perdagangan.
b. Foreign Corrupt Practices Act
Sebuah tindakan yang menyatakan bahwa memengaruhi pejabat asing melalui
pembayaran pribadi atau kontribusi politis adalah ilegal (menjadi hukum di Amerika
Serikat pada tahun 1977 dilatarbelakangi oleh keprihatinan atas penyuapan di arena
bisnis internasional).Tujuan FCPA adalah untuk menghentikan MNC Amerika Serikat
memulai dan secara terus menerus melakukan korupsi di pemerintahan asing serta
meningkatkan citra Amerika Serikat dan bisnisnya di luar nege
c. Birokrasi
Birokrasi asing juga merupakan salah satu dari beberapa macam masalah yang
dihadapi oleh MNC. Hal ini terutama terjadi ketika kendali pemerintahan birokratik
bersifat inefisien dan dibiarkan tanpa diperbaiki.Ketika berada di pasar negara
berkembang dan industri baru, birokrasi formal menghambat inovasi dan pertumbuhan
bisnis.
d. Privatisasi
Privatisasi secara umum dapat diartikan sebagai denasionalisasi atau proses
pengalihan kepemilikan dari milik umum menjadi milik pribadi.Berdasarkan Undang-
undang Nomor 19 Tahun tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN), privatisasi
adalah penjualan saham Perusahaan Perseroan yang merupakan BUMN berbentuk
perseroan terbatas dengan saham paling sedikit 51% dimiliki oleh Negara Republik
Indonesia, baik sebagian maupun seluruhnya, kepada pihak lain dalam rangka
meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan, memperbesar manfaat bagi masyarakat
dan Negara, serta memperluas kepemilikan saham oleh masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai