Anda di halaman 1dari 3

METODE ILMIAH DAN METODE PENELITIAN

PROSES LAHIRNYA ILMU


 Manusia Mencari Kebenaran
 menggunakan akal sehat (common sense) dan
 ilmu pengetahuan.
 Ilmu pengetahuan dikembangkan melalui :
 teori, dan diuji konsistensi internalnya.
 dilakukan pengujian secara empiris/faktual.
 adanya pengertian kendali (kontrol)
 menekankan adanya hubungan antara fenomena secara sadar
dan sistematis
 memberi penjelasan yang berlainan dalam mengamati suatu
fenomena dengan hati-hati dan menghindari penafsiran yang
bersifat metafisis.
 Akal sehat biasanya tidak melakukan hal tersebut.

MENCARI KEBENARAN
 Secara kebetulan
 Contoh : penemuan obat malaria
 Trial and Error
 artinya coba-coba yang bersifat untung-untungan.
 Melalui Otoritas
 Kebenaran bisa didapat melalui otoritas seseorang yang memegang
kekuasaan,
 Berpikir Kritis/Berdasarkan Pengalaman
 berpikir kritis dan berdasarkan pengalaman.
 Contoh : berpikir secara deduktif dan induktif. Secara deduktif artinya
berpikir dari yang umum ke khusus; sedang induktif dari yang khusus
ke yang umum.
 Melalui Penyelidikan Ilmiah
 Menurut Francis Bacon Kebenaran baru bisa didapat dengan
menggunakan penyelidikan ilmiah, berpikir kritis dan induktif.

DASAR-DASAR PENGETAHUAN
 Penalaran
 Kegiatan berpikir menurut pola tertentu, menurut
logika tertentu dengan tujuan untuk menghasilkan
pengetahuan.
 Aliran yang menggunakan penalaran sebagai sumber
kebenaran ini disebut aliran rasionalisme
 Logika (Cara Penarikan Kesimpulan)
 logika induktif dan deduktif. model berpikir dengan
silogisma.
 Contoh silogisma
 Premis mayor : semua manusia akhirnya mati
 Premis minor : Aku manusia
 Kesimpulan : Aku akan mati

DASAR-DASAR PENGETAHUAN
 Sumber Pengetahuan
 Sumber pengetahuan dalam dunia ini berawal dari
sikap manusia yang meragukan setiap gejala yang
ada di alam semesta ini.
 Kriteria Kebenaran
 Salah satu kriteria kebenaran adalah adanya
konsistensi dengan pernyataan terdahulu yang
dianggap benar.
 contoh :
3+5=8
4+4=8
6+2=8

SIFAT ILMU PENGETAHUAN DAN METODE ILMIAH


 Logis atau masuk akal,
 sesuai dengan logika atau aturan berpikir yang ditetapkan dalam
cabang ilmu pengetahuan yang bersangkutan.
 Definisi, aturan, inferensi induktif, probabilitas, kalkulus, dll.
merupakan bentuk logika yang menjadi landasan ilmu pengetahuan.
 Logika dalam ilmu pengetahuan adalah definitif.
 Obyektif atau sesuai dengan fakta.
 Fakta adalah informasi yang diperoleh dari pengamatan atau penalaran
fenomena.
 Obyektif
 tidak tergantung pada suasana hati, prasangka atau
pertimbangan nilai pribadi.
 Atribut obyektif mengandung arti bahwa kebenaran
ditentukan oleh pengujian secara terbuka yang
dilakukan dari pengamatan dan penalaran fenomena.
 Sistematis
 adanya konsistensi dan keteraturan internal.
 adanya keteraturan internal dalam teori, hukum, prinsip
dan metodenya.
 Konsistensi internal dapat berubah dengan adanya
penemuan-penemuan baru, namun tidak boleh
menghasilkan kontradiksi pada azas teori ilmu
pengetahuan.

SIFAT ILMU PENGETAHUAN DAN METODE ILMIAH


 Andal
 dapat diuji kembali secara terbuka
 bersifat umum, terbuka dan universal.
 Dirancang.
 dikembangkan menurut suatu rancangan yang menerapkan metode
ilmiah.
 Rancangan ini akan menentukan mutu keluaran ilmu pengetahuan.
 Akumulatif.
 Ilmu pengetahuan merupakan himpunan fakta, teori, hukum, dll.
 Apabila ada kaedah yang salah, maka kaedah itu akan diganti dengan
kaedah yang benar.
 Kebenaran ilmu bersifat relatif dan temporal, tidak pernah mutlak dan
final, sehingga dengan demikian ilmu pengetahuan bersifat dinamis dan
terbuka.

Anda mungkin juga menyukai